Jumat, Desember 30, 2011

Bapak harus pakai Sepatu Safety !

"Bapak harus pakai Sepatu Safety !"
"Wah.. kenapa mas?"
"Bapak ini apa tidak sayang dengan  kakinya? Kalau kelindas mobil gimana?"

Itu dialogku dengan mas Lilo, ketika aku berniat untuk mengganti sepatu safetyku yang sudah usang dengan sepatu biasa. Gara-gara aku bercerita tentang fungsi sepatu safety, maka Lilo jadi kepikiran agar bapaknya selalu memakai sepatu safety kemanapun perginya.

"Silahkan dicontoh pak Eko, kemanapun selalu pakai sepatu safety !",

Nah, kalau ini ucapan mas Robby Adiarta, juragan Angkringan Cekli Kudus dalam salah satu statusnya. Anakku yang cewek pernah juga menanyakan padaku tentang kehebatan sepatu safety.

"Bener pak, kalau sepatu itu kelindas mobil kaki bapak gak apa-apa?"
"Hmm... tergantung kelindasnya dimana"
"Maksud bapak?"
"Kalau kelindas di mata kaki, ya kakiku dijamin patah"
"Terus... kata Lilo sepatu bapak bisa menahan beban roda mobil truk, bener gak?"
"Coba rasakan ujung sepatu bapak. Nah, pasti terasa ada yang beda dengan ujung sepatu bapak yang biasanya. Ada besi disitu yang berfungsi untuk menahan beban agar kaki tetap selamat"
"Oooo... jadi kalau Sepatu pada bagian yang ada besinya ini dilindas mobil, maka kaki bapak aman. Gitu ya pak?"



Dialog tentang safety memang tidak sering kita lakukan dalam kehidupan rumah tanggaku, tapi beberapa kali kalau mereka menanyakan hal-hal tertentu yang berhubungan dengan K3, maka aku biasanya menjelaskan kepada mereka dengan sejelas-jelasnya.

Sebagai seorang yang hampir tiap hari ngurusi K3LMP (Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan),  maka aku memang terbiasa untuk diskusi masalah seputar K3LMP, sehingga anak-anakku selalu puas dengan jawabanku.

Pagi ini aku membaca tulisan tentang K3 dan aku tersadar, bahwa yang kulakukan di keluargaku ternyata masih jauh dari sempurna. Jauuuuuh banget rupanya.

Ada tulisan seorang wanita tentang K3 dalam kehidupan sehari-hari. Membacanya seperti mengingatkan pada kita bahwa K3 adalah masalah semua orang, bukan hanya masalah petugas K3 saja.

Dengan ijin yang punya, maka tulisan itu kutempel disini.

+++


Tergelitik saat ada pembahasan bahwa vacant untuk posisi safety = laki-laki. Berbagai comment yang positif walau ada yang disampaikan dengan sedikit "bahasa melemahkan" membuat saya tertantang untuk memotivasi diri saya sebagai kaum Perempuan untuk tetap semangat terjun ke K3LH.

K3LH = Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

Tapi menurut saya terlalu sempit dan dangkal kalau K3LH cuma didalam pagar industri, karena K3LH ada dalam setiap detik kehidupan di dunia. Orang yang pertama kali mengenalkan K3LH adalah perempuan karena :

Dimulai ketika menjadi Seorang Ibu
Ketika berbahagia mengetahui dirinya hamil, mengalami mual dan “morning sickness” perempuan akan memikirkan dan melakukan penatalaksanaan K3LH bagi dia dan anaknya di dalam perut dengan memaksakan minum susu, berusaha menjaga pikiran dan perkataanya, biar tidak “kualat”. :D

Ketika kakinya mulai bengkak, bahkan Varises, tubuhnya mulai membengkak dan susah bergerak, bersusah-payah mengandung bayinya selama 9 bulan lebih dan dia tetap berusaha melakukan pekerjaan rumah tangga Bahkan tetap “melayani” suaminya dengan tetap memikirkan dan melaksanakan K3LH bagi dirinya dan anaknya.

Ketika mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelahiran sang bayi ; Baju, botol susu, ranjang, bedongan, Perempuan juga memikirkan dan memastikan K3LH bagi anaknya.

Saat dia melahirkan dan meregang nyawa, perempuanpun melakukan penatalaksanaan K3LH :)

Saat mulai anaknya muncul kedunia hingga akhir hayat seorang perempuan hidupnya disibukkan dengan K3LH, Orientasi, safety behavior, safety practice,  safety management dll untuk keluarganya, yang akhirnya
menghasilkan para ahli K3LH bukan cuma di Indonesia, tapi juga di Dunia.

Sebagai istri, sebagai ibu perempuan terus melakukan improvisasi K3LH dan terobosan terobosan yang kadang tidak terpikir oleh Pria, namun kadang diabaikan dan tidak di hargai.

Bahkan mungkin tanpa disadari,  para pakar dan orang sukses di K3LH itu akan terenggut kesuksesannya manakala perempuan sebagai istri dan ibu anak-anaknya tidak melaksanan manajemen K3LH dengan baik dalam rumah tangganya. Sayangnya jarang juga ada reward untuk itu ya ;)

Sebagai perempuan yang terjun ke K3LH industri tidak jarang pelecehan pun diterima perempuan karena "fitrah perempuan". Tapi disitulah seni dan tantangan kita sebagai perempuan untuk bisa bermain cantik untuk mengendalikan itu semua.

Ingat, dibalik kesuksesan kaum pria selalu ada perempuan yang hebat.
Maka bukan juga hal yang mustahil dibalik industri raksasa yang hebat, ada perempuan yang mengendalikan K3LH dengan baik.

K3LH bukan sekedar terjun ke lapangan. Tapi how to manage people to make them  concern and motivated to think K3LH first.

Jadi buat para perempuan, jangan patah arang hanya karena sebuah iklan lowongan. Karena ada banyak lowongan K3LH di dunia ini yang juga sebagai sarana  untuk mencapai K3LH award di akhirat karena belajar dan berkarya dalam TUHAN adalah ibadah terindah. Justru inilah PR kita untuk membuktikan bahwa perempuan juga mampu, dan suatu saat tidak ada lagi lowongan K3LH yang mensyaratkan jenis kelamin.

Maaf, bagi yang kurang berkenan dengan tulisan ini. Hanya sekedar memotiviasi gender saya untuk tetap maju.

Terima kasih Ibu, untuk mengenalkan K3LH padaku ;)

Salam Semangat,
ERNYDAR
Sent from BlackBerry® on 3

+++

Tulisan yang sederhana tapi langsung menggugah semangatku untuk berbagi masalah K3LMP dengan siapa saja yang membutuhkan maupun yang tidak (merasa) membutuhkan.

Salam sehati


Sabtu, Desember 24, 2011

Kasih LiLo pada Ibunda

Hari ini, Jumat 28 Juni 2013, kisah "Kaasih Lilo pada Ibunda" ini kubaca lagi dan akupun kembali ingat Lilo yang sekarang sudah (lebih) besar.

"Lilo dimana ya? Kok dari tadi tidak kelihatan?", kataku pada seisi rumah.
"Pergi sama temannya pak"
"Kemana?"
"Gak tahu, ke alun-alun barangkali.."
"Lho ngapain ke alun-alun?"
"Ada pasar malam pak"
"Wah, dimana dia sholat maghrib ya?"
"Paling di rumah temannya, seperti kalau temannya sholat disini"

Selepas Isya baru Lilo muncul di rumah. Keningnya diplester memakai band aid dan tangannya membawa sebuah tas.

"Ini Bu hadiah hari Ibu buat Ibu"
"Haaaa...?"

Seisi rumah langsung terdiam dan terpana melihat Lilo menyerahkan tas pada Ibundanya.

"Kok tumben kamu ngasih hadiah Ibu Lo?"
"Kan ini hari Ibu, dan tas itu murah kok", jawab LiLo enteng.
"Bukan soal murahnya, tapi kamu kok kepikiran membelikan tas... ya ampun tas ini persis dengan yang kuinginkan", kata Ibunda Lilo dengan penuh haru

Lilo jadi tersipu malu ketika melihat bapaknya juga memberikan pandangan kagum padanya. Diapun langsung mengelesot di kaki bapaknya.

Kupeluk Lilo dengan penuh rasa haru, sambil berpikir darimana Lilo dapat uang untuk beli hadiah itu.



"Pak, habis ini aku dikawani beli tongkat pramuka ya?"
"Itu yang mau kutanyakan padamu. Besok kamu kemah, lha kok persiapanmu tidak terlihat?", tanyaku dengan penuh keheranan

Lilo langsung masuk ke kamarnya dan keluar membawa check list barang yang harus dibawa. Mulai dari kompor, lampu tenda, serta segala macam perlengkapan lainnya.

"Kok banyak banget Lo? Kamu ketua Regu lagi ya?"
"Bukan!"
"Dulu waktu kamu jadi ketua regu, bawaanmu banyak sekali. Sekarang sudah tidak jadi ketua regu kok masih banyak bawaanmu?"
"Aku sekarang jadi anggota regu, bawaannya harus banyak pak"
"..???..."

Lilo kemudian mulai memeriksa bawaan yang masih perlu dibeli dan mengajakku keluar rumah.

"Ke toko Kurnia ya pak. Beli perlengkapan pramuka"
"Bukannya kamu sudah dikasih uang untuk beli perlengkapan pramuka?"
"Sudah habis uangku pak, sudah tak belikan hadiah untuk Ibu", jawab Lilo polos tanpa merasa ada beban.

Seisi rumah langsung meledak dengan tawa ketika mendengar ucapan Lilo. Dasar Lilo, ada saja kelakuannya yang bikin kita tertawa bersama.

"Kamu memang anak baik Lo. Sudah bisa membuat kita tersenyum dan bangga pada kelakuanmu"


Kasih Ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai Sang Surya menyinari Dunia

Artikel Kasih Lilo pada Ibunda ini kubaca lagi karena ada yang berkomentar di artikel ini.

Senin, Desember 12, 2011

Selamat Ulang Tahun Perkawinan buat Ibu dari anak-anakku

Tak terasa 20 tahun sudah aku hidup bersama istriku. Dalam suka duka, dalam senang sedih dalam segala masa yang penuh nuansa. Tak banyak yang sudah kulakukan, sementara itu sudah terlalu banyak yang dilakukan istriku untuk membuat keluarga ini menjadi sebuah keluarga yang harmonis.



20 tahun lalu, tanpa bekal yang memadai aku melamar istriku dan terjadilah pernikahan itu. Sebuah pernikahan yang benar-benar tak ada yang menyangka bisa terjadi.

Tanpa melalui proses pacaran dan tanpa banyak tampil di depan umum, akupun telah mencenggangkan teman-teman dekatku, termasuk teman istriku. Hanya surat dan buku yang membuat komunikasi Sumatera Jawa ini terjalin lancar.

Awalnya hanya surat menyurat saja, tapi kemudian ternyata surat menyurat itu kadang tidak nyambung. Saat istriku mengirim surat dan aku menjawabnya, ternyata suratku yang lain sudah datang dan bukan menjawab surat istriku. Akhirnya akupun membuat surat di sebuah buku dan kemudian buku itu kukirim ke istriku.

Istrikupun menerima bukuku dan menulis di buku itu, menjawab apa yang kutulis disitu dan komunikasipun semakin lancar. Jarak jadi tidak bisa memisahkan kita dan ketika saatnya tiba, maka akupun terbang ke Yogya untuk menjemput istriku.



Bulan madu yang sangat hebat, melebihi bulan madunya Edward si vampire mengambil tempat di Danau Toba dan Berastagi. Dinginnya udara subuh di Berastagi tidak mengendorkan semangat 45 kita waktu itu.

Tahun demi tahun tanpa dikaruniai momongan membuat kita tidak bisa merasakan nikmatnya mempunyai "mainan hidup". Alhamdulillah, akhirny amuncul juga momongan kami. Lahir tanggal 25 Dzulhijjah dengan nama Luluk Tresnaningtyas.

Sebuah nama campuran antara bahasa Arab dan bahasa Jawa, artinya Permata hati Yang Tercinta.



Tanggal 18 Dzulhijjah, setahun kemduian lahir adik Luluk bernama Haslita Nisa, berarti Wanita yang cantik dan berbudi baik. Lengkaplah sudah rumah kami dengan kelucuan mereka. Dunia seperti selalu tertawa setiap hari. Mereka begitu lucu, cantik dan cerdas, sampai kita kehabisan kata-kata setiap menjawab pertanyaan mereka.

Tanggal 14 Rabiulawwal atau tanggal 17 Juni 2000 di tahun Naga Emas, lahir anak laki-laki kita. Muhammad Lilo Al Fadil. Ini juga gabungan nama Arab dan Jawa. Inilah pengikut Muhammad yang Ikhlas dan penuh keutamaan.

Itulah doa-doa kita untuk anak-anak yang begitu baik dan selalu memberi pencerahan di keluargaku. Mereka adalah guru-guru kecil di rumah yang selalu siap meluruskan jalan menyimpang yang kadang kulakukan.

Terima kasih istri dan anakku. Semoga kalian mau dan mampu memaafkan bapakmu yang tidak luput dari kesalahan juga. Salam sehati.




Senin, November 28, 2011

Sekuntum Mawar Merah buat Istri Tercinta

Pagi-pagi aku dibuatkan ayam bacem. Sebuah menu kesayanganku yang lama kuidamkan, meskipun rencananya aku yang akan masak sendiri untuk anak-anakku.

Seusai menyajikan menu masakan kesayangan ini, yang cukup lama dibuatnya, sampai aku teler nunggunya, tapi semua jadi terlupakan ketika lidah ini mengecap rasa nikmatnya ayam bacem khas bu Eko. Inilah ayam bacem SEHATI ! Dibuat dengan hati bukan dengan kaki.

Istriku masih di belakang ketika aku pelan-pelan, mengendap-endap mengambil sekuntum mawar merah yang kusimpan di tas ranselku. Kulihat kondisi mawar masih bagus dan tidak rusak sedikitpun meskipun sudah mengarungi perjalanan cukup jauh.

Tanpa kalimat panjang kuserahkan mawar merah untuk istriku yang sedang berjalan keluar dari dapur.

"Untuk ibu yang kusayangi"

Akibat kalimat singkat itu, akupun diberi sebuah pelukan hangat dan mesra. Ah... anda tahu sebelumnya, aku akan tiap hari membawa bunga mawar merah agar mendapat pelukan seperti ini. (*lebay mode ON).

Pelukan sudah didapat, apa lagi ya yang akan kudapat dari istriku (wah.. malah mode tidak ikhlas yang muncul).

Benar juga, gara-gara mode nggak ikhlas muncul, akhirnya aku malah disuruh nyuci piring seabrek.

"Gakda pembantu hari ini dan cucian semua numpuk. Bapak cuciin ya?"

Akupun tersenyum manisssss banget (kubuat seikhlas mungkin) dan akupun menuju tempat cuci piring. Lengkaplah sudah cucian hari itu kuselesaikan berdua dengan istriku. Mulai dari gelas, piring, wajan, semua alat masak jadi bersih kinclong kembali.

Alhamdulillah, aku bisa ikhlas menjalaninya.


Kamis, November 24, 2011

Sepedaan ditemani mas LiLo

Seperti biasa, setiap hari Minggu pagi, aku selalu menyempatkan diri untuk bersepeda bersama mas LiLo. Kali ini kita memakai seragam KULINUS, Kuliner Nusantara, yang baru kita terima dari komunitas Kulinus.

Sehari sebelumnya, aku kontak mas Tri Sudarsono, kawan lama main teater dan mengajaknya untuk ikut bersepeda gembira di hari Minggu. Mas Tri menyanggupi untuk kujemput dan kitapun bersama-sama menuju Gelangagng Mahasiswa UGM.



Ternyata suasana Gelanggang Mahasiswa masih sepi, sehingga kita melanjutkan sepedaan menuju ke Lapangan Pancasila (GSP) UGM. Disini ada lomba Kambing Etawa dan Lilo mengabadikannya melalui camera ponselnya. Lilo yang berumur 12 tahun ternyata kalah besar dibandingkan dengan seekor kambing yang berumur 13 bulan.



Beberapa kali Lilo mengambil gambar sang Kambing yang memang gedhe banget. Mungkin Lilo sangat terkesan dengan kambing yang begitu besar dan dirawat dengan begitu penuh perhatian oleh para pemiliknya. Ada puluhan Kambing sejenis yang dilombakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan UGM di hari itu.


Pagi yang cerah dan suasana hati yang riang gembira membuat acara sepedaan sambil nonton Kambing Etawa ini terasa sangat menyenangkan.


Begitu melihat ada panggung di tengah lapangan, akupun jadi ingin naik panggung. Acara narsis berjamaah di Panggungpun berlangsung dengan aman.


Dulu, waktu anak-anakku masih kecil semua, kita memang sering bersepedaan bersama-sama. Ada beberapa sepeda di rumah dan semua kita pakai. Saat ini ketika anak-anak sudah besar, sudah SMA, maka kegiatan bersepeda bersama jadi sangat langka. Selalu saja ada kendala kalau mau bersepedaan bersama.


Saat ini hanya Lilo yang masih setia menemaniku. Semoga sampai kapanpun Lilo masih setia menemani bapaknya yang kurang olah raga ini. Bersama Lilo, acara sepedaan selalu membuatku bergembira dan beersemangat, meskipun sering kalah adu balap dengan Lilo. Maklum napas tua ini kalah jauh kalau dibanding napas Lilo yang masih ABG.

Terima kasih ya mas lilo.

Minggu, November 13, 2011

Jalan Pagi berduaan

Pagi sudah datang dan aku juga sudah siap untuk menyambut pagi ini dengan jalan pagi ditemani istri tercinta + tersayang. Namanya juga istri, ya pasti tercinta dan tersayang.

Kita mulai dengan ngobrol tentang apa saja sepanjang jalan sampai akhirnya kita mulai saling memotret memakai ponsel. Tustel memang tadinya sengaja kita tinggal biar fokus ke jalan pagi sambil ngobrol berduaan, tapi lama-lama semangat narsis ternyata tidak bisa hilang begitu saja.



Yang jadi model pertama adalah patung Ikan Sura dan Buaya sebagai background dari wajah istriku. Setelah itu, gantian istri yang memotretku di posisi yang mirip.



Saat melewati jembatan, kita tidak lupa mengabadikannya. Lengkap dengan koran khas Surabaya. Jawa Pos. Inilah koran yang membuat kita selalu ingat dengan Menteri BUMN saat ini. Dahlan Iskan.



Setelah lewat jembatan, maka yang perlu diabadikan adalah MonKasel, Monumen Kapal Selam Surabaya.



Melewati Delta Plaza, ada sebuah jembatan penyeberangan. Naiklah kita berdua dan ngobrol lagi di atas jembatan yang masih sepi. Tidak lupa kembali sang potographer beraksi mengambil gambar suasana di sepanjang jalan yang masih sepi.



Pengalaman yang bikin geli adalah ketika nonton film di Delta Plaza. Jam tayang yang cocok hanya film berjudul Perfect House. Tadinya kita pikir itu film import, ternyata film dalam negeri yang bergenre Psycho Thriller. Wah sudah nonton mbayar kok ya masih dibikin deg-degan segala ya.

Surabaya memang selalu indah dikenang karena lebih lima tahun aku bersliweran di kota ini. Minggu sebelumnya sempat juga ikut hadir di acara Blogger Nusantara. Kopdar Blogger terbesar yang dikemas dalam nuansa wong nDeso dan gendeng kabeh.

Malam menjelang dan akupun harus tidur, besok adalah perjalanan pagi-pagi banget ke Jakarta. Salam sehati.

Selasa, September 06, 2011

Mudik gak sampai 12 jam, balik ke Jakartanya 25 jam

"Berangkat jam berapa mas dari Yogya?"
"Sekitar jam 23 atau jam 11 malam"
"Sampai di Jakarta?"
"Pas jam 00.00"
"Berarti cuma sejam ya?"
"Hahahaha...benar cuma sejam Yogya - Jakarta plus satu hari !"



Perjalanan mengikuti arus balik ke Jakarta setelah puas bermain di Yogyakarta memang luar biasa bagiku. Mendengar orang lain mudik dan kembali ke jakarta dengan kisah heroiknya selalu membuat aku terbayang betapa perkasanya mereka menyetir mobil lebih dari 24 jam.

Kini kisah heroik itu kualami sendiri. Badan jadi kucel karena belum mandi dan capek karena duduk diam selama hampir 25 jam dikurangi jalan-jalan atau sholat. Pantat jadi semakin panas dan tidak tahu lagi harus digeser kemana.

Alhamdulillah, selama perjalanan banyak dinasehati oleh teman-teman dengan nasehat cesplengnya masing-masing. Akupun larut dalam syukur padanya. Minimal telah sampai di Jakarta dengan selamat tak kurang suatu apa.

"Tetap berdzikir mas, biar perjalanan ini berkah. Doa orang yang sedang dalam perjalanan mudah dikabulkan Tuhan mas"

"Wah aku tadi pagi di tempat sampeyan istirahat mas. Muacetnya memang tidak terprediksi"

"Aku baru mau masuk ke tol Cikampek mas. Baru 21 jam kok, jadi masih perlu waktu tambahan untuk masuk Jakarta"

"Aku akhirnya sampai bekasi dari Yogya memakan waktu 30 jam persis"

"Aku sudah 36 jam dan belum sampai Jakarta mas"

Berbagai komentar itu benar-benar ces pleng. Masih banyak yang lebih heroik dibanding aku yang saat itu baru sekitar 8 jam perjalanan.



Macet dimulai setelah aku menempuh jarak ratusan kilometer dan menapakkan ban mobil di jalan layang Raja Polah. Yogya Raja Polah kutempuh sekitar 6-7 jam dan kemudian perlahan-lahan kita maju semeter demi semeter. Akhirnya tertempuh jarak 10 km dan memakan waktu sekitar 6-7 jam. Persis sama dengan waktu tempuh Yogya - Raja polah.

Sepanjang perjalanan tidak banyak kecelakaan terjadi, kalaupun terjadi biasanya hanya terpeleset dari motor atau menyerempet kendaraan lain. Namun ternyata macetnya tidak terkira. Dugaanku jalan yang ada sudah tidak sanggup lagi menerima jumlah kendaraan yang lewat.

Di beberapa tempat kulihat pak Polisi dengan cekatan menangani dan mengurai daerah macet agar cepat mencair, tapi di beberapa tempat kulihat juga mereka asyik ngobrol sementara di sekitar mereka kemacetan seperti tontonan berita di TV saja. Mereka asyik bergurau dengan sesama polisi dan kitapun dibuat menjadi jengkel tanpa bisa berbuat apa-apa.

Polisi juga manusia ! Harus ada empati untuk mereka dan aku perlu berjuang keras untuk merubah simpati menjadi empati. Andai aku jadi mereka mungkin malah lebih parah daripada mereka barangkali.

Beberapa kali aku juga mengelus dada karena banyaknya pemudik yang mendahului dari sisi kiri maupun kanan mobil dengan cara yang sembrono dan melupakan kaidah-kaidah K3 (safety). Bagasi yang menyembul keluar dari bodi sepeda motor, anak kecil yang didekap erat di antara orang tuanya dan ngebutnya mereka di celah jalan yang sempit sementara lawan mereka adalah bis atau angkot yang tak kenal kasihan.

Mending kalau mereka memanfaatkan bahu jalan, tapi kebanyakan mereka malah justru berada di kanan jalur cepat dan siap tancap gas begitu melihat celah untuk masuk.



Terbiasa menempuh jarak Yogya Jakarta selama sekitar 12 jam, sekarang sampai dua kali lipat ternyata asyik juga. Sepanjang jalan penuh obrolan segar untuk menghilangkan jenuh di jalan.

Saat para penumpang lain ikut capek dan ketiduran, akupun terus berpikir untuk mencari solusi mudik tahun depan. Yang kupikirkan adalah betapa borosnya aku dalam membakar BBM dan demikian juga berapa ton BBM yang dibakar kendaraan lain yang sedang terkena macet saat ini.

Sebagian dari BBM yang dibakar itu adalah subsidi pemerintah dan artinya subsidi BBM ini tidak terpakai dengan optimal.

Padahal hari lebaran sebenarnya dalam ajaran Islam tidak harus dirayakan seperti ini.Justru hari Raya Qurban yang dirayakan dengan penuh kemeriahan.

Semoga tahun depan dapat mudik asyik tanpa pemborosan BBM. Minimal untuk lingkungan keluargaku, syukur-syukur banyak yang sependapat denganku untuk tidak membuang BBM dengan memacetkan jalan.

Andai tahun depan transportasi masal makin banyak dan rel dua track sudah bisa dibangun, maka kemacetan jalan akan makin sedikit. Memang butuh biaya besar, tapi kalau subsidi BBM dikurangi mungkin bisa dipakai untuk membangun sarana dan prasarana transportasi yang lebih memadai.





Senin, Agustus 29, 2011

Buka Bersama, Makan tenang Maghrib tumakninah

Aku pernah menulis tentang sebuah nasehat untuk diriku sendiri, judulnya "Ogah Buka Puasa bersama, karena gak ada acara Tarwikh bersama" ada juga yang judulnya "Buka Bersama : Bisa sesat dan menyesatkan". Dua tulisan itu adalah nasehat sederhana agar aku selalu pandai dan cermat memilih acara buka bersama.

Pada kenyataannya, ternyata menjalankan nasehat itu sulitnya setengah mati. Padahal secara teori, mudahnya setengah hidup !:-)

Aku jadi sering tersenyum kecut karena tidak bisa menjalankan nasehat itu dengan baik. Makin kecut senyumku ketika aku membaca buku Real Masjid yang berujud sebuah komik lucu dan penuh tamparan buat aku ataupun mereka yang masih setengah-setengah menjalankan ibadah agama Islam.

Aku mencoba mensiasati acara buka bersama dengan berbagai cara, antara lain :

1.  Memberikan lauk buka bersama + buah-buahan sebagai hidangan pendamping, saat Asar.
2. Mengadakan acara pengajian di pagi hari sampai Dhuhur dan pulangnya para peserta pengajian kita beri hidangan untuk berbuka bersama.

Kenapa aku melakukan hal ini?

Ada beberapa hal yang membuat aku melakukannya.

1. Para peserta acara bukber, masih tetap ingin untuk dapat berbuka puasa bersama keluarganya masing-masing.
2. Peserta buka bersama ingin makan kecil dulu sebelum sholat maghrib dan makan besarnya bisa setelah sholat Maghrib atau Tarwikh.
3. Kalau ikut acara buka bersama sering terjadi sampai di rumah sudah malam sekali, sehingga mengganggu ibadah malam mereka.
4. Pada intinya mereka ingin bisa berbuka bersama dengan keluarga masing-masing, makan dengan tenang, tidak terburu-buru, sholat maghrib dan Isya bisa lebih tenang dan bisa dilakukan secara berjamaah, baik di rumah maupun di Masjid mereka masing-masing.
5. Bukber sering tidak efektif, karena peserta datang mendekati jam bukber dan inginnya mereka cepet-cepet pulang

Dengan dua model yang sudah kulakukan itu, maka5 (lima) item di atas bisa diatasi dengan baik.Dua model acara buka bersama versiku itu bisa menjawab dengan baik 5 (lima) item di atas.



Ustadzah yang mengisi pengajian di rumahku sampai berucap, "Ini model pengajian yang berbeda. Teirma kasih pak Eko, insya Allah tahun depan akan saya populerkan".

Kalau kak Bimo, pendongeng sejuta anak, yang ikut hadir di pengajian, memberi komentar yang kurang lebih sama, "Kita juga punya model pengajian seperti ini".



Dengan model pengajian seperti ini, maka beberapa manfaat yang jelas terlihat adalah :

1. Para peserta buka bersama, bisa makan bersama dengan keluarga masing-masing dan dalam suasana yang serba tenang tidak terburu-buru.
 2. Sholat berjamaah Maghrib, Isya maupun Tarwikh bisa dilaksanakan dengan baik di masjid masing-masing.
 3. Ibadah malam tetap dapat dilaksanakan tanpa gangguan.
 4. Acara pengajian (kopdar) bisa dilaksanakan dengan efektif, karena peserta datang tidak mepet waktu buka (maghrib) tapi sesuai undangan yang diterima.

Semoga tahun depan mendapatkan Ramadhan lagi dan bisa makin sering melakukan buka puasa bersama, lengkap dengan ibadah berjamaahnya, baik Maghrib, Isya maupun Tarwikh.

Selasa, Agustus 09, 2011

Untung ada Mas Lilo Kuro Ichi

Beberapa hari ini susah sekali menghubungi anak-istri di Jogja. Entah kenapa, semua tidak bisa ditelepon. Ada yang nada sibuk dan ada yang tidak diangkat sama sekali.

Untunglah ada mas Lilo yang selalu berdekatan dengan ponselnya. Setiap aku putus asa menghubungi anak istri, maka saat sampai di mas Lilo selalu saja langsung nyambung dan terdengar suara mas lilo di seberang sana.

Apa metode telepon dibalik ya?

Telpon Lilo dahulu baru telepon yang lainnya. Soalnya metode yang tak pakai sekarang adalah menelpon Ibunya anak-anak dulu baru kemudian anak pertama, anak kedua dan terakhir baru mas Lilo.

Terima kasih ya mas Lilo, selalu stnad by menunggu telepon dari Bapak.

Salam sehati


Minggu, Agustus 07, 2011

Mengawal BThree (B3) di Gran Melia Hotel

Aku bukan penggemar AB3 yang berdiri pada tanggal 13 Agustus 1993, tapi aku jadi terpesona melihat cara salah satu personil AB3 ini menyanyi sambil mengajak bermain anaknya. Memang ini hanya check sound bukan pentas di panggung, tapi aku bisa merasakan kedekatan emosi dari sang ibu dan anak ini.



Aku juga baru tahu kalau AB3 sekarang sudah ganti nama menjadi B3, Be Three ! Tadinya kupikir nama AB3 sudah mereka patenkan tetapi ternyata mereka lebih baik melepas nama lama itu meskipunlebih beken, karena menghormati kelompok mereka dulu dan juga kelompok mereka sekarang.

Sang suami menjadi manager mereka sekarang, sehingga mereka lebih nyaman dalam menentukan kegiatan mereka. Akupun merasa nyaman berbicara dengan manajer mereka yang sekarang. Apa yang kuminta ke B3, bisa dikoordinasikan dengan baik dan mengedepankan win-win solution.

Manajemen artis memang sangat menentukan job mereka, baik di panggung maupun di luar panggung. Manajer yang terlalu melindungi artis bisa jadi malah membuat artis jadi tidak laku, dan begitu juga sebaliknya, kalau terlalu diumbar jadi terasa kurang eksklusif. Nilai jual bisa turun.

Manajer GIGI, Rindu AFI, Novi KDI, adalah beberapa manajer yang kukenal mudah dioajak kompromi. Kita justru yang kadang takut membuat mereka marah, padahal kalau permintaan kita wajar, mereka akan mendukung permintaan kita.

Manajemen Tomi Rafael, Mario Teguh yang kutahu sedikit agak rumit, meskipun mas Tomi dan pak Mario Teguh orangnya luar biasa ramahnya.

Memang begitulah kehidupan selebrity dan itulah yang membuatku kagum dengan salah satu penyanyi B3 ini. Kadang anaknya diajak berlari-lari kecil atau berjoget bersama saat mereka check sound. Dua penyanyi lainnya juga terlihat tidak terganggu dengan ulah anak salah satu rekan mereka.



Kadang juga sang anak dipangku, dipeluk dan diciumi, sementara itu mic tetap dipegang dan suara tetap terjaga tidak fals atau kurang power.





Malam harinya saat mereka tampil juga tidak mengecewakan para hadirin, meskipun yang mereka bawakan lagu-lagu lama khas AB3 atau B3 sekarang.

Anak memang adalah masa depan kita dan mari kita berikan yang terbaik untuk anak kita. Insya Allah Tuhan memudahkan urusan kita. Amin.

ASEAN Blogger Community Gathering


ASEAN Blogger Community Gathering
ASEAN Blogger Community Gathering,
originally uploaded by Si Ollie.
Alhamdulillah, bisa tuntas mengawal avara Asean Blogger Community Gathering.
Ini foto dari flickr mbak Oli Salsabeela.

De bez poto op de yir deh!

Jumat, Agustus 05, 2011

SMS (setiap Minggu Sepedaan) ke Kraton

"Met pagi Prof..", sapa seorang pengunjung soto kadipiro pada salah satu peserta SMS (Setiap Minggu Sepedaan) ketika mereka mampir makan pagi di Soto kadipiro.

Kebetulan beberapa peserta SMS kali ini memang banyak yang bergelar profesor, jadi aku tidak tahujuga yang disapa profesor yang mana. Akhirnya ya aku hanya menduga-nduga saja. Aku tenggelam dalam lezatnya soto kadipiro, setelahmengayuh sepeda dari Mie Sehati ke Kampus dan balik lagi ke Soto Kadipiro yang hany abeberapa ratus meter dari mie sehati.


Pagi ini, seperti biasa aku ditemani mas Lilo yang memang sangat setia mendampingi kemanapun bapaknya bersepeda. Tak peduli bapaknya sudah kecapekan, Lilo tetap saja semangat mengajak bapaknya untuk rajin olah raga.

"Bapak kalau berhenti jangan megangi sepeda terus", kata Lilo ketika melihatku tetap di atas sepeda saat kita berhenti mengayuh sepeda.




"Lihat pak, lari-lari, naik turun tangga atau apalah, biar tambah sehat dan perutnya tidak gendut!", Lilo terus saja menasehatiku sementara aku tetap hanya bisa tersenyum melihat tingkah polah lucu Lilo.

Alasanku tetap di sepeda, pertama sepedaku memang tidak ada standardnya, sehingga tidak bisa dilepas, harus selalu dipegangi atau disenderkan ke tembok. Yang kedua, aku memang capek.

"Bapak itu harus banyak bergerak, biar sehat", kembali Lilo menasehatiku. Tidak juga bosan Lilo memberi nasehat padaku. Kadang aku mendengarkan nasehatnya, kadang bosan juga dengan nasehatnya.



Saat aku bosan, akupun jadi berpikir. "Jangan-jangan anak-anakkupun kalau mendengar nasehat dariku bosan juga ya?"

Beberapa kali bersepada dengan keluarga, anak-anakku yang cewek sering tidak mau lagi menemaniku bersepeda. Alasan mereka macam-macam. Mulai dari acara sekolah, sampai alasan teman-teman sepedaanku yang sudah banyak dan tua-tua.

Akupun tidak mau memaksa mereka. Biarlah mereka ikut sepedaan denganku kalau mereka berminat, jangan sampai aku memaksakan keinginanku untuk bersepeda tapi membuat mereka jadi menderita. Untunglah mas Lilo tetap setia menemaniku bahkan tidak segan-segan memberi nasehat olah raga padaku.

Melewati Kraton, para pesepeda sudah tinggal sedikit. Beberapa lamgsung pulang setelah kekenyangan soto di kadipiro. Lilopun kembali berlarian dan melompat-lompat di lapangan yang luas ini.



Hidup ini memang indah kalau kita menikmatinya. kadang kita lupa mensyukuri nikmat Tuhan, sehingga hidup jadi terasa menjemukan dan penuh dengan ketidak pastian. Saat bersepeda, bersenda gurau sepanjang jalan adalah saat yang membuat hidup ini menjadi sangat indah. Senyum merebak dimana-mana dan duniapun ikut tersenyum bersama kita.



Terima akasih Tuhan atas semua nikmat yang telah kau limpahkan pada diriku, keluargaku dan pada teman-temanku.

Jumat, Juli 29, 2011

Kalau kangen Anak Istri, apa yang kamu lakukan?


"Nggak ada loe nggak rame!"

Kalimat sederhana ini terasa benar kalau kita jauh dari kecintaan kita. Lalu apa yang kita lakukan untuk membunuh rasa rindu akan kekasih hati? Pasti ada banyak cara yang bisa dilakukan dan setiap orang pasti berbeda-beda cara melakukannya.

Inilah yang kulakukan kalau aku kangen Anak Istri :

1. Makan terung, karena istriku suka terung dan aku sangat tidak menyukainya.
2. Baca komik, karena anakku sangat suka komik.
3. Main game SMURF, karena anakku suka memainkannya.
4. Nulis di blog agar dibaca anak-anak.

Bagaimana dengan anda?


Senin, Juli 04, 2011

Bajak Laut Scorpion di Ancol (Scorpion Pirates)



Hari Minggu akhirnya bisa ngajak Lilo nonton Bajak Laut Scorpion alias Scorpion Pirates. Lilo sampai basah kuyub karena efek air dari pertunjukan ini.

Kayaknya Lilo puas banget dengan acara ini dan lebih puas lagi ketika bisa berfoto bersama para artis pendukung acara ini.



Hiiy..serem tuh para Bajak Lautnya.


Sayangnya kakak-kakak Lilo tidak tertarik nonton acara ini. Padahal menurutku inilah acara spektakular yang sangat cocok untuk segala umur. Yang muda gembira yang tua juga bisa ikut tertawa ria.

Ini memang tontonan yang menegangkan dan full effect !:-)

Minggu, Juni 26, 2011

Ditangkap Satpam Hotel Sheraton Bandara Cengkareng

Pagi-pagi menjelang subuh, aku mandi dan kemudian menuju ke masjid di komplek Hotel Sheraton Bandara Cengkareng. Pas sampai di masjid pas Imam memulai sholat jamaah subuh. Hanya 3 orang makmum yang ada di masjid dan kitapun sholat jamaah subuh dalam temaram lampu masjid yang hanya hidup beberapa buah saja.

Selesai sholat subuh, kulihat langit masih gelap dan akupun melanjutkan dengan jalan kaki ditemani mas Endomondo dan RunKeeper under Android. Jalan yang ada di sekitar hotel Sheraton Bandara ini terlihat sepi dan gelap tanpa penerangan.

Tiba-tiba langkahku terhenti, karena ada sepeda motor yang menuju ke arahku. Aku menepi dan membiarkan pengendara sepeda motor lewat di sampingku.

Ternyata sepeda motor itu berhenti di sampingku dan pengendaranya langsung menanyiku dengan nada penuh selidik.

"Bapak siapa, mau kemana?"

Akupun merogoh dompet untuk mengeluarkan kunci kamar sambil tersenyum. Pasti aku dikira orang yang nggak bener nih sama satpam pengendara motor itu.

"Bapak tinggal di hotel ya? Nggak ada penghuni hotel yang jalan sepagi ini disini pak"

"Aku tadi sholat jamaah di masjid terus jalan kesini pak",jawabku sambil tetap mengeluarkan dompet.

"Oooo... iya pak. Maaf pak,,, Tadi saya lihat bapak jalan sendirian di tempat gelap jadi saya kejar kesini"

Akhirnya pak Satpam berbalik arah dan aku meneruskan perjalanan pagi ini. Menghirup oksigen gratis dan melatih mata ini melihat kegelapan dini hari.



Sampai di sebuah pohon yang bermandikan cahaya lampu,aku behenti dan mengambil sikap jongkok untuk mengambil gambar pohon itu. Saking asyiknya aku mengambil gambar pohon yang bermandikan cahaya, aku tidak sadar kalau sepasang mata gadis (?) berambut panjang memperhatikan aku mengambil gambar.

"Helo...", sapa sebuah suara yang membuatku terkejut dan menengok ke arah gadis itu.

Tanpa menjawab sapaan itu aku berdiri dan meninggalkan lokasi itu.

Tak lama kemudian aku berbalik arah dan mencoba mengambil gambar pohon itu dari arah yang berlawanan, sambil memastikan bahwa gadis yang menyapaku adalah gadis beneran dan bukan gadis-gadisan. Namun akhirnya aku mengambil jalan lain dan kembali menikmati jalan pagi yang sangat menyegarkan hati ini.



Sayang anak dan istriku jauh di Yogya dan Surabaya, jadi aku tidak bisa berbagi kebahagiaan pagi ini. Salam kangen buat anak dan istriku dimanapun kalian berada. Salam sehati.

Jumat, Juni 17, 2011

Persiapan SMS (Setiap Minggu Sepedaan) 19 Juni 2011

Hari ini sepedaku sudah mulai dicat lagi. Semoga besok sudah bisa dipakai untuk acara SMS (Setiap Minggu Sepedaan)


Aslinya adalah sepeda Polygon ANVIL warna Biru. Saat ini dengan konsep Aku Cinta Indonesia dan #beli Indonesia, maka kurubah catnya menjadi dominan merah dan putih.



Kita lihat saja penampilannya di ajang SMS pada hari Minggu, 19 Juni 2011 di depan Gelanggang Mahasiswa UGM.

Salam sehati

Kamis, Juni 16, 2011

Kasurku setelah ditiduri : Amburadul


Paling seger pandangan mata kalau pulang kerja dan mendapati kasur sudah dalam kondisi bersih rapi dan nyaman dipandang.

Begitu selesai mandi, dan masuk kamar lagi baru tahu kalau ternyata kamarku amburadul banget.



Jadi buat apa dirapikan kalau nanti amburadul lagi ya?

Terus pertanyaanpun berlanjut, buat apa makan kalau nanti lapar lagi?
Buat apa tidur kalau nanti ngantuk lagi?
Buat apa belajar kalau sudah (merasa) pinter?

Wis pertanyaan gak mutu muncul di pagi hari.

Semoga hari ini tetap dapat petunjuk dari Sang Pemberi Petunjuk. Amin.

Bismillah.

Selasa, Juni 14, 2011

Ulang tahun anak-anakku dan cintaku pada Satu Istri


Pagi tadi kucium kening istriku sambil mengucapkan betapa kangennya aku padanya.

"Aku hanya punya satu istri, dan itu membuat aku selalu kangen biarpun baru saja bertemu", bisikku pada istriku.

Siangnya aku mendapat kabar burung dari teman-temanku bahwa salah satu kawanku ternyata sudah punya pasangan hidup yang lain. Aduh, alangkah mudahnya mereka merenda kasih dan memutuskan tali renda itu. Menggantinya dengan rendaan lain yang belum tentu bisa sekuat rendaan yang pertama.

"Alhamdulillah, aku bersyukur telah dikaruniai istri yang terbaik"

Aku pernah berseloroh dengan istriku soal tubuh kita yang semakin lama semakin melar dan semakin over weight, sementara anak-anak masih setia dengan tubuh kurusnya.

"Mengapa kecantikan raga kita semakin tidak menarik tetapi cinta ini tetap tidak kenal luntur?"

Perbedaan pendapat sering terjadi di antara kita dan kadang-kadang memalukan untuk diceritakan, tetapi selalu berakhir dengan manis dan membuat cinta ini makin lekat di hati kita.

Anak-anak tentu saja merupakan lem perekat yang paling kuat di antara kita. Selalu saja masalah anak menajdi masalah utama dan membuat kita selalu bertekad untuk lebih ramah lebih bersahabat dengan anak-anak, karena memang mereka adalah masa depan kita semua. Indonesia bergantung pada anak-anak kita.

Aku kembali ingat dengan lagu George Benson, "The Greatest Love of All". Sangat menyentuh dan membuat anak-anak begitu berharga di mata kita.

Bulan Mei dan Juni adalah saatnya ulang tahun anak-anak dan aku kadang tidak tega untuk tidak memestakan mereka. Keinginan memestakan mereka sebesar keinginanku untuk tidak memestakan mereka. Aku ingin ulang tahun adalah saat kita introspeksi, mawas diri. Saat ulang tahun adalah saat kita melihat masa lalu kita. Saat kita melihat arsip kehidupan kita, saat kita menyadari bahwa ada yang lebih baik dari yang pernah kita lakukan dahulu.



Tanggal 18 Mei, 5 Juni dan 17 Juni, itulah tanggal-tanggal ulang tahun anak-anakku yang berdekatan dan harus tidak boleh dilupakan.

Tanggal 5 Juni ini bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup. Jadi ingat dengan himbauan tentang lingkungan hidup yang bernuansakan hutan.


Ini adalah 7 poin renungan yang kubaca dan semoga dapat menambah semangat dalam melakukan sesuatu untuk hutan kita.

1. Apa makna HUTAN bagi kehidupan Anda?
2. 330 Milyar US Dollar, adalah nilai perdagangan produk hasil HUTAN per tahun.
3. 1.6 milyar penduduk dunia mendapat nafkah hidup dari hasil HUTAN.
4. 300 juta penduduk di seluruh dunia bertempat tinggal di HUTAN.
5. 80% keanekaragaman hayati darat bertempat tinggal di HUTAN.
6. 50% kota-kota besar di dunia mendapat suplai air dari sungai yang bergantung pada HUTAN.
7. 31% dari total area lahan di bumi berupa HUTAN.


Selamat ulang tahun anak-anakku. Aku cinta kalian semua.

Rabu, Juni 08, 2011

Dunia Anjari di TDA Bekasi

Tanggal 12 Juni 2011 aku harus ngisi Blogpreneur di acara Blogilicious yang digelar di Yogya. Padahal di hari dan jam yang sama ada acara untuk tampil di TDA Bekasi dengan materi pengenalan IdBlognetwork. Persis yang kulakukan pada tanggal 4 Juni 2011 di TDA Yogyakarta.

Alhamdulillah, ada dewa penolong yang benar-benar seperti dewa. Dialah mas Anum alias ownernya Dunia Anjari, seorang blogger yang sudah malang melintang di dunia perbloggeran untuk tampil menggantikan diriku di acara Kornet TDA Bekasi.



Aku tidak tahu yang akan terjadi nanti, apakah VIRUS IBN yang dibawa mas Anum akan sukses ditularkan ke TDA Bekasi atau malah VIRUS TDA Bekasi yang akan menulari mas Anum sehingga akhirnya mas Anum akan jadi aktifis TDA.

Kita lihat saja kiprah beliau di acara Kornet TDA Bekasi.


Inilah data acara Kornet TDA Bekasi :

Hari : Minggu
Tanggal : 12 Juni 2011
Waktu : 08:00 s.d 13:00
Tempat: sekretariat tda (Ruko Kalimas, Jl Khairil Anwar A3a)
Biaya konsumsi : Rp 30.000,
Transfer ke rekening: Mandiri : 1280005138067 BCA : 0060297096 a.n : ZUCHRI
(Jangan lupa, dikasih 3 nomor terakhir telp anda untuk memudahkan konfirmasi)

Acara:

1.Cara mengelola toko online oleh mas ISMED (owner coklatmentari.com) dengan tema "manisnya bisnis online"
2. Trik-trik agar website menjadi powerfull oleh mas M TOHIRUDIN (owner edunusa) dengan tema "Start up SEO"
3. Ngeblog yang produktif dan menghasilkan benefit. (Mas Anum dari Dunia Anjari)
4. Sharing sesama member

Jabat erat

Mofied
http://noviamofied.wordpress.com

Sabtu, Juni 04, 2011

SMS : Setiap Minggu Sepedaan

Berbagai macam komunitas kuikuti dan akhirnya yang paling menarik adalah geakan gowes sepeda setiap minggu atau disebut SMS (Setiap Minggu Sepedaan).

Diawali dengan acara glenak glenik sepedaan alumni UGM, akhirnya yang paling rajin datang adalah alumni dari teknik sipil dengan S3GAMA-nya.

Provokator utama jelas mas MBR Mitrabani ditunjang oleh tenaga muda yang banyak kawannya, mas Robby mantan ketua Waterplant Community.



SMS minggu ini acaranya menarik banget karena akan finish di MieSehati. Seperti biasanya start dari Gelanggang Mahasiswa UGM. Kumpul jam 06.00 dan kemudian ngobrol ngalor ngidul sebelum akhirnya dianggap lengkap dan mulai ada yang memimpin para pesepeda Alumni UGM ini.

Hari Jumat, mas MBR mengajak untuk Gladi Resik Tour D'Sehati. "Sambil lihat sepeda Gazele punya pak Heilmy", katanya.

"Berapa orang yang akan kumpul di hari Jumat?"

"Berapapun yang kumpul tidak masalah, yang penting gowes sehat sepanjang jaman!"

Begitulah, Jumat pagi jam 06.50 aku sudah nongkrong di Gelanggang Mahasiswa UGM. Sebentar kemudian menyusul mas Yuli dan mas MBR. Mas Gareng menyusul kemudian sambil pamer celana sepeda barunya.

"Awas Tro, kalau poto celanaku diupload ke milis", kata mas Gareng yang celananya sempat dijepret sama mas MBR.



Pembicaraan jadi seru ketika sepeda Gazele ikut masuk pelataran Gelanggang Mahasiswa UGM. Sampai akhirnya acara nggowespun lupa dimulai. Semua orang asyik memperhatikan sepeda Gazele ini.
Mulai dari sadelnya, lampu depan maupun belakang dan asesori bawaan khas Gazele.



Setelah puas motret Gazele, akhirnya menuju rumah mas Edi Ciak dan dilanjutkan dengan sarapan di depan RS Panti Rapih. Mulailah camera BB beraksi dan fotoku sukses diulpoad ke grup BB.

"Inilah penggunaan kaos Kagama Divisi Virtual di acara SMS"

Setelah kekenyangan baru terasa panasnya duduk nongkrong di depan Panti Rapih. Lokasi ngobrolpun dipindah ke lapangan Pancasila.

Akhirnya panas matahari yang menyengat membuat lapangan Pancasilapun ditinggalkan.

Sampai ketemu hari Minggu di acara Sepeda Tour D'Sehati. Salam sehati.