Senin, Oktober 08, 2012

Juara I Kompetisi Pasar Modal

Malam-malam pulang ke rumah, kulihat sebuah piala Juara I Kompetisi Pasar Modal yang diadakan oleh UKDW (Universitas Kristen DUTA WACANA). Aku baru ngeh dengan isi pesan twitter dari @haslitanisa tentang kemenangannya hari ini.

Rupanya anak nomor duaku ikut lomba tentang ilmu ekonomi di UKDW dan menang. Aku sendiri tidak habis pikir kenapa bis amenang dan kenapa dia ikut lomba itu. Selama ini terlihat dia tidak begitu mendalami pasar modal ataupun hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi.

Hari-hari bersama Haslita Nisa adalah hari-hari hunting foto bersama, baik berdua maupun bersama beberapa orang yang sehobi. Jadi malam ini aku surprise benar dengan piala yang ada di atas meja ini.

Esok paginya barulah Lita, bercerita panjang lebar tentang kemenangannya itu.

"Dari sekolah tidak ada yang tahu pak, bahkan guru-guru juga tidak banyak yang tahu"

"Wah terus mbolos donk?"

"Hehehe... ada juga lomba yang diikuti oleh sekolah, mereka tidak perlu bolos untuk ikut itu. Aku jadinya harus lapor ke Guru agar tidak bolos. Akhirnya malah dikasih uang untuk pendaftaran lomba, syaratnya harus ada kuitansi pendaftaran agar bisa diganti oleh sekolah"

"Wah gurunya baik ya?"

"Senang ya punya guru yang baik dan hari ini aku telah membayar kepercayaan guru dengan menjadi juara. Sementara teman yang bersamaku ikut acara ini ternyata juga mendapat juara sebagai juara II"

"Wah SMA 7 borong hadiah ceritanya nih. Terus kok bisa juara, memang mbak Lita cerita apa?"

"Wah pertama kali grogi lho pak"

"................."

"Soalnya presentasiku kan ditonton banyak orang dan bercerita tentang hal-hal yang aku tidak paham awalnya"

"..................."

"Untung ada teman yang nagsih masukan, sehingga aku langsung belajar kepada para pakar, via twitter"

"Hehehe... tenryata twitter bermanfaat juga ya?"

"Investasi itu harus cerdas dan bukan berjudi, kalimat itu kudapat dari twitter"

"Wow keren.. terus aku harus koprol enggak?"

Kami berdua ketawa bersama dan Lita meneruskan ceritanya.

"Banyak hal yang diceritakan oleh pesaingku ternyata tidak ada datanya di presentasiku. Mereka begitu menguasai secara detil tentang perusahaan yang akan mereka jual sahamnya, sementara aku tidak banyak menguasai data itu"

"Terus kok bisa menang ya?"

"Rupanya yang dicari oleh investor bukan data itu tetapi adalah data perusahaan yang berhubungan dengan kinerjanya. Kelebihan dan kekurangan perusahaan kuceritakan dengan lengkap dan kuberikan beberapa alternatif untuk menghilangkan kekurangan yang ada. Rupanya itu yang disukai oleh investor. Kejujuran dalam menyampaikan profil perusahaan itu yang paling penting"

"Jadi gak boleh hanya cerita tentang kelebihannya saja ya?"

"Ya benar. Alhamdulillah, aku lancar banget menyampaikan gagasan perusahaan yang kupresentasikan"

"Terus piala sebesar ini bagaimana mbak Lita membawanya?"

"Hahaha.. akhirnya patah karena aku tidak bisa membawanya sendirian. Untung ada ibu yang membetulkan patahnya piala itu. Jadi kembali utuh deh !"

"Terus mau dipajang dimana?"

"Gak boleh pak, harus diserahkan ke sekolah"

"Lho kok gitu?"

"Iya pak"

"Aku jadi gak bisa melihat piala Juara I Kompetisi Pasar Modal donk?"

"Aku juga ingin menyimpannya di rumah pak, tapi gak bisa"

Dalam hati aku berpikir untuk membuat duplikatnya, tapi sampai hari ini ternyata aku belum sempat juga membuatkan duplikat untuk anakku.

Lita malah menyerahkan sebuah amplop padaku untuk diserahkan ke ibunya.

"Pak ini buat ibu ya"

"Kok gak diserahkan kemarin?"

"Hmm... lewat bapak saja. Separuh dari hadiah Juara I Kompetisi Pasar Modal ini buat ibu dan sisanya nanti aku mau traktir kawan-kawan"

Duh mulianya hati anakku, tidak sia-sia istriku mendidiknya dengan baik. Semoga sampai kapanpun hati mbak Lita tetap seperti itu. Penuh kasih dan tidak pernah lupa pada ibunya yang begitu cinta pada anak-anaknya.

Alhamdulillah, kupeluk mbak Lita dengan pelukan lembut, kusyukuri anugerah indah dalam keluargaku ini. Semoga Allah senantiasa membimbing keluargaku. Amin.