Sabtu, September 27, 2008

YoGyA [panyu] "wis" DaTanG

Akhirnya, setelah menempuh jarak ratusan kilometer, maka sampailah aku di bumi Condong Catur Yogyakarta. Berangkat jam 20.30 wib dari Cikarang, istirahat 2 jam di jalan dan jam 8.00 pagi kurang udah nyampai di Cungkuk.

Perjalanan selanjutnya adalah menyelesaikan tugas dari kawan kantor.

Pertama ke Kupu-KuPu MalaM, naruh kripik. Kemudian ke Ketua SPW, tapi gak jadi karena ternyata pak Ketua masih didalam "sepur" alias belum nyampe ke rumahnya.

Perjalanan terus dilanjutkan ke Klaten, ke rumah Ita alias Koeswo [he..he..he... agak unik memang wong namanya Koeswo panggilannya kok Ita]

Melalui perjalanan yang berliku-liku, artinya nanya-nanya ke berapa orang dan semuanya memberikan alamat yang berbeda, maka akhirnya sampailah aku di rumah Ita.

Beberapa hari lalu, Ita ini memang mudik mendahului jadwal, karena ortunya [her dad] meninggalkan dunia ini [tanpa pernah sedikitpun memberi tahu], sehingga kita di Jakarta bersepakat untuk nengok rumahnya bila telah sampai di Yogya.

Begitulah, kami berbasa-basi sebentar, ambil foto [dan berjanji dalam hati untuk memuatnya dalam blogqu], bila telah punya kesempatan itu.

Yang tidak diduga, ternyata Ita telah menyiapkan sekardus oleh-oleh buat kita. Yo wis, tidak baik menolak pemberian orang, dan pak Rudi [our driver] dengan senangh ati akan membawanya ke Bogor.

Setelah semua usai, maka akupun meluncur ke Condong Catur untuk menemui Ibunda tercinta. Sholat Dhuhur di Masjid Muhajirin dan sholat Asar di Masjid Menur [di jamanku belum ada nih masjid ini]

Luar biasa perkembangan semangat teman-teman Remais [masihkah memakai nama itu atau sudah ganti ya?] dalam memakmurkan syiar agama di COndong Catur.

Selamat buat teman-teman Remais.

Akupun senang melihat Ibuku yang tertawa cerah melihat anak mbarepnya yang datang mendahului Jadwal.

Pasti eh insya Allah, karena doa ibulah aku dapat menjalani mudik ini dengan lancar. Kudengar lewat radio, jalanan pada macet, sementara aku lancar car....!:-)

Begitulah barangkali manjurnya doa seorang ibu.

Semoga Allah mengasihi ibuku seperti beliau yang selalu mengasihiku ketika aku kecil. Amin.

Semoga Allah menunjukkan yang benar sebagai yang benar dan memberi kekuatan pada kita untuk dapat melaksanakan kebenaran itu.
Amin.

Tidak ada komentar: