Sabtu, Desember 29, 2007

SaLaH STraTegI

Acara peluncuran “Indonesia On The Move” oleh Presiden RI SBY di Gramedia tertulis jam 16.00 dan undangan diharap hadir beberapa menit sebelumnya, jadi kuputuskan untuk sedikit terlambat dengan sholat Asar dulu di kantor sebelum berangkat, soalnya tempat sholat di Gramedia kan ada di dekat parkir sepeda motor yang nun jauh di Gedung bagian belakang.

Ketika baru asyik bekerja, tiba2 terdengar adzan, wah pasti kacau nich acara. Langsung ambil air wudhu dan sholat asar. Kebetulan imamnya bacaannya (dalam hati) agak panjang, jadi pasti makin terlambat deh nanti.

Begitu sampai di tempat parkir, eh drivernya sedang asyik ketiduran dan perlu diusahakan dulu untuk bangun. Akhirnya sang driver bangun dan dengan kaget langsung menuju mobil. Nah, dapet lagi kredit point untuk makin terlambat.

Dari Cawang sampai Jatinegara perjalanan lancar (karena nekad jalan di jalur BUSWAE). Begitu lewat lampu merah Matraman, polisi udah ngincer mobil yang pakai stiker undangan di kaca depannya. Ya udah parkirnya jadi jauuuh banget. Tanpa ba bi bu, mobil berstiker langsung disuruh parkir.

Udah undangannya satu orang satu mobil ditambah lagi kendaraan TNI yang (menurutku) kebanyakan, jadilah jalan Matraman ini macet (emang ada jalan di jakarta yang gak macet di jam 16.00 sore?)

Sampai di depan pintu Gramedia, pak Yacob (bosnya Kompas Gramedia) udah cerita tentang sinopsis buku SBY “Indonesia On The Move”. Pintu penuh dengan orang yang berjubel mau masuk tapi pada diusir oleh PASPAMPRES, soalnya pada gak bawa undangan. Ada yang nekad bawa 1 undangan untuk ber-3, ya jelas ditolak.

Saat turun dari mobil tadi, sebenarnya udah pingin ke toilet, tapi tak tahankan dulu. Nanti saja, begitu masuk ke Gramedia langsung ke toilet (begitu pikirku). Jadi ketika lihat kerumunan di depan pintu, aku maunya segera masuk untuk segera ke toilet.

Melihatku membawa undangan, penjaga pintu langsung mengusir orang di depanku dan mempersilahkan aku masuk. Sampai di dalam, langsung mempelajari kondisi ruangan, mencari lokasi tempat duduk yang strategis dan kemudian ngisi buku tamu.

Dapet payung (kotak, bukan payung bulat), buku agenda, gantungan kunci, kalender dan kue, akupun langsung duduk dan siap-siap ke toilet.

Baru tengok kiri kanan, beberapa penerima tamu membawa kursi kosong dan menaruhnya di sisiku sambil mempersilahkan tamu undangan untuk duduk di sampingku. Sang tamu kudengar bertanya masalah toilet sambil bisik-bisik. Wah, punya kawan ke toilet nich....

Ternyata jawaban penerima tamu adalah jawaban standar yang lupa kupikirkan, “ tamu undangan yang sudah masuk dilarang keluar lagi”. Wah?....

“Kalaupun keluar dan mau ke toilet juga gak bisa pak, soalnya semua pintu dijaga ama pengawal presiden”

Acara yang menarik ini jadi gak menarik. Pidato SBY, pembacaan puisi, maupun lagu2 yang begitu indah dinyanyikan tidak dapat kunikmati dengan baik (lha pikirannya toilet melulu sich...!:-)

Ini baru namanya salah strategi.......

(insya Allah, aku tetep mendapat hikmah dari acara ini. Amin)

Btw kenapa ya judul buku SBY kok Indonesia On The Move bukan Indonesia BergErAk?

gambar dari Metro TV


tulisan lain tentang Indonesia On The Move di http://handy.hagemman.com/index.php/2007/12/23/buku-indonesia-on-the-move/

BUKU : INDONESIA ON THE MOVE

Sunday, December 23rd, 2007 @ 9:57 am | book

Akan Beredar Tgl. 28 Desember 2007
Saat Pembukaan Toko Buku Gramedia
Matraman - J a k a r t a

INDONESIA ON THE MOVE

Editor : Dino Pati Djalal
Penerbit : Buana Ilmu Populer, 2007
Tebal : 335 Halaman

Buku Edisi Bahasa Inggeris ini merupakan kumpulan pidato penting Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada forum internasional ; hanya sayangnya cuma satu pidato bertopik ekonomi.

Catatan : dikutip dari Kompas/23.12.2007 Hal. 11 Kol. 1 - 6 dalam artikel Buku, Ketegasan Sikap SBY : Kita Bukan ” A Nation in Waiting ” yang ditulis Julius Pour ditampilkan gambar buku berjudul Transforming Indonesia, Selected International Speeches with Essays by International Observers.


Selasa, Desember 25, 2007

YeSteRdAy











Yesterday, all my troubles seemed so far away.
Now it looks as though they’re here to stay.
Oh, I believe in yesterday.

Suddenly, I’m not half the man i used to be,
There’s a shadow hanging over me,
Oh, yesterday came suddenly.

Why she had to go
I don’t know she wouldn’t say.
I said something wrong,
Now I long for yesterday.

Yesterday, love was such an easy game to play.

Now I need a place to hide away.
Oh, I believe in yesterday.

Why she had to go
I don’t know she wouldn’t say.
I said something wrong,
Now I long for yesterday.

Yesterday, love was such an easy game to play.

Now I need a place to hide away.
Oh, I believe in yesterday

asli bitel ...............

"YESTERDAY"-nya (orang IT)
http://blog.iqbal.otakudang.org/2006_10_01_archive.html

Yesterday,
All those backups seemed a waste of pay
Now my database has gone away
Oh I believe in yesterday…..

Suddenly,
There’s not half the files there used to be
And there’s a milestone hanging over me
The system crashed so suddenly
I pushed something wrong
What it was I could not say
Now all my data’s gone and I long for yesterday-ay-
ay-ay

Yesterday,
The need for back-ups seemed so far away
I knew my data was all here to stay
Now I believe in yesterday

gambar diambil dari http://indobeatlemaniaclub.bravehost.com/myPictures/logoibc.gif

ManTenaN (lagi)

Ada yang bilang, arti mantenan adalah “ngenteni mati” (menunggu datangnya kematian). Jadi begitu kita selesai menjadi pengantin (berarti kita sudah dewasa), kita harus lebih siap untuk bertemu Tuhan, artinya kita harus lebih fokus dalam mencari bekal, arti yang lain lagi, akan makin banyak rintangan untuk mencari bekal, jadi jadikanlah “mati” sebagai pengingat akan fokus hidup dan kehidupanmu.

Di dunia ini, kita diajarkan untuk mengingat 3 tujuan kita, yaitu jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Jangka pendek, kita harus mulai hari ini, saat ini juga, berbuat yang baik-baik, karena ada sepasang malaikat yang menyertai kita yang akan selalu mencatat apapun yang kita perbuat secara rinci tanpa pernah salah mencatat.

Jangka menengah, kita ajak orang lain berbuat baik. Mulai dari keluarga terdekat atau lingkungan terdekat kita, dan kita pesankan agar mereka juga melakukan hal yang sama dengan yang telah kita lakukan padanya, sehingga efek gerakan ini akan memunculkan terwujudnya Indonesia Emas 2020.

Jangka panjang, tentu kita ingin bertemu dengan Allah swt dalam kondisi bekal yang cukup. Padahal kita tahu, bekal kita sampai saat ini masih sangat minim, bahkan kalau melihat perjalanan hidup kita, kayaknya bekal kita tidak juga cukup memadai untuk menghadap Allah swt di hari kita dipanggil menghadap.

Perlu usaha yang lebih fokus dan kemauan yang sangat keras untuk mulai terus memikirkan tujuan jangka panjang kita. Jadikan tujuan jangka panjang kita sebagai tujuan yang paling utama, semoga tujuan yang lain akan mudah kita capai. (Amin)

Pulang dari Yogya, ternyata dapet kabar kalau Ayah Mertua meninggal dunia. Ini memang kuasa Allah, Dia tidak mau melihat kita menyaksikan kepergian ayah mertua, Dia ingin memberi pelajaran, bahwa maut bisa datang kapan-kapan.

Maut tidak mengenal usia, tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat dan tidak pernah beruluk salam. Dia hanya memberi pertanda bagi mereka yang mau membaca tanda-tandanya.

Jadilah kami “go show” hari itu juga. Rudi bersama istri, Tety, Dafin dan Fitri yang kami ajak dari Yogya ke Jakarta kemarin serta aku dan istri tercintaku. Lion Air, jam 11.30, menerbangkan kami ke Yogya.

Alhamdulillah, masih sempat melakukan sholat jenazah. Tadinya mau jadi imam, sehingga nanya kawan cara sholat jenazah yang benar agar tidak “mubadzir”.

Takbir I, baca fatihah, takbir II, sholawat Nabi, takbir III, doa untuk orang yang meninggal, takbir IV, doa dan salam.

Ternyata imamnya sudah ada, jadinya cukup berdiri di baris depan, jadi makmum. Jam 15.00 acara dimulai, sekitar jam 16.00 acara selesai dan aku langsung ke RS PKU Condong Catur. Rupanya sepeninggalku dari Yogya kemarin, ibu jadi sakit dan terpaksa harus dilarikan ke RS.

Banyak sekali yang menengok ibu sore itu, mulai dari kawan ibu, kawanku maupun saudara-saudara lain yang kebetulan tadi ikut melayat ke rumah ayah mertua.

Ibu selalu ceria saat bersama kita, apalagi ketika dipijat oleh temenku (pijat gratis ‘kali!:-), dan semoga sampai nanti terus ceria, agar penyakitnya segera pergi dan ibu kembali ke rumah untuk kumpul anak cucu lagi.

Ini benar-benar liburan desember yang penuh acara tak terduga, ketemu orang tak terduga dan jalan-jalan lewat jalan yang tak pernah kuduga untuk kulewati. Pasti nanti akan jadi manis kala dia udah jadi nostalgia, kalau sekarang sih yang terasa ya capeknya doank.

Allah telah menunjukkan kekuasanNya, dan kita sebagai hambanya hanya bisa menerima dan mencari hikmah dari semua kejadian ini. Insya Allah, kami sanggup mencarinya.
Amin.

ManTenaN

Habis Maghrib, 20 Desember 2007, akhirnya kami berangkat ke Yogya. Perjalanan yang sangat lancar, meskipun sepanjang jalan ditemani hujan, kegelapan dan kejeblos beberapa kali di lobang jalan.

Sarapan pagi langsung belok ke Wijilan, kata pak Widi “enak kok gak mandi langsung makan gudeg, ada tambahan bumbu, he...he..he.... !:-)”

Udah kenyang, langsung nganter mertua ke Sardjito, mandi, kemudian meluncur ke ibu tercinta yang udah kangen banget ama anak mbarepnya ini. DI Condong udah ada kakang Ragil, Totok, dan kamipun ngobrol ngalor ngidul sambil nunggu mobil yang baru dicuci.

Mobil udah bersih, kangen ibu udah sedikit terobati, maka sampailah di acara makan siang. Kumpul dulu di masjid BKN (Jl. Magelang) dan habis Jumatan langsung meluncur ke Moyudan. Hujan kembali menerpa dan dalam gerimis kita sampai di tempat makan siang.

Pak Munib sekeluarga yang gak bisa bareng, soalnya nemu tempat makannya pas kita udah bubaran. Malemnya di acara mantenan pak Didi Triyono, baru kita bis amakan bareng-bareng. Ada 4 bis karyawan dari Denpasar ali yang nyebrang ke Yogya untuk acara mantenan ini.

Luar biasa meriah dan akibatnya gak bisa salaman sama begitu banyak orang yang kita kenal tapi dibatasi waktu. Menurut MC ada 3 ribuan orang yang hadir pada malam itu, jadi bisa dipikirkan sendiri mau salaman dengan orang sebanyak itu.

Malemnya, istri langsung meluncur ke Surabaya dan “sisanya” ditambah rombongan dari Yogya meluncur ke Jakarta Sabtu subuh.

Ini acara yang sangat berkesan, dan Lilo telah mengabadikan acara makan siang itu dengan camera digital kita (yang tercinta dan satu-satunya). Acara lain, Lilo gak diajak, jadi gak ada yang motret.

Rabu, Desember 19, 2007

Eksploitasi Air Gua Plawan dengan Energi Terbarukan

dari milis Katgama dan Civeng

Eksploitasi Air Gua Plawan dengan Energi Terbarukan adalah Sebuah Upaya Penanggulangan Bencana Kekeringan di Desa Giricahyo Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh banyak faktor. “Musim kemarau berkepanjangan yang melanda kawasan Gunungkidul belakangan ini, menyebabkan 37.825 Kepala Keluarga atau 131 ribu jiwa yang tersebar di 11 kecamatan mengalami kesulitan air bersih.” (Kedaulatan Rakyat, Selasa, 13 Desember 2005)

Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Pada kenyataannya, beberapa daerah di Indonesia masih mengalami kesulitan air, bahkan sering terjadi kekeringan, terlebih pada musim kemarau. Harus diakui, pemenuhan kebutuhan air masih merupakan masalah yang menjadi salah satu pangkal penderitaan masyarakat di daerah-daerah tersebut. Bencana kekeringan menjadi sesuatu yang sangat akrab dengan penduduk Gunungkidul. Pencukupan keperluan masak-minum harus dilakukan penduduk hingga mencari ke telaga yang jauhnya sekitar 5 kilometer dengan berjalan kaki. Masyarakat harus menunggu bantuan air dari pemerintah, dan sayangnya pasokan air dari pemerintah sering tidak mencukupi.

Pada akhirnya kesempatan ini dimanfaatkan oleh pihak swasta untuk berbisnis air. Alhasil, air bersih seharga Rp100.000,- sampai Rp120.000,- per tangki berisi 5.000 liter air yang cukup untuk dua minggu pemakaian harus dibeli sebagian besar masyarakat Gunungkidul terutama di zone Gunungsewu.

Sedikitnya air permukaan di Gunungkidul bukan berarti daerah tersebut tidak pernah diguyur hujan, namun keadaan geologi karst yang memungkinkannya terjadi. Batuan karst yang memiliki banyak pori dengan cepat dapat meloloskan air hujan masuk ke dalam tanah melalui proses infiltrasi dan perkolasi tanpa membiarkannya lebih lama berada di permukaan.

Walaupun hanya sebagian fraksi air hujan yang masuk ke dalam tanah, akan tetapi jumlah total air dalam tanah adalah jauh lebih besar dibanding dengan total jumlah air yang mengalir dalam permukaan tanah. Air jernih sebesar 8.000-10.000 liter perdetik mengalir dalam gua-gua di Gunungkidul. Angka ini didapatkan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 80-an. Potensi air yang luar biasa di bawah pegunungan nan tandus.

Usaha untuk mengalirkan air di zone Gunungsewu telah dilakukan pemerintah, namun sebagian masyarakat di daerah barat zone ini masih mengalami kesulitan pengadaaan air, seperti masyarakat di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari. Desa Giricahyo memiliki beberapa gua yang berupa bentukan inlet khas geologi karst, yang didalamnya sangat dimungkinkan potensi air bawah tanah.

Salah satu gua tersebut adalah Gua Plawan. Menurut survey yang sudah dilakukan pada tahun 1999 dan 2004, sumber air Gua Plawan ini tidak pernah kering meskipun terjadi musim kemarau panjang. Debit yang tersedia di dalam gua kira-kira 40 liter perdetik, dan pada musim hujan bisa mencapai 200 liter perdetik. Dengan debit ini diperkirakan 2 desa dapat terlayani (Yayasan Acintyacunyata Yogyakarta dan Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Direktorat Jendral Geologi dan Sumber Daya Mineral, 2004).

Kegiatan pengangkatan air gua yang telah dan sedang dilakukan tergolong relatif mahal, karena teknologi untuk menghasilkan energi pengangkatan yang dipakai sangat tinggi. Untuk itu, kegiatan pengangkatan air gua selanjutnya harus mempertimbangkan teknologi aplikatif tepat guna yang efisien dan hemat. Energi yang dimanfaatkan untuk mengangkat air ini juga dipilih yang memenuhi spesifikasi ramah lingkungan dan sesuai dengan kondisi lapangan.

Program ini dikemas sedemikian rupa sehingga bukan hanya menjadi sebuah program mercusuar yang sesaat, namun direncanakan adanya suatu proses pembelajaran bersama sebagai persiapan pascapembangunan instalasi.

Dalam pelaksanaan program ini nantinya, di samping pembangunan fisik-instalasi pengangkatan air, masyarakat juga diberikan pelatihan organisasi untuk dapat mengelola sistem pengangkatan air gua ini. Organisasi masyarakat ini dilatih sehingga bisa mengoperasikan kincir, genset, pompa, dan instalasi pipa lainnya dan bisa memanajemen pendistribusian air ke masyarakat.

Di samping itu akan dilakukan sosialisasi tentang upaya pelestarian hutan sekitar gua, sehingga sistem air gua yang tereksploitasi tetap lestari.

Kegiatan Eksploitasi Air Gua Plawan dengan Energi Terbarukan ini berupa pengangkatan air gua dan pengembangan masyarakat yang dapat mengelola sistem pengangkatan air gua setelah program selesai. Kegiatan pembangunan instalasi adalah kegiatan yang akan membangun instalasi air, di mana air gua akan ditampung dalam sebuah reservoir dan didistribusikan ke hidran-hidran umum yang akan dibangun di tiap dusun sasaran. Energi pengangkatannya sendiri akan memanfaatkan energi terbarukan dengan energi dari generator set untuk sementara dan akan diggantikan oleh Solar Cell.

Energi terbarukan akan memberikan kontribusi tenaga yang cukup besar bagi operasional pompa, sehingga pemakaian bahan bakar minyak untuk generator set dapat dihemat. Pengembangan masyarakat akan dilakukan dalam bentuk pendampingan dan penduplikasian organisasi Sistem Air Baku Gua Plawan.

Sosialisasi pendahuluan kepada masyarakat tentang pengangkatan air gua adalah tindakan pertama yang dilakukan. Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan pembentukan organisasi dalam masyarakat desa yang akan mengelola sistem air Gua Plawan. Organisasi masyarakat tersebut akan dilibatkan langsung dalam masa pembangunan instalasi, sehingga diharapkan masyarakat mengetahui seluk beluk sistem yang dipakai, dan mempermudah proses pelatihan manajemen operasional.

Organisasi inilah yang akan bertanggung jawab dalam hal operasional dan perawatan sistem air Gua Plawan pascaprogram. Walau demikian proses pendampingan tetap harus dilakukan sampai masyarakat benar-benar siap untuk swakelola air. Pelaksanaannya melibatkan pihak Universitas Gadjah Mada melalui program KKN Tematik yang berkesinambungan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan masyarakat Desa Giricahyo sendiri. Ketika air Gua Plawan sudah dapat dimanfaatkan, operasional dan perawatan diharapkan dapat dilakukan oleh organisasi masyarakat yang didukung pemerintah setempat secara aktif.

Pelaksanaan program dengan KKN tematik adalah perwujudan dari sebuah keinginan mahasiswa untuk mempersembahkan hasil karya kepada masyarakat. Program ini memerlukan waktu yang cukup banyak serta dana yang cukup besar supaya semua pipa distribusi dapat mencapai tiap dusun.

Mengingat sempitnya waktu pelaksanaan KKN Tematik, maka dalam proses pelaksanaan program nanti akan diikuti dengan kegiatan KKN Tematik yang berkesinambungan. Prioritas KKN Tematik yang pertama pada Bulan Juli-Agustus 2006 berupa pembangunan instalasi dari dalam gua hingga mencapai Reservoir sementara. Prioritas adanya air yang terangkat adalah fokusnya. Air dalam gua yang terangkat dan pendistribusian ke hidran-hidran umum melalui selang adalah titik awal dari seluruh kegiatan program ini.

Pada tahap kedua mahasiswa KKN tematik berhasil mengangkat air dan ditampung dalam reservoir sementara bantuan dari OXFAM melalui Satuan Kerja Pengembangan Air Minum DIY.

Untuk tahap ketiga yang berlangsung pada bulan Juli-Agustus 2007 telah meneruskan dari reservoir sementara sampai ke reservoir utama dan telah terdistribusikan ke dua dusun di Desa Giricahyo.

Data awal Gua Plawan didapatkan dari Yayasan Acintyacunyata, dan data angin dari Pusat Studi Energi UGM. Data-data ini kemudian dikroscek dengan kondisi lapangan yang ada menjadi dasar perancangan perpiapaan dan elektrikal tenaga pengangkatan air.

Survey lapangan telah dilakukan pada Bulan Oktober, November 2005, hingga Bulan Januari 2006. Survey pertama adalah survey untuk mengetahui kondisi awal Gua Plawan dan Desa Giricahyo secara fisik. Survey kedua adalah survey yang lebih detail, dengan alat navigasi untuk menentukan titik-titik tertinggi dan titik-titik perletakan pipa yang paling tepat untuk keperluan perancangan begitu juga dengan survey dalam gua, dan survey yang terakhir adalah survey sosial yang bermaksud untuk mengetahui seberapa besar keinginan masyarakat atas penyediaan air.

Survey ini adalah titik awal dari persiapan KKN Tematik yang akan dilakukan. Namun survey teknis akan tetap dilaksanakan untuk penyusunan perancangan yang lebih detail. Perancangan inilah yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program. Sosialisasi awal adalah salah satu persiapan yang akan dilakukan sebelum waktu KKN tiba, diharapkan ketika pelaksanaan konstruksi dan pelaksanaan KKN, tim sosial KKN telah berhasil membentuk cikal bakal organisasi swakelola air yang akan tergabung dalam pelaksanaan pembangunan instalasi dan kegiatan manajemen pascakonstruksi.

Evaluasi akan terus-menerus dilakukan, terutama evaluasi tentang adanya kesinambungan dengan masyarakat, apakah program ini, penempatan instalasi,kebijakan yang akan diterapkan, maupun organisasi swakelola air sesuai dengan kultur masyarakat atau tidak, dan apakah sesuai dengan teori yang berlaku atau tidak. Evaluasi dilakukan untuk menghindari friksi-friksi yang terjadi sehingga tidak akan menganggu jalannya program.

Jadi apa yang telah dilaksanakan dalam program ini adalah pengangkatan air dari dasar Gua Plawan dengan penggunakan pompa submersible. Air diangkat dengan energi generator set 40 kVa dengan pipa galvanis 3″ sampai reservoir sementara dengan 45 m3 lalu diteruskan ke reservoir utama dengan kombinasi pipa galvanis dan HDPE dan terdistribusi ke 2 dusun di Desa Giricahyo.

Dana yang didapat adalah dari APBD Pemerintah Daerah Gunungkidul dengan dua kali pencairan 290 juta dan 300 juta, serta dibantu oleh Satuan Kerja Pengembagan Air Minum DIY berupa barang dan peralatan termasuk pipa distribusi dengan pipa HDPE, Hidran umum, Generator set, dll. Sekarang dengan bantuan APBN 1,6 M dari Departeman Pekerjaan Umum telah teraplikasi Pompa Air Tenaga Surya (PATS) dengan sistem baru.

Menggunakan 5 pompa submersible pada dasar sungai Gua Plawan lalu air diangkat sampai di reservoir booster dan kembali diangkat sampai reservoir sementara berkapasitas 45 m3. Pendistribusian juga telah mencakup semua dusun di Desa Giricahyo dan sekarang sudah mendekati akhir pengerjaan.

Sistem PATS ini beda sistem dengan genset, jadi bukan hibryd, dengan menggunakan 240 panel solar cell, yang tertata dan 10 etatrack. Sampai saat ini Hidran Umum sudah teraplikasi 11 buah sampai dusun Karang Tengah, dusun ketiga dari tujuh dusun yang akan diselesaikan.

Organisasi pengelola airnya juga sudah lama terbentuk, dengan nama Organisasi Kelola Air Mandiri.

Program KKN Tematik ini memperoleh penghargaan The Best Student Community Service.

TUJUAN

  1. Pengangkatan air Gua Plawan ke permukaan untuk pemenuhan kebutuhan air baku bagi masyarakat Desa Giricahyo Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunung Kidul.
  2. Terbentuknya organisasi masyarakat cikal bakal swakelola air yang telah berpengalaman bersama mahasiswa KKN Tematik selama program, sehingga nantinya masyarakat dapat memenejemen sistem air Gua Plawan dengan mandiri.
  3. Terjadinya multiplier effect berupa pemunculan peluang-peluang untuk pertambahan pendapatan dan usaha community development yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar Gua Plawan.

ANALISIS KOMPETISI

Untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air, upaya pengangkatan air gua di Kabupaten Gunung Kidul telah dilakukan di beberapa gua, diantaranya Gua Pego, Ngobaran, Seropan, Cerme, dan yang sedang dalam tahap pelaksanaan yaitu Gua Bribin.

Metode pengangkatan air pada tiap gua tersebut berbeda dan memiliki keunikan sendiri-sendiri.

a.Pada Gua Cerme yang terletak di Dusun Ploso, Desa Giritirto, Kecamatan Panggang, pengangkatan air gua dilakukan dengan menggunakan energi panas matahari yang diproses dari dari solar cell dan sistem pompa air fotovoltaik merupakan hasil penelitian BPPT. Air dengan debit 5 liter perdetik ditampung dalam 1 reservoir di daerah Panggang yang mampu melayani kebutuhan air untuk Dusun Ploso.

b.Pada Gua Pego yang terletak di Dusun Wonolagi, Desa Giriasih, Kecamatan Purwosari, pengangkatan air gua dilakukan dengan energi listrik suplai PLN. Air ditampung dalam reservoir berupa bak air dengan volume 40m3 di Desa Giriarsih yang mampu melayani kebutuhan air 3 dusun, yaitu Wonolagi, Ngoro-oro dan Trasih.

c.Pada Gua Ngobaran yang terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Paliyan, pengangkatan air gua dilakukan dengan energi listrik PLN. Potensi debit air bawah tanah di Gua Ngobaran mencapai 120 liter perdetik, dan dimanfaatkan 80 liter perdetik, ditampung dalam 2 reservoir masing-masing berkapasitas 500m3. Gua Ngobaran mampu melayani kebutuhan air 56.629 jiwa yang terletak di 14 desa.

d.Pada Gua Seropan, debit pengangkatan yang mencapai 800 liter perdetik diperuntukan bagi pelayanan umum; 240 liter perdetik untuk air minum, 60 liter perdetik untuk irigasi, dan direncanakan 40 liter perdetik untuk daerah Wonogiri. Air ditampung dalam dua buah reservoir berkapasitas 500m3 di Desa Nggombang yang mampu melayani kebutuhan air tujuh desa.

e.Pada Gua Bribin yang terletak di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, pengangkatan air gua dilakukan dengan membendung aliran sungai bawah tanah untuk mendapatkan beda tinggi rancangan untuk menggerakan turbin yang dapat mengangkat air ke atas permukaan. Air dengan debit 80-100 liter perdetik akan dialirkan ke sistem Penyediaan Air Bersih Bribin yang mampu melayani kebutuhan air 6000 kepala keluarga.

Kebutuhan masyarakat Desa Giricahyo akan air begitu mendesak. Dengan debit perkiraan awal yang relatif besar, Gua Plawan menjadi pilihan yang sangat komprehensif dan menjanjikan untuk pemenuhan air yang handal. Pemanfaatan energi terbarukan yang akan diterapkan pada kegiatan ini menjadi pilihan yang sangat patut dipertimbangkan, mengingat melimpahnya energi angin di daerah pesisir seperti Gunung Kidul.

Penggunaan kincir angin sendiri sebagai generator pompa pengangkatan air gua belum pernah diaplikasikan di Indonesia. Selain itu, penggunaan energi praktis seperti minyak solar maupun listrik yang berlebih disinyalir tidak menguntungkan lagi, seiring terjadinya peningkatan harga bahan bakar minyak dan harga satuan listrik.

Efek dari pembangunan kincir angin dapat menarik pengunjung, yang jika dikelola oleh organisasi swakelola air dengan baik, memungkinkan tumbuhnya potensi pariwisata baru di Desa Giricahyo, selain Gua Langtse, paralayang, dan jalur panjat tebing Parangndok.

Hal ini didukung dengan diusulkannya kawasan tersebut sebagai Bentukan Alam Warisan Dunia (World International Heritages) oleh International Union of Speleology. Teknowisata akan terwujud dalam paket wisata alam yang menyuguhkan aplikasi teknologi dengan monumentalnya kincir angin di daerah pesisir selatan.

Implementasi program teknowisata ini salah satunya adalah dengan pembangunan gardu pandang di area berdirinya kincir angin yang terletak di atas bukit dengan pemandangan eksotis perbukitan karst dan Samudera Hindia.

DASAR PELAKSANAAN

1. Landasan idiil dan konstitusional : Pancasila dan UUD 1945

2. Landasan operasional :Tri Dharma Perguruan Tinggi

Kami pelaku KKN dari ketiga tahap Eksploitasi Air Gua Plawan tidak berhenti sampai disini saja. Dalam kegiatan tersebut kami telah berhasil mengaplikasikan Pompa Air Tenaga Surya dan program ini juga telah diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum. Lalu kami tetap terus berkarya, teman-teman mantan KKN Eksploitasi Air Gua Plawan Dengan Energi Terbarukan tahap I, II, dan III telah terbentuk dalam komunitas bernama Waterplant Community.

Komunitas ini akan menjembatani hal-hal serupa, dalam hal ini kami juga telah mempunyai hubungan baik dengan instansi-instansi terkait guna meneruskan visi dan misi kami.

Saat ini Waterplant Community berkantor di kampus Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan lantai II laboratorium Bahan Bangunan.

Kedepan kami akan mengadalam kerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum dan MoUnya segera akan dibuat.

Ini juga permintaan Bapak Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum, agar kegiatan KKN serupa supaya dipertahankan dan menjadi koordinator bagi Universitas lain di Indonesia.

Salam, Robby Adiarta

Waterplant Community Jl. Grafika II JTSL FT UGM Yogyakarta Lantai II Lab. Bahan Bangunan 0274-681 3553

Website Air Gua Plawan: www.airguaplawan.net

Mailing list KKN Gua Plawan: kkn_guaplawan@yahoogroups.com


Minggu, Desember 16, 2007

Terima Kasih Tuhan

Minggu pagi, 16 Desember 2007, sungguh sangat indah. Abis Shubuh, jalan-jalan ke “ujung dunia”*) berduaan sama Lilo, anak terkecilku. Udara yang segar dan dingin membuat kami berdua keasyikan makan pukis. Satu jam waktu kuhabiskan berduaan sama Lilo menikmati kesegaran udara pagi ini.

Sampai rumah, aku langsung mainkan PSR 1500 dan kemudian mandi, ngeluarin mobil dan isi bensin ke POM, abis 160 ribuan (full tank). Aku senyum sendirian, lama gak pernah naik mobil, tahu-tahu ngisi bensin begitu banyak. Belum hilang senyumku, aku lihat ban kiri belakang kempes (gara-gara aku nabrak batu sebelum sampai pom bensin tadi ‘kali).

Lucunya, aku hampir gak bisa ngeluarin ban serep dan benar-benar gak bisa ngelepas roda (padahal udah sarapan tuh!:-). Untung ada penjaga POM bensin yang mau membantuku melepas RODA. Ketika sang penjaga POM mau tak kasih uang tanda terima kasih, ternyata dia menolak dengan keras. Semoga Allah swt membalas amal baiknya. Amin.

Akhirnya mobil meluncur ke tambal ban, dan ternyata ada tiga tempat yang harus ditambal. Abis duit 24 rebu, terus kulanjutkan sekalian dengan ganti oli. Padahal masih lama harusnya ganti olinya, masih ada 3 ribuan km, cuma udah tiga bulan gak ganti oli, jadi ya tetep aja kupaksakan untuk ganti oli.

Sampai rumah, aku pergi lagi jalan-jalan ama Lilo. Soalnya tadi pagi dia ngajak beli papan catur tapi tokonya belum buka. Aku naik sepeda motor berdua. Pas ngidupin motor, kulihat bensin ada pada posisi E, ya udah pergi lagi ke POM bensin dan ketemu lagi ama penolongku sang penjaga POM. Kami tersenyum bersamaan dan kemudian akupun pergi ke toko untuk beli papan catur dan PIN Naruto.

Sampai rumah langsung main catur, wah lawan para yunior di rumah tentu mereka bukan apa-apa bagiku. Lucu juga rasanya main catur, soalnya udah lama banget gak main catur. Sungguh Minggu ini minggu yang sangat berbeda dibanding minggu-minggu yang lain.

Bagi pengemar bola dunia, minggu ini pasti juga dianggap minggu yang sangat menyenangkan. Mulai siang tadi ada final bola (kejuaran antar klub dunia) di Jepang. Luar biasa AC Milan berhasil membalas kekalahan tahun 2003 lalu melawan Boca Juniors. 4 untuk AC Milan dan 2 untuk Boca. Gol-gol klas dunia muncul di final FIFA Club World Cup ini dan peran KAKA sungguh luar biasa. Perlu tackling keras untuk menghentikannya, dan kartu merah akhirnya muncul juga untuk salah seorang pemain BOCA yang mencoba menghentikan KAKA.

Abis itu ada pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu antara MU lawan Liverpool dan juga Arsenal lawan Chelsea. Wah, 4 besar ini mau saling bunuh malem ini.

Siang tadi, selain ada pertandingan seru antara Persija vs Sriwijaya FC, ada juga siaran ulang Asian Idol, wah luar biasa benar para penyanyi Asia kita. Sulit rasanya mencari penyanyi terbaik diantara para penampil. Komentar yang cerdas dari para Juri juga membuat acara itu terasa sangat enak dinikmati.

I believe I can fly, begitu salah satu judul lagu yang dibawakan oleh salah satu finalis, dan rasanya hari ini aku juga “can fly..”!:-)

Menjelang tidur, kuajak Luluk dan Lita, jalan-jalan cari makan malam di pasar dan aku menunggu mereka pesan makanan dengan minum jus mangga sendirian. Wuihhhh uenak tenan jus mangga malam ini. Kusisakan 1 gelas jus mangga untuk teman makan sahur besok pagi.

Ini memang minggu yang sangat indah, meskipun ada juga cobaan di hari minggu ini. Eyang Kakung, masih ada di Sardjito dan belum ketahuan hasil diagnosa dokter. Hape N73 Music edition sampai sekaranmg juga belum ketahuan ditaruh dimana.

Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita mohon pertolongan. Semoga Allah swt senantiasa memberikan rakhmat dan taufikNya pada kita semua. Amin.

Ujung dunia*) : sebuah lapangan yang isinya orang yang berolah raga dan dipenuhi juga oleh para penjual kaki lima, keluarga kami menyebutnya “ujung dunia”

Sabtu, Desember 15, 2007

Proses Belajar di Jaman Internet

Sejak internet merambah dunia pendidikan, maka sekarang seorang dosen dan mahasiswanya bisa saling bertukar imil saat proses penyelesaian tugas akhir.

Proses yang tadinya membosankan dan ada kesan “angker”, sekarang terasa jadi mudah.

Saat kuliah juga tidak lagi memerlukan kapur dan papan tulis, cukup flash disk, laptop/komputer dan projector. Mahasiswa gak perlu lagi nyatet, tinggal copy aja flash disk dari dosen.

Kubayangkan enak banget ya mahasiswa sekarang, mau cari literatur aja tinggal ketik di search engine, selesai.

Mau apa aja, sudah ada di internet atau ada di laptop pak Dosen. Jadi mestinya dengan kondisi sekarang ini akan banyak di”telorkan” mahasiswa yang puinter-puinter.

Beberapa bulan lalu ada mahasiswa sipil yang minta saya menyampaikan kritik buat teman-teman dosen sipil ugm. Waktu itu saya bilang, masuk aja ke milis civeng, nanti bsia ngasih masukan langsung ke bapak-bapak dosen. Aku yakin bapak-bapak dosen kita sekarang gak “angker” kayak dulu. Pak BWS yang dulu terkenal angker, sekarang kelihatannya sudah jadi baeeek banget.

Sayangnya advis itu gak manjur, sampai sekarang dia belum juga masuk milis civeng. Padahal sarannya cuma sederhana aja, gini katanya :

“Bapak-bapak dosen sekarang pada keasyikan pakai proyektor, terus ngajarnya cuma duduk aja, dengan bahasa yang datar dan tidak peduli apakah mahasiswanya mendengar atau mengantuk. Bisa gak ya para dosen itu ikut pelatihan TOT, jadi ada keyakinan bahwa apa yang diajarkan memang sampai ke mahasiswanya?”

Bener gak ya kata-kata mahasiswa ini. Jangan2 di semua perguruan tinggi inilah yang terjadi sekarang?

Bapak-bapak dosen yang bisa menjawab. Semoga pendapat saya yang salah. Amin.

Jumat, Desember 14, 2007

TK Kita Nurul Azizi


Berawal dari keinginan memberikan pendidikan yang memadai untuk buah hatiku yang pertama dan yang kedua, maka bersama teman-teman di Villa Palem Kencana Medan, sekitar tahun 1996, kami mendirikan Yayasan dan kemudian menyewa sebuah rumah untuk dijadikan sebagai TK/PG Nurul Azizi 2.

Kami memang bekerja sama dengan TK/PG Nurul Azizi Medan yang sudah ada, yang kami ketahui telah berkiprah cukup lama serta menghasilkan anak didik yang sesuai dengan harapan kami.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun naga (2000), anak kami terkecil lahir dan kamipun pindah ke Surabaya (transit beberapa bulan di Yogya dulu). TK Nurul Azizi 2 yang makin maju kita serahkan pengelolaannya pada teman-teman yang ada di Medan.

Alhamdulillah, TK itu semakin maju, meskipun kami sudah tidak bisa melihatnya lagi (biaya Surabaya Medan memang lumayan memakan ongkos).

Keinginan mendirikan TK lagi di Surabaya kita lupakan, karena memang memerlukan usaha yang lumayan keras, mulai dari waktu, tenaga dan terutama “duik” alias “money”.

Namun di perjalanan waktu, anak kami yang makin besar membuat kami kembali berpikir untuk menyekolahkan di tempat pendidikan yang memadai.

Ternyata untuk menyekolahkan anak di Surabaya jauh lebih mahal dibanding di Medan. Akhirnya, Yayasan kembali terbentuk dan TK/PG Nurul Azizi 3 kembali terbentuk di Surabaya. Tekadnya mendirikan TK/PG yang murah tetapi mampu memberikan pendidikan yang memadai untuk anak-anak di lingkungan sekitar kita.

Didirikan di sekitar lingkungan yang sudah mapan, maka TK/PG Nurul Azizi 3 ini berjalan dengan perlahan untuk menempatkan dirinya diantara TK/PG besar yang ada di sekitar kita. Alhamdulilah, TK/PG ini makin membesar dan sejarah kemabli terulang, kami mutasi lagi ke Jakarta meninggalkan TK/PG tercinta ini.

Perjuangan untuk menyerahkan TK/PG ini pada teman-teman di Surabaya banyak mengalami kendala. Beberapa kawan yang berminat untukmengelola TK/PG ini kami pandang lebih mengedepankan sisi bisnis dibanding sisi pendidikan, sehingga sampai saat ini TK/PG itu masih dalam proses penawaran untuk dapat dikelola oleh teman-teman di Surabaya.

Beberapa tahun lalu, kami melakukan studi banding antara TK/PG Nurul Azizi 1, 2 dan 3. Mereka para guru-guru dari Medan berbondong-bondong datang ke Surabaya untuk melihat TK kita dan sungguh hari itu terjadi pertemuan yang sangat mengharukan kami.

Lama berpisah dan ternyata masing-masing telah sukses dengan TK masing-masing, bukankah suatu hal yang sangat membanggakan dan mengharukan?.

Pada kawan-kawan di Medan dan terutama di Surabaya (pak Didit misalnya) sungguh kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga. Berkat merekalah acara yang memakan banyak ongkos ini menjadi ringan, bahkan kami sempat bersama-sama melanjutkan studi ini ke Bali.

Ini mimpi yang menjadi kenyataan bagi para guru-guru TK/PG Nurul Azizi 1, 2 dan 3. Sekarang mimpi kami tinggal bagaimana mencari teman yang sanggup mengelola TK/PG Nurul Azizi 3 di Surabaya dengan tujuan untuk memajukan dunia pendidikan anak-anak dengan biaya yang terjangkau dan tidak melulu untuk bisnis mencari uang banyak.

Sesungguhnya berbisnis dengan Allah jauh lebih menguntungkan dibanding berbisnis dengan selain Allah.

Insya Allah doa kami terkabul. Amin.






Keterangan gambar :
Poster ketika ikut pameran pendidikan di Surabaya
Gedung TK di awal pembentukan
Drumband Mini yang mempesona (TK Kecil kok punya drum band ya?)
Salah satu Spanduk “sharing knowledge” dengan pembicara nasional
Talk show dengan Neno Warisman dan Pesantren Ramadhan

eshape
eko.eshape@gmail.com
yeni.eshape@gmail.com (ketua yayasan Al Bani telp 08883087532)

Kamis, Desember 13, 2007

Niti Laku




Pingin ikut tapi kok jauuuuh banget dan barengan acara dengan pernikahan saudara-saudaraku ya...

Sabtu maunya nonton Film Winnetou di KM 6 dan Minggu ikut Niti Laku. Pasti siip tuh, ketemu sama kawan2 lagi. Sayangnya Minggu aku juga mesti udah nyampe Semarang.
Doa aja ama Allah swt, biar Dia yang milihkan acara yang cocok buatku.
Amin.

Foto JADUL

Pas ulang tahun perkawinan, ada yang ngasih hadiah sepele tapi bikin suasana keluargaku meriah.

Ini bener2 MuMer, murah meriah. la cuma nonton fotone bapaknya kok bisa kepingkel-pingkel ya sekeluarga ......

Apalagi membaca imil dari kawan2 alumni CIVENG pogung, baik yang muda maupun yang sudah bozz-bozz. Mereka begitu familiar dan saling celetuk dengan canda yang segar.

Kalau Indonesia ini dipimpin oleh mereka yang suka bercanda, tapi tetap produktip, pasti Indonesia Emas 2020 bukan suatu hal yang mustahil.

Rabu, Desember 12, 2007

BK 1212 LK

BK 1212 LK itu adalah plat nomor mobilku yang nomornya kupesan khusus untuk mengingatkan seluruh keluargaku, bahwa di hari itu kita harus mensyukuri semua nikmat Allah swt.

Nikmat Allah begitu banyak, sampai kita nggak sanggup menuliskannya, meskipun air laut dijadikan sebagai tintanya. Luar biasa sekali gambaran yang diberikan tentang betapa banyaknya nikmat yang kita terima.

16 tahun lalu, pak Kiming dan pak Adil Mubarak memberikan sesuatu hal yang bagi mereka aku yakin tidak berarti apa-apa, tapi bagiku sungguh berarti dan tak akan pernah kulupakan dalam hidupku.

Insya Allah, aku yakin Tuhan akan membalas semua amal baik mereka yang pada hari-hari itu ikut menentukan langkahku sampai hari ini.

Di hari-hari menjelang 1212 itu, akupun harus menyembunyikan sesuatu dari pak Bambang EM dan keluarganya. Sesuatu hal yang mestinya tidak perlu kusembunyikan, mengingat “support” mereka terhadapku. Tapi itulah yang terjadi, aku melangkah ke 1212 tanpa sepengetahuan pak BEM dan keluarga.

Alhamdulillah, semua itu sekarang sudah menjadi kenangan manis dan akupun makin kenal dengan kebesaran hati pak BEM.

Selamat Ulang Tahun buat perkawinanku dengan istriku yang pertama dan yang terakhir. Semoga Allah swt selalu memberikan rachmat dan hidayahNya pada keluargaku.

Selamat datang keluarga emasku, selamat datang Waskita Emas 2010 dan Selamat Datang Dunia Emas 2050.

Semoga Tuhan Menyertai kita.

Amin.

Jumat, Desember 07, 2007

Mengasah Pisau

Ketika kita akan mengasah pisau, maka ada dua pilihan yang bisa dipilih. Pertama, kita asah bagian tajamnya agar makin tajam atau kita asah bagian tumpulnya sehingga kedua sisinya sama-sama tajam.


Sebelum memutuskan mana yang akan diasah, maka perlu kita lihat beberapa hal yang berkaitan dengan sang pisau. Kita jawab dulu beberapa pertanyaan di bawah ini :

Apakah kita perlu pisau yang lebih tajam?
Apakah kita perlu pisau yang dua sisinya sama tajamnya?
Apakah kita hanya perlu pisau yang salah satu sisinya tajam dan salah satu sisinya lagi tumpul?
Apakah kita perlu pisau itu saat ini juga atau masih bisa ditunda?

Ada pola pikir yang menarik sebelum kita memilih pisau mana yang perlu diasah, yaitu :
“masih lebih baik memperkuat hal-hal yang menjadi kelebihan daripada mencoba memperbaiki yang menjadi kekurangan”

Ketika jabatan di bagian personalia ditinggalkan oleh pejabatnya, maka seorang karyawan yang mempunyai kompetensi dalam bidang keuangan ditempatkan di bagian personalia tersebut. Muncul gap kompetensi, sehingga perlu diadakan pelatihan terhadap karyawan tersebut agar kompetensinya memenuhi jabatan yang akan di”embannya”.

Akan berbeda akibatnya bila pengganti pejabat di bagian personalia tersebut memang adalah karyawan yang mempunyai kompetensi di bidang personalia. Pelatihan yang diberikan untuk karyawan tersebut sifatnya bukan menambal gap kompetensi tetapi adalah memperkuat kompetensi yang sudah dimiliki oleh karyawab tersebut.

Disini akan muncul “the right man on the right place”. Bila suatu pekerjaan sudah diserahkan pada ahlinya, maka terjadilah peningkatan kinerja yang berkesinambungan. Bila seluruh unit kerja/unit usaha terus meningkat kinerjanya, karena telah tercipta iklim “the right man on the right place”, maka kinerja organisasi pasti akan meningkat secara signifikan.

Jadi, bila kita hanya perlu pisau yang tajam satu sisinya dan ingin mempunyai pisau yang tajam dalam waktu yang relatif cepat, maka asahlah pisau di bagian tajamnya.

Nah, kalau sudah begini kita perlu belajar tentang “talent management”.

Banyak “tools” untuk mengetahui bakat seseorang. Bisa MBTI, Gallup atau apapun juga, namun intinya semua “tools” tersebut adalah hanya sebuah “tools”, sehingga peran evaluasi yang efektif, efisien dan obyektif dari atasan langsung harus benar-benar dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Output yang didapat dari berbagai macam “tools” tersebut harus diuji kembali dalam suatu evaluasi yang obyektif dari atasan langsung, dengan memperhatikan kinerja karyawan , masukan dari rekan kerja karyawan maupun masukan dari bawahan karyawan.

Ketika aku diangkat sebagai seorang leader organisasi kecil-kecilan, aku bekerja sama dengan lembaga konsultan melakukan test psikologi untuk mengetahui bakat mereka yang bekerja dibawah pengelolaanku. Ada yang hasilnya mengejutkan, tetapi kebanyakan hasilnya cocok dengan hasil evaluasi yang kulakukan sebagai tindak lanjut penggunaan konsultan untuk mengetahui bakat mereka tersebut.

Berdasar diskusi “empat mata” yang kulakukan dengan mereka, banyak di antara mereka yang bahkan tidak tahu kalau mereka mempunyai “talent” seperti yang ditulis oleh konsultan. Merekapun akhirnya “manthuk-manthuk”, memahami talent mereka dan sejak saat itu terlihat mereka makin percaya diri dengan kemampuan mereka.

Di sisi lain, mereka yang ‘talent”-nya tidak sesuai dengan lingkup kerjanya, satu demi satu mulai memikirkan untuk berpindah pekerjaan.

Akhirnya, memang mereka berpindah pekerjaan, karena memang itulah yang terbaik untuk kedua belah pihak. Mereka untung dapat keluar dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat mereka, dan organisasi juga untung karena tidak memperkerjakan orang yang tidak produktip.

Sejak saat awal rekruitment, memang sebaiknya organisasi sudah mengetahui bakat pekerja barunya, termasuk road map mereka jika kinerjanya terus meningkat. Setiap posisi jabatan yang ada di organisasi selalu mempunyai beberapa orang yang sudah disiapkan untuk menjadi penggantinya.

Pelatihan yang diadakan sudah mulai melihat arah dari mereka yang akan dilatih, sehingga saat mereka sudah sampai di posisi jabatan yang sudah disiapkan, maka gap kompetensi sudah tidak ada. Yang ada tinggal hanyalah “mengasah pisau di sisi tajamnya” saja.



gambar diambil dari

http://www.corpuworkbook.com/blog/Talent%20Cycle.jpg

Senin, Desember 03, 2007

KK Di Bandara POLONIA MEDAN

Investigasi Kecelakaan Kerja
Di Bandara POLONIA MEDAN


Penyelidikan Kecelakaan Kerja adalah rangkaian dari mata rantai agar suatu kecelakaan kerja tidak terjadi lagi. Filosofinya sangat sederhana, lakukan investigasi, cari akar masalah dan buat rencana tindakan perbaikan dan pencegahan, tujuan akhirnya supaya tidak terjadi kecelakaan kerja yang sama. Selesai.

Prakteknya, dengan berbagai macam kondisi, hasil dari investigasi sering tidak mencerminkan akar masalah yang menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa kendala yang membuat laporan kecelakaan kerja tidak mewakili kondisi yang sebenarnya, antara lain karena hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak mau proses pekerjaan terhenti
2. Menghindari birokrasi
3. Takut reputasi dan track record jelek
4. Tidak suka dengan petugas medis
5. Tidak mengerti pentingnya laporan
6. Takut dianggap tidak disiplin
7. dll

Padahal laporan Kecelakaan Kerja harus dibuat sebagai salah satu acuan dalam melakukan penyelidikan kecelakaan kerja, juga karena alasan-alasan lain, misalnya sebagai berikut :

1. Alasan kemanusiaan (HAM)
2. Sesuai kebijakan perusahaan
3. Memperbaiki prosedur operasi
4. Menghindari kerugian yang lebih besar
5. Mengetahui dan menetapkan prosedur operasi yang salah
6. Mengetahui kesalahan manajemen
7. Mengetahui ketidakcukupan design
8. Meningkatkan kehandalan dan mengetahui prosedur perawatan yang tidak memadai
9. Mencegah terulang lagi

Untuk itu perlu dibuat tim penelidik dengan anggota tim sebagai berikut :

1. Supervisor/Pengawas/pelaksana (memahami lokasi dan jenis pekerjaan, karakteristik dan kondisi sumber daya yang digunakan, sumber informasi yang akurat, bentuk tanggung jawabnya, langsung terlibat dalam penanganan tindak lanjut, dll)
2. Manajer (bila nilai kerugian besar, merembet sampai diluar tanggung jawab pelaksana, atau membutuhkan biaya yang signifikan)
3. Ahli K3 (atau personil yang pernah mengikuti pelatihan penyelidikan KK)


Tim ini segera bergerak melakukan pengumpulan data, baik data dari hasil laporan maupun hasil dari tindakan tim. Data yang diperlukan tim, antara lain adalah :

1. Laporan tentang peristiwa kecelakaan yang terjadi
2. Wawancara dengan saksi/teman sekerja yang melihat kejadian tersebut
3. Pemeriksaan tempat kejadian
4. Mempelajari semua hal yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan
5. Menyusun formula untuk interpretasi
6. Menentukan faktor penyebab utama/akar permasalahan
7. Melakukan rekonstruksi ulang bila diperlukan.

Berdasar data yang sduah dikumpulkan, maka tim akan bergerak untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membuat analisis data semua kejadian yang mendahului terjadinya kecelakaan (anteseden), misalnya kabel listrik tanpa pengaman, lubang tanpa tutup, scaffolding tanpa bracing, karyawan yang baru masuk, dsb.
2. Menentukan penyebab dasar
3. Mencari tahu peran manajemen terhadap terjadinya KK
4. Berdasar hal-hal di atas, merekomendasikan tindakan koreksi dan pencegahan, agar tidak terjadi lagi masalah yang sama

Bila urut-urutan tersebut dilaksanakan dengan baik danbenar, biasanya akan ditemukan rekomendasi yang memang sesuai dengan yang harus dilakukan, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kerja dengan sebab yang sama di kemudian hari.

Beberapa hal yang menyebabkan hasil penyelidikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, antara lain adalah karena hal-hal sebagai berikut :

1. Terburu-buru
2. Ingin jawaban saat ini juga
3. Mencari tertuduh
4. Langsung menghukum pelaku, tanpa melakukan penyelidikan
5. Berdasar asumsi bukan fakta
6. Merasa benar (karena merasa “boss”)
7. Berhenti saat menemukan “penyebab langsung”,

Meskipun demikian, kadang-kadang rekomendasi yang benar masih bisa dibelokkan juga, bila ternyata hasil rekomendasi berbahaya bagi kelompok atau golongan tertentu. Kalau sudah sampai disini, maka ilmu penyelidkan Kecelakaan Kerja jadi tidak manjur lagi. Ilmu politik yang lebih dominan.

Kebiasaan menyepelekan pembuatan laporan kecelakaan kerja atau mempolitisi hasil penyelidikan KK, antara lain disebabkan juga pemahaman yang sepenggal terhadap kecelakaan kerja. Mereka hanya melihat biaya kecelakaan kerja dari biaya langsung saja, tapi lupa bahwa di bawah gunung es itu ada biaya-biaya yang berlipat kali dibanding biaya langsung, antara lain adalah :

1. Damaged equipment & goods
2. Lost production and quality
3. Process Interruptions/Yield Losses
4. Replacement Labor / Overtime
5. Litigation !!!
6. Damage to Customer Relations & Public Image

Pada tim yang bertugas untuk melakukan investigasi di Bandara Polonia diucapkan Selamat Bertugas, semoga hasilnya sesuai dengan harapan kita.
Amin.