Sabtu, Juni 20, 2009

Lukisan Alam Pagi [lagi]

Pagi hari sehabis sholat subuh, aku ajak anakku yang nomor dua, Haslita Nisa untuk menelusuri jalan-jalan di Jababeka yang sangat segar dan menyehatkan.

Kulihat sebelum berangkat tadi, Luluk dan Lilo sedang asyik memperbaiki tampilan blognya LiLo. Pasti mereka gak minat untuk ikut sepedaan, jadi kutinggalkan mereka dengan keasyikannya.

Bener juga, belum lama menggoes sepeda, udara segar sudah langsung masuk ke paru-paru. Gelap dan dingin subuh membuat asupan udara pagi ini terasa mempunyai kekuatan berlipat-lipat untuk menyegarkan badan ini.

Langsung kukayuh sepeda menuju lokasi yang biasanya indah, yaitu sepasang tower di depan lapangan golf jababeka.


pagi-pagi mobil sudah meluncur kencang ke lapangan golf


two towers yang mistis




menjulang angkuh disana


sepeda kesayanganku yang setia menemani


Beberapa adegan kuambil dengan menu utama adalah lukisan alam pagi, yang hari ini terasa lebih mistis lagi. Kayaknya aku terobsesi untuk selalu mengabadikan lukisan alam pagi ya.

Matahari yang masih sembunyi membuat kami akhirnya mengayuh sepeda lagi meninggalkan lokasi "Two Towers" itu.

Di tengah jalan, saat dikelilingi oleh gedung-gedung jababeka, kulihat matahari mulai muncul dengan sinarnya yang keemasan dan terlihat sangat besar.

Bulat kuning dan tidak menyilaukan, itulah beberapa menit yang bisa dinikmati di pagi hari ini.

Kuarahkan sepedaku menuju belakang rumahku. Kutahu di sana tidak ada lagi gedung-gedung yang mengurangi keindahan matahari pagi.

mengintip dari balik daun


hanya sekejab dan sang mentari sudah langsung menunjukkan panasnya


Kupuaskan mengambil gambar sang mentari yang baru bangun dari tidurnya. Hanya beberapa menit dan tahu-tahu sang mentari sudah menjadi garang. Panas dan menyilaukan.

Kamipun kembali menuju rumah. Sarapan sudah menanti di rumah dan keindahan sarapan berjamaah akan kami nikmati sebentar lagi.

Tunggu kami ya....
+++

2 komentar:

Seputar Law of Attraction mengatakan...

gambarnya bagus. dan itu membuktikan bahwa keindahan ada dimana mana dan keindahan itu terus ada. itu tergantung dari mana sisi pikiran melihat keindahan.

Eko Eshape mengatakan...

Salam

Bener ya, biarpun indah, kalau pikiran sedang bumpet jadi ilang indahnya.

Makasih komentarnya

Salam