Kamis, Juli 31, 2008

LiLo ESQ (2)

LiLo ESQ

Pada hari kedua pelatihan ESQ LiLO, orang tua diperbolehkan untuk ikut melihat para instruktur menyampaikan materi pelatihan Angel Principle dan Leadership Principle.

Pada sesi Angel Principle, permainannya adalah memabangun menara dari aqua gelas dengan mempergunakan sumpit dan masing-masing anggota kelompok tidak boleh berbicara.

Pada permainan ini dijelaskan bahwa “Molekat” selalu mencatat apa yang kita perbuat. Jadi kalau pada saat permainan ada yang menggunakan tangan atau berbicara, maka “molekat” sudah mencatatnya.

Pada sesi leadership, maka seperti biasa. Ikon Muhammad SAW ditampilkan sebagai contoh pemimpin yang punya visi, misi dan action yang lengkap.

Tujuh prinsip ESQ, jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil dan peduli semua terlihat pada kepribadian rasulullah Muhammad SAW.

Saat semua peserta sudah masuk dalam gelombang doa, maka instrktur mengajak peserta untuk membaca asmaul husna. Disini tanpa terasa air mata mengalir deras. Kucoba untuk menarik nafas sepanjang mungkin, dan hasilnya tetap saja air mata megalir semakin deras.

Aku menangis karena ternyata kesibukan kerja telah membuat aku tidak hafal lagi dengan nama-nama Allah yang 99 itu.

Beberapa bulan lalu aku tampil di depan kelas “SMASH” untuk menunjukkan bahwa aku telah hafal 99 nama Allah, dan aku dapat buku sebagai hadiah atas kemampuanku menghafal itu.

Sekarang kemampuan itu sudah hilang tanpa terasa, dan butuh waktu untuk kembali mendapatkan kemampuan itu.

Senyum saja tidak cukup untuk mengatasi kegundahan hati ini. Perlu kesabaran dan keikhlasan yang lebih dalam agar aku kembali mampu mengingat 99 nama Allah itu.

Insya Allah, aku mampu.
Amin.

Rabu, Juli 30, 2008

Tukang Ledeng (01)


Bulan ini kondisi shower di kamar mandi sangat memprihatinkan. Bocor dan suara bocornya sangat mengganggu. Kesempatan untuk memperbaikinya selalu saja nggak ada.

Akhirnya, suatu sore di awal bulan Juli, ketika sedang asyik sholat maghrib, terdengar suara air menyemprot seperti suara semprotan pemadam kebakaran. Keras sekali.

Ketika kuintip kamar mandi, ternyata bukan shower yang rusak tapi wastafel di samping shower yang slangnya lepas dan airnya menyemprot deras mengenai pintu kamar mandi.

Langsung saja, kumatikan air, beli selang baru dan kupasang di tempatnya.

Beres?

Belum, ternyata showernya makin bermasalah. Kondisinya sudah bukan bocor lagi, tapi seolah-olah memang krannya dalam posisi dibuka. Airpun mengucur tanpa terkendali.

Nyerah?

Karena nggak punya perlengkapan yang memadai, ditambah badan yang capek pulang kerja, maka dipanggillah tukang ledeng terdekat yang bisa ngerjakan malam ini juga.

Setelah kubelikan kran, kupesan sama tukangnya agar hati-hati masangnya. Ternyata muncul masalah pertama. Showernya putus, sehingga aku ke toko lagi untuk beli shower.

Masalah yang kedua, saking semangatnya masang konektor shower, akhirnya krannya patah pada posisi pertemuan antara slang shower dan kran. Melihat jam yang sudah malem, dan bosen harus ke toko lagi, maka kuputuskan untuk memulangkan sang tukang. Tentu saja dengan ucapan terima kasih dan senyum yang seikhlas-ikhlasnya.

Kran baru kok bisa patah ya? Kata tukangnya sih dia nggak begitu keras ngencenginnya, tapi kenyataan menunjukkan kalau ngencenginnya terlalu kuat atau bahan krannya kurang bagus, sehingga patahlah sang kran itu.

Di hari libur Isra dan Miraj ini, berdua sama LiLo aku beli lagi semua perlengkapan dan kuselesaikan pekerjaan tukang itu dengan sangat memuaskan.

Hikmah dari cerita ini adalah jangan pernah menyerahkan pekerjaan pada tukang (yang tidak jelas keahliannya), jika kita ternyata bisa lebih ahli.

Hikmah kedua, jangan pernah menyangsikan kemampuan tukang ledeng yang baru kita kenal, akibatnya hasilnya bener-bener sesuai dengan yang kita sangsikan tadi.

Hikmah ketiga, kebersamaan keluarga dalam mengerjakan sesuatu, sesepele apapun itu, sangat menyenangkan. Having FUN with your family, ALWAYS!

Selasa, Juli 29, 2008

KenTuT (maaf)

Hampir nggak ada orang yang sedang rapat kemudian dia dengan bangga memperlihatkan kemampuannya menghasilkan gas berbau dari pantatnya.

Selalu ada cara untuk melakukan kentut dengan diam-diam atau dengan bersembunyi dari "penciuman" orang lain. Di rumah, mungkin saja, dia bisa kentut saat sudah kebelet, tapi di luar rumah, dalam suatu pertemuan, atau di ruang kerja yang penuh orang, maka kentut rasanya jadi tabu (banget).

Di toko, dia masih bisa menyembunyikan kentutnya dengan "mode" desis dan kemudian segera menjauh dari lokasi dia kentut agar tidak dituduh. Begitu juga di angkot, mungkin saja dia terpaksa kentut, dan sepanjang perjalanan dia akan dihantui rasa bersalah karena tidak berani ngaku bahwa dia yang telah menyebabkan bau nggak enak itu.

Kalau buang air kecil diibaratkan orang yang bersedekah, buang air besar orang yang berzakat, maka buang angin adalah seperti oarng yang berhutang.

Orang yang sedang berhutang selalu merasa malu diamanapun dia berada. Dia selalu berusaha agar orang lain tidak tahu bahwa dia sedang punya hutang. Bahkan saat membayar hutangpun kalau bisa jangan sampai orang lain tahu.

Begitu kasihannya orang yang berhutang itu. Sampai-sampai mau tersenyum saja rasanya masih salah juga.

Sungguh kasihan orang yang punya hutang. Diperlukan perjuangan ekstra keras agar mereka mampu membayar hutangnya secepat mungkin dan kembali dapat tersenyum dengan lega.

Apapun yang terjadi, memang hanya kepada Tuhan kita bisa berkeluh kesah. Kerja keras, bedoa pada Tuhan agar selalu menunjukkan yang benar adalah benar dan meminta Tuhan untuk memberi kita kekuatan untuk melaksanakan kebenaran itu.

Berdoa agar Tuhan menunjukkan yang salah adalah salah danmemberi kita kekuatan untuk menjauhi hal-hal yang salah itu. Niscaya hutang kita segera lunas.

Hanya kepada Tuhan  kita menyembah dan hanya kepada Tuhan kita mohon pertolongan. Semoga rencana kita sesuai dengan rencana Allah swt. AMin.



Buang Air Besar

Kalau buang air kecil diibaratkan dengan sedekah, maka "idem dito" dengan buang air besar. Ada rasa ikhlas ketika kita berhasil mengeluarkan kotoran dalam tubuh kita berupa (maaf) tinja.

Makin besar yang bisa kita keluarkan, maka makin lega rasanya tubuh ini. Ikhlas banget kita ngeluarin kotoran itu. Hampir nggak ada orang yang begitu berhasil mengeluarkan T1n-jA, terus nggak lkhlas dan mengikuti kemana arah larinya sang T1 itu.  Keikhlasan ini sama benar dengan perasaan kita ketika mengeluarkan zakat.

Makin kita kaya akan materi, maka akan makin besar pula zakat yang kita tunaikan. Makin iklhas pula ketika kita melihat betapa besarnya zakat yang kita keluarkan. 

Zakat memang bukan hak kita, jadi ketika hak orang lain itu pergi dari diri kita, maka tinggalah harta yang benar-benar menjadi hak kita.

Alangkah enaknya punya harta yang benar-benar menjadi hak kita. Mak plong deh... ketika melihat zakat kita mengalir begitu cepat dari tangan kita.

Senyum ini kembali mengembang. Sungguh pedih membayangkan kita masih mempunyai harta yang menjadi hak orang lain. Sungguh bahagia jadi orang miskin, hartanya sangat bersih dari hak orang lain.

Namun sangat beruntung oang kaya yang mampu membersihkan diri dengan zakat dan sedekah.

Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu tersenyum dan selalu beruntung. AMin.

BuANg Air KEciL

Lega rasanya kalau kita bisa buang air kecil. Bisa dibayangkan kalau sehari gakbisa buang air kecil, wah .... pasti perut ini jadi nggak karu-karuan.

Adakah kasus seperti itu?

Banyak deh kasus orang susah buang air kecil. Mereka hidup dalam kesusahan yang nyata.

Padahal bagi yang gampang buang air kecil selalu tidak merasa bahwa ada suatu karunia Tuhan yang telah mereka nikmati secara gratis dalam kehidupan sehari-harinya.

Kalau diibaratkan dalam kehidupan beragama, maka kegiatan buang air kecil ini bisa disamakan dengan memberi sedekah. Saat kita memebri sedekah, maka sebenarnya kita sedang menyehatkan tubuh kita. Jadi tidak ada sedekah yang membuat pemberinya menjadi makin miskin.

Maka, .... marilah kita mulai dengan sedekah yang paling gampang dan paling bermanfaat bagi lingkungan kita, yaitu sedekah SENYUM (bibir ditarik ke atas 2 cm ke kiri dan 2 cm kekanan, jangan sampai tidak seimbang, ntar dikira ngejek)

Semoga memberi kesehatan jasmani dan rohani kita.
AMin.

GOLPUT


Di Jawa Timur, Golput memenangkan pemilihan pimpinan disana. Berarti mereka belum melihat logo STOP Golput ya.

Bisa jadi mereka sudah lihat atau tidak lihat tapi tahu bahwa sebaiknya tidak golput, tapi sikon membuat mereka pada nggak sempat pergi ke bilik suara.

Bisa juga mereka memang aliran golput, jadi ya nggak mau pergi ke bilik suara.

Memilih dan tidak memilih adalah hak azazi kita, tapi kalau aku sih lebih suka memilih, dengan beberapa alasan.

  1. Saat kumpul-kumpul menunggu waktu masuk bilik suara, kita bisa bergaul dengan tetangga yang mungkin jarang kita jumpai.
  2. Karena saya buta politik, maka saat kumpul-kumpul itu saya jadi tahu aspirasi orang yang dekat dengan saya tentang politik di indonesia ini.
  3. Daripada nggak memberi pilihan lebih baik memilih, meskipun nanti bisa saja pilihannya salah. Harapannya tentu pilihan yang dijatuhkan mampu memperbaiki kondisi indonesia yang masih belum bagus ini.
Selamat memilih (sambil tersenyum). Semoga pilihannya didasari rasa ikhlas dan hasilnya baik. Amin.

Senin, Juli 28, 2008

17 Agustus (01)


17-an kali ini belum terasa kemeriahannya. Semua masih adem ayem saja kelihatannya. Itu makanya aku terkejut ketika dikabari ada kerja bakti di komplek, pada hari Minggu 27 Juli 2008.

Saat itu aku sedang di ruang pelatihan ESQ sama LiLo, jadi nggak mungkin ninggalin LiLo, soalnya (mumpung diperbolehkan) aku ingin mendampingi LiLo dan ikut ndengerin mbak instruktur yang terlihat sangat menguasai materinya.

Akhirnya menjelang siang aku baru bisa meninggalkan LiLo dan kulihat temen-teman (tetangga) yang ikut kerja bakti "ngecat gerbang" sedang "break". Kuparkir motorku di rumah dan akupun bergabung bersama mereka.

Lumayan kebagian pisang goreng dan minuman yang enak tenan (nggak ikut kerja kok ikut makan ya? Gak malu tuh...!:-).

Alhamdulillah, akhirnya aku diberi kerjaan ngecat pos ronda. Meskipun porsi kerjaku sangat sedikit, tetapi lumayan sebagai pengganti pisang goreng yang udah memenuhi perutku.

Yang penting, pas malem 17-an harus siap jadi MC lagi.

Oke, no problem. I'm ready to be a MC at Independence Celebration Day. Insya Allah. Amin.

Indahnya Berbagi

Saat linux diperkenalkan dan kemudian begitu cepat berkembang, Microsoft sempat sangat cemas. Segala strategi dikeluarkan untuk meningkatkan performa windows, baik dari sisi tampilan maupun pemasarannya.

Beberapa milis di akhir tahun 90an, menjelang tahun 2000, sarat dengan perdebatan pro kontra OS Linux dan Windows.

Kini di tahun 2008, linux sudah banyak bersanding manis dengan windows, bahkan kebanyakan laptop yang dipajang di show room sudah memasang OS Linux untuk memangkas harga produksinya.

Komunitas linux yang dulunya penuh dengan orang-orang aneh (berkaca mata minus, pendiam dan terkesan cuex), sekarang sudah lebih familiar (ini sih kata orang-orang aja, sangat subyektif dan nggak ada survei yang membukukan hal-hal semacam ini).

Semangat linux, semangat berbagi inilah yang membuat aku sangat tertarik untuk berdekatan dengan para linux mania.

Gayung bersambut, merekapun kayaknya senang bergaul denganku, sampai-sampai aku dijadikan moderator beberapa milis linux. Sempat diwawancarai juga dan dimasukkan majalah info komputer, ketika aku membandingkan perangkat keras yang dibutuhkan oleh os linux dan os windows.

Di Indonesia, meskipun semangat "korupsi" masih belum luntur, namun semangat berbagi juga terus berkembang. Salah satu bentuk semangat berbagi itu terasa "kental" pada kelompok "ESQ Way" yang mentargetkan Indonesia Emas 2020 dan Dunia Emas 2050.

Di tahun itu, pekerja pergi ke tempat kerjanya dengan niat untuk beribadah pada Tuhannya dan bukan lagi pada perusahaannya. Tentu hasilnya akan tercipta masyarakat pekerja yang produktif, penuh semangat dan saling bersinergi.

Hari ini kutemukan satu situs yang menunjukkan semangat berbagi yang luar biasa. Silahkan simak situs kamalmisran di http://kamalmisran.wordpress.com/

Ada juga situs lain yang isinya tentang berbagi. Ini adalah situs pilihan dari PCMild 13/2008 yaitu di http://pcguru.okihelfiska.net/


Semoga semangat berbagi dengan ikhlas ini terus berkembang, bergaung ke semua insan Indonesia. Amin.


Ini foto mas kamal misran

Sabtu, Juli 26, 2008

HASMI "bapak" Gundala Putera Petir


Kalau anda pernah mbaca buku-buku komik tahun 70an, pernah nggak mbayangin kita tiap hari melihat proses pembuatan komik itu?

Pertama, beli kertas kemudian dipotong-potong (kurang lebih) seukuran A3. Kemudian diberi garis sebagai pembatas gambar.

Setelah itu, kertas diberi tulisan yang merupakan pembicaraan/pemikiran dari tokoh-tokoh cerita dan kadang dilengkapi dengan keterangan adegan.

Saat menulis ini harus sudah dibayangkan gambar apa nantinya yang akan dilukis pada kertas itu.

Begitu beberapa lembar sudah selesai ditulisi, maka dilanjutkan dengan penggambaran adegan. Kadang didahului dengan sketsa tapi kadang langsung dengan kuas.

Begitulah yang kualami sehari-hari bersama HASMI sang pencipta atau "bapak" dari Gundala Putera Petir. Hampir setiap hari, bila mas Haryo (HASMI) ada, aku selalu menyempatkan diri untuk main ke rumahnya. Kadang memang tidak menungguin dia ngelukis, tapi kadang-kadang malah ngobrol ngalor ngidul.

Topik obrolan antara lain, silat, hidup dan kehidupan, teater, fotografi, cewek dan lawak. Tentu saja tidak lupa adalah ide-ide tentang tokoh ciptaannya. Hampir semua obrolan dia pimpin dengan baik, baru kalau ngobrol tentang dunia foto aku agak lebih bisa menjadi pembimbing.

Terakhir aku jumpa dia ketika dia ikut rombongan teater gandrik di surabaya. Itu sudah lima taun lalu, sekarang aku nggak tahu lagi kabar kaburnya.

Jadi inget, dulu perna "taruhan" siapa yang lebih cepet beli mobil. Insinyur atau pelukis?

He..he..he... itu benar-benar taruhan yang konyol, sehingga tidak pernah kita bahas lagi.






source 1

source 2

KuPu-KuPu MaLaM

Nama yang "nyleneh" itu milik Bengkel "Auto Modified" yang laris manis, karena prestasinya yang terus meningkat. Letak showroomnya di depan TVRI Yogya, sedangkan bengkelnya terletak di belakangnya. Sebuah bengkel yang kalau tidak jeli pasti dikira bukan bengkel (karena kondisinya yang bersih, bangunan yang artistik dan penampilan orang-orangnya yang bukan model bengkel).

Pemilik bengkel itu, Rudi, sangat jauh dari penampilan seorang designer mobil apalagi designer bangunan (bengkelnya ternyata memang didisain oleh Rudi sendiri yang bukan seorang tukang insinyur). Rudi ini orang yang sederhana, apa adanya, suka ceplas ceplos (tanpa pandang bulu) dan selalu penuh semangat untuk menelorkan kreasi-kreasi baru.





Kadang kreasinya nggak masuk akal atau nyleneh, tapi justru mungkin memang disitu kelebihannya. Beberapa kali kreasinya mampu menyabet piala-piala kejuaraan yang bergengsi, baik untuk modifikasi VW maupun mobil-mobil non VW.

Sebagai penggemar fanatik mobil VW dan juga mobil "ceper", maka nama Rudi ini sudah cukup dikenal di kalangan pemerhati otomotif. Beberapa kali (gak keitung) masuk ke TiVi tentu menambah daya jual bengkel ini.
Kalau dipikir-pikir, biaya untuk ikut kejuaraan/kontes otomotif sangat mahal. Untuk membangun sebuah mobil yang pantas memenangkan kontes, maka angka rupiah yang mendekati 500 juta pasti akan habis terpakai.

Kalaulah memakai dana "pinjaman" dari sponsor, misalnya BAN, Sound System, Stir, dll, maka paling tidak tetap angka diatas seratus juta rupiah harus disediakan untuk penyediaan chasis, body, cat, pembentukan body dll.

Padahal hadiah kejuaraan paling tinggi sekitar 50 juta sampai mungkin 100 juta (ada nggak nih kejuaraan yang hadiahnya 100 juta ya?).

Bagi Rudi, yang penting mungkin memang bukan nilai rupiahnya, tapi nilai jual bengkelnya bila sering menang di ajang kontes-kontes mobil bergengsi.

Saat ketemu dia aku nggak nyangka kalau dia ini kawan adikku (Sablenk), artinya dia sekampung dengan aku di Yogya dulu.

Yah, dunia ini memang sempit.


Salah satu kreasinya yang nyleneh terlihat pada mobil ijo ini.









Etika Berkendara (4)

Ketika aku nulis tentang Etika Berkendara, beberapa teman memberikan tanggapan. Ada yang gokil abizz, dan salah satunya tak muat di tulisan yang sekarang.

Pesannya, jangan ditiru dan bila ada yang menirunya, maka kita sudah tahu kelakuan gokil ini . Inilah tips gokilnya.

1. Ketika naik tanjakan beriringan, misalnya di parkiran bertingkat, kita pura2 belum bisa nyopir dan mobil mlorot2. Pasti belakang kita panik empot2an :-)

2. Dalam perempatan lampu merah yang padat dan kita berada dipaling depan atau nomor dua, pas lampu ijo pura2 mogok. Lantas beri aba2 agar belakang kita menyalib karena mobil kita mogok. Beberapa detik sebelum lampu merah nyala, kita jalan :-)

(Teknik ini juga bisa dipakai di depan palang kereta api. )

3. Dalam ruangan parkir yang padat, banyak orang2 muter2 cari parkir. Kita yang sudah selesai mau pulang sambil membawa kereta dorong mendekati sembarang mobil. Pura2 mau masuk mobil itu dan pura2 kuncinya ilang. Yang sedang cari2 parkiran akan setia menunggu dan belakangnya terpaksa brenti. Kemudian pura2 kunci ketemu dan kita melenggang kemobil kita.

4. Dalam ruangan parkir yang padat, banyak orang2 muter2 cari parkir. Kita sedang menunggu anak-bini pura2 mau keluar parkiraan. Yang cari2 parkir akan berhenti dan belakangnya terhenti. Kemudian matiken mesin, pura2 mogok. Setelah beberapa menit beriken aba2 kepada yang nunggu agar jalan karena mobil kita mogok.

Setelah beberapa orang cari parkiran lewat, ulangi lagi :-) sampai puasssssssssssss...!!!

5. Dalam ruangan parkir yang padat, ndak banyak orang2 cari parkir. Kita longokken kepala seolah mau keluar. Yang cari2 parkir akan berhenti. Ambil koran pura2 membaca, sebagai tanda kepada yang nunggu bahwa kita belum mau keluar. Begitu ia lewat, kita keluar dari parkiran dan jalan dibelakang sipencari parkiran itu :-).

Selamet mencoba, semoga sukses.


Nah, gokil abizzz kan.


Semoga pesanku di atas masih diingat.

Kesehatan


Sering kita dengar tentang 5 sebelum 5 :
  1. Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
  2. Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
  3. Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
  4. Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.
  5. Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu".


Kalau di Exxon Mobil kita kenal juga 5x5 step back

Gini bunyinya :

It is based on the principle of ‘ENGAGING THE MIND BEFORE THE HANDS’ by:
  1. Stepping back 5 paces from the job
  2. Investing 5 minutes (nominal) to step through the job in your mind and identify plans to control hazards before starting the job
Dua hal di atas memang berbeda, tapi kuambil benang merahnya saja, yaitu bagaimana kita memanfaatkan kondisi yang kita punyai agar terhindar dari kondisi yang tidak kita inginkan atau sebelum kondisi yang tidak kita inginkan itu muncul mari kita manfaatkan kondisi terbaik kita seefisien dan seefektif mungkin.

Hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun ini (routine medical check-up) gak beda jauh dengan tahun-tahun lalu. Masih ada virus hepatitis B, batu di empedu juga masih belum ilang, asam urat sudah berkurang, kolesterol tetap terjaga, begitulah kondisi kesehatanku yang terus kusyukuri.

Di umur menjelang 50 tahun ini, aku ternyata sudah banyak dikaruniai anugerah oleh Sang Maha Pencipta.

Aku masih bisa ngeblog, masih bisa melakukan apa saja, masih bisa main futsal, tenis dan hal-hal lain yang mungkin akan sulit dilakukan bila kondisi kesehatanku tidak seperti sekarang.

Masa mudaku memang sudah pergi, tapi aku masih bisa "gojeg", bermain ala ABG dengan anak-anakku.

Masa luangku semenjak aku di Jakarta ini memang makin berkurang, tetapi aku juga masih sempat jalan-jalan pagi dengan keluarga, malem masih sempat kutak kutik kompie. Masih sempat nonton Indonesian Idol bareng anak istri tercinta.

Kondisi keuanganku saat ini, memang sedang tidak sebaik dulu, tetapi justru dalam kondisi seperti ini, aku menemukan hal yang lebih berharga dari pada materi yang "fana", yaitu kehangatan cinta keluarga.

Aku yang telah melakukan segala daya upaya untuk mendidik anak mbarepku dan selalu merasa belum berhasil, ternyata anak mbarepku (mungkin dari bacaan komiknya ataupun film yang dia tonton) malah sudah tumbuh menjadi remaja cilik yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan adik-adiknya.

Sungguh Allah telah menggerakkan hati anakku, sehingga dia dapat mejadi seperti saat ini. Anak nomor duaku juga gak kalah hebatnya, demikian juga anak bungsu. Mereka telah menjadi permata dalam keluargaku. Mereka sanggup menjadi nasihat saat orang tuanya kepleset melakukan hal-hal yang kurang sesuai.

Saat ini, mumpung masih belum dipanggil Tuhan, maka aku mengajak diriku sendiri untuk mempersiapkan diri agar saat dipanggil nanti, aku sudah lebih siap dari pada saat ini.

Semoga.
Amin.

Jumat, Juli 25, 2008

Etika berkendara (3)

Setahun lalu aku ikut touring bersama para bikers dari Waskita. Habis itu musim hujan mulai datang dan rencananya mau touring lagi setelah musim hujan sudah pergi.

Ternyata, musim hujannya gak jelas antara masih ada atau sudah pergi. Jadinya acara touring jadi terkatung-katung. Keadaan makin diperparah dengan adanya kenaikan BBM. Peserta touring yang sebagian besar staf kantor tentu paling measakan betapa beratnya beban hidup akibat kenaikan BBM ini.

Kawan-kawanpun mulai pada rajin mencari alternatif menurunkan biaya transportasi. Antara lain dengan memasang alat penghemat BBM. Begitu banyak alat penghemat BBM, sampai-sampai kita nggak tahu lagi mana alat yang benar-benar efektif untuk menghemat pemakaian BBM.

Lepas dari masalah pemilihan alat penghemat BBM yang akan dipilih, sebaiknya diperhatikan juga etika menggunakan mobil agar penggunaan BBM bisa optimal.

Ini beberapa saran yang kudapat dari "searching" di internet :

  1. Kalau punya kendaraan keluaran lama, jual saja (bila memungkinkan), karena biaya perawatan mobil ini cukup besar dan biaya perbaikan mobil agar menjadi irit sangat besar (contoh mobil corrola GL perlu biaya lebih dari 20 juta untuk mengganti mesinnya, sementara harga jualnya ya cuma 20 juta itu saja).
  2. Kalau gak mungkin menjualnya, maka jangan suka manasin kendaraan terlalu lama. Katanya 1 menit saja cukup, apalagi untuk kendaraan keluaran baru.
  3. Saat memakai kendaraan di jalan, jangan suka memainkan gas. Naikkan/turunkan gas secara perlahan.
  4. Untuk kendaraan yang berjalan di jalan tol, maka sebaiknya jangan lebih dari 100 km/jam, karena besar koefisien drag di jalan tol jauh lebih tinggi dibanding di perkotaan.
  5. Ikuti peraturan yang dikeluarkan oleh pabrikan (tekanan ban, jenis ban, jenis BBM, periode maintenance, dll). Pabrikan telah merancang kendaraan dengan design yang optimal.
  6. Minimalkan penggunaan rem untuk yang ahli berkendara, kalau nggak ahli malah nabrak-nabrak (BBMnya irit kendaraannya penyok!:-).

Dari rumus-rumus di atas, sebenarnya yang paling manjur adalah cukup ganti SEL kendaraan saja. Kamsudnya, ganti SELURUHNYA alias beli baru saja!

So, .... kalau mampu silahkan beli kendaraan yang model baru, tahun yang terbaru dan CC yang kecil, dijamin hemat.

Fotoku saat touring kemarin malah dijadikan model iklan oleh mbah MitroBani. Kendaraan yang kupakai adalah contoh kendaraan yang boros BBM, CC-nya gedhe dan kebetulan bukan punyaku (numpang eksyien saja tuh..!:-)




Intinya, kalau kita sabar dan ikhlas berkendara sesuai etika berkendara, maka pemakaian BBM akan lebih irit dibanding mereka yang suka grusah grusuh dalam mengendarai kendaraannya.










Kamis, Juli 24, 2008

LiLo ESQ


Sabtu ini, 26 Juli 2008, LiLo akan ikut ESQ Kids. Wah, dia seneng banget tuh. Aku sudah ndaftar ke Bu Nur, tapi sampai hari ini belum sempat mbayar. Agak susah ya kalau soal mbayar mbayar.

Harapan apa yang kupasang buat LiLo?

Kita lihat dulu selebaran materi dari ESQ dibawah ini.



  1. Star Principle; Allah tempat bergantung

  2. Angel Principle; Malaikat mencatat semua perbuatan

  3. Leadership Principle; Nabi Muhammad SAW sebagai idola

  4. Learning Principle; Belajar dan Memperbaiki diri sesuai dengan surat Al Fatihah

  5. Vision Principle; Allah tujuan dan cita-cita akhir

  6. Well Organized Principle; Ikhlas menerima apapun

  7. Mission Statement; Aku adalah Wakil Allah

  8. Character Building; Mengapa Sholat?

  9. Self Controlling; Perangi Hawa Nafsu

  10. Strategic Collaboration; Ayo Bangun Kebersamaan

  11. Toatal Action; (selalu) Lakukan Yang Terbaik

Jadi harapanku adalah :



  1. Semoga dengan ikut pelatihan ESQ ini, maka Lilo makin mengenal dirinya, mengenal Tuhan (yangmenciptakanLiLo)

  2. Makin mengenal sifat-sifat baik yang ada pada dirinya

  3. Menyayangi orang yang ada di sekitarnya, sebagai bukti kecintaan pada Allah swt.

  4. Mengenal dan memahami Ihsan, Iman dan Islam

  5. Menerapkan suara hatinya dengan sebaik-baiknya

Begitulah harapanku.


Semoga sesuai dengan rencana Allah swt.


Amin.

Etika Berkendara (2)



Pagi tadi aku dikejar-kejar oleh dua mobil yang melaju sangat kencang (berarti aku juga kencang donk..!:-).

Aku mungkin kencang, tapi mungkin juga tidak. Soalnya aku mencoba mempraktekkan ilmu dari ASTRA, yaitu selalu mencoba untuk menggunakan momen tertinggi.

Contoh, data teknis pada manual book tertulis torque maximum: 200Nm/3750rpm. Ini berarti momen tertinggi sebesar 200Nm terjadi pada saat mesin berputar sebanyak 3750 per menit.

Pada contoh di atas, maka sebaiknya kita melakukan perpindahan gigi ketika rpm menunjukkan kisaran angka 3750. Angka RPM dapat dilihat di tachometer yang berada pada dashboard mobil.


Begitu kata Astra

Yang bikin jengkel adalah mobil di belakangku itu selalu ngasih lampu dim yang terang banget. Padahal di depanku persis adalah konvoi kendaraan gedhe-gedhe (BUS, truk, dkk). Akupun mulai pasang senyum (lagi) dan terus gunakan ilmu sopir angkot,"cueek beibeh". Untung senyum coba kalau jengkelnya diterusin, bisa nyampe kantor masih manyun tuh.

Saat ada kesempatan menyalip, maka akupun langsung tancep gas dan terus melaju jauh meninggalkan dua mobil itu.

Namun beberapa menit kemudian, ketika aku kembali tertahan oleh konvoi di depanku, mereka sudah muncul kembali di belakangku dan kembali memberi sinyal yang sangat menyilaukan. Kalau memungkinkan, mungkin mobil mereka maunya bisa ngelompati mobilku. Mau nangkring kayak foto mobil numpuk di thailand itu 'kali.

Toyota Kijang dan Sedan di belakangku itu lampunya memang luar biasa kuatnya (atau sudah di modif 'kali). Ini bukan iklan Toyota, tapi memang begitulah kondisi lampunya.

Apa mereka nggak mikir BBM ya? Cara ngebut yang seperti mereka itu jelas-jelas memboroskan BBM. Kata pakar penghasil produk penghemat BBM, cara mengendarai mobil seperti itu membuat alat penghemat BBM yang dipasang tidak akan berfungsi baik.

Udah gitu remnya juga harus bekerja keras. Wah, benar-benar pemborosan tuh.

BTW memang begitulah Indosinia ini (bukan Indonesia lho). Saat dibilang masih dalam krisis, ongkos naik haji terus naik ternyata peminatnya masih terus naik. Transaksi yang terjadi di Pameran mobil juga terus naik.

Jadi dimana krisisnya?

Mungkin mereka baru krisis di hatinya masing-masing. Gak lagi bisa lihat penderitaan sesama. Yang dikejar hanyalah kebahagiaan semu. Kesenangan yang hanya sementara.

Begitukah?




source

Selasa, Juli 22, 2008

FuTSaL


FUTSAL

Menjelang pulang kantor ada kawan yang nanya tentang SMS yang dia kirim tadi malem.

Lho memang ada SMS untuk aku? Aku merasa nggak ada SMS yang masuk dari dia, maka langsung saja kubuka kotak masuk di hapeku.

“Nggak ada tuh. Emang nelpon kemana?”

Rupanya dia nelpon ke nomor frenku. He..he..he… nomor frenku udah lama nggak aktif, soalnya dulu kan kupakai untuk “pacaran” ama istriku, jadi setelah dia (istriku) selalu ada di sampingku ya nggak perlu lagi nomor itu.

Rupanya isi SMSnya ngajak main FUTSAL. Yang bikin aku sedikit surprise adalah ternyata yang ngajak main FUTSAL sebenarnya adalah pak Direktur Keuangan.

Yo wis, itung-itung liat seberapa kuat pak Direktur main FUTSAL.

Sampai di lapangan, ternyata sudah banyak kawan yang ngumpul. Rayuan mautpun mulai bertebaran.

“Ayo main dab. Nih pakai sepatuku”, kata si empunya bengkel KuPu2 Malam.
“Gak punya kaos? Ada tuh yang jual”, begitu kata pak Ucup menimpali.

“He..he..he…. gak punya celana juga nih”, kataku masih mencoba mengelak.

“Ada pak yang jual di depan”

Habislah alasanku, dan akhirnya akupun main FUTSAL. Dapet seragam kaos Inter Milan dan celana Argentina. Rasanya kayak Hernan Crespo deh.

Ternyata asyik banget tuh main FUTSAL. Tidak terlihat lagi perbedaan antara Direktur dan Sopir. Semuanya kumpul untuk mencari bola, berebut bola dan bertujuan membuat gol sebanyak-banyaknya.

Untuk kali pertama ini aku cukup jadi kiper aja dan kemasukan satu gol. Kawan-kawan ternyata mainnya bagus banget. Ada Agus, Didik, BuYunK (anaknya pak BEM nih) dan masih banyak lagi yang mainnya ciamik banget.

Kebetulan center back dan play maker di timku mainnya bagus banget. Jadi gak banyak tendangan yang mengancam gawangku. Kalau saja peter chech yang njagain pasti dijamin masih perawan tuh.

Selamat datang FUTSAL, sampai jumpa minggu depan. Amin.

ImAm CiLiK

Akhirnya aku berhasil mengabadikan saat LiLo menjadi imam bagi kakaknya. Aku heran dengan model sholatnya LiLo ini.

Saat dia jadi makmum kayaknya dia pingin cepet sholatnya selesai, apalagi kalau dia sholat sendiri, wah .... kayak sudah apal luar kepala. Bat bet, langsung duduk tahiyat akhir.

Saat LiLo menjadi imam, maka bacaan fatihahnya terdengar tartil dan demikian juga saat mbaca surat. 

Sedangkan saat membaca tahiyat, terlihat bibirnya bergerak-gerak perlahan dan bacaan tahiyat itu diselesaikan jauh lebih lama dibanding saat dibacanya dalam sholat sendiri.


Di umur yang makin bertambah ini, maka kebahagiaan yang paling enak dirasakan adalah melihat anak-anak yang makin mandiri dan makin bertaqwa padaNya.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah swt. Semoga kami semua dikaruniai anugerah sebagai makhluk yang pandai bersyuklur.

Amin.


PeNcURi (2)


Tanggal 9 Juli 2008 ada sms dari pak Anwar (RT di kompleks Montana). Isinya begini :

“Kmrn ada kejadian perampokan dan perkosaan di Tropicana,info ini disampaikan sbg antisipasi agar tdk terjadi di komplek kita .Tks,Anwar”.

Aku jadi lebih waspada, soalnya beberapa hari sebelumnya tembok setinggi 3 meter yang mengelilingi halaman belakangku ada salah satu sisinya yang runtuh (begitulah rumah kontraktor alias kuli bangunan malah nggak bener mbuatnya).

Pintu belakang, antara ruang setrikaan denga ruang makan sejak saat itu selalu dikunci. Biasanya sih dibiarkan terbuka, soalnya sangat “pedhe” dengan ketinggian temboknya.

Minggu lalu, terjadi pencurian di Jl Puspita VII No. 24 (selang dua rumah dari rumahku), yang dicuri (setahuku) hanya Tabung Gas.

Tadi pagi, menjelang subuh, akhirnya pencuri itu masuk rumahku. Mereka tetep naik tembok setinggi 3 meter itu dan tidak naik tembok yang sudah rubuh. 

Kebetulan malam ini semua lampu dimatikan (hemat listrik?!-) dan kebetulan juga aku sedang install windows vista di komputer anak-anak. Lebih kebetulan lagi aku ketiduran nginstallnya, sehingga komputer nyala tapi dalam kondisi siap menerima perintah “lanjutan” untuk menyelesaikan proses instalasi windows.

Yang paling kebetulan, aku tadi malem masang lampu di ruang komputer itu, sehingga tangga portabel yang biasanya ada di halaman belakang tak masukin dan lupa belum tak keluarin lagi.

Banyak sekali kebetulan malam tadi.

Mungkin dengan suasana seperti itu, sang “dangil” (maling) jadi was-was,”jangan-jangan yang nginstall komputer sedang di kamar mandi dan sebentar lagi memergoki mereka”.

Sudah begitu mereka mungkin melihat teras belakang gak ada barang yang bisa dicuri. Adanya cuma setrikaan, mesin jahit, mesin cuci, sepeda tandem, sound system (ini pasti dia nggak tahu karena gelap) dan AC. Semuanya tergolong kelas berat (mbawanya), jadi mungkin dia mengurungkan niatnya dan pindah ke rumah yang lain (yang ada lampunya ‘kali).

Apalagi dia lihat ada kandang besar di teras belakang. Ngeri kali dia lihat Satpam kita Ayuko, kucing Persia yang manja banget. Ayuko emang sok keren, padahal malesnya minta ampun deh....


Begitulah akhirnya ketika aku dibangunkan satpam dan melihat para “dangil” itu, maka gak ada barangku yang mereka ambil. Begitu juga barang di rumah tetanggaku nggak mereka ambil (sudah keburu ketangkep sih..!:-)

Di jalan, saat menuju kantor, aku mendapat SMS dari pak Anwar, RT Montana. Bunyinya begini :

“Berita Pagi,tadi jam 4 dini hari telah ditangkap 2 org pencuri yg masuk ke Rmh Bp.Ari Kurnia Puspita 7 no.12 lewat tembok blkng.Penangkapan tsb atas kerja sama Satpam Montana,Satpam Mekar Indah dan Petugas Patroli Polres Bks.Kini pencuri sdh dbw ke Polres Bks.Tks-Anwar”.

He..he..he... namaku nggak disebut di berita itu. Jadi kubalas SMS itu dengan ucapan terima kasih atas atensinya terhadap warganya dan kutambahin sedikit tentang prosesi penangkapan maling, termasuk ketika mereka sempat masuk ke rumahku sebelum masuk ke rumah pak Ari Kurnia.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt yang masih melindungi keluargaku dari para “dangil” (yang masih muda-muda, kurus-kurus dan kecil-kecil).

Semoga Allah memberi jalan terbaik bagi kita semua.
Amin.



Foto : Satpam Ayuko (atas) dan Tembok yang runtuh (bawah)

Senin, Juli 21, 2008

Kiai DzarKhoNi

Waktu diadakan pertemuan antara Serikat Pekerja dengan jajaran Direksi, aku (sebagai SekJend) menyampaikan satu saran di akhir pertemuan.

Intinya, untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat lebih bersaing pada kondisi bisnis eksternal yang begitu “kacau balau” di medio tahun 2008 ini, maka yang diperlukan adalah KETELADANAN (dalam “Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excelent” masuk kategori 1 “Kepemimpinan”).

Pengalaman menunjukkan bahwa perusahaan besar yang sukses, biasanya dipimpin oleh para pemimpin senior yang selalu menunjukkan komitmennya terhadap apa yang dia ucapkan. Mereka tidak hanya sekedar “ngomong” tapi ikut terlibat dan memberi contoh bagaimana komitmen itu dijalankan.

Di hadapan Direksi, aku berdoa semoga kami -Karyawan atau pekerja- dapat menunjukkan contoh bahwa karyawan bisa menjadi pekerja yang baik dan demikian juga, semoga, Senior Manager dapat menunjukkan contoh yang baik sebagai pemimpin senior korporat.

Semua peserta rapat sepakat dengan moto Ki Hadjar Dewantoro,”Ing ngarso sun tulodo, ing madya mbangun karso, tut wuri handayani”.

Setelah selesai rapat, aku jadi bertanya-tanya pada diriku sendiri.

Segampang itukah resep untuk maju dengan karya bermutu? Jangan-jangan aku ini hanya penganut mahzab Kiai Dzarkhoni (iso ujar gak iso nglakoni), yang hanya pinter ngomong tapi nggak pandai melaksanakannya (No Action Talk Only alias NATO!:-).

Sehabis acara itu, siangnya aku duduk semeja dengan Direktur SDM, dalam acara “Knowledge Sharing”.

Pak Direktur SDM memberi wejangan tentang perlunya perubahan (menuju kebaikan), yaitu dengan ilmunya A’a Gym (yang saat ini aktif mengisi diskusi sehabis subuh di Radio Delta FM) ;
a. Mulai dari diri sendiri
b. Mulai dari yang kecil-kecil dan
c. Mulai saat ini

Ini juga rumus yang sangat sederhana untuk berubah menuju kebaikan.

Jadi sebegitu sederhanakah untuk berubah menjadi yang terbaik? Apakah hanya rumus-rumus sederhana itu saja yang perlu kita perhatikan dan kita nanti akan langsung menjadi yang terbaik?

Buku The Secret (Rhonda Byrne) atau Quantum Iklhas (Erbe Sentanu) mengajarkan kita bahwa untuk menjadi sukses, berhasil, bahagia, atau apapun yang kita inginkan, kuncinya hanya niat dan menyelaraskan kehidupan kita dengan niat itu. Selesai !

Semesta alam yang akan mewujudkan keinginan itu, seperti jin lampu aladin yang selalu siap menerima perintah dan melaksanakan perintah itu.

Jadi kalau malu disebut sebagai penganut mahzab Kiai Dzarkhoni, maka aku harus tidak malu untuk mengajak diriku sendiri dan semua yang mau kuajak untuk menyelaraskan suara hati dengan tindakan nyata.

Insya Allah berhasil. Amin.

Go Back To The Door


Minggu pagi, seperti biasa, jalan-jalan ama LiLo. Abis itu bersih-bersih rumah. Siangnya anak-anak ngajak main di halaman belakang. Ada acara "mbedhol" ketela pohon dan main-main sama Ayuko, kucing kesayangan Lita.

Terakhir main "baksodor" (Go Back To The Door?). Ibunya yang punya ide, tapi ketika permainan dimulai yang ikut cuma anak-anak saja ama aku.

Berdasar hasil "hom pim pah", Lilo temenan sama aku sedangkan Lita temenan sama Luluk. Tak ada garis yang dibuat, cukup garis imajiner saja.

Rupanya LiLo belum pernah main permainan ini. Jadi kalah melulu. Akibatnya jaga terus deh. Akhirnya permainan terhenti karena aku terlalu bersemangat dan jatuh telentang menjatuhi LilO.

Ternyata anak-anakku cewe' pada gesit-gesit semua. Kayaknya anak-anak cewe'ku masih anak kecil, tapi ternyata mereka sudah ABG dan tingginya juga udah sama dengan istriku. Larinya malah gesit banget, susah ditangkep.

Harus kuakui bahwa yang muda memang lebih lincah bin gesit. Jadilah permainan murah meriah ini mengisi hari libur kami.

Foto : main sama ayuko di belakang pohon ketela

Sabtu, Juli 19, 2008

nGanGGuR


Aku paling nggak senang kalau sedang menganggur. Anjuran yang klise adalah, jangan menganggur kala sendiri dan jangan sendiri kalau menganggur. Enak ditulis tapi dilaksanakan sering susah, kalah oleh malas dan capek.

Sepeda “onthel” yang dulu setia menemaniku berolah raga di Surabaya, udah lama sekali nganggur. Bannya udah “nggembos” dan kemarin mau dijual saja sama istriku. Ada rasa sayang namun ada nuansa “mubadzir” di situ. Maunya sih kalau dijual sama teman saja, atau dipinjamkan saja daripada nganggur di rumah.

Sepeda gunung itu nggak sendirian nganggur, disampingnya ada motor matic yang juga udah lama nggak dipakai. Rumus motor matic kalau nggak dipakai ya pasti rusak (accunya), sehingga makin males makainya. Musti di”charge” dulu baterinya dan perlu waktu yang lamaaa banget untuk membuat motor matic itu bisa digunakan lagi. Akibatnya, motor matic itu makin merana tanpa tugas.

Dulu, bapakku suka memberi nasihat tentang perlunya bersyukur saat kita mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai orang lain. Apalagi kalau sesuatu yang kita miliki itu tidak kita gunakan dan diperlukan oleh orang lain. Kayaknya sepeda ini lebih dieperlukan oleh orang lain daripada oleh keluargaku.

Saat ini hobi olah raga hari minggu memang sering kalah oleh tontonan tivi, apalagi acara sepedaan. Wah udah makin jauh dari kehidupan keluarga. Mending LiLo masih setia menemaniku olah raga jalan pagi , kakak-kakaknya udah punya kegiatan lain yang lebih menarik.

Semoga aku ditunjukkan jalan terbaik untuk mengurusi sepeda ini.
Amin.

Jumat, Juli 18, 2008

PeNcURi


Beberapa hari lalu pak RT mengirim SMS padaku (dan semua warga RT), isinya tentang adanya pencurian di komplek lain.

Kita diharap untuk hati-hati menjaga rumah kita, karena bukan tidak mungkin akan ada aksi serupa di komplek kita.

Himbauan ini tak sampaikan ke istriku, tapi belum sempat kusampaikan ke anak-anakku.

Kemarin, rupanya kejadian pencurian betul-betul terjadi di komplekku di deretan jalan yang sama denganku. Jadi kalau nomor rumahku T.26 dia nomor T.24 (selisih satu rumah denganku).

Paginya langsung kukumpulkan anak-anakku dan kubekali mereka dengan ilmu menghadapi pencuri.

Rumahku memang letaknya di lokasi yang rawan pencurian, belakang rumahku persis adalah jalan raya dan di seberang jalan raya itu adalah lapangan golf.

Soooo..... di belakang rumahku boleh dikata tidak ada aktifitas yang membuat pencuri harus berpikir dua kali untuk memanjat tembok.

Lha yang bikin heran, rumah segitu besarnya kok yang dicuri cuma tabung gas?
Kenapa ya???

Kalau dipikir apakah untungnya nyuri tabung gas segedhe itu. Dijual juga susah.

"Wis mbuh lah", yang penting kita memang selalu harus berserah diri pada Allah, susah kalau nggak berserah diri padaNya.

Tiap hari, tiap saat kita akan selalu khawatir akan adanya benda yang hilang dari rumah kita. Kalaulah memang ternyata ada benda yang hilang dari diri kita, maka bersikaplah positif, anggap saja zakat kita atau sedekah kita masih kurang.

Hari ini aku malah dapet sedekah kaos telkomsel, lumayan enak dipakai.
Tadi malam kuperawani dengan memakainya pada saat sholat Isya. Abi situ diambil gambarnya biar bisa untuk kenang-kenangan (kalau kaosnya biru aku kayaknya mirip John Terry deh, he..he..he... narsis polll!:-)

Alhamdulillah, segala puji hanya bgi Allah swt.
Semoga makin dekat aku padaNya.
Amin.

Rabu, Juli 16, 2008

Kunci Mobil Patah



Pulang kantor sesuai jam kerja dan pas maghrib sampai di rumah. Seperti biasa, anak-anak pada mbukain pagar dan "toss" satu demi satu. Kalau aku bawa mobil, biasanya LiLo langsung masuk ke mobil dan ikut sampai aku memarkir mobil. Kalau aku naik ojek, biasanya LiLo "nyengklak" ke pundakku begitu aku ngucapin salam ke dalam rumah.


Hari ini aku bawa mobil dan ketika mesin mobil tak matiin kemudian kunci tak tekan-puter berlawanan jarum jam- ternyata yang tercabut cuma kepala kuncinya saja. Anak kuncinya masih ada di dalam "sarangnya".


He..he..he... mau marah sama siapa ya? Lebih baik senyum aja, toh anak-anak sudah keheranan lihat kunci yang masih nempel di "sarangnya", kalau aku marahan malah suasana jadi gak sesuai harapan.


Berbagai cara kucoba untuk melepas anak kunci yang masih nyangkut itu tetapi gagal, akhirnya aku sholat maghrib dan malem itu kuserahkan penjagaan mobil itu pada kemampuan kunci pagar halamanku. Semoga Tuhan ikut menugaskan malaikatnya untuk menjaga mobil yang kondisi pintunya terbuka dan ada kunci mobil di dalemnya.


Paginya, alhamdulillah, semua selamat gak kurang suatu apa. Tinggal nyuruh driver untuk memperbaiki kunci.


Pelajaran hari ini, kalau lihat kunci sudah terlihat "lecek" segera diperbaiki atau diremajakan. Gunakan senyum untuk menyelesaikan semua masalah.



Salam

Selasa, Juli 15, 2008

Musim Liburan (telah usai)

Jakarta kembali berdenyut dan Senin pagi ini luar biasa macet (dimana-mana). Kebetulan salah ngambil jalur macet di tol, jadi marilah kita tersenyum melihat kendaraan lain yang lebih lancar menyalip kita.

Ilmu tersenyum ini sudah lama kudapat, tapi baru belakangan ini kurasakan manfaatnya.

Misalnya saat kita sulit tidur, entah karena sebab apa, maka ketika kita coba untuk tersenyum ternyata terasa urat/otot muka kita menjadi kendur dengan sendirinya.

Aku merasa aneh, karena untuk tersenyum aku harus menarik sebagian otot muka (lha kok malah mengakibatkan otot muka yang lain jadi kendor?). Mungkin otot muka yang berfungsi sebagai penarik sebuah senyuman adalah otot yang berfungsi sebagai tuas “on-off” bagi otot muka yang lain (‘kali juga gitu).

Sepulang dari kantor kudapati rumah kosong, rupanya anak-anak pada pergi ama ibunya ke toko buku.

Aku baru tahu setelah kubaca SMS yang kuterima ketika aku sudah di jalan tadi.

Akhirnya pertemuan dengan anak-anakku terjadi ketika aku sudah selesai mandi, sholat dan siap mendengar cerita pengalaman mereka pertama kali masuk di kelas yang berbeda.

Wah, mereka pada berebut pingin cerita padaku. Aku jadi merasa betapa indahnya saat kebersamaan seperti ini. Dalam hati aku jadi merasa terharu, pingin nangis rasanya (ini sih kebiasaan cengeng yang nggak ilang-ilang).

Pencerita pertama adalah anak nomor dua, kemduian nomor satu dan si bungsu nomor terakhir. Keputusan urutan ini didasarkan atas "hom pim pa dan sut".

Dengan wajah sok jauh dari “cengeng” kudengarkan cerita mereka satu per satu. Tidak lupa yang kulihat adalah sinar mata mereka yang berbinar-binar ketika bercerita. Malam itu terasa begitu spesial karena kulihat anak-anakku kok tiba-tiba pada tambah cantik dan “gokil” (ini sih khusus buat si LiLo).

Kalau kakak-kakaknya cerita tentang keberhasilan mereka melakukan beberapa hal, maka si adik terkecil ini cerita tentang ke”gokil”annya selama menjalani hari pertama di kelas baru.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi anugerah padaku berupa anak-anak yang baik hati, yang mencintaiku apa adanya (ini kayak lagu munajat cinta ya..!:-).

Anak adalah fitnah, kalau kita terlalu sayang pada mereka melebihi sayang kita pada Allah, maka sama saja kita menyayangi duit melebihi cinta kita pada Allah swt. Kita bukan lagi Abdullah, tetapi sudah abdul “duwit” atau abdi dari ciptaanNya.

Semoga kita tetap bisa menjaga diri kita agar tetap mengabdi hanya pada Allah swt.
Amin.

Salam

Senin, Juli 14, 2008

Kelik (3)


Akhirnya jelas, memang dia Kelik Pelipur Lara. Salah satu ikon "pelawak" yogya yang masih bisa membuatku ketawa.

Pertemuan terakhirku dengan dia ketika dia mampir ke rumahku dan cerita tentang Dewo, Kuncung maupun pelawak-pelawak lain yang pada hijrah ke Jakarta.

Rasanya itu pertemuan yang baru terjadi kemarin, tetapi setelah kurenungkan lagi, pertemuan itu terjadi di pinggir jalan di depan rumahku karena dia naik motor dan melihat aku.

Itu adalah pertemuan di tahun 90-an, saat pamor mas Dewo sudah mulai meredup (padahal mas Dewo ini tak gadang-gadang bisa nyaingin Tora Sudiro je..!:-), jadi udah lama banget ternyata pertemuannya.

Saat Kelik aktip di republik BBM sebagai wapres, aku ikut forum diskusi republik BBM dan aku juga buat milis republik bbm. Di forum itu aku sampaikan kritik ke menajemen republik bbm, bahwa kalau pingin membuat rakyat cerdas (slogannya tuh..!:-), maka jangan pakai iklan perusahaan rokok yang jelas-jelas tidak mencerdaskan bangsa.

Eh, tahu-tahu gak ada lagi jawaban dari "wakil" manajemen dan tahu-tahu (juga) forum itu ditutup. Sebentar kemudian mas Kelik mulai jarang tampil dan akhirnya pergi begitu saja.

Selamat mas Kelik, semoga sempurna dikau dalam menjalani hitam putih hidup ini (kayak syairnya Ungu ya).

Salam

Kelik (2)


Pada undangan selanjutnya, kok aku rada curiga, jangan-jangan ini memang Kelik Pelipur Lara?

(to be continued)

Kelik (1)


Tadinya kupikir ini degelan, ada pak Kelik punya menantu namanya Kelik juga.
(to be continued)

Minggu, Juli 13, 2008

BBM dan AnGkOt 59





Naiknya BBM bulan Mei 2008 kemarin membuat ongkos angkot 59, jurusan Cawang-Cikarang, naik menjadi 6 ribu rupiah (tadinya 5 ribu). Bila sopir mampu narik 5 kali jalan (2,5 rit), maka kenaikan pendapatan sopir adalah sekitar 44% (penadapatan sopir sesudah BBM naik 187 ribu dan sebelum BBM naik 130 ribu). Namun bila sopir hanya mampu narik 4 kali jalan (2 rit), maka prosentase kenaikannya adalah sekitar 14% (94 ribu/82,5 ribu). 

Angka kenaikan pendapatan sebesar 44% dan 14% bisa dibandingkan dengan tingkat inflasi bulan Juni 2008 yang angkanya hanya sekitar 11%. 

Data kenaikan ini tidak akurat memang, tapi data pendapatan sopir saat ini cukup akurat, yaitu bila mampu narik 2 rit, sekitar 90 ribu hari. Kalau sang sopir mampu narik 5 kali, maka pendapatan sopir bisa sekitar 187 ribu per hari dan kalau nariknya 25 hari, maka pendapatannya bisa 4,6 juta per bulan. Suatu jumlah yang lumayan besar.

Jumlah angkot ini ada 40 buah, melayani jurusan Cikarang-UKI (Cawang). Masing-masing sopir bisa narik 2 rit per hari pada kondisi normal, tetapi saat musim liburan angka itu adalah angka maksimal yang bisa didapat. Pada hari Sabtu dan Minggu penumpang biasanya tidak seramai hari Jumat. Ini kondisi yang cukup sulit, karena bila hanya mampu narik 3 kali (1,5 rit), maka pendapatan sopir hanya cukup untuk makan dan rokoknya pak sopir doank.

Dulu, saat jumlah angkutan belum sebanyak sekarang, pendapatan sopir cukup tinggi, karena bisa narik lebih dari 2 rit. Saat itu, ibaratnya mau punya rumah dua juga sanggup (ini guyon aja ya..!:-), namun kondisi itu akhirnya berubah karena jumlah angkot ditambah.

Saat ini, ada berita kalau akan ada penambahan armada angkot ini. Kalau benar terjadi, entah apa jadinya nasib mereka. Kesadaran masyarakat untuk naik angkot masih kurang dan akibatnya tarikan akan makin seret bila jumlah armada ditambah.

Masyarakat juga males naik angkot 59 ini, norma K3 sama sekali tidak terlihat di angkot ini. Penumpang angkot ini sungguh penuh sesak (di depan 4 orang termasuk sopir, di belakang 9 orang di baris kanan, dan masing-masing 7 orang di baris tengah dan kiri). Pintu keluar samping untuk penumpang yang duduk di belakang yang sulit dibuka, membuat penumpang akan kesulitan keluar bila terjadi kecelakaan di jalan.

Kalau memang mau ditambah armadanya, maka jumlah penumpang harus dikurangi, sehingga masing-masing sopir tetap dapat narik 2 rit. Konsekuensinya ongkos penumpang harus dinaikkan lagi, agar ada yang bisa dibawa pulang oleh pak sopir. Akibatnya penumpang juga makin malas naik angkot yang mahal.

Untung aku sudah tidak jadi sopir lagi, jadi tidak ikut pening memikirkan berita penambahan angkot. Namun kenangan menjadi sopir saat mahasiswa dulu sekarang terasa manis banget.

Sungguh aku memang harus makin pandai mensyukuri nikmat Tuhan yang tak pernah putus ini.


source gambar

Sabtu, Juli 12, 2008

Di'AriE

Di’ari Keluarga edisi 1/2008



Sejak kemarin anak-anak pada mbuat buku harian keluarga. Setiap anggota keluarga bisa menulis, syaratnya menyebutkan tanggal tulisan dan suasana hati, serta harus ada gambar kejadiannya.

Hari ini kubaca tulisan di diari itu dan ada tulisan dari LiLo anakku terkecil yang akhirnya sudah berani tidur sendirian di kamar (tidak nyampur dengan bapak ibunya atau kakak-kakak perempuannya).


Dia menuliskan pengalamannya menjadi imam di rumah, tidak tanggung-tanggung yang jadi makmum adalah ibunya.

Anak kelahiran tahun naga ini (tahun 2000) memang lain dari kakak-kakaknya. Cerewetnya luar biasa, melebihi kakaknya yang cewek. Aku kadang berpikiran apa dia cerewet karena tiap hari berkumpul dengan cewek terus ya (ibunya maupun kakak-kakaknya) dan jarang ketemuan sama bapaknya (yang pagi-pagi udah pergi dan malem baru kembali). Sayang aku bukan ahli untuk masalah ini, jadi perlu ahlinya untuk tahu masalah ini.

Buku diari sebenarnya memang akrab dengan kehidupanku. Ketika aku nikahi ibunya anak-anak dan kami jarang ketemuan, maka aku tulis kegiatan harianku di suatu buku dan kemudian setelah 1 atau 2 minggu kukirim ke yogya untuk dilanjutkan ibunya anak-anak. Sementara itu buku catatan kegiatan harian istriku juga dikirim ke aku, sehingga dua buku ini saling terbang bersilangan.

Kami saling menulis di dua buku itu secara bersamaan, masing-masing kota satu buku. Ah, indahnya saat itu, jauh dari istri tetapi terasa dekat terus. Begitu ketemuan, wah …. Gak tahu lagi rasanya dunia ini. Adanya cuma enak dan enaaaaaak tenan.


Salam


KuCiWa
















Kalau kita punya harapan terlalu tinggi dan kemudian kenyataan jauh dari harapan itu, apa yang terjadi? Ya, kekecewaan akan datang menghampiri.

Bagaimana rumusnya agar kekecewaan itu tidak datang menghampiri, meskipun realisasi jauh dari kenyataan?

1. Jangan terlalu tinggi dalam berharap, yang wajar=wajar saja. Pandai-pandailah mengukur panjang badan sendiri.
2. Kalau harapan sudah terlanjur tinggi dan kemudian kenyataan memang jauh dibawah harapan, maka yakinlah ini adalah kondisi yang terbaik untuk kita.
3. Kalau kita gagal meyakinkan diri kita bahwa kondisi sekarang ini adalah kondisi yang terbaik untuk kita, maka bukalah buku-buku motivasi yang bercerita tentang mengatasi kegagalan.
4. Kalau gak punya uang untuk beli buku motivasi itu, bekerjalah lebih keras dari biasanya, sehingga mampu untuk beli buku itu.
5. Kalau sudah berusaha dengan keras tapi masih gagal juga, maka berusahalah lagi dengan lebih keras (never give up).
6. Kalau masih gagal juga, maka bacalah dulu buku motivasi tentang kegagalan.


Salam

eshape
nb.
baca Quantum Ikhlas, agar lebih puas lagi



Source

Jumat, Juli 11, 2008

WhY??


Suatu ketika anakku bercerita padaku.

"Pak, tadi kawanku nanya aku"

"Tentang?"

"Gini dia bilang, eh bapakmu dan ibumu kan sering keluar negeri. Kenapa ya kok nggak pernah ke Mekah?"

"Terus kamu jawab gimana?"

"Senyum, sambil bilang, gak tau ya......!"

"He..he..he... memang hanya Allah yang tahu kenapa sampai saat ini kita belum bisa ke Mekah"

Pertanyaan kawan anakku itu memang sangat rasional, bagaimana tidak? Aku tinggal di perumahan yang bangunan rumahnya cukup luas. Kamar tidurku 4 x4 meter, ditambah 2 kamar anak-anak dan satu kamar pembantu, belum ruang tamu, ruang makan, dapur dua buah, kamar mandi 3 buah. Teras depan dan teras belakang cukup luas untuk berkongkow-kongkow.

Masih ditambah lagi, halaman belakang yang bisa untuk main voli. Car port bisa untuk dua mobil kijang. Aku juga kerja di BUMN yang cukup besar. Aku juga sangat percaya pada Tuhan, demikian juga keluargaku sangat percaya pada Tuhan (insya Allah, amin). Kami semua alumni SMASH (Super Memory Asmaul Husna), dan kecuali anak terkecil, kami juga alumni ESQ 165 way.

Tapi,....

Why?

Kok sampai saat ini masih belum juga umroh atau naik haji?
Umur sudah mepet di kepala lima, tingal beberapa tahun lagi pensiun dan kami belum juga punya kesempatan untuk melihat Ka'bah.

Why? Why? Why?

Aku harus lebih rajin bertanya pada Allah swt di dalam sholat-sholatku.
Insya Allah, dalam waktu tidak terlalu lama aku bisa naik haji.
Amin.

source

Senin, Juli 07, 2008

PoHoN UaNg


Pohon Uang

Suatu pagi di halaman belakang rumah, aku ngobrol sama anakku. Waktu itu belum ada kambing, jadi halaman (belakang) rumah tampak kosong, nggak ada kandang kambing dan nggak ada pohon-pohonan. Adanya cuma rumput doank.


“Pak, kalau bisa nanam pohon uang enak ya”

“Iya ya, tiap hari kita bisa memetik uang dari pohon itu”

“Terus caranya gimana nanam pohon uang itu?”

“Misalnya kita ambil uang 100 rebu, kemudian kita tanam di halaman belakang ini, maka bila kita sirami dengan baik pasti akan muncul pohon uang yang subur. Batang pohon itu gak bisa tinggi, tapi daunnya rimbun banget, berupa uang pecahan 100 rebuan. Satu daun kita petik, maka besoknya akan muncul daun penggantinya”

“Kalau gitu, tiap hari kita bisa infaq ke yang membutuhkan ya pak?”

“Ya iyalah, masak ya iya donk. He..he..he… kita tidak perlu infaq lagi. Kita biarkan mereka masuk rumah kita dan ngambil uang sepuasnya dari pohon uang yang tidak pernah habis itu”

“Kalau gitu kita ajak semua orang main ke rumah kita dan menikmati pohon uang itu ya pak?”

“Siapa saja boleh masuk dan ngambil uang dari pohon itu. Dengan begitu semua orang di sekeliling kita akan menjadi orang kaya semua”

“Tapi kalau sudah kaya semua nanti gak ada lagi yang jualan kethoprak lewat sini lagi pak. Pasti mereka pada pulang kampung menghabiskan uang itu”

“Ya kita cari lagi penjual kethoprak yang lain”

“Nanti kalau penjual kethoprak yang baru ngambil uang di pohon kita, lak dia nggak mau jualan lagi. Repot pak kalau semua orang di sekitar kita menjadi kaya raya”

“Jadi gimana, biar mereka miskin saja, gitu?”

“Gak tahu pak, gak jadi nanam pohon uang saja. Yuk main bola aja pak”

“Yuuk!”

source gambar

Minggu, Juli 06, 2008

NuLiS di BloG


Saat dikenalkan pada blog, aku langsung kepikiran untuk kembali menulis. Suatu kegiatan yang dulu pernah akrab dengan kehidupanku tetapi makin lama makin menjauh.

Ketika aku kemudian malah diangkat jadi PimRed Majalah (ISSN:0852-1166), aku makin tertantang untuk membuat jadwal menulis di sela-sela kegiatanku. Mereka yang mengangkatku sebagai PimRed, mungkin punya ekspektasi tertentu karena melihat kegiatanku sepuluh atau dua puluh tahun lalu.

Kegiatan menulis ini memang pernah menolongku di tahun 1986, ketika aku mempunyai kesulitan keuangan di Malang (aku jadi inget Kelud bila inget Malang nich...!:-).

Ternyata menulis di blog tidak semudah yang kubayangkan. Meskipun segala cara telah kulakukan tetap saja aku merasa belum puas. Secara manusiawi, kubandingkan blogqu dengan blog orang lain, dan akupun akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa blogqu benar-benar gak mutu.

Komentar pujian dari kawan-kawan via SMS, YM  atau langsung tatap muka, justru membuat aku makin merasa blogqu gak bermutu. Lha wong sebagian besar mereka "ngalem" pada tulisan hasil editanku terhadap berbagai tulisan orang lain, bukan pada tulisan asliku.

Sampai akhirnya aku menemukan apa yang kucari dari tulisan-tulisan di blog ini. Ternyata anak-anakku pada seneng mbaca blogqu. Wah, ini suatu hal yang lebih dari yang kuharapkan. Ternyata anakku bisa menangkap apa yang kumaksud dengan tulisanku.

Puji syukur, kalau akhirnya aku menemukan nilai dari semua tulisanku di blog. Memang isi blogqu hampir 90% kutujukan buat anak-anakku, tetapi maksudku setelah anak-anakku besar nanti, ternyata di usianya sekarang mereka telah mampu menangkap apa yang selalu menjadi inti dari tulisanku.

Sebagai orang tua, kadang-kadang kita memang sering "under estimate" terhadap anak-anak. Biarpun anaknya sudah besar dan bahkan sudah mempunyai anak, tetap saja mereka dianggap anak kecil di hadapan orangtua mereka.

Aku pernah dibegitukan dan jangan-jangan aku juga telah menganggap anak-anakku yang sudah tumbuh (dan terus tumbuh) sebagai anak kecil yang masi perlu disuapi dan dinasehati.

Mereka sesungguhnya sudah pintar (mungkin bahkan lebih pintar dibanding kita seumuran mereka).

Akhirnya menulis di blog ternyata memang menyenangkan. Minimal bisa ngeliat perkembangan wajahku dari tahun ke tahun (ini agak narsis sedikit deh...!:-)

Salam

Blog Comment


Abis arisan keluarga di Tangerang langsung tidur. Bangun malem-malem sesuai niat tadi sore yaitu mau nulis blog, tapi yang terjadi malah ngeliat blognya bank Al terus keasyikan nulis komentar. Tahu-tahu lihat jam, wah udah malem banget nih.

Ya udah, nulis komentarnya segera diselesaikan dan sesuai tujuan semua, nulis di blog. Ternyata gak ada yang bisa kutulis (kehabisan ide, sementara istri kelihatannya sudah lelap tertidur dan perlu segera ditemani).

Sambil persiapan shutdown, akupun klik "sign in" di blogku, eh ternyata sudah kesetel remember password, jadi akhirnya aku nulis juga di blog ini.

Ini tulisan yang paling berbeda dibanding tulisanku yang lain. Tanpa arah dan tanpa tujuan, hanya seperti mengikuti aliran air saja. Mengalir dan tahu-tahu sudah (kuanggap) selesai.

Salam


foto :sepulang arisan nampang dulu untuk bahan narsisme

Kamis, Juli 03, 2008

Musim Liburan


Enaknya musim liburan adalah jalan yang (relatif) lebih sepi dibanding biasanya. 40-50 menit sudah nyampai kantor, padahal biasanya minimal 60 menit dan sering lebih.

Suatu sore anakku cerita tentang keinginannya yang belum terkabul, yaitu pergi ke surabaya ketemuan sama temen-temen lamanya. Wah, bagi anakku pergi ke surabaya adalah impian yang benar-benar mahal dan sulit diwujudkan.

Kamipun bicara ngalor ngidul tentang anak-anak sekolah yang pada libur dan pergi berlibur kemana-mana. Inilah cuplikan dialog (ngalor-ngidul)-nya.

"Bapak-Ibu sudah pergi ke Malaysia, Singapura, Jepang maupun Australia, tapi gak pernah ngajak anak-anak. Selalu saja pergi sendiri-sendiri. Jadi untuk liburan kali ini, mari kita bersama-sama (sekeluarga) pergi ke Amerika saja. Setuju?"

"Emang bapak sudah pesen tiketnya? Kawan-kawanku pada kesulitan beli tiket lho..!"

"Iya juga ya. Dari kemarin sudah nyari tiket tapi gak dapet-dapet. Abis mendadak sih, jadi tiket udah pada abis dibeli sama mereka yang jauh hari sudah merencanakan liburan di bulan ini"

"Terus gimana pak? Tetep jadi ke Amerikanya? Kapan?"

"Gini aja, besok kita berangkat. Gak usah pakai tiket-tiketan segala"

"Caranya ...?"

"Kita suruh njemput Mamat aja. Terus kita ke Halim. Nanti bapak telepon Katiman untuk mbawa pesawat kita dari Bandung ke Halim. Jadi kita ketemuan disana saja"

"Mamat pakai apa pak njemputnya?"

"Pakai Heli aja, biar cepet. Nanti dia turun di belakang rumah kita. Kan ada tuh tempat landing heli"

"Yang ada huruf H-nya itu ya pak? Yang di dekat golf jababeka?"

"Ya iyalah, masak ya iya donk"

Kamipun saling tersenyum ceria. Sungguh suatu sore yang indah dalam dialog ngalor ngidul yang penuh canda tawa. Kalaulah aku tidak punya banyak uang, tapi aku sudah memiliki hati anak-anakku, dan itu bagiku sudah cukup banyak.

Tinggal bagaimana caranya mensyukuri semua nikmat Tuhan yang begitu berlimpah ini. Insya Allah, aku mampu menjadi hambaNya yang pandai bersyukur.

Amin.

Rabu, Juli 02, 2008

Jajan Mie/Nasi Goreng



Rabu, 2 Juli 2008, aku pulang agak sorean. Ternyata pas sampai komplek Jababeka, yang mestinya tinggal 1@2 menit saja nyampe rumah, hari ini macet-cet, sehingga nyampe rumah maghribnya udah lewat.

Hebatnya, anak-anak sudah pada sholat semua dan LiLo yang jadi imamnya. Wah, langsung saja malem-malem ketika dia ngajak beli majalah tanpa ba-bi-bu lagi kugandeng tangannya menuju kios majalah.

Sambil membaca majalah, kami sekeluarga beli nasi goreng dan mie goreng. Wah, ternyata nasi goreng di jababeka rasanya khas banget (meskipun tanpa "moto"). Demikian juga mie gorengnya, enak banget deh. Rasanya mak nyus, sayangnya aku asyik motret (tanpa makai lampu blitz) jadi lupa nggak nanyain apakah dia pake kecap bango atau kecap ABC.

Pulangnya, tidak lupa beli jus buah (no es), untuk melengkapi vitamin dalam tubuh. Sampai rumah, masih sempat nonton smallville (CK), sebelum nulis blog ini.

Sungguh Tuhan telah banyak memberi anugerah pada keluargaku dan sampai saat ini aku rasanya masih kurang mensyukuri nikmat yang begitu banyak ini.

Semoga Allah mendekatkan aku dengan hamba-hambanya yang pandai bersyukur, sehingga aku bisa ketularan bersyukur.

Insya Allah. Amin

.

Chelsea Inter


Sudah lama aku gemar Chelsea dan Inter. Tahun ini keduanya bersinar baik, meskipun dua-duanya gak bisa jadi juara LC. Tahta itu “dipinjamkan” ke MU (he..he..he… MU memang berhak untuk tahta itu, karena kecemerlangan SAF dan CR7).

Kecintaan ama Chelsea makin nambah ketika muncul sosok JM yang begitu fantastis. Lampard yang tadinya dipinggirkan begitu dominan di laskar JM. Ditambah Drogba, maka jadilah laskar JM sebagai laskar yang ditakuti.

Di Inter sendiri, kemunculan Mancini membuat Inter yang angin-anginan jadi stabil dan mulai menunjukkan kelasnya. Suppoerter yang sering “jengkel” melihat Inter yang suka kalah di saat harusnya menang, mulai bisa tersenyum gembira.

Begitulah dunia sepakbola, ada saat naik dan ada saat turun, dan begitu pula kehidupan dunia nyata ini.Dunia ini memang hanya “gurauan” sementara saja. 

Orang Jerman bilang, dunia ini hanya untuk “mampir ngombe” (minum air) saja. Jadi ada kehidupan kekal yang menanti setelah kita selesai dengan urusan dunia.

Mari kita siapkan bekal kita untuk menghadapi hari itu.

Salam

Selasa, Juli 01, 2008

UGM (BNI) Card



Kemarin dapet surat dari Prof.Dr.Ir.Toni Atyanto Dharoko,M.Phil (Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha), isinya ucapan terima kasih atas penggunaan Kartu UGM Card (bekerja sama dengan Bank BNI).


Ternyata 3 ‰ dari setiap transaksi kartu kredit itu disumbangkan ke UGM. Jadi tanpa sadar saya rupanya telah menyumbang UGM.


So, bagi yang punya kartu kredit BNI biasa, akan lebih baik kalau diganti dengan yang ada gambarnya UGM. Kayaknya gak ada ruginya.


Salam