Senin, Agustus 18, 2008

Pasutri Sampai MaTi




Pasutri sampai mati, begitu katanya kalau pingin hidup bahagia dan jauh dari stress. Dengan terpatrinya niat itu dalam hati, maka energi positif kita akan membuat kehidupan sehari-hari kita menjadi lebih enak dinikmati, karena sudah nggak ada niatan lagi untuk nyari cewek lain.

Kalau kebetulan lihat cewek cantik dan dia begitu bergairah mendekati kita, maka energi positif dari suara hati akan menjadi tameng paling kokoh untuk menanggulangi serangan itu.

Apa pasti berhasil?

Tergantung situasinya tentunya, tapi bila energi positif itu terus kita pupuk dengan baik, melalui kehidupan sehari-hari yang sehat dengan senyum yang selalu mengembang, maka bukan tidak mungkin kalau tameng yang kita buat sudah lebih dari cukup untuk menanggulangi cewek dengan segala bentuk dan serangannya.

Waktu ngobrol sama Itoel dan Cicil (dua staf cewekku), kita bahas tentang tayangan di salah satu TV yang isinya ngetest seberapa besar cinta pasangan atau seberapa besar niat selingkuh dari pasangannya, maka muncul ide kreatif dari mereka.

Kita pura-pura selingkuh dan dapat honor dari televisi, abis itu ya baikan lagi. Kan dua-duanya dapet honor, jadi lumayan bisa buat beliin bakso kawan-kawan.

He..he..he... stafku memang sering berpikir dengan otak kanan, sehingga banyak ide kreatif yang muncul dari mereka.

Ada lagi pendapat yang mengatakan, bahwa pasutri itu biarpun awalnya berbeda wajah, tetapi dengan bersatunya mereka selama beberapa tahun akan membuat wajah mereka akhirnya menjadi mirip.

Benarkah begitu?

Aku jadi pingin menyimak fotoku pada tahun 1991 dan tahun 2008. 17 tahun perjalanan cinta ini apakah telah membuat wajahku sama dengan istriku?

So, pasutri sampai mati perlu terus dipupuk bila ingin punya wajah yangkembar (siam). Selamat menyayangi pasangan kita masing-masing. Selamat selalu memberi sedekah pada pasangannya masing-masing, minimal dengan seulas senyum (dua centi ke kanan dan dua centi ke kiri - simetris).

Semoga rumah kita menjadi surga kita.
AMin.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mas eko ternyata makin tua makin ganteng ya. Mungkin karena rajin tersenyum sejak muda ya Mas?

Eko Eshape mengatakan...

dulu nggak bisa nggaya, sekarang sudah bisa nggaya, gitu ya maksudnya bank?

he..he..he... makasih sudah dikasih komentar yang menyejukkan dan mengingatkan aku bahwa Allah masih tetap menyembunyikan keburukanku dan menunjukkan hal-hal yang terlihat baik di mata hambaNya yang lain

semoga kita mampu mengambil manfaat dari semua yang ada di perjalanan hidup kita

amin