Rabu, Desember 10, 2008

Father and Son Story


Tumben-tumbennya, sore tadi adikku yang paling kecil maksa dan pengen banget lihat foto-foto bapaknya. Ya udah, kebetulan di rumah pas ada komputer, aku ambil saja CD koleksi foto keluarga buat nurutin kemauan dia. Akhirnya kami berdua lihat-lihat foto bersama, dan dia (adikku itu) berkomentar, "Mbok bapak itu nggak meninggal ya mas...". Komentar yang singkat dan polos namun menyentuh hati. Kasihan juga, anak sekecil itu udah harus menghadapi kenyataan pahit seperti ini. Tapi ya inilah kenyataan, memang harus dihadapi. Semoga saja dia bisa lebih kuat dan selalu tumbuh dengan kebahagiaan.

Pas lihat-lihat foto, aku nemu juga CD foto pemakaman ayahku yang udah lama hilang. Rasanya jadi haru biru, melihat kondisi saat itu yang mendung dan suasana hati semua orang yang juga mendung. Di foto itu terlihat beberapa teman-temanku yang juga ikut berduka dan mata aku, adik dan ibuku yang sembab membuat rasanya kembali ke masa itu. Nggak terasa udah hampir 3 tahun yang lalu ayahku meninggal. Rasanya beliau seperti baru saja pergi kemarin.


Aku jadi mikir, dulu waktu ayahku masih ada, aku kurang begitu akrab dengan beliau. Padahal ayahku itu selalu berusaha dekat denganku. Mungkin karena aku sudah bukan anak-anak lagi dan merasa canggung saja. Tapi baru sekarang rasanya aku nyesel sekali. Setelah beliau nggak ada, rasa kangen dan ingin dekat dengan beliau begitu besar. Nggak ada gunanya menyesal, yang telah terjadi biarkan saja terjadi dan buatlah hari ini lebih baik biar nggak menyesal di kemudian hari.

Pesan aku sih bagi semuanya, sayangilah orang terdekatmu yang juga menyayangimu sebelum mereka pergi. Karena menyesal kemudian itu nggak ada gunanya, sebab semuanya sudah berlalu. Jangan malu untuk mengungkapkan rasa cinta, karena cinta itu menyejukkan hati. Jagalah mereka dan lindungi mereka, buatlah setiap hari-hari mereka selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Buat yang udah kehilangan, ungkapkanlah rasa sayang dengan doa dan selalu mengenangnya.

Semoga ayahku bahagia disana. Maaf tulisan ini begitu personal dan sentimentil, aku cuma kebawa suasana saja. Well, it's just a tribute for him... (but man, it's not a place likes Oprah's show or Kick Andy).

Baca postingan asli disini
ITISRAMA.COM

[ditulis oleh ponakanku RAMA]

2 komentar:

Ikhsanudin Bin Muhtarmat Khaerun mengatakan...

jadi terharu ...

Eko Eshape mengatakan...

ini kisah adikku yang diceritakan oleh anaknya

perjalanannya memang sudah ditakdirkan begitu, semoga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar
amin

salam