Senin, Desember 03, 2007

KK Di Bandara POLONIA MEDAN

Investigasi Kecelakaan Kerja
Di Bandara POLONIA MEDAN


Penyelidikan Kecelakaan Kerja adalah rangkaian dari mata rantai agar suatu kecelakaan kerja tidak terjadi lagi. Filosofinya sangat sederhana, lakukan investigasi, cari akar masalah dan buat rencana tindakan perbaikan dan pencegahan, tujuan akhirnya supaya tidak terjadi kecelakaan kerja yang sama. Selesai.

Prakteknya, dengan berbagai macam kondisi, hasil dari investigasi sering tidak mencerminkan akar masalah yang menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa kendala yang membuat laporan kecelakaan kerja tidak mewakili kondisi yang sebenarnya, antara lain karena hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak mau proses pekerjaan terhenti
2. Menghindari birokrasi
3. Takut reputasi dan track record jelek
4. Tidak suka dengan petugas medis
5. Tidak mengerti pentingnya laporan
6. Takut dianggap tidak disiplin
7. dll

Padahal laporan Kecelakaan Kerja harus dibuat sebagai salah satu acuan dalam melakukan penyelidikan kecelakaan kerja, juga karena alasan-alasan lain, misalnya sebagai berikut :

1. Alasan kemanusiaan (HAM)
2. Sesuai kebijakan perusahaan
3. Memperbaiki prosedur operasi
4. Menghindari kerugian yang lebih besar
5. Mengetahui dan menetapkan prosedur operasi yang salah
6. Mengetahui kesalahan manajemen
7. Mengetahui ketidakcukupan design
8. Meningkatkan kehandalan dan mengetahui prosedur perawatan yang tidak memadai
9. Mencegah terulang lagi

Untuk itu perlu dibuat tim penelidik dengan anggota tim sebagai berikut :

1. Supervisor/Pengawas/pelaksana (memahami lokasi dan jenis pekerjaan, karakteristik dan kondisi sumber daya yang digunakan, sumber informasi yang akurat, bentuk tanggung jawabnya, langsung terlibat dalam penanganan tindak lanjut, dll)
2. Manajer (bila nilai kerugian besar, merembet sampai diluar tanggung jawab pelaksana, atau membutuhkan biaya yang signifikan)
3. Ahli K3 (atau personil yang pernah mengikuti pelatihan penyelidikan KK)


Tim ini segera bergerak melakukan pengumpulan data, baik data dari hasil laporan maupun hasil dari tindakan tim. Data yang diperlukan tim, antara lain adalah :

1. Laporan tentang peristiwa kecelakaan yang terjadi
2. Wawancara dengan saksi/teman sekerja yang melihat kejadian tersebut
3. Pemeriksaan tempat kejadian
4. Mempelajari semua hal yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan
5. Menyusun formula untuk interpretasi
6. Menentukan faktor penyebab utama/akar permasalahan
7. Melakukan rekonstruksi ulang bila diperlukan.

Berdasar data yang sduah dikumpulkan, maka tim akan bergerak untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membuat analisis data semua kejadian yang mendahului terjadinya kecelakaan (anteseden), misalnya kabel listrik tanpa pengaman, lubang tanpa tutup, scaffolding tanpa bracing, karyawan yang baru masuk, dsb.
2. Menentukan penyebab dasar
3. Mencari tahu peran manajemen terhadap terjadinya KK
4. Berdasar hal-hal di atas, merekomendasikan tindakan koreksi dan pencegahan, agar tidak terjadi lagi masalah yang sama

Bila urut-urutan tersebut dilaksanakan dengan baik danbenar, biasanya akan ditemukan rekomendasi yang memang sesuai dengan yang harus dilakukan, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kerja dengan sebab yang sama di kemudian hari.

Beberapa hal yang menyebabkan hasil penyelidikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, antara lain adalah karena hal-hal sebagai berikut :

1. Terburu-buru
2. Ingin jawaban saat ini juga
3. Mencari tertuduh
4. Langsung menghukum pelaku, tanpa melakukan penyelidikan
5. Berdasar asumsi bukan fakta
6. Merasa benar (karena merasa “boss”)
7. Berhenti saat menemukan “penyebab langsung”,

Meskipun demikian, kadang-kadang rekomendasi yang benar masih bisa dibelokkan juga, bila ternyata hasil rekomendasi berbahaya bagi kelompok atau golongan tertentu. Kalau sudah sampai disini, maka ilmu penyelidkan Kecelakaan Kerja jadi tidak manjur lagi. Ilmu politik yang lebih dominan.

Kebiasaan menyepelekan pembuatan laporan kecelakaan kerja atau mempolitisi hasil penyelidikan KK, antara lain disebabkan juga pemahaman yang sepenggal terhadap kecelakaan kerja. Mereka hanya melihat biaya kecelakaan kerja dari biaya langsung saja, tapi lupa bahwa di bawah gunung es itu ada biaya-biaya yang berlipat kali dibanding biaya langsung, antara lain adalah :

1. Damaged equipment & goods
2. Lost production and quality
3. Process Interruptions/Yield Losses
4. Replacement Labor / Overtime
5. Litigation !!!
6. Damage to Customer Relations & Public Image

Pada tim yang bertugas untuk melakukan investigasi di Bandara Polonia diucapkan Selamat Bertugas, semoga hasilnya sesuai dengan harapan kita.
Amin.

Tidak ada komentar: