Saat berlibur berdua dengan istri di Pulau Belitung (Belitong), ternyata Haslita Nisa, anak nomor duaku, sedang kesakitan dan bingung mau kemana. Maklum biasanya kalau sakit selalu diantar ayah bundanya ke dokter dan tinggal nunggu panggilan dokter saja.
Kali ini ayah bundanya jauh di seberang lautan dan seluruh Indonesia sedang merayakan hari Raya Nyepi, sehingga hampir semua rumah sakit hany amenyediakan dokter umum dengan jam jaga yang terbatas.
"Mbak Lita telepon dulu ke Rumah Sakit dan janjian jam berapa mau ke sana. Kalau tidak pasti tidak ada dokter yang khusus merawat mbak Lita. Bisa di dekat Rumah, ada Ludira Husada atau di JIH Condong catur yang pelayanannya bagus"
Begitu kudengar arahan istriku untuk menenangkan mbak Lita, tapi aku bisa membayangkan perasaan mbak Lita saat itu. Di saat dia harus konsentrasi ujian di sekolah, ternyata ada Allah swt yang memberi nikmat sakit.
Mungkin Allah ingin menunjukkan bahwa badan manusia itu terbatas kemampuannya. Selama ini memang mbak Lita adalah anak teraktif di rumahku. Hampir selalu pulang malam dengan seabrek kegiatannya dan itu tidak hanya di hari biasa, hari liburpun tetap bukan tanggal merah bagi mbak Lita.
Dalam seminggu kadang hanya bisa berjumpa di saat sholat Subuh berjamaah saja. Selain waktu itu, lebih sering hanya melihat bayangannya saja.
Alhamdulillah, meski harus pontang panting, akhirnya mbak Lita ditangani dokter dengan baik dan benar, sehingga sudah bisa tersenyum lagi.
Aku sebenarnya sempat panik juga melihat kondisi ini, tapi aku akhirnya berbaik sangka pada Allah swt. Pasti sudah menjadi waktu terbaik untuk memberi hadiah mbak Lita sakit saat orang tuanya tidak ada di rumah. Bila nanti menjumpai kondisi yang mirip, maka anak-anak sudah siap menjalaninya. Allah swt pasti Maha Tahu dan Maha Adil.
Aku akhirnya bisa tersenyum ketika kawan sekolah mbak Lita, aktris teater SMAN 7, ikut memberi tahu kalau mbak Lita sedang sakit.
Tadi malam, ternyata latihan ikhlasku belum lulus. Mendadak mas Lilo gantian sakit dan harus menginap di RS JIH Jogja. Tadinya Lilo mau diperiksakan Sabtu pagi ini, tetapi aku berkeras untuk membawa Lilo ke RS JIH malam kemarin.
Alhamdulillah, Lilo langsung diinfus dan hari ini sudah bisa tidur nyenyak.
Sehabis subuh rupanya cerita belum berakhir. Mbak Lita demamnya kambuh dan sangat ingin bertemu ibunya yang ada di RS JIH menemani Lilo. Akhirnya ibunya yang harus pontang panting lagi.
Mbak Lita sedang menjalani ujian di sekolah dan rasanya kalau kondisinya seperti ini dia jadi tidak pedhe untuk ikut ulangan/ujian. Alhasil, terpaksa ke dokter lagi untuk minta surat ijin tidak masuk sekolah. Artinya ada ulangan yang nanti harus diikuti mbak Lita di luar jadwal regular.
Hari ini memang hari yang penuh nuansa. Semoga semuanya berakhir baik. Mbak Lita dan Lilo segera sembuh, bisa bermain lagi dan bisa ikut ulangan dengan tenang. Ketika Lilo Lita sakit, maka dunia rasanya berhenti berputar sejenak !:-)
Semoga Allah swt mengabulkan doa ini. Amin.