Senin, November 28, 2011
Sekuntum Mawar Merah buat Istri Tercinta
Seusai menyajikan menu masakan kesayangan ini, yang cukup lama dibuatnya, sampai aku teler nunggunya, tapi semua jadi terlupakan ketika lidah ini mengecap rasa nikmatnya ayam bacem khas bu Eko. Inilah ayam bacem SEHATI ! Dibuat dengan hati bukan dengan kaki.
Istriku masih di belakang ketika aku pelan-pelan, mengendap-endap mengambil sekuntum mawar merah yang kusimpan di tas ranselku. Kulihat kondisi mawar masih bagus dan tidak rusak sedikitpun meskipun sudah mengarungi perjalanan cukup jauh.
Tanpa kalimat panjang kuserahkan mawar merah untuk istriku yang sedang berjalan keluar dari dapur.
"Untuk ibu yang kusayangi"
Akibat kalimat singkat itu, akupun diberi sebuah pelukan hangat dan mesra. Ah... anda tahu sebelumnya, aku akan tiap hari membawa bunga mawar merah agar mendapat pelukan seperti ini. (*lebay mode ON).
Pelukan sudah didapat, apa lagi ya yang akan kudapat dari istriku (wah.. malah mode tidak ikhlas yang muncul).
Benar juga, gara-gara mode nggak ikhlas muncul, akhirnya aku malah disuruh nyuci piring seabrek.
"Gakda pembantu hari ini dan cucian semua numpuk. Bapak cuciin ya?"
Akupun tersenyum manisssss banget (kubuat seikhlas mungkin) dan akupun menuju tempat cuci piring. Lengkaplah sudah cucian hari itu kuselesaikan berdua dengan istriku. Mulai dari gelas, piring, wajan, semua alat masak jadi bersih kinclong kembali.
Alhamdulillah, aku bisa ikhlas menjalaninya.
Senin, Mei 02, 2011
Kaos Lilo

Minggu kemarin aku dan Lilo difoto dan kemudian dilukis. Yang melukis mahasiswa sebuah PT di Yogya, katanya untuk kegiatan amal. Fotonya sih tidak mirip tapi lumayan buat kenang-kenangan saat sepedaan ma Lilo, Luluk dan Litha.
Hari ini Lilo dapat kaos yang menggambarkan persahabatanku dengan Lilo.
I love U my LiLo
Minggu, Juli 11, 2010
Ayuko, haruskah kutinggalkan dirimu?
Ayuko yang cantik dan manja ini saat ini menjadi pemikiran bagi diriku untuk memeliharanya dengan baik. Aku belum tentu bisa dengan rutin memberinya makan setiap hari, pagi dan sore, mengingat kesibukanku yang cukup padat dan menyita waktu serta energi.
Pingin dikasih ke orang lain, tapi pada siapa ya? Kasihan kalau nanti jatuh di tangan orang yang suka mainin binatang tapi gak suka mengurusi tetek bengeknya.
Kasihan Ayuko saat ini sering sendirian di rumah. Tak ada lagi belai kasih di bulunya yang dulu indah dan kini terlihat jadi kusam karena jarang mandi.
Ayuko Sayangku
Mandiin Ayuko
Ngasih makan Ayuko
Keluarga lengkapku
Adakah yang mau mengasihi Ayuko seperti pemiliknya yang dulu?
Atau kubawa saja ke pemiliknyha yang dulu dan sekarang ada di Yogya?
Salam Sehati
+++
Kalau ini bukan Ayuko, tapi kawannya Ayuko
Senin, September 01, 2008
TaKjiL
Pulang dari kantor, aku langsung mandi dan segera meluncur ke masjid. Tadi pagi memang sudah janjian untuk berbuka puasa di masjid MI.
Haslita Nisa dan LiLo ikut sedangkan ibunya bersama anak mbarep tunggu rumah.
Di jalan LiLo ngajak temannya untuk berbuka di masjid, tapi temen-temennya pada merasa aneh diajak maghriban di masjid."Nanti saja setelah maghrib ke masjidnya", kata mereka.
Akhirnya sampailah di masjid pada jam 17.45 wib. Suasana sepi dan hanya terlihat satu orang dewasa, pengurus masjid, dan dua orang anak kecil.
Begitu adzan berkumandang, suasana langsung berubah 180 derajad. Masjid jadi rame, penuh canda tawa dan maknan takjil terus mengalir dari pintu utama masjid. begitu terlihat meja hidangan kosong, maka dari dalam masjid keluar satu tas plastik (berisi makanan) lagi.
Aku jadi inget 20 tahun lalu di Banda Aceh. Saat sebelum adzan berkumandang, aku berjalan dari hotel Medan menuju masjid Baiturrahman, Banda Aceh. Kebiasaan makan takjil di Jawa membuat aku yakin pasti ada makanan di masjid nanti.
"Masjid sebesar itu, semegah itu, pasti ada makanan kecil untuk membatalkan puasa", pikirku dalam hati.
Ternyata model berbuka puasa di masjid Raya Aceh ini sangat berbeda. Tidak ada makanan kecil untuk sekedar membatalkan puasa.
Di Masjid MI Cikarang ini, suasana puluhan tahun lalu kembali terulang. Bagi anakku, ini adalah pertama kalinya dia berbuka di masjid, mereka sungguh sangat menikmatinya.
"Besok kesini lagi ya pak!", kata mereka.
"Oke, kita ajak Izzi dan Alif ya", kataku.
Puasa hari pertama berlalu dengan penuh canda ceria. Semoga puasa besok lebih baik lagi amlan yang bisa kita perbuat. Amin.
Selasa, Agustus 19, 2008
MAti Lampu Ketika Mandi
Minggu, Agustus 10, 2008
Jalan Jalan Sore
Aku baru mau nulis blog tetapi diajak jalan-jalan sore sama LiLo, soalnya dia nggak ada yang dikerjain sore ini.
Mulai dengan melewati jembatan keseimbangan yang ada di depan cluster Montana.
Kemudian melewati rombongan kambing yang asyik merumput di median (belakang rumah).
Mencoba berayun di pohon-pohon yang ada di belakang rumah, persis kayak anaknya Tarzan (eh ...tapinya aku bukan Tarzan lho..!:-)
Kemudian mulai merasakan kenyamanan padang yang mulai hilang hijaunya, karena musim hujan sudah mulai berlalu.
Senangnya tinggal di lingkungan yang sangat sehat ini. Lebih menyenangkan lagi bisa menikmatinya bersama keluarga dengan penuh senyum dan cinta.
Tidak lupa beli buah, agar energi yang hilang bisa segera tergantikan. Favoritnya adalah buah semangka. Segar dan langsung mengembalikan kesegaran tubuh, setelah cukup capek berjalan-jalan sore.
Pulang kembali melalui jembatan keseimbangan.
Indahnya sore ini. Penuh senyum yang ikhlas dan udara yang segar.
Senin, Agustus 04, 2008
YoGyA (koe)
Sabtu, Agustus 02, 2008
Indahnya Berbagi (nasi)

Futsal sudah jadi mode di kantor. Pada demam main futsal, sampai-sampai diumumin di lift. Wah, pasti rame banget di hari latihan rabu depan.
Sabtu, Juli 26, 2008
Kesehatan

Sering kita dengar tentang 5 sebelum 5 :
- Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
- Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
- Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
- Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.
- Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu".
Kalau di Exxon Mobil kita kenal juga 5x5 step back
Gini bunyinya :
It is based on the principle of ‘ENGAGING THE MIND BEFORE THE HANDS’ by:
- Stepping back 5 paces from the job
- Investing 5 minutes (nominal) to step through the job in your mind and identify plans to control hazards before starting the job
Hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun ini (routine medical check-up) gak beda jauh dengan tahun-tahun lalu. Masih ada virus hepatitis B, batu di empedu juga masih belum ilang, asam urat sudah berkurang, kolesterol tetap terjaga, begitulah kondisi kesehatanku yang terus kusyukuri.
Di umur menjelang 50 tahun ini, aku ternyata sudah banyak dikaruniai anugerah oleh Sang Maha Pencipta.
Aku masih bisa ngeblog, masih bisa melakukan apa saja, masih bisa main futsal, tenis dan hal-hal lain yang mungkin akan sulit dilakukan bila kondisi kesehatanku tidak seperti sekarang.
Masa mudaku memang sudah pergi, tapi aku masih bisa "gojeg", bermain ala ABG dengan anak-anakku.
Masa luangku semenjak aku di Jakarta ini memang makin berkurang, tetapi aku juga masih sempat jalan-jalan pagi dengan keluarga, malem masih sempat kutak kutik kompie. Masih sempat nonton Indonesian Idol bareng anak istri tercinta.
Kondisi keuanganku saat ini, memang sedang tidak sebaik dulu, tetapi justru dalam kondisi seperti ini, aku menemukan hal yang lebih berharga dari pada materi yang "fana", yaitu kehangatan cinta keluarga.
Aku yang telah melakukan segala daya upaya untuk mendidik anak mbarepku dan selalu merasa belum berhasil, ternyata anak mbarepku (mungkin dari bacaan komiknya ataupun film yang dia tonton) malah sudah tumbuh menjadi remaja cilik yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan adik-adiknya.
Sungguh Allah telah menggerakkan hati anakku, sehingga dia dapat mejadi seperti saat ini. Anak nomor duaku juga gak kalah hebatnya, demikian juga anak bungsu. Mereka telah menjadi permata dalam keluargaku. Mereka sanggup menjadi nasihat saat orang tuanya kepleset melakukan hal-hal yang kurang sesuai.
Saat ini, mumpung masih belum dipanggil Tuhan, maka aku mengajak diriku sendiri untuk mempersiapkan diri agar saat dipanggil nanti, aku sudah lebih siap dari pada saat ini.
Semoga.
Amin.
Kamis, Juli 24, 2008
LiLo ESQ
Harapan apa yang kupasang buat LiLo?
Kita lihat dulu selebaran materi dari ESQ dibawah ini.
- Star Principle; Allah tempat bergantung
- Angel Principle; Malaikat mencatat semua perbuatan
- Leadership Principle; Nabi Muhammad SAW sebagai idola
- Learning Principle; Belajar dan Memperbaiki diri sesuai dengan surat Al Fatihah
- Vision Principle; Allah tujuan dan cita-cita akhir
- Well Organized Principle; Ikhlas menerima apapun
- Mission Statement; Aku adalah Wakil Allah
- Character Building; Mengapa Sholat?
- Self Controlling; Perangi Hawa Nafsu
- Strategic Collaboration; Ayo Bangun Kebersamaan
- Toatal Action; (selalu) Lakukan Yang Terbaik
Jadi harapanku adalah :
- Semoga dengan ikut pelatihan ESQ ini, maka Lilo makin mengenal dirinya, mengenal Tuhan (yangmenciptakanLiLo)
- Makin mengenal sifat-sifat baik yang ada pada dirinya
- Menyayangi orang yang ada di sekitarnya, sebagai bukti kecintaan pada Allah swt.
- Mengenal dan memahami Ihsan, Iman dan Islam
- Menerapkan suara hatinya dengan sebaik-baiknya
Begitulah harapanku.
Semoga sesuai dengan rencana Allah swt.
Amin.
Senin, April 07, 2008
Ketika (Ayat-ayat) Cinta Bertasbih
Waktu nonton yang pertama dulu, kesel banget karena kurang persiapan, jadinya film terasa sangat lambat dan serba nggak sesuai dengan yang diinajinasikan.
Itu memang bedanya menuangkan imajinasi novel dengan menuangkan imajinasi komik. Saat mbaca novel, maka tokoh imanjinasi kita dijamin akan berbeda dengan yang diimajinasikan oleh orang lain. Sejuta pembaca, maka akan memunculkan sejuta tokoh imajinasi yang berbeda.
Ini memang kendala sutradara, apapun kelasnya.
Persiapan yang kulakukan sebelum nonton adalah sebagai berikut :
1. Film ini lebih baik dari film hantu atau sinetron remaja yang berjubel di layar kaca.
2. Pembuatan film ini terlalu dipaksakan, terburu2, dan kekurangan dana (karena nggak yakin akan meledak di pasar), sehingga kalau film ini cukup lambat bertutur dan banyak dilakukan di studio, harus dimaklumi dari awal.
3. Tokoh utama bukan juara MTQ, jadi kalau pas ngaji dia hanya "lipsync", ya harus dipahami.
Adegan yang banyak di"komplain" adalah adegan pemukulan tokoh utama di kereta. Kurang Islami. Hal ini terjadi karena tidak lengkap menuangkan isi novel ke dalam layar kaca.
Terlalu mudahnya mematikan istri kedua, juga dikomplain beberapa penonton, karena dianggap penulis terlalu menyederhanakan masalah.
Adegan yang menyentuh, antara lain saat tokoh utama menjemput istri pertamanya (dari rumah pamannya) dan mengaku bahwa dia masih harus banyak belajar untuk menjadi adil dan dia hanya bisa melakukan hal itu jika dibantu istrinya.
Selebihnya terserah anda.
Selamat menunggu kedatangan film "Ketika Cinta Bertasbih", yang katanya dipersiapkan lebih matang dibanding AAC.
Salam
eshape
Selasa, Maret 18, 2008
KoTa LuMpIa

Datang kembali ke kota Lumpia, rasanya kenangan lama jadi muncul kembali. Dulu, tiap Sabtu Subuh aku selalu meluncur dari Yogya ke Semarang. Nongkrongnya di kampus Ekonomi Undip.
Fakultas ini pernah menjadi saksi bisu pertemanan yang kemudian harus berakhir dengan baik.
Katanya pertemanan dan perpisahan karena Allah adalah suatu hal yang harus dicari hikmahnya. Aku sudah menjalaninya, dan aku merasa bahagia ketika mengetahui mereka yang berpisah dengan aku, ternyata menemukan jalan yang baik, seperti aku juga yang akhirnya menemukan pelabuhan terbaikku.
Aku memang tidak bisa dan mungkin belum diberi kesempatan untuk bertemu dengan mereka yang pernah begitu dekat dengan aku, tetapi banyak kawan-kawan yang telah menyampaikan berita tentang mereka yang kini sudah bertemu dengan pangeran mereka dan menikmati hidup yang penuh kebahagiaan.
Beberapa dari mereka memang sempat kutemui lewat dunia maya, dan mereka sama-sama bersyukur bahwa kita telah dipisahkan dan dipertemukan dengan pendamping kita saat ini. Ini adalah hikmah yang baru bisa kita rasakan saat peristiwa perpisahan itu sudah berlalu.
Dulu, waktu berpisah, wah ….. rasanya pahit dan getir. Dunia rasanya gelap dan tidak bersahabat. Semua perjuangan terasa sia-sia dan hanya helaan nafas panjang disertai sebutan namaNYA yang dapat mengurangi kesedihan itu.
Aku masih ingat malem tahun baru, berjalan sendirian di jalan papandayan pada tahun 80-an. Gelap, gerimis dan tidak tahu harus kemana, sungguh suatu kecemasan yang mestinya kurasakan saat itu, tetapi saat itu terasa manis dan dunia rasanya begitu ramah dengan guyuran gerimisnya.
Aku memang harus mensyukuri semua yang telah terjadi, dan sekarang rasa itu semakin mengental. Kota Semarang, Undip, begitu banyak kenanganmu dan ketika kuhirup lagi udara Semarang, rasanya jauh lebih segar dari pada Semarang yang dulu.
Semoga kita masuk golongan orang yang pandai bersyukur.
Inysa Allah. Amin.
..
source gambar
Sabtu, September 08, 2007
MANTAN PACAR
Sepergiku dari Yogya, 1 Januari 1989, aku sudah bertekad untuk tidak pacaran lagi. Saat itu rasanya pacaran lebih menjauhkan diriku dari kehidupan yang tenteram dan nyaman. Pacaran membuatku sering menjadikan pacarku lebih penting dibanding Dzat Yang maha Tinggi.
Aku lebih sering membayangkan pacarku atau berbuat sesuatu yang lebih menomor satukan pacarku dibanding Dia, Sang Maha Tinggi.
Begitulah hari-hariku di Aceh. Bekerja tak kenal henti dan tak kenal lelah. Sampai akhirnya ada juga cewek yang sangat menarik perhatianku. Dia adalah anak nomor dua dari seorang temen baruku.
Janji-janjiku untuk tidak pacaran kayaknya jadi terlupakan. Aku sering main ke rumah temen baruku itu, untuk bersilaturahmi, sambil melirik anaknya. Rasanya temenku juga paham arah kedatanganku, apalagi dia sangat seneng berkenalan denganku.
Bagi temenku, aku adalah seorang lelaki yang mudah diajak bergaul, enak diajak ngebrik dan karena dia juga adalah salah satu pelangganku (Owner dari PU), maka hubungan kami jadi sangat akrab. Sayang, pada kondisi yang sangat mendukung ini, cewek yang kulirik itu sama sekali nggak ngrespon aku sedikitpun. Aku jadi kayak “setengah gila” dibuatnya (You make me Crazy deh !:-). Akupun merasakan betapa tidak enaknya bertepuk sebelah tangan.
Hampir tiga tahun kulalui dengan kehidupan yang serba tidak jelas untuk masalah pacaran. Namun, selama itu pula aku rajin berkomunikasi dengan seorang cewek di Yogya yang selalu menyebut dirinya denga Adinda.
Akupun jadi merasa sebagai kakandanya. Kami banyak curhat untuk segala macam masalah. Komunikasi itu terus terjalin dengan “intens”, sampai-samapai saat aku pulang ke Yogya, selalu kusempatkan untuk mendatangi rumahnya sekedar untuk menyambung komunikasi.
Satu hal yang selalu dilakukannya setiap ketemu aku adalah menjodohkan aku dengan sahabatnya. Satu demi satu sahabatnya “ditawarkan” kepadaku. Bagaimana aku bisa menerimanya, aku gak kenal mereka dan mereka kuyakin juga nggak kenal aku. Jadi bagaimana bisa ketemu.
Aku ini tipe orang yang harus kenal dulu baru bisa bicara dari hati ke hati. Akhirnya, akupun mengirim surat kepadanya agar dia tidak menjodohkan aku lagi.
Tentu saja aku tidak menulis seperti itu, kutulis saja agar daripada dia capek nyari jodoh buatku, mbok dia saja yang jadi jodoh buatku.
Ternyata jawabanku manjur banget. Rupanya dia kaget dengan tulisanku itu, sehingga dia jadi berpikir keras untuk menjawab suratku.
Akupun tiba-tiba merasa bahwa seharusnya hal ini kulakukan sejak dulu saja. Toch dia cewek yang baik cantik dan beriman. Kucari kekurangannya dan ternyata gak kudapat, jadi ketika dia menjawab suratku dengan nada berpikir-pikir, aku segera pastikan untuk menyelesaikan hal ini secara tuntas.
Kulamar dia melalui surat dan akhirnya kuterima jawaban yang kuharapkan melalui surat. Abis membaca surat kepastian jawaban dari dia, baru aku sadar bahwa aku gak punya cukup duit untuk pergi ke yogya dan menikahinya.
Tabunganku kosong melompong, sementara gajiku banyak dipotong disana-sini. Waktu itu aku memang banyak hutang deh (emangnya sekarang nggak ya?!-)
Alhamdulillah, pak Kiming dan pak Adil banyak menolongku untuk melangsungkan pernikahan ini. Suatu hal yangtak pernah terbayangkan dan ternyata berhasil kulaksanakan. Bahkan aku masih punya sisa uang untuk mengajak istriku ke sumatera dan mengongkosinya pulang lagi ke yogya (untuk nerusin kuliahnya).
Sampai di sumatera,kembali nasib baik telah menungguku. Rombongan Waskita Aceh ternyata mengadakan tour dan meskipun aku sudah tidak di Aceh, tetapi masih dianggap warga Aceh, sehingga akupun didaftarkan untuk touring ke Berastagi dan Danau Toba.
Jadilah bulan maduku terlaksana di Danau Toba dan Berastagi (tanpa ngeluarin biaya sepeserpun).
Sungguh Allah swt memang sangat mengasihiku. Segala puji hanya bagi Dia Yang Maha Segala Maha.
Jumat, September 07, 2007
Kisah GadisKu
Aku kenal dengan gadis ini ketika ada lomba rally sepeda di Masjid Muhajirin Perumnas ConCat dan dia jadi salah satu panitia. Anak yang lugu, cantik dan cerdas. Aku tentu terkesan, apalagi ternyata dia juga terkesan denganku.
Makin lama berkenalan aku makin banyak mendapat kesan yang menarik dari pribadinya. Aku tiba-tiba menjadi orang yang terasa penting di depannya, dan akupun selalu tampil sebaik mungkin di depannya.
Sayang dia terlalu muda dan orang tuanya kurang mendukung hubungan ini. Akhirnya hubungan ini harus kandas, dan lari pagiku kembali sendiri. Kenangan lari pagi bersama gadis ini tak akan pernah bisa kulupakan.
GADIS 2
Ini gadis yang selalu sebangku denganku ketika SMA. Anak tercerdas di SMA dan aku harus merelakan mahkota juara jatuh pada dia. Padahal saat aku iseng-iseng menjumlahkan semua nilai dan kubandingkan dengan jumlah nilainya, ternyata jumlah nilaiku yang lebih besar. Jadi seharusnya aku yang jadi juara donk.
Banyak suka duka bergaul dengan cewek ini, baik di rumahnya maupun di sekolah. Yang seru kalau pas berantem. Kami gak pernah ketahuan kalau sedang berantem. Hari-hari tetap kita lalui seperti hari-hari yang lain, bedanya tak ada ucapan yang terlontar dari mulut kami berdua, tapi kegiatan meminjamkan penggaris, alat tulis dll tetap berlangsung, sehingga teman-teman gak ada yang pernah curiga.
Saat kami hampir ketahuan berantem, saat itu perang dingin baru saja kita sepakati berakhir, jadi kembali nggak ketahuan donk.
Gadis ini memang luar biasa, sudah cantik, kaya, baik hati pandai bergaul lagi. Dia pernah juga juara lomba pakaian daerah (kebaya) saat klas II. Wah, dia benar-benar tampil berbeda saat itu. Soalnya hari-harinya adalah hari-hari tomboy, sehingga kami jadi pangling ketika dia pakai kebaya.
Wouw keren abiz deh...
Persahabatan ini putus ketika dia kuliah di IPB dan aku di UGM. Sekali aku pernah main ke kostnya di Bogor dan abis itu sudahlah. Pernyataan cintaku kepadanya juga ditolaknya dengan halus dan aku memang harus menerimanya, karena memang bukan dia jodohku.
GADIS 3
Ini Gadis hitam manis dari Sunda. Kami berbeda kelas dan berselisih kelas. Dia kelas I dan aku kelas II. Bodinya yang seksi membuat dia sering jadi incaran kawan-kawan.
Akhirnya kawan akrabku yang berhasil mendekatinya. Yang bikin sakit hati, temenku ini suka menceritakan kejadian-kejadian yang mewarnai hubungannya dengan Gadis ini kepadaku. Dari hal yang biasa sampai ke hal yang rahasia. Aku sampai nggakkuat mendengarnya, tetapi aku harus menguatkan diri. Aku nggak mau temanku tahu kalau aku juga naksir gadis ini.
Kami sering bersepedaan bersama. Ngobrol-ngobrol berdua, baik hari biasa maupun malem minggu, tetapi aku nggak nyangka kalau ternyata dia telah jatuh ke tangan temen akrabku. Padahal temen akrabku itu gak pernah apel ke rumahnya.
Aku pusing memikirkan hal ini dan jadilah dia cintaku yang tak pernah kesampaian.
GADIS 4
Dia adalah Gadis yang begitu takut ketemu denganku, sehinga banyak yang heran dan akupun jadi penasaran. Rasanya tidak ada yang perlu ditakuti dari sosokku, kenapa ada yang begitu takut padaku?
Rasa penasaran ini akhirnya berbuah menjadi kisah cinta yang tak berujung. Hanya ada awal tetapi tidak ada akhir.
Banyak hal yang membatasi hubungan ini. Mulai hobi yang nggak bisa akur, sampai ke hal-hal yang kecil-kecil yang nggak bisa diakurin. Akhirnya kami berpisah secara tidak jelas, karena kadang-kadang masih nyambung lagi tetapi dalam kondisi yang tidak jelas dan akhirnya secara perlahan-lahan memang harus berakhir tanpa kejelasan.
GADIS 5
Yang ini gadis yang demen ama Queen, diperebutkan banyak cowok dan jadi kembang sekolah. Banyak pria yang mabuk cinta sama dia, dan mau tidak mau diapun dikenal sebagai gadis yang kayak piala bergilir.
Aku tadinya tidak menaruh kesan apa-apa pada dia, maklum usia kami berbeda 10 tahunan, jadi ya gak ada greng sama sekali deh. Sampai akhirnya aku jadi sering nemanin nonton film ama dia, soalnya dia memang hobi nonton dan akupun hobi nonton.
Makin sering pergi berdua membuat aku makin kenal sama dia, dan entah kenapa tiba-tiba aku melihat dia jadi dewasa. Mungkin seorang gadis di usia 16-17 tahun memang terlihat sangat menarik, sehingga akupun kepincut sama dia.
Perbedaan usia membuat aku menjaga jarak dengan dia saat tampil di depan orang lain. Kami hanya terlihat sebagai sepasang kekasih ketika tidak ada yang melihat. Semua obrolan bisa lepas saat tidak ada orang lain di sekitar kami, dan pembicaraan kembali jadi kaku ketika ada orang lain di sekitar kita.
Hari demi hari kulalui bersamanya, baik dalam suka maupun duka. Saat aku kesulitan mencari uang untuk bayar KKN, dengan penuh kepercayaan dia memberiku pinjaman uang, sehingga aku bisa melunasi biaya KKN.
Saat itu kupikir nggak ditagih, tetapi ternyata dia tagih juga. Untung pinjaman dari BANK untuk mahasiswaku cair, sehingga aku bisa membayar pinjaman itu.
Hubunganku yang makin akrab akhirnya membuatku memutuskan untuk melamarnya. Diapun menerimaku dengan baik. Sayang, bapakku masih memintaku untuk berpikir dulu sebelum kawin. Akhirnya rencana perkawinan itu terkatung-katung dan putus dengan sendirinya.
Yang bikin sakit hati, ternyata dia pacaran lagi sama mantan pacarnya. Aku nggak tahu apakah itu trik dia untuk nyakitin hatiku atau memang dia masih cinta sama mantan pacarnya, yang jelas aku tidak bisa protes. Toh aku sudah melamar dan diterima, tetapi tidak ada tindak lanjutnya.
Aku harus ikhlas menerima semua ini, dan akhirnya aku memang bisa ikhlas. Apalagi hubungan kami tetap baik dan akhirnya malah dia menjadi gadis yang jauh lebih baik dibanding sebelum berkenalan denganku.
Rasanya masa hura-huranya telah berakhir dan dia telah menemukan jalannya. Kabar pernikahannya kuterima dengan hati yang ikhlas dan aku rasanya bagai terlepas dari beban yang sangat berat.
Gadis yang akan kunikahi dantelah kulamar tapi kusia-siakan akhirnya telah menemukan jodohnya. Terima kasih Tuhan, memang Allah maha segala maha.
Segala puji bagi Allah swt.