Sabtu, Februari 28, 2009

OUN [Ohsas Users Network]

Pertemuan OUN kali berlangsung meriah. Undangan yang datang melebih undangan yang terdaftar  Meskipun sedikit kaku di awal, tapi setelah "break" acara langsung mengalir dengan nyaman. Tidak terasa, waktu akhirnya yang menghentikan acara ini. Ruangan yang nyaman dan materi presentasi yang memadai membuat betah peserta.

Pertemuan sesama pengguna Sistem Manajemen K3 [OHSAS] sore itu diisi oleh dua pembicara, yaitu dari SAI Global [management system certification] dan dari Penguin [produsen APD].

Menarik ketika salah seorang penanya memberi masukan pada presenter dari Penguin, bahwa di lapangan terbukti sxafety shoes yang rusak kebanyakan adalah pada kaki kanan.

Sayang pernyataan yang menarik ini tidak dilengkapi dengan data penyebab, sehingga perlu kajian lebih dalam untuk mengetahui penyebabnya.

Kebanyakan pelaku di lapangan, masih awam soal APD dan menjadikan APD sebagai kontrol utama dalam mengatasi bahaya yang ada di pekerjaan masing-masing.

Dalamkesempatan itu, Penguin memberikan paparan 5 langkah menuju selamat.

Bila salah satu dari lima pertanyaan di bawah ini dijawab dengan TIDAK, maka sebaiknya tidak usah bekerja dulu.

1. Apakah saya secara fisik sehat melakukan pekerjaan ini?
2. Apakah saya mengerti risiko dari pekerjaan yang akan dikerjakan ini?
3. Sudahkan saya melakukan tindakan untuk mengurangi bahaya yang mungkin terjadi?
4. Apakah saya memiliki APD yang sesuai untuk pekerjaan ini.
5. Apakah saya memiliki perlatan yang sesuai untuk pekerjaan ini.

Lima hal ini berkaitan erat dengan kontrol risiko yang juga disampaikan dalam sesi presentasi pertama. Kecelakaan kerja yang terjadi, biasanya tidak mengindahkan hal-hal di atas. Hal ini terjadi karena work permit masih diberlakukan sebagai penghalang pekerjaan bukan salah satu "tools" untuk memastikan pekerjaan akan diekrjakan secara aman dan benar.

Hierarki kontrol terhadap risiko, seperti biasa mempunyai urutan sebagai berikut :
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Administrasi
4. APD

Sayangnya, masih banyak yang menempatkannya secara terbalik, sehingga kalau sudah memakai APD merasa sudah aman, padahal belum melakukan tindakan apa-apa untuk mengurangi bahaya yang mungkin terjadi.

Sesi tanya jawab berlangsung santai dan penuh canda. Presenter yang sangat menguasai materi memang terlihat dominan dalam acara itu, sehingga semua pertanyaan dapat dijawab dengan memuaskan. Aku jadi inget ketika jadi moderator presentasi K3 di KTBG dulu. Sebenarnya pemerhati masalah K3 ini sangat antusias dengan sistem manajemen K3 [OHSAS 18001], tetapi kendala sering muncul di lapangan. Banyak sekali budaya K3 yang masih belum jadi Budaya Indonesia.

Kita tunggu pertemuan yang akan datang dengan pokok bahasan sesuai dengan keinginan audience.

Memang pada acara ini semua hadirin diberi kertas dan alat tulis, sehingga dapat mengusulkan materi pertemuan yang menarik dan sesuai dengan keinginan peserta di pertemuan yang akan datang.

Sukses OUN.
 
 sesi tanya jawab
  
 presenter sesi pertama
  
 sesi tanya jawab
 

Kamis, Februari 26, 2009

Perasan SN itu namanya GAUL

Ambil blender, masukkan sepotong buah Friendster, tambah Fisbuk secukupnya, masukkan dua sendok twitter dan beberapa tetes PLURK. Bila ingin rasa lebih jos, masukkan juga my space, flixter dan jangan lupa blogger.

Hidupkan blender dan hasilnya adalah Jus GAUL !

Begitulah kira-kira kalau ucapan menrisrtek [pak KK] diterjemahkan oleh seorang koki Bangomania [wak radit nih kamsudnya].

Menurut KK, semua social networking pada ujung-ujungnya adalah gaul dan itu dibuktikan beliau secara gamblang dalam acara Kopdar Kompasiana. Laiknya remaja ABG yang baru kenal sesuatu yang menarik, maka pak KK rela mengambil jatah waktunya yang begitu padat dengan menghadiri acara kopdar para blogger.

"Aku disini sampai sore", begitu suara pak KK di telepon [entah ngomong sama siapa dan entah membahas apa, gak ada hubungannya 'kali].

Dengan santai pak KK "nggelongsor" di depanku dalam sesi acara foto bersama. Bandingkan dengan pejabat lain yang mungkin milih dipersilahkan duduk di tengah diapit oleh bos-bos yang lain.

Baju yang dipakai pak KK ini juga gak menyolok, bagi dia yang penting rapi dan gaul. Kalau ada temanku dari negeri jiran yang datang di acara ini, mungkin dia akan kesulitan mencari pak menteri di kerumunan ini.

Saat diperkenalkan oleh pak B3 [Dirut BUMN] pada pak KK, aku gak mengira kalau beliau langsung aktif ber"imilria" denganku.

Aku yang belum dikenal baik olehnya sudah dianggap kawan lama saja, sehingga pak Amril sampai heran, seolah-olah pak KK ini adalah kawan sealmamater denganku.

"PAk KK gaul banget ya pak", begitu komentar mereka yang melihat penampilan pak KK dalam acara kopdar itu.

Saat dia datang dan duduk di depanku dan akhirnya melihat aku tepat di belakangnya, tangannya langsung terulur dan memberikan jabat erat yang menjadi ciri khasnya. Itulah jabat erat KK yang tidak mungkin dilakukannya jika bertemu dengan SBY atau GusDur [jangan-jangan tetap gitu juga ya cara berjabat tangan pak KK\]. Aku terus terang jadi "Ge eR", wow begini rasanya jadi teman seorang menteri.

Pada jam-jam selanjutnya baru kusadari kalau pk KK ini tidak hanya akrab denganku, tetapi akrab dengan semua orang. He..he..he.. pak KK memang milik semua orang.

Jadi inget juga dengan pak Basuki [orang bapenas yang jadi dirjen postel] yang jadi berubah total ketika bertemu dengan komunitas wong yogya.

"Rasanya plong banget lepas dari birokrasi dan protokoler", begitu katanya.

Hidup jadi lebih bermakna ketika keluar sebentar dari rutinitas, tapi kalau keluarnya kelamaan atau bahkan tidak kembali mungkin para birokrat itu mikir juga ya. Seenak-enaknya jadi blogger, kayaknya masih lebih enak jadi menteri atau dirjen yang juga ngeBLOG.

Begitulah dunia ini. Disaat orang punya pendapat bahwa jadi presiden RI, disaat ini isinya hanya susah dan sangat susah, karena banyaknya persoalan bangsa ini, tetapi tetap saja banyak orang yang berebut menjadi capres.

Bahkan DM ikut turun gunung untuk meramaikan pesta rakyat tahun 2009 ini.

Seandainya para capres pada gaul,mungkin pemilu 2009 cukup diadakan di FB saja dan nggak perlu repot repot nyetak kartu suara. Cukup bikin polling dan selesai.

Sayangnya belum semua capres gaul dan belum semua infrastruktur kita sanggup melayani pemilihan online di seluruh wilayah nusantara. Amerika saja masih harus antri untuk nyoblos kok kita mau ngalahin AMerika.

He..he...he... tapi siapa tahu ya?

Bahasa Indonesia sudah jadi bahasa dunia ke tiga di wordpress, bukan tidak mungkin nanti presiden kita lebih top dibanding presiden Amerika. Apalagi piala dunia juga sudah akan diadakan di Indonesia [nah lo...!:"-)]

Rabu, Februari 25, 2009

Capres Alternatif : Jendral Dedi Naga Bonar

Menarik banget nih ucapan mas Dedi di detik com. Aku setuju banget dia mencalonkan diri sebagai Capres alternatif. Soal menang kalah itu urusan nanti.

Tujuannya mas Dedi jelas, memberikan alternatif warna lain dalam sosok capres Indonesia.

Aku tidak tahu apakah mas Dedi ini punya FB atau tidak, kalau dia punya FB, jangan-jangan malah kasus Obama terjadi pada mas Dedi [sambil nulis blog sambil search FB mas Dedi]. He..he..he.. ternyata mas Deddy Mizwar punya FB. Pasti seru deh cerita ini.

Kitapun jadi punya alternatif calon pemimpin yang lain dari pada yang lain. Aku hormati keputusan dan keberanian mas Dedi. Salut buat Jendral Naga ini.

Aku memang mendukung siapapun yang mau menjadi capres untuk negara yang sedang memerlukan pimpinan yang bisa memimpin dengan HATI.

Semakin banyak capres memang semakin pusing milihnya, tapi lebih baik pusing di awal daripada pusing di akhir.

Semoga sukses mas Dedi.

Aku dukung pencapresan mas Dedi, tapi masalah milih Mas Dedi saya tunggu program dari Mas Dedi dulu.

Salam Sukses.

 
source : detiknews

Selasa, Februari 24, 2009

SlumDog Millionaire Menang Besar

Tebakanku tentang Slumdog bener menjadi kenyataan. Film bagus ini menang di beberapa kategori. Silahkan cek di http://oscar.com/oscarnight/winners/

Ada 8 penghargaan untuk Slumdog dan tiga penghargaan untuk Benjamin Button. Dulu saking senangnya dengan film ini, maka sehabis nonton langsung kubuat reviewnya di kompasiana dan di warnaislam

Film slumdog ini memang menuai banyak kritikan dari mereka yang merasa dilecehkan dalam film itu. Mereka menolak penggambaran kemiskinan di India yang begitu nyata.

Sekarang saat film itu menuai banyak penghargaan dan sekaligus membuat film India menjadi raja tahun 2009 ini, maka pendapat itu bisa jadi berubah atau malah makin membuat mereka sakit hati.

Di India sendiri ada dua kubu yang saling bertolak belakang. Satu kubu merasa dihina oleh film itu dan satu kubu lagi merasa dihargai oleh film itu.

Memang mereka yang tinggal di lokasi syuting itu mungkin tidak akan pernah melihat film itu, karena mereka lebih sibuk memikirkan mata pencaharian mereka daripada menyempatkan diri untuk menonton sesuatu yang menurut mereka mungkin tidak ada untungnya.

Begitulah dunia ini selalu ada du akutub yang saling berseberangan [dan biasanya ada juga satu kutub lagi yang suka pindah kesana-kemari, menjadi bunglon, selalu menyiapkan diri untuk ikut yang paling menguntungkan]

Mau lihat hasil lengkapnya?
Silahkan simak dibawah ini :

Daftar Pemenang Oscar 2009
http://oscar.com/oscarnight/winners/

Film terbaik
"Slumdog Millionaire"
sebelumnya menang juga di Golden Globe 2009

Sutradara Terbaik
Danny Boyle
"Slumdog Millionaire"
sebelumnya menang juga di Golden Globe 2009

Aktor terbaik
Sean Penn
"Milk"

Aktris Terbaik
Kate Winslet
"The Reader"

Aktor Pendukung Terbaik
Heath Ledger
"The Dark Knigth "
sebelumnya menang juga di Golden Globe 2009, saya sudah yakin sebelumnya kalau aktor dari Australia ini akan menang juga di Oscar setelah menang juga di Golden Globe.

Aktris Pendukung Terbaik
Penelope Cruz
"Vicky Cristina Barcelona"

Skenario asli terbaik
"Milk"
Dustin Lance Black

Skenario adaptasi terbaik
"Slumdog Millionaire"
Simon Beaufoy (dari novel Vikas Swarup "Q & A")

Tata kamera terbaik
"Slumdog Millionaire"
Anthony Dod Mantle

Tata rias terbaik
"The Curious Case of Benjamin Button"
Greg Cannom

Tata seni terbaik
"The Curious Case of Benjamin Button"
Penata seni Donald Graham Burt, dekorasi set Victor J. Zolfo

Efek visual terbaik
"The Curious Case of Benjamin Button"
Eric Barba, Steve Preeg, Burt Dalton and Craig Barron

Tata busana terbaik
"Duchess"
Michael O'Connor

Film animasi terbaik
"WALL-E"
Sutradara Andrew Stanton
sebelumnya film ini juga menang di Golden Globe untuk film animasi terbaik.

Film animasi pendek terbaik
"La Maison en Petits Cube"

Film aksi pendek terbaik
"Spielzeugland (Toyland)"
Jochen Alexander Freydank

Film dokumenter panjang terbaik
"Man on Wire"
James Marsh and Simon Chinn

Film dokumenter pendek terbaik
Smile Pinki
Megan Mylan

Editing terbaik
"Slumdog Millionaire"
Chris Dickens

Tata suara terbaik
"Slumdog Millionaire"
Ian Tapp, Richard Pryke and Resul Pookutty

Penyuntingan suara terbaik
"The Dark Knigth "
Richard King

Lagu tema terbaik
"Jai Ho" dalam "Slumdog Millionaire"
Musik A.R. Rahman, syair Gulzar

Musik film terbaik
"Slumdog Millionaire"
A.R. Rahman

Film asing terbaik
"Departures" (Jepang)
Yojiro Takita

= ==== =

Belum nonton slumdog?

Baca reviewnya dulu baru nonton [he..he..he.. nonton dulu juga boleh kok]

Bisa juga dibaca disini atau disini

untuk BUMI[ku] dan BUMI[mu] JUGA

Sebagai supporter Greenpeace, maka selayaknya aku sampaikan agenda greenpeace agar kita lebih ramah terhadap bumi.

Di tulisan yang disampaikan oleh mas Wahyudi Tanjung, agenda itu ditulis sebagai berikut :

SAYA AKAN BERHENTI BERKENDARAAN

Lucu ya, gak masuk akal banget, tapi kalau mau tahu, kendaraan bermotor memang diperkirakan menyumbang setengah dari emisi gas rumah kaca.

Solusinya gimana?

Gunakan transportasi umum, sepeda, bila memungkinkan jalan kaki saja [kecuali jarak tempuh 20 km, kalau jalan kaki bisa gempor tuh kaki].

Kalau bisa berhemat naik pesawat terbang baik juga tuh, karena pesawat udara juga sumber polusi yang luar biasa besarnya.

KURANGI MINUMAN BERKEMASAN PLASTIK

Air bersih adalah hak asasi manusia dan bukan komoditas. Saat ini, industri minuman berkemasan menghisap jutaan liter air dari dalam tanah dan menjualnya dalam berbagai ukuran kemasan berbahan plastik.

Solusinya ?

Lihat botolplastik pada bagian bawahnya, gunakan yang berangka 7. Jangan gunakan yang sekali pakai. Nah, masak sendiri air putih itu dan pakai botol plastik yang berangka 7 itu. Jauhkan dari botol plastik yang susah didaur ulang.

HEMATLAH AIR

Sudah jelas, kalau sumber daya air di bumi ini kalau tidak dihemat akan mendatangkan malapetaka yang tidak main-main.

Hmm solusi yang ditawarkan kurang populer ya?

Hanya yang benar-benar bertekad kuat untuk membuat bumi ini hijau dan langit terus birulah yang akan mampu melaksanakannya.

Aku sendiri juga gak yakin bisa mengikuti ajakan ini, tapi kalau bisa kita laksanakan sedikit demi sedikit, lama-lama mudah-mudahan jadi terbiasa.

Dulu aku juga males banget naik angkot. Sumpek, gak aman, full of aroma "sedap" dan susah untuk duduk dengan nyaman.

Sekarang?

Aku sudah bisa "ngorok" tuh kalau naik angkot. He..he..he.. tapi ketika nyupir sendiri ya terpaksa minggir dulu karena muncul tanda-tanda ngantuk di mataku.

Ya Tuhan, tunjukkan yang benar adalah benar dan berikanlah aku kekuatan untuk melaksanakan kebenaran itu.
Amin.

Salam

Senin, Februari 23, 2009

Firasat vs Persangkaan

Sebelum sholat subuh, biasanya aku buka pintu halaman belakang rumah sambil minum air putih di dapur. Namun kali ini aku juga membuka pintu samping, dekat car port.

Bener firasatku, pas duduk di tahiyat akhir kudengar suara mobil memecah keheningan subuh dan berhenti di depan rumah. Saat doa sesudah sholat, kudengar pintu pagar terbuka.

Sambil tetap berdoa, aku dan anak-anak pada berpandangan, maksud pandangan itu adalah "Ibu sudah pulang tuh dari Yogya".

Pas di ujung doa, terdengar salam dari istriku, dan dalam hitungan detik pintu kamar tempat kami sholat berjamaah sudah terbuka.

"Pak ada uang XX ribu untuk ngasih sopir?"

Begitulah firasatku hari ini kuturuti dan hasilnya semua sesuai firasat. Rasanya semua mengalir begitu saja, tapi aku yakin ada yang mengerakkan semua ini.

Minggu lalu aku menulis di PLURK
,"aku berada di depan kemacetan". Maksudku biarpun radio El Shinta menyiarkan kemacetan dimana-mana termasuk di jalur yang kulalui, tetapi tetap saja mobilku melaju dengan kencang tanpa hambatan dan sampai di kantor mendahului teman-teman kantor yang lain.

Begitu selesai menulis, aku langsung mendapat firasat,"wah aku telah menulis sebuah kesombongan nih,sebuah tulisan yang tidak menunjukkan empati terhadap mereka yang sedang kesusahan karena ditimpa kemacetan"

Muncul sebuah firasat buruk, bahwa aku pasti tidak lama lagi akan ditimpa kemacetan. Kembali firasat itu menujukkan buktinya, ketika sedang melaju kencang di jalan tol Jakarta Cikampek, tiba-tiba semua mobil di depanku berhenti, tak bergerak.

Perjalanan yang sangat lancar dari Cawang tiba-tiba langsung berganti suasana.

Akhirnya akupun sampai pada sumber kemacetan. Sebuah truk tiduran di jalur yang kulalui. Dia tiba-tiba muncul tepat di depanku.

Itulah saat ketika mobil yang ada di depanku membelok ke kanan dengan tiba-tiba.

Secara reflek kuraih cameraku dan kuarahkan ke mobil itu, karena aku tidak bisa lagi bergerak. Mau maju nabrak truk tidur, mau ke kiri juga susah motong jalan yang begitu padat.



Alhamdulillah, saat itu yang kupikirkan adalah kebaikan hati sopir yang ada di jalur samping kananku.

Eh bener, mobil bus di samping kananku kulihat menungguku memotong jalannya. Kuucapkan terima kasih pada yang menggerakkan sopir bus itu, semoga amal sopir bus itu diterima dan dibalas dengan balasan yang baik.

AMin.

Aku sekarang jadi bingung sendiri. Sebenarnya yang menimpaku ini karena firasat atau karena aku punya suatu persangkaan dan semua persangkaanku itu terjadi seperti yang kupersangkakan.

Aku harus merenung lagi mencari pencerahan untuk ini.

Kuingat juga, berkali-kali aku mendengar berita di radio tentang kecelakaan di jalan tol, dan beberapa kali juga kulihat sendiri mobil yang mengalami kecelakaan di jalan tol, tetapi aku selalu tidak bisa mengambil gambarnya.

Hari ini aku bisa mengambil gambar mobil yang sedang kecelakaan dan tidak mengganggu pemakai jalan yang lain [karena mobil itu tepat berada di depanku dan mobilku dalam kondisi tidak bisa bergerak].



Jadi ini firasat atau jawaban dari keinginan yang kuat dari dalam hati?

Bagaimana menurut anda?

Minggu, Februari 22, 2009

Dukun Ponari? Dari dulu sudah ada tuh

Batu itu dicelupkan dalam hitungan detik ke dalam tempat air dan kemudian air itupun sudah berubah menjadi air ajaib yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Luar biasa. Ini adalah suatu fenomena yang membuat orang rela antri berdesak-desakan demi mendapat klhasiat sang batu itu.

Tentu Menag RI, MUI Jatim maupun para Kiai di Jombang menjadi gerah.

”Ini akan merusak aqidah umat”, begitu kira-kira yang ada dalam benak mereka.

Kalau menristek yang terkenal alim diminta mengomentari masalah ini, mungkin beliau akan sama gerahnya dengan Menag.

Pertanyaannya, mengapa sih aqidah umat bisa begitu gampang terpeleset oleh suatu hal yang sebenarnya tidak masuk di akal itu?

Aku jadi ingat peristiwa sejenis di tahun 70an dulu. Saat itu jaman judi buntut dan seorang anak kecil di kampungku, tiba-tiba kalau ngomong angka selalu cocok dengan nomor yang keluar di judi buntut itu.

Bisa diduga, bahwa berita dari mulut ke mulut ini menjadi bergema begitu kencang dan membahana.

Dalam hitungan hari, berita itu sudah menyebar ke sebagian besar penggemar judi buntut dan malam hari menjelang penutupan penjualan nomer, warga masyarakat ramai memenuhi kampungku.

Kampungpun jadi riuh rendah oleh tamu yang tidak diundang. Tentu warga jadi terganggu. Mereka menganggap penyebutan nomer itu hanya kebetulan belaka, sehingga merasa terganggu ketika mereka jadi tidak bisa berlalu lalang dengan leluasa di kampung mereka sendiri.

Bapakku yang saat itu menjadi sekretaris RK terpaksa melibatkan diri untuk mengatur para tamu tidak diundang itu. Mulailah dipasang blokade di setiap gang menuju rumah sang dukun cilik itu.

Repotnya, sang dukun cilik ini kadang sudah menjelang saatnya tidak juga mengeluarkan angka, sehingga para tamu makin emosi untuk melihat dari dekat rumah sang dukun. Blokade itupun lama-lama jadi rapuh juga.

Bagaimana tidak, ternyata para petugas yang seharusnya ikut menjaga lalu lintas tamu, ternyata ikut memasang nomor judi buntut itu, sehingga suasana benar-benar kacau. Sudah tidak lagi jelas antara petugas yang mau mengatur dan petugas yang ternyata ikut mencari nomor. Dengan menjadi petugas, mereka bisa leluasa mendekati rumah sang dukun.

Tentu bapakku menjadi pusing mikirin hal ini. Belum lagi para tetangga yang tadinya tidak percaya, karena mereka mengenal dengan baik kelakuan si bocah sehari-hari, ternyata ikut tertarik juga untuk masang angka judi buntut.

Masalah selesai ketika sang bocah ”diculik” dan kemudian dikembalikan dalam kondisi sudah tidak mau bicara tentang angka lagi. Aku tidak tahu apakah penculikan itu adalah skenario yang dibuat oleh pengurus RK atau memang diculik oleh bos judi buntut yang langsung rugi setiap hari gara-gara ketepatan tebakan angka si bocah.

Rupanya iman ini memang murah bagi mereka yang sedang putus asa. Mungkin benar kata orang bijak, bahwa kemiskinan kadang mendekatkan diri kita pada kekafiran.

Mereka lupa bahwa apapun yang menimpa kita, itulah yang terbaik yang direncanakan Tuhan untuk kita. Kalau kita tidak puas atau berdasar hitungan kita, rasanya kita tidak layak menerima cobaan itu, maka sebenarnya itulah saatnya kita sedang menjalani ujian kesabaran.

Mari kita jadikan sabar sebagai penolong kita. Seperti kata pak Dokter di acara kopdar pertama Kompasiana,”Saya kehilangan banyak barang berharga, tapi saya ikhlas, karena itu mungkin suatu petunjuk bagi saya agar lebih ikhlas dan lebih banyak beramal”

”Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan?”

Sabtu, Februari 21, 2009

Dan Orang-orang Gendeng itupun berkumpulah….

Apa kata mas Pepih ketika menyambut kedatangan para tamunya?

”Kita santai saja ya, acara ini dari kita ke kita aja kok”

Kenyataannya?

Suasana terasa beku dan tidak juga mencair. Ajakan makan siangpun tidak langsung ditanggapi oleh para peserta Kopdar, padahal diyakini semua peserta Kopdar dalam kondisi lapar berat.

Musik pembuka yang ditampilkan juga terasa kurang menggigit, padahal kualitasnya oke punya. Kurang ”pe-dhe”nya sang penyanyi yang membuat penonton ragu untuk bertepuk tangan.

Ajakan tepuk tanganku juga kurang berhasil menarik minta peserta lain untuk bertepuk tangan. Beda banget kalau pas aku yang jadi host acara [mode narsis : ON]

”Ice break” sebenarnya mutlak perlu dilakukan, dan siang ini, ”Ice break” itu tidak dilakukan dengan baik oleh pemandu acara.

Sambutan-sambutan dari para pejabat, lumayan dapat mendongkrak peningkatan kecairan penonton, tapi masih belum homogen. Baru mencair di beberapa kelompok saja.

Ini memang penyakit sebuah pertemuan dengan model ”semi” reuni. Para penonton sibuk berbincang dengan kawan barunya atau kawan lamanya dan yang di panggung sudah tidak lagi menjadi tujuan utama.

Bintang penolong akhirnya datang ketika Sang Mantan Petinggi TNI [Chappy Hakim] unjuk gigi. Beberapa nomor lagu melengkapi cerita kocaknya. Makin meriah ketika suara Louis Armstrong juga ikut meramaikan suasana.

Bapak satu ini memang luar biasa kreatifitasnya.

Mulai saat ini para peserta sudah dibaptis sebagai kumpulan orang ”gendeng” dan ”baiat” itupun berlangsung dalam suasana yang benar-benar sudah cair.

Ketika presenter sesi pertama mulai serius, dan kemudian sang presenter bertanya,”Para blogger ini dibayar enggak?”

Maka reflekskupun mulai bekerja. Jawaban seharusnya adalah ”Tidak dibayar!”, tapi karena ini kumpulan orang gendeng maka jawabanku adalah ”BELUM!”

Lumayan, suasana kembali cair dan makin cair ketika audience makin yakin bahwa mereka bebas berkata apa saja.

Pada saat membahas peran menteri bila mau mengisi komentar di blog para audience, sebenarnya aku ingin bilang bahwa komentar pak KK yang diblogku sudah tak print dan tak bingkai, tapi kulihat suasana sudah cair, jadi cukuplah komentar itu kutulis di sini saja.

Tegang itu dihindari, tapi terlalu cair juga akan menghilangkan fokus yang sudah terbentuk.

Di sesi pertama ini bintangnya memang Sang Mantan Petinggi TNI dan Sang Petinggi [pak KK]. Sang mantan begitu lancar mengalirkan kesegaran ke audience dan pak KK begitu pas menempatkan diri sebagai blogger bukan sebagai menteri.

Saat “break” kusempatkan untuk ngobrol tentang FoKK [Friend of KK] yang sudah diikuti oleh banyak orang. Pak KK hanya memastikan bahwa dia masih belum mau ikut FisbuK [he..he..he... sampai kapan ya beliau tahan tidak ndaftar FB, aku kok nggak yakin imannya sekuat itu--> mode ngacir : ON]

Setelah itu, maka pak KK jadi milik publik. Mereka yang sebenarnya sangat terpelajar dan mungkin biasanya pada JAIM, saat itu sudah kehilangan keJAIMannya. Merekapun berebut berfoto dengan pak KK [termasuk aku, he..he..he... meski masih sok jaim sedikit]

Puncak acara memang di sesi terakhir. Panji dan Sang Kambing Jantan mengocok perut peserta dengan humor mereka. Bukan sekedar lawakan [slapstick?], tapi adalah humor yang mengalir begitu saja.

Jadi inget sama mas Arwah Setiawan dan Mas Wendo [Arswendo] yang sama-sama sepakat bahwa humor itu serius.

Acara di Bentara Budaya ini juga mengingatkan aku dengan mas Wendo, karena tahun 80an aku pernah ditawarin untuk mengelola Bentara Budaya yang di Yogyakarta. He..he..he.. kalau aku waktu itu jadi mengelola Bentara Budaya yang di Yogya, mungkin aku malah nggak bisa ikut acara kopdar ini, karena aku pasti malah jauh dari dunia blogger.

[he..he..he.. jadi cerita nostalgia denga bumbu semi narsis sedikit]

Secara keseluruhan materi acara ini tidak istimewa. Yang membuat ajang kopdar ini terasa istimewa, adalah beberapa hal sebagai berikut :

1. Pertama kali bertemunya para blogger maya KOMPASIANA secara riil.
2. Peserta yang dibatasi, sehingga hampir semua peserta bisa saling mengenal secara pribadi.
3. Sebagian besar peserta berusia produktif dan mapan di bidang masing-masing, sehingga apa yang disampaikan seseorang memang pencerminan dari kekhususannya [kita sampai terlongong ketika mendengar cerita tentang bidang kedokteran yang begitu menakjubkan].
4. Hadirnya manajemen KOMPAS sebagai ujud komitment mereka terhadap KOMPASIANA
5. Terdaftarnya seorang menteri aktif yang mau menempatkan dirinya sebagai blogger
6. Adanya hadiah voucher menginap di Villa Bora-bora 2 Pool Kalicaa Villa Tanjung Lesung untukku [lho ... kok jadi lari kesini nih?...]

Dengan demikian acara ini akhirnya menjadi istimewa, dan seperti kata pak Cik Gu Wijaya, dua jempol buat mas Pepih !!!

Kita tunggu undangan dan vouchernya yang lain.



Saat menerima Voucher dari mas Pepih


Sangat menggiurkan


Latihan narsis


Sang Bintang Sesi 2


Sang wartawan

Kamis, Februari 19, 2009

"NgeGo BLoG" itu Gampang

Ini pertanyaan seorang kawan di milis.

Gimana cara buat blog yang gampang?

jawabku :

Membuat blog itu gampang-gampang sulit

sulitnya?

ya terbukti masih banyak orang yang belum ngeblog

gampangnya?

ya emang gampang

tampilan foto saja sudah mewakili sejuta kata

kalau gak punya foto?

tinggal bayangkan satu kata yang menarik
misalnya "MASJID"

nah jalankan 5W [what, where, when, who, why?]

apa sih masjid itu
dimana ya masjid terdekat/terjauh/terindah dsb
kapan sebaiknya ke masjid
siapa sih yang suka ke masjid
kenapa ya mesti ke masjid


kalau pertanyaan itu dijawab, maka udah jadi tulisan di blog tuh

he..he..he.. tinggal milih saja
kita bisa milih anggapan menulis di blog itu gampang
kita juga bisa memilih anggapan menulis di blog itu mudah

pilihannya tinggal gampang atau mudah
[silahkan pilih salah satu]

biar kelihatan membuat blog itu mudah, simak ini hasil dari kata "MASJID"

Masjid yang disebut juga sebagai Rumah Tuhan [baitullah], kuperhatikan setiap maghrib selalu rame dikunjungi orang.

Masjid itu memang masjid kompleks yang dekat dengan tempat tinggalku, kira-kira 20 langkah aku sudah bisa sampai di tempat wudhunya. Jadi begitu iqamah terdengar, aku masih punya banyak waktu untuk tidak terlambat sholat jamaah di masjid itu.

Saat subuh adalah saat yang rawan. Bila di saat maghrib, suasana begitu hingar bingar dengan suara anak-anak, baik ABG ataupun mantan ABG yang belum mateng, maka di saat subuh, suasana begitu hening.

Yang datang ke masjid itupun hanya beberapa orang, kebanyakan adalah orang yang seksi alias orang yang berumur di atas 50 tahun [seketan kata orang jawa].

Kadang imamnya juga begitu sepuhnya, sehingga suaranya sampai nggak terdengar lagi. Saat sujud kita jadi nggak bangun-bangun karena tidak mendengar suara imam yang memberi aba-aba untuk bangun.

Jamaah Ibu-ibu yang kadang-kadang mengeluh sepulang dari masjid,"sudah sepuh gitu kok yo masih mau jadi imam, mbok diserahkan sama yang muda, biar kedengaran suaranya dari belakang..."

He..he..he... yang muda gak ada yang datang bu. Yang lebih mudaan sih ada, tapi gak apal ayat Quran, apalnya cuma Qulhu, jadi malu untuk jadi imam.

Alhamdulillah, itu adalah kisah dulu kala.

Sekarang masjid itu terlihat ramai di lima sholat fardlu. Aku kadang bertanya-tanya juga, kenapa ya kok sekarang jadi rame?

Ternyata, rame karena banyak anak muda yang pada "pacaran" di situ.

Ha?
Pacaran?

Memang pacaran diperbolehkan di Islam?

Ternyata maksudnya adalah para remaja itu pada aktif memakmurkan masjid, sehingga terlihat dari luar seperti sedang pacaran.

Dengan menggerakkan anak muda dan anak-anak, maka otomatis orang tua mereka juga jadi ikut aktif di masjid, akhirnya masjid itupun jadi makmur dan penuh dengan nafas ibadah.

Kuperhatikan, para anak muda itu pada membuat kelompok-kelompok kecil di RT masing-masing, sehingga saat ada kegiatan di masjid tinggal menghubungi koordinator kelompok dan ramailah masjid itu.

Para orang tua tinggal memberi "sangu" agar para remaja itu punya bekal untuk memakmurkan masjid.

That's all.

Nah, sudah jadi blognya.

Salam dan selamat ngeblog.

updated :
link belajar blog ada disini http://www.belajarngeblog.com/ ada juga disini http://www.belajarngeblogyuk.blogspot.com/ dan ada dimana-mana [search belajar blog di http://www.google.com/]

Rabu, Februari 18, 2009

Undangan Kopdar Kompasiana sudah datang

Akhirnya undangan kepastian kopdar kompasiana sudah datang. Ternyata acaranya siang, kira-kira makan siang dulu baru ngobrol [atau ngantuk].


Cuma kalau ada Raditya dijamin gak ngantuk deh.

Malemnya ada acara kopdar juga antar anggota milis Cikarang Baru. terus minggunya menghadiri acara temanten kawan.

Kasihan sabtu minggu ini anakku hanya akan melihat bayang-bayangku saja.
Maafkan ya nak...

Semoga keikhlasan kalian diberkahi oleh Allah swt.

Amin.

Selasa, Februari 17, 2009

Tangan Mungil Itu....

Tangan-tangan mungil itu begitu dekil
bersimpuh di tepi trotoar
memandang besi-besi beroda nan angkuh
berpuluh bahkan ratusan tatap jijik menujunya

Malam ini,
dimana lagi ia akan bernaung
berpeluk dengkulnya sendiri
mengusir dingin yang beku
sampai menusuk tulang

Terkadang hanya telan ludah sendiri
Tuk usir dahaga
Yang mencekik leher

Berkali-kali tangan mungil itu menadah
Berharap iba dari kita
Hanya lambaian tangan tanda “tidak” untuknya
Apakah hanya itu yang pantas mereka dapatkan?




by : moshi-rini
[penulis tamu blog eshape]

Check out OrangeLite - Eko Eshape's Profile

I want you to take a look at: OrangeLite - Eko Eshape's Profile


Ini kerjaannya mas Djoxer. Hmmm... patut dibanggakan deh.
Dari seorang yang kelihatannya acuh atak acuh ternyata lahir OrangeLite.

Salam

Minggu, Februari 15, 2009

Partai-partai akhirnya bersatu di hari Valentine

Di hari Valentine, 14 Pebruari 2009, kusaksikan kekompakan semua partai di rumah Beruang Cokelat. Wah, mantap banget nih kalau partai pada bersatu padu.

Negara Indonesia akan makin murah sembakonya, BBM turun terus, dan bisa bersenang-senang joged poco-poco sambil main yoyo.

Negeri inipun akan surplus pangan, suka membantu saudaranya yang sedang kesusahan ditimpa perang, meskipun saudaranya itu jauh di belahan barat sana.

Begitulah kalau para partai bersatu.

Sayang memang persatuan partai itu baru muncul di toko beruang cokelat saja.



Andai semua partai memang bergaul dengan baik, saling mengingatkan dalam kebenaran dengan sabar dan dengan cara yang baik, maka persatuan partai ini tentu akan membuat kita semakin kuat. Partai tidak membuat kita menjadi terkotak-kotak. Semua partai sudah menjadi cerdas dengan sendirinya. Pemasangan atribut partai juga dipasang dengan semangat gotong royong dan bukan saling menutupi.

Tidak ada biaya kampanye yang keluar percuma, karena semua dibuat untuk mencerdaskan pemirsanya dan bukan untuk membuat pemirsanya semakin bingung dengan banyaknya partai ini.

Golputpun semakin lama semakin sedikit, karena mereka akhirnya tertarik dengan bukti tindakan tulus dari para partai dan mereka sudah tidak lagi mencemooh janji-janji para partai yang sering terbang ke awang-awang.

Setelah pemilu selesai, maka para partai yang kalah pemilupun berbondong-bondong memberikan ucapan selamat pada partai yang menang dan tidak lagi membawa kasus kekalahan partai ke lembaga peradilan.

Mereka akhirnya bersatu padu dalam suatu paket pemerintahan yang indah dilihat, ”guyub” dan menghasilkan pembuktian janji-janji kampanye mereka.

Tidak peduli siapapun yang menang, maka ternyata harga sembako ”tiba-tiba” bisa menjadi murah. BBM juga terus turun berkali-kali, karena terus ditemukan sumur minyak yang tak kunjung habis.

Para petani yang kesulitan pupuk, ataupun nelayan yang kesulitan BBM sudah tinggal tersenyum saja, karena semua menjadi gampang, terjangkau dan tak pernah hilang dari pasaran.

Ini mungkin memang hanya mimpiku, tapi kalau ini menjadi mimpi semua orang, maka ini menjadi suatu hal yang tidak mustahil lagi.

Misi ini posibel deh...!:-)

Tinggal kita mau atau tidak merealisasikannya. Tinggal kita mau jadi bagian dari masalah atau bagian dari solusi.

Gitu aja, Gampang kan [kalau hanya ditulis] !

Salam senyum 2-2-7 !:-)

Kamis, Februari 12, 2009

Menteri Indonesia Go BloG, Bravo !!!

Pada pesta Blogger 2008, saat menunggu pintu masuk dibuka, aku ngobrol dengan seorang blogger dari negeri JIRAN.

“Luar biasa Indonesia. Saat para blogger kami ditangkap pemerintah, disini malah para blogger mengadakan pesta dengan sokongan dari 3 menteri”, ucapnya berapi-api.

Aku menanggapinya dengan senyum, karena di sisi lain ada kawan sesama blogger Indonesia yang merasa nggak nyaman dengan “support” dari beberapa menteri ini.

“Kapan blogger Indonesia mau dewasa. Untuk acara seperti ini, yang mestinya bebas dari para birokrat, malah penuh nuansa birokrasi?”, ujar kawan blogger Indonesia ini bersungut-sungut.

Aku juga menanggapinya dengan senyum. Ya begitulah, kata pak Amril, apapun kejadiannya, resep menghadapinya sebaiknya dengan senyum saja.

Rumus senyumnya?
Betul !

Rumusnya : 2-2-7, tarik bibir 2 cm ke kanan, 2 cm ke kiri dan pertahankan selama 7 detik.

Kurasa, komentar dua blogger yang bertentangan itu ada juga sisi benarnya. Bagaimana tidak bangga punya 3 menteri yang tertarik untuk menyokong kegiatan para blogger, dan bagaimana tidak bosen melihat acara yang nggak mulai-mulai gara-gara acara terlalu protokoler?

Hari ini, akhirnya aku melihat bahwa komentar dari blogger negeri Jiran itu benar adanya.

Sebuah imil dari seorang kawan [bukan blogger tapi seorang pejabat tinggi BUMN yang super lucu] mampir ke kotak suratku, lengkap dengan alamat blog seorang menteri.

Langsung saja aku menuju ke TKP [blognya pak Menteri].

Ternyata kawan-kawan sudah lebih dahulu ada disana. Ada pak Aris, ada pak ATG dll, sudah lebih dahulu memberi komentar.

Sungguh nyaman membaca blog pak Menteri ini. Bahasa tulisnya seenak bahasa pidatonya. Lancar dan belum mau berhenti sebelum selesai di paragraf akhir.

Aku jadi inget ketika diudang beliau dalam suatu acara di Gedung BPPT. Itulah kali pertama aku mendengar ceramah seorang menteri, karena biasanya saat seorang menteri bicara di panggung, kami biasanya juga berbicara di kelompok kami [nggak sopan ya..?].

Penguasaan materi ceramah dan model orasi yang nyaman, membuat aku merasa terganggu kalau ada yang mengajakku bicara.

Kayaknya pak Menteri ini terkena guna-guna dari mas Enda, sehingga ikut Go Blog, seperti yang selalu dikampanyekan oleh mas Enda.

Seandainya semua pejabat tinggi punya blog, wah enak bener tuh. Suara rakyat akan langsung masuk ke blog sang pejabat. Kalau komunikasi sudah transparan dan didasari semangat berbaik sangka, maka kemakmuran Indonesia tinggal menunggu waktu saja [tidak akan perlu waktu yang lama].

Tekad beberapa teman-teman di ESQ tentang Indonesia Emas 2020 mungkin akan tercapai sebelum tahun itu. Bahasa Indonesia juga sudah menjadi bahasa nomor 1 dunia dan bukan hanya menjadi bahasa nomor 3 dunia.

Memang mungkin ini hanya mimpiku saja, tapi kalau anda setuju, maka bukan tidak mungkin ini akan menjadi tekad seluruh bangsa Indonesia.

Indonesia, mari kita Maju Dengan Karya Bermutu !

Rabu, Februari 11, 2009

Nasib Sopir Angkot dan BBM yang turun 3 kali

Ketika jalan-jalan sore [tapi naik mobil], Lita dan LiLo melihat beberapa mobil angkot yang "ngetem" di berbagai tempat. Salah satu tempat ngetem, di dekat Lippo Mall, terlihat begitu panjang antriannya, padahal sore itu tidak terlihat calon penumpang yang antri. Suasana bahkan cenderung sepi, mungkin karena mendung yang terlihat merata di semua tempat.



"Kalau nganggur begitu, rugi ya pak sopirnya?"

"Ya kalau terlalu banyak mobil dan penumpangnya sedikit, pasti sopir angkot itu pada rugi"

"Enakan yang punya angkot pak. Makin banyak angkot makin banyak uang masuk ya pak?"

"Kasihan sopir angkotnya, makin banyak angkot, mereka makin banyak kawan sesama sopir, tetapi pendapatan akan makin berkurang"

Sopir angkot di Cikarang, saat ini memang masih terus dalam kondisi yang memprihatinkan. Terlihat angkot yang bersliweran dalam kodnisi penumpangnya cuma satu atau beberapa orang saja. Sementara itu suara agar ongkos angkot diturunkan terus mengumandang [kan BBM sudah turun 3x?]

Angkot yang terlihat selalu penuh, nampaknya hanya angkot yang melayani rute ke Bekasi atau ke Cawang atau rute-rute lain yang hanya mau jalan kalau penumpangnya sudah penuh. Angkot ini memang tidak menurunkan dan menaikkan penumpang di sepanjang jalan, paling banter hanya menurunkan doank, tapi tidak pernah sambil menaikkan penumpang. Angkot 59 jurusan Cikarang Cawang ini memang beda dengan angkot Cawang Cibubur, meskipun warnanya sama persis [yang bikin orang sering salah naik]

Angkot A59, dengan tarif 5.500 [non AC] atau 6.000 [AC], ini sekali jalan bisa menarik uang sebesar [7+7+9+3=26] x 5.500/6.000 = 143.000/156.000.

Setiap sopir, diasumsikan rata-rata bisa menarik 4 kali, sehingga uang yang masuk ke sopir adalah 4 x 143.000/156.000 = 572.000/624.000

Kalau diasumsikan ada 40 armada angkot, dengan kombinasi 25 angkot AC dan 15 angkot non AC, maka uang yang beredar di angkot A59 adalah sekitar 23.660.000 per hari atau 709.800.000.

Dari perputaran uang sebesar itu, sekitar 382.500.000 masuk ke kantong "tauke" angkot, atau sang pemilik angkot. Angka itu bisa makin besar kalau jumlah armada angkot ditambah atau jumlah setoran dinaikkan.

Ini yang anakku bilang, lebih enak jadi orang kaya dan punya Angkot A59.

Menurutku sih, semua permainan angka itu hanya asyik dilihat, tapi yang menjalaninya mungkin masih merasa kurang.

Sang sopir yang punya penghasilan 4,6 juta per bulan [maksimal pendapatan untuk 2,5 rit atau 5 kali jalan], belum tentu membawa uang sebesar itu dalam setiap bulannya [apalagi kalau cuma bisa narik 1,5 rit, dijamin rugi alias nombok]. Pasti banyak uang siluman yang menggerogoti uang sebesar itu, belum lagi kalau sang sopir juga demen main kartu [sambil menanti giliran "narik"], maka uang sebesar itu atau sekitar [maksimal] 184 ribu/hari bisa habis di tengah jalan.

Seorang sopir bahkan hanya bis atersenyum kecut jika dia hanya mampu menarik 1,5 rit alias 3 kali jalan. Hanya uang rokok yang dia dapet, uang untuk anak istri terpaksa NIHIL.

Setali tiga uang dengan sang sopir adalah sang pemilik angkot. Biaya pemeliharaan angkot bisa murah bisa mahal, tergantung dari perlakuan mobil oleh sang sopir dan mekaniknya. Jika dipakai asal-asalan dan di"maintenance" seenaknya sendiri, maka biaya perbaikan per bulan bisa membuat kantong sang "tauke" kebobolan.

Itu sebabnya, saat ini kualitas mobil angkot A59 terlihat sudah mulai memprihatinkan. Dia sudah memerlukan akselerasi beberapa menit lebih lama dibanding tahun lalu yang begitu digas langsung melaju kencang.

Jadi, mungkin ini salah satu sebab, mengapa biarpun BBM turun tetapi ongkos angkot di Bekasi masih juga belum mau turun. Para pelakunya masih merasa belum untung banyak dengan ongkos angkot saat ini. "Masak masih disuruh turun lagi?", begitu mungkin yang ada di dalam benak mereka.

So, daripada pusing mikir ongkos angkot, lebih baik kita mikir diri sendiri. Bagaimana supaya hidup kita terus bahagia, meskipun ongkos angkot tidak mau turun lagi.

"Berbahagialah hari ini, karena Tuhan ingin kita bahagia"
"Kita bisa memilih untuk bahagia atau tidak, jadi lebih baik pilihlah untuk bahagia hari ini", begitu nasihat orang-orang "pintar".

Karena aku bukan orang pintar,maka aku hanya bisa bilang,

"Yuk Bahagia Yuk....!"
[atau anda punya pilihan lain?]

Sabtu, Februari 07, 2009

Makaw Jababeka

 
Aku baru "ngeh" dengan istilah MaKaw, ternyata artinya adalah Majalah Kawasan. jadi Makaw Jababeka adalah Majalah Kawasan yang terbit di Jababeka.

Makaw Jababeka ini didistribusikan ke seluruh pabrik di Kawasan Industri Jababeka I dan II, Cluster Tropikana Garden, Cluster Veranda, Cluster Montana, Kos Pavilion, Taman Puspa, Pertokoan Metro Boulevard, Pertokoan The Capitol, Pertokoan Roxi, Resto Plaza, Pertokoan Pecenongan, Pertokoan Golden Arcade, Pertokoan Permata Gardenia, Rumah Sakit, Klinik dan Pertokoan Cikarang.

Ini sebuah majalah gratis yang dikemas dalam edisi lux. Isinya mulai dari tinjauan tentang FIlm, artikel Motivasi, aneka gadget, humor dan lain-lain, layaknya sebuah majalah pop.

Kelebihan dan kekurangan majalah ini adalah karena gratisnya. Menjadi kelebihan karena kita tidak perlu membeli sudah dapat menikmati bacaan ini.

Menjadi kelemahan, karena redaksi tidak tahu selera pasar Makaw yang sebenarnya dimana, karena apapun yang diterbitkan tidak ada yang melakukan "komplain". Semua diterima oleh pembaca tanpa ada rasa keberatan.

32 halaman Makaw, termasuk cover, terasa begitu cepat habis dibaca. Disamping isinya yang padat, lembar iklan juga menyita banyak halaman.

Hal ini mungkin bisa disiasati dengan mengganti jenis kertas, sehingga biaya produksi bisa diturunkan dan jumlah lembar bisa ditambah.

Kalau ternyata kekurangan berita, maka banyak milis di cikarang ini yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber berita yang hangat, segar dan aroma Cikarangnya sangat terasa.

Mas Arif Lutfian Nursandi [blake.ortega@gmail.com] bisa ndaftar milis tersebut dan mengambil materi dari sana. Akan lebih menarik lagi, kalau Makaw ini punya edisi online.

Semoga Makaw Jababeka semakin sukses. Makin bermutu dan makin sering terbit.
Amin.

Manajemen Informasi, Teknologi Informasi dan Pengetahuan


Sudah tidak heran lagi kita melihat perkembangan dunia informasi yang begitu gegap gempita dengan berbagai perubahan, baik yang berupa incremental improvement maupun yang berupa breakthrough improvement (innovasi).

Semua terjadi begitu cepat dan begitu memukau, laptop yang baru saja dibeli, tiba-tiba terasa menjadi barang kuno hanya dalam hitungan bulan, bahkan kadang-kadang dalam hitungan minggu.

Informasi menjadi dagangan yang sangat laku, dan teknologi informasi terus disempurnakan agar dapat melakukan akses terhadap informasi terkini dengan cara yang secepat mungkin, tak peduli dimana data ditempatkan dan kapan data itu baru bisa diakses. Dunia saat ini sudah tak lagi mengenal batas geografis dan batas waktu. “Semua begitu dekat dan begitu nyata!”. Siapa yan menguasa informasi dialah yang akan keluar sebagai pemenang dalam bisnis modern.

Keputusan manajemen dituntut harus cepat, sehingga diperlukan input berupa informasi yang juga harus cepat, tepat dan akurat. Semua input diolah melalui proses yang sistematis dan selaras dengan visi, misi organisasi, serta konsisten dengan rencana strategis organisasi.

Berbekal indikator-indkator yang telah diolah dari informasi yang didapat dan ditambah kemampuan manajemen menguasai teknologi pengetahuan, maka kualitas keputusan yang diambil akan sejalan dengan kualitas informasi yang didapat.

Dalam hal ini, informasi yang didapat harus sudah disaring dahulu, sehingga hanya informasi yang berhubungan dengan proses kunci, keluaran (output) maupun hasil (outcome) yang hendak dicapai saja, yang diteruskan ke manajemen.

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data dan informasi adalah aspek-aspek yang berhubungan dengan pelanggan, kualitas produk, jasa, daya saing, masalah perbandingan operasional pasar, pemasok, karyawan maupun biaya yang dikeluarkan.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisa terhadap data itu, maka yang perlu diperhatikan adalah trend/kecenderungan, proyeksi/perkiraan serta sebab akibat yang belum dapat dipastikan pengaruhnya. Hasil analisa ini diperlukan untuk mendukung serangkaian proses-proses sebagai berikut :
a. Perencanaan proses
b. Tinjauan kinerja keseluruhan proses
c. Perbaikan maupun peningkatan kegiatan operasional
d. Perubahan manajemen
e. Benchmarking dengan pesaing/kompetitor

Semua kriteria yang ditetapkan dalam menentukan suatu keputusan harus berorientasi pada hasil (outcome) dan keseimbangan dari stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham, kolaborator, pemasok, mitra bisnis, masyarakat maupun lingkungan sekitar).

Dalam hal ini, organisasi harus mampu menjamin semua data/informasi sangat mudah tersedia saat diperlukan. Harus dipikirkan bagaimana caranya agar data yang diperlukan dapat dengan mudah diakses oleh penggunanya berdasar segmentasi pengguna data (karyawan, pelanggan, mira kerja, kolaborator maupun pemasok) dan data/informasi tersebut harus aman serta mudah digunakan.

Perlu juga dipikirkan untuk membuat prosedur penanganan kondisi darurat. Penanggung jawab tindak darurat harus jelas, bila perlu dengan menerbitkan surat tugas. Apa saja yang harus dilakukan oleh penanggung jawab tindak darurat bila terjadi kondisi darurat juga harus ditetapkan dengan interprestasi tunggal dan bukan interprestasi jamak.

Penanggung jawab penanganan tindak darurat harus mempunyai wakil, dengan demikian kemungkinan terjadi kekosongan penanggung jawab tindak darurat dapat diminimalkan. Disepakati juga waktu hilangnya data yang masih ditolerir, sehingga tolok ukur penanganan kondisi darurat selalu terukur. Dengan demikian dapat dievaluasi kontinyuitas ketersediaan sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan ketersediaan data/informasi bila terjadi kondisi darurat.

Data/informasi yang dianalisa harus memenuhi beberapa aspek sebagai berikut :
a. Akurasi
b. Integritas dan realibilitas
c. Ketepatan waktu
d. Keamanan dan kerahasiaan

Selanjutnya harus dipikirkan bagaimana organisasi mengelola pengetahuan organisasi tersebut untuk mencapai hal-hal sebagai berikut :
a. Pengumpulan pengetahuan workforce
b. Transfer pengetahuan workforce
c. Transfer pengetahuan yang relevan dari dan kepada pelanggan, pemasok, mitra kerja dan kolaborator.
d. Kecepatan identifikasi, sharing dan implementasi best practice
e. Transfer pengetahuan yang relevan untuk digunakan dalam proses perencanaan startegis

Pada intinya, organisasi harus dapat memastikan kemudahan penyediaan data (termasuk mutu data), informasi, perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan oleh karyawan, Pelanggan, pemasok, mitra kerja maupun kolaborator.

Jaman terus berubah, dan perubahan sudah menjadi hal yang paling pasti. Tinggal bagaimana organisasi mengelola aset pengetahuannya agar dapat menjawab tuntutan perubahan, yang bagaimanapun pasti terjadi.

Selamat mengelola data/informasi agar dapat meningkatkan kualitas hasil akhir proses organisasi.

FARHAN loe tu gak loetjoe !!!

Bulan lalu aku ngantuk berat saat melaju di jalan tol, sehingga aku memutuskan untuk minggir dan tidur barang 5 menit. Eh, ketika bangun ada cewek cuantik bin manis yang berdiri di depan mobilku.

Halah.....
Ini mimpi apa beneran, kok di jalan tol ada yang berdiri di pinggir jalan?
Udah gitu ceweknya kece banget deh.

Antara sadar dan tidak sadar kupandangi cewek itu dan ada niat untuk buka pintu mobil. Barangkali dia mau numpang ke mobilku tapi sungkan, tapi ketika aku hidupkan mobil sambil akan emmbuka pintu, cewek itu langsung berjalan melewatiku.

Dia berhenti di belakang mobilku dan sebuah sedan merah berhenti disampingnya. Kulihat dia masuk mobil itu dan kusadari bahwa ini memang bukan mimpi. Sambil masih mengantuk kembali kujalankan mobil, sambil sesekali melihat spion,mencari posisi mobil sedan merah.

Secara refleks, akupun memijat tombol on pada radio FM dan suara Farhan terdengar memenuhi mobilku. Seperti biasa, obrolan Farhan ini gak ada matinya.

Dia tidak hanya sekedar membaca berita atau menyetel lagu, tapi selalu memberi komentar pada setiap apa yang dikerjakannya.

Kalau menyetel lagu, maka dia akan bercerita serba sedikit tentang tema lagu, atau kenapa lagu itu dibuat atau juga kapan menjadi hits dsb. Lagu itu juga dibuat "matching" dengan tema yang diangkat hari itu. Memang tidak setiap hari pakai tema, tapi topik hangat pagi itu selalu disesuaikan dengan lagu yang diputar.

Kadang tidak cocok juga antara tema dan lagu, tapi Farhan selalu saja bisa mengkaitkan lagu dan tema topik hari itu.

Sempat kehilangan juga, ketika Farhan pergi ke Amrik bulan lalu. Meskipun penggantinya tidak kalah baiknya, tetapi sekali Farhan ya tetap Farhan.



Arwah Setiawan dulu [tahun 80an] pernah mencetuskan bahwa Humor Itu Serius, dan Farhan telah membuktikannya. Dengan keseriusannya menjadi penyiar dan kesantaiannya menjalankan profesinya, maka munculah humor segar yang tidak hanya sekedar lucu tapi sering menghujam dan menukik langsung dalam hati.

Apalagi kalau pas wawancara, selalu saja muncul pertanyaan segar dan tak terduga dari Farhan, sehingga yang diwawancarai sering jadi kaget dan memunculkan komentar balik yang segar dan orisinil. Mungkin karena jarang orang bertanya dengan model Farhan pada dia 'kali.

Jadi Farhan itu memang gak lucu, karena dia lucuuuu banget. Tidak hanya sekedar humor, tapi humor klas "high end" yang bisa dinikmati semua kalangan.


Setiap hari Farhan harus bersaing dengan Kemal Gen FM, El Shinta maupun Dakta. Jadi kalau Farhan gak segar ya channel bisa tiba-tiba pindah ke Salah Sambung atau berita kemacetan di Jakarta.

Saat libur panjang di akhir tahun aku sempat bertanya-tanya, kenapa ya kok rasanya ada yang hilang dari hidupku. Padahal semuanya berlangsung seperti biasa dan tidak ada yang kurang.

Eh.. ternyata karena libur, maka tak ada lagi suara radio dalam hidupku. Radio itu memang hanya menemaniku di sepanjang perjalanan rumah ke kantor, so ... kalau libur ya libur jugalah siaran radio dalam hidupku.

Habis begitu sampai di rumah, banyak siaran radio yang kurang jernih masuk dalam receiverku. Hanya radio Dakta saja yang tetap jernih.

Senangnya kalau rtadio Dakta banyak kalimat bijaknya.

Ini contoh hikmah dari Radio Dakta :
Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata. (Hud : 6).

Hdup Radio Indonesia.


http://ww2.deltafm.net/
http://eshape.blogspot.com/2008/09/delta-fm.html

Jumat, Februari 06, 2009

Pindah Lantai


Hari ini pindahan kantor, dari lantai 9 ke lantai 4. Aku yang pertama pindah, sehingga saat yang lain sibuk ngurusin barang-barangnya, aku malah jadi nggak ada kerjaan.

Barang dan komputer sudah rapih tertata di lantai 4, tinggal nunggu bagian TI untuk nyambung ke jaringan.

Sebelum pindah dan sesudah pindah perlu difoto-foto dulu ya.

Mejaku sebelum pindah


Mejaku setelah pindahan


Proses pemindahan barang


Target Mejaku yang baru


Mejaku sudah tertata rapi, tinggal nunggu kursi dan sambungan kompie ke jaringan lantai 4.

Bahasa Indonesia No.3 di Dunia



Apa yang menarik dari ucapan Matt Mullenweg sang bidan wordpress tentang Indonesia. Katanya," Bahasa Inggris merupakan bahasa terbesar pertama di situs wordpress dan bahasa Indonesia menduduki urutan ke tiga setelah bahasa Spanyol"

"Itu sebabnya aku kesini, untuk menghormati para pemakai wordpress di Indonesia", lanjutnya.

Wow... begitu rupanya ya..!:-)

Aku jadi inget profesor Sunaryo, ahli pengairan Indonesia dari UGM. Beliau ini malang melintang di mana-mana, baik di Indonesia maupun di manca negara. Kelemahan dan kelebihan beliau adalah pada kemampuannya berbahasa.

Diamanapun dia ceramah, maka yang dipakai selalu dan selalu hanya bahasa Indonesia. Bahasa non Indonesia tidak pernah menarik hatinya.

Tentu hal ini menjadi merepotkan bagi panitia, karena harus menyediakan penterjemah yang pandai berbahasa asing sekaligus pandai dan menguasai masalah teknik pengairan.

Tuhan rupanya sudah menyiapkan putra UGM juga untuk menjadi penterjemah beliau, namanya Pragnyono.

Seorang asisten dari prof Sunaryo yang, kata pak Sunaryo sendiri lebih pinter dibanding dia. Kelemahan Pragnyono, kata Prof Sunaryo adalah,"dia lebih muda dari aku dan menurut apa yang kukatakan"

"Kelebihannya, adalah dia bisa menceritakan lebih ilmiah dari aku dan lebih detil", lanjut pak Naryo.

Dua orang ini memang sangat kontras, meski kedua-duanya sangat baik hati. Pak Naryo ini sangat baik hati dalam memberi nilai mahasiswanya, dia suka memberi sisir [nilai E] agar para mahasiswanya pandai berdandan [he..he..he..]

Pak Pragnyono, begitu ramah menerimaku di rumahnya. Dia hilangkan jarak antara dosen dan mahasiswa, sehingga aku merasa nyaman berbicara dengan dia ketika membahas tugas akhir.

Ceritanya, suatu hari pak Naryo ini ceramah di Jepang [semoga gak salah ingat] dan para hadirin tidak ada yang bisa berbahasa Indonesia.

Seperti biasa, untuk kasus ini pak Pragnyono mendampingi beliau sebagai penterjemah.

Setelah pak Sunaryo cas cis cus dengan sangat lancar, maka pada giliran tanya jawab, pak Naryo bilang begini,

"Makalah sudah ditulis dalam bahasa yang dimengerti oleh hadirin, saya sudah menjelaskan dengan sangat jelas, jadi kalau ada pertanyaan, silahkan diajukan dan asisten saya yang akan menjawab. Saya baru akan menjawab kalau asisten saya tidak mampu menjelaskan apa yang saya sampaikan tadi"

Sudah pasti, karena asistennya lebih pinter bahasa Inggris, dan sangat memahami masalah, maka semua penanyapun terpuaskan.

"Nah, asistennya saja sudah begitu hebat apalagi aku", kata pak Naryo terbahak-bahak.

Para mahasiswapun ikut tertawa terpingkal-pingkal mendengar celoteh pak Naryo ini.

Begitulah pak Naryo yang kukenal. Orang yang sangat humoris dan selalu menyediakan separuh jam kuliahnya untuk bercerita tentang hidup dan kehidupan [terutama yang menyangkut masalah wanita].

Kecintaan pak Naryo pada bahasa Indonesia membuat aku ikut menulis blog hanya dalam bahasa Indonesia [soale angel kalau nulis dalam bahasa Inggris]. Toh di wordpress sudah jadi bahasa ke 3 dunia.

Yuk bangga berbahasa Indonesia.

Salam


Rabu, Februari 04, 2009

Internet Sehat Award 2009

Ingin berpartisipasi dalam menumbuhkembangkan internet sehat di Indonesia?

Silahkan baca baik-baik disini dan disini.

Mau download materi internet sehat, bisa diambil disini.

Internet Sehat Blog Award 2009 ini adalah penghargaan yang diberikan kepada pengelola blog (blogger) yang dengan segenap daya kreatifitasnya telah menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan di blog. Tulisan tersebut tentunya yang harus dapat memberikan ide ataupun mengarahkan tindakan atas pembacanya untuk melakukan tindakan yang positif dan bermanfaat, bagi dirinya ataupun masyarakat sekitarnya di Indonesia.

Kriterianya ada education blog, family blog, student blog, travel & culinary blog, techno blog, citizen journalist, inspirative blog, Best of The Best blog dan Super Blog.

Internet Sehat

Mau lihat wajah para yurinya?

Ini dia


Selamat mengikuti.

Salam

Selasa, Februari 03, 2009

SlumDog Millionaire


Harapan. Itulah sebuah kata yang telah memberi kekuatan luar biasa bagi Jamal. Harapan telah mampu membuat seorang Jamal melakukan segala hal demi bertemu dengan Latika, buah hatinya sejak ia masih anak-anak.

Perjalanan cinta Jamal ini tertuang lewat scene-scene yang berujud kilas balik. Rangkaian kilas balik inilah yang membuat penonton jadi keasyikan, bahkan bisa jadi film India ini benar-benar telah berubah menjadi film yang hollywood banget. Khas film India dengan lagu dan tari baru muncul ketika film sudah berakhir.

Ini memang film India di tangan sutradara Inggris yang piawai meramu warna India dalam kanvas hollywood. Film besutan Danny Boyle ini dikerjakannya bersama sang asisten yang India asli, Loveleen Tandan, dengan merombak novel karya Vikas Swarup berjudul Q & A. Sebuah novel yang sudah penuh dengan penghargaan, sehingga akhirnya film inipun mendapat beberapa penghargaan.

Keinginan Jamal untuk main dalam kuis "Who Wants to be A Millionaire" bukanlah keinginan untuk main dan menang. Bahkan Jamal dikisahkan sebagai pemuda yang tidak bisa membaca, bagaimana mungkin ia punya cita-cita untuk memenangkan kuis yang luar biasa sulit ini.

Bahkan untuk pertanyaan yang begitu mudahpun ia tidak bisa menjawabnya. Sang inspekturpun dibuat kagum dengan retorika berpikir Jamal, ketika ia menanyakan mengapa pertanyan yang semua orang India bisa menjawab justru tidak dijawab Jamal, tetapi pertanyaan yang sulit malah selalu dapat dijawab dengan baik.

Jamal tiba-tiba mengajukan beberapa pertanyaan yang sepele pada sang inspektur dan itu adalah pertanyaan sederhana yang tak dijketahui jawabannya oleh sang inspektur.

Kepiawaian menjawab pertanyaan kuis super sulit ini menjadikan sang "Tantowi Yahya" alias pemandu kuis menjadi berang. Iapun mulai geram dengan kelakuan Jamal yang selalu bisa menjawab pertanyaannya. Dalam dunia nyata pemandu kuis ini adalah Amitabh Bachchan, namun dalam film ini diperankan oleh orang yang mirip dengannya. Sosok Bachchan yang lagendaris rupanya tidak mau dirusak oleh citra buruk sang pemandu kuis yang jahat dalam film ini.

Berbagai cara dilakukan sang pemandu kuis untuk menteror mental Jamal dan akhirnya bahkan menjebloskan Jamal dalam penjara, demi untuk mengetahui cara yang dipakai Jamal dalam menjawab deretan pertanyaan yang super sulit itu.

Pertanyaan yang sulit dari kuis itu memang selalu melempar Jamal dalam kisah kehidupannya secara kilas balik, mulai dari anak-anak, ABG sampai menjadi remaja. Rangkaian kilas balik itulah yang mampu menjawab rangkaian pertanyaan dalam kuis.

Penontonpun dibuat semakin terpaku oleh drama kehidupan keluarga Jamal, mulai dari meninggalnya ibu tercinta, kelakuan kakak Jamal [Salim], perjumpaannya dengan Latika dan cinta Jamal yang seolah tak berujung.




[melihat heli Amitabh Bachchan]


Ini memang film drama yang telah membuktikan dirinya dengan penghargaan dari Golden Globe 2009. Tidak salah kalau memang film berdurasi 2 jam lebih ini menyabet penghargaan sebagai film drama terbaik. Film inipun telah mendapat penghargaan sebagai film dengan sutradara terbaik, penulis naskah terbaik dan pembuat musik terbaik. Kayaknya penghargaan lanjutan akan segera menyusul, melihat kehebatan film ini.

Bila ingin berwisata keluarga dengan tujuan menonton film, maka film ini layak untuk ditonton. Kita akan merasa telah menonton sebuah film Indonesia, karena seting cerita yang begitu mirip suasana Indonesia dan sekaligus serasa menonton campuran film Inggris, India dan Amerika, karena aroma itulah yang disajikan dalam film ini.

Kalau di film laskar pelangi, para bocah asli Babel telah tampil memikat, maka di film ini bocah Mumbailah yang tampil memikat. Merekapun mendapat berkah dengan adanya bea siswa untuk pendidikan sekolahnya dan sejumlah uang yang sudah menanti saat mereka dewasa nanti. Kepolosan bocah-bocah inilah yang membuat penonton terbius untuk tidak bergerak selama film berlangsung dan sang sutradara merasa perlu untuk membayar sebagian honor mereka saat mereka sudah besar nanti.

Mungkin kemiskinan warga Mumbai yang membuat pemikiran itu, karena berapapun uang yang didapat saat ini bukan mustahil hanya akan habis tanpa sempat dinikmati oleh sang bocah dikala mereka memerlukannya nanti.

Selamat menonton.

Slumdog Millionaire PG-13 memang layak menjadi tontonan keluarga. Meski biaya pembuatannya murah meriah dan tanpa aktor kondang, tapi inilah memang film sederhana yang layak tonton.

Mau lihat trailernya silahkan klik disini
Pingin tahu lebih jauh silahkan klik disini
Ringkasan cerita disini bisa dilihat
Gambar-gambar bisa dilihat disini
Cuplikan dari wikipedia bisa dilihat disini

update !!!
Bagi penggemar fisbuk, silahkan jadi penggemar film ini disini

Minggu, Februari 01, 2009

Atribut Partai Yang Bikin Mata Sumpek

"Poster-poster Caleg ini kita bersihkan saja dari lingkungan kita pak Dhe. Pandanganku sumpek melihat wajah-wajah caleg yang selalu tersenyum di saat perlu saja, seperti saat ini", seperti biasa Khalid pasti langsung pada pokok permasalahan.

"Iya pak Dhe. Baliho partai XXX yang gedhe itu bahkan kemarin jatuh sendiri, gara-gara masangnya nggak bener. Untung nggak ada yang celaka gara jatuhnya baliho itu", timpal Udin.

"Kenapa ya para petinggi partai tidak melihat kondisi ini. Mereka kan orang-orang pinter. Seharusnya mereka tahu, pemasangan atribut partai yang tidak bener dan asal tempel itu jelas merusak keindahan, merusak lingkungan bahkan merusak budaya kita"

Seperti biasa, pak Dhe selalu menanggapi semua berondongan dari para pemuda mushola dengan senyum khasnya.

"Khalid masih inget waktu natalan kemarin?", kata pak Dhe pada Khalid.

"Lho apa hubungannya pak Dhe. Ya pasti inget donk. Itu kan pesta semalam suntuk di rumah Bang Marpaung"

"Nah, waktu itu Khalid ikut membantu mengatur lalu lintas di depan rumah Khalid. Ikut mengatur parkir, tetapi tetap saja banyaknya mobil membuat Khalid susah memarkir mobilnya sendiri. Belum lagi suara musik yang tidak berhenti sampai larut malam"

"Iya benar pak Dhe"

"Nah, waktu itu meskipun terganggu, tapi Khalid tetap tidak melakukan protes dan melaporkan kebisingan itu ke pak RT"

Khalid mulai menangkap arah pembicaraan pak Dhe.

"Nah, kamu Udin. Waktu lebaran kemarin apa yang dilakukan oleh Pak Kiai Sudrun dan keluargamu?", pak Dhe berpindah tanya ke Udin.

"Yah, kita adakan acara makan bersama dari pagi sampai malem. Maklum saudara pak Kiai dan juga kenalan pak Kiai sangat banyak. Mereka datang dari segala penjuru kota maupun desa. Keluargaku yang juga banyak malah ikut diundang di rumah pak Kiai, yah karena pak Kiai memang sangat dekat dengan anak-anakku", jawab Udin.

"Terus apa komentar Bang Silitonga? Apa dia terganggu dengan keramaian tetangga dekatnya itu?", kata pak Dhe

"He..he...he... pak Silitonga malah nyumbang nyanyi pak Dhe. Dia baru gelagapan ketika disapa oleh pak Kiai Ageng, soalnya pak Silitonga fasih nyanyi lagu arab tapi gak bisa bahasa arab sedikitpun", kata Udin tertawa kecil.

"Jadi begitulah suasana di republik kita ini. Anggap saja ini lomba masak nasi goreng, jadi ya kita beri kesempatan yang mau ikut lomba untuk menyiapkan diri dengan caranya masing-masing"

"Memang diperlukan tenggang rasa dari semua pihak. Para petinggi partai perlu mengarahkan mesin partainya agar tidak masang atribut partai sesuka sendiri dan diperlukan tenggang rasa dari kita, non partai, bila melihat pemasangan atribut partai yang tidak sesuai dengan aturan. Ini pesta rakyat dan kita sebaiknya ikut berpartisipasi dengan baik dan benar"

"Mereka itu hanya baik di saat seperti ini pak Dhe. Kalau pemilu sudah usai, maka mana mau mereka melihat lagi pada kita. Mereka memberi janji bukan bukti pak Dhe", Khalid tetap sengit bila membahas partai.

"Pesta, dimana-mana memang perlu tenggang rasa dari semua pihak. Namanya saja pesta, jadi hanya sekali-sekali, tidak tiap hari"

Pak Dhe diam sejenak menanti reaksi pendengarnya.

"Saat ini para calon wakil rakyat sedang memeras otak agar menemukan cara terbaik untuk memajukan republik ini. Mari kita bantu mereka dengan memberi ruang yang cukup. Biarkan mereka menebarkan pesonanya, menebarkan programnya, agar bisa dinilai oleh kita-kita ini. Yang baik kita pilih yang tidak baik ya tidak usah kita pilih"

"Aku golput kok pak Dhe. Tidak haram kan?" Udin bertanya sambi melihat ke Khalid.

"Aku tahu, kamu dan Khalid pelopor golput di pabrik ini. Itu hakmu dan tidak ada yang bisa merubah hakmu itu kecuali kamu sendiri, tapi jangan paksa orang untuk golput. Mereka juga punya hak untuk memberikan suara atau tidak memberikan suara", kata pak Dhe sambil tetap tersenyum.

"Yang penting jangan sampai partai itu membuat kita terkotak-kotak. Jangan sampai persaudaraan kita, pertemanan kita, kekerabatan kita tergangu oleh pesta yang hanya sesaat ini. Kita bisa toleransi dengan umat lain tentu bisa juga toleransi dengan sesama penduduk Indonesia"

"Pak Dhe sendiri milih partai mana ya?", penasaran Khalid bertanya ketika melihat pak Dhe beranjak dari duduknya menuju ke ruang wudhu.

"Jangan-jangan pak Dhe milih partai cerdas yang suka kampanye mengatas namakan Islam itu ya?", Udin ikut beringsut mendekati pak Dhe.

Pak Dhe menepuk-nepuk pundak Khalid ketika dia berkata, "Aku perlu sholat tahajud dulu di malam menjelang hari "H", agar dipilihkan partai yang paling cocok untuk Indonesia. Semua partai baik, sehingga aku perlu meyakinkan diriku dengan bertanya pada yang Maha Tahu."

Khalid manggut-manggut dan mulai berpikir untuk mengikuti saran pak Dhe.

"Golput itu pilihanku, tapi aku juga bebas berubah pikiran", pikir Khalid sambil tersenyum cerah.

Indahnya DuniaKu dan keluargaKu

Minggu pagi, 1 Pebruari 2009, akhirnya bisa jalan-jalan pagi lagi. Sayang hanya satu anak yang ikut, yang lainnya sudah punya alasan sendiri-sendiri untuk tidak ikut.

Acaranya ya jalan-jalan di seputar rumah saja. Siapa tahu ada anakku yang lain yang nyusul.




Lilopun berbuat yang aneh-aneh, sambil menunggu kemunculan kakak-kakaknya. Dia nyoba terbang biar bisa nyusul Gatotkaca di angkasa. He…he…he.. mimpi kali ni yee…!:-)




Ketika sampai di jembatan penyeberangkan LiLo kaget.
“Lho…! Jembatannya ilang pak…!”
Yah…. Rupanya jembatan bambu di selokan itu hanyut keterjang banjir. Yang tinggal hanya bekas-bekasnya saja.



Yowis jalan lagi aja, muter dikit. Eh ... malah nemu Pemadat Tiga Roda. Action sebentar deh di depannya. Seneng deh lihat LiLo ketawa [kayak bapaknya]


Capek muter-muter di sekitar rumah. Kuajak LiLo beli majalah saja. Pulang dulu, ambil tandem terus dikayuh menuju penjual majalah.


Kesukaan liLo pas sama dengan aku ketika kecil. Komik Donald Bebek. Kalau aku sih milih Kompas Minggu. Ada cerita Koes Plus disana dan juga Red Clift II.


Selesai mbayar, LiLopun cepet-cepet ngajak pulang. Biasa kepingin segera mbaca komik itu di rumah.



Di jalan sempat lihat ada sebuah keluarga yang asyik makan bubur dll. Hmm asyik tuh. Cuek aja mereka nongkrong di pinggir jalan dan menyantap sarapannya.




Eh… ketemu juga dengan rombongan ibu-ibu Jantung Sehat.


Jadi inget dulu pernah jadi Sekretaris Umum Jantung Sehat Perumnas Condong Catur [tahun berapa ya? 80an deh].

Ketuanya pak Dokter yang terkenal dan kaya raya, sekretarisnya Tukang Insinyur yang lebih terkenal [he...he..he... narsis dikit ya] dan kaya hati [astaghfirullah, ini lebih dari narsis deh…]

Pasangan itu memang sangat cocok, soalnya pak Dokter punya ilmunya [dia bisa njelasin kenapa harus ikut Jantung Sehat dengan detail dan tak terbantahkan], sedangkan aku punya masa [maklum saat itu, jadi ketua pemuda masjid, pelatih silat dan ketua pemuda kampung juga].

Uniknya, pak Dokter itu hobi ngrokoknya luar biasa. Kayak sepur deh. Aku sampai heran, kok bisa ya ada dokter yang begitu faham dengan kesehatan tapi hobinya ngrokok.

Alhamdulillah, pagi ini berlangsung dnegan damai dan aku bisa santai menulis blog ini. Sebentar lagi, pasti aku diajak main kartu sama anak-anak cewekku. Mereka baru seneng-senengnya main kartu tuh.

Di ruang lain, kulihat istriku sibuk nyiapin acara masak bersama. Yang dulu diadakan gratis, sekarang diadakan dengan iuran, untuk membeli bahan yang akan dimasak.

He...he...he... ”dosennya” sih gak dibayar, tapi kalau material yang akan dimasak kan harus dibeli. Kasihan kalau peserta kursus pada makan dan tidak mbayar. Mereka kan bisa tersinggung [dikira nggak mampu mbayar ya???].

Semoga sukses acara berbagi ilmu masak ini.

Kalau ada yang punya menu atau resep khas, silahkan kirim ya ke eko.eshape@gmail.com Siapa tahu bisa kita praktekkan juga disini.