Senin, September 28, 2009

Pengantar Tidur

Sudah lama gak dongeng sama LiLo, hari ini kusempatkan untuk tidur di kamar Lilo dan mulai mendongeng.

+++

Jaman dulu, ada seorang laki-laki bernama MiCel. Dia jualan Mie Pecel, sehingga dipanggil MiCel dan nama aslinya sudah tidak diapalin orang lagi.

Suatu hari, dia pergi ke hutan, tanpa tujuan pasti sampai masuk jauh banget ke dalam hutan. Maklum dia sedang stres berat karena jualan mie pecel gak pernah laku.

Tiba-tiba tanah yang dinjaknya longsor dan dia jatuh ke jurang yang tidak begitu dalam. Karena kesakitan, maka MiCel akhirnya tiduran di dasar jurang dan akhirnya tidur beneran.

Micel terbangun karena ada suara pembicaraan di dekat tempatnya jatuh.

"Kita taruh saja sapi ini disini. Pasti aman deh", kata yang satu

"Oke!", jawab yang satunya.

Kedua orang itupun pergi meninggalkan lima ekor sapi yang diikat di sebuah pohon.

Micel bangun dan melihat lima ekor sapi yang aneh.

+++

"Hayo anehnya dimana?", kataku menghentikan cerita

Lilo memandangku sambil berpikir, kemudian menjawab.

"Warna sapinya pink!"

"Hahaha...terus..?"

"Tanduknya dari emas!"

"Terus?"

"Ekornya dari besi!", makin semangat saja LiLo menyebutkan hal-hal yang aneh-aneh.

"Oke..cerita berlanjut !"

+++

Di salah satu sapi itu ada tulisan PIBO berwarna PINK. Artinya Sapi Bodoh !

Kemudian di sapi yang lainnya memakai topi ulang tahun dari kertas mas, demikian juga tanduknya diberi kertas emas yang dilem erat-erat.

Sapi yang lain, ekornya diberi gantungan kaleng susu.

Lengkaplah keanehan ke lima sapi itu.

Micelpun berjalan pulang meninggalkan sapi itu. Mau mengejar penjahat takut mau mbawa sapi juga takut nanti dikira dia pencurinya.

Sampailah Micel di pasar, tempat dia biasa minum dawet.

Sayang karena jalannya sempoyongan, kakinya ternatuk batu dan jatuhlah Micel ke arah penjual dawet.

Dua gelas dawet tumpah ruah.

"Celaka!", pikir Micel.

Terpkasa Micel berpura-pura gila agar tidak disuruh membayar dawet

Tukang dawet tentu saja marah-marah. Dia kenal betul Micel yang suka aneh-aneh. Akan tetapi melihat baju Micel yang lusuh dan penuh kotoran [bekas longsoran tanah di hutan], tukang dawet agak curiga juga.

"Jangan2 Micel ini gila beneran ya?", pikirnya.

Tiba-tiba muncul seorang juragan dan anaknya yang sedang menangis.

"Hai orang gila!", teriak juragan itu.

"Aku sudah nanya semua dukun di kota ini. Mereka semua tidak tahu dimana sapiku hilang. Kamu tahu tidak ?"

"Ha...?", Micel langsung inget sapi yang ada di hutan.

"Pibo, Pibo, Pibooooo!", teriak Micel.

"Ha? Benar itu. Dimana kamu lihat Piboku?", penasaran sang Juragan bertanya lagi

"Selamat ulang tahun kami ucapkan..."

"Bener-bener...sapi yanglain pakai topi ulang tahun berwarna emas", sang Juragan makin antusias

"Klontang...klontang..."

"Bener-bener...sapi lainnya dipasangi kaleng susu di belakangnya"

"Hutan...hutan...longsor...longsor....", Micel bergaya pura-pura kayak dukun yang sedang kerasukan. Tangannya menunjuk-nunjuk ke arah hutan.

Langsung saja, sang Juragan ngasih uang untuk Micel sebagai tanda terima kasihnya.

Micel membuang uang itu ke arah tukang dawet, maksudnya sebagai pembayar dawet yang tumpah. Sang Juragan manggut-manggut dan langsung menuju ke hutan.

Micelpun jadi terkenal sebagai tukang ramal. Yang lebih penting lagi sore itu dia dapat minum dawet gratis dan makan di warung [juga] gratis.

+++

"Lanjut gak ceritanya?", kataku pada Lilo yang matanya masih bulat besar meskipun badannya sudah mulai meringkuk.

"Lanjut pak.."

+++

Sejak saat itu Micel dipaksa saudaranya untuk menjadi tukang ramal. Micel sendiri tidak mau dipanggil tukang ramal. Dia lebih suka dipanggil tukang memberi nasehat. Ketakutannya pada kakaknya membuat Micel selalu menuruti kemauan kakanya.

"Aku sebenarnya tidak mau lho mbok Lombok jadi tukang nasehat ini. Aku tidak suka berbohong ataupun berpura-pura..."

"Halah..! Jangan sok kamu ya. Enak aja kamu ini mau nganggur tapi tiap hari minta makan. Lihat tuh jualan pecelmu gak laku-laku. Sekarang tiap hari ada saja yang datang minta nasehat. Uangnya lebih besar dari hasilmu jualan mie pecel"

"Mbok Lombok yang tanggung dosanya ya....", ucap Micel lirih, sehingga SIta yang dipanggil Mbok Lombok tidak mendengarnya.

Micel memang selalu memanggil Sita dengan Mbok Lombok, karena memang Sita sangat galak terhadap Micel yang kecil dan suka mengalah.

Suatu hari datanglah rombongan dari kerajaan yang ingin membuktikan kepiawaian sang Dukun Micel.

+++

"Loh kok ada raja segala pak?", tanya LiLo memotong ceritaku

"Kenapa?"

"Memang ini jaman sekarang atau jaman dulu sih. Kok ada orang jual dawet, tapi kok ada raja juga, Nggak salah cerita pak?"

"Mau denger enggak? Ini jaman dulu...kalau gak mau denger ya tidur saja"

Lilo diem dan memberi tanda agar aku melanjutkan ceritanya.

"Cerita ini tinggal sebentar lagi kok. Abis itu kita tidur. Oke?"

"Oke"

+++

Tentu saja Micel dan Sita ribut melihat kedatangan pasukan kerajaan itu. Merekapun saling menyalahkan.

"Ini gara-gara mbok Lombok yang terlalu memaksakan kehendak!", teriak LiLo tertahan-tahan

"Kamu juga kenapa mau. Menolak kan bisa. Sekarang tanggung sendiri akibatnya. AKu mau pergi..."

Pergilah Sita alias mbok Lombok meninggalkan rumah, meskipun kemudian dia datang lagi untuk mengintip apa yang terjadi dengan Micel.

Dengan terpaksa Micel mengikuti kehendak para pengawal Raja yang membawanya ke kerajaan.

[dialog antara Micel dan pengawal raja tidak ditampilkan karena agak sulit dituliskan]

"Selamat Datang Dukun Cilik", sambut Sang Raja ketika Micel dihadapkan padanya.

Dengan gemetar Micel menyambut ucapan sang Raja. Saking gemetarnya, tidak ada satupun ucapan Micel yang terdengar oleh para hadirin di ruang keraton itu.

"Aku hanya ingin kamu menebak apa isi kotak kayu yang ada di tengah ruangan ini. Jika bisa menebak maka kamu akan kuangkat menjadi penasihatku, tapi jika tidak .... berarti selama ini kamu hanyalah pembohong kelas kampret yang mengotori negara ini..!"

Keringat dingin membasahi kening Micel dan akhirnya seluruh tubuhnya basah oleh keringat.

"Ayo jawab Dukun Kecil!", perintah Raja.

Sang pengawal juga sudah merasa bahwa Micel akan gagal menjawab, sehingga diapun sudah siap-siap untuk menggelandang Micel ke luar ruangan, artinya Micel akan merasakan penjara yang paling tidak enak di kerajaan ini.

Semu akejadian ini bermula dari ide Sita yang begitu memaksakan kehendaknya, dan Micel sangat benci dengan keadaan ini.

Akhirnya dalam keputus asaannya, Micelpun berteriak

"Mbok Lombok...semua ini gara-garamu mbok Lomboooook...!!!!"

Teriakan histeris itu akhirnya membuat Micel lega dan tubuhnyapun terduduk lunglai di lantai.

"Plok...plok...plok..."

Dengan tersenyum raja bertepuk tangan.

"Hebat kau dukun cilik. Aku sendiri yang baru saja memasukkan lombok ke dalam kotak itu. Tidak ada yang tahu selain aku, dan ternyata kau dapat dengan benar menebaknya. Selamat ...selamat ...!"

"Mulai sekarang bersiaplah tingal di istana dan menjadi penasihatku. Besok kita bertemu lagi"

Seperti tak percaya, Micel memndangi punggung raja yang meninggalkan ruangan pertemuan ini.

Dalam hati Micel berjanji, "mulai sekarang aku akan memanggil mbak Sita dengan nama yang benar bukan dengan nama Mbok Lombok lagi..."

+++

Lilo tersenyum mendengar akhir cerita ini.

"Sekarang tidur ya nak, besok bapak cerita lagi"

+++

Sabtu, September 26, 2009

Jakarta, aku datang [lagi]

Setahun lalu, aku melakukan proses kepulangan ke jakarta dengan model yang sama dengan tahun ini. Aku ikut acara HBH [halal bi halal] Waskita dan kemudian langsung nyuri start balik lagi ke Jakarta, begitu acara Waskita selesai.

Kawan-kawan langsung memberi komentar ketika tahu aku mau pulang malam itu juga.

"Dab, jalan macet lho...!"

"Tunggu setelah jalan sepi kenapa?"

"Macetnya sudah dua jam di Nagreg. Ada 4 km antrian yang jalannya benar-benar macet!"

Kucoba baca berita di ponsel, memang terlihat foto kemacetan via CCTV yang terpasang di lokasi kejadian. Sempat miris juga, tetapi akhirnya tekad dibulatkan. Aku harus pulang malam ini juga. Doa ibu sudah kupegang dan semua dalam kondisi siap berangkat, jadi tidak ada alasan untuk menunda keberangkatan.

Penundaan ini hanya akan melemahkan niat dan akan memberi preseden buruk untuk "ACTION"-ku yang akan datang. Aku perlu meyakinkan diriku, bahwa setiap action yang kubuat harus kulaksanakan dan harus yakin bahwa hasilnya adalah sesuatu hal yang paling baik buatku.

Insya Allah, Bismillah...

Kamipun meluncur menembus semua tapal batas daerah. Tak sadar tahu-tahu sudah masuk waktu subuh. Wah... ini pasti gara-gara PLURK dan Fisbuk. Rasanya anak istri tertidur sudah tidak jadi masalah lagi. Ada kawan yang lebih setia menemani. Hahaha...aku rupanya terkena demam social network [baru nyadar ya?]




Mampir di pom bensin, masuk toilet dan kaget ketika membersihkan diri dari BAK. Wuisss......airnya ternyata panas [sebenarnya airnya hangat saja, tapi karena AC di mobil dingin banget, maka air hangat terasa seperti angin panas].

Untung gak sampai lompat di toilet deh.

Perjalananpun berlanjut dengan kondisi yang sudah lebih tenang, karena sudah sholat subuh dan sudah makan kue donat. PLURK kembali menemani sepanjang jalan. Gak terasa karmaku di PLURK udah hampir mencapai 100. Gak kerasa deh punya Karma sebesar itu.

Menjelang sampai Cikarang, sarapan dulu di KM 43 dan seperti biasa, aku suka melihat buku-buku yang ada di situ. Aku seirng beli buku-buku yang murah dan sangat berisi di lokasi rest area dan di beberapa resto. Itu yang membuat aku menerbitkan buku semacam itu agar dapat dinikmati oleh orang-orang yang sehobi denganku.




Hari ini aku makin yakin bahwa semua yang kita inginkan itu pasti terwujud. Kuncinya hanya action saja. Selama tidak ada action ya jadi sulit untuk mewujudkan keinginan itu.

Salam FUNtastic.

+++

artikel [tidak] terkait





Rabu, September 23, 2009

Sidoarum Masih [terus] Hangat

Tahun ini acara pertemuan di Sidoarum diwarnai dengan dua laptop yang online ke fisbuk. Satu memakai Indosat Broadband 3,5G dan satunya pakai Fren Sobat [?]. Dua-duanya cukup lelet dibanding speedy 300 ribuan. Maklum kan harganya memang beda jauh.

Indosat pakai bayar 110 ribu dan fren cukup 50 ribu. Ada harga ada pelayanan.

Yang berbeda lagi adalah acara perkenalan masing-masing kelompok keluarga. Acara ini ternyata jadi ger-geran, karena pada lupa nama saudaranya sendiri.

Dari mbah Sastro Utomo, maka lahirlah Bu Dhe Sardjiyah, ibu dari tuan rumah acara ini, mbak Lilik. Anak pertamanya mbak Emi Astuti tidak bisa hadir karena bersamaan dengan acara yang sama di keluarga mas Herwan, suami mbak Emi Astuti.



Mbak Emi Yuntarti, mbawa pasukan juga, meskipun tidak lengkap.




Selanjutnya mbak Win datang lengkap. Ada mas Lukman, Indah, Ari dan Agung.




Mbak Lilik tentu saja lengkap. Ada mas Yus, Puput, Nines, Iqbal maupun Ibnu.

Mas Yono dan mbak Anik, si kembar Nopember 1959 juga datang.




Setelah itu dari keluarga Sudarisman, yang datang adalah keluarga Eko Eshape, keluarga alm Dwi Suharno, Tri Suharto dan Siti Nuraini [NoeNoeng].




Dari 40an [patang puluhan], bu lik Wardjuman [paling sepuh]  datang membawa kelompoknya Om Djuman, dan Bu De Mun. Ada Mbak NdangDe, NdangLik, Sus, Sri dll.Saking banyaknya sampai lupa nyebut namanya.

Untung mas Ari dan mas Iqbal sudah membuatkan daftar hadirnya, jadi nanti kalau sudah jadi bisa diupload di fisbuk atau dimanalah. Yang penting ada data yang bisa diakses dari manapun.

Sayang juga mas Tono, putra dari Om Jon yang sekarang pindah ke Bengkulu tidak bisa ikut acara ini.

Insya Allah tahun depan bisa ketemuan lagi. Amin

+++


tertawa itu memang membuat dunia ikut tertawa

 
benarkah melotot itu indah?

 
keluarga seniman advertising

 
ahli komputer yang trampil dari keluarga alm Dwi Suharno

 
gayanya doank !:-)

Jumat, September 11, 2009

Sekali-kali buka puasa sehabis Tarwikh

Biasanya aku sampai di rumah sebelum maghrib, jarang pas maghrib pas sampai rumah. Tetapi itu adalah kejadian umum, hari ini telah terjadi peristiwa entah dimana yang menyebabkan hampir semua ruas jalan di Jakarta macet total.

Hampir sejam kudengarkan radio ElShinta, dan isinya laporan macet di ebrbagai ruas jalan. Bukan macet biasa tapi macet total dan sampai berjam-jam terjadinya.

Aroma macet ini memang sudah terasa begitu aku masuk jalan DI Panjaitan. Jalan yang setiap sore selalu lengang, karena terimal bayangan di Cawang sudah dihapuskan, hari ini terlihat sangat padat. Ini pasti terjadi kecelakaan atau peristiwa tertentu di depan sana yang mengakibatkan jalan menjadi semacet ini.

Dugaanku ada ebnarnya sedikit, karena tepat di depan simpang Cawang kulihat sebuah truk besar yang macet. Namun di depan truk macet itu kondisi jalan juga sama macetnya, artinya ada truk macet maupun tidak kondisi jalan akan sama.

Di jalan DI Panjaitan, dari arah Priok, aku belok kiri menuju tol Cawang Cikampek. Kondisinya sama juga, macet. Sebentar jalan sebentar berhenti.

Akhirnya terjadilah peristiwa yang belum pernah terjadi bagiku, yaitu mendengar suara adzan padahal belum buka.

 
parkir di KM 19 


Aku harus berjuang dulu untuk bisa parkir di Rest Area KM 19. Mampir di warung minum dan beli teh dalam kemasan. Harganya dua kali lipat dibanding harga di CiMart.

Habis meneguk satu minuman kemasan, aku langsung menuju mushola dan menyelesaikan sholat jamah Maghrib di situ dan kemudian meluncur lagi menuju ke rumah.

Alhamdulillah, sampai di rumah lampu PLN mati. Kuperiksa box panel PLN yang ada di pinggir jalan. Aku jadi ingat beberap abulan lalu, sekeringnya putus dan diganti kawat.

 
sekering masih pakai kabel saja 


Kubuka box panel PLN dan kulihat kondisinya masih seperti dulu. Sekering jenis ini memang sulit dicari barangnya dan PLN kayaknya males untuk membeli lagi. Jadi gimana donk nasib kita, kalau sekering tidak ada dan hanya diganti kawat.

Akhirnya aku masuk rumah dan mandi dengan lampu darurat. Habis tiu aku keluar lagi nyari lauk, karena kulihat tidak ada makanan buka puasa di meja. Kulihat istriku sedang kecapekan di kamar tidur, jadi aku cari makan sendiri saja di luar.

Begitu sampai di rumah ada telpon masuk. Rupanya LiLo minta dijemput di sekolah. Terbengkalailah makan malamku, karena aku tidak mau LiLo kesepian sendiri di sekolah.

LiLo langsung "nyengklak" di motor, begitu melihat aku masuk ke pekarangan parkiran sekolahnya. Dalam waktu beberapa menit aku dan Lilo sampai di rumah. Ternyata ada tamu di rumah, padahal PLN masih mati. Terpaksalah tamunya diajak bercanda dalam gelap.

 
candle light dinner 


Sementara itu, aku sembunyi di ruang makan dan makan malam dengan diterangi cahaya lilin yang romantis. Sayang istriku sedang nemani tamu, sehingga aku hanya bisa makan sendirian saja.

 
lilo main lilin 


Habis makan akupun menuju ke CiMart. Ada pak Anas yang butuh kendaraan untuk angkut beras. Sayang pak Anas sudah menyelesaikannya dengan pak Rifky, sehingga aku tidak kebagian pahala mengantar barang itu.

Jadi hari ini beberapa acara telah berjalan tidak sesuai dengan "default" acara.

Pelajaran hari ini :
1. Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan [kayak ramalannya Womg Kam Fu aja nih]
2. Ujian kesabaran itu tidak akan pernah putus, karena kita adalah hambaNya yang akan dinaikkan derajatnya [insya Allah]. Amin
3. Makan di bawah cahaya lilin memang nikmat.

Kamis, September 10, 2009

Perjalanan Mencari KTP

Hari ini kuluangkan waktuku untuk mengganti KTP-ku yang sudah mau selesai masa tugasnya. Kuambil cuti dan kusiapkan semua data yang diperlukan.

Istriku menelpon pak RT untuk memastikan beliau ada di rumah.

"Saya langsung ke situ pak", kata istriku di akhir pembicaraannya.

Kamipun meluncur ke rumah pak RT. Pembicaraan yang hangat membuat lupa waktu. Sekalian akupun minta pak RT untuk menjadi salah satu teman yang ikut memberikan testimoni atas peluncuran bukuku, tanggal 13 September 2009 di Resto Samikuring.

Alhamdulillah, pak RT menyanggupi.

"Ada yang ngasih kultum enggak pak?", kata pak RT.

"Ada pak", jawabku. Seingatku ada teman yang bisa memberi kultum, jadi kujawab dengan jawaban itu. Sampai di rumah, aku baru berpikir. Bukankah pak RT ini suka ngasih kultum juga ya? Okelah, besok tak mohon sekalian ngisi kultum di acara peluncuran buku itu.

Pak RT ini memang serba bisa. Dulu waktu acara pernikahan teman, dapet orang bule, ternyata pak RT juga sanggup ngasih sambutan dalam bahasa campuran.

Perjalanan mencari KTP baru, akhirnya sampai ke rumah pak RW. Kulihat jam menunjukkan pukul setengah delapan. Semoga saja pak RW tidak bepergian.

Alhamdulillah, pak RW ada di rumah, tapi sedang mandi. Terpaksa nunggu dulu deh.

Lama kemudian, barulah muncul pembantu pak RW menanyakan keperluanku. Wah hampir setengah jam dan mandinya mungkin baru selesai, tapi pak RW mungkin merasa gak nyaman mau nemuin tamu, sehingga pak RW menyuruh pembantunya.

Jangan-jangan karena waktu pemilihan RW dulu aku gak milih pak RW ini, maka dia nggak mau menerimaku secara langsung ya? Padahal waktu jadi KPPS kemarin kita gak ada masalah, malah kompak abis deh.

Ya sudah, kita positip tinking saja, maksudnya khusnudzon saja. Pasti ada alasan khusus sehingga pak RW tanda tangan surat pengantar blanko KTP-nya di dalam rumah.

Perjalanapun berlanjut ke kantor kelurahan. Di persimpangan jalan dengan KA, kulihat palang pintu bergerak ke bawah, artinya ada kereta api yang mau lewat.



Ternyata para pengguna jalan pada gak sabaran, penjaga pintunya sampai capek meniup peluit, tetep saja para pengguna jalan itu menyeberang, padahal pintu palang kereta sudah ditutup.

Baru setelah kelihatan KA-nya, para pengguna jalan itu menghentikan aksinya.

Persimpangan jalan di stasiun Lemah Abang ini memang sangat rawan kecelakaan. Dulu saat kondisi jalannya belum sebaik sekarang, banyak sekali sepeda motor yang jatuh di persimpangan itu.

Sekarang kondisi jalannya sudah mulus, sehingga kecelakaan karena jatuh dari motor berkurang. Namun melihat kelakuan para pengguna jalan disini, kayaknya kecelakaan terserempet KA tinggal menunggu waktu saja. Semoga menjadi perhatian para pengguna jalan di daerah persimpangan itu. Amin.



Memasuki kantor kelurahan, kulihat suasana masih sepi. Rupanya pak Lurah belum datang, sehingga aku harus menunggu pak Lurah datang baru blankonya diproses.



Untunglah pada saat itu kulihat ada dua orang yang memasuki kantor kelurahan. Yang pria kayaknya petugas kelurahan dan yang wanita adalah orang yang akan mengurusi KTP juga [habis blankonya sama sih, jadi mudah ketebak].

Jadinya langsung diteken dan mbayar 20 ribu. Akupun langsung meluncur lagi ke kantor kecamatan, dengan bekal surat dari kelurahan ini.



Sampai di kecamatan, setelah mbayar 15 ribu [lebih murah di kecamatan ya], akupun langsung menuju ke ruang pemotretan. Cepet ya...



Selesailah sudah pengurusan KTP-ku. Sayangnya tidak bisa langsung selesai hari itu juga.

Akupun pulang dan menikmati hari cutiku berduaan sama istriku. Meluncur pelan-pelan menyusuri sepanjang jalan yang menghubungkan kantor kecamatan dan rumahku.

Hmm....Indahnya kebersamaan.

Kamis, September 03, 2009

Tips Mudik 2009

Sebentar lagi saat mudik akan tiba, aku coba comot sana-sini untuk membuat tips mudik. Semoga bermanfaat.

Untuk yang mau mudik pakai mobil, ini tipsnya.

  1. Cek kondisi mobil, sebaiknya gunakan di bengkel resmi (sekali setahun masih lebih murah dibanding kerusakan yang terjadi karena memakai bengkel amatir).
  2. Bawa perlengkapan standard; tools kit, dongkrak, ban serep, kotak P3K, segi 3 pengaman (bukan CD), kunci roda, senter, syukur2 punya pompa electric [sambung dengan colokan listrik]. Ember dan beberapa biji air aqua 1 literan [untuk diminum dan siapa tahu radiator tiba-tiba ngadat, minta minum terus]
  3. Cek kondisi tubuh. Tanya pada diri sendiri, seberapa kuat nyetir. Kalau tidak yakin sebaiknya pakai sopir profesional, atau cari co pilot.
  4. Beri briefing pada seluruh peserta mudik, bahwa selama perjalanan wajib pasang muka senyum, karena muka tanpa senyum tidak bermanfaat dan muka dengan senyum dapat menghilangkan penat di jalan.
  5. Bagi yang ikut milis, segera lapor untuk menonaktifkan kenaggotaan untuk sementara atau minta terima rangkuman imil harian (1 imil satu hari)
  6. Meskipun puasa, ada baiknya bawa makanan yang terjamin gizi dan kebersihannya, karena saat mudik banyak warung yang tidak sempat nyuci piring dengan baik [akibat kelarisan]. Warung yang terjamin kebersihannya tapi kurang bergizi adalah fast food fried chicken.
  7. Atur tumpukan barang mulai dari yang paling tidak diperlukan di jalan sampai yang sewaktu-waktu diperlukan di jalan.
  8. Untuk buang air (kecil maupun besar), pilih pom bensin yang besar, jadi kalau ngisi bensin jangan penuh-penuh biar bisa mbagi rejeki ke beberapa pom bensin [ini saran tanpa dasar tapi logis lho..!:-)]
  9. Jangan pernah merasa benar meskipun anda berada di jalan yang benar. Risikonya ditabrak orang yang salah jalan, sehingga nggak sampai ke kampung malah masuk rumah sakit. Mengalah setahun sekali banyak pahalanya. Amin.
  10. Menyalip rombongan truk/bus dari kiri kadang bisa membebaskan diri dari stress [karena truk/bisnya jalan bak kura-kura lapar], tapi risiko perlu diperhitungkan masak-masak [lihat item no 9]
  11. Menjelang lebaran, hampir semua majalah menyediakan tips untuk mudik. Segera ambil bagian petanya, karena hal sepele ini kadang-kadang diperlukan di jalan. Kalau mau search pakai google juga bisa, pasti menjelang lebaran banyak penyedia peta mudik.
  12. Pastikan HaPe dalam kondisi full charge. Bila membawa beberapa HaPe, cukup salah satu atau salah dua yang dihidupkan. Bila dianggap perlu beli kartu perdana beberapa biji [dari beberapa operator], sehingga selalu dapat sinyal dimanapun berada.
  13. Pastikan pamit dengan pak RT dan Satpam, sehingga mereka tahu kalau kita sudah tidak di rumah lagi. Tinggalkan nomor hape yang bisa dihubungi. Syukur-syukur bisa ninggalin sangu buat satpam.
  14. Pilih waktu berangkat sesuai kebiasan anda menyetir, atau kebiasaan sopir menyetir. Berangkat pagi dapat menikmati perjalanan, tetapi lambat. Berangkat malem lebih cepat tapi ada bahaya ngantuk. Bila bingung, sholat dulu, minta petunjuk pada Tuhan.
  15. Sebelum berangkat, pastikan lagi semua kabel listrik sudah tercabut dari colokannya [lemari es, tivi, setrikaan, radio, dll]. Regulator tabung gas sudah dilepas dari tabungnya. Semua pintu sudah terkunci. Taruh sandal beberapa biji di depan pintu [mengesankan ada orang di dalam]. Bila memungkinkan pasang lampu sensor [malam nyala dan siang mati].
  16. Bila berlangganan koran, pastikan sudah bilang sama agen agar tidak mengirim koran sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
  17. Bawa ID Card [KTP, SIM, STNK] yang berlaku [pasport gak usah dibawa gak papa]
  18. Berdoa sebelum berangkat. Berdoa sepanjang jalan dan bersyukur bila sudah sampai dengan selamat.
  19. Bagi yang membawa anak kecil, pastikan semua keperluan dan kebiasaan anak sudah kita pahami, sehingga kita sudah punya jadwal kapan berhenti dan apa saja yang perlu dibawa untuk mengatasi kerewelan anak.

Untuk yang mudik dengan sepeda motor, aku dapat beberapa contekan dari bengkel AHM. Ini tipsnya :

  1. Pastikan kondisi badan sehat. Lakukan pemanasan fisik dan persiapan mental/emosi.
  2. Gunakan perlengkapan standard [helm full/half face, sarung tangan, jaket berwarna terang]
  3. Siapkan perlengkapan standard [kunci pas/busi, tang, obeng min-plus, lap dan peta mudik]
  4. Masukkan dulu ke bengkel resmi, untuk pemeriksaan lengkap [bensin, fuel meter, aki, kelistrikan, oli, ban, trantai, rem, kebocoran oli, lampu, kaca spion dan klakson]
  5. Istirahat setiap 1-1,5 jam perjalanan. Cari tempat yang bersih untuk ISHOMA [pom bensin besar, warung fast food, dll] hindari warung yang terlalu laris [nyucinya sering kelupaan], jadi bagi-bagi rejeki ke warung yang kurang laris [tapi bersih dan murah]
  6. Cukup dua orang untuk satu sepeda motor, jangan emmaksakan diri untuk mengajak anak kecil
  7. Berhenti jika ingin menerima talipon [HaPe]
  8. Tidak salah membawa jas hujan
  9. Saat jalan beriringan, jaga jarak aman dan hindari ngobrol dengan pengendara lain. Kalau nggak kepaksa, jangan nyalip deh [apalagi dari sisi kiri]
  10. Di jalan bergelombang, pakai posisi off roader [pantat diangkat sedikit, sehingga kaki ikut menjadi peredam kejut]
  11. Pastikan HaPe dalam kondisi full charge. Bila membawa beberapa HaPe, cukup salah satu atau salah dua yang dihidupkan. Bila dianggap perlu beli kartu perdana beberapa biji [dari beberapa operator], sehingga selalu dapat sinyal dimanapun berada. Jangan lupa bawa chargernya.
  12. Ini yang sulit; bawa barang secukupnya, sesuaikan dengan kemampuan motor atau risiko motor tak terkendali akan menimpa anda.
  13. Sabar dan jauhkan emosi sesaat, patuhi rambu-rambu lalin. Biarkan orang lain tidak patuh, tapi anda HARUS PATUH ! [ngerti nggak??!?? He..he..he.. kok malah aku yang emosi...!:-)]
  14. Pastikan pamit dengan pak RT dan Satpam, sehingga mereka tahu kalau kita sudah tidak di rumah lagi. Tinggalkan nomor hape yang bisa dihubungi. Syukur-syukur bisa ninggalin sangu buat satpam.
  15. Sebelum berangkat, pastikan lagi semua kabel listrik sudah tercabut dari colokannya [lemari es, tivi, setrikaan, radio, dll]. Regulator tabung gas sudah dilepas dari tabungnya. Semua pintu sudah terkunci. Taruh sandal beberapa biji di depan pintu [mengesankan ada orang di dalam]. Bila memungkinkan pasang lampu sensor [malam nyala dan siang mati].
  16. Bila berlangganan koran, pastikan sudah bilang sama agen agar tidak mengirim koran sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
  17. Bawa ID Card [KTP, SIM, STNK] yang berlaku
  18. Bagi yang ikut milis, segera lapor untuk menonaktifkan kenaggotaan untuk sementara atau minta terima rangkuman imil harian (1 imil satu hari)
  19. Berdoalah sebelum melakukan perjalanan.
  20. Bersyukur di setiap saat.

Semoga selamat sampai di tujuan.
Amin.

CMIIW
+++

Partai Peduli Gempa

Mas orang di kantorku pada tunggang langgang berlarian keluar, maklum mereka tahu kualitas bangunan yang mereka tempati, hehehehehe...", begitu bunyi salah satu pesan yang masuk ke ponselku.


Bagi mereka yang menempati gedung tinggi saat kejadian gempa, pasti merasakan sensasi gempa yang bikin trauma. Pak Direktur[ku] yang kulapori kondisi pasca gempa juga langsung memerintahkan semua pegawai untuk kembali ke rumah masing-masing dan mengosongkan gedung kantor.

Tidak seperti suasana musibah Situ Gintung yang begitu gegap genmpita dengan aksi para partai peserta pemilu, maka di musibah ini, kutunggu sampai tengah malam, belum juga ada berita tentang partai peduli gempa.

Untung juga para sukarelawan dikabarkan sudah mulai bergerak ke arah daerah yang paling kritis [Tasik dan Garut], sehingga mudah-mudahan musibah ini tidak dibiarkan jadi musibah. Ada tim yang meluncur ke lokasi untuk berbagi apa saja. Kudengar tim dari Depkes belum bisa bergerak juga, masih memepersiapkan logistik mereka 'kali.

Dengar-dengar TDA Bekasi juga akan bergerak untuk melakukan gerakan peduli nasib saudara.
Kita tunggu saja gerakan semua pihak yang ingin membantu meringankan penderitaan teman-taman ataupun saudara kita yang ada di lokasi bencana.

Kalau menunggu "action" para partai mungkin bisa lama, mereka perlu rapat dulu dsb, jadi mari kita bergantung pada teman-teman sukarelawan yang tidak ikut partai mana-mana.

Meski begitu, semoga tetap ada partai yang peduli dengan nasib mereka. Insya Allah. Amin

+++

 
suasana setelah gempa mereda
[sudah mulai ada senyum lagi]
... 
Isu dari sumber yg tidak mau disebutkan, Gempa yg terjadi hari Rabu, 2 September 2009 ini diklaim sebagai Gempa Malaysia. Pusat gempa bukan di tasik malaya tapi di Tasik Malaysia Demikian berita dari berbagai milis.

Selasa, September 01, 2009

Patung Golf Jababeka sudah hilang...

Rencana PT Jasa Marga untuk memindahkan pintu tol Pondok Gedhe ke Cikarang kelihatannya terus dipacu agar cepat selesai. Segala peralatan berat untuk pelebaran jalan sudah sebagian besar siap di lapangan.

 
"in action" 
  
"siap grauk-grauk"
  
"tukang pijat lengkap"
Kantor kontraktor pelaksananya juga terlihat sudah berdiri megah di pinggir jalan tol.
  
"siap untuk jadi pusat pelaksanaan pekerjaan"
Bila pintu jalan tol ini akhirnya jadi dipindah ke Cikarang, maka keuntungan apakah yang didapat oleh masyarakat pengguna jasa tol?
Sampai sekarang saya masih memikirkan keuntungan yang didapat dari adanya perpindahan pintu jalan tol ini. Bagiku sih kayaknya tidak ada bedanya, pintu tol di Cikarang maupun di Pondok Gedhe.
Mungkin ada yang punya pendapat lain, silahkan mari kita "share" disini.
Yang jelas dengan adanya kegiatan ini, maka salah satu patung kesukaanku terpaksa hilang dari tempatnya bercokol.
  
"..buzz...patung itupun hilang..."
Untungnya patung itu sudah kuabadikan dalam ponselku, karena terasa sejuk dan asri.
 
 "untung masih ada kenangannya"
Kita lihat saja hasil dari kerja keras PT Jasa Marga ini. Apakah akan mengurai kemacetan yang semakin parah, atau hanya membuat proyek baru agar turun anggaran baru [?].
Semoga memang ide ini sudah melalui kajian yang jernih dari semua ahli terkait dan hasilnya segera kita rasakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Insya Allah. Amin 
...
.