Kamis, April 30, 2009

Full Day Meeting and Futsal

Seharian ini aku mabuk rapat, mulai rapat dengan Serikat Pekerja, dengan Kepala Lapangan Proyek Jembatan Suramadu, sampai dengan Panitia Reuni Akbar Teknik Sipil 2009.

Meski rapatnya berlangsung santai dan efektif, tetapi ternyata energiku habis terkuras juga. Tahu-tahu hari sudah malam dan kawan-kawan sudah menunggu untuk latih tanding Futsal.

Inilah olah raga yang sedang tren di saat ini. Dari faktor kesehatan sendiri, olah raga ini kurang dianjurkan, karena 3-4 jam sebelum tidur sebaiknya kita tidak ber olah raga berat.

Sayangnya pertandingan bola, diadakan juga pada malam hari, sehingga anjuran itu seperti suara di padang pasir saja, tanpa gaung dan hilang begitu saja.

Tadinya tempat latih tanding ini mau dipindahkan dari tempat yang sudah direncanakan, karena ada salah satu direktur kita ada yang ingin nonton, tetapi karena tempat lain sudah penuh, akhirnya tempat latihan tidak jadi dipindah dan kitapun meluncur ke tempat latih tanding itu.

Tanpa menunggu waktu, langsung pemanasan [maksudnya foto narsis dulu] kemudian milih anggota tim saat itu juga dan permainanpun dimulai.





Seperti biasa kita tampil dengan kostum kebesaran kita [sugesti biar menang lagi, kayak waktu melawan telkomsel beberapa waktu lalu]

Ternyata kiper lawan luar biasa hebatnya. Meskipun kendali permainan ada di tangan tim kita, tetapi akhirnya malah kecolongan gol duluan karena terlalu asyik menyerang. Kecolongan ini terus berlanjut, sehingga skor yang terpampang menunjukkan kita kemasukan 6 gol dan hanya memasukkan 3 gol.

Tuan rumahpun timbul eforianya, sehingga menurunkan tim lapis keduanya, demikian juga tim kita, turun juga anggota tim yang belum main.

Hasilnya 2-2.

Permainan terus berlanjut dan akhirnya merekapun kecapekan dan skor akhir menjadi 9-4, kita berhasil melesakkan 9 gol dan mereka berhasil membalas 4 gol.

Kedua timpun merasa sama-sama menang dan dirayakan di rumah makan terdekat.








Jam 22.00 aku meluncur pulang ke rumah dengan kondisi yang sudah hancur lebur. Untungnya pakai kalung biofir, sehingga masih bisa sampai ke tempat perisitirahatan di km 19, tol jakarta cikampek.

Setelah tidur sejenak di dalam mobil, akupun pulang dan sampai di rumah dalam kondisi yang segar. Kusiapkan diri untuk menghadapi keroyokan anak-anakku.

Ternyata mereka sudah pada tidur, sehingga akupun langsung menyiapkan diri untuk tidur.

Hmm.... pasti besok pagi acara dialog dengan anak-anak akan sangat meriah ...................

Rabu, April 29, 2009

Serba Serbi Flight A59

"Aku pakai Deliani [note book mini] pak untuk bongkar-bongkar FB bapak di atas 121", begitulah kira-kira imil yang masuk ke BB-ku.

Sesama pengemar transportasi masal memang saat ini dimanjakan dengan koneksi yang unlimited dari beberapa penyedia layanan akses internet, sehingga sepanjang jalan dari rumah menuju ke kantor bisa asyik ber"hubungan" dengan sesama teman "maya"-nya masing-masing.

Itu pula yang membuat aku makin cinta pada penerbangan nomor Flight A59 dari Cikarang ke Cawang. Bagaimana tidak, naik penerbangan Airbus A59 ini sangat nyaman kok.

Ini daftar kenyamanan dari penerbangan Flight A59

1. Setiap hari selalu tambah kenalan baru, meskipun hanya kenal wajah tanpa kenal nama [ini terutama bagi yang suka narikin ongkos dalam rangka membantu sopir yang sibuk mengemudi]
2. Kalau ngantuk tidak perlu menepi dulu, tapi langsung tidur dengan segala gaya [bebas], sehingga sampai Cawang sudah seger lagi.
3. Mengurangi penggunaan BBM pribadi [untung di kantong dan secara berjamaah mengurangi konsumsi sumber daya alam dalam hal ini BBM]. Yang ini adalah keuntungan yang agak dipaksain tapi sebenarnya tindakan yang nyata dan bermanfaat.
4. Mengurangi kemacetan [meski efeknya sangat sedikit, tapi lumayan deh]
5. dll dll dlll [masih banyaktapi kalau ditulis semua takut kalau gak dibaca [he..he..he...]

Ketidak nyamanan juga pasti ada, tapi kalau dihadapi dengan senyum pasti rasanya tetap nyaman juga.

Contoh, ketika  kemarin aku narikin ongkos pada para penumpang. Ternyata mereka pada menyodorkan uang 50 ribuan padaku padahal ongkosnya cuma 5.500.

Dari sejumlah orang yang ada di bagian belakang Flight A59 akan terkumpul uang sebanyak 126.500, nah kalau sekarang sudah terkumpul sejumlah uang yang lebih dari jumlah itu, darimana aku mesti memberi kembalian pada mereka itu.

Kupandangi lembar-lembar 50 ribuan ini dengan senyum simpul.

Alhamdulillah, aku masih bisa membayar ongkos dengan uang pas, cuma kadang-kadang secara manusiawi jengkel juga melihat mereka dengan tanpa dosa membayar uang 50 ribuan.

Bahkan pernah ada yang marah-marah gak mau dititipin uang angkot, Padahal cuma minta tolong untuk disampekan ke "kondektur". Dia mengangap dirinya kaya raya, sehingga tak pantas ikut menarik ongkos penumpang angkot ini.

Wah, tetanggaku yang hidupnya mapan dan punya mobil bagus di garasi, rela juga kok naik angkot ini dan tetap bersikap seperti penumpang lain yang bersahaja dan penuh senyum persahabatan.

Setelah lama melihat-lihat lembaran 50 ribuan, akupun menukarkan satu lembar ke pak Sopir dan menawarkan pada penumpang untuk menukar uang 50 ribuan ini dengan pecahan berapapun.

Yang pertama mendapat pengembalian uang adalah mereka yang membayar ongkos 50.500, artinya kembalianya bulat 45.000. Kalau yang membayar 50.000 utuh kembaliannya agak sukar 44.500, jadi kunomor duakan.

Kebetulan yang mbayar 50.500 adalah seoranhg cewek muda, sehingga ada kesan aku milih-milih, tapi cuek ajalah. Kusodorkan kembalian 45.000 dan ada ucapan terima kasih dari bibir tipis itu [emang tahu kalau bibirnya tipis?].

ini cewek yang mbayar 50.500 itu [tipis gak ya bibirnya?]

Begitulah sebaiknya yang dilakukan oleh mereka yang menerima kembalian ongkos yang mereka bayarkan. Ucapan terima kasih atau minimal pandangan yang penuh pancaran persahabatan adalah etika yang pantas untuk hal ini.

Biarpun aku tidak mengharap ucapan itu, tapi kalau melihat mereka yang acuh menerima kembalian yang susah payah diusahakan, rasanya jengkel juga deh [wah.. artinya aku memang mengharap ucapan terima kasih nih, berarti aku masih belum ikhlas melakukan hal ini ya, astaghfirullah].

Senang juga kalau melihat pasutri yang berdiskusi sepanjang jalan di angkot ini. Bagaimana tidak, berbisikpun akan didengar oleh orang yang duduk di sekitar kita, apalagi kalau ngomongnya sampai diisi dengan emosi yang naik turun.

Wah kayak nonton sinetron 3Dimensi deh.

Begitu juga kalau ada yang nelpon dan lupa kalau sedang naik angkot. Wah, jadi ngebayangin apa yang sedang diomongkan oleh lawan bicara penelpon yang ada di samping kita nih.

Naik Angkot 59 memang penuh sensasi. Jangan sekali-kali berani nyoba naik kalau belum pernah naik, takut kecanduan.



pasutri yang asyik ngobrol

He..he..he... salam mesra penuh persahabatan buat penumpang Angkot 59.

...... .........

Senin, April 27, 2009

Pemasaran vs Produksi

Beberapa tahun lalu, Indosat memasarkan jaringan CDMA di Surabaya.

Sang Jagoanpun akhirnya menarik banyak peminat dan bagian pemasaran mendapat berkah karena targetnya terlampaui.

Yang terjadi di lapangan rupanya tidak seperti yang diharapkan. Para pelanggan yang tadinyha sangat puas dengan kualitas layanan CDMA Indosat, lama-lama mulai mengeluh.

Kualitas jaringan terus menurun dan kadang bahkan tiba-tiba putus tanpa sebab.

Dari berbagai isue yang beredar, penyebab turunnya kualitas layanan adalah terlalu banyaknya pengguna jaringan pada saat yang bersamaan.

Hal ini terjadi karena bagian pelayanan jaringan belum siap menambah jaringan baru, sementara pelanggan terus bertambah dengan pertumbuhan yang sangat signifikan.

Inilah pencerminan dari kurang "link"-nya bagian pemasaran dengan bagian produksi.

Belajar dari pengalaman ini, maka Indosat Broom sudah mulai langka dicari. Penyebabnya jelas, jaringan brrom sudah penuh dengan pelanggan, seperti juga jaringan unlimited telkomsel yang 100 ribuan per bulan.

Pelanggan Indonesia memang masih cari yang termurah dari yang murah dan bagian pemasaran harus pandai mengatur iramanya agar bagian produksi bisa mengikuti pertumbuhan jaringan yang diinginkan.

Kuncinya adalah adanya "link" yang selalu terpelihara antara bagian pemasaran dan bagian produksi. Tidak ada yang perlu dijagokan, keduany apunya nadil yang sama besar untuk memberi kontribusi laba.

Bagian Pemasaran yang berlari terlalu kencang tentu akan membuat bagian produksi kelabakan dan ujung-unjungnya pelanggan akan kecewa, dengan kualitas jaringan, sebaliknya juga kalau bagian pemasaran tertinggal jauh akan sia-sialah jaringan yang sudah dibuat oleh bagian produksi.

So.....?
Selama bersinergi !

Minggu, April 26, 2009

Gelang Biofir

Karena cedera akibat main futsal, maka tanganku kubebat dengan gelang biofir. Akibatnya banyak teman-teman yang nanyain keanehan penampilanku.



"Biasanya gak pernah pakai gelang?"

"Lihat aja, bengkak kan?", kataku

"Terus?"

"Ya pakai batu biofir ini, maka insya Allah akan lebih cepat sembuhnya", kataku sekalian promosi.

Ternyata promosiku manjur juga. Kawanku langsung pesan dua biji gelang.

"Carikan yang model lain ya? Jangan terlalu biasa seperti ini, tetapi dibuat lebih artistik", katanya menasehati.

Nasehat kita terima dan tidak perlu kita sangkal bahwa kita sudah punya berbagai macam model gelang yang beraneka ragam. Namanya pembeli adalah raja, harus selalu kita senang-senangkan dia. Ini sesuai dengan prinsip ISO 9001:2008, "customer focus" [fokus pada pelanggan].

Harapan pelanggan adalah suatu kriteria yang akan mempengaruhi input dari proses kita.

 
9 macam bentuk gelang [mirip2 ya] 

memang cantik bentuknya 

yang kiri model OKTA dan yang kanan model biasa, dua-duanya diberi kristal SWAROVSKI  [Austria]

gelang hitam dan putih sama manfaatnya tetapi yang hitam lebih mahal harganya
dan masih banyak lagi modelnya
.....

Lukisan Alam Pagi

Pagi-pagi sepedaan sama anakku nomor dua, Haslita Nisa atau yang suka dipanggil LitHa, arah tujuan pertama adalah beli kue pukis kesayangan.

Banyak orang jualan pukis di Cikarang, tapi paling enak tetap yang ada di pasar Roxy depan ALfa Mart. Selama ini adonannya selalu mampu membuat kami ketagihan, kecuali saat dia berhalangan berjualan dan digantikan adiknya, rasanya sedikit berubah [atau sugesti aja ya?]

Sambil merasakan segarnya udara Jababeka, kami ngobrol ngalor ngidul dan akhirnya berhenti di dekat lapangan golf, karena melihat matahari pagi yang indah dan kabut di atas sawah yang membuat suasana serasa di kintamani.

Inilah lukisan alam pagi yang indah, "sungguh agung Pelukisnya", demikian kata Koes Plus.

Karena gak bawa tustel, maka kukeluarkan hape untuk mengabadikan lukisan alam pagi itu.

Lithapun tak mau ketinggalan, langsung mengeluarkan hapenya. Kamipun saling berlomba mengambil lukisan alam pagi yang begitu indah.

Begitu indahnya suasana pagi itu, sehingga hasil foto yang indah ini masih belumisa menggambarkan keindahan yang asli di pagi itu.

Belum lagi kabut dan hawa segar yang menerpa wajah kita, semu aitu pasti tidak tergambarkan di foto yang kita ambil ini.

".....
Kicau burung bernyanyi
menyambut pagi nan cerah

senyum merebak
dan hatipun bernyanyi

indahnya alam pagi ini
membawa damai di hati

terima kasih Tuhan
......"

 
matahari di antara dua tower


 
lomba foto 

 
jadi deh foto matahari LiTha 

 
tidah seindah warna aslinya [memang]
...

Sabtu, April 25, 2009

Bergaul Bersama Teman-teman Baik

Sepulang dari acara seminar berbagi sehat di Samikuring, aku menemani mas Nu menemui kawan-kawan CiMarT di rumah pak Ruwi.

Ini adalah pertemuan perdana dengan beberapa kawan penggemar musik di Cikarang ini. Tempat yang dipilih juga sangat bonafide, yaitu tempat kursus musik Jimmy Manopo di Jalan Jaguar Jababeka.

Badan sebenarnya udah capek setengah mati, gara-gara seharian "meeting" dan melaporkan hasil panitia reuni Akbar 2009 Teknik Sipil UGM kemudian disambung seminar perdana Kalung Biofir di SamiKuring.

Sayangnya capek itu jadi terlupakan ketika mendengar suara sang Vocalis alias pak Arry Mercury, sehingga sampai di rumah sudah benar-benar teler.



Eh ketika mau tidur, inget janji untuk upload tulisan tentang Band CiMart yang hari itu terbentuk tanpa sengaja ke blog CiMarT. Ya sudah teruskan saja "melek"-nya. Setelah selesai upload foto-foto, maka "tewaslah" aku di malam itu dengan senyum kepuasan.

Sungguh hari yang tak terlupakan, seminar kalung biofir perdana dan pembentukan Band CiMart yang luar biasa.

Ternyata semua merasa hari itu adalah hari yang istimewa, sehingga tangan pak Rawi sang Maha Drummerpun bergerak untuk menuliskannya.

Aku senyum-senyum sendiri membaca tulisan pak MahaRawi. Cocok deh, dia akan jadi pengusaha yang menyempatkan bermain musik. Mirip Setiawan Jodi deh.

Bedanya Setiawan Jodi gak kenal pak Ruwi, sedang pak Ruwi kenal dengan wajah Setiawan Jodi [lah opo hubungane pak Rawi, Ruwi dan Setiawan Jodi? Gak ono babar belas..!:-)]

Memang enak kalau mempunyai kawan yang hebat-hebat, rasanya kita jadi ikut hebat deh. Berarti betul deh kata par aorang tua kita, "bergaulah dengan orang baik-baik, maka kamu akan ketularan baiknya, bergaulah dengan orang alim, semoga berkahnya ikut nempel di dirimu"

Terima kasih kawan-kawan baikku. Semoga kita semua ada dalam lindunganNya selalu. Insya Allah. Amin.

Kamis, April 23, 2009

OUN [OHSAS users Network]

Bagi yang ingin bergabung dengan OUN [Ohsas Users Network] silahkan masukkan alamat imil dalam form dibawah ini.


Google Groups
Berlangganan ke OUN2007
Email:
Kunjungi grup ini

Ohsas Users Network (OUN) merupakan wadah bagi para pemerhati K3 untuk berbagi ilmu, pengalaman atau berbagi apa saja yang bermanfaat bagi semua anggota milis khususnya dan bagi bangsa Indonesia agar budaya K3 kita makin lekat di hati kita.


Selamat bergabung.

Rabu, April 22, 2009

PCMAV versi 2 build 3 [download gratis]



PCMAV versi 2 terus melakukan update. Di halaman ini silahkan kalau ingin download PCMAV ver 2 build 3 [ukuran file sekitar 3 mb].

Bila hanya ingin download file updatenya saja ukurannya lebih kecil, jadi keputusan ada pada anda sendiri.

Link untuk download disini :

PCMAV versi 2 build 3

PCMAV hanya file update saja



"ready to scan"


"download update dulu secara otomatis"

Senin, April 20, 2009

Memimpin orang lain

Mau memimpin orang lain?

Banyak cara dan sistem yang bisa diikuti,salah satunya adalah dengan mencoba memimpin lingkungan terkecil yang ada.

Jadi yang pertama perlu dilakukan adalah memimpin diri sendiri. Kita atur dia sesuai keinginan "hati" kita. Bila sukses, maka kita bisa berlanjut dengan langkah kedua yaitu memimpin keluarga.

Memimpin keluarga adalah sesuatu hal yang sangat mudah dipikirkan dan sangat banyak teori yang bisa dijalankan. Banyak sekali seminar yang akan memudahkan kita dalam memimpin keluarga.

Banyak teori yang disampaikan, lengkap dengan bukti-buktinya. Kita tinggal datang, mendengarkan dengan seksama dan menjalankannya di rumah, selesai.

Mudah banget ya?

Memang mudah kalau hanya diceritakan saja, tapi baru di langkah pertama saja mungkin kita sudah keteteran.

Contoh gampang adalah orang yang suka merokok. Mereka tahu kalau merokok itu salah atau tidak baik untuk kesehatan mereka, tetapi tetap saja mereka lakukan, artinya mereka sendiri tidak bisa menguasai diri mereka alias tidak bisa memimpin dirinya sendiri dengan baik.

Nah, langkah kedua tentu akan makin berat karena langkah pertama saja mereka sudah gagal.

Anda punya pendapat lain?

Yuk kita diskusikan....

Minggu, April 19, 2009

Knowing [Nicolas Cage]


Film yang sarat adegan mencekam ini kadang mirip film horor, padahal ini adalah film science fiction thriller. Peran NC sebagai Ted, seorang yang tahu persis tanggal bencana dan jumlah korban yang akan meninggal, membuat penonton tak mau beranjak dari kursinya.

Ide yang orisinil ini, meskipun agak sulit dipahami, mengalir dengan penuh adegan yang mencekam.

Dimulai dari pembuatan lukisan oleh sekelompok anak-anak yang bertemakan kehidupan 50 tahun kemudian, film ini langsung menimbnulkan suasana mencekam, yaitu saat salah seorang anak justru menulis angka-angka dan bukan menggambar kehidupan 50 tahun ke depan.

Belum selesai menuliskan angka-angka di kertas yang dibagikan, kertas itu harus segera dikumpulkan, sehingga sang anak terpaksa melanjutkan dengan tulisan angka di tempat lain.

50 tahun kemudian ternyata angka-angka itu adalah rentetan bencana yang terjadi selama kurun 50 tahun ini, lengkap dengan jumlah korbannya.

Ted melihat ada tiga kejadian yang belum terjadi, sehingga mencoba memperingatkan tentang akan terjadinya musibah di tiga tanggal tersebut.

Bisa ditebak, tidak ada yang mudah mempercayai pendapat John, karena John sendiri tidak tahu bencana seperti apa yang akan menimpa. Data yang ada hanya tanggal, lokasi kejadian dan jumlah korban.

Ide yang briliyan memang dari sang pengarang. Sayangnya di akhir cerita sang pengarang kehabisan ide, sehingga penyelesaian film ini jadi terkesan mengada-ada, karena film harus selesai.

Meski demikian, tidak rugi nonton film ini, meskipun ini bukan film NC yang terbaik, banyak adegan film yang bagus dan sesuai dengan temanya SciFi Thriller.

Selamat menonton



sumber gambar disini

Kolaborasi Lukisan Keluarga




Ketika asyik nonton TiVi, Lilo mendekatiku dan bercerita tentang berbagai hal, mulai dari penemuan sepatu, garam sampai penemuan Elevator.

Ceritanya begitu hangat dan asyik, tapi aku sendiri membagi perhatianku pada TiVi yang sedang asyik menayangkan film kesukaanku.

Melihat antusias LiLo dan melihat ketidak antusiasanku melayani obrolan LiLo, ibunya rupanya tidak tahan.

"Pak tiVinya matiin dulu, ajak LiLo mempraktekkan lembar kreatifitas di buku itu", kata istriku.

Aku jadi tersadar, rupanya hari ini tidak sama dengan hari-hari biasa.

Ada LiLo yang tiba-tiba banyak cerita tentang segala hal [caper 'kali ya] dan ada Litha, kakak LiLo, yang asyik mendengarkan cerita LiLo, meski sambil main komputer.

Si Mbarep, LuLu, yang sama dengan hari biasa, tidak terlihat batang hidungnya karena masuk sekolah.

Kumatikan TiVi dan kuajak LiLo untuk berkolaborasi membuat apa yang diperintahkan dalam buku penemuan garam.

LiLo tampak ragu-ragu, tapi LiTha langsung menyahut,"Ayuk pak, aku ikut...!"

Begitulah, kami bertiga mempersiapkan segala "uba rampe", apa saja yang diperlukan untuk mengikuti petunjuk di lembar kreatif itu.

Saat semua peralatan sudah siap, tiba-tiba terdengar suara salam di depan. Waqh, LuLuk sudah pulang, pasti seru nih.

Biasanya memang untuk kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, LuLuk selalu pandai mengatur adik-adiknya.

Kegalakan Bapaknya dan kebijakan Ibunya menurun padanya, sehingga aku selalu percaya padanya bila meninggalkan urusan untuk dilaksanakan oleh adik-adiknya.

Percobaan yang dilakukan adalah melukis di sebuah kertas dengan mempergunakan cat air, kemudian saat masih basah ditebarin garam "secukupnya'. Ketika lukisan itu kering, maka akan muncul sebuah kertas dengan lukisan yang "mengejutkan"

Sayangnya tidak ada kuas, sehingga aku langsung mengoleskan cat dari "tube"nya, sedangkan LiLo mengoleskan cat denga mempergunakan "pipet/sedotan".

Namanya juga kolaborasi, maka sedotan [kuas] LiLo ikut berpartisipasi di segala area lukisan. Biarpun LiLo sudah dikasih tahu, tetap saja ekor sedotan LiLo membuat cat yang sudah dioleskan dengan rata menjadi campur baur tidak karu-karuan.




Ributlah suasana di kamar. Semua orang punya pendapat sendiri-sendiri, sehingga suasana benar-benar riuh rendah.

"Bapak kebanyakan garam", kata anakku

"LiLo kebanyakan memberi air, kertasnya jadi basah banget, cat airnya meleleh tuh..."

"Sudah, jangan ditambahi cat lagi, segera ratakan garamnya dan kertasnya dijemur di luar, cepat...ayu cepat..."




Seru banget deh acara pagi itu. Sampai-sampai ibunya ikut terkekeh-kekeh. Suasana baru berubah ketika ibunya melihat lantai yang kotor dan "tube" cat air yang bertebaran dimana-mana.

Suasana makin mencekam ketika ada salah satu "tube" yang tintanya "nyeprot" ke lantai. Waduh,.... aku segera ambil kertas dan menulis namaku di kertas dengan tinta yang nempel di lantai itu.

Eh...anak-anak malah ngikuti perbuatanku, jadinya kita semua melukis lagi. Bedanya sekarang melukis di kertas masing-masing.







Gakpapa deh, yang penting tidak ada ibu yang marah-marah. "Everything is under control!"

Pelajaran hari ini :

1. Kebersamaan adalah awal dari kebahagiaan
2. Saling memberi bukan saling meminta adalah bagian dari kebersamaan yang indah.



Sabtu, April 18, 2009

Ban Gembos

Pagi ini aku sepedaan sama Litha pake' sepeda tandem. Pas melewati pagar rumah, istriku bilang kalau bannya gembos.

Wah, sudah terlanjur melaju baru tahu kalau ban belakang gembos. Tadi yang kucek hanya ban depan, karena biasanya ban belakang selalu keras, sedangkan ban depan sering kurang angin, ternyata yang terjadi tidak sesuai prediksi.

Di sepanjang jalan, aku diskusi sama Litha masalah ban gembos ini.

"Menurutmu, sebaiknya kita pompa di rumah atau kita pompa di tukang tambal ban nak?", kataku membuka diskusi

"Di tambal ban aja pak", jawab Litha

"Kenapa?"

"Kan kita sudah jauh dari rumah, daripada balik lagi, lebih baik kita ke tukang tambal ban"

"Ada empat pernyataan terhaqdap kasus ini"

"..........."

"Pertama, kita pompa di rumah saja, gak bayar, bisa sekalian berolah raga"

"Kedua, kita pompa di tukang tambal ban, dapet sehat bersepeda dan sekalian beramal dengan memberi rejeki pada tukang tambal ban"

"Ketiga, kita pompa di rumah saja, enak aja tukang tambal ban dapet duit untuk pekerjaan yang gampang ini"

"Keempat, kita pompa di tukang tambal ban, soalnya males deh mompa sendiri, enakan mbayar dan dipompain orang lain"

"Nah, dari satu masalah ban gembos ternyata bisa muncul empat pernyataan ya nak", kataku mengakhiri pernyataan ban gembos ini

"Iya pak... tinggal kita pilih yang baik saja ya pak. Epos", jawab anakku

Epos, adalah energi positif, artinya setiap tindakan positif dari kita, maka hasil positif juga yang akan kita dapat.

Kalau kita berbuat yang positif, misalnya menolong orang, maka hasil positif yang kita terima nanti bisa berupa kita ganti ditolong orang atau dimudahkan dalam menyelesaikan suatu hal yang kita anggap sulit.

Sebaliknya energi negatif [ENEG] akan membuat kita menuai hasil negatif dari tindakan negatif kita. Saat kita marah-marah tanpa alasan yang jelas, maka ada kemungkinan ganti kita yang dimarahi orang di lain kesempatan.

Kumpulan ENEG akan mengundang ENEG dari alam, sehingga hidup kitapun akan penuh dengan suasana atau situasi ENEG.

Keputusan tinggal ada pada kita, jadi mau ENEG atau EPOS, maka kitalah yang menentukan, bukan orang lain.

Saung Teras [bisnis anggota CiMarT]

Salah satu anggota usaha bersama CiMarT adalah pemilik Saung Teras, warung makan lesehan yang romantis.

Jadi ketika istri ngajak makan diluar, ingatanku langsung melayang ke Saung Teras. DIsitulah pertama kali pembicaraan mengenai UB CiMarT dilakukan [14 Pebruari 2009]. Disitulah para pengusaha dan calon pengusaha CIkarang menelurkan gagasan membuat usaha bersama untuk menjawab tantangan krismon global yang entah sampai kapan berakhir.

Begitulah, saat para ABG pada malem mingguan, akupun meluncur ke Saung Teras dengan niat untuk pacaran lagi dengan mantan pacar, sambil menikmati kelezatan masakan Saung Teras.

Kabar yang kutahu dari milis CIkarang Baru, warung ini sudah membeli beras di CIMarT, jadi sekalian merasakan nikmatnya nasi dari beras CiMarT.

Suasana yang sepi dan temaram membuat istriku terlihat cantik sekali malam itu. Akupun puas memandangi dan memotret istriku sambil menunggu datangnya pesanan makanan.




Begitu mie goreng keluar, maka aku posting dulu ke milis CIMart sebelum menyantap mie yang beraroma merangsang selera ini.




Kulihat istriku pesan nasi TUTUG yang juga mengundang selera, jadi kuhentikan makan mie gorengku dan kufoto dulu nasi TUTUG dan mie gorengku.

Jangan terulang lagi pengalaman di Saung Apung, baru inget motret ketika hidangan sudah ludes.



Rasa mie goreng ini memang luar biasa lezatnya. Apalagi porsinya sedang, jadi begitu habis masih terasa keinginan untuk nambah.

Mie goreng yang enak juga ada di pasimal Cikarang Baru, tetapi porsi mereka yang terlalu banyak membuat akhir yang kurang nyaman, karena posisi perut kita sudah kekenyangan.

Porsi yang sekitar 80-90% ini membuat mie terasa enak sampai suapan terakhir.

Akibatnya aku juga ikut ngerasain nasi TUTUG yang ternyata juga enak [ha..ha..ha.. soalnya berasnya dari CiMarT sih].

Minumannya jus tomat, rasanya standard, jadi tidak menodai rasa lezat mie gorengnya.

Sungguh malam minggu yang nikmat di tempat yang nyaman. Tidak lupa sebelum pulang foto narsis dulu pakai "timer". Camera kutaruh di atas gelas kosong bekas jus tomat dan kitapun "mejeng" di depan camera.





Pelajaran hari ini :

"Tidak perlu tempat makan yang mewah dan mahal untuk mencari bahagia, makan di tempat yang penuh kesantaian, menyantap mie goreng dan nasi TUTUG saja, sudah cukup untuk mendatangkan bahagia di hati"

"Alahamdulillah, segala puji hanya bagi Allah swt yang mengkaruniai kesehatan dan kesempatan untuk menikmmati malam minggu berduaan dengan istri"

"Semoga keluargaku senantiasa mendapat bimbingan dan petunjukNya. Amin"

Kamis, April 16, 2009

Siapa Nyabut Pohonku ???

Pulang dari kantor, begitu buka pagar rumah, LiLo sudah lari dari dalam rumah dan langsung melompat ke pelukanku.

"Gendong pak...!"

Akupun memeluknya erat-erat, sambil berjalan terhuyung-huyung. Maklum masih mabuk perjalanan Cawang Cikarang yang lumayan melelahkan di sore ini.

Begitu kuturunkan, LiLo langsung protes keras,"Pak, siapa yang nyabut pohon salakku?"

Lah...?

Gak ada angin gak ada hujan, tahu-tahu LiLo sudah pasang muka cemberut. Hilang sudah keceriaan yang baru saja ditunjukkan.

Wah, masak kemesraan begitu cepat berlalu. Akupun menggandeng tangannya, sambil masuk ke rumah.

"Assalamu'alaikum..."

Brul... anak-anak yang lain langsung keluar menambutku. Menyalamiku dan kembali lagi dengan keasyikannya.

Rupanya mbak Luluk sedang mengerjakan PR dibantu mbak Litha.

Kalau melihat rumput di halaman yang rapi terpangkas, kayaknya tukang rumput deh yang nyabut pohon kecil LiLo.

"Pak, aku sudah susah-susah nanamnya. Sudah dua kali kejadian ini pak..."

"Marahin pak yang nyabut pohonku..."

Kampanye Go Green di rumahku rupanya telah membuat LiLo sangat kecewa ketika melihat pohonnya hilang tanpa bekas.

"Apapun yang kita lakukan sekarang, tidak akan mengembalikan pohon yang hilang itu. Mau marah, mau sedih mau apapun, tetap saja pohon itu sudah hilang", aku mencoba menyabarkan LiLo

"................."

"Lebih baik, kita tanam pohon lagi yuk. Kita pelihara baik-baik. Oke?", kembali aku memnbujuk anakku sambil siap-siap mandi [kulihat jam sudah tidak mau kompromi, mau isya dan belum maghrib nih]

LiLopun ngeloyor ke kamarnya ketika aku masuk kamar mandi.

Kayaknya memang pelu menanam pohon dan diberi pagar, agar tidak disikat habis oleh tukang bersih-bersih halaman.

Apa pelajaran hari ini?

"jangan remehkan pohon sekecil apapun, karena dia punya arti besar bagi yang punya maupun bagi dunia ini"

Salam

Diskusi Malam

Sehabis jamaah Isya, kami berempat [aku dan anak-anakku] menunggu istriku sambil "golek-golek" [tiduran] di lantai. Kami ngobrol ngalor ngidul nggak karua-karuan, kebanyakan bercerita tentang mimpi-mimpi liar kami.

"Pak, kalau kawanku ingin sekolah ke yogya, gimana pak?", kata anakku
"Hmm... ya ajak aja dia kost di rumah kita"
"Boleh pak?"
"Bilang sama ibumu, supaya dia diperbolehkan kost di rumah. Gak usah bayar", begitu kataku [sok] serius
"Asyiiiik...."
"Nah, nanti kita bisa bilang ke kawanmu untuk bantu-bantu bersih-bersih rumah, nyuci piring, dll...", kataku
"Ha...ha...ha...", anakku mulai kepingkel-pingkel
"Bilang sama kawanmu untuk mbayar kost dan duitnya kamu bagi berdua sama kawanmu"
"Ha...ha....ha...."
"Bilang juga sama kawanmu untuk beli motor, biar bisa kamu antar kemana-mana"
"............."
"Nanti kamu bilang dia, bahwa kau akan mengemudikan motor itu, dan kawanmu boleh beli bensinnya tiap hari"
"ha...ha...ha...."
"Kalau hari minggu atau hari libur, kamu bilang sama kawanmu untuk di rumah saja, nggak usah kemana-mana. Soal motor, kamu bisa bilang dia untuk jangan kuatir, karena motor akan kamu pakai untuk keliling-keliling kota yogya"
"Huuu......"
"Soal bensin di hari minggu, kamu ijinkan kawanmu untuk mengisinya, kamu yakinkan dia bahwa bensinnya akan kamu manfaatkan untuk keliling kota"
"Ha...ha...ha..."

Tahu-tahu sudah malam dan istri belum juga datang. Ya udah, akhirnya yang mbarep kembali ngerjakan PR, nomor dua main internet dan nomor 3 tergeletak pasrah dalam tidur.

Akupun menunggu istri sendirian, dalam kondisi lapar [padahal pas cerita tadi gak ada rasa lapar je]. Begitulah kekuatan anak-anak. Mereka bisa membuat perut lapar jadi tidak terasa lapar dan membuat capek kerja jadi tak terasa.

Alhamdulillah, aku telah dikaruniai keluarga yang menyenangkan.
Semoga Allah swt membimbing kami selalu.
Amin

Minggu, April 12, 2009

Dua Jempol buat FEDUs

Menjelang pemilu kemarin, aku mendapat sms dari pak Ibnu Qosim, isinya mengundang anak-anakku yang masih remaja untuk ikut acara pelatihan motivasi dan leadership ala kubik.

Pak Qosim ini aktif banget membuka cakrawala para remaja, agar nanti saat mereka dewasa sudah lebih siap menghadapi hidup dan kehidupan yang semakin keras ini.

Kegiatan pak Qosim beragam banget, mulai dari perpustakaan mini, perpustakaan kunjungan, seminar, pengembangan masyarakat maupun pendampingan [parenting]. Mau tahu tentang pak Qosim bisa dilihat di FEDUs [Family Education Series] dengan alamat http://www.fedus.org/

Acara yang diadakan di klinik Rizki ini sedianya dimulai jam 08.00, tetapi karena berbagai hal terpaksa mundur setengah jam lebih.

Instrukturnya kulihat sangat memadai untuk membimbing audience yang cukup beragam. Tidak gampang memang mempunyai audience yang beragam seperti ini dan pak Instruktur terlihat sudah bekerja keras demi tercapainya tujuan pelatihan ini.

Acara ini sebenarnya sangat mengherankan aku. Di saat orang lain susah mencari duit, maka pak Qosim dkk telah membuang duit untuk melaksanakan acara ini.

Bayangkan, untuk acara seperti ini hanya ditarik biaya Rp. 10.000 per orang. Padahal pasti panitia mengeluarkan banyak duit untuk acara ini.

Sewa gedung misalnya, pasti ada biayanya. Namun ketika kutanyakan, ternyata sewa gedung ini gratis, demikian juga snack maupun makan siang adalah sumbangan dari para donatur.

Terus instrukturnya juga ternyata tidak dibayar alias gratis.

Sungguh usaha luar biasa untuk mencerdaskan remaja kita. Apalagi kalau melihat perangkat sound systemnya yang cukup memadai, artinya penyelenggaranya benar-benar serius menjalankan acara ini.

Kalaulah ada saran untuk perbaikan, maka aku mencatatkannya di blog ini, setelah melakukan wawancara dengan anakku yang ikut acara itu. Semoga bermanfaat buat pak Qosim yang mungkin membacanya.

1. Tidak adanya ice breaker yang benar-benar diyakini sudah mencairkan suasana. Hal ini mungkin terjadi karena terlambatnya beberapa peserta, sehingga instruktur lupa untuk mencairkan suasana yang terlihat masih kaku.
2. Sebaiknya di awal acara diajarkan dulu yel-yel untuk menyemangati peserta. Yang umum biasanya dengan ucapan Selamat Pagi dan peserta wajib menjawab dengan jawaban "PAGI". Di pertengahan acara, instruktur mencoba memberi salam ini, tetapi peserta yang belum diajarkan cara menjawab hanya terdiam saja.
3. Salah satu Instruktur sudah sangat ahli untuk audience yang homogen dan berusia dewasa, sehingga ketika menjumpai audience yang heterogen maka terlihat kurang konsentrasi dan hukum alampun berlaku, audience merasakan kurang yakinnya pembimbingan dari sang instruktur.
4. Instruktur juga kurang banyak bergerak menguasai "stage", kecuali untuk acara Semut-Gajah-Ular, sehingga hanya peserta yang duduk di depan saja yang bisa berinteraksi dengan isntruktur.

Meskipun demikian, dengan segala hal tersebut di atas, aku patut mengangkat jempol buat kegiatan ini.

Salam Semangat.

persiapan main game "ingin memiliki"

permainan dimulai

cewek-cewek duduk di belakang

peserta cewek teraktif [kayaknya anaknya pak Qosim nih]

terima kasih buat klinik Rizki yang menyediakan tempat pelatihan yang gratis

Aku sangat yakin, ke depan nanti, pelatihan ini akan makin sukses dan barokah. Amin.

Sabtu, April 11, 2009

Reuni Sipil 78

Tahun 2001 mas Himawan sudag ngajak reunian di Tokonya, tapi keburu aku pindah ke Surabaya, maka acara itu akhirnya gagal. Meski begitu, mas Sigit dan pak Noor Utomo tidak bosen-bosennya untuk ngajak angkatan 78 untuk kumpul-kumpul, berapapun yang hadir.

Seringkali mas Noor cerita tentang mas Gunawan yang sudah jadi boss besar dan pingin ketemuan sama rekan-rekan seangkatan. Tidak kalah semangatnya adalah mas Subandono [bukan ayahnya Alisa Subandono ya..]

Pada akhirnya pertemuan itupun terjadilah di Warung Prima, Taman Galaxy Bekasi dan mas Subandono membagi-bagikan buku karangannya, lengkap dengan tanda tangannya.

Pulang dari reunian aku masih harus ikut reunian lagi di Bekasi. Ini reunian spesial, karena waktunya tidak ditentukan. Semuanya tergantung pada waktuku dan waktu istriku.

Ini benar-benar hari reuni, dan mungkin tahun reuni bagiku.

Saat membuka acara ini, maka yang kuucapkan adalah ajakan kesepakatan tentang pengurus angkatan 78 ini. Kutunjuk mas Sigit sebagai Sekjend dan mas Himawan sebagai Bendahara.

"Tidak usah pakai ketua, yang penting sekretarisnya joss, pasti angkatan 78 akan terurus dengan baik", begitu kataku.



Dalam perjalanan acara selanjutnya, kelihatannya para peserta sudah mendudukkan aku sebagai ketua angkatan 1978. Akupun tidak mau memperlambat acara dengan diskusi tentang kepengurusan ini, jadi semua kuterima dan kuputuskan bahwa angkatan 78 perlu dana untuk memudahkan komunikasi.

Eh, pada mbayar iuran lebih dari yang seharusnya dibayar. Yo wis terima saja deh. Toh yang ngurus mas Himawan [ha..ha...ha...].

Sampai di rumah langsung sudah ada laporan mas Himawan tentang penggunaan dana. Tengkyu mas Himawan atas kerja cepatnya.

Tahun ini bener-bener akan jadi tahun reuni buatku. Setelah ngurusi reuni angkatan 78 ini, maka pada tanggal 18 Juli 2009 aku kembali mengundang semua alumni Sipil UGM untuk berkumpul lagi dalam acara forum bisnis dan gathering. Setelah itu, kayaknya delayota Jakarta juga ingin mengadakan reunian, karena tidak sempat kumpul2 Reuni Akbar di Yogya kemarin.

Aku siapkan diri dulu deh untuk ngurus semua ini. Jangan sampai reuni sukses tapi kerjaan kantor terbengkalai.

Semoga sukses semua yang kukerjakan, baik untuk teman-teman, untuk perusahaan maupun untuk diriku sendiri [tentunya] . Amin

 
 

Kamis, April 09, 2009

Akhirnya selesai juga Pemilu ini.



Pagi hari, pas ulangtahun mas Amril, aku sepedaan sama LiLo. Hari ini adalah hari pencontrengan nasional alias Pemilu 2009, jadi aku pasti tidak punya waktu untuk anak-anak, maka akupun meyempatkan diri untuk bermain bersama anak-anakku.



Tadi malam aku juga sudah mulai bekerja untuk pembuatan bilik suara. Lumayan juga sampai agak malam, sehingga begitu pulang kulihat anak-anakku sudah pada tidur. Paginya pak RT sudah beraksi menjelaskan tata cara nyontreng di depan TPS.






Seperti prediksi yang sering kusampaikan, maka pengunjung TPS ini hanya separonya saja, sehingga mengurangi jam operasional KPPS. Kalau saja peserta pemilu ini membludak, maka bisa dibayangkan secapek apa KPPS nantinya. Bisa-bisa sampai subuhpun belum juga "kelar". Untunglah pemilu kali ini tidak begitu ramai karena banyak golput [haaaa?? untung???]





Istriku sendiri datang tidak mau pagi-pagi. Dia rela antri daripada berangkat pagi-pagi. Begitulah akhirnya yang terjadi. Ketika dia datang bersama kawan-kawannya, maka surat undangan istriku di"pending" oleh kawanku, maksudnya biar istriku ikut menemani suaminya yang sedang bertugas di medan laga [halah..... cuma dadi anggota KPPS wae, kok wis sok "jago"].




Dasar kawan-kawanku di TPS ini memang suka ber"guyon ria", sehingga suasana di TPS-pun menjadi hidup. Kita bekerja jadi tak kenal capek lagi. Hanya guyon ngalor ngidul saja yang kita lakukan [maksudnya untuk mengusir kantuk dan jenuh]



Begitulah, suasana di TPS ini jadi kayak arisan pindah tempat saja. Mereka pada datang bersama keluarga lengkapnya. Itung-itung piknik sambil memberikan pelajaran bersosialisasi pada anak-anak mereka [sedari dini].

Jam 12.00 tepat, pintu TPS ditutup [padahal gak ada pintunya ya..], kami sholat Dzuhur dan melanjutkan dengan acdara penghitungan suara.

Aku jadi inget pemilu 2004 di Surabaya. Waktu itu, biarpun tidak jadi panitia KPPS, kita tetap kompak membangun [bilik] TPS dan siangnya kita pada ikut menyaksikan acara penghitngan suara yang bisanya gegap gempita, penuh seloroh yang segar.

Siang ini, dari sekian puluh partai, yang terdafar resmi menjadi saksi hanya dua orang, sehingga suasana sepi "nyenyet", gak ada greget dari parpol untuk memeriahkan acara ini dengan mengirim kader partainya.


Menjelang maghrib, selesailah sudah acara penghitungan suara. Yang kemudian menjadi acara puncak adalah pengisian lembar berita acara yang rumit dan begitu banyak lembarnya.





Syukur pada Tuhan, berkat campur tanganNya, maka acara ini bisa berlangsung dengan khidmat. Kami selesaikan semua kegiatan di malam ini bersama 2 orang yang bernama sama yaitu pak Nur, pak Syukur dan aku sendiri.



SAMPAI JUMPA DI PILRES yang akan datang...!:-)