Rabu, Desember 31, 2008

Kriminal di Jababeka


Pagi-pagi aku terima SMS dari pak Yani, salah seorang penduduk Perumahan Cikarang Baru yang sangat peduli dengan kondisi keamanan kampungnya.

Bergini bunyinya :

"Pak barusan tadi pkl. 4-00 ada perampokan mobiI xenia di jl irigasi raya D2/69. RT09RW07 Jayamukti.Perum Cikarang Baru rumah bp. Yudhi".

Wah, lokasi ini dekat sekali dengan rumahku. Benarkah berita ini? Aku belum melakukan konfirmasi, mungkin ada pembaca blog ini yang sudah mendapat berita juga, mohon dapat melakukan update terhadap berita ini.

Beberapa berita tindakan kriminal di Cikarang Baru rasanya telah mencoreng kampung ini. Rasa aman yang didambakan semua warga jadi terusik, sayangnya tidak terlihat tindakan nyata dari aparat setempat [atau saya yanhg tidakmelihatnya ya?]

Jababeka yang punya patung Kuda begitu indah jadi sasaran para kriminal?
Wah, gawat juga tuh kalau memang benar.

Yang jelas di Montana, kegiatan keamanan juga mulai lebih ditingkatkan. Meskipun ada semboyan bahwa polisi selalu kalah selangkah dibanding maling, tetapi tak ada salahnya terus waspada.

Salam waspada.

Tikungan Iblis, TIM 30 Des 08


Anakku LiLo [8 tahun] bertahan sampai akhir pertunjukkan, ketika nonton Tikungan Iblisnya Teater DInasti. Mungkin, malam itu dia adalah penonton terkecil di Gedung Graha Bakti Budaya TIM.

Ini memang pentas yang sarat dengan nostalgia, kalaulah ada nuansa Gandrik disana, atau nuansa Kiai Kanjeng disana, maka memang beitulah adanya. Teater Dinasti memang adalah induk dari kelompok-kelompok itu, sehingga warna pementasan merekapun terlihat tidak jauh berbeda.

Panggung yang ditata secara minimalis, memang disengaja untuk mengedepankan kekuatan masing-masing aktor pendukung pementasan ini. Aktor gaek, mas Joko Kampto, terlihat masih sangat piawai [boleh dibilang semakin matang] dalam membawakan peran iblis yang begitu mengharu birukan pementasan itu.

Penonton dibuat terkesima oleh sang iblis yang ternyata begitu hormat pada Muhammad SAW dan begitu santun menyampaikan "nasihatnya". Ibli scukup satu, tak perlu banyak-banyak, karena akan susah melakukan identifikasinya. Satu iblis sudah cukup untuk membuat manusia menjadi serakah, rakus dan anarkis.

Lakon sepanjang hampir 3 jam ini, lebih lama dibanding ketika dipentaskan di Yogya, memang jadi terasa kedodoran menjelang akhir pertunjukkan.

Beberapa tambahan dialog telah memperkaya pementasan ini. LiLo, di akhir pertunjukkan, sangat terkesan dengan istilah Keris KAPAK [tanpa huruf A] ataupun keris tebar pesona, yang merupakan tambahan dialog di panggung TIM ini.

Aku sendiri memang tidak menonton pertunjukan Tikungan Iblis [TI] di Yogya, tapi istriku dengan cermat menunjukkan adegan-adegan yang tidak ada di pementasan Yogya.

Adegan terakhir juga terlihat kurang klimaks, sehingga penonton termanggu-manggu, mengira masih ada adegan lain, sementara pemain sudah undur diri dari panggung.

Pengobrak-abrikan adegan atau dialog ini rupanya memang disadari oleh teater dinasti, karena mereka tidak menjadikan teater sebagai Tuhannya, tetapi teaterlah yang harus mengabdi pada mereka.

Ini memang bukan pertunjukkan teater seperti yang menjadi pakem teater, karena naskah ditulis berdasar subyek ataupun faktor-faktor apa adanya yang terjadi dalam komunitas teater dinasti. Telah dilakukan sekian kali pemotongan, pengembangan, ataupun modifikasi teks ketika kenyataan dalam latihan menunjukkan adanya teks yang lebih pas.

Pengurangan ataupun penambahan jumlah pemain tidak menjadi masalah, karena yang dilakukan hanyalah perubahan teks. Jadi mirip dengan cerita dalam blog yang alur ceritanya tidak dibuat sejak awal tetapi mengikuti selera pembacanya.

Lepas dari semua kekurangan yang ada, pementasan ini boleh dibilang sangat sukses. Inilah parameternya :

1. Anakku yang umur 8 tahun, bisa mengerti jalan cerita dan misi yang disampaikan oleh pementasan TI ini, dengan bahasanya sendiri [meskipin dia sempat "terlelap" sebentar menjelang akhir pementasan]
2. Tiket "sold out" [aku minta maaf sama partai PK* yang karena tidak segera mbayar tiket, terpaksa tiketnya diserahkan panitia ke sakuku]
3. Penonton benar-benar tersihir oleh pementasan itu, sehingga tidak ada gangguan sedikitpun dari penonton [justru ada sedikit gangguan dari "sound"]
4. Penonton masih asyik berkumpul di sekitar gedung pertunjukkan membahas isi pementasan [jangan tanya yang ikut nyalami para pemain di belakang panggung, sampai WIratno Hanura saja menyempatkan diri menyalami mereka]
5. Komentar salah seorang wartawan yang memuji pementasan itu.
6. Komentar istriku yang rela nonton berkali-kali, dan masih mau nonton lagi kalau ada pentas lagi.
7. Komentar nomor 5 dan 6 kayaknya kok subyektif banget ya? Mohon diganti saja [silahkan yang nonton TI untuk ikut mengganti komentar nomor 5 dan 6]

Pokoknya tidak rugi nonton TI [baca sendiri saja di htp://www.tikunganiblis.com/]




updated:
rombongan baru bisa kembali ke yogya sekitar jam 05.00 [karena busnya bermasalah]
begitu kata mas Jemek via FB

Senin, Desember 29, 2008

D'Cost MB5 HK5


Sudah lama aku dan teman-teman berlangganan makan di D'Cost, warung makan bersuasana mewah dengan motto [?] "Mutu Bintang Lima dan Harga Kaki Lima".

Warung makan ini ada di berbagai tempat, baik di Jakarta [langgananku sih di Kelapa Gading], Bekasi maupun di Tangerang.

Begitu datang kita sudah disambut senyum ramah para penerima tamu, diarahkan ke meja yang cocok dan kemudian seseorang akan menanyakan pesanan kita begitu kita sudah menerima menu dari mereka.

Pesanan kita langsung mereka catat di PDA dan kemudian langsung di print [via wireless?], sehingga beberapa saat kemudian hasil printnya sudah ditempel di meja kita [untuk pengecekan kelengkapan jumlah pesanan].

Ketika keluargaku dapat berkumpul semua, maka merekapun kuajak ke warung ini. Jangan sampai kita sering makan enak di suatu tempat bersama kawan-kawan, sementara anak istri kita malah belum pernah makan di warung enak itu.

Begitulah, setelah menerima pesanan kami, dan setelah hasil pesanan diprint dan ditempel di meja, maka dalam hitungan sepesekian menit, pesanan pertama sudah datang.

Beberapa saat kemudian, pesanan lain menyusul.

Saat warung itu dipenuhi pelanggannya, memang proses kedatangan pesanan makan ini sedikit lebih lama, tetapi tetap jauh lebih cepat dibanding warung-warung sejenis.

Anakku yang tadinya tidak suka kangkung [harus sedikit ada pemaksaan untuk makan ini], maka di warung ini dia dengan lahap menghabiskan cah kangkung yang ada di mejanya.

Soal menu cumi, anak-anakku berbeda pendapat, yang satu bilang cumi kremes lebih enak dibanding cumi goreng tepung dan satunya bilang sebaliknya.

Namun kesimpulannya, kedua-duanya lebih enak dibanding yang disajikan oleh warung sejenis.

Bawal gorengnya juga dimasak dengan ukuran kematangan yang pas, dan bumbunya yang meski tidak pedas banget tapi lumayan pedas, terasa pas di lidah ini. Aku sih lebih "prefer" gurami asam manis. Dagingnya terasa gurih dan [kembali] soal bumbunya luar biasa pas [tidak terlalu asam dan tidak terlalu manis].

Udangnya juga dimasak dengan baik, sehingga menurut anakku, inilah udang terenak yang pernah dia makan. Wooo.... jangan-jangan dia lupa kalau pernah makan udang di jimbaran Bali yang juga enak banget tuh.

Kami berlima makan dan minum jus, dengan lauk cumi, udang, ikan, sayur dll, hanya menghabiskan 132 ribuan, atau kira-kira 25 ribu per orang dengan status lapar berat dan makan pada jam 14.00 dengan hasil kenyang berat.

Disini memang nasi hanya 1.000 rupiah/orang [boleh nambah sesukanya], demikian juga minum teh, hanya 100 rupiah/orang sak kuatnya dia minum. Coba saja rasakan sendiri sensasinya, siapa tahu yang kutulis ini terlalu bombastis. [CMIIW]



Inget juga ayat dibawah ini :

“Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah (SWT) tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (al-A’raf: 31)

Satu untuk Semua, Semua untuk Semua

Sehabis Isya, Ariel mulai menulis blog. Dia mengambil topik perseteruan antara para blogger yang memasang gambar Lu** M**a dengan portal kap**la**.com. Topik ini terasa hangat karena banyak sekali blogger yang dikecewakan oleh portal tersebut dan mulai bergerak menuliskan kekecewaan mereka terhadap portal tersebut di blog mereka masing-masing.

Sejam kemudian, setelah selesai menulis dan menerbitkan blognya, maka Arielpun membuka PLURk [http://www.plurk.com/] dan mulai menuliskan keadaan dirinya pada saat itu.

"Akhirnya, satu blog selesai kubuat", begitu tulisan pertamanya.
Kemudian Ariel kembali menulis,"Selamat malam teman-teman [yahoo]"

Tulisan [yahoo] adalah wakil emosinya yang berbentuk emoticon dengan tarian "khas"nya.

Setela itu, Arielpun mulai membaca tulisan dari kawan-kawan PLURKnya. Beberapa komentar yang menyentuhnya, langsung dikomentarinya. Kadang kawan plurknya langsung membalas komentarnya, tapi tak jarang setelah selesai memberi komentar, tak ada yang membalas komentarnya.

Bila sudah puas menulis di PLURK, maka Arielpun membuka imil, dan ia lebih memilih webmail, dengan alasan tak mau memenuhi kompienya dengan imil sampah dan agar bisa dibaca dimanapun dia berada. Webmail memang lebih nyaman dipakai untuk membaca imil dari milis yang kadang isinya penuh sampah.

Di webmailnya, beberapa topik imil yang sudah dipilah-pilah segera muncul di layar kompienya.

Yang dilakukan Ariel secara rutin antara lain adalah sebagai berikut :

1. Memastikan blognya telah terbit dengan munculnya "email alert" yang berisi bahwa artikel yang diterbitkannya telah muncul di blog lengkap dengan isi blognya.
2. Mengecek imil masuk dari berbagai topik yang sudah dipilah-pilah menjadi beberapa sub direktori [misalnya, milis A, milis B, facebook, kantor, dsb].

Email alert itu memang telah di"setup" di blognya, sehingga setiap ada materi yang diterbitkan dan ada pembacanya yang memberi komentar akan langsung diteruskan ke alamat imil Ariel.

Pada subdirektori facebook [FB], maka Ariel tahu bahwa ada kawan FB yang memberi komentar, sehingga Ariel bisa langsung  masuk ke FB untuk membalas komentar yang masuk.

Ariel bisa juga melihat isi blognya di FB, karena dia juga sudah melakukan setup agar isi blognya ditampilkan secara otomatis di FB [bedakan dengan blog di FS yang harus di"copas" dulu dari sumber aslinya].

Sambil membaca imil dari milis [yang kadang begitu banyak], kadang Ariel melihat "alert" lain berupa pemberitahuan adanya kawan plurknya yang mengomentari tulisannya di plurk . Bila tergerak, maka Arielpun langsung masuk ke Plurk untuk membalas komentar tersebut dan kemudian balik lagi ke webmail.

Arielpun punya sub direktori multiply, karena dia telah melakukan "setup" di blognya, agar apa yang dipostingkan di blognya secara otomatis diterbitkan juga di "multiply"nya. Demikian juga apa yang diposting di multiply langsung masuk juga ke blognya.

Ringkasnya, setup koneksi FB [facebook], MP [multiply], Plurk dan imil [webmail] yang dilakukan Ariel adalah sebagai berikut :

1. Tulisan di blog, secara otomatis diteruskan ke FB [facebook], MP [multiply] dan imil.
2. Tulisan di PLURK, diteruskan langsung ke FB, menjadi alert di imil dan tampil juga di blog.
3. Beberapa kegiatan di FB bisa juga tampil di blog.
4. Posting di MP langsung masuk ke Blog dan imil [webmail maupun pop3]

Pengaturan koneksi ini masih bisa dilengkapi dengan layanan internet lain, misalnya flickr, twitter, my space ataupun ratusan aplikasi yang ada di facebook.

Jadi, saat ini kegiatan ngeblog menjadi semakin mudah, cepat dan saling berhubungan secara otomatis. Tinggal mengatur waktu agar tidak ada kegiatan wajib yang terbengkalai. Jangan sampai rajin ngePLURK dan pekerjaan kantor jadi ketinggalan.

Yang sunah itu sebaiknya jangan mengalahkan yang wajib [CMIIW], atau ada pendapat lain? Silahkan isi komentar di bawah, agar anda juga bisa berbagi pada pembaca yanglain. Insya ALlah menjadi amlan anda. Amin.

Hubungan antara Blog, Email, Multiply, Plurk dan FACEBOOK

Selamat Tahun Baru 1430 H

 
Hasbunalloh wani'mal wakil ni'mal mawla wani'mannashir
Semoga Allah Swt memberikan perlindungan, melimpahkan Rachmat, Rizki dan Hidayah kepada kita dan kepada negara kita Indonesia.
Amin.

Sabtu, Desember 27, 2008

Wujudkan Indonesia Bebas Korupsi dengan SenyuM

Salam.

Meskipun suliiiiit sekali membebaskan Indonesia dari Korupsi, tetapi dengan kebersamaan tekad kita, maka yakinlah nanti pasti BISA.

Mari kita kampanyekan IBK [Indonesia Bebas Korupsi] dimana kita bisa. Aku nulis di blogku ini, semoga dari satu tulisan sederhana ini akan beranak-pinak menjadi puluhan, ratusan, ribuan dan bahkan jutaan blog yang akan membahas IBK.

Kita mulai dari blog kita masing-masing dan dengan modal senyuman pada semua yang menyapa kita.

Aku sudah buat grup senyum di Facebook, silahkan bergabung untuk sama-sama tersenyum menghadapi apapun yang ada di depan kita.

http://groups.to/senyum
http://www.facebook.com/group.php?gid=36935574301

Situs IBK sendiri ada di :
http://apps.facebook.com/causes/138513?recruiter_id=11139528

Inilah beberapa alasan mengapa korupsi perlu dibersihkan dari bumi Indonesia. Alasan lain silahkan tambahi sendiri.

  1. Korupsi mendelegetimasi proses demokrasi dengan mengurangi kepercayaan publik terhadap proses politik melalui politik uang.
  2. Korupsi mendistorsi pengambil keputusan pada kebijakan publik, membuat tiadanya akuntabilitas publik & menafikan hukum. 
  3. Korupsi meniadakan sistim promosi dan hukuman yang berdasarkan kinerja karena hubungan patron-client dan nepotisme.
  4. Korupsi mengakibatkan proyek pembangunan & fasilitas umum bermutu rendah & tidak sesuai dgn kebutuhan masyarakat, sehingga mengganggu pertumbuhan pembangunan
  5. Korupsi mengakibatkan kolapsnya sistim ekonomi karena produk yang tidak kompetitif dan penumpukan beban hutang luar negeri

Nah, mari kita tulis di blog kita masing-masing untuk mengajak pembaca ikut kegiatan IBK.


Salam Senyum
VIVA IBK

eko.eshape @gmail.com
http://eshape.wordpress.com/

Jumat, Desember 26, 2008

26 Desember 2008

Sambil nunggu download antivirus, nulis aja kegiatan di tanggal 25 Desember 2008.

Setelah nulis blog tentang ultah kawan dan pemilu 2009 aku ajak anak-anak untuk sarapan nasi goreng [menu favorit saat tidak ada istri di rumah]. Sebelumnya pergi ke warung, sambil mau beli lagi tas Go Green, soalnya tas yang ada dibawa istri ke Yogya. Ternyata tas Go Green laris manis, alhamdulillah, makin banyak orang yang ingin dunia menjadi lebih hijau [atau jangan terlalu cepat menjadi hitam].

Habis itu, kita bertiga ngobrol ngalor ngidul aja di kamar, sampai tahu-tahu saking malesnya pada ketiduran semua. Bangun karena ada telepon dari mas Iskandar, wartawan koran Jakarta yang pingin main ke rumah.

Menjelang jam 11.00, kuajak Lita [anak nomor dua] untuk beli makanan ringan dan bahan untk makan siang + makan malam nanti. Ternyata Lita belum mandi, ya udah nunggu dia mandi dulu.

Akupun ngidupin PSR-1500, kulihat USB sudah tercolok, jadi tinggal tekan tombol On di PSR, receiver dan penguat [Ampli] dan akupun sudah larut dalam karaoke [sendirian].

Paling asyik memang karaoke [sendirian], tidak ada yang protes [dengan suaraku yang fals] dan aku bisa menirukan semua gerakan penyanyi aslinya tanpa "rikuh-rikuh" lagi.

Rupanya Lita mandinya kelamaan, sambil ngantuk 'kali, sehingga menjelang tengah hari baru bisa keluar dari rumah. Di Car****r kulihat ada tas Go Green yang model batik. Kubolak balik dan akhirnya kubeli juga, sebagai rasa kepedulian atas dunia yang makin pekat oleh polusi ini. Tas yang cukup mahal [seribu rupiah menuju 50 ribu].

Sayangnya kasirnya tidak paham kenapa tas itu dijual di dekat kasir dan untuk apa tas itu dijual.

"Mas, tas itu kubeli untuk tempat semua belanjaanku ini", kataku ketika melihat dia mengambil tas plastik dan memasukkan tas Go Green di tas plastik itu.

"Ini bisa kok pak, dimasukkan di tas plastik ini", kata sang kasir sambil berusaha memasukkan tas Go Green yang besar ke dalam tas plastik yang kecil.

Anakku sampai geram melihat tingkah dan ucapan kasir itu [tapi dia hanya tersenyum diam, sambil matanya berkata-kata padaku]. Akhirnya aku yang tidak sabar [habis yang antri di belakangku banyak banget tuh].

"Mas, masukkan semua belanjaan di tas batik ini. Gak usah cari tas plastik lagi. Tas batik ini mudah didaur ulang, jadi gak perlu tas plastik yang susah didaur ulang" akupun mulai pakai jurus memaksa, daripada kelamaan.

Abis belanja, untuk ngademkan hati, kuajak anakku minum dawet ayu. Hmm..... dawet ayu di JB Plaza emmang enak tenan. Tiga ribu dan dia sudah bisa dinikmati sepuas kita.

Sampai di rumah, mas Iskandar sudah nunggu di depan rumah. He..he..he.. sori ya mas, banyakkasus sian ini, jadi agak telat nyambutnya.

Kamipun ngobrol ngalor ngidul, sampai akhirnya nyinggung soal blog. Otomatis nyinggung soal kampung Condong Catur yang menjadi topik di blogku hari itu.

Dulu mas Iskandar ini menjadi pengurus perguruan Tapak Suci CondongCatur dan aku menjadi salah satu pembantu "suhu" disana. Basic ilmu silatku sebenarnya bukan Tapak Suci, tapi BIMA [Budaya Indonsia Mataram], tapi karena adanya Tapak Suci dan perlu tenaga pelatih, maka akupun terpilih menjadi jajaran pelatih disana.

Ternyata salah satu muridku yang sangat hormat padaku [kadang terlalu hormat, karena dia juga anak buahku di RT], sangat trampil memainkan ilmu kanuragan itu. Jurus Ikan Terbang, Lembu dan lain-lainnya di akuasai dengan sangat baik.

Ketika tahun 90an aku di Medan, muridku ini [mas Heru] diundang oelh Tapak Suci Sumut untuk memberi pelajaran bagi para pendekar Tapak Suci yang ada di Sumut.

Bisa dibayangkan pendapat para pendekar Tapak Suci Medan terhadap aku yang sudah melupakan latihan bela diri ini.Ma Heru begitu berapi-api kala menceritakan kehebatanku, baik sebagai pelatihnya, sebagai aktifis kampus maupun sebagai pembimbingnya di kampung.

Aku jelas merendah dengan penghargaan mereka, dan ini malah membuat mereka makin yakin bahwa aku adalah pendekar besar yang sedang menjauhkan diri dari dunia "kangouw" [halah...].

Obrolan kami makin larut dan makin asyik, apalagi ketika sempat nyinggung mantan teman dekatku di Kampung. Halah... gak usah ditulis disini ya [entar ada yang cembokur]

Waktu juga yang akhirnya menghentikan obrolan ini. Downlaod file juga udah selesai.

Selesailah juga tulisan ngalor ngidul ini. Semoga bermanfaat buatku [pribadi], syukur ada juga yang mendapat manfaat dari tulsian ini.

Salam.

Kamis, Desember 25, 2008

25 Desember 2008 dan Pemilu 2009

Setiap tanggal 25 Desember, aku selalu inget dengan mas Budi. Dia adalah Panglima Lapangan saat aku masih aktif kampanye tahu 80an.

Kita satu partai dan satu korcam, sehingga selalu barengan jika kampanye. Dia memiliki keahlian mengerahkan masa dan memunculkan rasa aman bagi peserta kampanye, sementara aku bertugas memastikan kampanye terlaksana dengan baik dan benar.

Artinya aku harus memastikan semua sumber daya yang dibutuhkan, telah siap mendukung acara kampanye itu.

Sebelum masa kampanye bareng mas Budi, aku juga sudah ikut kampanye di periode sebelumnya [tahun 70an]. Saat kawan-kawanku berbaju merah aku berbaju hijau. Yang paling mengesankan, ketika aku ikut rombongan pawai dan motorku mogok, dan yang menolongku adalah para peserta pawai yang berbaju merah. Rasanya guyub banget suasana kampanye waktu itu.

Kalau gak salah waktu itu jari tangan yang satu mengacungkan satu jari dan tangan yang satunya 3 jari. Hal itu melambangkan kekompakan peserta pemilu nomor urut satu dan nomor urut tiga.

Untuk pemilu 2009, aku nggak bisa mbayangin kalau yang kompak adalah partai nomor 15 dan 17, gimana caranya mennjukkan dengan jari tangan. Mungkin jaman sudah berubah, sehingga kampanye model pawai sudah "nggak jamannya" lagi sekarang.

Tahun 80an itu satu kejadian yang membuat aku akhirnya berpikir panjang untuk mendukung parpol adalah ketika kita mengadakan pawai akbar di COndong Catur.

Sebelumnya, beberapa baliho kita sudah dibelah oleh orang tak dikenal, sehingga suasana panas sudah menghinggapi peserta pawai. Kalaulah, di saat itu, diketahui siapa pembelah baliho kita, pasti saat itu juga akan dirajang-rajang habis.

Begitulah kalau masa sudah berkumpul, akal sehatpun sudah mulai ditinggalkan.

Kampanye hari itu [pawai] baru berlangsung beberapa saat, tiba-tiba terdengar suara letusan senapan dari balik pohon tebu, saat kita melewati pinggir perumahan Condong Catur yang bersebelahan dengan ladang tebu.

Beberapa anggota keamanan pawai langsung berlari mencari arah tembakan, tetapi tidak sedikit yang berlari menjauh. Aku yang tidak berada di tempat kejadian, hanya mendengar berita saja.

Tahu-tahu aku harus menuju ke beberapa rumah sakit, karena beberapa teman telah berjatuhan dari motor mereka ketika beberapa peluru menerjang mereka.

Aku cek di RS Bethesda, ada beberapa teman yang sudah nungguin, demikian juga yang ada di Sardjito. Terakhir aku sampai di PKU Jl KHA Dahlan, ada dua orang yang masuk ke ruang gawat darurat.

Hari itu memang semua RS sedang kebanjiran pasien, rata-rata karena jatuh dari sepeda motor.

Ketika aku masuk ke ruang gawat darurat, maka yang kulihat hanya mas Budi seorang. Wajahnya yang sudah pucat semakin pucat karena dia mendengar bahwa akan ada operasi untuknya.

Panglima lapangan yang gagah berani ini, rupanya tidak takut akan sabetan kelewang tetapi takut pada meja operasi. Tidak ada cara lain, akupun mencoba menghiburnya, menenteramkan hatinya, bahwa operasi akan dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan peluru yang bersarang di dadanya bukan peluru tajam.

Jadi take it easy aja. Padahal aku sendiri paling takut melihat darah, tapi sebagai penanggung jawab kegiatan pawai, aku harus berpura-pura tenang [sambil mikir kapan operasi dimulai dan aku bisa segera keluar dari ruangan ini].

Ternyata begitu operasi akan dimulai dan pasien dipindahkan ke kamar operasi, tiba-tiba tangan mas Budi langsung mencengkeramku. Tak ada tanda cengkeraman itu akan dilepas biarpun kita sudah masuk di ruang operasi.

Yang lebih kacau lagi, ternyata dokter memperbolehkan permintaan pasien untuk didampingi oleh temannya selama operasi berlangsung.

Halah.... ini aturan mana lagi.

Di ruang operasi, dokter adalah panglima tertinggi, dan akupun akhirnya menemani acara operasi itu dengan duduk diam disamping pasien dan tanganku dicengekram erat oleh mas Budi.

Alhamdulillah, operasi selesai juga dengan cepat [meskipun terasa lamaaaa sekali].

Begitu keluar dari ruang operasi, maka teman-teman sudah menunggu arahanku. Disinyalir, penembak rombongan pawai kita adalah dari partai pesaing pemilu. Namun hal ini susah dibuktikan, karena yang ada hanya tanda-tanda dan bukan bukti akurat.

Penembaknya diduga kuat adalah preman yang badannya penuh tato, tapi sekali lagi ini hanya sampai pada dugaan semata.

Meski demikian, saat itu, kita sangat yakin bahwa dialah pelakunya, hanya saja kita tidak punya buktinya.

Akupun akhirnya menuju ke kantor partai yang berada di antara sungai winongo dan stasiun Tugu.

Disitulah, kulihat para petinggi partai kita sedang berhaha hehe dengan partai yang kita anggap sebagai penembak kawan kita.

Kulihat bosku [ketua pelaksana pawai akbar] sudah ada di situ juga, demikian juga beberapa pengurus inti penyelenggara pawai. Mereka tampak dalam suasana putus asa.

Mereka rupanya putus asa, karena telah menyampaikan berita meninggalnya teman yang ikut pawai, tetapi tidak ditanggapi dengan serius.

Akupun jadi terpekur sendiri. Aku mencoba mencari hikmah dari kegiatan hari ini, dan ternyata aku sama sekali tidak dapat menemukannya. Aku terlalu larut dalam suasana hati teman-temanku, sehingga akal sehat sudah tidak ada tempat lagi.

Hari itupun berlalu dalam suasana yang penuh rasa penasaran.

Peristiwa itu akhirnya tekah menyadarkan aku, bahwa kita ini hanya pion yang benar-benar-benar berfungsi sebagai pion. Apa sih arti pion dibanding gajah atau kuda?

Kutelusuri kejadian-kejadian sebelum aku masuk dalam partai yang sudah kutinggalkan ini.

Pemilu periode lalu telah tidak memuaskan aku, sehingga aku telah bejanji untuk tidak aktif lagi di partai.

Begitulah, ketika teman-teman pada aktif kampanye, aku lebih sering nongkrong di masjid atau jalan-jalan ke kota, melihat-lihat pertunjukan seni.

Sampai akhirnya kulihat teman-teman di masjid pada membuat poster, selebaran untuk partai tertentu. Tentu hasilnya kurang layak dipandang, sehingga akupun tergerak untuk membantu mereka, kebetulan di masjid aku punya kegiatan sebagai tukang buat poster, spanduk dll, sehingga peralatanku lengkap dan dalam kondisi laik pakai.

Berawal dari hal itulah, maka mulai timbul rasa pertemanan yang kuat di antara kita, sehingga akupun mulai masuk kembali dalam lingkaran partai itu. Sebagai kelompok minoritas [karena kami tinggal di komplek yang 90% adalah PNS], maka kelompok inipun berjalan secara sembunyi-sembunyi.

Sayangnya, model tulisanku sudah sangat familiar di lingkunganku, sehingga akhirnya aku direkrut untuk jadi pengurus inti di korcam itu.

Semuanya mengalir begitu saja, tahu-tahu aku sudah aktif lagi di kepartaian.

Kejadian dua puluh tahun lalu itu ternyata masih membekas sampai saat ini, dan akupun tidak pernah lagi kampanye, kecuali saat dapet surat tugas dari kantorku untuk ikut kampanye [lumayan ikut kampanye, dapet kaos dan duit, nggak kayak dulu harus beli kaos sendiri dan gak ada yang mbayar].

Tahun 2009 sudah dekat dan aku masih belum menentukan pilihan partai. Kurasa SBY bakal jadi presiden lagi, wakilnya bisa tetep dari Golkar atau malah dari PKS.

Gak tahulah nanti jadinya, para ahlipun pendapatnya berbeda-beda. Bayanganku saja, bahwa PKS akan laris manis dipinang oleh partai lain, karena partai ini masih dianggap lebih bersih dan santun dibanding partai lain.

Semoga yang golput nggak banyak-banyak, karena meskipun GOLPUT itu hak mereka, tetapi kalau sampai yang golput sangat dominan, maka biaya yang dikeluarkan untuk pemilu ini jadi mubadzir.

Majulah Indonesiaku, mari kita terus tersenyum dengan ikhlas dalam doa-doa kita.
Semoga yangterbaik yang terjadi di negara kita ini.

Insya Allah.
Amin.

Senin, Desember 22, 2008

Jape Methe [Cahe Dewe]

Di Yogya sering kita dengar ucapan aneh yang begitu fasih diucapkan dan terasa begitu familiar bagi kalangan tertentu.

Salam "Jape Methe" atau panggilan akrab "dab" begitu sering terdengar. Apa sih artinya?

Coba perhatikan gambar di bawah ini.


ja ada di baris ke tiga kolom ke tiga kita baca sebagai ca baris ke satu kolom ke tiga
pe ada di baris ke tiga kolom pertama kita baca he sesuai baris ke satu kolom ke satu
sehingga jape dibaca cahe

Jadi kuncinya adalah, baris pertama dibaca sebagai baris ke tiga dan sebaliknya, sehingga baris ke dua dibaca sebagai baris ke empat [dan sebaliknya].

SO, dab terdiri dari dua huruf da dan ba atau dibaca sebagai ma dan sa, sehingga dab=mas.

Sahany = Bapak
Pisu = Hibu [ibu]
Gadhge = Tante
Lebeny = Ngesek
Dab Penyo = Mas Eko

Pernah ke Semarang?

Nah disana juga modelnya mirip. Bedanya huruf pertama dibaca huruf terakhir.

liset = pijet [pijat]
kahat = makan [mangan]

Selamat mencoba. Dijamin diketawain [kayak wong Barat ngomong jowo]

Rabu, Desember 17, 2008

Meningkatkan Trafik dengan Kontes (Alam di Eshape bag. 1)

Ini adalah tulisan pertama saya di blog ini. Waduh... nervous juga nih. Seperti ikutan kontes akhir tahun-nya bang zalukhu, tapi ini kontesnya di blog orang lain. Waduh.... ga tau ini perasaan apa namaya. Asik kali, yah? Huheuehue......

Ya sudah, karena sudah memberanikan diri untuk nulis, ya... harus nulis deh.

Tulisan saya sederhana ajah. Di akhir tahun ini, kita tahu bukan, banyak sekali kontes-kontes yang diselengarakan oleh para penyelenggara kontes (ya iyalah). Nah, pernah kah kita bertanya, apa nggak rugi yah klo bikin kontes dgn hadiah hingga jutaan kek mas Zalukhu dan mudaers [dot] com itu?

Jawabannya... tentu saja mereka mengeluarkan uang untuk menyelengarakan kontes ini, tapi di lain pihak. Kontes ini juga membantu penyelenggara kontes untuk menaikkan trafik dan popularity blognya. Nah, cara meningkatkan trafik melalui kontes ini, saya sudah saya tulis di sini. Jika mau kesana silahkan, jika tak mau. Akan saya tuliskan sedikit rangkumannya di blog ini.

Jadi, ketika penyelenggara kontes mengadakan kontes, mereka tentunya memberikan syarat bukan kepada calon kontestan. Nah, sebenarnya, jika kita cermat, ada dari beberapa syarat di kontes tersebut, yang tujuannya guna menaikkan popularitas blog tersebut.

Seperti menyertakan link tertentu dengan keyword tertentu. Itu adalah salah satu teknik SEO, agar jika orang mengetik kata kunci tertentu di blogger, maka blog atao web penyelenggara kontes memperoleh Search Engine Result Position yang baik.

Nah, dengan begitu... tentunya blog ato web penyelenggara kontes memperoleh lebih banyak trafik bukan. Jika dilihat dari kaca mata saya yang seorang internet marketer -halah-. Kenaikan trafik, tentunya berbanding lurus pada kenaikan penghasilan blog/web tsb (tentunya jika web / blog terseut telah di monetisasi).

Nah, intinya adalah begitu itu... hihihi...... sori ya mas Eshape jia terlalu sederhana. Habis... ga ada ide lain selain merangkumkan yang telah ada sih.... hueheheu....

Semoga tulisan sederhana ini berkenan dan bermanfaat..... Masih ada banyak di blog aslinya. Tapi, saya rasa ini mewakili deh... :D

Mau kenalan dengan Alam? Silahkan ke personal blog saya.

Jika mau baca tulisan mengenai internet marketing yang lainnya, silahkan ke blog internet marketing saya yang ini....

Terima kasih banyak!

Minggu, Desember 14, 2008

BBM TuruN dan Dagelan Mataram

BBM turun lagi. Berita yang menggembirakan tentunya. Tinggal menunggu realisasi di lapangan. Pengalaman beberapa waktu lalu, turunnya harga ini tidak diimbangi dengan pelayanan yang memadai, sehingga BBM tidak tersedia di beberapa SPBU.

Harga murah tapi tidak ada barang, he...he..he... lucu ya?

Minggu-minggu ini adalah hari-hari dengan pak Basiyo di sampingku. Nyetel cerita mbecak Basiyo maupun Junaidi Cs kok gak bosen2 ya?

Mau ndengerin Basiyo juga?

Silahkan cek di
- http://rapidshare.com/files/81900953/Besanan.wma
- http://rapidshare.com/files/81900957/Gatutkaca_Gandrung.wma
- http://rapidshare.com/files/81900960/kapusan.wma
- http://rapidshare.com/files/81900952/maling_kontrang_kantring.wma
- http://rapidshare.com/files/81900962/mBecak.wma
- http://rapidshare.com/files/81900972/mBlantik.wma
- http://rapidshare.com/files/81900967/Ngedan.wma
- http://rapidshare.com/files/81900966/Pangkur_Jenggleng.wma
- http://rapidshare.com/files/81900978/gandrung.wma

Junaidi Cs
http://rapidshare.com/files/171186416/Ular_Ular_Temanten_v1_-_A.mp3
http://rapidshare.com/files/171279936/Ular_Ular_Temanten_v1_-_B.mp3
http://tinyurl.com/junaedi-gurumusik
http://tinyurl.com/junaedi-istridarurat

Sujud Sutrisno
http://tinyurl.com/sudjud1
http://tinyurl.com/sudjud2
http://tinyurl.com/sudjud3

He...he...he... itu kiriman dari teman-teman maya, beberapa sudah kuunduh dan kusetel.

Lumayan untuk nostalgia.

Sampai kemekelen, karena lucu dan inget jaman dulu.

Salam

Kamis, Desember 11, 2008

Dosaku [ternyata] banyak

Tiga pemuda [kepala 2, 3 dan 4] asyik makan di warung sebelah kantor. Mereka semua dalam kondisi tidak FIT, dan sedang membahas latihan FUTSAL malam ini.

Pemuda kepala 2 dan 3 sepakat tidak hadir di acara latihan FUTSAL, dengan alasan badannya tidak FIT 100%. Pemuda kepala 4 alias berumur 49 tahun bilang begini,"Aku tadi malem ke dokter, karena tahu akan tidak FIT hari ini, jadi dengan datang ke dokter aku jadi siap untuk ikut latihan FUTSAL".

Percaya diri berdasar baik sangka pada perasaan positif telah membuat sang penyakit tersingkirkan dan ikutlah sang pemuda kepala 4 ke tempat latihan FUTSAL

Dia yakin bahwa alarm dalam tubuhnya telah memberi sinyal positif, sehingga diapun jadi punya keyakinan untuk latihan bola tanpa takut jatuh sakit.

Walhasil pulang dari FUTSAL masih sempat PLURK, Blog maupun facebook.

Dalam teori Quantum Ikhlas, maka setiap pancaran energi positif dari kita akan menyebabkan lingkungan kita menjadi penuh dengan energi positif. Akibatnya, semua yang kita jumpai adalah lingkungan yang positif.
Contohnya, bila kita anggap anak kita bodoh, maka akan jadi bodohlah dia, tanpa perlu kita berdoa untuk dia.

Suara hati kita itulah doa yang selalu di dengar oleh Allah swt. Suara hati, menurut teori Quantum Ikhlas, selalu akan bergetar secara terus menerus. Getaran positif ini jika selalu berbenturan dengan getaran engatif yang ada di sekelilingnya, maka lama-lama akan melemah, sehingga seorang yang berbudi luhurpun, bisa saja jadi "bandit" bila dalam kehidupan sehari-hari selalu bergaul dengan para "bandit", yang tentu saja hatinya penuh dengan getaran energi negatif.

Contoh lain, kalau kita menghormati orang lain, maka tanpa kita suruhpun orang lain akan menghormati kita. Kalau kita selalu ramah pada semua orang, orangpun akan segan tidak ramah pada kita.
Kalau kita melempar bola ke dinding, maka bola itupun akan memantul kembali pada kita. Apa yang kita berikan pada orang lain, sesungguhnya akan kembali pada kita. Kalau kita mengejek orang lain, maka sama artinya dengan mengejek diri sendiri.

Coba kita simak lagu obat hati pada baris,"kumpulilah orang soleh", disitu jelas rumusnya, bahwa untuk mendapat hati yang bersih dan selalu berprasangka baik, maka berkumpulan dengan orang soleh.
Lalu, apakah kita tidak mau berkumpul dengan orang yang tidak soleh? Apakah mereka harus kita jauhi?

Tentu tidak donk.

Mereka justru perlu didekati, agar hati mereka menjadi lembut, agar belenggu yang membuat hitam hati mereka dapat kita lepaskan.

Mereka adalah ladang amal kita, jadi tentu harus kita perhatikan, agar mereka tidak makin jauh dari ajaran Tuhan.

Yang sebaiknya tidak dilakukan adalah menjadikan mereka sebagai sahabat. Artinya, kita menyetujui apa yang ada dalam getaran hati mereka. Ini yang tidak boleh.

Kita sendiri masih banyak dosa dan masih sedikit pahala, apa kita mau tambah "bankrut" dengan menerima mereka yang hatinya hitam sebagai sahabat kita?

Aku jadi ingat doanya Abu Nawas [CMIIW]

"Ya Allah, aku ini hambamu yang penuh dengan dosa, sebanyak pasir di laut, jadi aku ini tidak pantas masuk surgamu yang suci itu Ya Allah"
"Ya Allah, aku tahu neraka itu panas dan aku tahu tidak akan sanggup aku masuk ke dalamnya, untuk itu tolonglah aku Ya Allah, masukkan aku dalam surgamu"
"Amin. Amin. Amin"

"Alhamdulillahi rabbil alamin"
Abu Nawas memang seniman besar.

Doa Abu Nawas yang lengkap, kira-kira begini  [CMIIW]:

Ya Tuhanku, tidak pantas bagiku menjadi penghuni surga-Mu
Namun, aku tidak kuat dengan panasnya api neraka


Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar


Dosaku seperti jumlah pasir
Maka terimalah pengakuan taubatku Wahai Pemilik Keagungan


Dan umurku berkurang setiap hari
Dan dosaku bertambah, bagaimana aku menanggungnya


Ya Tuhanku, hamba-Mu yang berdosa ini datang kepada-Mu
Mengakui dosa-dosaku dan telah memohon pada-Mu


Seandainya Engkau mengampuni
Memang Engkaulah Pemilik Ampunan


Dan seandainya Engkau menolak taubatku
Kepada siapa lagi aku memohon ampunan selain hanya kepada-MU

Rabu, Desember 10, 2008

Pesta Daging Kurban

Idul Adha seperti hari ini, di Indonesia dan negara mayoritas muslim lainnya banyak orang (nggak kaya nggak miskin) yang berpesta daging kurban, entah sapi, kambing, domba bahkan unta. Memang hari raya ini dimaksudkan agar setiap orang bisa saling berbagi satu sama lain. Orang-orang bersuka cita dengan daging korbannya masing-masing. Banyak suguhan masakan yang disajikan, di Indonesia ada tongseng, gulai, sate, dll. Aku sendiri merasa senang karena sudah kenyang mencicipi masakan kambing buatan ibu. Siang tadi kami memasak tongseng dan sate kambing, meskipun sedikit rasanya tetap puas.


Sedikit cerita tentang hari raya idul Adha tahun ini. Sepertinya imbas krisis global ikut terasa dampaknya. Aku banyak menemukan di sekitar, banyak tetangga yang ikut berkurban tapi hewan kurbannya tampak kurus dan mengenaskan. Beberapa orang nekat malah mencoba berkurban anak kambing, tega banget deh. Kalau aku sih nggak tega untuk menyembelihnya, hidup hewan itu udah susah ditambah susah lagi, kasihan banget. Harusnya kalo emang uang sedang mepet, iuran aja untuk beli hewan kurban yang layak. Jangan nekat untuk mengorbankan hewan yang kondisinya mengenaskan seperti itu. Dunia ini memang tambah gila dan ada-ada saja. Tapi ada satu yang nggak berubah, yaitu acara masak-memasak yang tetep seru.


Acara masak memasak kadang sampai membuat terlena. Beberapa orang yang masak gila-gilaan seperti mau disantap semuanya. Gizi yang didapatkan dari daging kurban yang telah diolah seharusnya bisa dikontrol. Kalo nggak dikontrol bisa-bisa kelebihan gizi alias jadi gemuk. Untuk daging jenis kambing memang banyak yang bermasalah dengannya. Orang yang kena darah tinggi (hipertensi) pantang makan daging ini, jadi harus hati-hati. Tetanggaku ada yang mati muda karena menyepelekan penyakit darah tingginya dan menyantap daging kambing. Pokoknya bolehlah berpesta, asalkan bisa mengontrol nafsu makan. Disaat semuanya tersedia, memang orang jadi lupa diri. Untung tadi tidak semua daging kurban kami olah, sebagian disimpan untuk dimasak lain waktu. Perut aku saja saat ini sedikit-sedikit mulai membuncit.


Inget juga untuk terus berbagi, kadang-kadang distribusi daging kurban tidak merata. Masih ada saja orang yang harus berjuang berdesak-desakan untuk bisa mendapatkan daging yang harusnya banyak tersedia ini. Tadi saja di TV aku lihat betapa ricuhnya pembagian kupon daging kurban, hanya beberapa menit setelah sholat Eid. Bila ada tetangga yang masih belum kebagian, sisakan daging kurban untuk mereka. Jangan sampai menyimpan daging terlalu banyak, kalau tidak sempat diolah semua bisa jadi busuk. Ini bukan saat untuk rakus, tapi saat untuk saling berbagi kebahagiaan. Perut memang tidak ada habisnya untuk diganjal, sedikit terisi ingin diisi lagi dan lagi.


Yang jelas aku ingin mengucapkan Selamat Idul Adha buat semuanya saja. Jadikan momen hari raya ini saat untuk memperbaiki diri dan mempererat silaturahmi. Buat diri kamu semua bermanfaat bagi orang lain, masyarakat dan dunia. Selamat menyantap masakan daging kurban masing-masing juga. Bila punya resep masakan yang bisa dibagi, bolehlah aku ingin tahu. Sebenernya aku juga pengen bagi-bagi resep makanan, tapi udah lupa cara masak nih. Oh ya, buat temen-temen yang jauh di luar negeri sana, bagaimana suasana Idul Adha di tempat tinggal km? Sama nggak dengan yang di Indonesia? Take care all.


ITISRAMA.COM

[ditulis oleh ponakanku]

Father and Son Story


Tumben-tumbennya, sore tadi adikku yang paling kecil maksa dan pengen banget lihat foto-foto bapaknya. Ya udah, kebetulan di rumah pas ada komputer, aku ambil saja CD koleksi foto keluarga buat nurutin kemauan dia. Akhirnya kami berdua lihat-lihat foto bersama, dan dia (adikku itu) berkomentar, "Mbok bapak itu nggak meninggal ya mas...". Komentar yang singkat dan polos namun menyentuh hati. Kasihan juga, anak sekecil itu udah harus menghadapi kenyataan pahit seperti ini. Tapi ya inilah kenyataan, memang harus dihadapi. Semoga saja dia bisa lebih kuat dan selalu tumbuh dengan kebahagiaan.

Pas lihat-lihat foto, aku nemu juga CD foto pemakaman ayahku yang udah lama hilang. Rasanya jadi haru biru, melihat kondisi saat itu yang mendung dan suasana hati semua orang yang juga mendung. Di foto itu terlihat beberapa teman-temanku yang juga ikut berduka dan mata aku, adik dan ibuku yang sembab membuat rasanya kembali ke masa itu. Nggak terasa udah hampir 3 tahun yang lalu ayahku meninggal. Rasanya beliau seperti baru saja pergi kemarin.


Aku jadi mikir, dulu waktu ayahku masih ada, aku kurang begitu akrab dengan beliau. Padahal ayahku itu selalu berusaha dekat denganku. Mungkin karena aku sudah bukan anak-anak lagi dan merasa canggung saja. Tapi baru sekarang rasanya aku nyesel sekali. Setelah beliau nggak ada, rasa kangen dan ingin dekat dengan beliau begitu besar. Nggak ada gunanya menyesal, yang telah terjadi biarkan saja terjadi dan buatlah hari ini lebih baik biar nggak menyesal di kemudian hari.

Pesan aku sih bagi semuanya, sayangilah orang terdekatmu yang juga menyayangimu sebelum mereka pergi. Karena menyesal kemudian itu nggak ada gunanya, sebab semuanya sudah berlalu. Jangan malu untuk mengungkapkan rasa cinta, karena cinta itu menyejukkan hati. Jagalah mereka dan lindungi mereka, buatlah setiap hari-hari mereka selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Buat yang udah kehilangan, ungkapkanlah rasa sayang dengan doa dan selalu mengenangnya.

Semoga ayahku bahagia disana. Maaf tulisan ini begitu personal dan sentimentil, aku cuma kebawa suasana saja. Well, it's just a tribute for him... (but man, it's not a place likes Oprah's show or Kick Andy).

Baca postingan asli disini
ITISRAMA.COM

[ditulis oleh ponakanku RAMA]

Kegelisahan Pak Dhe [3]

Nama-nama yang tertulis dalam daftar pekerja yang akan di-PHK sangat dikenal pak Dhe. Merekalah aktifis Mushola pabrik ini. Lalu, kenapa mereka yang aktif memakmurkan Mushola ini justru yang namanya masuk dalam daftar pekerja yang akan di-PHK?

Memang pabrik ini sedang kelebihan tenaga kerja, tetapi apa harus dengan mengorbankan para anak muda yang begitu giat mengisi kegiatan di mushola ini?

Bukankah ustadz Ilham yang sering ceramah di Mushola ini, selalu mengatakan bahwa akhlaq seorang muslim merupakan cerminan dari aqidahnya, dan orang yang akhlaqnya mulia, insya Allah prestasi kerjanya juga baik, karena dia bekerja buat Tuhannya, bukan untuk mencari pujian dari hamba Allah yang lain.

Bekerja untuk Tuhan, artinya kita akan memberikan yang terbaik yang dimiliki agar hasil kerja kita paling optimal.

Lalu kenapa para pekerja yang rajin ke Mushola ini malah kinerjanya [dianggap] kurang baik dan malah akan segera di-PHK?

Dimana salahnya?

"Assalamu'alaikum", sapa seseorang membuyarkan lamunan pak Dhe.

"Wa'alaikum salam. Lho.... pak Anton, lama tidak ketemu pak. Dimana saja?"

"Wah, pak Dhe kangen juga ya sama aku. Iya nih, aku juga kangen sama pak Dhe", jawab pak Anton dengan senyum khasnya.

Senyum itu sungguh khas, hanya milik Anton. Nama lengkapnya Antonius, nama yang aneh bagi telinga pak Dhe, karena ternyata pak Anton ini bukan non muslim, tapi muslim tulen.

Ingatan pak Dhepun kembali meluncur di beberapa tahun lalu.

Mushola ini berdiri, antara lain adalah karena perjuangan tak kenal lelah dari seorang Anton. Pekerja baru ini begitu gigih menghadap ke semua pimpinan untuk merealisasikan mimpinya, "mempunyai sebuah mushola di pabrik".

Dulunya Anton ini adalah seorang pembersih kloset yang kerjaannya luar biasa rapi dan bersih. Tak ada "bau menyengat" di kamar mandi atau di WC selama ada Anton.

Lulusan Sekolah kejuruan ini memang tidak punya nasib baik untuk melanjutkan sekolahnya, sehingga dia terdampar di pabrik ini untuk menghidupi dirinya dan membantu meringankan beban orang tuanya.

Yang menarik adalah senyumnya yang tak pernah lepas dari bibirnya. Orangpun tak ada yang mengira betapa saat-saat itu, Anton sedang ditimpa berbagai macam cobaan dalam hidupnya.

Nasib [benarkah nasib?] yang membawa Anton selalu sholat Jumat disamping bos pabrik ini, tepat di belakang imam.

Perjalanan hidup Anton ditentukan kemudian ketika bosnya ketemu dengan kawannya, sesama bos pabrik lain, yang sedang mencari pekerja dengan satu persyaratan yaitu "jujur dan pecinta kebersihan" [ini mah dua syarat, bukan satu].

Antonpun berpindah pekerjaan dan dia diangkat sebagai staf administrasi di perusahaan kawan bosnya. Karirnya tiba-tiba melesat begitu cepat dan dalam usia muda, dia sudah menjadi manajer keuangan, hasil dari ketekunannya bekerja dan ketekunannya untuk sekolah lagi.

"Hei... pak Dhe kok malah ngelamun", guncangan Anton di pundak pak Dhe membuyarkan lamunan itu.

Pak Dhepun tersenyum, Anton masih seperti dulu. Begitu dekat dan begitu familiar dengan siapapun.

"Tumben main ke sini Ton"

"Iya pak Dhe, mau menjemput kawan-kawan"

"Eh... emang siapa yang mau dijemput? Trus mau kemana?"

Anton tergelak menerima jawaban pak Dhe.

"Iya pak Dhe, aku jemput kawan-kawan untuk makan bersama. Aku sekarang diangkat sebagai kepala pabrik. He..he...he... Anton sablenk ini sudah jadi kepala pabrik pak Dhe. Mau syukuran pak Dhe"

Sekarang senyum Anton sudah bertambah dengan lelehan air mata di sudut matanya.

Entah siapa yang memulai, pak Dhe dan Anton saling berpelukan bak tak ingin berpisah lagi.

Tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Yang ada hanya sesunggukan Anton di pundak pak Dhe.

Pak Dhe merasa pundaknya basah oleh air mata Anton.

Inilah cita-cita besar Anton yang dulu selalu diketawain oleh teman-temannya, dan hari ini ternyata Anton benar-benar sudah jadi kepala pabrik.

Mushola ini menjadi saksi, ketika cita-cita Anton menjadi bulan-bulanan gurauan antara para aktifis mushola. Ada yang mendoakan dan ada yang meminta Anton untuk jangan terlalu tinggi menaruh mimpi.

Mereka memang kelompok pemuda yang selalu riang dalam bekerja dan selalu mampu meluangkan waktunya untuk mengisi acara di mushola ini.

Ketika isakan Anton mulai mereda, maka pak Dhepun melepas pelukan Anton dan kertas daftar pekerja yang akan di PHK ikut terjatuh bersama lepasnya pelukan itu.

"Apa ini pak Dhe?", tanya Anton

"Itu kawan-kawanmu dulu yang rajin mendoakanmu. Sebentar lagi mereka akan berpisah dengan pabrik ini Ton", jawab pak Dhe lirih [dan sedikit bergetar].

"Pak Dhe tidak tahu hal ini?"

"Aku baru saja cuti panjang, jadi tidak tahu Ton. Mereka juga tidak ngabari aku. Entah hikmah apa dibalik peristiwa ini. Mereka perlu bekerja dan saat ini pekerjaan itu harus mereka lepaskan"

"Pak Dhe bener-bener tidak tahu?"

Pak Dhe tak kuasa menjawab, hanya sebuah anggukan kecil yang diberikan sebagai jawaban.

"Mereka inilah yang akan kujemput pak Dhe. Mereka akan bekerja di pabrik yang kupimpin. Hari ini kita akan makan siang di gule kepala ikan, di restoran Deli, depan bioskop itu"

Pak Dhe terganga mendengar penjelasan Anton. Benarkah yang didengarnya ini?

Apakah ini sebuah mimpi atau inilah bukti kebenaran ucapan pak Ustadz Ilham.

Pak Dhe sekarang yang ganti melelehkan air matanya. Rasanya pak Dhe merasa berdosa telah berprasangka buruk terhadap janji Allah.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan, dia berkeluh kesah. Dan apabila dia mendapat kebaikan, dia amat kikir. (QS. al-Ma’ârij: 19-21)”.

"Subhanallah, hari ini kembali aku menerima pencerahan dari Allah swt melalui Anton"

==== ========= ========

Ali menutup buku dan menuju ruang keluarga. Cerita pak Dhe telah memberi petunjuk baginya untuk kembali minta maaf pada sepasang orang tuanya yang sedang bercengkerama di situ.

Selama ini, betapa seringnya Ali berprasangka tidak baik terhadap apa yang disampaikan oleh orang tuanya. Gara-gara PS, maka semua yang dilakukan oleh orang tuanya untuk membatasi permainan PS itu selalu dianggap sebagai penderitaan oleh Ali.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS 2: Al Baqarah ayat 216)


=========

terinspirasi berdasar kisah yang kuilihat sendiri dan yang diceritakan padaku, kupetik pelajaran dari kisah ini adalah "bekerja itu [ternyata] ibadah"

[kuubah disana-sini untuk menyesuakan dengan gaya bahasaku]

Minggu, Desember 07, 2008

The hottest hi tech modified motorshow


Setelah di bulan Nopember 2008, Jakarta disemarakkan oleh pesta para blogger, maka di Desember ini Jakarta kembali disemarakkan oleh pesta para pengrajin mobil.

Ratusan mobil akan dipajang dalam ajang temu pengrajin mobil dengan tema "the hottest hi tech modified motorshow".

Di panggung Plenary Hall, Jakarta Convention Center, puluhan mobil di pajang di depan panggung yang terkesan megah. Sementara itu, di ruangan lain menuju arah panggung, berjejal mobil-mobil dengan aneka ragam penampilan [gak ada kesan dunia ini sedang kesandung krismon]

Saat arena pamer modifikasi ini belum dibuka secara resmi, maka kumpulan mobil itu terlihat tidak terlalu menyolok perbedaannya, dibanding versi "original"-nya. Namun ketika ajang ini mulai digelar, ketika para pengrajin mobil sudah mulai berdatangan menemani hasil modifikasinya, maka barulah terlihat kecanggihan masing-masing mobil tersebut.

Bagi pemirsa sendiri, ada yang menarik selain mobil yang dipajang, yaitu para pemandu [cewek] yang selalu berjaga-jaga disamping mobil yang dipajang.

Mereka adalah pajangan tersendiri yang membuat mobil yang dipajang bisa tidak terlihat kala mereka beraksi. Lenggak lenggok para gadis jelita itu tentu membuat para penonton makin betah berlama-lama di dekat mobil itu.

Meski begitu, bagi beberapa laki-laki atau penonton cewek [yang berjilbab], tontonan itu terlihat membuat mereka jadi jenggah sendiri. Bagaimana tidak, baju yang menutupi body para cewek itu tidak begitu lengkap, sehingga lebih mirip baju renang dibanding baju biasa.

Bagi para pemegang tustel, maka pemandangan ini rupanya menjadi santapan lezat mereka. Entah berapa "shoot" yang mereka tembakkan untuk para gadis itu.

Ada dua mobil yang terlihat dikerumuni oleh para peserta. Satu mobil yang terletak di kanan panggung dan satu lagi di sisi kiri panggung. Dua mobil yang letaknya saling berseberangan ini terlihat ramai dikunjungi penonton. Para "judge"-pun kelihatannya berdiskusi cukup lama dengan para pemilik mobil tersebut.



Yang menarik memang kemunculan mobil dari pengrajin YoGya yang terletak di sisi kiri panggung [dari arah penonton]. Pengrajin mobil dari Yogya yang baru kali ini tampil di Jakarta ini terlihat "njawani". Back drop yang dipakai adalah suasana pantai [parang tritis] dengan ombaknya yang terlihat begitu segar.



Sang pengrajin sendiri, nampak santai dengan kaos [tanpa lengan] dan hanya memakai "sarung", ketika menanggapi pertanyaan para "judge".




Mobil yang dimodifikasinya juga terlihat tampil seksi, dengan warna-warna yang beraneka ragam. Ada sekitar 7 sampai 9 lapis cat untuk membuat mobil ini jadi berwarna warni.

Yang bikin mobil ini tampil lebih memukau adalah modelnya yang buatan sendiri. Asli buatan "CaH YoGyA", kata Rudi Purnomo, sang pengrajin.

"Mobil ini tidak ketahuan lagi merknya, soalnya dibuat sendiri di bengkel Kupu-Kupu Malam. Isinya campur aduk dari berbagai sponsor, jadi bukan dari suatu merk mobil tertentu kemudian di modifikasi, tetapi dari tidak ada kemudian dirancang dan dilengkapi dengan material yang didapat dari beberapa merk. Gitu aja dab", kata sang pengrajin.

Akankah mobil ini nantinya yang akan memenangkan kontes berhadiah mobil Mitsubishi Lancer ini, masih harus ditunggu beritanya pada hari Minggu, 7 Desember 2008 ini.

Kalau tulisan ini dibaca setelah tanggal itu, maka sudah ketahuan siapa yang memenangkan kontes ini.

Ternyata membuat mobil itu gak sulit, nyatanya seorang Rudi yang bersahaja, mampu menjadi pengrajin mobil, dan hal itu dilaksanakannya di paruh waktunya, karena pekerjaan pokoknya justru bukan di bisnis mobil.

Begitulah kalau sesuatu diserahkan pada ahlinya, maka akan baiklah hasilnya.

Sayangnya, acara ini disponsori oleh penghasil racun dunia, yaitu pabrik rokok. Entah kapan Indonesia ini akan terbebas dari sponsor pabrik rokok.

Kamis, Desember 04, 2008

Berbaik Sangka [dengan senyum]



Karena mengejar waktu, aku nyari jalan pintas ke TOL. Ternyata ada 3 buah Dump Truck yang sedang nge"DUMP" muatannya, sehingga jalan di pinggir Kali Malang ini macet total.

Emosi langsung naik ke ubun2. Ihhh, bodohnya mereka melakukan penurunan material. Kontraktornya siapa sih?

Untung aku langsung senyum [tadinya nyengir aja]. Yah, mereka kan kontraktor "ketengan", bukan kontraktor yang njalankan Sistem Manajemen [ISO, OHSAS], jadi wajar kalau amburadul.

Mau marah juga gak ada untungnya. Jalan akan tetap macet, sebelum mereka selesai menuang muatannya.

Sedikit demi sedikit muncul keikhlasanku. Akhirnya akupun mengambil foto suasana itu dengan senyum yang sudah mengembang.

"Pasti ada hikmah dari kejadian ini. Di TOL nanti pasti LANCAR"

Sampai di Tol ternyata malah mau srempetan dengan mobil yang melaju kencang dari LIPPO Cikarang [aku dari Jababeka Golf]. Begitu aku dapat tempat di depan mobil itu, eh truk-truk gedhe numpuk di depanku.

Lho sudah siang kok masih ada truk ya? Biasanya mereka lalu lalang di bawah jam 6.00. Apakah Tuhan kembali menguji kesabaranku?

Ternyata benar, begitu 3 menit "usel-uselan" dengan rombongan truk itu, tiba-tiba di depan rombongan truk itu jalan kosong melompong.

Gak terasa speedometer menunjukkan angka >140 km/jam.
Ups.... langsung gas kulorot. Gak baik melaju terlalu kencang, meskipun jalan kosong. DI atas 80 km/jam, mobil sudah susah dikontrol kalau harus tiba-tiba berhenti.

Wah bisa cepat sampai nih, pikirku.

Ternyata di Halim kembali [sangat] tersendat. Lampu lalin nyala hijau tetapi pak Polisi tetap nyetop jalurku dan membiarkan jalur lain untuk jalan.

Rupanya Tuhan belum selesai mencoba kesabaranku.

Alhamdulillah, semoga aku lulus ujian hari ini.

Mari kita tersenyum untuk menerima semua yang ada di hadapan kita.

AMin

Selasa, Desember 02, 2008

MindMedia [asyik juga nih]

Inilah artikel ke 401 yang kukirim ke blog ini.

Berdasar saran seorang blogger kawakan [mas Budi], maka akupun ngisi kuisioner tentang profilku.

Ini urlnya :
http://mindmedia.com/brainworks/profiler

Sesuai arahan, aku ngisinya asal-asalan saja, soalnya semua jawaban tidak ada yang salah.

Hasilnya ?

Ini dia.

With regards to your lifestyle, you have the mentality which would be good as a philosopher, writer, journalist, or instructor, or possibly as a systems designer or social worker.
Perhaps most important is your ability to "listen to your inner voice" as a mode of skipping over unnecessary steps to achieve your goals.

Berkaitan dengan gaya hidup Anda, Anda memiliki mental yang baik sebagai filsuf, penulis, jurnalis, atau instruktur, atau mungkin sebagai sistem desainer atau pekerja sosial.
Mungkin yang paling penting adalah kemampuan untuk "mendengarkan suara batin Anda" sebagai modus yang tidak perlu dilewati melalui langkah-langkah untuk mencapai tujuan Anda.

[terjemahan dari http://translate.google.com/]

Benar dan tidaknya, bukan saya yang memutuskan. Silahkan anda yang memberi komentar.

Penonton biasanya kan lebih pandai dari pemain.


Salam

Sabtu, November 29, 2008

Cover Majalah Time [unpublished]


Dapatkan di http://www.meonmag.com/
Gak perlu jadi ahli soto sop, langsung bisa buat macem-macem.

Mau model yang lain?
Silahkan cek disini :
http://www.photofunia.com/
http://www.year-bookyourself.com/
http://www.meonmag.com/
http://www.faceinhole.com/us/
http://www.befunky.com/
http://www.vectormagic.com/
http://www.photo-notes.net/
http://www.dumpr.net/
http://www.flauntr.com/
http://goifier.com/

Salam

Jumat, November 28, 2008

Diskusi sehabis Subuh

Setelah lama gak berdiskusi dengan anak-anak, tadi pagi sehabis subuh akhirnya bisa juga kita berdiskusi.
Topiknya adalah apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua menjelang sholat subuh .

Ini topik yang menarik [bagiku], karena akhir-akhir ini memang suasana menjelang sholat subuh selalu agak kacau balau. Kalau mau cari kambing hitamnya, maka pasti telkomspeedy yang akan dituduh sebagai penyebabnya.

Benarkah demikian?

Kalau coba ditelusuri, maka sebelum ada paket gratis telkomspeedy mulai jam 20.00 s.d jam 08.00, maka kehidupan keluargaku berjalan dengan normal, dalam arti sholat jamaah subuh dapat dilaksanakan dengan tidak banyak effort. Kalaulah ada yang tidak normal , masih dalam taraf wajar deh.

Sejak adanya paket gratis itu, maka kehidupan berinternet anak-anak jadi berubah total. Mereka dengan setia menanti datangnya jam 20.00, baik dengan tiduran atau tidur.

Begitu jam 20.00 lewat sedikit, maka mulailah akses internet dibuka dan merekapun bisa keasyikan berinternet sampai berjam-jam,"mumpung gratis pak", begitu alasannya.

Mau dilarang, gak mempan lagi, karena ortunya juga memanfaatkan jam gratis itu dengan penuh euforia.
Sebelum ada paket gratis itu, maka setiap anak-anak akan melakukan sambungan ke internet selalu dipagari dengan tingginya biaya internet.

Bayangkan dari tagihan normal yang seharusnya cuma 200 ribu [paket kuota 1 GB], bisa berlipat-lipat mbayarnya, bahkan bisa melebihi tagihan paket unlimited.

He..he..he... berarti bukan paket gratisnya yang salah, tapi pengarahanku pada anak-anak tentang mahalnya akses internet yang membuat anak-anak jadi seperti kuda liar yang dilepas dari kandang.

Sebaiknya pembatasan akses inetrnet tidak melulu didasarkan atas besarnya biaya internet, tetapi diutamakan pada perlunya menjaga kombinasi antara bermain internet [di depan komputer] dan bersosialisasi dengan lingkungan [dengan meninggalkan meja komputer].

Anak pertamaku sudah "cacat" matanya karena terlalu rajin membaca + nongkrong di depan komputer. Model kursi dan meja komputer yang dipunyai juga membuat anak-anakku tidak memperhatikan masalah ergonomis.

Anak kedua dan ketiga juga mulai "cacat" matanya. ALhamdulillah, anak ketiga masih bisa ditolerir tanpa harus memakai kaca mata, asal rajin makan buah atau vitamin untuk kesehatan mata.

Kembali ke acara diskusi setelah sholat subuh, maka [ternyata] banyak masukan dari anak-anak yang membuat aku harus meninggalkan juga kebiasaanku [yang enak-enak].

Hari ini disepakati beberapa aturan baru [tapi lama] dan yang sebaiknya kutulis di internet agar ada masukan juga dari teman-teman pembaca.


  1. Jam tidur anak-anak adalah jam 22.00 [artinya maksimal internet adalah 2 jam]
  2. Jam tahajud, anak-anak diperbolehkan main internet lagi, dengan himbauan menyempatkan sholat sunah 2 rakaat.
  3. Yang harus sudah wudhu pertama kali adalah anak kedua atau bapak dan setelah wudhu tidak ada kegiatan menunggu wudhu dengan duduk-duduk di depan komputer [ini kebiasaanku yang sulit dilakukan, tapi harus kulakukan, lah sudah "commit" je!]
  4. Cara membangunkan anak harus lembut dan tidak boleh dengan cara mengguncang-ngguncang badan anak-anak ["seperti yang bapak lakukan pagi ini", kata anakku], seolah-olah anaknya "pasti" susah bangun.
  5. Ibu paling akhir wudhu, dan kalau sedang "libur" [gak sholat] dilarang tiduran di dekat tempat sholat, tapi cari kegiatan lain yang tidak terlihat oleh orang yang sedang sholat.
  6. PR [pekerjaan rumah bukan page rank] anak-anak sebaiknya dikerjakan malam hari [kalau sehabis subuh hasilnya sering ribut terus]
  7. Bapak dilarang [keras] mengancam menghukum anaknya yang lambat bangun.


Alhamdulillah, ternyata banyak usulan anak-anak yang tadinya jarang kulakukan.

Makasih nak , kalian telah mengingatkan ortumu dengan cara yang baik. Semoga menjadi amalan bagi kalian semua.
Insya Allah. Amin.

Kamis, November 27, 2008

Foto Funia

Terinspirasi oleh blognya pak Abubakar, aku masuk ke http://www.photofunia.com/
Dan jadilah gambar-gambar di bawah ini.
Lumayan buat koleksi.

Waktu masuk koran
 
 Ketika digambar ama Pil Kaso
 Saat dipegang cewek
Modal awalnya ya foto ini

Rabu, November 26, 2008

Setelah Euforia Pesta Blogger 2008

Pesta sudah usai dan euforia yang meledak-ledak sudah hilang. Tinggalah kini kenangan yang manis,meskipun saat dijalani sebenarnya gak enak rasanya.

Jadilah kumpulan kritik [membangun] yang perlu dipikirkan solusinya.

Dimulai dari pagi hari yang sejuk, maka terlihat bahwa panitia sudah siap menerima peserta, dan peserta juga sudah siap masuk dengan berjejalan di depan pintu masuk, tapi panitia tetap bersikeras untuk membuka pintu pada jam yang telah ditentukan.

Why?

Padahal dengan menghargai yang telah datang pagi akan membuat suasana menjadi lebih cair. Mungkin perlu dipikirkan untuk pelaksanaan yang akan datang. Sebenarnya panitia sudah cukup cerdas dengan membuka penukaran tiket di beberapa hari sebelum acara.

Selanjutnya, acara yang molor, membuat nilai pesta ini benar-benar menjadi hanya sekedar pesta. Tak ada yang menghargai waktu. Semangat para blogger untuk datang pagi-pagi hancur lebur di molornya acara ini.

Solusinya, untuk acara yang akan datang, wajib dibuka tepat waktu. Panitia sebaiknya membuat beberapa rencana [A, B, C dst], sehingga dipastikan acara akan tepat waktu [jadi pingin ndaftar jadi panitia untuk ngurusin agar acara bisa tepat waktu]

Mas Enda sudah tampil sebagai moderator yang cukup bagus [terutama di sesi diskusi dengan blogger dari LN]. Di sesi I, terlihat mas Enda masih demam panggung atau masih kepikiran hal lain, sehingga diskusi kurang mengalir. Hal ini masih diperparah dengan gaung nyamuk di deretan kursi belakang [maksudnya penonton lebih senang bicara sendiri daripada ndengerin mas Enda].

Makan siang dilaksanakan dengan cerdas, sehingga menunya mantab dan pembagiannya tidak berdesak-desakan.

Sesi yang paling porak poranda adalah sesi sehabis makan siang. Satu ruangan besar [auditorium] dibagi menjadi beberapa tempat, masing-masing tempat membahas topik khusus. Sayangnya tidak ada sekat di antara para presenter ini.

Mas NL sampai mengusir beberapa deret peserta diskusi di barisan terdepan agar dia bisa leluasa bergerak [orang ini memang gak bisa diem]. Di sini audience dan presenter sangat terganggu oleh audience dan presenter yang berada tepat di sampingya.

Bagaimana tidak, mereka bisa saling melihat dan saling mendengar [terutama saat terdengar suara tertawa yang keras]. Tanpa sekat dan tanpa mik, tentu menyusahkan presenter. Mau teriak takut ngganggu presenter di sebelahnya, mau pelan, nanti tidak terdengar oleh audience.

Solusi cerdas ada di ruang-ruang kecil yang tersebar. Jadi audience dan presenter bisa dengan leluasa masuk dalam topik bahasan.

Sudah saatnya acara semacam ini tidak menggantungkan pada kedatangan para menteri. Kita adalah blogger yang bebas merdeka.

Terima kasih untuk atensi para menteri, tapi tidak harus menunggu mereka untuk memulai langkah kita. Terima kasih para sponsor, di pesta blogger 2009 masih diharapkan partisipasinya, terutama usulan dari beberapa teman untuk menayangkan acara ini secara live di TiVi.

Last but not least, angkat topi dan semua jempol buat panitia yang sukses melaksanakan acara ini. Kekurangan pasti ada dan bukan untuk menyurutkan semangat melaksanakan pesta tahun depan.

BRAVO PB08 dan PB09


Insya Allah, Tuhan menyertai kita.
Amin.

Selasa, November 25, 2008

Seafood 68

Kenapa ada restoran cepat saji?

Ya karena sudah lapar dan pingin segera makan .

Sayangnya yang dijual kebanyakan adalah makanan sampah alias "junk food".

Mau makanan bukan sampah tapi [relatif] cepat saji?

Jawabnya ya di warung Seafood Jababeka, yang merupakan cabang dari Seafood 68 Nasi Uduk Jl Raya Jatinegara Timur.

Aku sih memang tidak sempat nanya darimana mereka dapat ikan segar, tapi cukuplah lidahku yang mengecap kelezatan masakan mereka.

Yang bikin aku senang di warung ini, selain karena rasanya yang memang membuat lidah bergoyang-goyang, adalah kecekatan mereka melayani pesanan yang masuk.

Seperti sebuah tim sepak bola menyerang yang memakai sistem totalfootball, maka mereka saling berganti peran, mengisi peran teman mereka yang [mungkin] sedang mengerjakan pekerjaan lain.

Akibatnya, biarpun pengunjung yang datang rame dan kita menunggu sedikit lebih lama, tapi melihat ketrampilan mereka maka rasa menunggu itu bisa sedikit terhindarkan.

Menu standard ya jelas nasi uduk. Nasinya terasa empuk dan gurih.

Kerang rebusnya juga rasanya membuat gak mau berhenti makan sebelum habis kerangnya.

Menu favorit anak-anak adalah cumi goreng tepung. Tidak gosong dan empuk kriuk-kriuk.

Nah, yang bikin lebih nikmat lagi adalah harganya yang [relatif] murah meriah.

Warung ini terletak di Ujung Jalan Kembar Jababeka, pas simpang tiga menuju ke Jababeka Golf atau Perumahan Montana Cikarang Baru.

Kalau dari plaza JB ke arah Golf Jababeka, maka warung ini terletak di kiri jalan, pas di pojokan ruko yang berjajar di situ.

Bagiku sendiri yang paling istimewa adalah air jeruk hangatnya. Berkali-kali kucoba dan rasanya selalu pas.

Tidak pas rasanya ke warung ini kalau tidak minum jeruk hangatnya.

Minggu, November 23, 2008

Pasar Kaget Jababeka [sekarang]



Ada yang berubah di Pasar Kaget Jababeka. Yang terlihat jelas adalah lalu lintas yang macet, papan nama yang sudah dicat lagi dan jualannya yang makin lengkap.

Penyebab macet memang bukan semata-mata karena pasarnya, tapi karena adanya perbaikan salah satu jalur jalan. Namun panjangnya parkir mobil juga menjadi penyebab lain dari kemacetan ini.

Yang penting warung soto kesayanganku masih ada dan rasanya masih sama. Segar dan mantab.




Bendi juga masih ada dan makin laris manis, karena memang pengunjungnya yang makin ramai.




Mobil sudah tidak mungkin lagi masuk ke pasar kaget ini. Sepeda motor yang nekat atau yang sudah masuk sejak abiz subuh yang terlihat di dalam lokasi pasar kaget. Hari ini kujumpai sepeda motor kecil [kelihatannya motor matic yang dirombag ban belakangnya, jadi mirip mini HD]. Pengendaranya juga kecil banget.





Memang jualan motorpun sudah mulai dipasarkan di sini. Sayang tadi gak sempat nanya ke penjualnya, apakah dagangannya laris manis atau misinya hanya sebagai show room saja.





Yang sekedar olah raga ringan badminton, atau semi berat sepak bola tetep terlihat ramai. Sementara itu yang cuma sekedar melemaskan otot dengan baju non olah raga juga terlihat di semua sisi lapangan.





Yang jelas disini semua barang dijual dengan harga yang murah meriah [kecuali sepeda motor 'kali].



Sotonya masih enak nih [sambil sedikit narsis]

Oleh2 PB 2008

Berangkat dari rumah nyamperin mas Amril TG [salah satu pembicara di PB 08], kemudian langsung tancep ke BPPT. Pagi-pagi masih tempat parkir masih kosong, jadi bisa milih lokasi parkir yang aman, teduh dan mudah keluar.

Mau cerita tentang PB 08 kok banyak banget, jadi ceritanya pakai foto aja ah.


Antri dulu [pas jam 08.30]

Dapet pemeran asli kungfu Panda

Bersama TPC [soerabaja] , Pak Budi dan ATG

Persiapan Diskusi sebelum naik panggung

Nampang dulu [sesama anggota narsis grup]

Sesi I PB08, ATG disamping pak Menteri

Ketularan narsisnya mas NL

Ketularan apa ya?

Gaya bapak Blogger saat jadi moderator

Lihat MAs NL "ndobos"

Gimana rasanya ndobos tanpa mik [???]

Nah, ceritanya pakai foto itu saja.

Pokoknya ini acara yang sangat murah meriah. bagaimana tidak, uang tiket sebesar 50.000 kok bisa dapet kaos, tas [yang amat cantik] dll yang pasti kalau dijumlah lebih dari 100 ribu.

BRAVO buat panitia dan Salam kompak selalu.