Selasa, September 30, 2008

SMS Lebaran

Seperti tahun-tahun lalu, SMS lebaran kali ini membanjir bak air bah. Dari semua itu, berbagai model ucapan lebaran membuat yang mbaca jadi senyum-senyum sendiri.

SMS pertama kuterima dari pak Kiming marsono, mantan direkturku yang juga mantan bapak kost, waktu di Aceh dulu.

Kutulis disini karena isinya yang sangat lengkap dan "multi page".


Assalamualaikum ww,
semoga Ramadhan ini membawa berkah untuk kita semua,
apa yang kita cita2kan mendapat ridhoNya.
Semoga kita diberkahi hati yang lapang dan jiwa yang tenang.

Ya Allah mudahkanlah urusan kami,
bukakanlah pintu yang seluas-luasnya
untuk kami dalam mengabdi kepada Mu.
Semoga apa yang kami lakukan
bermanfaat untuk umat Mu ya Allah.

Taqoballahu minna wa minkum taqobal ya karim,
mohon maaf atas segala kesalahan kami dan keluarga kami
lahir maupun batin, minalaidzin walfaizin,
Selamat Idulfitri 1429 H.

Wass ww
Kiming Msn dan klg.


SMS lainnya adalah dari mas Topik, mantan kawan di Waskita, yang katanya keluar dari Waskita, karena aku sudah tidak ada di sisinya lagi [weleh..weleh... romantis banget mas Topik ini].

SMSnya sangat menyentuh dan seperti SMS dari pak Kiming, SMS ini juga "multi send"

Begini bunyinya :

Taqobbalallohu minna waminkum

Ya..... Allah
Perkayalah orang tuaku.... Saudaraku
dan para krabatku sekalian
Dengan keimanan dan keilmuan

Hiasilah hatinya dengan kesabaran
Muliakanlah wajahnya dengan ketaqwaan
dan perindahkanlah fisiknya dengan kesehatan

Mudahkanlah segala usahanya
dan bukalah pintu rezeki baginya
serta terimalah amal ibadahnya
dengan melipat gandakan pahalanya
karena hanya engkau dzat penguasa......
amin yaa rabbal alamin......

Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1429H
Minal Aidin Wal Faidzin

Taufik Repiawan & Klg.

Lebaran memang saat pesta rakyat Indonesia, bukan hanya milik kaum muslimin saja. Minggu-minggu ini mari kita lupakan semua kesulitan dan kita gembirakan semua orang yang dekat dengan kita.

Semoga diterima semua amalan kita.
Insya Allah. Amin.

[kehangatan] MaNCiNG


Selama LiLo mudik duluan ke Yogya, hampir tiap hari, tiap saat [terutama waktu berbuka dan sahur], kami di Jakarta berlomba nelpon LiLo.

Bu Liknya juga cerita kalau LiLo baru saja lewat depan rumahnya, kelihatannya mau mancing, kata buliknya.

Ketika LiLo kutanya,"Mancing dapet apa Lo?"

LiLo njawab tanpa ekspresi,"Gak dapet apa-apa. Malah ikan yang sudah didapet sama pak De Wawan dikembalikan lagi ke kolam"

Kaka tertuanya, LuLuK, rupanya demen mancing juga, sehingga mendengar cerita tentang pancing memancing membuat dia tergerak untuk nagjak aku mancing.

Walah, aku kan spesial mancing di air laut [nah, ini kan narsisnya mulai timbul]. Jadi aku nggak begitu selera menerim aajakan mancing itu, meski demikian aku pasti tidak menunjukkannya. Lha wong jauh-jauh dari Jakarta ke Yogya salah satunya ya pingin mancing kok tidak diijinin, kan pasti kecewa tuh anak-anak cantikku.

Kalau anak kedua sih, kayaknya nggak mancing juga gak akan kecewa, tapi tidak ada salahnya mancing untuk nyeneng-nyenengin anak-anak.

Waktu kecil aku juga demen mancing di sungai, tapi hasilnya selalu NOL BESAR, jadi lama-lama hobi memancingku hilang dengan sendirinya. Kecuali kalau mancing di laut, wah enak tuh. KEmungkinan dapetnya lebih besar dibanding mancing di air tawar [mbayar perahunya juga lebih mahal...!:-)]

Akhirnya saat mancingpun tibalah. Kami sekeluarga, ditemani oleh anaknya pak dhe Wawan [mas Angga]dan ditambah bulik Teti sekeluarga.

Tempat mancingnya ternyata asyik banget. Namanya Ledok Gebang di Jambusari, sebelah utara perumnas Condong Catur, dekat dengan candi Gebang.

Baru masukkan kail ke kolam, tiba-tiba LiLo sudah teriak-teriak,"Dapet .... dapet...!"

Langsung pakliknya mbantu LiLo, mengarahkan LiLo bagaimana caranya menarik ikan yang sudah terkait di pancingnya. Pakliknya memang jago ngarahin. Dia nggak mengambil alih, tetapi memberi semangat pada LiLo untuk menarik pancingnya sesuai aturan baku mancing.

Inilah ikan pertama LiLo. Lumayan besar, kira-kira seukuran telapak tanganku lebih sedikit.

Nasib baik, rupanya terus menaungi LiLo, beberapa saat kemudian dia sudah mendapat ikan kedua, dengan ukuran mirip ikan yang pertama.

Puncaknya adalah ketika LiLo dapet ikan mas seberat 0.7 kg. Sampai hampir putus kailnya ketika menarik ikan itu dari kolam.

Ketika tak tanyain ke dia,"Lo, kamu mbaca apa sebelum dapet ikan?"

"Nggak mbaca apa-apa tuh", jawab LiLo.

"Bener?"

"Eee... kayaknya cuma mbaca La illa ha Illalah tuh.."

Jadi begitu rupanya doa LiLo untuk mendapat ikan ini. Keinginannya yang sangat besar untuk dapat ikan, dilandasi dengan ibadah puasanya yang sampai saat ini masih belum bolong, rupanya telah membuat rencana LiLo sesuai dengan rencana Tuhan.

Kusyukuri suasana mancing yang sangat hangat ini. Setelah terdengar adzan Dzuhur, kami sholat jamaah dan kemudian pulang membawa kehangatan di hati kami masing-masing.

Terima kasih Ya Allah atas semua yang kuterima hari ini, hari-hari lalu dan hari-hari yang akan datang. Semoga kami selalu dapat merasakan kehangatan cintaMu.
Amin.


IKHLAS

Jika ada yang bertanya pada kita, apakah sudah ada keikhlasan dalam melakukan semua ibadah kita?

Jawabnya akan gampang-gampang sulit. Mau bilang ikhlas, kok kayaknya narsis banget. Kalau bilang enggak ikhlas, juga kok sia-sia banget ibadah kita.

Tapi begitulah memang sebenarnya yang terjadi. Agak susah menilai keikhlasan ibadah kita. Begitu hebatnya para setan dalam membisikkan kata-kata beracun dalam hati kita.

Saat kita merasa sudah ikhlas, maka saat itu dengan sangat trampil, setan membisikkan tentang kehebatan-kehebatan kita sebelumnya. Jadilah rasa "ujub" muncul dalam diri kita.

Saat kita merasa tidak ikhlas, maka setan tidak kurang pandainya dalam menjerumuskan kita. Dengan santai dia akan bilang, "ngapain susah-susah ibadah kalau enggak ikhlas? Mending nggak usah ibadah aja"

Nah,,,..!

Setan begitu pandai memutar balikkan hati kita. Dia juga memakai ayat-ayat Allah untuk menggoda kita, membuat kita merasa hebat atau membuat kita merasa sia-sia menjalankan ibadah.

"Katakanlah:
Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."
[QS Al Kahfi 16:103-104]

Malam terakhir iktikaf di bulan Ramadhan ini, aku ingin merasakan kembali suasana masjid Muhajirin Perumnas COndong Catur.

Jam 02.00 aku berangkat dari rumah, setelah pamitan sama istri. Ternyata LiLo terbangun dan ikut ngawani aku ke masjid, apalagi ketika dia tahu aku akan mampir ke Mc Dee.

Begitulah aku mampir ke Mc Dee dulu, beli mainan LiLo [hadiahnya burger keju], kemudian mampir lagi di Gudeg Ibukota, beli gudeg ceker dan telor [ternyata rasa cekernya enak tenan] dan kemudian ke masjid Muhajirin [yang sekarang megah banget]

Ini kali pertama LiLo ikut iktikaf di Masjid. Semoga dia bisa berlatih ikhlas dalam beribadah, gak kayak bapaknya yang kadang masih kecampuran narsis.....!:-)

Insya Allah. Amin.

Senin, September 29, 2008

AnTRi TiKeT [laskar pelangi]

Beberapa hari lalu kubaca blog ponakanku tentang susahnya antri tiket film laskar pelangi. Wuah, rasanya orang Yogya sudah banyak berubah dibanding saat aku masih disini [tahun 80an].

Waktu itu, siapapun artis yang datang ke yogya kayaknya tidak membuat histeria terbangkitkan. Apalagi cuma film indonesia, pasti nggak ada yang jadi histeris, kayak yang diceritakan oleh ponakanku saat artis-artis laskar pelangi datang ke Amplaz.

Begitulah, pagi itu, aku ingin membuktikan bahwa carita ponakanku itu benar. Aku mau lihat seberapa antiusias masyarakat yogya menyambut datangnya film laskar pelangi [yang digadang-gadang akan menyaingi AAC].

Turun dari mobil, ternyata pintu menuju Amplaz belum dibuka. Jadi kami dan beberap aorang menunggu di depan pintu geser kaca itu. Gak lama kemudian, ternyata pintu masih juga belum kebuka, sementara puluhan orang sudah berdiri di belakangku.

Dari "nguping" pembicaraan mereka, rupanya mereka mau antri tiket laskar pelangi. Ada yang kemarin sudah antri tapi belum dapet, katanya. Wuihhh, rupanya masih banyak juga yang antri tiket ini [tak pikir sudah beberapa hari, jadi pasti sudah agak sepi.

Pas pintu dibuka, maka berhamburanlah para remaja [dan ortunya] yang ada di belakangku. Si KEcil LiLo mereka terjang, demikian juga anak-anakku yang lain. Tangga turunpun mereka pakai sebagai tangga naik.

Sang Satpam sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka, sementara anakku pada berantem karena dikira didoronhg oleh saudaranya [padahal didorong oleh mereka yang "kesetanan" pingin segera dapet tiket].

Sampai di eskalator di depan bioskop 21, langkah pengantri ini terhenti oleh seutas rantai yang dijagain oleh satpam.

Begitu rantai ini dibuka, maka berhamburanlah kembali mereka menuju pintu masuk "21" [bukan pintu loket penjualan karcis], dan kembali mereka tertahan disitu, menunggu bukanya loket.

Akupun kirim SMS ke istriku, bahwa kami telah menyerah untuk antri tiket film LP. Sebaiknya nunggu kalau sudah tidak antri lagi. Mungkin seminggu atau dua minggu lagi, nonton di Jakarta akan lebih nyaman.

Kamipun masuk ke toko buku dan ketika kaki sudah pegal pulanglah kami sambil membawa beberapa buku, antara lain "100 warung makan enak di Yogya".

Tanggal 3 Oktober 2008 warga Waskita sekitar Yogya yang pada mudik mau ngadain syawalan, jadi buku ini mungkin bisa menolong menentukan pilihan terbaik dan tercocok.

NiCk NamE

Kota Gudeg ini kembali membuat nostalgiaku muncul saling bersahutan. Ketika mendengar kata "hire" [piye] atau "dab" [mas], maka akupun jadi inget kalau dulu panggilan akrabqu adalah "dab penyo" [mas eko].

Waktu masih SD, panggilanku adalah "Petruk" [padahal badanku kecil nggak jangkung kayak petruk]. Panggilan ini mungkin karena aku suka dianggap lucu oleh teman-temanku. Sampai akhirnya pernah disuruh tampil di depan kelas, bertiga [yang kuingat] bersama Budi Santosa [nick name "Simbah"] dan satu lagi aku lupa namanya.

Masa remaja, aku pingin dipanggil dengan sebutan "KOKO" [kakak dalam bahasanya Kho Ping Hoo]. Ini pasti karena bacaanku adalah cersil Cina.

SMA aku mulai kenal WInnetou, dan saat itulah aku dapet nama baru, "Mas Tris". Sebuah nama yang akhirnya sampai sekarang masih kuabadikan sebagai tanda tanganku. AKupun inget di tahun aku dapet nama itu adalah tahun dimana aku pernah digigit oleh seekor anjing Doberman.

Kulangkahi anjing itu ketika dia sedang tidur, dan karena kaget, dia terbangun dan secara reflek langsung menggigit kakiku. WUah lumayan dalem juga. Kuobati dengan minyak tawon dan ngak perlu ke puskesmas [tapi dapet duit buat ke puskesmas]

Saat mahasiswa, bahasa gaul mulai akrab di telinga, dan akupun dipanggil dengan bahasa gaul "dab penyo" alias "Mas Eko".

Ketika tinggal di Malang, aku sempat jadi aremania dan bahasa gaul mereka mebuatku menulis namaku dengan tulisan "Sam Oke" [artinya mas eko juga].

Nama itu pula yang kujadikan sebagai nama di alamat imilku yogya1212@yahoo.com [perpaduan khas antara YogYaMania dan Aremania].

Lalu lalang imil membuatku menyingkat namaku menjadi SHP dan keterusan menjadi eSHaPe. Sampai sekarang, kayaknya eSHaPE terasa paling pas menggambarkan diriku. Nama itu terasa enak bagiku dan kayaknya kawan-kawanku juga memanggil aku dengan nama itu

Beberapa saat lalu, karena keseringan cerita tentang LiLo, maka muncul nickname baru untukku, "Abu LiLO". He..he..he... manis juga rasanya. Sekali-kali nanti perlu juga dipopulerkan.

Minggu, September 28, 2008

[film] Laskar Pelangi [lagi] di YoGyA

Aku harus antri tiket laskar pelangi kalau pingin nonton laskar pelangi di AMPLAS Yogyakarta. Berarti film ini mungkin akan memecahkan rekor seperti yang dibuat oleh AAC, atau jangan-jangan malah melebihinya.

Kita lihat saja perkembangnnya. Pasti beberapa media akan membahas Laskar Pelangi ini sebagai topik utamanya. Beberapa blogger juga akan mulai melirik Laskar Pelangi sebagai menu postingan bulan ini dan mungkin samapai beberapa bulan kemudian.

Tergantung kesuksesan film ini. Makin sukses filmnya, maka akan makin lama menjadi topik pembicaraan dimana-mana. Demam Laskar Pelangi akan kembali lagi menghiasi media kita. Atribut-atribut yang berbau Laskar Pelangi akan laris seiring dengan larisnya film ini.

Bagi yang belum mbaca novelnya, pasti sebagian besar akan juga mulai menyerbu ke toko buku untuk membelinya.

Adakah yang sudah nonton Film ini?

Adakah film ini memang sebagus novelnya atau bahkan malah lebih baik lagi?

Yuk berbagi cerita ......

Sabtu, September 27, 2008

Photo COnTeSt

Waktu ada pesta rakyat Agustus lalu, aku sempat mengabadikan beberapa "aksi" yang berlangsung di depan rumahku.

Itulah kegiatan yang menyedot animo anak-anak untuk berkumpul di depan rumahku dan otomatis menyeret orang tuanya untuk ikut menghadirinya.

Setahun sekali, kami yang tidak pernah bertemu, karena kesibukan masing-masing, pada larut dalam kegembiraan pesta rakyat itu.

Kami lupa bahwa negeri ini masih diperintah oleh mereka yang belum sesuai dengan harapan kami. Yang kami ingat di hari itu adalah kita harus menunjukkan kesetiakawnaan sosial dalam mensukseskan lomba-lomba ini [baik untuk anak-anak maupun ortunya].

Tahun lalu aku juara "teklek raksasa" bersam aistriku, tapi tahun ini aku nggak berkesempatan untuk ikut lomba, soalnay acara lomba didominir oleh anak-anak.

Disitulah aku juga ngambil foto LiLo ketika memenangkan lomba belut, dan ketika dia memberi makan kerupuk pada kawannya.

Ternyata ketika foto itu kuikutkan pada acara Photo Contest Pesta Blogger 2008 diterima oleh panitia. He..he..he.. suatu kegembiraan yang belum pernah kami terima.

Semoga aku juga dapat hadir di acara pesta blogger 2008.

Insya Allah.
Amin.

Lomba Pindah Belut


gak bisa makan sendiri, ya dibantu ama LiLo

YoGyA [panyu] "wis" DaTanG

Akhirnya, setelah menempuh jarak ratusan kilometer, maka sampailah aku di bumi Condong Catur Yogyakarta. Berangkat jam 20.30 wib dari Cikarang, istirahat 2 jam di jalan dan jam 8.00 pagi kurang udah nyampai di Cungkuk.

Perjalanan selanjutnya adalah menyelesaikan tugas dari kawan kantor.

Pertama ke Kupu-KuPu MalaM, naruh kripik. Kemudian ke Ketua SPW, tapi gak jadi karena ternyata pak Ketua masih didalam "sepur" alias belum nyampe ke rumahnya.

Perjalanan terus dilanjutkan ke Klaten, ke rumah Ita alias Koeswo [he..he..he... agak unik memang wong namanya Koeswo panggilannya kok Ita]

Melalui perjalanan yang berliku-liku, artinya nanya-nanya ke berapa orang dan semuanya memberikan alamat yang berbeda, maka akhirnya sampailah aku di rumah Ita.

Beberapa hari lalu, Ita ini memang mudik mendahului jadwal, karena ortunya [her dad] meninggalkan dunia ini [tanpa pernah sedikitpun memberi tahu], sehingga kita di Jakarta bersepakat untuk nengok rumahnya bila telah sampai di Yogya.

Begitulah, kami berbasa-basi sebentar, ambil foto [dan berjanji dalam hati untuk memuatnya dalam blogqu], bila telah punya kesempatan itu.

Yang tidak diduga, ternyata Ita telah menyiapkan sekardus oleh-oleh buat kita. Yo wis, tidak baik menolak pemberian orang, dan pak Rudi [our driver] dengan senangh ati akan membawanya ke Bogor.

Setelah semua usai, maka akupun meluncur ke Condong Catur untuk menemui Ibunda tercinta. Sholat Dhuhur di Masjid Muhajirin dan sholat Asar di Masjid Menur [di jamanku belum ada nih masjid ini]

Luar biasa perkembangan semangat teman-teman Remais [masihkah memakai nama itu atau sudah ganti ya?] dalam memakmurkan syiar agama di COndong Catur.

Selamat buat teman-teman Remais.

Akupun senang melihat Ibuku yang tertawa cerah melihat anak mbarepnya yang datang mendahului Jadwal.

Pasti eh insya Allah, karena doa ibulah aku dapat menjalani mudik ini dengan lancar. Kudengar lewat radio, jalanan pada macet, sementara aku lancar car....!:-)

Begitulah barangkali manjurnya doa seorang ibu.

Semoga Allah mengasihi ibuku seperti beliau yang selalu mengasihiku ketika aku kecil. Amin.

Semoga Allah menunjukkan yang benar sebagai yang benar dan memberi kekuatan pada kita untuk dapat melaksanakan kebenaran itu.
Amin.

Jumat, September 26, 2008

Maafin Gue Ya


Karena aku orang Indonesia, maka kuucapkan "Selamat Hari Raya Fitri, Mohon maaf lahir dan Batin"

Karena aku orang Islam, maka kuucapkan "Taqoballahu minna wa minkum" yang berarti "Semoga Allah menerima ibadah kita semua."
Amin. AMin. Amin.

hari ini, Jumat, 26 September 2008, kami mudik ke Yogya. Semoga kami dapat menikmati perjalanan yang sangat menyenangkan ini.

Perjalanan untuk bertemu ibu yang pernah mengandungku dan memberikan kasih sayangnya tanpa kenal lelah.

Sampai ketemu nanti di Yogya Bu.

Insya Allah. Amin.

sumber gambar : milis GuyOn YooK [yang ngambil darikapanlagi.com]

Kamis, September 25, 2008

Pesta Blogger 2008


Saat Pesta Blogger 2007, rasanya pingin ikutan, tapi namanya ngeblog saja "durung jedhak" [gak paham] kok mau ikutan pesta, ya malu donk. Nantilah kalau sudah punya blog, baru mau ikutan.

Tahun 2008 tahu-tahu berlalu begitu cepat dan pesta Blogger 2008 sudah di depan mata. Sayangnya tanggal itu aku pas ada tugas yang sudah didisain sejak lama, jadi tetep saja nggak bisa ikutan pesta Blogger 2008 ini.

Padahal, katanya, ada Luna Maya disitu, ada lomba photo, ada logo cantik dan ada janji bahwa semua komunitas blogger akan tumplek bleg di acara itu.

Ndaftar lomba foto sih sudah, tapi foto koleksiku kayaknya nggak ada yang sesuai tema lomba. So.... nekad aja ngirim foto. Semboyannya, "lebih baik berpartisipasi dari pada menyesal lagi."

Kalau kalah gimana?

He..he..he... pasti "dunk"...!:-)

Selamat berpesta para Blogger. Semoga bermanfaat bagi bangsa, negara dan bagi kita sendiri "dunk".

Salam.





Source gambar Luna Maya : kapanlagi.com

Kekasih Allah

Bagaimana kalau cinta kita ditolak oleh "kekasih" kita? Apa sudah punya serep "kekasih" lain atau kita terus berguling-guling dalam penyesalan?

Bagi seorang play boy atau play girl, maka gak ngaruh tuh yang namanya ditolak atau dicuekin kekasih. Mereka punya stok kekasih yang banyak dan bahkan bisa terus nambah setiap ada kesempatan [yang sesempit apapun]. Itu memang khasnya mereka.

Akan menjadi berbeda ketika yang menolak cinta kita adalah Sang Maha Tinggi, Allah SWT. Waduh...waduh... gak punya kita serep Tuhan dalam hidup kita. 

Kecuali mereka yang bertuhan banyak, maka kehilangan satu tuhan, gak masalah. Masih ada tuhan yang lain. Masih ada pohon lain atau kuburan lain yang bisa disembah. Masih ada duit yang bisa dicari lagi dan dijadikan tuhan tertinggi [baginya].

Begitulah perbedaan mereka yang bertuhan banyak, dengan kita yang hanya punya Satu Tuhan, Allah swt.

"Katakanlah Tuhan itu SATU", begitu firman Tuhan [QS Al Ikhlas ayat 1], dan Umar Bin Khatabpun, sang preman itu, takluk hatinya mendengar bacaan QS Thaha ayat 1-5.

Allah memang sungguh kasih pada hambaNya, dan memang mencari cinta Allah [sebenarnya] sangat mudah. Hanya kadang-kadang, manusia lebih suka memilih untuk tidak dicintai Allah swt. Mereka membuat pilihan yang keliru, dan sayangnya membuatnya dengan sadar.

Jadi kalau mereka bilang Allah dekat dengan mereka, maka kita boleh saja percaya. Memang Allah sangat dekat dengan para kafir itu, tapi dia dekat dengan mereka dalam MURKANYA [kayak ucapan bang Jack di sinetron PPT], bukan dalam KasihNya.

Kita sendiri, maunya didekati Allah dalam kasihNya dan bukan dalam murkaNya. Naudzubillah-mindzalik.

Menjadi kekasih Allah syaratnya memang banyak, tapi salah satu syarat yang gampang dan sudah cukup untuk menjadi kekasih Allah ada satu, yaitu jadilah orang yang beriman. Titik.

He..he..he... gampang kan?

Jangan mencoba menjadi orang Islam yang munafik, akan sia-sia amal yang dibuatnya, karena amalnya hanya untuk "show of force" keislamannya saja. Hanya lipstick, dan bukan dari hatinya.

Mau tahu ciri orang munafik ?


Inik dia :
  1. Bila berbicara selalu bohong. Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.
  2. Bila berjanji, tidak ditepati. Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya
  3. Bila diberi kepercayaan selalu berkhianat. Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.

Mau jadi munafik atau Mukmin?

Tinggal pilih aja. Bebas kok. Yang penting tahu konsekuensinya saja.

Nah, kalau milih mau jadi orang Mukmin, jangan langsung seneng, karena sudah dijamin jadi kekasih Allah, tapi harus lulus ujian dulu.

Nggak ada orang Mukmin kok "ujug-ujug" [tiba-tiba] jadi. Perlu dicoba dulu, apakah dia Mukmin beneran atau hanya pingin menjadi orang Mukmin doank [tapi nggak mau konsekuensinya]

QS Al Baqarah ayat 153-156 :

153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.

154. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka
itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup,
tetapi kamu tidak menyadarinya.

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.

156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun"

Nah, selamat menjadi sabar,selamat rajinsholat dan selamat dicintai Allah.

Salam

CMIIW

Rabu, September 24, 2008

On TimE

Saat masih jadi pengatur acara di kampus, aku suka mengorbankan ketua panitia untuk membuka acara dengan pidatonya, padahal belum banyak penonton [alias masih kosong melompong].

Dengan pengorbanan itu, maka acara jadi tepat waktu dan acara selanjutnya mengalir dengan enak, karena tidak ada yang mesti diburu.

Apa selalu begitu?

Selalu lancar acaranya?

Nggak juga, kadang ketemu ketua panitia yang mikir2 untuk pidato tanpa penonton, tapi pernah juga ketemu ketua panitia yang mengajukan diri untuk dikorbankan.

Acara selanjutnya juga kadangtidak berjalan mulus. Kebiasaan jam karet membuat mereka belum siap naik panggung ketika jamnya sudah siap.

Disinilah baru diperlukan kreativitas sang pembawa acara. Ini tantangan yang menarik dan ketika berhasil melewatinya, rasanya lega banget deh.

Sekarang, saat sering jadi instruktur pelatihan, akupun mencoba membudayakan jam "non" karet. Hasilnya, belum kelihatan bener, tapi minimal acaraku kebanyakan tepat waktu.

Ini kiatnya, jadi instruktur dan acara dapat tepat waktu :

1. Jika jam "kuliah" sudah masuk, dan belum ada "audience", maka gak perlu gugup, nervous, merasa acara kita gak dianggap penting, dsb, tapi segera sapa "audience" dengan "ice breaking". Rumus pertama ini adalah "hargai mereka yang sudah datang tepat waktu". Pada kali lain, mereka akan tahu bahwa di acarakita tidak ada salahnya datangteopat waktu. Dijamin tidak nganggur.
2. Minta "audience" yang sudah masuk untuk mengisi kuis, test atau apa saja yang bisa menyibukkan mereka dan membuat mereka merasa kedatangannya bermanfaat [tidak sia-sia]. Yang terlambat akan mendapat pelajaran bahwa kita serius dengan pelatihan ini, dan memulai pelatihan dengan tepat waktu.
3. Silahkan isi sendiri kiat anda dan "sharing"-kan ke teman-teman anda [termasuk aku dunk].

Selamat ber"apa-saja" dan menjauhkan diri dari jam karet.

Dengan doa dan keyakinan yang kuat, maka jam karet pasti akan jauh dari kita.

Selasa, September 23, 2008

MalioBorO



Pengamen itu mulai mendekati dan siap-siap untuk menyanyi, ketika aku dan rombongan keluargaku sedang menyantap Gudeg di Malioboro.

"Wah, harus cari cara untuk mengusir mereka nih", gerutuku sambil mulai menyantap nasi Gudeg yang baru saja terhidang.

Segera kupasang muka tergesa-gesa, dan mulai berakting,"Ini sudah jam 12 malem, kita sudah ditunggu lho"

"Kan masih bisa nunggu, kita baru makan nih", sahut anggota keluargaku [nggak paham dengan aksiku]

"Udahlah, besok kan masih bisa. Bungkus aja, kita segera berangkat", aku terus beakting.

"Emmm, ...", mulai ada rasa curiga dan paham akan kondisi.

"Oke? Bungkus?", aku mulai dapet angin.

"Iya deh, kita pulang aja yuk", nah umpan sudah termakan.

Para pengamen yang akan mulai menyanyipun, bergeser ke tikar yang lain, sementara aku dan keluargaku terus makan gudeg tanpa ada yang membungkusnya [sudah laper kok mbungkus, ya endak toh...]

Cara itu terbukti jitu, walaupun kita ulang berkali-kali, untuk mengusir pengamen yang kita kurang respek.

Beda dengan ketika makan burung dara goreng di depan Batik Terang Bulan. Wah, pengamen di situ "keren" banget deh.

Kawanku sampai pinjem gitar mereka dan ikut nyanyi bersama mereka. Mulai lagu Koes Plus sampai Afgan, mereka mampu menyanyikannya dengan sangat baik dan kompak.

Istimewanya lesehan di depan Terang Bulan adalah Burung Dara Goreng, tapi ayamnya juga tidak kalah lezatnya [wuihh... sampai hampir netes airliur menulis menu ini]

Selain di depan Terang Bulan, banyak sih lesehan lainnya, tapi rasanya aku kok tetep milih warung lesehan ini untuk menjadi pilihan utama.

Dasarnya :
1. Harganya murah meriah [gak seperti warung lain yang mencekik leher, eh menguras kantong dink...]
2. Pengamennya yang oke banget
3. Pelayanannya yang kayak fast food [tidak sok laris terus sok dilambat-lambatin]
4. Dekat dengan rumahku [wah ini gak relevan banget deh...]

Malioboro, My Love My City eh My Street, My Warung and so on [sok un]
He..he..he... sekedar ngasih contoh bahasa Inggris yang "pas-pasan"

Don't in laughing yes?
[Jangan di ketawain ya?]





foto by MBR PasTuGa

Senin, September 22, 2008

Renungan [akhir] RamadhaN

"Aku terjepit di antara dua ceweq kece mas", kata kawanku, saat dia naik angkot di bulan puasa ini.

"Iman sih kuat, tapi Imran kan belum tentu kuat...", begitu mungkin pikiran yang ada benaknya. Yang jelas, diapun mulai beristighfar, agar puasanya tidak batal.

Begitulah, godaan puasa memang beragam anekanya. Saat kita duduk di angkot, dan di depan kita ada ceweq kece yang ngantuk dan nggelendot di badan kita, maka otomatis keluar ucapan istighfar. Namun disela-sela istighfar kita, jangan-jangan terselip kata alhamdulillah.

Wah, gawat tuh....!

Tanpa terasa, bulan Ramadhan ini sudah hampir sampai di ujungnya. Berita di detik com disebutkan bahwa mall dan pasar mulai padat, diserbu pengunjung. 

Jalan-jalan ke arah "Jawa" [jateng-jatim] juga mulai menggeliat padat. Truk-truk mulai mengejar setoran dan akupun yang biasanya cukup 1 jam perjalanan, sekarang musti dua jam perjalanan baru nyampai di rumah.

Begitulah "kita" menghadapi akhir Ramadhan. Saat sebaiknya air mata dititikkan untuk memohon taubat di akhir Ramadhan, justru kita disibukkan dengan urusan duniawi.

Pikiran kita tertuju pada THR, baju baru, jadwal mudik dan pernak pernik lainnya. Kita lupa bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya. Bulan diskon besar-besaran dan bulan tempat kita mencari bekal sebanyak-banyaknya sebelum menghadap padaNya. Masjid-masjid hanya jadi kenangan saja.



Yakinkah kita akan dapat menghadapi bulan Ramadhan di tahun depan? Benarkah kesempatan itu akan kembali kita dapatkan?

Mari kita ingat lima hal sebelum datang lima hal yang lain

Ya Allah, Engkau pergilirkan 5 perkara sehat – sakit, kaya – miskin, lapang – sempit, muda – tua, hidup – mati, maka pelihara kami untuk memelihara amanah-Mu, dari ujung rambut sampai ujung kaki, Amiiin.

Sahabat Rasullullah Muhammad SAW pada menangis  di ujung Ramadhan ini, mereka khawatir, takut tidak dapat berjumpa lagi tahun depan dengan Ramadhan.

Sementara itu, apakah yang sudah kita lakukan dari dulu sampai sekarang, di saat mendekati ujung Ramadhan? Apakah kita selalu menyiapkan pesta, memimpikan bersuka ria menyambut "hari kemenangan"?

Bukankah sebagian dari kita masih pada asyik nonton sinetron atau apapun dari layar kaca di saat "hari kemenangan" itu tiba?

Memelihara tali silaturahmi, jelas adalah suatu perbuatan yang sangat mulia, dan itulah yang dilakukan sebagian dari kita saat pulang "mudik".

Hendaknya tujuan mulia itu tetap menjadi semangat saat memasuki bulan Syawwal. mari kita jauhkan diri dari hal-hal yang tidak sesuai tuntunan.

Ucapan maaf, saling bermaaf-maafan, saling memberi maaf, akan lengkap kalau ditambahi dengan doa "Taqoballahu minna wa minkum" yang berarti "Semoga Allah menerima ibadah kita semua." 

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa"
Qs. Ali ‘Imran [3]: 133.

CMIIW

Minggu, September 21, 2008

Kampung LaLaNG [medan]


Kampung Lalang tahun 2000an, merupakan salah satu tempat yang sangat padat lalu lintasnya. Malam itu, aku bertiga dengan LuLiTa [LuLuk n Lita] antri beli makanan di pinggir jalan besar itu.

Seperti biasa, saat aku antri, maka LuLiTa main berdua, berkejaran di pinggir jalan yang sangat ramai itu. Penjual warung sampai nggak konsentrasi dalam melayani pembeli, sebentar-sebentar dia mengawasi tingkah polah LuLuk dan Lita.

Akhirnya, karena tidak tahan, maka diapun berkata,”Bang, anaknya dijagain ya, nanti ketabrak mobil!”

Aku mau njawab begini, ”Nggak apa-apa kok, mereka sudah terbiasa main di pinggir jalan. Pasti mereka tidak akan bermain di tengah jalan”

Cuma setelah tak pikir-pikir, itu jawaban yang kurang bijaksana. Masak orang lain sangat memperhatikan anak-anakku, kok malah aku cuek saja.

”Makasih Bang”, jawabku sambil tersenyum [2-2-7] dan akupun mendekati kedua anakku untuk ngawanin mereka bermain.

Suatu kejadian yang sangat mengerikan, di mata anak-anakku, terjadi beberapa bulan lalu. Seekor kodok mati ”gepeng” terlindas mobil yang lewat di depan rumah. Sejak saat itu, sangat gampang mengajarkan mereka agar jangan sampai menginjak ”pasar hitam” [jalan aspal-bahasa medan].

Mungkin kalau kita melihat fenomena artis yang tadinya gila ”dugem” kemudian rapat-rapat menutup auratnya, atau seseorang yang tadinya anti agama mendadak menjadi ahli agama, barangkali mereka sudah melihat ”kodok gepeng” dalam perjalanan hidupnya.

Namun untuk urusan orang kafir, maka firman Allah sangat tegas.

”Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan, atau tidak, mereka tidak akan beriman.
Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup, dan bagi mereka siksa yang amat berat”

[Al Baqarah QS 2;6-7]

Nah, tinggal milih aja, mau jadi orang kafir atau siap-siap untuk tobat, atau bagi yang sudah tobat, bagaimana memaknai hidup ini agar lebih bermakna lagi.

Insya Allah, kita termasuk hambaNya yang pandai bersyukur. Amin.

”Tiap-tiap anak Adam itu berbuat banyak kesalahan, tetapi sebaik-baiknya orang yang berbuat banyak kesalahan itu, ialah orang-orang yang banyak bertaubat”

[Bulughul Maraam, Hadits No. 1505 Riwayat Turmudzi dan Ibnu Majah dan sanadnya kuat]


Tips Mudik 2008 [sepeda motor]

Banyaknya masukan tentang perlunya aku nulis tips mudik dengan sepeda motor membuat aku jadi kepikiran juga. Padahal di internet banyak tuh tips mudik pakai sepeda motor, dan kayaknya mereka [para pemudik] sudah menguasai ilmu mudik dengan sepeda motor [meskipun angka kecelakaan lalin untuk mereka masih tergolong cukup tinggi]

Saat ganti oli sepeda motor di AHM, aku dapet tips mudik dengan sepeda motor. Lha kebeneren benar nih, tak tulis aja disini [disesuaikan dengan gaya bahasaku]

Selamat menikmati.
  1. Pastikan kondisi badan sehat. Lakukan pemanasan fisik dan persiapan mental/emosi.
  2. Gunakan perlengkapan standard [helm full/half face, sarung tangan, jaket berwarna terang]
  3. Bawa ID Card [KTP, SIM, STNK] yang berlaku
  4. Siapkan perlengkapan standard [kunci pas/busi, tang, obeng min-plus, lap dan peta mudik]
  5. Masukkan dulu ke bengkel resmi, untuk pemeriksaan lengkap [bensin, fuel meter, aki, kelistrikan, oli, ban, trantai, rem, kebocoran oli, lampu, kaca spion dan klakson]
  6. Istirahat setiap 1-1,5 jam perjalanan. Cari tempat yang bersih untuk ISHOMA [pom bensin besar, warung fast food, dll] hindari warung yang terlalu laris [nyucinya sering kelupaan], jadi bagi-bagi rejeki ke warung yang kurang laris [tapi bersih dan murah]
  7. Idealnya cukup dua orang untuk satu sepeda motor, bila terpaksa mengajak anak kecil, tempatkan di tengah [jangan di depan]
  8. Berhenti jika ingin menerima talipon [HaPe]
  9. Tidak salah membawa jas hujan
  10. Saat jalan beriringan, jaga jarak aman dan hindari ngobrol dengan pengendara lain. Kalau nggak kepaksa, jangan nyalip deh [apalagi dari sisi kiri]
  11. Di jalan bergelombang, pakai posisi off roader [pantat diangkat sedikit, sehingga kaki ikut menjadi peredam kejut]
  12. Pastikan HaPe dalam kondisi full charge. Bila membawa beberapa HaPe, cukup salah satu atau salah dua yang dihidupkan. Bila dianggap perlu beli kartu perdana beberapa biji [dari beberapa operator], sehingga selalu dapat sinyal dimanapun berada. Jangan lupa bawa chargernya.
  13. Ini yang sulit; bawa barang secukupnya, sesuaikan dengan kemampuan motor atau risiko motor tak terkendali akan menimpa anda.
  14. Sabar dan jauhkan emosi sesaat, patuhi rambu-rambu lalin. Biarkan orang lain tidak patuh, tapi anda HARUS PATUH ! [ngerti nggak??!?? He..he..he.. kok malah aku yang emosi...!:-)]
  15. Pastikan pamit dengan pak RT dan Satpam, sehingga mereka tahu kalau kita sudah tidak di rumah lagi. Tinggalkan nomor hape yang bisa dihubungi. Syukur-syukur bisa ninggalin sangu buat satpam.
  16. Sebelum berangkat, pastikan lagi semua kabel listrik sudah tercabut dari colokannya [lemari es, tivi, setrikaan, radio, dll]. Regulator tabung gas sudah dilepas dari tabungnya. Semua pintu sudah terkunci. Taruh sandal beberapa biji di depan pintu [mengesankan ada orang di dalam]. Bila memungkinkan pasang lampu sensor [malam nyala dan siang mati].
  17. Bila berlangganan koran, pastikan sudah bilang sama agen agar tidak mengirim koran sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
  18. Berdoalah sebelum melakukan perjalanan.
  19. Bersyukur di setiap saat.

Semoga selamat sampai di tujuan.
Amin.

AnaKqU MuDiK [rumah langsung sepi]

LiLo MuDiK

Belum sampai di 10 hari terakhir bulan Puasa, LiLo [8 tahun] udah kangen ama kota Yogya, dan akhirnya diapun mudik dianter ibunya. Aku tentu saja nggak setuju. Sepi rasanya Jakarta tanpa LiLo.

Gak ada lagi anak kecil yang ngajak takjil ke masjid, nggak ada lagi anak kecil yang suka minta bakso abis tarawikh di masjid. Hari-haripun berlalu dengan hilangnya anak yang super cerewet itu.

Cita-cita LiLo memang jalan-jalan di sawah, lihat kolam ikan di desa dan segala kesenangan lain yang tidak bisa didapat di Jakarta. Di Yogya, dia juga punya adik kecil, anak tantenya, yang sedang lucu-lucunya.

Semua itu membuat LiLo ingin segera pergi ke Yogya, dan meskipun sudah dinasehati tetap saja niatnya tidak padam.

Dia tahu, bapaknya masih masuk ke kantor dan dia libur panjang, sehingga bapaknya tidak akan mampu untuk menemaninya sepanjang liburannya, dan Yogya menjanjikan pertemanan dalam liburannya.

Kubayangkan, ini hanya beberapa hari saja tidak bertemu dengan LiLo dan di Jakarta masih ada dua anak-anakku yang cantik-cantik dan manis-manis [siapa sih yang nggak suka muji anak-anaknya].

Apa jadinya beberapa tahun lagi, saat mereka semua sudah makin besar dan mulai hidup dengan pasangan mereka masing-masing?

Saat ini LuLuk-Lita [kakak LiLo yang sudah SMP], rasanya sudah mempunyai dunia mereka sendiri. Tidak ada lagi gadis cantik yang suka menggelendot dipundak bapaknya, tidak ada lagi sepasang gadis yang selalu minta didongengin setiap malam, mereka sudah asyik dengan dunianya sendiri.

Nun di Yogya sana, mbah Uti, juga sendirian tanpa anak-anak yang menemaninya. Betapa kangennya mbak Uti dengan aku, dengan adik-adikku, mungkin tidak jauh beda dengan kangenku pada anak-anakku.

Begitulah perjalanan hidup ini. Semua berputar sesuai “sunatullahnya”, yang muda akan menjadi tua, yang tua menjadi semakin tua dan akhirnya meninggalkan dunia ini untuk bertemu dengan TuhanNya.

Satu hal yang pasti di dunia ini adalah mati dan kesepian abadi akan menimpa kita di alam kubur jika kita tidak punya amal baik yang menyinari alam kubur kita.

R U ready 4 this?

Prepare it from NOW !

“Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala [dari kebajikan] yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa [dari kejahatan] yang dikerjakannya
[mereka berdoa], Ya Allah Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah
Ya Tuhan kami,
janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan pada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya,
beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah penolong kami, 
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”

Al Baqarah QS.2:286

CMIIW

Jumat, September 19, 2008

AyAhKu

Kawanku di Kampung [ugm], bank Al, sangat menyanjung Ayahnya. Begitu hormatnya dia pada Ayahnya, seperti [atau mungkin lebih] hormatnya kita pada Jendral Sudirman, salah satu dari pahlawan kita yang menganggap hidup ini adalah perbuatan [yang baik dan berguna].

Saat aku menyetir mobil dengan kecepatan diatas rata-rata, maka aku juga seolah-olah merasakan ada sosok yang duduk disampingku sambil menepuk-nepuk pahanya.

Itu adalah tanda dari almarhum ayahku ketika meminta aku untuk melambatkan laju kendaraan.

Saat aku akan menyantap makanan yang enak, maka selalu terngiang kata-kata dari almarhum ayahku,

"ingatlah, di belahan dunia ini, ada sekelompok orang yang mencari makan saja susah, jadi heningkanlah dirimu dan berdoalah agar semua orang di dunia ini medapat kecukupan rejeki dari Allah swt"

Memang rejeki adalah urusan Allah [yang selalu penuh dengan misteri], seperti halnya jodoh dan mati.

Aku tidak pernah bisa membayangkan bagaimana Ayahku meinggal, karena aku terlambat datang. Padahal begitu dengar berita dari pak Erwin Noerdin [saat aku sedang main bola], aku langsung meluncur ke rumah dan kemudian ke airport.

Begitulah Allah menentukan umur seseorang. Meskipun kebanyakan yang tua yang lebih dulu dipanggil, tapi tidak selamanya begitu. Kadang Yang muda belum tentu dipanggil terakhir, yang tua belum tentu segera dipanggil. Semua ada urutannya, namun bukan berdasar umur.

Kematian memang sesuatu yang pasti. Itulah gelar satu-satunya yang tidak perlu harus menjadi kaya untuk memperolehnya.

Gelar "alm" diberikan kepada semua orang, miskin maupun kaya, pinter maupun bodo. Semua diberikan gelar kehormatan tertinggi.

"ALMARHUM!"




HiDuP "PaS-PaS"aN


Apakah sebenarnya yang dicari dalam hidup ini?

Pingin kaya raya dan mati masuk surga atau pingin menikmati hidup tanpa harus kaya namun tetep mati masuk surga?

Atau mungkin ada pilihan lain lagi?

Hidup ini memang sebuah pilihan, dan setiap saat, setiap detik, kita selalu dihadapkan pada suatu pilihan. Layaknya sebuah flowchart kehidupan yang sangat besar [mendekati tak terhingga], maka setiap pilihan kita selalu menanggung konsekwensi.

Jadi yang perlu disiapkan adalah bagaimana kita menghadapi setiap konsekwensi dari pilihan kita.

Pingin kaya? Berarti harus berusaha keras nyari kekayaan.

Pingin mati masuk surga? Berarti harus menyiapkan bekal yang banyak agar pas mati bekalnya sudah memadai.

Paling enak ternyata hidup dengan cara pas-pasan. Pas pingin kaya, tiba-tiba dapet rejeki.

Pas mati, ternyata amalannya sudah memadai [untuk masuk surga].

Kadang yang terjadi adalah :
1. Pas dapet duit, ditagih hutang
2. Pas mau makan enak, ada yang datang minta makan
3. Pas nyenyak-nyenyaknya tidur, dibangunin sahur
4. Pas mau ngeblog, pas listrik padam

Nah, kalau begini, apa yang musti dilakuin?

Hanya ada satu cara, tersenyum sambil bilang,"Enjoy AjaH!"

Indahnya hidup "pas-pas"an

Pandanglah hijaunya daun dan nikmati indahnya hidup ini. Paksakan sebuah senyum, dan insya Allah, lama-lama jadi nggak kepaksa.

Amin.

Tuntunan Mudik eh ... Idul Fitri



Aku selalu merindukan pawai obor, baik menjelang Idul Fitri [lebaran], maupun Idul Adha [lebaran haji]. Memang nuansa bulan puasa, bulan pembakaran, lebih membuat hidup roh pawai obor itu.

Seolah api obor itu melambangkan dosa-dosa kita yang telah habis dibakar oleh ketakwaan kita dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Itulah yang membuat aku selalu, dengan segala daya upaya, mengajak anak-anakku mengikuti prosesi pawai obor menjelang Idul Fitri. Aku ingin mereka menikmati semangat Idul Fitri, semangat kemenangan dari suatu perang besar melawan hawa nafsu.

Untuk alasan keamanan [barangkali], pawai obor ini sudah mulai dimodifikasi. Mereka mulai memakai lilin sebagai pengganti obor. Oncor [obor] sudah berubah menjadi lampion dengan lampu lilin di dalamnya.

Jaman telah berubah dan memang selalu berubah, namun tuntunan Islam jangan sampai berubah, walaupun kenyataan menunjukkan dari tahun ke tahun tuntunan ini terus tergerus oleh kemajuan jaman dan rongrongan dari pihak-pihak yang tidak tahu makna Idul Fitri. 
Sekarang sudah terlihat, bahwa 10 hari pertama di bulan puasa adalah harinya MAsjid yang penuh dengan jamaah. 10 hari kedua adalah harinya Mall dengan membludaknya "corner" butik dan sejenisnya. Yang makin tidak terbendung adalah 10 hari terakhir yang merupakan harinya terminal.

Itulah hari sibuknya para pembuat jalan untuk menyelesaikan tugasnya dan para pemakai jalan untuk mencapai sasaran mudiknya.

Kebiasaan mudik, memang punya nilai budaya yang tinggi, namun karena kurangnya pengetahuan akan tuntunan Muhammad SAW, maka arahnya bisa jadi melenceng.

Sepengetahuanku tuntunan doa nya adalah "Taqoballahu minna wa minkum" setelah selesai menjalankan ibadah puasa. Kalau kita perhatikan, saat ini lebih banyak orang yang saling bermaaf-maafan di hari lebaran.

Ucapan doanyapun bermacam ragam.

"Kosong-kosong ya..!"
"Draw..!"
"Sori ya bro... met lebaran deh.."

Padahal untuk urusan bermaaf-maafan, tuntunan mengajarkan agar langsung minta maaf begitu merasa bersalah. Tidak perlu nunggu hari lebaran untuk minta maaf.

Ucapan-ucapan itu tidak salah, tetapi kalau ada yang lebih baik, mungkin kita bisa memilih mana yang lebih baik.

Ada juga yang berpendapat bahwa ucapan "Taqoballahu minna wa minkum" yang berarti "Semoga Allah menerima ibadah kita semua." adalah budaya Arab dan bukan Budaya Islam. 

Silahkan tentukan sendiri doa yang mana yang dianggap paling pas.

Yang jelas kalau di Al-Quran, soal "minta ampun", salah satunya ayatnya ada di bawah ini :

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa"
Qs. Ali ‘Imran [3]: 133.

CMIIW

 

Pemantapan Examiner IQA 2008


Tahun 2008 ini Yayasan IQA Indonesia kembali mengadakan pemantapan untuk para Examinernya.

Mengapa perlu dimantapkan lagi, padahal kriteria penilaian versi tahun 2008 dan versi tahun 2007 nyaris sama. 4 perubahan pokok yang ada di versi 2008 tidak akan banyak membuat para Examiner berkerut kening, karena perubahan itu dianggap tidak signifikan terhadap requirement MBCfPE.

Itu pulalah yang membuat aku tidak 100% bersemangat ketika mengikutinya. Paling itu-itu lagi yang dibahas, begitu kata pikiranku.

But I'm wrong ...!

Pemantapan itu luar biasa hebat materinya. Sungguh berbahagialah mereka yang ikut pelatihan/pemantapan itu.

Rupanya bukan requirement yang dibahas dalam 3 hari pelatihan ini [17-19 Sept 2008], tapi "improvement' dalam melakukan examinasi bagi para examiner. Dengan demikian, diharapkan [dan diyakini] metode yang dipakai oleh para Examiner tahun 2008 ini akan sangat memudahkan para Examiner untuk melakukan ODA [on desk assesment], Site Visit maupun memberikan masukan bagi aplikan yang menerapkan MBCfPE [Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence]

Salaut buat pak Win dan Pak Tumpal, dua instruktur yang tak kenal lelah memandu acara ini. Merekalah yang telah membuat pelatihan 3 hari ini terasa begitu cepat berlalu, tahu-tahu sudah selesai.

Semoga assesment tahun ini dapat meningkatkan kinerja para aplikan yang telah menjalankan MBCfPE.
Amin.



PuAsA ngInterNeT


Setelah menjalani beberapa hari ibadah di bulan puasa, akhirnya diberi cobaan yang cukup menantang. Bagi orang lain sih ini bukan cobaan, bahkan mungkin suatu hal yang tidak perlu dianggap cobaan apalagi ujian.

Tidak menyentuh ineternet selama 3 hari, hayo  ...!:-)

Bisa enggak?

He..he..he... ada pemantapan Examiner Malcolm Baldridge di CiMaCan dan aku mengikutinya dengann HaPe yang hampir mati dan charger yang ketinggalan di kantor.

Pilihannya :
1. Tetep nginetrnet dengan risiko mati HaPe [karena batere drop], sehingga tidak bisa kontak anak istri, atau
2. Puasa internet, puasa nelpon, dan hanya nelpon istri diwaktu subuh [buat memastikan pada bangun sahur]

Pilihan pertama sangat menarik, soalnya baru ada tantangan dari pagerank. Blogku yang di blogspot pageranknya cuma 3/10, sedangkan di wordpress pageranknya 4/10, padahal lebih banyak pengunjung di blogspot dibanding di wordpress.

Risikonya, gak bisa telpon anak istri. Nah....!?!

Akhirnya kubulatkan tekad untuk memilih anak istri dibanding internet.

Akan tetapi, cobaanya ternyata tidak hanya itu. Aku juga punya tekad untuk sebanyak-banyaknya sholat jamaah tarwikh, minimal lebih banyak dibanding tahun lalu [padahal tahun lalu sudah lupa berapa kali terpaksa jamaah tarwikh di rumah]

Targetku, bulan ini maksimal 3 kali aku jamaah tarwikh di rumah, dan sudah 1 kali aku jamaah tarwikh di rumah [kalau gak salah karena anak-anak sendirian di rumah tanpa ortu, jadi habis buka bersama langsung meluncur pulang]

Lha kalau 3 hari di CiMaCaN tanpa tarwikh berjamaah berarti targetku nggak kecapai donk. Kulihat di Villa Renata ini [tempat pelatihan/pemantaban] gak ada mesjid, sehingga penghuni villa ini gak tahu pada tarwikh dimana.

Alhamdulillah, mungkin karena aku sudah mendahulukan keluarga dibanding internet, maka Tuhan memberi rakhmat dengan adanya penyelenggaraan acara tarwikh bersama, lengkap dengan ruangan yang luas dan imam yang favorit [ini istilah dari teman-teman, karena kecepatan imam dalam memimpin sholat]

Segala puji hanya bagi Allah swt.
Semoga nikmatnya tidak putus-putus sampai kapanpun.
Amin.

Rabu, September 17, 2008

17 Ramadhan 1429 H

Angka 17 biasanya dianggap angka keramat, padahal semua angka sebenarnya sama saja. Angka hanya membedakan jumlah atau sebagai penanda waktu saja.

Malam ini, di Masjid Mekar Indah, kultumnya diganti KULIBAS [kuliah lima belas menit] atau bahkan mungkin KUTIGAM [kuliah tiga puluh menit]. Yang diceritakan, seperti biasa, adalah tema yang menyangkut Al Quran.

Aku terkantuk-kantuk duduk di barisan paling depan, sampai kemudian pak Ustadz cerita tentang pahala orang belum mahir membaca Al Quran, sehingga mbaca aliflammim saja gak selesai-selesai. Ternyata di titik ini pak Ustadz berhasil membangunkan aku dari kantuk.

Selanjutnya, ceramah ustadz ini mengalir deras tanpa etrbendung lagi. Joke-joke segar mewarnai semua ceramahnya.

Betapa terpujinya, orang di jaman nabi, yang setiap sholat selalu membaca surat Al Ikhlas. Bedanya, saat ini banyak orang yang mencontoh perbuatan itu tanpa tahu makna dibalik bacaan Al Ikhlas itu.

Kebanyakan orang membaca Al Ikhlas karena pendeknya bukan karena materi yang terkandung dalam surat itu.

Cintailah AL Quran, dan insya Allah, dalam setiap langkah kita, Allah swt akan selalu mencintai kita.
Amin.


Selasa, September 16, 2008

DELTA FM

Seperti biasa, pagi-pagi menuju Jakarta selalu ditemani tig ateman setia, mas Farhan di Delta FM, Kemal di GEN FM dan mbak EL SHinta.

Pagi ini lagu-lagunya Delta fM pas banget dengan suasana hatiku. Ada soundtrack Flash Dance, mengingatkan aku pada Alex, Jeniffer BEals, yang mirip banget sama mantan pacarku dulu. Kami bertemu dan berpisah, insya ALlah, karena Tuhan memang menentukan begitu.

Aku senang dia sekarang sudah hidup bahagia, dengan laki-laki yang mirip denganku [blogger juga], tapi insya Allah lebih baik dari aku [kekurangan dia hanya bukan pemain teater saja].

Akupun sudah hidup bahagia dengan keluargaku yang sekarang. Jadi benarlah, bahwa cinta tidak harus memiliki, tetapi yang kita miliki yangharus kita cintai.

Saat kau mengharap pintu harapanmu terbuka dan dia masih tertutup terus, maka sebenarnya kau sudah punya pintu yang terbuka dan masih banyak lagi pintu yang terbuka untukmu.

Jadi syukurilah nikmat yang telah kau terima dan jangan berharap pada keinginan lain yang belum tentu cocok denganmu, karena nikmat yang kau terimapun sudah susah kau hitung banyaknya dan besarnya.

Begitu banyak nikmat yang kau terima dan nikmat apa lagi yang akan kau dustakan?

Mas Farhan, juga cerita tentang pembagian zakat di Pasuruan yang berakibat meninggalnya beberapa penerima zakat. Mereka meninggal hanya karena uang 20 ribu.

Ini pelajaran bahwa niat yang baik saja tidak cukup. Niat itu harus diikuti dengan perencanaan yang baik dan pelaksanaan yang baik.

Gak terasa tahu-tahu sudah sampai kantor.

Pelajaran hari ini :
1. Mantan pacar adalah masa lalu, keluarga adalah masa kini
2. Kenangan sepahit apapun akan menjadi manis ketika sudah berlalu
3. Niat yang baik belum cukup, harus diikuti cara yang baik
4. Diatas segalanya adalah selalu pandai mensyukuri nikmat Allah.

Terima kasih Delta [http://ww2.deltafm.net/], the bright side of Indonesia

Senin, September 15, 2008

KuLTuM [di kantor]


Setiap bakda Dhuhur, di masjid kantor selalu diadakan acara kultum. Acara ini terasa pas, karena bisa menambah keimanan atau minimal mengingatkan kita akan perlunya memberi siraman rohani. Apalagi pas bulan puasa, jadi rasanya pas bener deh...!:-)

Pemberi kultum juga beraneka ragam posisi jabatan, mulai dari pejabat tinggi, sampai staf rendahan, bahkan OB-pun ikut memberi kontribusi kultum.

Ada juga penceramah dari luar yang ingin berbagi ilmu dengan jamaah masjid Waskita. Bila waktu ceramah dianggap masih kurang dan "audience" masih belum puas, maka lokasi kultumpun pindah ke depan masjid [namanya sudah bukan kultum tuh, mungkin kulibas =kuliah lima belas menit=].

Seperti di mesjid-mesjid lain, maka fenomena istirahat siang juga ada di masjid Waskita.

Karena tidak tiap hari ke masjid, maka aku tidak tahu apakah ada direktur atau kepala biro yang suka datang di masjid ini. Kebetulan pas aku hadir, pas meeka pada tidak kelihatan.


Minggu, September 14, 2008

TaKenGon 14 09 1994 [foto jadul]





JAdi inget kalau dulu pernah punya monyet namanya MERRY. Yang ngasih usul sopirku tuh [mr Adenan], di kemudian hari ternyata nama itu adalah nama anaknya. Wah....??

Monyet kecil itu selalu kumandikan dengan bekas air mandi LuLuk [anak pertamaku]. Sayang ada yang suka sama dia, sehingga pergilah monyet itu dari sisiku.

Indahnya panorama Danau Laut Takengon, hanya danau toba yang bisa menandinginya. Bedanya, di Takengon sangat alami, sedangkan di Toba sudah lebih modern.

Banda Aceh 1995 [foto jadul]





Bersih-bersih peti di teras belakang nemu foto-foto lama.

Lumayan dapet beberapa biji. He..he..he... ternyata aku dulu gondrong banget ya? Jadi inget ketika masa remaja dulu, gondrongnya lebih "sangar".

Foto di depan kantor Aceh masih pakai logo Waskita lama tuh. Dari dulu tetep saja narsis...!:-). Jamnya pake ALBA, difoto pake CANON EOS 1000 [kalau gak salah inget]

Sekarang, karena males mau mbawa sisir kemana-mana, jadi model cepak aja sudah oke.

TaKjiL dan KeTinggALaN SePeDa


Biasanya LiLo kalau takjilan di Masjid selalu bareng aku, tapi hari ini dia berangkat sorean [jam 16.15], jadi dia naik sepeda sendirian.

Saat takjil, kulihat dia udah ngumpul sama temen-temennya. Pasti setelah capek main di masjid, sekitar 1 jam setengahan.

Lama nggak takjilan di masjid, ternyata pesertanya sudah banyak berkurang, sehingga 10 macam makanan kecil dan minuman boleh dimabil dobel-dobel.

Pulangnya, LiLo lupa kalau mbawa sepeda. Ketahuannya ketika mau subuhan. Lho kok nggak ada sepeda di rumah?

Langsung LiLo meluncur ke masjid, dan ternyata sepedanya sudah nggak ada. Ya namanya nginep semalem, mungkin ada yang menyelamatkannya.

Maka pagi tadi terjadilah percakapan seperti ini,

"Waktu tahu sepedanya nggak ada, apa perasaan LiLO?"

"Tegang"

"Kenapa ?"

"Takut dimarahi bapak"

"Bapak marah enggak?"

"Engak"

"Jadi gimana cara nyari sepeda itu?"

"..................." [diem]

"Coba LiLo ke masjid lagi dan nanya sama ikhwan yang ada di masjid. Mungkin ada diantara mereka yang tahu dimana sepeda LiLo"

".................." [diem]

Hari ini LiLo mencoba ke masjid tapi belum ketemu dengan pengurus masjid. Semoga sepedanya segera kembali.

Amin.

14 SeP 08




Malem tadi, aku YM dengan beberapa teman yang ngucapin selamat berulang tahun. Memang hari ini adalah hariku untuk mawas diri, untuk melihat sejauh mana aku telah melakukan tugasku mengabdi pada Allah swt.

Kurasakan imanku memang sering naik turun, kadang terasa begitu indah, kadang terasa menjadi beban yang sangat berat. Beberapa cobaan sering membuatku tegar, tetapi beebrapa kenikmatan justru sering membuatku lengah.

Pagi-pagi sudah dilapori hilangnya sepeda Polygon LiLo. Meskipun itu bukan sepeda yang mahal amat, tetapi untuk beli lagi sepeda merk polygon di Cikarang tidak segampang seperti beli sepeda di Surabaya, yang semuanya dekat jaraknya. Udah gitu perlu uang yang tidak sedikit untuk membeli sepeda seperti itu lagi [lha tadi katanya tidak mahal].

Jadi, aku hanya bisa berharap semoga Allah mengembalikan sepeda LiLo itu. Semoga LiLo masih diberi kesempatan untuk naik sepeda itu lagi. Amin.

Dengan tetap tersenyum aku bilang LiLo untuk mencoba mencari lagi sepedanya, kali-kali ada yang nemuin dan menyimpannya. Siapa tahu di bulan puasa ini orang-orang pada tergerak hatinya untuk ebrbuat baik.

Insya Allah. Amin.

Tepat jam 00.00 [saat Adebayor membuat gol ke 2 di EPL] aku mendapat ucapan selamat dari keluargaku. Makanya aku nggak boleh keluar kamar semalem, rupanya mereka pada nyiapin acara buatku.

Aku dapet beberapa hadiah yang pas banget dengan kebutuhanku. Semoga Allah membimbing keluargaku agar selalu berpegang pada tali Allah.

Insya Allah. Amin.

Sabtu, September 13, 2008

SePeDaAn [di bulan PuaSa]




Hari libur [Sabtu-Minggu], acara yang paling menyenangkan adalah bermain bersama keluarga. Sekalian olah raga, maka diputuskan bentuk acara adalah bersepeda, memanfaatkan sepeda yang minggu lalu telah diberesin.

Kali ini kita menuju jembatan baru yang belum banyak dilalui orang. Sampai di lokasi ternyata banyak remaja ABG ngumpul disitu. Ada juga yang sudah berpasang-pasangan, duduk-duduk di pinggir jalan. Nggak kutanya apa mereka suami istri atau sedang pacaran, baik sangka sajalah, rumah mereka sedang bermasalah, jadi mereka berdiskusi di pinggir jalan umum yang sepi dan sejuk.

Begitu turun dari sepeda, sekelompok anak kecil mendatangi. Kayaknya mereka baru sekali ini melihat sepeda tandem, jadi mereka langsung membentuk kelompok, melingkari sepedaku.

Ketika LiLo terjatuh, secara spontan, "ketua geng" mereka langsung menolong LiLo.

Habis itu, terjadilah dialog kecil dengan mereka.

"Seberapa harganya", kata mereka

"Macem-macem", kataku,"ada yang dua juta ada yang satu setengah ada juga yang sejuta"

Pandangan mereka yang begitu antusias membuatku bertanya pada mereka,"Mau nyoba?"

Wah, pandangan mata mereka langsung berbinar-binar,"Boleh?", kata mereka seolah nggak percaya dengan ucapanku.

Begitulah, mereka bergantian naik sepeda tandemku. Setelah cukup lelah, baru mereka menyerahkan sepedanya. Mungkin mereka melihat aku juga sudah mulai pingin pulang.





KantorKu


Minggu ke dua bulan Puasa, LiLo tidak ikut acara buka bersama di kantorku. Kata istriku, LiLo sebenarnya sudah mandi, tapi ketika mau berangkat dia tertidur.

Sudah dibangunkan, ditanya dan LiLo menjawab mau ikut, tetapi ketika ditinggal meleng sebentar, LiLo tertidur lagi. Padahal aku tahu, sebenarnya LiLo sangat ingin ikut ke kantorku.

Beberapa hal yang disukai LiLo di kantorku adalah, antara lain :
  1. Bisa berlarian kemana-mana dalam ruangan yang suejuk.
  2. Naik turun lift untuk melihat masing-masing lantai, tanpa takut dimarahi orang [nggak bisa dilakukan di kantor orang lain 'kali]
  3. Kalau masuk ruanganku harus pakai password [mengetikkan kombinasi angka di depan pintu ruangan] atau dengan menunjukkan kartu pengenal di depan camera yang ada di sisi luar pintu ruangan.
  4. Ruanganku selalu bersih dan penuh dengan orang-orang yang ramah.
Memang begitulah kantorku, sangat nyaman untuk LiLo dan juga sangat nyaman untukku. Cuma kalau aku nggak pernah berlari-larian di kantorku dan nggak pernah juga naik turun lift untuk sekedar melihat-lihat ruangan lain.

Memang diantara teman-teman kantor, aku yang termasuk suka naik turun lantai untuk melakukan koordinasi dengan masing-masing unit bisnis yang ada di kantor.

Maklum kerjaanku banyak melibatkan unit bisnis, karena produk merekalah yang kukaji dan kudistribusikan ke seluruh unit bisnis/kerja.

Aku sering dianggep pinter karena telah memberikan ilmu-ilmu yang berguna buat unit usaha/kerja, padahal ilmu yang kuberikan adalah ilmu dari mereka juga.

Alhamdulillah segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan nikmat begitu banyak padaku.

Lalu nikmat apalagi yang kamu dustakan?

Semoga nikmat Tuhan selalu dapat kusyukuri. Amin.

KulTuM [LiLo]

Sabtu subuh, dalam perjalanan ke masjid, LiLo cerita kalau dia mau menyampaikan kultum di sekolahnya.

Kalau gak salah dia mau cerita tentang seorang laki=laki bernama PARMAN yang ingin jadi SUPERMAN. Jadi akupun mengajukan usul ke LiLo untuk presentasi dulu ke keluarganya sebelum memberikan kultum ke teman-temannya.

Rupanya LiLo sudah tidak tertarik lagi dengan cerita Parman dan Superman, dia ingin cerita baru, yaitu tentang "TUJUAN HIDUP"

Begitulah, sehabis subuh kami sekeluarga berkumpul untuk mendengar dan melihat presentasi LiLo. Apa yang diomongkan dicatat dengan MS Word oleh Lita [kakak LiLo], kemudian karena ngomongnya cepet diambil alih oleh LuLuk [kakak Lita].

Setelah selesai presentasi, maka LiLo gantian yang ngutak-utik MS Word itu. Banyak yang dia koreksi, dan inilah hasil koreksiannya.

Bismillah hirahmani rahim..

ASS. WR. WB..

allhamdulillah,

ashadu alla iLaha ilallah wahdahula syarikallah, wa’ ashhadu anna muHammadan abduhu warrasulluh..

allahhuma shali wa shali alla muhammadin hottamil ambia iwal mursalim, wa’ala lihi wa'shabihi azmain, amma ba’du

teman-teman yang di rahmati Allah s.w.t saya akan menyampaikan kultum yang berjudul

Tujuan Hidup

tujuan hidup itu ada tiga, yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.

Apa tujuan hidup jangka panjang..?

Yaitu, bertemu AllahS.w.t dengan bekal yang cukup

Sedangkan jangka menengah yaitu menyebarkan ajaran Islam

Dan jangka pendek adalah berbuat baik dari diri sendiri mulai sekarang.

Jadi, mulai sekarang marilah kita berbuat sebaik baiknya. Jangan mengharap pujian orang lain. dan Mengharapkan ridho Allah S.w.t.

Bersekolah itu ibadah bukan untuk mengharap pujian guru.

Dengan berbuat baik setiap hari setiap saat, lama-lama amal kita semakin banyak dan siap menghadap Allah swt.

amin yarobbalalamin
wabillahi taufik wal hidayah wass…


Semoga LiLo menjadi anak yang berguna bagi dia, kami, bangsa dan agama.
Amin.


Jumat, September 12, 2008

BukBeR SPW






Seperti tahun lalu, pak Slamet, bendahara Serikat Pekerja Waskita [SPW], mengajak untuk mengadakan acara rutin BukBer SPW. Aku, sebagai SekJend SPW, selalu saja menerimanya dengan senang hati. Tempat yang dipilih oleh Mr. Munir [kapro MOI] dan Mbak Rini [Bagian Kesra] adalah restoran Kuring di Kelapa Gading.

Itu adalah lokasi paling dekat dengan Mall of Indonesia [MOI], lokasi kerjaan Mr. Munir , selaku penyandang dana acara BukBer, sekaligus lokasi yang paling tidak kukenal [karena jarang blusukan disitu].

Bener saja, berangkat jam 16.30 dari kantor Cawang, nyampe di lokasi restoran Kuring di Kelapa Gading udah hampir bedug.

Awalnya salah turun ketika mau milih outlet keluar tol. Mas Yusuf [driver kita] yang biasa ke Mall  Kelapa Gading tidak faham bahwa kita bukan mau ke mall Kelap Gading tapi ke restoran Kuring yang ada di Kelapa Gading.

Setelah "kebablasen" [masuk ke Priok], maka kitapun hati-hati memilih jalan menuju lokasi bukber. Kita milih jalan di pinggir kiri, karena dari Priok ke Kelapa Gading kita mau belok kiri menuju Kelapa Gading.

Ternyata kalau mau ke kiri [kelapa Gading], kita harus milih jalur paling kanan, sehingga karena kita ambil jalur paling kiri, maka kitapun balik lagi ke arah Cawang.

Ya sudah, kita bertigapun dengan "full senyum" terus mencari jalan lain ke arah kelapa Gading. Pokoknya harus selalu tersenyum agar ibadah puasa dan acara bukber ini tetep dapat kita nikmati dengan baik.

Akhirnya, dengan panduan Mr Munir via hape, kitapun sampai di restoran Kuring di samping La Piazza. Ternyata cobaan belum berhenti, mobil yang kita pakai atapnya ketinggian, jadi nggak bisa parkir di gedung, harus nyari parkir diluar [yang jauuuuh banget letaknya].

Alhamdulillah, akhirnya bukber dapat berlangsung sesuai rencana. Makanannya enak, jumlahnya pas, dan tempat sholatnya cukup memadai.

Begitulah kalau cobaan dihadapi dengan senyum, maka tidak ada yang mampu membuat kami sedih biarpun tersesat berkali-kali.