Rabu, Desember 29, 2010

Titan Pemain Bola Cilik

Pagi-pagi lihat Titan main bola di Fisbuk. Hehehe...dasat anak lucu, jadi ngapain saja selalu ucu.

Mau lihat?

Silahkan klik saja pilem di bawah ini.



Semoga hari ini bisa bikin skor 3-0 dan ada perpanjangan waktu. Amin.

Rabu, Desember 15, 2010

BANDEL

Sejak seminggu ini aku mengalami kondisi yang tidak mengenakkan. Kepalaku bagian belakang berdenyut-denyut dan rasanya sangat sakit, tapi selalu saja kubiarkan dan tidak segera pergi ke dokter. Apalagi masukan dari teman-teman sangat menggoda.

"Jangan manja dengan tubuhmu, Dia bisa mereparasi sendiri!"

Jadilah aku keliling ke berbagai pelosok kota Yogyakarta, bersenda gurau dengan para korban erupsi Merapi dan denyutan di kepala belakang ini tiba-tib atidak terasa lagi. Denyutan itu baru terasa kembali begitu tanganku kulambaikan kepada para korban erupsi Merapi itu.

Banyak hal yang kudapat dari kunjungan ke para korban erupsi merapi itu. Yang pertama tentu dapat salak lengkap dengan debu vulkaniknya dan ternyata tetap manis rasanya.



Yang kedua adalah rasa haru yang tak terbendung lagi melihat wajah-wajah cerah mereka ketika tanganku menyalami tangan mereka. Senyum adik-adik, senyum nenek-nenenk yang begitu tulus membuatku rasanya ingin melelehkan air mata di depan mereka.

"Lho pak Agus kok sudah sampai disini. Anakku baru saja ngasih tahu kalau pak Agus mau kesini dan cucuku sudah kusuruh menunggu di simpang empat agar pak Agus tidak tersesat jalan"

"Lho memangnya cucunya nenek kenal sama pak Agus?"

Tertawa berderai mengiringi kejadian lucu ini. Bagaimana bisa mengetahui mobil mana yang dinaiki pak Agus, pemanduku di Jogya, kalau cucu nenek itu tidak kenal dengan mobil pak Agus?

Setelah capek berkeliling, seharusnya aku pulang saja dan istirahat, tetapi ternyata nafsu kebandelan masih tertanam erat di otak, sehingga aku malah melihat sepasang alat gali yang sedang bekerja menggali lahar dingin yang ada di kali Gendol.



Begitu melihat cara kerja alat gali itu, aku langsung pingin ketemu dengan penanggung jawab alat itu. Dari sisi teknis memang tidak ada masalah dengan metode kerja yang dilakukan, tapi dari sisi K3 (safety), maka ada beberapa hal yang hatrus kudiskusikan. Akibatnya aku jadi tidak segera istirahat, tapi malah mencari teman diskusi.

Dalam kondisi yang masih labil ini, aku malah dapat tugas untuk mengawal Mario Teguh sebagai eMCe. Tentu aku keberatan, karena aku memang kurang respek terhadap Mario Teguh, tapi aku tidak punya alasan untuk keberatan, jadi kuterima saja pekerjaan itu.

Alhamdulillah, ternyata openampilan Mario Teguh sangat berbeda saat pertunjukan langsung dibanding yang di layar kaca. Akupun jadi naik adrenalin karena hal ini. Termotivasi oleh segala tingkah polah Mario Teguh akupun kembali lupa bahwa aku sedang sakit.

Akibatnya begitu acara Mario Teguh selesai, sakit itu sudah tak tertahankan lagi. Dengan terpaksa akupun menghadap dokter dan dengan tegas dokter menyuruhku untuk berbaring di ranjang dan selang oksigen langsung masuk ke mulutku. Tekanan darahku terukur berada pada angka 180/110.



Selesai minum obat kepalaku terasa sudah baikan, tetapi begitu selesai menulis artikel ini aku kembali merasakan kepalaku berdenyut lagi di bagian belakang. Dengan sisa-sisa kebandelan yang ada kuselesaikan tulsian ini dengan menambah beberapa gambar dulu.

Salam Sehati.

Selasa, Desember 14, 2010

Fly me to the Moon


Hujan-hujan, sehabis sholat jamaah kami berkumpul dan ngobrol di tikar. Sajadah sudah dilipat dan mulailah perbincangan khas keluarga dimulai.

"Bapak suka cerita dimana-mana, sekarang saatnya cerita di depan keluarga"

".........."

"Ini sebuah permainan dengan judul DENGARKAN SAYA..."

"Pasti sama dengan yang tadi sore, PERHATIKAN SAYA..."

"Ini adalah permainan saat jadi instruktur outbound dan kondisi di luar hujan deras"

"..................."

"Oke, kita mulai ya..."

"....................."

"Ini adalah cerita jaman nanti, sekitar tahun 2050. Saat itu dunia sudah sangat berubah. Kita bisa pergi kemana-mana dengan sangat mudah. Oke ? Siap?"

"Ya..."

"Perkenalkan nama saya Eko. Nanti di tahun 2050, kalau masih hidup, saya mau pergi ke Ethiopia, ingin menyaksikan keadaan alam disana apakah sudah berubah, tidak ada lagi kelaparan dan saya akan bawa Elang, karena disana mungkin sudah tidak ada lagi yang pernah melihat burung Elang"

"..................."

"Nah, siapa yang mau melanjutkan?"

"Aku pak, aku pak, Aku tahu"

"Oke.."

"Namaku Luluk, aku mau ke Laos bawa laptop aja"

"Bagus, mbak Luluk mau lihat Laos jaman nanti kayak apa setelah dibantai oleh PSSI. Bawa laptop? Tentu boleh dong, daripada jemu kalau pas bete..."

".........aku Lilo mau ke Mekah bawa ...."

"Gak boleh. Gak boleh ke Mekah Lo..."

Suasana jadi riuh karena penolakanku ini. Kenapa ada yang boleh dan kenapa ada yang tidak boleh? Mbak Luluk yang sudah memahami permainan ini hanya ikut senyum-senyum saja setiap adiknya menjawab salah.

Akhirnya Litha bisa menjawab dengan benar dan kemudian disusul oleh Lilo. Paling akhir sebagai penutup adalah ibunya anak-anak.

Acara baru berhenti ketika adzan Isya terdengar dan kita kembali sholat berjamaah.

Selasa, November 30, 2010

LiLo ngeBLOG lagi

"Pak aku sudah nulis lagi di blog"

"Ah masa?"

"Iya pak... lihat aja..."

"Ayuk, coba pinjam laptop mbak Litha"

Lilo langsung mengambil laptop mbak Litha dan menghidupkannya.

Hehehe... ternyata bener. Lilo nulis lagi. Ada tiga tulisan baru di blog LiLo. Dua tulsian merupakan copas dari tempat lain dan satu tulisan hasil karyanya sendiri.

"Kok kamu copas semuanya mas?"

"Kan sumbernya tak tulis disitu pak...", kata Lilo sambil menunjukkan link sumber beritanya.

"Hmmm oke sih, tapi kalau bapak lebih suka tulisan Lilo yang cuma tiga baris ini"

"Gak papa pak, yang penting sumbernya tak tulis disitu"

"Iya deh. Nanti nulis lagi ya?"


Kegemaran Lilo akan game memang teklah menyurutkan semangat menulis Lilo. Semoga setelah tulisan yang ini Lilo jadi rajin nulis lagi. Amin.

Yang jelas, dulu biasanya Lilo nulis di blog dan kemudian kurapikan, sekarang benar-benar murni hasil tuilisan dia sendiri. Mulai dari buka blog sampai publish.

Yuk kita doakan sama-sama Lilo mau menulis lagi. Semoga doa kita terkabul. Amin.

Senin, November 29, 2010

Nikmatnya Thiwul Pakem

Pagi ini waktunya tidak pas untuk jalan-jalan, tapi aku kalau berjanji kok sering susah melingkarinya ya? (istilah lilo untuk mengingkari janji).

Dengan segala kekuatan dan daya upaya yang ada aku selalu mencoba untuk dapat memenuhi janji apapun yang pernah kuucapkan dari mulutku. Laki-laki itu kalau mulutnya sudah gak bisa dipercaya, maka apa lagi yang bisa dia banggakan di depan orang lain dan di depan Tuhannya nanti?

Akhirnya setelah berembug panjang dengan istriku kuputuskan untuk berangkat berdua dengan istriku saja. Rencana "B" untuk berjalan-jalan bersama LiLo dibatalkan, karena Lilo baru pulang dari sekolah jam 13.00. Tentu agak repot kalau aku harus berangkat dari rumah jam 13.00.

Perjalanan ke Pakem memakan waktu sekitar 45 menit, sehingga aku harus balik lagi ke Jogya pada pukul 12.15 agar bisa menjemput Lilo. Tentu Lilo akan senang sekali kalau kujemput, seperti juga hari Sabtu yang lain. Senyumnya selalu membuat hatiku ikut tersenyum.

Perjalanan ke Pakem di hari Sabtu ini memang sangat menyenangkan. Aura nostalgia sangat kental, karena aku dulu sering melewati jalan-jalan aspal ini saat aku jadi Sekum PS HW Sleman.

Udara yang sejuk dan bersih seolah tidak memperlihatkan bekas erupsi merapi di daerah ini. Hanya spanduk-spanduk saja yeng menunjukkan kalau lokasi ini pernah masuk daerah BAHAYA.

Sehabis nostalgia dan beli bensin, akhirnya aku sampai di rumah mbak Destina. Langsung masuk rumah dan mumpung mbak Destina masih asyik di belakang, mungkin nyiapin makanan berat, aku langsung menyantap Thiwul yang sudah tersedia di meja.



Satu gelas teh langsung habis kuteguk. Saking nafsunya makan thiwul sampai gak sadar tahu-tahu ada orang yang ikut bergabung.

Ya sudah, thiwul yang sudah siap santap kutaruh lagi di meja dan kita ngobrol ngalor ngidul. Ternyata asyik juga ngobrol dengan bapaknya mbak Destina ini. Seru dan penuh nostalgia.

Akhirnya jam menunjukkan waktu untuk pulang dan akupun pamitan pulang. Tanpa malu-malu aku langsung SMP (Sudah Makan Pulang) dan segera berdiri. Kasihan Lilo kalau harus pulang jalan kaki lagi ke rumah.

Saat itu kulihat ada mobil masuk ke halaman mbak Destina dam aku langsung menebak.

"Itu pasti mbak Ratih..."

Bener juga. Ketika aku keluar, maka mbak Ratih masuk dan langsung memarkir kendaraannya. Seorang mbak Ratih keluar dari mobil bersama dua bidadari kecil dan satu orang teman mbak Ratih. Kayaknya ini pengasuhnya bidadari mbak Ratih.

Aku bener-bener surprise ketemu sama mbak Ratih, tenryata masih muda banget tapi sudah punya dua bidadari kecil yang cantik-cantik.

Ya sudah acara pamitan dilanjutkan dengan acara ngobrol lagi di halaman rumah mbak Destina.

Aku langsung saja bilang sama mbak Destina, "Apa arti Lovina, hayo?"



Sebelum kelamaan njawab aku langsung bilang, kalau Lovina adalah nama pantai tempat mbak Ratih dulu berbulan madu dengan suami tercinta. Waktu itu aku cerita kalau aku bulan madu di Berastagi dan Danau Toba, sedangkan mbak Ratih cerita tentang bulan madunya di Lovina.

Pembicaraan kemudian makin seru, apalagi ketika cerita tentang bisnis tiket. Akupun hanya ikut mengamini saja kalau para cewek ini sudah saling bertukar kata.

Akhirnya jam makin menunjukkan waktunya dan akupun harus ikhlas bin rela untuk berpisah dengan Pakem dan seisinya. Aku sempat foto dulu dengan mbak Ratih dan dua bidadarinya sebelum akhirnya harus meluncur ke Yogya.



Samnpai di rumah aku langsung menunrunkan istri di depan warung mie sehati dan kemudian langsung tancap gas ke sekolah Lilo.

Eh, sebelum gas lebih dalam kuinjak aku sempat melirik ke pintu warung yang terbuka dan kulihat ada wajah Lilo di balik pintu.

"Ups.. kok sudah pulang mas Lilo? Baru mau kujemput nih..."

Kulihat wajah lilo seperti menahan marah, akupun langsung puter balik dan parkir motor di depan warung mie sehati.

Kudekati lilo dan kutanyakan padanya, naik apa dia pulang ke rumah.

"Jalan kaki", jawab Lilo pendek.

Akupun langsung menimpalinya, "Wah hebat nih mas Lilo. Berani jalan kaki sendiri pulang ke rumah. Aku salut deh sama mas Lilo"

Lilopun kemudian memelukku sampai aku terjatuh dan kamipun bergulingan di lantai warung mie sehati.


"Alhamdulillah"

Lilo bisa memahami perasaanku dan memaklumni keterlambatanku menjemputnya.Hari inipun berlalu dengan penuh suka cita.

+++

Pelajaran hari ini :
1. Naik motor berduaan ke PAKEM sama istri ternyata memang nikmatnya sampai di hati
2. Mbak Destina dan Mbak Ratih ternyata adalah alumni UGM yang bisa dipegang kata-katanya (dan semoga akupun bisa mencontoh mereka untuk selalu menepati apa yang keluar dari mulutku). Mbak Ratih pernah ingkar janji padaku dan sekarang tanpa dijelaskan secara alngsung, aku sangat memahami mengapa waktu itu mbak Ratih tidak bisa datang ke Munas UGM.
3. Lilo adalah anak yang sudah dewasa pikirannya meskipun badannya masih belum gehde (karena orang tuanya juga bukan raksasa, tapi hanya PASUTRI yang biasa-biasa saja).
4. Syukuri apa yang ada karena itulah yang harus kita lakukan.

Kursus Fot Kilat

Senin, November 15, 2010

Fajar Utama memantau Merapi

Pernahkah kita ketinggalan handphone atau jam tangan?

Bagi yang terbiasa memakai ponsel kemana-mana atau bagi mereka yang selalu melihat waktu setiap periode tertentu, maka ketinggalan ponsel atau jam bisa sangat menyiksa.

Waktu telah membuktikan bahwa aku ternyata tidak masalah ketika ketinggalan ponsel atau ketinggalan jam. Tenryat ajustru yang bermasalah adalah ketika aku ketinggalan kamera. Dua kamera kesayanganku ketinggalan di Jakarta ketika aku ke Jogya dan aku seperti kehilangan kekasih hati.

Banyak sekali momen-momen yang hilang karena tertinggalnya kamera ini.

Ini kali pertama aku naik Kereta Api dari Jogyakarta ke Jakarta yang berangkat pagi hari dan sampai di Jakarta menjelang Maghrib. Biasanya aku naik KA berangkatnya malam dari Jogya.

Naik KA berangkat siang pernah kulakukan beberapa kali memang. Misalnya ke Surabaya pada tahun 70an dan ke Jogya dari Jakarta saat launching YES (Yogyakarta Executive Service?).

Naik KA Fajar Utama ternyata sangat penuh warna. Sangat jauh berbeda suasananya dibanding naik KA Bima, misalnya. Suasana sepanjang jalan benar-benar hiruk pikuk bak pasar malam.

Penjaja segala macam jualan ada di atas KA. Mulai alat pijat, cobek, kerajinan tangan, sisir, segala macam makanan ringan sampai berat, minuman hangat sampai dingin, semuanya lengkap tersedia di atas KA Fajar Utama (FU).

Yang bikin makin meriah adalah para pengamen yang dandanannya norak abiz dan jenis kelamin penyanyinya tidak jelas. Akhirnya kuptuskan untuk tidur saja, kebetulan tetangga samping dudukku juga asyik ndengerin suara ponsel dengan headsetnya. Kayaknya ndengerin lagu deh.

Ternyata tidur di KA FU harus cuex habis. Sebentar-sebentar ada saja yang membangunkan. Kadang begitu mata dibuka ada juluran tangan di bawah (tangan pengemis maksudnya), sehingga aku langsung memejamkan mata lagi. Kadang sudah bangun ternyata hanya ditawarin makanan ringan.

"Lanting mas, baru !"

Yahhhh...tidur lagi deh.

Segala macam posisi tidur sudah dicoba dan ternyata masih kurang nyenyak juga. Akhirnya ponsel dihidupkan dan membaca beberapa status teman-teman atau beberapa imil yang masuk.




"...Ternyata aktivitas siang ini agak mengkuatirkan, terjadi getaran yang kuat di puncak merapi sejak jam 10.30 sampai saat ini, sehingga seismografnya over scale."

"...terjadi luncuran awan panas dari 10.38 sampai saat ini belum mereda... hal seperti ini mungkin masih akan berlangsung beberapa waktu, yang secara implisit dikatakan oleh Pak Surono dengan maraton."

"...Ternyata awan panas tidak hanya meluncur ke sungai gendol, woro, boyong dan kuning yang ada di sisi selatan. Ternyata sungai2 yang berada di sisi barat juga mendapat pasokan awan panas dengan jarak luncur yang jauh. Padahal tahun 1994 awan panas hanya ke kali boyong dan 2006 ke kali gendol... ini hampir semua :(..."

"...Ternyata besar juga energi yang direlease dalam krisis Merapi saat ini, apakah maraton sudah usai? Atau hanya istirahat sebentar?..."

Mata yang tadinya terkantuk-kantuk jadi gak bisa merem lagi. Kembali dua jempol ini pencet sana-pencet sini untuk mengetahui berita lebih lanjut merapi.

Mas Tama banyak sekali memberikan informasi tentang Merapi yang bisa diakses melalui http://mountmerapi.net/

Sementara itu pak Budi WS dan mas Nizam terus memantau secara langsung segala kegiatan yang berhubungan dengan Merapi dan langsung broadcast melalui BB masing-masing.

Jadilah sepanjang perjalanan KA FU isinya hanya memantau kegiatan Merapi.


+++

Silahkan lihat sendiri disini

Camera online dari Kaliurang
Radio-radio streaming di Jogyakarta

Radio Lingkar Merapi

Selasa, November 02, 2010

PB 2010 : Aku Datang Aku Menang

Tanpa rencana matang, aku akhirnya berangkat ke acara Pesta Blogger 2010. Hebatnya aku malah bisa bareng istri menghadiri acara PB 2010 ini. Tahun lalu aku hanya ngajak Lilo dan pulangnya istri nyamperin ke lokasi PB 2009.



Ada gundah di hati karena pagi tadi Merapi mengeluarkan hujan abu yang sampai ke Cungkuk, tempat anak-anakku berada. Kupantau terus status FB anakku dan ternyata laranganku untuk tidak sekolah tidak digubris oleh anakku.



Orang tua mana yang tega melihat kondisi seperti ini. Kubaca status pak Budi WS yang akhirnya pulang ke rumah karena bandara ditutup dan tidak jadi meresmikan acara Kagama di Tangerang. Lalu kalau kondisi seperti ini mengapa anakku nekad masuk sekolah?

Jadilah seharian di PB 2010 pikiranku terbelah dua, bahkan mungkin lebih. Aku sibuk mencari masker untuk dikirim ke Jogya, sibuk memasarkan Mie Ayam Sehati di kalangan teman-teman Blogger, sibuk kangen-kangenan dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa, sibuk juga motret istri bersama para seleb yang datang di acara itu.


Yang paling sibuk tentu menemani para blogger bekasi yang begitu hiruk pikuk dengan aneka gayanya masing-masing.

Mereka pantas bergembira karena mereka datang, mereka menang dan mereka memang yang terbaik hari ini. istriku sampai terpingkal-pingkal melihat tingkah polah mereka. Ada saja yang dilakukan mereka yang membuat istriku merasa geli.


"Pak ini buat dedek, pasti suka deh...", kata mereka sambil menyerahkan kaos "colongan" dari manekin di salah satu sudut arena PB 2010.

Aku hanya bisa senyum-senyum saja melihat kelakuan mereka yang sudah kusadari sejak sebelum acara ini berlangsung. Ibote memang heboh dan terheboh di arena PB 2010 ini.



"Mas Eko, blognya Lilo itu bener tulisan Lilo asli?"

"Nggak juga mas. Aku yang membuatkan blog itu, kemudian Lilo menuliskan materi blognya. Terakhir aku rapikan paragrafnya. Sayang sekarang lilo lebih asyik main Game di FB, jadi jarang nulis di Blog lagi"

Dialog-dialog semacam ini sering mewarnai perbincanganku dengan teman-teman lama yang bertemu lagi di ajang ini.

"Mas saya Asep adiknya mas Tomi"

"Wah lebih ganteng adiknya nih"

Nah ini dialogku ketika bertemu dengan mas Asep,seorang blogger yang artikel blognya kuikuti melalui imil.

Begitulah pikiranku bercabang kemana-mana selama acara PB 2010 ini berlangsung. Akhirnya kuikuti saja arus yang ada di depanku.

Dua komunitas yang kuikuti, Kompasiana dan Blogger Bekasi (BeBlog) memenangkan ajang penghargaan di PB 2010, blogku juga masuk final blog wirausaha, jadi bukankah harus kunikmati kesenangan pesta ini? Ini saatnya berpesta dan marilah kita berpesta, tapi jangan lupa di belahan daerah yang lain ada yang perlu perhatian kita.

Semoga aku mampu menangkap yang tersirat dari acara ini dan bukan hanya yang tersurat saja.

+++
sumber gambar hasil editing dari pak Ceppi, Tribun News, dan koleksi pribadi (yang di edit backgroundnya memakai fotomix)

Jumat, Oktober 29, 2010

Kabar dari Merapi

Imil dari Koordinator Sebuai, dicopas dari Catatan Mas Kika

Dear teman-teman,

Mohon bantuannya untuk mensirkulasikan pesan berikut.

Berikut adalah info seputar Merapi meliputi kontak person, lokasi pengungsian dan data pengungsi.

Terima Kasih

INFO TIM SIAGA
•Tim Siaga Tlogolele, Pak Sukarno 081804122218
•Tim Siaga Jrakah, Pak Jumadi 08170630375
•Tim Siaga Klakah, Pak Pomo 081915439447 Jumarno 087834123330
•Pak Yatin (Lurah Ngargomulyo) 085729318157

INFO POSKO
1. Posko Jalin Merapi at Dukun, Magelang: Studio K FM Jl Muntilan Dukun KM , Dusun Tegalsari, Desa Dukun, Kecamatan Dukun. contact person: Bayu +6287834019273, Sinam MS +628562537818

2. Penanggung Jawab Pengungsian di Ngadipuro Dukun Magelang, Kepala Desa Ngadipuro +6281392528545

3. Penanggung Jawab Pengungsian TPS Ngadipuro Dukun Magelang, Kepala Desa Ngadipuro +6281392528545

DATA PENGUNGSI (IDPs INFORMATION) Yang tersebar di WILAYAH MUNTILAN, MAGELANG dan SLEMAN

Kecamatan Dukun, MagelangTerdapat 8 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 11.812 jiwa

Kecamatan SrumbungTerdapat 19 titik pengungsian dengan total pengungsi 6.974 jiwa

Kecamatan SawanganTerdapat 7 titik pengungsian dengan total jumlah pengungsi 1.038 jiwa

Kecamatan SalamTerdapat 2 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 3.438 jiwa

Desa Sengi Terdapat 2 Posko; Jumlah pengungsi 435 jiwa Jarak: 7 Km dari puncak merapi

Desa Krinjing Terdapat 3 Posko; dengan jumlah pengungsi 2091 jiwa Jarak: 3,5 Km dari puncak merapi

Desa NgargomulyoTerdapat 2 Posko; dengan jumlah pengungsi 1506 jiwa Lokasi berjarak 5 km dari puncak Merapi

Desa SumberTerdapat 3 posko; dengan jumlah pengungsi 3561 jiwa Lokasi berjarak 5 km dr puncak merapi)

Kebutuhan Pengungsi

Prioritas yang dibutuhkan para pengungsi saat ini adalah:
1. hygiene kit
2. Kebutuhan bayi
3. Susu utk anak
4. Kasur bayi anak kecil
5. Masker
6. Logistik (makanan) 

Mas Kika & Tim akan berangkat tgl 31 Okt '10
Saya akan berangkat tgl 5 Nov '10

*ada yg mau ikut nyumbang?silahkan hubungi saya di 085691461203

http://nulisdanmimpi.wordpress.com
http://sejutabuku.org

+++

Sumber gambar disini

+++

UPDATE DANA MERAPI di Posko Kedai Digital pukul 21:40 Rp. 70.000.400, terkumpul 33 jam sejak kemarin siang. tadi sore sudah kita bagi 40juta di empat lokasi di Sleman.
Besok 30juta akan kami belanjakan dan di bagi di beberapa titik di Magelang yg masih hujan abu. bagi yg menyumbang sampai jumat sore dana akan kami tampung dan kami salurkan melalui rekan2 relawan lainnya.. WE LOP U FULL!!

Kamis, Oktober 28, 2010

Sarapan sepotong kue


Pagi ini aku sarapan sepotong kue dan sebotol teh. Rasanya nikmat luar biasa. Selepas makan dan minum akupun ingat kembali kata ayahku almarhum.

"Saat kamu makan makanan yang enak, cobalah ingat di belahan bumi yang lain, ada yang belum tentu bsia makan seperti kamu. Sehari bisa makan saja sudah untung"

Astaghfirullah. Terima kasih buat bapakku yang masih suka mengingatkan aku walaupun beliau sudah tiada. Rasanya ibuku tersenyum di sampingku, padahal aku hatrus meyakinkan diriku bahwa Ibuku juga sudah tiada.

Berbahagialah yang masih mempunyai ayah dan ibu lengkap. Lakukan yang terbaik buat mereka, berbagilah pada sesama untuk menyenangkan hatimu, dan sebagai bukti syukur padaNya.

Insya Allah. Jalanmu akan dimudahkanNya. Amin.

Di belahan bumi yang lain masih banyak orang yang memerlukan uluran tangan kita, Yang paling dekat ada di Merapi, di Mentawai dan di Wasior

+++




Wasior

+++



Indonesia Berduka kembali

+++



Detik-detik Merapi meletus

Rabu, Oktober 27, 2010

Hari Blogger Nasional

Begitu banyak yang ingin kutulis dan akhirnya yang kutulis justru yang tidak kurencanakan. Siapa mengira Mbah Marijan akan meninggal dalam peristiwa meletusnya Merapi? Bahkan berita selamatnya mbah Marijan lebih seru dibanding berita yang lain.

Ketika akhirnya mbah Marijan dinyatakan meninggal dan foto mbah Marijan saat diotopsi menyebar kemana-mana, barulah orang mulai ngeh dan saat itupun bertubi-tubi ponselku menerima pesan seputar Bencana di Indonesia, baik di bagian Timur, Tengah maupun Barat.

Akupun kembali terusik menulis tentang Pesta Blogger 2010 yang akan segera berlangsung. Saat hati masih ragu untuk mendatangi acara pesta blogger, saat itu pula banyak ajakan untuk mengikuti pesta blogger demi keberlangsungan beberapa komunitas yang kuikuti.

Seharusnya aku memang ada acara di Jogya, tetapi justru istriku yang mau datang ke Cikarang untuk menyelesaikan beberapa urusan. Akibatnya aku mungkin tetap "stay" di Jakarta menemani istriku, bahkan mungkin bisa mengajak istriku untuk ikutan PB 2010.

Tapi, layakkah kita berpesta di saat ada saudara kita sedang didera bermacam-macam penderitaan?

Berita menyejukkan datang dari salah satu anggota panitia PB 2010, mas ATG. Menurut mas ATG, ada acara khusus di event Pesta Blogger 2010 yang akan membahas masalah kepedulian PB 2010 terhadap masalah bencana nasional yang sedang sangat hangat ini.

Baru saja aku terima berita di inbox ponsel dari teman-teman Tangan Di Atas (TDA).


Kawan-kawan, 

Info siang ini kebutuhan makan di Pengungsian Hargobinangun Merapi saja 2.000 orang lebih, belum di lokasi lain, 

Kedai Digital Corp sejak pukul 12 siang td mengumpulkan dana melalui Twitter, BBM dan Fesbuk, sampai saat ini sdh terkumpul dana 19.750.000.. Bagi yg ingin bergabung monggo transfer ke BCA 4563000000 a/n Saptuari Sugiharto.


Luar biasa teman-teman TDA ini.Mereka tidak hanya ngomong doang tapi langsung menuju sasaran dan langsung membawa pertolongan pada yang memerlukan. Salut buat teman-teman TDA.

Beberapa jam kemudian kulihat di FB Saptuari ada tulisan ini :


Sampai pukul 18:50 bantuan DANA UNTUK MERAPI melalui Posko Kedai Digital Corp sejumlah: Rp. 40.680.000.. Malam ini kami mulai belanja!



+++
Hendaknya semangat untuk membantu tidak hanya terfokus di Jogyakarta saja. 
Mungkin di Papua dan di Mentawai kondisinya jauh lebih parah dan bantuan juga lebih sulit sampai.
Di Hari Blogger Nasional ini mari kita ingatkan diri kita masing-masing, "sudah sejauh mana kita bermanfaat bagi lingkungan kita?"

Jumat, Oktober 22, 2010

Subuhan di Masjid Hijau Daun

Pas adzan subuh aku terbangun dari tidur, langsung buka pintu kamar, ambil air wudhu dan pergi ke masjid Hijau Daun. Suara saling bersahutan dari beberapa masjid terdengar pelan dan syahdu  di pagi yang masih gelap ini.

Ada beberapa masjid di sekitar jalan Taman Hijau Daun. Paling megah tentu masjid dari PT Hutama Karya, sebuah BUMN Konstruksi yang menyisihkan keuntungannya untuk membangun sebuah masjid yang indah, cantik dan nyaman.

Ada juga masjid Waskita yang selalu laris manis kalau hari Jumat. Letaknya yang di "basement" membuat masjid ini kurang terlihat bagi pejalan kaki yang lewat di depan kantor Waskita.

Lebih dekat ke rumah ada masjid kecil yang terletak di persimpangan antara jalan Hijau Daun 3 dan 6. Kemudian di pasar ada sebuah masjid besar yang luasannya lebih besar dari yang ada di Hutama Karya.

Pagi ini aku memilih yang paling dekat yaitu di masjid Hijau Daun. Beberapa tetangga kulihat di masjid itu. Setelah selesai sholat untuk menghormati masjid, aku iseng menghitung jumlah orang yang hadir dan jumlah orang yang berasal dari Jogyakarta.

Ternyata yang hadir di masjid itu lebih dari 30% adalah orang Jogyakarta. Lebih istimewa lagi mereka adalah alumni UGM semua dan dari jurusan Teknik Sipil semua.

Ketika imam mulai bertakbir, kulihat ada seorang jamaah baru yang masuk dan paslah porsi orang Jogya yang lulusan sipil UGM genap 30%.

Saat imam takbir tadi ada 9 orang jamaah sholat subuhnya dan 3 di antaranya adalah kawan kantorku.


Yuk kita sukseskan Gerakan Subuh Masal yuk..!

Sabtu, Oktober 16, 2010

Lautan Manusia di Pawai Karnaval Jogya

Sesuai kesepakatan dalam rapat keluarga hari ini, maka acara malam ini adalah nonton pawai karnaval di Malioboro.

"Mau parkir di Sate Pak Amat atau di samping masjid Gedhe Kauman?"

"Di tempat yang paling memungkinkan dan paling dekat dengan lokasi saja pak"

"Jangan di sate pak Amat pak. Untuk menuju ke tempat parkir saja bisa kesulitan kita pak"

Akupun menyepakati mereka untuk parkir di rumah Mas Lukman yang terletak di sebelah utara masjid Gedhe Kauman.



Perjalanan menuju lokasi pawai ternyata memerlukan energi yang kuar biasa dan hanya Lilo yang akhirnya bisa menikmati pawai ini dengan tanpa kendala.

Dengan manisnya Lilo duduk di pundakku, sehingga bisa menyaksikan rangkaian acara yang ada di depan kerumuman manusia bak lautan manusia ini.

Sebagian besar foto ini memang hasil jepretan Lilo yang santai duduk di atas pundakku. Kaka-kaka Lilo yangmerasa tidak melihat apa-apa akhirnya ngacir duluan dan hilang begitu saja dari sisiku.

Rupanya mereka sudah pamit ke ibunya. Aku tentu saja jadi tidak tenteram dan segera meluncur ke rumah mas Lukman untuk menemui mereka. Syukur akhirnya semua bertemu kembali.

Memang acara malam ini luar biasa ramainya.


Di alun-alun LOR sendiri sudah ada acara Sirkus dan pernak pernik acara lainnya di sekeliling arena sirkus. Dengan demikian lengkaplah keramaian di seputaran malioboro dan bermuara akhir di alun-alun LOR (utara).


Beberapa jalan menuju lokasi acara karnaval ini, yang tadinya dua jalur dibuat menjadi satu jalur saja, sehngga bagi masyarakat yang terjebak di kemacetan ini tentu akan merasa makin terjebak. Ini memang malam yang penuh dengan kesabaran dan toleransi.

Jangan marah kalau ada yang minum teh manis dan karena didorong oleh orang lain terpaksa menjatuhkan tehnya di kaki kita. Itu salah satu ujian kesabaran di saat kita berada pada kondisi tidak siap, kondisi yang membuat kita jadi mudah marah.


Menjelang acara dimulai, aku sempat merekam kejadian di seputaran pojok beteng kulon yang terletak berdekatan dengan lapangan parkir stasiun Ngabean.


Beberapa polisi lalin tampak dengan ketat dan ramah memohon kepada mereka yang "ngeyel" ingin melewati jalan yang tadinya dua arah untuk mencari jalan lain saja.

Sebenarnya di beberapa titik di luar malioboro banyak layar raksasa yang dipasang untuk memuaskan para penonton karnaval yang tidak bisa sampai ke lokasi karnaval. Panitia telah menyiapkan 6 (enam) titik nobar untuk memecah konsentrasi penonton acara ini. Ini adalah upaya yang sangat bagus, meskipun mungkin hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Lokasi di Ngabean terlihat sepi dair penonton.


Lautan manusia di lokasi karnaval memang menyurutkan niat untuk menonton lebh lama. Praktis hanya yang berdiri di depan saja yang bisa menikmati acara ini. Terlihat beberapa anak kecil sangat menikmati acara ini, karena mereka biasanya dipanggul oleh orang tuanya agar bisa menyaksikan acara ini dengan baik.


Memang ada banyak sebab kenapa mereka yang tidak bisa menonton para peserta karnaval, tapi tetap saja menikmati suasana macet total ini.

Sebab-sebab itu misalnya sebagai berikut :
  1. Sedang dimabuk cinta, sehingga yang dipentingkan adalah kebersamaan dengan kekasih hati.
  2. Mempunyai sifat yang super ulet, sehingga tidak masalah kalau harus berjuang dengan sepenuh tenaga untuk merangsek ke depan.
  3. Penuual makanan, minuman atau penjual mercon. Makin ramai, makin macet, maka mereka makin menikmati larisnya dagangan mereka.
  4. Ingin memanfaatkan situasi tak terkendali ini dengan melakukan aksi negatip (misalnya mencopet). Seoga untuk yang ini aku salah menilai dan tidak ada yang kecopetan pada hari ini. Amin.
Untuk acara semacam ini, kalau memang ingin menikmati pawai karnaval dengan santai ya lebih baik ikut nobar di beberapa tempat yang disediakan layar tancap raksasa. Suasana lebih santai. Bisa sambil minum wedang ronde dan bergurau dengan kelompok masing-masing.


Malampun makin menjelang dan saatnya menjumpai mbak Bantal dan Dik Guling.

Kamis, Oktober 14, 2010

Tiket 13C

Dua minggu lalu aku naik BIMA dan dapat tiket nomor 13C. Setelajh naik KA Bima, tak cari-cari ternyata nomor kursi 13 C itu tidak ada. Adanya cuma 13 A, B dan D.

Hehehe...lain kali hati-hati kalu beli tiket. Jangan mau dikasih nomor 13C.

Perjalanan Sang Air

Kisahnya terjadi tahun 1978 di Taman Mini Indonesia Indah. Berarti kejadian ini sudah 32 tahun yang lalu lamanya. Sayangnya aku tidak ingat secara detil kejadiannya, tapi aku ingat dengan jelas apa yang menjadi topik utamanya. AIR !


Inilah kisah seorang polisi (?) yang dipaksa untuk mewakili daerahnya dalam ajang pentas Humor Nasional. Dia adalah wakil dari pulau Sumatra bagian selatan (tepatnya dimana aku sudah lupa). Mungkin dari Lampung, mungkin juga dari Palembang. Aku tidak ingat betul.

Kutuliskan kembali yang kuingat dan kuberi tambahan kalimat agar lebih cocok untuk ditulis di blog ini.

"Aku adalah air"

"Aku mengalir kemana aku suka asal tempatnya lebih rendah dari tempatku sekarang"

"Aku juga bisa ke tempat yang lebih tinggi dengan bantuan pompa"

"Aku bisa memadamkan api yang menyala dan aku juga bisa membawa banjir yang memporak porandakan desa ataupun kota"

"Aku bisa masujk ke washtafel artis-artis cantik. Aku bisa mengusap wajah lembut mereka"

"Aku bisa masuk ke bak mandi mereka dan mengusap semua kulit halus mereka. Kuusap rambut mereka, telinga, wajah, bibir, leher jenjang yang mulus, perut dan kaki mereka"

"Aku betah menjamah para artis yang berendam. Aku bersatu dengan sabun dan menggosok badan mereka pelan-pelan. Kadang aku menggosok agak cepat kemudian pelan lagi"

"Betapa nyamannya jadi air, sampai akhirnya aku harus ikut membersihkan toilet ketika tombol flush dipejet"

"Aku berlarian bersama kotoran manusia, masuk ke parit-parit kotor bersama sampah-sampah yang harusnya tidak ada di parit ini"

"Kemana para pembuang sampah ini. Kenapa mereka tidak menggunakan otak mereka untuk berpikir sejenak sebelum membuang sampah di parit"

"Aku tertahan di parit bersampah ini. Kotor dan bau !"

"Aku tak bisa lagi jalan-jalan. Aku semakin hitam dan semakin kotor, sampai akhirnya teman-temanku berdatangan"

"Mereka adalah teman-temanku dari gunung. Air gunung yang segar dan menyegarkan menemaniku di parit kotor ini"

"Aku bertanya pada mereka. Mengapa tak ada lagi senyum teman air gunungku?"

"Aku menangis ketika melihat air gunung yang segar itu ternyata juga tidak kalah kotornya. Lumpur-lumpur telah melumuri air gunung temanku dengan warnanya yang kecoklatan"

"Pohon-pohon telah tercabut bersama akar-akarnya dan tak ada lagi tempat bercanda air gunung dibalik akar itu"

"Bersama air gunung yang terus bertambah banyak aku akhirnya keluar dari parit dan meluncur menuju ke tempat lain yang lebih rendah. Kubawa rumah-rumah penduduk di sekitarku, bahkan mobil-mobil yang parkir di jalan kuseret bermeter-meter"

"Akupun sampai di laut yang begitu luas. Kunikmati keindahan satwa laut yang begitu bersahabat. Mereka berlarian kesana kemari dengan kecepatan mereka masing-masing"

"Dentuman bom membuat kawanan satwa laut terkapar tak berdaya dan menyerahkan dirinya menjadi santapan manusia sang penguasa dunia"

"Akupun hanya bisa menyaksikan saja. Tubuhku kepanasan dan akhirnya aku melayang ke udara, mengikuti sang angin dan akhirnya bersatu dengan air gunung yang penuh ceria dan penuh kesegaran"

"Kusaksikan para manusia yang begitu mengerti akan perlunya aku di sisi mereka dan betapa mereka tetap saja menghancurkan rumahku, menghancurkan keluargaku dan mengurangi tempatku bersemayam"

"Aku adalah kehidupan manusia dan aku adalah kematian manusia. Semoga mereka memahaminya"


+++
sumber gambar : Blog Citography disini dan disini

Tulisan ini dipersembahkan untuk mendukung "Blog Action Day 2010"

Sabtu, Oktober 09, 2010

Nonton Pameran (Piknik Murah meriah)

Lama banget gak jalan sama-sama satu keluarga, maka hari ini kit anonton pameran komputer di Jogyakarta. Gak ada yang menyenangkan selain jalan-jalan bareng satu keluarga.

Menjelang maghrib datang dan menjelang isya baru pulang. Yang menyenangkan, istirku ketemu dengan kawan lamanya di pameran itu. Sayang lupa kalau bawa tustel.

Mbak Litha juga ketemu sama temannya yang baru saja dia antar pulang ke rumah.

"Eh ketemu lagi.."

Dan pembicaraanpun jadi seru.



Lilo seperti biasa selalu suka di stand game. Ada game 3 Dimensi dan kitapun setia menemani Lilo memainkan game di stand itu.



Mbak Luluk dan mbak Litha asyik ngobrol di belakang kita.



Ibunya Lilo asyik motret kita yang sedang asyik diskusi masalah game 3 Dimensi.



Seperti biasa, Lilo tak peduli dengan sekelilingnya kalau sudah main game.



Sekali lagi, terima kasih buat mbak Litha dan mbak Luluk yang setia menemani kita jalan-jalan. I Love U FULL nak..!:-)

Rabu, September 22, 2010

Renungan Setelah Lebaran

Mau tahu kualitas ibadah kita selama bulan Ramadhan?

Gampang saja. Lihatlah apa yang kita lakukan setelah bulan Ramadhan dan bandingkan dengan sebelum bulan Ramadhan. Bila masih sama, maka sebenarnya kita tidak mendapat apa-apa dari adanya bulan Ramadhan. Silahkan direnungkan sendiri.

Menjelang selesainya bulan Ramadhan, kita sering disibukkan oleh kegiatan yang menjauhkan diri kita dari adanya bulan Ramadhan. Sibuk mudik, sibuk menyiapkan hidangan hari lebaran atau sibuk mencari baju baru, itulah potret kebanyakan dari kita.

Aku sendiri merasa ada yang salah dengan mengambil hari pembukaan Mie Sehati pada hari "H+2". Sejatinya rencana awal pembukaan mie ayam sehati adalah pada tanggal 14 September 2010. Sayangnya hari itu sudah dipakai untuk acara Mudik Sipil 2010, sehingga keluargaku berkeberatan kalau harus berbagi acara dengan mudik sipil 2010.

Sampai malam takbiran, kita masih disibukkan dengan persiapan warung dan malah melupakan persiapan menjelang perginya bulan Ramadhan.

Kulihat kehidupan di sekelilingku dan kulihat juga komentar kawan-kawan di akhir Ramadhan maupun setelah menginjak bnulan Syawwal. Rasanya ada yang kurang pas dengan Ramadhan di Indonesia.

Budaya mudik ini sudah jadi budaya yang malah menjauhkan kita dari esensi bulan Ramadhan. Adakah gerakan mengembalikan nafas Ramadhan ke nafas aslinya?

Selasa, September 07, 2010

Jadi Imam Mesjid

Mendekati hari "H" Lebaran, maka masjid makin sepi saja. Kemarin malam hanya ada beberapa orang yang hadir di Masjid Hutama Karya. Satu deret jamaah saja tidak penuh, banyak jamaah yang hari itu tidak bisa datang ke masjid.

Hari ini, kulihat jamaah Isya dan Tarwikh cukup banyak. Aku sedikit tersenyum, alhamdulillah, berarti kemarin malam ada yang berhalangan sehingga masjid jadi sepi. Hari ini terbukti masih banyak yang hadir sebagai jamaah setia masjid Hutama Karya ini.

Setiap malam aku memang sering sholat jamaah di masjid ini dibanding sholat jamaah di masjid Waskita. Soalnya di masjid Waskita lebih seru kalau siang hari. Jamaahnya padat dan sebagian besar tetap berada di Masjid begitu usai sholat, bukan untuk tidur tapi untuk mendengarkan cerita ustadz tentang segala hal yang perlu dikaji dari Al Quran dan Hadits.



Malam ini begitu iqomah dikumandangkan, aku langsung berdiri seperti biasa, tetapi ternyata beberapa jamaah mendorongku untuk maju terus.

"Astaghfirullah", kataku dalam hati. Ternyata dari begitu banyak jamaah ini, wajah imam ataupun pendamping imam yang kukenal biasanya duduk di barisan paling depan ternyata tidak ada terlihat satupun.

"Ayo pak, sekali-kali jadi imam di sini", kata beberapa orang sambil mendorong pelan tubuhku.

Tanpa terasa aku sudah sampai di deretan terdepan di sajadah imam masjid. Ya sudah, bismillah, kumulai tugasku sebagai imam yang pertama kali di masjid ini.

Pikiranku tiba-tiba kembali ke dua puluh tiga puluh tahun lalu, saat aku masih aktif di masjid Perumnas Condong catur. Dunia ini seperti berputar kembali lagi ke peristiwa yang kualami dulu.

"Astaghfirullah", kembali aku berucap. Kenapa saat jadi imam pikiranku bisa multitasking kemana-mana ya, bukankah ini tanggung jawab yang besar bagiku. Apa jadinya kalau aku salah dalam memimpin jamaah di masjid ini?

Kucoba singkirkan beberapa gangguan pikiran multitasking ini. Meski sulit, akhirnya aku berhasil menyelesaikan tugas sebagai imam sholat Isya, Tarwikh dan Witir.

"Alhamdulillah"

Entah kenapa aku selalu merasa sangat puas setiap kali sholat Tarwikh dengan model 4-4-3 bukan 2-2-2-2-2-1. Bukan karena aku merasa metode ini yang paling benar atau yang lain tidak benar, tapi kenangan betapa nyamannya sholat tarwikh waktu kecil selalu muncul setiap aku sholat dengan model 4-4-3.

Aku tawarkan dulu model sholat ini pada para jamaah sebelum aku mulai mengangkat takbir. Beberapa jamaah mengangguk dan salah satu jamaah malah bilang, "kayak MU pak".

Aku yang kurang dengar dengan kalimat itu minta komentar itu agar diulangi lagi dan aku terpaksa jadi ikut tersenyum.

"Ada-ada saja bapak ini, mau sholat kok malah cerita MU"

Fenomena makin sedikit jamaah sholat di suatu masjid adalah fenomena yang hampir terjadi di setiap masjid. Di hari terakhir Ramadhan, kadang hanya ada tiga orang jamaah masjid dan ketiga-tiganya adalah panitia Zakat Fitrah.

Kita memang sering lupa akan esensi Ramdhan, seperti juga kita sering lupa esensi acara Buka Bersama. Acara yang seharusnya bernuansa religi itu lebih sering jadi acara mengumbar nafsu saja. Lebaran tidak ditangisi karena berpisah dengan Ramadhan tapi justru dirayakan karena baru terima THR.

Acara Buka bersama juga sering tidak dilanjutkan dengan sholat berjamaah tarwikh, bahkan lokasi buka bersama kadang-kadang mencari tempat sholatnya saja susah.

Aku ajak diriku sendiri untuk selalu ingat Allah dimanapun berada. Semoga Allah menunjukkan yang benar adalah yang benar dan aku diberi kemudahan untuk melaksanakan kebenaran itu.
Amin.

Salam Sehati

Minggu, September 05, 2010

Hari yang panjang

"Hape ibu dicopet orang pak!", kata istriku di ujung telepon.

"Ibu kenapa gak ati-ati sih?", kataku dalam hati

"Gimana ceritanya?", ucapku yang terlontar lewat telepon

"Pasarnya rame banget dan ibu didesak-desak olah banyak orang. Didorong-dorong dan tahu-tahu dompet ibu sudah hilang"

"Tahu pasar ramai kok dimasukin. Kok nggak nyari tempat yang nggak rame sih? Dari tadi pagi aku kan sudah bilang nggak mau ke pasar Jatinegara, barang yang dijual murah tapi copetnya bikin ngeri", kataku masih dalam hati

"Ibu kok gak ati-ati sih", akhirnya terlontar juga ucapan yang ada di dalam hatiku tadi

"Dompetnya sudah kupegangi, tapi tetap juga tahu-tahu hilang tanpa terasa"

"Ya sudah kirim SMS saja apa yang hilang nanti kita urus. Segera lapor kantor polisi dan aku akan telepon ke Mandiri untuk blokir kartu ATM itu"

"Aku gak apal nomor hape bapak"

"Halah...lha tadi kok bisa kirim SMS ke aku"

"Itu nomor Litha. Aku kirim SMS ke Litha dan Litha yang kirim SMS ke Bapak"

"Lho? Aku kok nggak ada data nomor Litha yang ini?", kataku dalam hati

"Kalau begitu ibu kirim lagi SMS ke Litha dan tulsi apa saja yang hilang yang bis asegera kita blokir", kataku via telepon sambil tetap bertanya-tanya "kok aku nggak punya nomor Litha ya?"

Akupun kemudian telepon ke Bank Mandiri 14000 dan setelah lama menunggu antrian, akhirnya bisa juga bicara dengan operator Bank Mandiri.

Wow, ternyata lapor kehilangan kartu ATM Mandiri ini benar-benar "njlimet" karena pihak Bank memberi pertanyaan yang sangat teliti. Mbak Lila, sang operator dari bank Mandiri, begitu telaten bertanya segala macam pertanyaan standard yang aku kadang-kadang kebingungan menjawabnya.

Kapan transaksi terakhir, berapa saldonya, dimana buka tabungan pertama kali, dan pertanyaan semacam itu yang membuat aku harus memeras otak dulu untuk mengingatnya.

Akhirnya sukses juga melakukan blokir ATM Mandiri. Tinggal melakukan blokir untuk kartu-kartu yang lain.

Jadilah hari ini penuh dengan acara lapor ke kepolisian, telepoon ke Bank, Gerai Provider Fren dan segala tetek bengeknya masuk foto copy laporan ke Polisi.

Yang bikin suasana jadi meriah adalah hilangnya nomor ponsel Kak Bimo yang hari ini harus mengisi acara di Islamic Centre bekasi.

Sebuah tajuk acara "Ceria Bersama Anak-anak" digelar oleh Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Bekasi dengan mendatangkan Pendongeng Sejuta Anak, Kak Bimo dan yang menarik adalah tidak ada yang tahu nomor ponsel kak Bimo, sementara itu kak Bimo juga tidak melihat statusku di FB kalau nomor ponsel istriku tidak bisa dihubungi karena dicopet orang.

Alhasil, perlu bantuan dari anak-anakku yang di Jogja untuk main ke rumah kak Bimo untuk menanyakan nomor Kak Bimo.

Fuih...!

Akhirnya, dapat juga SMS dari anak-anakku berisi nomor ponsel kak Bimo. Alhamdulillah. Terima kasih pada kedua anakku yang mau berjalan kaki di tengah panasnya cuaca menuju rumah Kak Bimo.



Puji syukur kupanjatkan ke pada Allah swt. Acara "Ceria bersama Anak-anak" sukses luar biasa berkat penampilan para pengisi acaranya yang memang pilihan.

Penampilan kak Bimo juga layak diacungi jempol. Hampir semua anak-anak tersihir oleh ucapan dan gerak-gerik kak Bimo yang sangat atraktif. Bahkan orang tua yang ikut hadir di acara itupun ikut terkekeh-kekeh melihat aksi kak Bimo di Panggung.

Selesai acara Lilo haerus pulang lagi ke Jogja, bersama kak Bimo dan istriku. Malam semakin larut ketika akhirnya aku tinggal sendirian lagi di Jakarta.

Tanggal 7 September 2010 insya Allah bisa mudik dan berkumpul bersama handai taulan di Jogja. Ada mudik Waskita, mudik Sipil, temu Cimart, Munas Katgama (versi internet) dan kopdar TDA Jogja menungguku. Belum lagi acara pertemuan dua keluarga besar kami (keluarga istriku dan keluargaku) di rumah Cungkuk.

Semoga aku bisa mengikuti semua acara itu dengan baik. Amin.

Jumat, Agustus 27, 2010

Kamis, Agustus 26, 2010

Tentang Kehangatan kata SMP

Aku baru ngeh ketika searching kata SMP di mesin pencari Gugel. Wow, aku harus mendukung gerakan SEO putih untuk kata SMP nih. Nampaknya kata SMP memang kata yang tidak banyak dicari, tetapi begitu nulis kata itu, maka munculah situs-situs yang membuat bulu kuduk jadi merinding.

Ini mirip dengan kata BEKASI, yang ketika dicari dengan mesin gugel yang muncul adalah sesuatu yang tidak kita harapkan. Untung kita keburu sadar sehingga saling beradubahu untuk membuat SEO putih buat kata Bekasi.

Para pembaca blog ini semoga juga sadar akan perlunya membuat tulisan yang mengandung kata SMP, sehingga bisa membendung popularitas situs-situs porni yang muncul setiap kata SMP diketikkan di mesin pencari.

Para pemilik blog dengan PR 3 atau lebih besar lagi semoga terketuk hatinya untuk menulis tentang SMP di blog masing-masing.

Jangan lupa tulisan yang dibuat sebaiknya disisipi gambar dan nama gambarnya juga diberi judul yang mengandung kata SMP.

Judul gambar ini adalah
"anak smp di tugu jogja"

kalau ini judulnya 
"ini turis jogja bukan anak smp"

gambar ini mirip dengan gambar yang ada di paling atas
judulnya 
"nostalgia SMP di jogja"

Nah, sialhkan berkreasi sendiri dengan imajinasi masing-masing. Yang penting membuat tulisan dengan kata SMP dalam tulisannya. Akan lebih baik lagi kalau beberapa kata SMP dibuat dengan huruf BOLD. Misalnya kata ini : SMP


Salut juga buat pemrakarsa ide ini. Silahkan meluncur ke pemrakarsa ide ini dan mari sama-sama kita buat tulisan tentang SMP.


Selamat menulis dan salut buat semua yang mau menulis kata SMP. Itulah saat-saat kehangatan persahabatan begitu terasa. Itulah saat-saat kita mulai tahu tentang hidup dan kehidupan ini. Kehangatan SMP masih terasa juga sampai saat kita sudah berusia senja.


+++
Artikel terkait :
Blognya Litha
Kehangatan Anak SMP
Anak SMP yang penuh gairah
Gelora Nafsu Anak SMP
Ganyang Situs Anak SMP

Kamis, Agustus 12, 2010

Selamat Datang Sakit

Pagi-pagi sepulang dari masjid, aku dicegat oleh kawanku yang kelihatan sedang meringis kesakitan sambil menelpon seseorang. Kutebak segera yang ditelepon adalah istrinya dan ternyata benar. Setelah selesai menelpon, pandangan temanku langsung beralih padaku dan suaranya lirih kudengar di telingaku.

"Tolong antar saya ke rumah sakit pak", begitu katanya.




Selamat datang sakit. Begitulah yang kuucapkan dalam hatiku. Perasaan ikhlas menerima sakit adalah awal yang baik untuk membuat rasa sakit menjadi rasa syukur.

"Alhamdulillah. Allah masih sayang padaku dan saat ini Dia sedang menegurku dengan nikmat sakit ini. Aku harus berhenti melangkah dulu dan memastikan langkahku sudah benar atau aku harus memperbaiki langkah-langkah kakiku yang mungkin ada salah disana-sini"

Itulah kalimat bijak bagi orang yang sedang sakit. Sebuah kalimat yang mudah dituliskan, tetapi saat kita sendiri yang sakit, mungkin kalimat itu tak pernah terlintas di pikiran kita. Di saat seperti itu, maka itulah gunanya seorang teman sejati.

Kejadian seperti temanku ini bisa menimpa siapa saja. Bisa juga menimpa diriku sendiri. Semua itu tidak ada yang tahu dengan pasti. Hanya Tuhan yang tahu tentang semua kejadian yang akan terjadi di muka bumi ini.



Aku jadi ingat nasehat ayah dari seorang temanku terhadap sekumpulan anak-anaknya. Kusebut sekumpulan karena anak-anaknya jumlahnya lebih dari delapan, jadi terlihat seperti sekumpulan orang muda (anak-anak) dengan satu bapak yang tentu lebih tua.

Sang Ayah ini bercerita tentang buah kelapa yang mana yang jatuh duluan.

Ternyata ada buah kelapa yang masih sangat muda sudah jatuh duluan. Ada juga yang masih muda tetapi karena dimakan hewan, maka dia jatuh duluan. Begitu juga hidup kita ini. Kita tidak pernah bisa menebak siapa duluan yang akan sakit dan siapa yang tetap sehat sampai meninggalnya.

Kalau sudah begini aku jadi ingat ibuku lagi. Kasih sayangnya yang begitu besar ternyata masih juga belum bisa kubalas dengan sebaik-baiknya. Selama ini yang telah kulakukan lebih banyak untuk diriku sendiri dan bukan untuk ibuku. Sedangkan kasih ibuku begitu tulus dan murni. Kasih ibu hanya ingin agar anaknya bisa menjadi lebih baik dari dirinya, lebih segalanya dibanding dirinya, meskipun untuk itu dia harus melakukan suatu hal yang sering tidak masuk akal kita.

Begitulah indahnya kasih sayang seorang ibu.



Setelah selesai mengawani temanku menemui dokter jaga di unit gawat darurat, dan akhirnya aku harus meninggalkan dia di salah satu ruangan kamar RS Mitra no 709, maka akupun menuliskan cerita ini di komputer.

Semoga kita tahu bahwa tuidak ada sesuatu yang abadi. Tidak ada seseorang yang selalu sehat sepanjang hidupnya, bahkan Nabi Besar Muhammad Rasullullah sempat mendapat nikmat sakit tua sebelum ajal menjemputnya.

Jagalah kesehatan dengan baik agar kita tidak terlalu sering sakit. Ingatlah Tuhan Maha Oke, dia pasti akan mengabulkan semua doa kita yang kita lakukan dengan penuh ikhlas padaNya.

Rabu, Agustus 11, 2010

Penyalah Gunaan Kartu Kredit BANK Permata

Baru sibuk rapat tiba-tiba dapat telepon dari nomor yang tidak kukenal. Antara iya dan tidak aku akhirnya mengangkat telepon itu. Biasanya sih telepon seperti itu tidak kuangkat.

"Bapak baru saja melakukan transaksi dengan kartu kredit bank permata ya pak?"

"Tidak tuh. Kenapa mbak?"

"Ada tranmsaksi sebesar 125 dolar atas nama bapak dengan kartu kredit Bank Permata"

"Lho?"


Baru mau rapat malah dapat masalah. Yah terpaksa duduk manis dulu dan menjelaskan pada mbak penelpon. Saat itu konsentrasiku terpecah antara kerjaan dan kecurangan penggunaan kartu kreditku.

Dengan setengah hati aku ikuti petunjuk mbak penelpon yang dengan sabar menjawab semua pertanyaanku.

Selesai memberi penjelasan aku langsung tenggelam dalam suasana rapat. Masalah kartu kredit baru terpikirkan lagi ketika aku melihat ada fax dari Bank Permata di mejaku.

Langsung saja lembar itu kuisi dan kukirim balik ke nomor yang ditulis di kertas itu. Selanjutnya aku kembali larut dalam rapat yang belum juga ada tanda berhenti.

Saat aku ada waktu luang dan terpikir lagi tentang penyalah gunaan kartu itu, aku perhatikan lagi nomor-nomor telepon yang ada disitu. Iseng-iseng aku coba search nomor itu dan ternyata Om Gugel tak bisa menemukan tautan terkait dengan nomor yang ada di lembar kertas itu.

Waduh aku jadi inget peristiwa beberapa bulan lalu tentang kartu kreditku yang ditolak tapi ternyata tagihannya tetap masuk.

Aku coba masuk ke situs Bank Permata dan mencoba mencari nomor yang ada di kertas itu. Ternyata juga tidak ada. Akhirnya aku putuskan untuk telepon saja langsung ke operator bank Permata.

Alhamdulillah, ternyata nomor itu benar-benar dari Bank Permata khusus untuk nomor penyalah gunaan kartu kredit.

Fraud Control Unit Permata Bank Card Center
+62 21 745 3038 (phone)
+62 21 745 5239 (fax)

Terima kasih buat Bank Permata yang begitu sigap melindungi pengguna kartu kreditnya. Kartu itu sekarang sudah tidak bisa dipakai lagi.

+++