Rabu, April 30, 2008

Makan Siang untuk Pak Tani


Setelah merubah penerimaan milis dari daily digest ke individual dan setelah puasa ngeblog, akhirnya punya waktu juga untuk kirim imil dan nulis blog lagi. Kebetulan di milis Chelsea Indonesia ada tawaran untuk buat blog Chelsea, yah langsung ndaftar deh. Alamatku ada di http://blog.chelseafc.or.id/eshape

Menjelang siang, aku dapet SMS dari istri, gini bunyinya :

“Menu anak2 hr ni, tumis kangkung, tempe garit n ayam goreng. Brsan slsai ibu masak. Klo mau, ibu bwin buat mkn siang bpk jg?! Ibu dah rasa, uenak! Mau be?!”

Langsung kuiyakan dan kutunggu kedatangan kiriman makanan dari istri. Tepat habis Dhuhur istri datang mbawa makanan, wah ternyata memang enak tenan. Ngalahin masakan yang ada di kantin kantor.

Temen-temen kantor pada bilang,”wah ada kiriman makanan untuk pak Tani nich..!”

He..he..he… iya juga ya. Kalau siang-siang, biasanya bu Tani kan kirim makanan untuk pak Tani yang sedang kerja di ladang.

Selain nasi dan lauknya, ternyata istriku juga mbawa ketela bakar (atau ketela goreng tapi gosong..!:-), dan “snack” itu habis dinikmati teman-teman, termasuk pak Direktur yang siang itu ngobrol di meja kerjaku.

Sungguh hari yang indah, apalagi kemarin Chelsea menang lawan MU di liga Inggris. Wah, tambah indah deh hari-hari ini. Kalau besok Chelsea menang lagi lawan Liverpool, maka Rusia akan jadi saksi pertempuran sengit antara Chelsea dan MU lagi dalam ajang Liga Champions.

Sekarang tinggal meningkatkan kewaspadaan, karena yang indah di depan kita biasanya kalau salah sikap (kurang mensyukurinya), maka akan muncul hal-hal yang kurang indah.

Salam

Rabu, April 23, 2008

JW Lounge Terminal 1A

Setelah ketemu dokter, sakit serak dan batuk sudah mulai reda (padahal belum makan obatnya, ngeliat susternya yang cantik 'kali). Akupun akhirnya memutuskan tetap berangkat ke Bali dengan modal, pasti sembuh saat sampai di Bali.

Masuk di Terminal 1A, kucoba merasakan sejuknya JW Lounge dengan modal UGM BNI Card (gara-gara datang saat reuni Kagama di TMII tahun lalu).

Kulihat di berbagai sudut orang-orang pada buka laptop, di dinding juga bertebaran poster IM2. Langsung kubuka juga laptopku, pikirku pasti ada hotspot disini. Ternyata aku keliru, gak ada sinyal WiFi disini, malah ketika kuhidupkan bluetoothku, munculah beberapa ponsel di laptopku.

Untung aku cuma blogger dan bukan cracker, jadi ya kudiamkan saja.
Panggilan masuk pesawat Lion beberapa kali terdengar di ulang-ulang, tapi tak satupun yang memanggil nama pesawat yang kutumpangi.

Aku jadi curiga, tapi mosok iyo gak dipanggil.

Jam 16.00 akhirnya terdengar juga panggilan untuk pesawat yang kutumpangi. Bergegas aku ke pintu A2 dan menyodorkan tiket.

Melihat tiketku, petugas Lion langsung mengontak orang dengan HT-nya,"satu lagi, tunggu...!"

Terus dia panggil salah satu rekannya,"Cepat anter bapak ini, lari ya...!"

Yah?

Kok pakai adegan lari segala?

Gak dibagasikan lagi tas pakaian dan laptop.
Wah, jadi kejar-kejaran di lorong airport nich.

Sampai di pintu pesawat, rupanya pintu sudah ditutup. Wah, apes bener hari ini.

Dimana sih salahnya ya?

Rasanya aku terus memperhatikan suara anouncer dan begitu dipanggil masuk pesawat aku langsung bergegas, masak bisa terlambat seperti ini?
Apakah "khusus" pesawat JT 018 Jkt-Dps beritanya nggak sampai di JW Lounge?

He...he...he... aku berbaik sangka sajalah. Toch akhirnya kembali pintu dibuka oleh cewek yang lebih manis dari suster kemarin. Cuma belum boileh masuk, menunggu negoisiasi antar petugas bandara dengan pilot (kayaknya basa-basi tapi aturan bilang begitu, sehingga aku tetep berdiri di depan pintu masuk).

Setelah petugas bandara menyelesaikan urusannya, maka pintu kembali ditutup dan akupun aman menuju tempat dudukku. Ternyata tempat dudukku udah diduduki oleh orang lain, tapi dia baik hati kok, langsung dipersilahkan aku duduk di kursiku (emang itu kursiku kok, he...he..he..!:-).

Selamat bertemu kembali Baliku, aku sapa bandara dan aku mampir untuk beli vitamin C dan obat batuk hisap.

Semoga presentasiku lancar tidak terganggu batukku. Besok masih harus main lagi di Surabaya.

Salam

Minggu, April 20, 2008

Serak dan Batuk

Malam ini penyakit serak dan batuk makin gencar menyerangku. Siangnya penyakit ini sudah menyerangku ketika aku sedang melakukan presentasi. Suaraku tiba-tiba hilang dan aku perlu segelas air plus "mouthspray" untuk mendapatkan suaraku kembali.


Padahal ada empat direktur Waskita (lengkap) yang menyaksikan presentasiku. Akupun menghibur diriku dengan berkata (dalam hati): "Pasti ada hikmah dari peristiwa ini (tapi apa ya.....?)...."


Sore tadi istriku juga pergi ke surabaya, ada temen kita yang menikah dan perlu kita beri dukungan. Acaranya sih besok tapi pesawat pagi pasti mahal, demikian juga ongkos taksi CIkarang-Cengkareng belum pernah dibawah 200 ribu. Begitulah, istriku ke surabaya dengan naik DAMRI dari CIkarang, murah dan dapat tiket Lion (juga murah). Di Surabaya udah dijemput mas Triman, mantan driverku dulu (wah tambah ngirit lagi nih..!:-)


Tinggalah aku bersama anak-anak di rumah. Jadi hanya merekalah yang kuandalkan untuk membuat atau mencari obat buatku, karena badan rasanya capek banget plus suara yang harus diirit kalau mau tidak terbatuk-batuk.


Kubilang sama Lilo, anak terkecilku, untuk bilang pada kakanya agar aku dibuatkan obat sakit tenggorokan. Kebetulan Lilo juga agak batuk-batuk. Kubilang lagi, contoh obat adalah misalnya jeruk dicampur kecap, atau apa sajalah yang kira-kira membantu kesembuhan batuk ini.


Nggak selang lama, anak-anak sudah masuk kamar dan menyalakan lampu kamar. Mereka seolah-olah membawa sesuatu yang sangat berharga.


"Inilah obat bapak, rasakan deh, pasti bapak akan ketagihan. Tapi ngrasainnya sedikit dulu ya. Ada rasa mint, temu lawak, kecap, dll..."


Lho? Kok senyuman mereka mencurigakan ya?


Tapi kuhargai usaha mereka membuat minuman hangat ini dan meminum obat itu. Rasanya memang benar-benar aneh, hanya kehangatan minuman itu dan kehangatan cinta anak-anak yang telah membuat aku menikmati minuman itu. Dan ternyata setelah diminum, makin lama makin terasa enaknya.


Akupun berebutan menghabiskan minuman itu dengan Lilo.


Luluk (anak tertua) akhirnya bercerita bercerita menganai bahan minuman itu, yaitu :



  1. Temulawak

  2. Teh celup (perfect)

  3. Susu coklat

  4. Obat batuk OBH

  5. Kecap (merk BANGO!:-)

Ya ampun, itukah yang kuminum tadi?Kok rasanya lumayan enak ya?
Makasih deh buat semuanya.



.

Rabu, April 16, 2008

Soto (bango)

Pagi kemarin, jam 05.00, waktu kritis di rumah, kulihat gak ada laukuntuk sarapan pagi, padahal acara lainnya sudah menanti. Mandi pagi,bersihin rumah, dan ngantor/sekolah.

Malemnya, lampu kamar mandi anak-anak mati, jadi jumlah kamar mandi yang bisa dipakai berkurang 1,rebutan mandi akan nambah seru nich…

Lilo, si kecil yang paling mungkin disuruh beli telor, nampaknyungsep di kasur, karena tahu akan disuruh beli lauk di pagi buta,maka terjadilah dialog ini;

"Kalau Lilo dipinjemi barang yang sangat bagus sama temen Lilo,kemudian barang itu Lilo rawat dengan baik, kira-kira temen Lilo seneng nggak ya?"

"Seneng", jawab Lilo (lirih banget)

"Kalau Tuhan ngasih ciptaanNya ke Lilo dan kemudian Lilo rawat,dikasih makan, dimandiin, disayang-sayang, kira-kira Tuhan tambah cinta nggak ke mas Lilo?"

"Iya..", jawab Lilo (sudah mulai terdengar, tidak lirih lagi)

"Kalau gitu, siapa ya yang bisa mbeliin telur buat merawat ciptaanTuhan?"

Lilo nggak njawab lagi, langsung ngeloyor keluar kamar dan beli telur.

Ketika Lilo udah pergi, baru ketahuan kalau nasi yang dimasak semalem ternyata belum dipejet tombol ON-nya, sehingga masih belum jadi nasi(masih calon nasi).

Jadinya ke kantor dalam kondisi belum sarapan. Ketemu sama temen kantor yang juga belum sarapan, maka jadilah akumenraktir dia. Bubur ayam + sate. Wah, nikmat banget.

Siangnya, gantian aku diajak makan di warung soto genteng. Nah,disinilah aku menemukan warung soto yang uenak tenan. Lapar dan gakbayar membuat semuanya terasa nikmat.

Yang surprise adalah kecap yang ada di atas meja. Merknya "BANGO".Nah ini pasti ada yang senang atau malah mungkin sudah tahu kalau disebelah utara Cawang ada warung soto kudus yang uenak tenan.

Siang ini kembali ajakan makan gratis muncul lagi. Arahnya, sateblora Rawamangun, katanya juga mak nyus. Tinggal kita lihat apakahkecapnya juga BANGO?

Apakah ini gara-gara aku nraktir temen sarapan bubur, sehingga banyaktraktiran ke aku? Mungkin tidak begitu, tapi lebih baik kuanggapbegitu.

Jika kita mampu mensyukuri nikmat Tuhan, maka Dia akan memberikannikmat yang lebih pada kita (dari arah yang tidak disangka-sangka).
Insya Allah. Amin.

Salam.

Senin, April 14, 2008

Ke"hangat"an mas Roy Suryo

Bagaimanapun, kita (alumni UGM) telah dikaruniai seorang RS yang telah di"cap" sebagai salah satu pakar IT, yang paling "kontroversial".


Perseteruannya dengan para blogger, masih terus memanas, karena memang kedua belah pihak saling merasa yang paling benar.

Masyarakat awam, yang telah "kebacut" memberi merk pakar IT pada mas RS, tentu makin bingung, karena ternyata banyak pakar IT lain yang tidak setuju dengan kepakaran mas RS.

Di kalangan para blogger, pasti sebagian besar sudah antipati dengan kepakaran mas RS. Di blognya mas Wibisono hampir semua komentar isinya anti RS, minimal bersikap netral. Saat tulisan ini dibuat, belum ada yang pro terhadap kepakaran mas RS.

Judul postingan mas Wibisono memang cukup eye cathing,"Roy Suryo: Membuat Blogger Positif Untuk Indonesia". Apalagi postingan ini ngelink ke berita di detik dot com dengan judul "Roy Suryo Sesalkan Hanya Sedikit Blogger Vokal Datang Berdialog".

Nah, kedua judul tersebut, pasti memperpanas suasana yang sudah panas. Kalau kita baca isi postingan itu, maka alasan mas RS yang memojokkan wartawan (pers), bukan tidak mungkin akan menciptakan perang babak baru antara RS dengan kalangan Pers.

Apapun yang terjadi, saat ini para blogger telah bersatu padu, jadi mas RS telah berjasa untuk menyatukan para blogger. Meskipun sebenarnya akan lebih menarik kalau ada blogger yang pro RS.

Ada gak ya situs yang pro sama RS, biar beritanya berimbang gitu.

Salam

.....

Sabtu, April 12, 2008

Malem-malem "Nyupir"

Pulang kantor, sampai di rumah langsung nyupir (nyuci piring), soalnya nggak tahan lihat tempat cuci piring yang penuh dengan piring kotor. Anak-anak pada bantuin, meskipun mereka juga kelihatan capek, karena ada yang sore masih di sekolah.


Yang paling kecil, biasa, selalu bingung. Disuruh mbantu nanti malah ngrepotin, kalau nggak disuruh, sebenarnya dia pinter juga nyuci piring. Karena maunya nyuci piring dengan full speed, maka diperlukan tenaga handal yang punya jam terbang tinggi.

Pertanyaan dalam hatiku akhirnya keluar juga,”Bibik kemana sih? Emang hari ini gak masuk ya?”

Ini pertanyaan retoris, karena jelas-jelas tak ada yang nyentuh cucian, pasti gara-gara bibinya gak masuk.

Jam 20.00 akhirnya kelar juga cucian ini, dan di meja sudah tersedia nasi goreng buatan anak pertamaku. Gak sampai 10 menit, nasi itu habis tandas diserang oleh anak-anakku dan aku tentunya. Pas nasinya abis, ibunya anak-anak datang dan mencari-cari "bothok" tadi siang yang disimpannya untuk lauk makan malam.

Wah, sori ibu, “bothok”nya ikut kecuci. He..he..he…

Paginya aku baru tahu kalau bibinya nggak masuk karena suaminya meninggal. Pagi itu juga aku baru tahu kalau bibi ini adalah istri ke dua yang sebelum kerja di rumahku belum pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Begitulah kalau Allah sudah berkehendak. Tinggalkanlah dunia fana ini dan kembalilah ke dunia yang kekal. Dunia ini hanya tempat untuk “mampir ngombe”, hanya sementara, ibaratnya hanya tempat singgah untuk minum seteguk air dan setelah itu segera melanjutkan perjalanan ke dunia yang kekal.

Are you ready?

Rabu, April 09, 2008

Membagi Waktu



Menjelang sore, ketika kawan-kawan pada terlihat kelelahan, aku kirim imil ke kompie mereka. Isinya tentang cerita seorang motivator di salah satu TV Swasta kita.

Kata sang motivator itu, hidup ini dibagi menjadi 3,yaitu :

1. 8 jam untuk istirahat
2. 8 jam untuk bekerja dan
3. 8 jam untuk bermain

Pada kenyataannya, yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Istirahat nggak sampai 8 jam
2. Bekerja nggak sampai 8 jam
3. Bermain juga nggak nyampe 8 jam

Lho….???
Kok bisa?

Nasihatnya :

1. Gunakan waktu bekerjamu untuk bekerja dengan baik, sambil merasa seperti sedang bermain, sehingga bekerja menjadi lebih fun, lebih produktip dan gak terasa capek.
2. Gunakan waktu bermainmu dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak perlu mencari waktu bermain lagi di luar waktu itu
3. Gunakan tidurmu dengan penuh kualitas, jangan ngorok saat kerja

Salam

eshape

Protes



Hari ini kawan-kawan kantor pada protes atas kebijakan penutupan situs rapidshare, youtube, dll. Aku jadi ikut terpancing juga dan segera memberikan mereka cara untuk melakukan akses ke situs-situs tersebut.

Sejenak aku puas melihat wajah-wajah mereka yang terlihat senang ketika dapat melakukan akses ke situs-situs tersebut. Namun kemudian aku berpikir. Benarkah yang telah kulakukan?

Sebenarnya, mana lebih indah? Menjadi Wibisana atau Kumbakarna?

Sebagai Wibisana, aku berhak tidak cocok dengan pimpinan dan kemudian berbalik melawan pimpinan dan memberi bantuan kepada musuh pimpinan kita.

Sebagai Kumbakarna, salah atau benar, ini adalah kebijakan pimpinan kita. Jadi nyawa Kumbakarnapun dikorbankan demi membela negara.

Kayaknya aku harus lebih bijak dalam membaca situasi. Biarlah kali ini aku terpancing emosi, tapi kali lain semoga aku bisa menahan sedikit emosi.

Salam

source gambar

Senin, April 07, 2008

Ketika (Ayat-ayat) Cinta Bertasbih

Akhirnya aku nonton lagi film AAC. Persiapannya tentu sudah berbeda dengan waktu nonton yang pertama.

Waktu nonton yang pertama dulu, kesel banget karena kurang persiapan, jadinya film terasa sangat lambat dan serba nggak sesuai dengan yang diinajinasikan.

Itu memang bedanya menuangkan imajinasi novel dengan menuangkan imajinasi komik. Saat mbaca novel, maka tokoh imanjinasi kita dijamin akan berbeda dengan yang diimajinasikan oleh orang lain. Sejuta pembaca, maka akan memunculkan sejuta tokoh imajinasi yang berbeda.

Ini memang kendala sutradara, apapun kelasnya.

Persiapan yang kulakukan sebelum nonton adalah sebagai berikut :

1. Film ini lebih baik dari film hantu atau sinetron remaja yang berjubel di layar kaca.
2. Pembuatan film ini terlalu dipaksakan, terburu2, dan kekurangan dana (karena nggak yakin akan meledak di pasar), sehingga kalau film ini cukup lambat bertutur dan banyak dilakukan di studio, harus dimaklumi dari awal.
3. Tokoh utama bukan juara MTQ, jadi kalau pas ngaji dia hanya "lipsync", ya harus dipahami.

Adegan yang banyak di"komplain" adalah adegan pemukulan tokoh utama di kereta. Kurang Islami. Hal ini terjadi karena tidak lengkap menuangkan isi novel ke dalam layar kaca.

Terlalu mudahnya mematikan istri kedua, juga dikomplain beberapa penonton, karena dianggap penulis terlalu menyederhanakan masalah.

Adegan yang menyentuh, antara lain saat tokoh utama menjemput istri pertamanya (dari rumah pamannya) dan mengaku bahwa dia masih harus banyak belajar untuk menjadi adil dan dia hanya bisa melakukan hal itu jika dibantu istrinya.

Selebihnya terserah anda.

Selamat menunggu kedatangan film "Ketika Cinta Bertasbih", yang katanya dipersiapkan lebih matang dibanding AAC.

Salam
eshape

Minggu, April 06, 2008

SMASH

Sabtu minggu lalu, sak keluarga berwisata menikmati kemacetan jalan di jakarta, dimulai dari jalan-jalan ke Slipi, main ke Gramedia Plaza Semanggi, ngobrol sama mas Iqbal, sampai makan siang di Es Teler 77, dan Sabtu ini kembali kita sekeluarga berwisata ke Gedung Surveyor Indonesia lantai IV. Acaranya ikut pelatihan SMASH (memanfaatkan otak kanan untuk menghafal 99 suara hati).

Acara pertama dimulai dengan saling menceritakan kejadian lucu yang pernah dialami antar peserta. Ternyata mereka yang suka mempergunakan otak kiri akan mempunyai kesulitan saat menceritakan pengalaman lucunya.

Rupanya otak kanan akan aktif saat kita bersenang-senang. Jadi pelatihan ini, dari pagi sampai sore, memang isinya hanya bersenang-senang saja (terutama saat menghafalkan 99 suara hati itu).

Sampai sudah di rumahpun, kami masih asyik membicarakan isi pelatihan yang penuh dengan suka ria itu. Tahu-tahu sudah jam 00.58, wah sudah saatnya tidur nich.

Pelatihan ini memang menjadi istimewa, bagi kami, karena Lilo merupakan peserta terkecil, dan bapaknya Lilo dapat hadiah silabus pelatihan, karena sanggup tampil di depan kelas untuk mempraktekkan hasil pelatihan menghafal 99 suara hati itu.

Sebelum pulang ke rumah, mampir dulu ke Mega Bekasi. Parkirnya luar biasa padat (maklum malam minggu), tapi alhamdulillah, dengan ilmu ikhlas, kami dapat tempat parkir yang sangat strategis. Sampai di dalam keluarga kami berpisah (aslinya terpisah, karena asyik dengan urusan masing-masing). Yang cowok nggabung sama cowok, sedang yang cewek berkelompok sendiri.

Ketika kumpul lagi di mobil, semua sudah membawa hasil belanjaan masing-masing, dan pulanglah kami ke Cikarang dengan penuh rasa suka ria. Rasanya puas telah menyelesaikan hari ini dengan penuh makna.

Uang yang dihabiskan untuk acara hari ini, terbayar dengan keceriaan anak-anak dan kemampuan mereka untuk menghafal 99 suara hati kita.

Semoga kita mampu menjadi oksigen bagi lingkungan kita, mampu bermanfaat bagi sesama dan selalu ikhlas menerima apapun yang menerima kita.

Amin.

Rabu, April 02, 2008

Cerita Ngalor Ngidul

Tulisanku di blog berjudul "Naruto di Angkot" (keunikan angkot), ternyata mendapat beberapa tanggapan yang membuat aku surprise.

Ada yang setelah membaca tulisan itu dia nanya gini :

"intinya apa pak?"

Wah, rupanya ceritaku tidak jelas intinya (mungkin karena label untuk cerita itu adalah "cerita ngalor ngidul", jadi memang nggak ada intinya).

Ada lagi yang ngasih komentar panjang lebar setelah membaca cerita itu :

Dear Pak Eko,

Short break tadi, iseng saya buka milist dan medapatkan pesan pak Eko ini. Ketika balik ke kelas untuk presentasi, saya diberi jatah 15 menit untuk komat-kamit di depan kelas :p

Kebetulan kelas yg saya ikuti adalah Culture & Ethics in International Organizations. Jadi yg dibahas pun mengenai perbedaan kultur dan keuniversalan ethics.

Karena kehabisan ide di menit2 akhir, akhirnya saya pinjem kata2 pak Eko ini sebagai closing: Saya bilang, Eko Eshape said that bla..bla..bla..(Begitulah rupanya Tuhan menciptakan kita. dst..).

Begitu kelar presentasi, semua teman2 ngasih selamat karena professor saya yg pendiem itu kok tumben2nya ngasih komentar "Excellent!" dalam sejarah presentasi beberapa minggu ini :D

Tapi yg jadi kebingungan saya adalah, ketika salah seorang teman
bertanya: "mbak XXX, I've never heard about Eko. Is he an Asian philosopher?" Ha..ha..ha..

Tadinya saya tak menyangka kalau ada juga yg akan menanyakan ini. Soalnya yg selalu kami sebuat2 selama ini selalu Kant, Aristotle, Gandhi, Tutu, etc.. kok ini Eko Eshape ;)

Lah wong, di sini plagiarism itu sangat ditentang keras. So, waktu akan menyatakan 'pesan moral' itu, yah saya kan harus konsisten dan jujur bahwa itu memang bukan kata2 yg saya buat.

Anyway, ini sesuatu yg mungkin sepele buat pak Eko. Tapi, hari ini saya mendapatkan hal manis dari itu :) Nuwun.

Wah aku jadi tersanjung banget, rupanya ada juga yang mendapat manfaat dari tulisanku yang ngalor ngidul.

Aku nulis di blog sebenarnya kutujukan semua buat anak-anakku, karena mereka sangat menyukai tulisanku, dan ada keterbatasan waktu untuk bertemu dengan mereka secara langsung.

Aku selalu mencoba menceritakan kehidupan keseharianku dan mencoba menutupnya dengan hikmah yang bisa diambil dari peristiwa itu.

Kalau ternyata ada yang mendapat manfaat dari tulisanku, tentu aku sangat tersanjung.

Segala puji hanya bagi Allah swt yang telah mengatur semua peristiwa ini.

Semoga kita selalu diberi pencerahan olehNya.

Amin.

Selasa, April 01, 2008

Naruto di Angkot



Selasa lalu aku naik angkot sambil nenteng laptop, yang kumasukkan dalam tas, sehingga tidak ada yang mengira kalau aku bawa laptop.

Di dalam angkot aku ketemu dengan seseorang yang ketak-ketik pakai laptop. Wallpapernya bergambar Naruto (full face) dan dia njalanin excel dengan tangan yang sangat trampil. Aku kagum sama ke”pedhe”-an mas ini.

Selasa ini, aku kembali naik angkot dan ketemu lagi sama mas yang penggemar Naruto itu. Kali ini dia lebih spektakular, karena disamping tetep kerja dengan excel, dia juga nyetel film Naruto dengan volume yang cukup kenceng.

Tadinya kukira cuma nyetel lagu Naruto saja, tetapi kok ada dialognya ya.

“RAZENGGAN!”

Wah, mas ini bener-bener “PeDhe” deh. Ternyata setelah kulirik, ada Media Player 11 yang dijalanin dia disamping layar excelnya. Luar biasa.

Begitulah rupanya Tuhan menciptakan kita. Biarpun mungkin ujudnya sama, tetapi sebenarnya tidak ada makhluk di dunia ini yang sama persis. Perbedaan itulah yang harus ikhlas kita terima sebagai suatu keindahan dari Tuhan.

Kalau kita tidak ikhlas menerima perbedaan, maka akan banyak kekecewaan yang menghampiri kita. Begitu katanya (kata siapa ya…?!”-). He..he..he...

Salam


eshape

Under Pressure

Pagi itu aku mengajak istriku untuk makan siang bersama di kantin kantor. Waktunya bisa sebelum sholat Jumat atau setelah sholat Jumat, lihat sikon. Kuperkirakan, dengan telah lemburnya semua senior manajer dan konsultan di kantor pada hari Kamis kemarin, maka tidak ada lagi pekerjaan berat yang tersisa pada hari ini. Kalaupun ada, paling tinggal finishing touch saja.

Presentasi yang kuterima pagi ini kubaca waktu dibuatnya jam 00.15, berarti tadi malem mereka (senior manajer dan konsultan) pada lembur sampai after midnight. Hebat juga para pimpinan senior di kantorku.

Saat yang ditunggu akhirnya tiba, melakukan pra presentasi. Kulihat presentasinya sudah banyak penyempurnaan. Semoga presentasi ini cocok dengan yang dimau big big bos (B3), meskipun bukan aku yang membuat, tapi aku ikut seneng kalau presentasi ini cocok.

Ternyata masih banyak kesalahan dalam presentasi ini. Dikejar waktu yang makin dekat sholat Jumat, semua hadirin jadi pada merasa under pressure. Terpikir oleh mereka, presentasi ini harus dikoreksi lagi, diprint 50 exp dan dijilid untuk didistribusi pada rapat after Jumatan.

Aku termasuk stress juga, soalnya disalah-salahin untuk pekerjaan yang dikerjakan oleh konsultan. Kalau kita salah dan disalah-salahin sih “oka-oke” saja (itu adalah sebagian dari tugas kita), tapi kalau kerjaan orang lain dan kita yang disalah-salahin terpaksa jadi nyengir juga. Para hadirin juga pada nyengir, karena mareka tahu juga kalau itu bukan kesalahanku.

Itulah memang gunanya kita digaji, salah satunya untuk menerima “curhat” dari pimpinan kita.

Mendekati sholat Jumat, akhirnya koreksi juga mendekati selesai. Saat itulah aku dipaksa makan siang. Mau njawab bahwa sudah janji mau makan siang sama istri, kok enggak terucap juga. Mererka bilang,”pak Eko jangan stress, makan saja untuk nemani kami”. Kupikir mereka yang stress, jadi pelariannya makan siang saja.

Begitulah akhirnya aku makan siang sambil melakukan koreksi dan memikirkan istriku yang katanya sudah sampai di kantor. Tentu semua serba nggak “konsens”.

Suasana jadi buyar ketika BBB masuk dan bertanya padaku. Kupikir dia masih belum puas memberi koreksi, ternyata dia nanyanya begini,”Eko, kamu kalau Jumatan hari apa?”

Ya sudah, buyar semua. Aku langsung ke masjid dan kutinggalkan semua barangku di ruang rapat. Itulah sebabnya sampai sekarang aku nggak pernah lagi bawa flash disk 4 GB kesayanganku. Soalnya ikut raib setelah kutinggalkan di ruang rapat itu.

Suasana makan siang di kantin juga nggak seperti yang kubayangkan pagi tadi. Aku tidak bisa mengelak, bahwa suasana rapat masih tetap merasuki acara makan siang dengan istri ini. Kasihan deh istriku, nggak tahu masalahnya tapi ikut merasakan auranya.

Selesai makan siang, aku mengecek hasil cetakan presentasi. Ternyata mereka mencetaknya di printer buble jet, bukan laser. Udah gitu nyetaknya bukan per eksemplar tapi halaman 1 diprint dulu 25 kali, halaman 2 diprint 25 dst. Jadi sampai saat itu nggak ada yang sudah jadi satu exp-pun. Wah, aku kayaknya kurang ngasih pengarahan tentang cara ngeprint.

Idealnya untuk kondisi under pressure ini, maka nyetaknya perbuku. Atau kalau mau model per halaman, maka dicetak 5 dulu atau 3 dulu.

Stress yang tadinya sudah menurun karena makan siang sama istri, jadi naik lagi. Akhirnya aku lari ke printer laser dan langsung minta tambahan cetak. Bagaimanapun kecepatan laser printer ini bisa 3 atau 5 kali lebih cepat dibanding buble jet yang tercanggih sekalipun.

Legakah setelah selesai dicetak?

Belum, masih ada acara dadakan pada saat semua telah selesai dicetak. Aku harus mengisi acara pelatihan dengan sarjana baru yang baru saja diterima di kantor, karena pengisi acaranya tiba-tiba harus meninggalkan ruangan. Untung aku masih punya materi MBTI test. Ya sudah kulakukan saja acara test MBTI pada mereka dan langsung kita sampaikan profil mereka.

Sudah lega?

Belum ternyata! (ini gaya bahasa wong medan, seharusnya kan "ternyata belum").

Acara penutupan ternyata materinya hilang entah kemana. Mungkin tanpa sengaja kena tombol del, atau kena virus nggak tahu, tapi yang jelas akhirnya sampai sore aku harus ngisi acara itu.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga acara sore itu. Yang lebih kusyukuri, ternyata justru acara improvisasi ini bisa membuat aktif semua peserta. Mereka pada tampil satu demi satu untuk menyampaikan kesan dan pesan mereka. Secara absolut, mereka menyampaikan bahwa model penerimaan pegawai di kantorku belum pernah mereka dengar dari kawan-kawan mereka yang telah bekerja sebelumnya (wooi gitu ya...?!:-)

Akhirnya terbayar lunas semua capek hari Jumat, 12 Maret 2008 ini. Segala puji hanya bagi Tuhan yang telah mengarahkan acara ini. Aku jadi makin yakin bahwa semua peristiwa itu pasti ada hikmahnya. Tugas kita tinggal ngambil nafas panjang dan mencoba memahami apa yang terjadi, bila yang kita jumpai ternyata tidak cocok dengan apa yang kita harapkan.

Bila yang kita jumpai cocok dengan perencanaan kita, maka tugas kita adalah segera bersyukur padaNya dan mencoba mencari pemikiran lain, karena pasti ada sistem yang lebih baik dari yang sedang kita jalankan sekarang ini.

Salam