Tampilkan postingan dengan label alumni esq. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alumni esq. Tampilkan semua postingan

Kamis, November 06, 2008

PIN 165



Awalnya aku gak sengaja pakai pin 165, ternyata keterusan sampai sekarang. Apalagi gara-garanya kalau bukan karena banyak mendapat teman ketika makai pin itu.

Ketika ketemu orang yang sangar, maka begitu dia melihat pin 165ku, langsung senyumnya merekah dan beruluk salam padaku.

"Esq mas?"

Wah, enak banget makai pin ini. Sahabat tidak usah dicari lagi, mereka yang akan mendatangiku.

Ibu-ibu maupun gadis-gadis yang tadinya ragu melihat wajahku yang "kurang familiar", begitu melihat pinku langsung "klepek-klepek" [maksudnya aku yang klepek-klepek diajak ngobrol ama mereka]

Ternyata enak juga ya jadi alumni ESQ. Aku bangga deh jadi orang Islam yang ikut ESQ.
Yuk jadi orang bertakwa.

"sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa" (QS. al-Hujurat:13)

Minggu, Oktober 26, 2008

Memimpin Dengan Hati

Sebelum meninggalkan pulau Bangka, kembali ke Jakarta lagi, aku banyak cerita tentang beberapa mantan Bosku yang suka memimpin dengan hati.

Semua bos memang punya kewajiban untuk memimpin anak buahnya, dengan segala cara yang dia kuasai dan dia sukai. Mau tidak mau dia harus memimpin. Bahkan dalam ajaran agama[ku], semua orang adalah bos.

“Setiap dari kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang dipimpinnya”( Bukhori ;893).

"Sebaik-baiknya pemimpin adalah yang mencintai Rakyatnya dan dicintai Rakyatnya, dan seburuk buruknya pemimpin adalah yang membenci rakyatnya dan dibenci serta dilaknat oleh rakyatnya.” Hr Muslim

Kadang saking semangatnya memimpin, para bos suka lupa bahwa mereka kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. Mereka memimpin dengan kekuasaan jabatan yang dia pegang.

Ciri bos seperti ini biasanya "tidak tahan terhadap kritik" dan "cenderung memaksakan kehendaknya", ujung-ujungnya jadi marah kalau kehendaknya ditentang oleh anak buahnya atau lingkungannya.

Ada bos yang suka menggunakan kata,"sebaiknya" dibanding kata "seharusnya". Ada juga yang lebih suka berkata,"nanti biar gak salah lagi, bagaimana cara ngerjakannya?" daripada bilang,"cara ngerjakannya salah tuh, begini nih yang benar..."

Secara otomatis [manusiawi], selalu muncul perlawanan dari diri seseorang bila di awal kalimat sudah muncul "judgemnet" tentang kesalahan yang kita perbuat.

Meskipun faktanya, kita memang salah, tapi hati kita bisa menjadi luluh [bin trenyuh] ketika bos sama sekali tidak menyinggung kesalahan kita, justru bos aktif mencari solusi terhadap kesalahan yang kita perbuat.

"Wah, ternyata yang kita perbuat kemarin membuat aliran dana tersendat. Nih data yang dikirim oleh proyek A. Gimana solusinya ya agar dana di semua proyek tidak tersendat."

Nah, pernyataan itu akan menyejukkan hati kita [soalnya kemarin kita membuat keputusan yang salah tanpa persetujuan bos, tetapi bos mengatasnamakan kesalahan itu pada kelompok, bukan pada stafnya, si pembuat keputusan salah].

Bandingkan dengan kata-kata ini,
"Kamu ini sudah dibilangin, kok masih membuat kesalahan aja sih. Seharusnya kan bla..bla..bla..."

Wah, kuping kita langsung pasang mode :"BUDEG". Terserah bos mau bilang apa, yang penting aku gak dengar.

Yang bikin lebih sakit lagi, ucapan yang dilontarkan bos itu terjadi di depan anak buah kita.

Huaduh sakitnya hati ini. Kalau saja boleh, pasti sudah kujitak tuh kepala bos yang suka meruntuhkan kehormatanku di depan orang lain.

Alhamdulillah, selama hidupku ini aku lebih banyak dipertemukan dengan bos yang suka memimpin dengan hati. Ada sih yang tadinya memimpin dengan "POWER", tapi ketika "POWER"-nya makin redup diapun akhirnya mulai meninggalkan kepemimpinan dengan "POWER" itu. Sedikit demi sedikit dia mulai memimpin dengan hati, mulai mau memeluk anak buahnya [tidak hanya menyodorkan tangan, tapi aktif merangkul dalam pelukannya].

Senangnya mereka yang sudah ikut pelatihan ESQ.

Mereka sudah mengenal dengan baik bagaimana menjadikan suara hati [GOD SPOT] sebagai pemimpin semua organ tubuhnya, sehingga semua yang dikerjakan adalah cerminan dari suara hati yang paling jernih dan paling jujur. Itulah 99 suara hati terbaik di dunia, karena itu adalah Asmaul Husna [99 nama Allah]

Kalau Gede Parma menulis tentang "Memimpin Dengan Hati", maka ESQ mengajari kita bagaimana caranya menghancurkan belenggu yang membuat hitam suara hati kita, sehingga suara hati kita menjadi bersih dan dapat menyinari lingkungan kita.

"Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak mamfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”(HR. Tirmidzi)
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (istrinya) dan aku (Nabi SAW) adalah sebaik-baik kalian bagi keluargaku" (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti sebatang pohon kurma. Apapun yang kamu ambil darinya akan memberikan manfaat kepadamu.” (HR. Ath-Thabrani)

Selamat Memimpin [keluargamu]

Sabtu, Oktober 11, 2008

Kekompakan TiM


Pelajaran sebagai staf teknik, kasi logistik dan peralatan, kasi teknik, dan pelaksana membuat aku punya keyakinan bahwa saat aku nanti jadi kepala proyek, maka yang perlu digarap adalah kekompakan sumber daya manusianya dulu baru yang lainnya.

Begitulah, ketika aku jadi kapro, maka kubuat suasana sehingga semua merasa nyaman. Mungkin ini ada pengaruh dari karakteristik tipe kepribadianku yang ENFJ, yaitu sebagai berikut :

"Seorang Pembujuk alamiah. Dalam kesehariannya menyukai kehidupan yang teratur dan terjadwal. Mereka memiliki kemampuan yang besar untuk berhubungan dengan orang lain dengan empati dan melibatkan diri dengan karakteristik, emosi dan keyakinan orang lain. Menghargai kerjasama dan mau bekerja sama dengan orang lain."

Ketika akhirnya aku menjadi KEpala Bagian, maka kekompakan tim proyek selalu menjadi isue utama setiap aku berkunjung ke proyek. Suatu masalah selalu menjadi lebih mudah ketika diselesaikan secara kelompok.

Sabtu ini, 11 Oktober 2008, ketika berkunjung ke Proyek Bandara Kuala Namu Medan, maka aku menjadi sangat terperanjat [tapi tidak sampai melongo] melihat sebuah tim proyek yang luar biasa kompaknya.

Yang lebih luar biasa lagi, ternyata mereka semua atau hampir semua, adalah alumni ESQ. Wuiiii, alangkah indahnya punya tim seperti ini. Semua masalah selalu diselesaikan dengan hati dan bukan emosi.

Hasilnya juga segera nampak. Proyek ini punya kans untuk memberikan laba yang memadai dan semua personil yang terlibat dalam proyek ini terlihat santai tapi serius [sersan] dalam menghadapi pekerjaannya.

Mereka mampu membagi waktu untuk, bekerja, bermain dan istirahat dengan baik.

Yang lebih istimewa lagi, semua pelaksana proyek ini punya laptop [dan bisa nggunain laptop itu untuk bekerja]. Sungguh ini adalah tim impian, dan kita akan membuktikannya nanti di akhir proyek.

Semoga begitulah doa mereka dan begitulah rencana Tuhan.
Amin.

Sabtu, September 06, 2008

MaRaHaN [godaan puasa]

Kenapa sih marahan itu nggak sehat?

Karena, katanya, saat kita marah, maka sebenarnya kita sudah nggak bisa menguasai diri kita lagi. Kita dipaksa untuk memikul beban kemarahan itu, sampai akhirnya marah itu hilang, baru kita terlepas dari beban itu.

Coba rasakan, saat kita dengan tulus ikhlas melupakan kemarahan kita, atau memaafkan kejadian penyebab kemarahan itu, maka ada rasa lega dalam hati.

Kita merasa telah meguasai diri kita kembali dan pikiran menjadi ringan.

Namun hal sebaliknya akan terjadi saat kita memaafkan orang dengan tidak ikhlas atau kurang tulus. Pada saat itu sebenarnya beban pikiran itu malah bertambah, karena kita telah berpura-pura memaafkan.

Sangatlah ringan ketika kita merasa tidak bersalah dan mengucapkan permohonan maaf pada orang lain.
"Kosong-kosong ya..!", begitu biasanya.

Apalagi kalau ngomongnya lewat SMS, rasanya berapapun SMS yang kita kirim tidak ada rasa beratnya, tetapi coba bayangkan, bila kita dianggap salah oleh orang lain (padahal kita merasa tidak bersalah) dan kita diminta untuk minta maaf.

Wah, beraaaaat banget rasanya minta maaf itu. Sudah begitu, ternyata di pihak yang memberi maaf, rasanya lebih beraaaaat lagi memberikan maafnya.

Itulah manusia yang selalu sering memikirkan harga diri di atas segalanya. Padahal manusia itu sebenarnya apaan sih?

Dia hanya sekelompok tulang dibalut daging yang kemana-mana membawa najis. Dia terlihat mulia ketika Tuhan menutupi keburukannya, tapi bila Tuhan membuka aibnya, niscaya banyak manusia di dunia ini yang sebenarnya tidak ada harganya.

Sanggupkah kita masuk surga dengan amalan yang kita punyai?

"DOsa kita bak pasir di pantai yang tak terhitung banyaknya, sementara amalan kita begitu sedikit, begitu mudah dihitung...", begitu kata beberapa orang pintar

Memberi maaf, sejatinya memang lebih sulit daripada yang mana meminta maaf, tetapi sesungguhnya dengan memberi maaf, maka kualitas hidup kita akan meningkat.

Berbaik sangkalah, maka pemberian maaf akan mudah meluncur dengan ikhlas. Rumusnya, sertai pemberian maaf itu dengan senyum tulus. Ada yang bilang rumusnya 227, yaitu tarik bibir kiri 2 cm, bibir kanan 2 cm dan pertahankan selama 7 detik. Dalam pelatihan ESQ disebut senyum seimbang.

Berikanlah maaf pada semua orang, dan jangan lupa kitapun banyak salah pada Tuhan.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa"
Qs. Ali ‘Imran [3]: 133.

CMIWW

Rabu, Agustus 20, 2008

Ramadhan Segera Tiba


Salam.

Tidak terasa bulan Ramadhan segera tiba.
Semoga kita diberi kesempatan untuk beramal di bulan itu.
Semoga kita dijauhkan dari ujub, takabur, sombong dan penyakit hati lainnya.
Semoga ramadhan kali ini mampu membakar habis semua dosa kita.
Insya Allah
Amin.

Mohon maaf lahir dan batin
Selamat mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan.
Mari kita search jadwal imsakiyah, gambar-gambar bernuansa ramadhan, idul fitri, kalimat-kalimat thoyyibah, cerita yang menggugah keimanan dan berbagi senyum dengan siapapun

Salam 165

eshape

Selasa, Agustus 19, 2008

Akhirnya KaLaH JuGa

Dalam suatu permainan wajar kalau ada yang kalah dan ada yang menang. Jadi nggak masalah kan kalau akhirnya di partai final, tim voliku akhirnya harus memberi kegembiraan buat musuhnya, kata halusnya kalah deh...

Jadi kalau kemarin ada kaos kenangan saat menang, maka sekarang aku juga punya kaos kenangan saat kalah di final. Jadi kufoto diriku sendiri di depan komputer, ketika aku YM sama bank Al (di Kuwait) dan temen lain di INA, sambil nulis blog ini. Ternyata aku pakai kaca mata hitem (blues brothers 'kali ya.....!:-)

Yang penting dalam hidup ini jangan pernah mau kalah. Mengalah boleh, tetapi bukan kalah. Kalaupun kalah di satu bidang atau aspek, maka jangan kalah di bidan lain, terutama kalah dalam urusan denganNya.

Kita boleh cemburu atau iri melihat orang lain lebih beramal daripada kita, tapi jangan pernah iri melihat istri orang lain lebih cantik dari istri kita. Untuk urusan yang itu, sudah ada sutradara yang Maha Besar yang mengaturnya.

Hari ini aku juga dijadikan sebagai "spiritual officer" di grup Kampung UGM (Face Book) oleh bank Al. Wah .... orang lain bisa salah kira nih.


Di milis kampung UGM, kalau udah diskusi masalah SARA, ramainya bukan main. Satu bulan bisa sampai ribuan postingan yang masuk ke inbox (per hari ini sudah masuk postingan sebanyak 1.087 imil), dan dari semua itu aku gak pernah ikut aktif mengirim posting SARA. Ilmuku nggak nyandhak ...!:-)


Pelajaran hari ini :

1. Kita tidak bisa menghindari kekalahan, yang penting tetep semangat, karena kalau ada saat kalah pasti ada saat menang. Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.

2. Kita harus siap dianggap sebagai apa saja, karena mereka lebih tahu penampilan kita dibanding diri kita. Artinya mereka lebih obyektif dibanding kita yang cenderung subyektif. Contohnya artis yang sudah tua masih suka "macak" berdandan agar jelihatan masih muda, padahal orang lain tetap memandang dia sebagai artis tua (banget). Ngaca aja kalau masih nggak percaya.


Salam dan selamat berkaca. Jangan lupa tetap dengan senyum simetris (aku nulisnya sambil menarik bibirku ke kanan 2 cm dan ke kiri 2 cm), tapi di foto kok kurang lebar ya senyumnya...???


Senin, Agustus 18, 2008

Pasutri Sampai MaTi




Pasutri sampai mati, begitu katanya kalau pingin hidup bahagia dan jauh dari stress. Dengan terpatrinya niat itu dalam hati, maka energi positif kita akan membuat kehidupan sehari-hari kita menjadi lebih enak dinikmati, karena sudah nggak ada niatan lagi untuk nyari cewek lain.

Kalau kebetulan lihat cewek cantik dan dia begitu bergairah mendekati kita, maka energi positif dari suara hati akan menjadi tameng paling kokoh untuk menanggulangi serangan itu.

Apa pasti berhasil?

Tergantung situasinya tentunya, tapi bila energi positif itu terus kita pupuk dengan baik, melalui kehidupan sehari-hari yang sehat dengan senyum yang selalu mengembang, maka bukan tidak mungkin kalau tameng yang kita buat sudah lebih dari cukup untuk menanggulangi cewek dengan segala bentuk dan serangannya.

Waktu ngobrol sama Itoel dan Cicil (dua staf cewekku), kita bahas tentang tayangan di salah satu TV yang isinya ngetest seberapa besar cinta pasangan atau seberapa besar niat selingkuh dari pasangannya, maka muncul ide kreatif dari mereka.

Kita pura-pura selingkuh dan dapat honor dari televisi, abis itu ya baikan lagi. Kan dua-duanya dapet honor, jadi lumayan bisa buat beliin bakso kawan-kawan.

He..he..he... stafku memang sering berpikir dengan otak kanan, sehingga banyak ide kreatif yang muncul dari mereka.

Ada lagi pendapat yang mengatakan, bahwa pasutri itu biarpun awalnya berbeda wajah, tetapi dengan bersatunya mereka selama beberapa tahun akan membuat wajah mereka akhirnya menjadi mirip.

Benarkah begitu?

Aku jadi pingin menyimak fotoku pada tahun 1991 dan tahun 2008. 17 tahun perjalanan cinta ini apakah telah membuat wajahku sama dengan istriku?

So, pasutri sampai mati perlu terus dipupuk bila ingin punya wajah yangkembar (siam). Selamat menyayangi pasangan kita masing-masing. Selamat selalu memberi sedekah pada pasangannya masing-masing, minimal dengan seulas senyum (dua centi ke kanan dan dua centi ke kiri - simetris).

Semoga rumah kita menjadi surga kita.
AMin.

Sabtu, Agustus 09, 2008

Pancaran Energi Positif (02)

Setelah membaca buku Quantum Ikhlas, lihat film The Secret, kemudian menghadiri presentasi “Setengah Isi Setengah Kosong”, maka aku jadi bernostalgia. Ternyata semu ajalan hidupku menjadi seperti ini adalah buah dari pancaran energi yang bersumber dari suara hatiku.

Kuingat ketika aku harus pindah rumah di Ajun Peukan Bada Aceh, karena tidak ada kesepakatan harga kontrak dengan pemilik rumah, maka tetangga depan rumahku dengan penuh antusias bersedia untuk menghubungi pemilik rumah agar harga sewa rumahnya diturunkan. Tentu maksudnya agar aku tetap berdekatan dengannya. Padahal selama tetanggaan dengan dia, lebih banyak materi yang kuterima dari dia dibanding materi yang kuberikan padanya.

Di Medan, aku sewa sebuah rumah, kemudian kawan-kawan yang mau tinggal di rumah itu membayar sewa kamar padaku. He..he..he… jadi inget ketika tiap hari harus masak mie instan, dengan segala macam metode.

Kalau dijumlah, sewa kamar yang kudapat dibanding yang kubayarkan, maka aku “tekor” banyak. Soalnya mereka membayar sesuai harga kamar kost sederhana, sementara aku membayar sewa rumah lengkap.

Saat itu, aku lkhlas menerima kondisi itu, disamping aku sanggup membayar kekurangannya, aku juga jadi punya temen ngobrol kalau nonton TiVi malem-malem. Yang tak terduga, yang punya rumah ternyata sering ngirimin aku makanan, mungkin menjaga agar aku tidak keriting karena kebanyakan makan mie instan.

Selama tinggal di rumah Jl Elang Medan itu, begitu banyak materi yang kudapat dari pemilik rumah maupun dari temannya orang yang mbayar sewa kamar padaku. Alhasil, total biaya yang kukeluarkan jadi optimal dan aku sanggup mengirim “ucapan terima kasih” pada orang tuaku di Yogya. Memang kata orang-orang, seberapapun “ucapan terima kasih” yang kita berikan pada orang tua kita, maka itu tetap tidak akan cukup untuk membalas kasih sayang mereka, yang bak matahari.

Di Surabaya, aku tinggal di kampung yang begitu damai (bagiku). Meskipun kemudian aku tahu, bahwa ada beberapa “kelompokisme” di kampung, namun ternyata aku tidak terpengaruh dengan kelompokisme itu.

Mereka memang pada membuat kelompok yang saling tidak setuju, namun semua kelompok itu mengakui aku sebagai salah satu anggotanya, dan sebenarnya mereka punya tujuan yang sama, yaitu bagaimana memakmurkan RT-nya (lingkungannya) agar memebri nilai tambah bagi penghuni kampung.

Mis komunikasi yang membuat mereka pecah menjadi beberapa kelompok.

Seiring dengan perjalanan waktu, maka kelompok-kelompok itu mulai makin mencair, dan meskipun tidak benar-benar mencair, tetapi keguyuban RT di Pondok Candra itu memberi ketenteraman hati pada para penghuninya.

Di Jakarta ini, setali tiga uang.  Model cluster yang membuat kita saling tidak tahu kegiatan antar tetangga, tidak menyurutkan semangat bertetangga. Mereka adalah tetangga yang baik dan menyenangkan. Peringatan 17an tahun 2008 ini akan menjadi saksi betapa kompaknya Custer Montana yang kutempati sampai saat ini.

Benang merah dari semua kejadian itu adalah energi positif yang selalu kupancarkan secara sengaja maupun tida sengaja. Memang energi itu otomatis akan memancarkan suara hati kita. Jadi tinggal kita “tune” suara hati kita dengan musik asmaul husna, maka lingkungan kita akan baik dengan sendirinya. Tidak perlu berdakwah, cukup perkuat “broadcast” suara hati dan alam semesta ini akan diatur oleh Yang Maha Kuasa untuk menerima pancaran suara hati kita.

Pecahkan belenggu yang mengotori suara hati kita, dan pelihara “GOD SPOT” aga terus memancarkan suara hati yang berlafaz asmaul husna, 99 nama Allah yang indah. Insya Allah, hidup menjadi lebih bermakna. Amin.

Kamis, Juli 24, 2008

Etika Berkendara (2)



Pagi tadi aku dikejar-kejar oleh dua mobil yang melaju sangat kencang (berarti aku juga kencang donk..!:-).

Aku mungkin kencang, tapi mungkin juga tidak. Soalnya aku mencoba mempraktekkan ilmu dari ASTRA, yaitu selalu mencoba untuk menggunakan momen tertinggi.

Contoh, data teknis pada manual book tertulis torque maximum: 200Nm/3750rpm. Ini berarti momen tertinggi sebesar 200Nm terjadi pada saat mesin berputar sebanyak 3750 per menit.

Pada contoh di atas, maka sebaiknya kita melakukan perpindahan gigi ketika rpm menunjukkan kisaran angka 3750. Angka RPM dapat dilihat di tachometer yang berada pada dashboard mobil.


Begitu kata Astra

Yang bikin jengkel adalah mobil di belakangku itu selalu ngasih lampu dim yang terang banget. Padahal di depanku persis adalah konvoi kendaraan gedhe-gedhe (BUS, truk, dkk). Akupun mulai pasang senyum (lagi) dan terus gunakan ilmu sopir angkot,"cueek beibeh". Untung senyum coba kalau jengkelnya diterusin, bisa nyampe kantor masih manyun tuh.

Saat ada kesempatan menyalip, maka akupun langsung tancep gas dan terus melaju jauh meninggalkan dua mobil itu.

Namun beberapa menit kemudian, ketika aku kembali tertahan oleh konvoi di depanku, mereka sudah muncul kembali di belakangku dan kembali memberi sinyal yang sangat menyilaukan. Kalau memungkinkan, mungkin mobil mereka maunya bisa ngelompati mobilku. Mau nangkring kayak foto mobil numpuk di thailand itu 'kali.

Toyota Kijang dan Sedan di belakangku itu lampunya memang luar biasa kuatnya (atau sudah di modif 'kali). Ini bukan iklan Toyota, tapi memang begitulah kondisi lampunya.

Apa mereka nggak mikir BBM ya? Cara ngebut yang seperti mereka itu jelas-jelas memboroskan BBM. Kata pakar penghasil produk penghemat BBM, cara mengendarai mobil seperti itu membuat alat penghemat BBM yang dipasang tidak akan berfungsi baik.

Udah gitu remnya juga harus bekerja keras. Wah, benar-benar pemborosan tuh.

BTW memang begitulah Indosinia ini (bukan Indonesia lho). Saat dibilang masih dalam krisis, ongkos naik haji terus naik ternyata peminatnya masih terus naik. Transaksi yang terjadi di Pameran mobil juga terus naik.

Jadi dimana krisisnya?

Mungkin mereka baru krisis di hatinya masing-masing. Gak lagi bisa lihat penderitaan sesama. Yang dikejar hanyalah kebahagiaan semu. Kesenangan yang hanya sementara.

Begitukah?




source

Senin, Juli 21, 2008

Go Back To The Door


Minggu pagi, seperti biasa, jalan-jalan ama LiLo. Abis itu bersih-bersih rumah. Siangnya anak-anak ngajak main di halaman belakang. Ada acara "mbedhol" ketela pohon dan main-main sama Ayuko, kucing kesayangan Lita.

Terakhir main "baksodor" (Go Back To The Door?). Ibunya yang punya ide, tapi ketika permainan dimulai yang ikut cuma anak-anak saja ama aku.

Berdasar hasil "hom pim pah", Lilo temenan sama aku sedangkan Lita temenan sama Luluk. Tak ada garis yang dibuat, cukup garis imajiner saja.

Rupanya LiLo belum pernah main permainan ini. Jadi kalah melulu. Akibatnya jaga terus deh. Akhirnya permainan terhenti karena aku terlalu bersemangat dan jatuh telentang menjatuhi LilO.

Ternyata anak-anakku cewe' pada gesit-gesit semua. Kayaknya anak-anak cewe'ku masih anak kecil, tapi ternyata mereka sudah ABG dan tingginya juga udah sama dengan istriku. Larinya malah gesit banget, susah ditangkep.

Harus kuakui bahwa yang muda memang lebih lincah bin gesit. Jadilah permainan murah meriah ini mengisi hari libur kami.

Foto : main sama ayuko di belakang pohon ketela

Jumat, Juli 18, 2008

PeNcURi


Beberapa hari lalu pak RT mengirim SMS padaku (dan semua warga RT), isinya tentang adanya pencurian di komplek lain.

Kita diharap untuk hati-hati menjaga rumah kita, karena bukan tidak mungkin akan ada aksi serupa di komplek kita.

Himbauan ini tak sampaikan ke istriku, tapi belum sempat kusampaikan ke anak-anakku.

Kemarin, rupanya kejadian pencurian betul-betul terjadi di komplekku di deretan jalan yang sama denganku. Jadi kalau nomor rumahku T.26 dia nomor T.24 (selisih satu rumah denganku).

Paginya langsung kukumpulkan anak-anakku dan kubekali mereka dengan ilmu menghadapi pencuri.

Rumahku memang letaknya di lokasi yang rawan pencurian, belakang rumahku persis adalah jalan raya dan di seberang jalan raya itu adalah lapangan golf.

Soooo..... di belakang rumahku boleh dikata tidak ada aktifitas yang membuat pencuri harus berpikir dua kali untuk memanjat tembok.

Lha yang bikin heran, rumah segitu besarnya kok yang dicuri cuma tabung gas?
Kenapa ya???

Kalau dipikir apakah untungnya nyuri tabung gas segedhe itu. Dijual juga susah.

"Wis mbuh lah", yang penting kita memang selalu harus berserah diri pada Allah, susah kalau nggak berserah diri padaNya.

Tiap hari, tiap saat kita akan selalu khawatir akan adanya benda yang hilang dari rumah kita. Kalaulah memang ternyata ada benda yang hilang dari diri kita, maka bersikaplah positif, anggap saja zakat kita atau sedekah kita masih kurang.

Hari ini aku malah dapet sedekah kaos telkomsel, lumayan enak dipakai.
Tadi malam kuperawani dengan memakainya pada saat sholat Isya. Abi situ diambil gambarnya biar bisa untuk kenang-kenangan (kalau kaosnya biru aku kayaknya mirip John Terry deh, he..he..he... narsis polll!:-)

Alhamdulillah, segala puji hanya bgi Allah swt.
Semoga makin dekat aku padaNya.
Amin.

Selasa, Juli 15, 2008

Musim Liburan (telah usai)

Jakarta kembali berdenyut dan Senin pagi ini luar biasa macet (dimana-mana). Kebetulan salah ngambil jalur macet di tol, jadi marilah kita tersenyum melihat kendaraan lain yang lebih lancar menyalip kita.

Ilmu tersenyum ini sudah lama kudapat, tapi baru belakangan ini kurasakan manfaatnya.

Misalnya saat kita sulit tidur, entah karena sebab apa, maka ketika kita coba untuk tersenyum ternyata terasa urat/otot muka kita menjadi kendur dengan sendirinya.

Aku merasa aneh, karena untuk tersenyum aku harus menarik sebagian otot muka (lha kok malah mengakibatkan otot muka yang lain jadi kendor?). Mungkin otot muka yang berfungsi sebagai penarik sebuah senyuman adalah otot yang berfungsi sebagai tuas “on-off” bagi otot muka yang lain (‘kali juga gitu).

Sepulang dari kantor kudapati rumah kosong, rupanya anak-anak pada pergi ama ibunya ke toko buku.

Aku baru tahu setelah kubaca SMS yang kuterima ketika aku sudah di jalan tadi.

Akhirnya pertemuan dengan anak-anakku terjadi ketika aku sudah selesai mandi, sholat dan siap mendengar cerita pengalaman mereka pertama kali masuk di kelas yang berbeda.

Wah, mereka pada berebut pingin cerita padaku. Aku jadi merasa betapa indahnya saat kebersamaan seperti ini. Dalam hati aku jadi merasa terharu, pingin nangis rasanya (ini sih kebiasaan cengeng yang nggak ilang-ilang).

Pencerita pertama adalah anak nomor dua, kemduian nomor satu dan si bungsu nomor terakhir. Keputusan urutan ini didasarkan atas "hom pim pa dan sut".

Dengan wajah sok jauh dari “cengeng” kudengarkan cerita mereka satu per satu. Tidak lupa yang kulihat adalah sinar mata mereka yang berbinar-binar ketika bercerita. Malam itu terasa begitu spesial karena kulihat anak-anakku kok tiba-tiba pada tambah cantik dan “gokil” (ini sih khusus buat si LiLo).

Kalau kakak-kakaknya cerita tentang keberhasilan mereka melakukan beberapa hal, maka si adik terkecil ini cerita tentang ke”gokil”annya selama menjalani hari pertama di kelas baru.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi anugerah padaku berupa anak-anak yang baik hati, yang mencintaiku apa adanya (ini kayak lagu munajat cinta ya..!:-).

Anak adalah fitnah, kalau kita terlalu sayang pada mereka melebihi sayang kita pada Allah, maka sama saja kita menyayangi duit melebihi cinta kita pada Allah swt. Kita bukan lagi Abdullah, tetapi sudah abdul “duwit” atau abdi dari ciptaanNya.

Semoga kita tetap bisa menjaga diri kita agar tetap mengabdi hanya pada Allah swt.
Amin.

Salam

Sabtu, Juli 12, 2008

Di'AriE

Di’ari Keluarga edisi 1/2008



Sejak kemarin anak-anak pada mbuat buku harian keluarga. Setiap anggota keluarga bisa menulis, syaratnya menyebutkan tanggal tulisan dan suasana hati, serta harus ada gambar kejadiannya.

Hari ini kubaca tulisan di diari itu dan ada tulisan dari LiLo anakku terkecil yang akhirnya sudah berani tidur sendirian di kamar (tidak nyampur dengan bapak ibunya atau kakak-kakak perempuannya).


Dia menuliskan pengalamannya menjadi imam di rumah, tidak tanggung-tanggung yang jadi makmum adalah ibunya.

Anak kelahiran tahun naga ini (tahun 2000) memang lain dari kakak-kakaknya. Cerewetnya luar biasa, melebihi kakaknya yang cewek. Aku kadang berpikiran apa dia cerewet karena tiap hari berkumpul dengan cewek terus ya (ibunya maupun kakak-kakaknya) dan jarang ketemuan sama bapaknya (yang pagi-pagi udah pergi dan malem baru kembali). Sayang aku bukan ahli untuk masalah ini, jadi perlu ahlinya untuk tahu masalah ini.

Buku diari sebenarnya memang akrab dengan kehidupanku. Ketika aku nikahi ibunya anak-anak dan kami jarang ketemuan, maka aku tulis kegiatan harianku di suatu buku dan kemudian setelah 1 atau 2 minggu kukirim ke yogya untuk dilanjutkan ibunya anak-anak. Sementara itu buku catatan kegiatan harian istriku juga dikirim ke aku, sehingga dua buku ini saling terbang bersilangan.

Kami saling menulis di dua buku itu secara bersamaan, masing-masing kota satu buku. Ah, indahnya saat itu, jauh dari istri tetapi terasa dekat terus. Begitu ketemuan, wah …. Gak tahu lagi rasanya dunia ini. Adanya cuma enak dan enaaaaaak tenan.


Salam


Jumat, Juli 11, 2008

WhY??


Suatu ketika anakku bercerita padaku.

"Pak, tadi kawanku nanya aku"

"Tentang?"

"Gini dia bilang, eh bapakmu dan ibumu kan sering keluar negeri. Kenapa ya kok nggak pernah ke Mekah?"

"Terus kamu jawab gimana?"

"Senyum, sambil bilang, gak tau ya......!"

"He..he..he... memang hanya Allah yang tahu kenapa sampai saat ini kita belum bisa ke Mekah"

Pertanyaan kawan anakku itu memang sangat rasional, bagaimana tidak? Aku tinggal di perumahan yang bangunan rumahnya cukup luas. Kamar tidurku 4 x4 meter, ditambah 2 kamar anak-anak dan satu kamar pembantu, belum ruang tamu, ruang makan, dapur dua buah, kamar mandi 3 buah. Teras depan dan teras belakang cukup luas untuk berkongkow-kongkow.

Masih ditambah lagi, halaman belakang yang bisa untuk main voli. Car port bisa untuk dua mobil kijang. Aku juga kerja di BUMN yang cukup besar. Aku juga sangat percaya pada Tuhan, demikian juga keluargaku sangat percaya pada Tuhan (insya Allah, amin). Kami semua alumni SMASH (Super Memory Asmaul Husna), dan kecuali anak terkecil, kami juga alumni ESQ 165 way.

Tapi,....

Why?

Kok sampai saat ini masih belum juga umroh atau naik haji?
Umur sudah mepet di kepala lima, tingal beberapa tahun lagi pensiun dan kami belum juga punya kesempatan untuk melihat Ka'bah.

Why? Why? Why?

Aku harus lebih rajin bertanya pada Allah swt di dalam sholat-sholatku.
Insya Allah, dalam waktu tidak terlalu lama aku bisa naik haji.
Amin.

source

Kamis, Juni 05, 2008

ULtaH LuLuK


Hari ultah Luluk beda dengan ultah Lita beberapa minggu lalu. Gak ada perayaan sedikitpun. Abis subuhan kita ngobrol aja ngalor ngidul sampai kesiangan ke kantor (tapi tetep gak teladh, dan hanya satu orang yang lebih rajin dari aku:-)

Pagi tadi hanya ada satu ucapan yang sangat sederhana yang menyentuh dari Lita, adik Luluk, buat kakanya. Doa sederhana dan permohonan maaf karena hanya bisa memberi bunga "gopek"an buat kaka tercintanya.

LiLo malah nggak ngasih apa-apa, justru kemarin dia malah dikasih HaPe ama yang ultah sekarang.

Semalem menjelang midnight dia nungguin ucapan ultah dari temen-temennya, katanya sih mau ngucapin selamat ultah pas jam 00.00 tanggal 5 Juni 2008. Aku sih sebenarnya kurang setuju dia begadang, tapi sekali-kali dalam setahun mungkin boleh juga. Mauku sih dia tidur dulu kemudian menjelang midnight bangun lagi, tapi kulihat dia sudah ngidupin komputer dan mulai design banner buat FS-nya, yahhh.... pasti udah asyik tuh anak.

Paginya dia langsung nunjukin hasil banner yang dibuat susah payah malemnya. Semoga itu menjadi hadiah ulang tahun darinya dan untuknya. Sukses membuat banner, setelah kutak kutik selama dua hari.

Semoga dia inget cita-citanya, seperti yang pernah disampaikan oleh mas Ridwan Mukti.

Cita-cita jangka menengah, menjadikan Indonesia Emas 2020

Amin.

Selasa, Maret 18, 2008

Indonesia Emas 2020

Aku search Indonesia Emas 2020 di google, dan inilah salah satu hasilnya.

Q : Apa yang dimaksud dengan Visi Indonesia Emas 2020?

A : Visi Indonesia Emas 2020 adalah cita-cita yang akan kita wujudkan bersama dimana pada tahun 2020 bangsa Indonesia sudah terlepas dari krisis moral dan seluruh komponen bangsa telah berhati emas dan mengaplikasikan 7(tujuh) nilai dasar yaitu jujur, visioner, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, adil dan peduli. Jadi yang kita tuju dalam Indonesia Emas 2020 adalah kejayaan secara moral dan spiritual, bukan hanya kejayaan secara ekonomi.


Q : Apa manfaatnya mengikuti training ESQ berulang kali dan hadir di Ruang Alumni?

A : Training ESQ terdiri atas 12 modul dan jika mengikuti training ESQ hanya satu kali saja tidak cukup karena belum tentu semuanya masuk dalam hati, kecuali hanya pemahaman. Sama halnya seperti membaca Al Fatihah, walaupun sudah dibaca belum tentu maknanya masuk ke dalam hati sehingga harus dibaca berulang-ulang kali sebelum akhirnya makna Al Fatihah tersebut masuk ke dalam hati. Begitu pula dengan training ESQ, karena training ESQ baru bisa mengubah seseorang apabila materi yang diberikan sudah masuk ke dalam hati atau masuk ke dimensi rasa hingga dimensi spiritual atau pada God Spot (temporal lobe).


Q : Apakah ada kegiatan bagi Alumni pasca training?

A : Kegiatan Alumni pasca training sangat beragam. Alumni dapat mengadakan aktivitas dalam wadah FKA-ESQ (Forum Komunikasi Alumni ESQ) di daerah masing-masing. Saat ini sudah ada sekitar 10 (sepuluh) kegiatan yang dapat diikuti, beberapa diantaranya adalah Peduli Pendidikan, UPZ-ESQBaznas, Pengajian Alumni, Alumni Gathering, Grha 165 dan Alumni Training Support (ATS). Alumni juga dapat mengadakan dan mengusulkan kegiatan Alumni lainnya, sebagai bentuk Total Action.


Q : Bagaimana caranya menyampaikan saran atau pertanyaan dari Alumni?

A : Untuk saran maupun pertanyaan dari Alumni dapat disampaikan melalui email ke suara.alumni@esqway165.com atau melalui forum Alumni Gathering di daerah masing-masing. Alumni Gathering ini mulai diselenggarakan di Jakarta pada training Eksekutif 53 dan akan dilaksanakan di seluruh training secara bertahap.


Training fenomenal ini makin hari makin banyak pesertanya. Bila booming ini dilanjutkan dengan total action dari alumninya, maka Indonesia Emas 2020 tinggal menunggu waktunya saja.

Jangan-jangan sebelum 2020 sudah jadi Emas, 2020 berubah jadi platinum. Terus saat itu siapa ya presiden Indonesia?


...