Jumat, Juli 25, 2008

Etika berkendara (3)

Setahun lalu aku ikut touring bersama para bikers dari Waskita. Habis itu musim hujan mulai datang dan rencananya mau touring lagi setelah musim hujan sudah pergi.

Ternyata, musim hujannya gak jelas antara masih ada atau sudah pergi. Jadinya acara touring jadi terkatung-katung. Keadaan makin diperparah dengan adanya kenaikan BBM. Peserta touring yang sebagian besar staf kantor tentu paling measakan betapa beratnya beban hidup akibat kenaikan BBM ini.

Kawan-kawanpun mulai pada rajin mencari alternatif menurunkan biaya transportasi. Antara lain dengan memasang alat penghemat BBM. Begitu banyak alat penghemat BBM, sampai-sampai kita nggak tahu lagi mana alat yang benar-benar efektif untuk menghemat pemakaian BBM.

Lepas dari masalah pemilihan alat penghemat BBM yang akan dipilih, sebaiknya diperhatikan juga etika menggunakan mobil agar penggunaan BBM bisa optimal.

Ini beberapa saran yang kudapat dari "searching" di internet :

  1. Kalau punya kendaraan keluaran lama, jual saja (bila memungkinkan), karena biaya perawatan mobil ini cukup besar dan biaya perbaikan mobil agar menjadi irit sangat besar (contoh mobil corrola GL perlu biaya lebih dari 20 juta untuk mengganti mesinnya, sementara harga jualnya ya cuma 20 juta itu saja).
  2. Kalau gak mungkin menjualnya, maka jangan suka manasin kendaraan terlalu lama. Katanya 1 menit saja cukup, apalagi untuk kendaraan keluaran baru.
  3. Saat memakai kendaraan di jalan, jangan suka memainkan gas. Naikkan/turunkan gas secara perlahan.
  4. Untuk kendaraan yang berjalan di jalan tol, maka sebaiknya jangan lebih dari 100 km/jam, karena besar koefisien drag di jalan tol jauh lebih tinggi dibanding di perkotaan.
  5. Ikuti peraturan yang dikeluarkan oleh pabrikan (tekanan ban, jenis ban, jenis BBM, periode maintenance, dll). Pabrikan telah merancang kendaraan dengan design yang optimal.
  6. Minimalkan penggunaan rem untuk yang ahli berkendara, kalau nggak ahli malah nabrak-nabrak (BBMnya irit kendaraannya penyok!:-).

Dari rumus-rumus di atas, sebenarnya yang paling manjur adalah cukup ganti SEL kendaraan saja. Kamsudnya, ganti SELURUHNYA alias beli baru saja!

So, .... kalau mampu silahkan beli kendaraan yang model baru, tahun yang terbaru dan CC yang kecil, dijamin hemat.

Fotoku saat touring kemarin malah dijadikan model iklan oleh mbah MitroBani. Kendaraan yang kupakai adalah contoh kendaraan yang boros BBM, CC-nya gedhe dan kebetulan bukan punyaku (numpang eksyien saja tuh..!:-)




Intinya, kalau kita sabar dan ikhlas berkendara sesuai etika berkendara, maka pemakaian BBM akan lebih irit dibanding mereka yang suka grusah grusuh dalam mengendarai kendaraannya.










Tidak ada komentar: