Kamis, April 16, 2009

Diskusi Malam

Sehabis jamaah Isya, kami berempat [aku dan anak-anakku] menunggu istriku sambil "golek-golek" [tiduran] di lantai. Kami ngobrol ngalor ngidul nggak karua-karuan, kebanyakan bercerita tentang mimpi-mimpi liar kami.

"Pak, kalau kawanku ingin sekolah ke yogya, gimana pak?", kata anakku
"Hmm... ya ajak aja dia kost di rumah kita"
"Boleh pak?"
"Bilang sama ibumu, supaya dia diperbolehkan kost di rumah. Gak usah bayar", begitu kataku [sok] serius
"Asyiiiik...."
"Nah, nanti kita bisa bilang ke kawanmu untuk bantu-bantu bersih-bersih rumah, nyuci piring, dll...", kataku
"Ha...ha...ha...", anakku mulai kepingkel-pingkel
"Bilang sama kawanmu untuk mbayar kost dan duitnya kamu bagi berdua sama kawanmu"
"Ha...ha....ha...."
"Bilang juga sama kawanmu untuk beli motor, biar bisa kamu antar kemana-mana"
"............."
"Nanti kamu bilang dia, bahwa kau akan mengemudikan motor itu, dan kawanmu boleh beli bensinnya tiap hari"
"ha...ha...ha...."
"Kalau hari minggu atau hari libur, kamu bilang sama kawanmu untuk di rumah saja, nggak usah kemana-mana. Soal motor, kamu bisa bilang dia untuk jangan kuatir, karena motor akan kamu pakai untuk keliling-keliling kota yogya"
"Huuu......"
"Soal bensin di hari minggu, kamu ijinkan kawanmu untuk mengisinya, kamu yakinkan dia bahwa bensinnya akan kamu manfaatkan untuk keliling kota"
"Ha...ha...ha..."

Tahu-tahu sudah malam dan istri belum juga datang. Ya udah, akhirnya yang mbarep kembali ngerjakan PR, nomor dua main internet dan nomor 3 tergeletak pasrah dalam tidur.

Akupun menunggu istri sendirian, dalam kondisi lapar [padahal pas cerita tadi gak ada rasa lapar je]. Begitulah kekuatan anak-anak. Mereka bisa membuat perut lapar jadi tidak terasa lapar dan membuat capek kerja jadi tak terasa.

Alhamdulillah, aku telah dikaruniai keluarga yang menyenangkan.
Semoga Allah swt membimbing kami selalu.
Amin

Tidak ada komentar: