Selasa, Oktober 21, 2008

PAP di PARAI


Pagi-pagi menikmati pantai pasir berbatu [gedhe] di pantai [hotel] Parai. Lumayan juga dapet sensasinya. Seperti biasa acaraku sebagai anggota "GaNg NaRsIs" kutuntaskan pada hari itu.

Kulengkapi semua sudut hotel yang belum masuk dalam cameraku.

He..he..he... rupanya keasyikanku motret memotret diperhaitkan oleh 3 dara cantik dari Jakarta. Ngakunya sih temennya bang Rafi [PAP2] Jakarta.

Bagiku sih, mau temen atau bukan, kalau dia minta tolong maka wajib kita tolong. Apalagi pertolonganku masuk kategori 4.1 [he..he..he... kayak orang yang sok tahu saja ya], yaitu dalam bidang foto memfoto.

Kufoto mereka dengan mempergunakan lampu blitz, sehingga [bagiku] hasilnya kurang memuaskan. Tentu saja kusarankan untuk tidak memakai lampu blitz, dan kutunjukkan hasilnya kalau tanpa lampu blitz.

Hasilnya, mereka rupanya lebih senang dengan mode tanpa blitz. Merekapaun akhirnya mencari tempat yang lebih menantang, setelah melihat fotoku di pantai yang penuh batu.

Semoga hasil foto mereka bagus deh. Soalnya ada kelemahan kalau kita mengambil foto tanpa blitz,"Tangan Tidak Boleh Goyang". Bisa kabur tuh gambarnya kalau tangan kita ikut goyang saat mengambil foto. AKu sendiri yang pernah ikut lomba motret tanpa goyang [adegan gelap dengan bukaan diaghframa full dan kecepatan B], lebih memilih cara yang safe.

How?

Caranya, saat kita ada di mode : blitz off, pakai juga timer 2 detik. Jadi saat kita mencet tombol, camera belum "shoot", 2 detik kemudian saat tangan kita tak bergerak, maka camerapun mulai membidik [CLICK!].

Pagi-pagi sudah berbagi tips motret. Sok narsis, sok pandai deh aku ini.

Ada pendapat lain tentang aku? Kayaknya anakku deh yang paling pandai ngasih pendapat tentang ini. Oke anak-anak, apa pendapat kalian?

Love you all...

1 komentar:

aksansanjaya mengatakan...

lucu fotonya pa diatas batu. kapan2 balik lagi ke bangka, dan temui pantai2 yang lainnya