Pemilik bengkel itu, Rudi, sangat jauh dari penampilan seorang designer mobil apalagi designer bangunan (bengkelnya ternyata memang didisain oleh Rudi sendiri yang bukan seorang tukang insinyur). Rudi ini orang yang sederhana, apa adanya, suka ceplas ceplos (tanpa pandang bulu) dan selalu penuh semangat untuk menelorkan kreasi-kreasi baru.
Kadang kreasinya nggak masuk akal atau nyleneh, tapi justru mungkin memang disitu kelebihannya. Beberapa kali kreasinya mampu menyabet piala-piala kejuaraan yang bergengsi, baik untuk modifikasi VW maupun mobil-mobil non VW.
Sebagai penggemar fanatik mobil VW dan juga mobil "ceper", maka nama Rudi ini sudah cukup dikenal di kalangan pemerhati otomotif. Beberapa kali (gak keitung) masuk ke TiVi tentu menambah daya jual bengkel ini.
Kalau dipikir-pikir, biaya untuk ikut kejuaraan/kontes otomotif sangat mahal. Untuk membangun sebuah mobil yang pantas memenangkan kontes, maka angka rupiah yang mendekati 500 juta pasti akan habis terpakai.
Kalaulah memakai dana "pinjaman" dari sponsor, misalnya BAN, Sound System, Stir, dll, maka paling tidak tetap angka diatas seratus juta rupiah harus disediakan untuk penyediaan chasis, body, cat, pembentukan body dll.
Padahal hadiah kejuaraan paling tinggi sekitar 50 juta sampai mungkin 100 juta (ada nggak nih kejuaraan yang hadiahnya 100 juta ya?).
Bagi Rudi, yang penting mungkin memang bukan nilai rupiahnya, tapi nilai jual bengkelnya bila sering menang di ajang kontes-kontes mobil bergengsi.
Saat ketemu dia aku nggak nyangka kalau dia ini kawan adikku (Sablenk), artinya dia sekampung dengan aku di Yogya dulu.
Yah, dunia ini memang sempit.
Salah satu kreasinya yang nyleneh terlihat pada mobil ijo ini.
7 komentar:
Who says NO?
direct loan servicing
Thanks to the blog owner. What a blog! nice idea.
Well for me its better to be more realistic.
Alla hu akhbar!!!
that's really cute..wish i had one too.
Wah, Oom, kok ngelem banget sama Kupu-kupu Malam ya...
Lha kemaren instal kabel2 di bengkelnya nggak sesuai order tuh... Masak kabel driver disambung-sambung? Mintanya ganti lho... Trus pasang2 kembali panelnya jadi amburadul semua clip2-nya. Sori deh kalo komenetar-nya kayak gini. Pegawainya saja yang nggak menghargai barang konsumen. Sedih deh...
Wah sori kalau aku dianggep terlalu memuji.
Begitulah yang kualami, dan kalau ada pengalaman yang lain yang berbeda, tentu saja tidak ada salahnya disampaikan.
Lewat komentar disini juga silahkan, mau langsung komplain ke kupu-kupu malam juga silahkan.
Itu hak konsumen kok.
Makasih ya komentarnya.
Salam.
Posting Komentar