Tampilkan postingan dengan label pawai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pawai. Tampilkan semua postingan

Jumat, September 19, 2008

Tuntunan Mudik eh ... Idul Fitri



Aku selalu merindukan pawai obor, baik menjelang Idul Fitri [lebaran], maupun Idul Adha [lebaran haji]. Memang nuansa bulan puasa, bulan pembakaran, lebih membuat hidup roh pawai obor itu.

Seolah api obor itu melambangkan dosa-dosa kita yang telah habis dibakar oleh ketakwaan kita dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Itulah yang membuat aku selalu, dengan segala daya upaya, mengajak anak-anakku mengikuti prosesi pawai obor menjelang Idul Fitri. Aku ingin mereka menikmati semangat Idul Fitri, semangat kemenangan dari suatu perang besar melawan hawa nafsu.

Untuk alasan keamanan [barangkali], pawai obor ini sudah mulai dimodifikasi. Mereka mulai memakai lilin sebagai pengganti obor. Oncor [obor] sudah berubah menjadi lampion dengan lampu lilin di dalamnya.

Jaman telah berubah dan memang selalu berubah, namun tuntunan Islam jangan sampai berubah, walaupun kenyataan menunjukkan dari tahun ke tahun tuntunan ini terus tergerus oleh kemajuan jaman dan rongrongan dari pihak-pihak yang tidak tahu makna Idul Fitri. 
Sekarang sudah terlihat, bahwa 10 hari pertama di bulan puasa adalah harinya MAsjid yang penuh dengan jamaah. 10 hari kedua adalah harinya Mall dengan membludaknya "corner" butik dan sejenisnya. Yang makin tidak terbendung adalah 10 hari terakhir yang merupakan harinya terminal.

Itulah hari sibuknya para pembuat jalan untuk menyelesaikan tugasnya dan para pemakai jalan untuk mencapai sasaran mudiknya.

Kebiasaan mudik, memang punya nilai budaya yang tinggi, namun karena kurangnya pengetahuan akan tuntunan Muhammad SAW, maka arahnya bisa jadi melenceng.

Sepengetahuanku tuntunan doa nya adalah "Taqoballahu minna wa minkum" setelah selesai menjalankan ibadah puasa. Kalau kita perhatikan, saat ini lebih banyak orang yang saling bermaaf-maafan di hari lebaran.

Ucapan doanyapun bermacam ragam.

"Kosong-kosong ya..!"
"Draw..!"
"Sori ya bro... met lebaran deh.."

Padahal untuk urusan bermaaf-maafan, tuntunan mengajarkan agar langsung minta maaf begitu merasa bersalah. Tidak perlu nunggu hari lebaran untuk minta maaf.

Ucapan-ucapan itu tidak salah, tetapi kalau ada yang lebih baik, mungkin kita bisa memilih mana yang lebih baik.

Ada juga yang berpendapat bahwa ucapan "Taqoballahu minna wa minkum" yang berarti "Semoga Allah menerima ibadah kita semua." adalah budaya Arab dan bukan Budaya Islam. 

Silahkan tentukan sendiri doa yang mana yang dianggap paling pas.

Yang jelas kalau di Al-Quran, soal "minta ampun", salah satunya ayatnya ada di bawah ini :

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa"
Qs. Ali ‘Imran [3]: 133.

CMIIW

 

Sabtu, Agustus 30, 2008

Spirit of RaMaDhaN


Setiap aku jadi instruktur, entah kebagian pagi hari, siang hari ataupun sore hari, selalu kucoba awali dengan salam,"Selamat PAGI!"

Maksudnya, agar peserta (audience) tetap punya semangat pagi meskipun badan -mungkin- sudah loyo. Dengan selalu membawa semangat pagi dalam setiap kegiatan, maka semua masalah sudah tinggal menunggu "perginya" saja.

Malam Minggu, sehabis maghriban di Masjid Mekar Indah, LiLo diajak temen-temennya untuk pawai menyambut ramadhan. Kuiyakan permintaan LiLo untuk ikut pawai, kebetulan ada kawan (pak Ary) yang ngajak untuk ikut pawai ini.

Karena LiLo tidak punya kelompok pengajian, maka bajunyapun jadi nggak seragam sama kelompok kawan-kawannya. Alhasil LiLopun ikut pawai, meskipun jalannya disamping mobil satpam di posisi paling depan bukan gabung di barisan masing-masing kelompok pengajian.

Tahun ini lebih meriah dibanding tahun lalu, kata beberapa kawan yang ikut menyaksikan acara pawai ini. Mungkin karena ada peserta yang datang pakai mobil angkot (artinya bukan jamaah masjid MI), sehingga suasana terlihat sangat meriah.

Awalnya cukup membuat macet simpang tiga dekat perumahan Mekar Indah, karena bertemu dengan drum band yang diadakan oleh kelompok masjid yang lain, tapi tidak ada kendala, perjalanan pawai boleh dikata sangat lancar, sehingga sebentar kemudian sudah sampai di depan Multiplus untuk istirahat dan melihat salah satu panitia menyulut mercon (roket).

Awal yang bagus, semoga memang bulan ramadhan yang ini bisa membakar semua dosa kita dan diterima semua amalan baik kita.

Insya Allah. Amin.