Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Selasa, Desember 15, 2009

Mbah Uti Sakit

Tengah malam aku meluncur ke condong catur dan kulihat Lilis, Rama, Sinta,  Lia dan Totok sedang mengelilingi mbah Uti yang terlihat sulit bernafas.

Hanya Lilis yang mampu menerjemahkan ucapan yang keluar dari mulut mbah Uti.

Biasanya mbah Uti sangat senang kalau bertemu denganku. Beberapa jam lalu sempat minta Lilis untuk nelpon aku dan minta dicium. Aku yang saat itu masih di Jakarta hanya bisa terdiam, karena tidak tahu harus berbuat apa. Kebetulan pesawat juga mengalami delay, sehingga sedikit terlambat masuk ke Yogya.

Kali ini mbah Uti sudah tidak lagi mengenaliku. Meskipun aku sudah menciumi tangan dan pipinya, rasanya tidak ada lagi kehangatan yang kurasakan seperti ciuman-ciumanku sebelumnya.

Tangan dan wajah mbah Uti terasa dingin dan berbeda. Aku akhirnya hanya bisa meminta Quran pada Sinta. Semua sudah ada yang ngatur dan akupun tenggelam dalam bacaan surah Yasin.

Semoga yang terbaik yang terjadi pada mbah Uti. Semoga Allah swt masih memperpenjang usia mbah Uti, bila hal itu memang lebih baik bagi mbah Uti, agar mbah Uti makin banyak amalnya sebelum menghadap padaNya.

Namun bila Allah swt berkehendak sebaliknya, kamipun ikhlas melepas mbah Uti menghadap pada Allah swt. Semoga semua amalan mbah Uti dicatat sebagai amalan yang baik. Amin.

Hanya Allah yang tahu mana yang terbaik buat mbah Uti dan semoga itulah yang terjadi pada mbah Uti. Apapun keputusan Allah, itulah keputusan terbaik. Insya Allah kami siap menerima apapun keputusan Allah swt.

Saat ini hati kami sedih, kami hanya bisa melihat mbah Uti dari layar monitor yang tempatnya terpisah jauh dari kamar mbah Uti di ruang ICU.

Setiap saat kami perhatkan layar kaca itu dan terlihat perawat yang selalu sibuk memeriksa kondisi mbah Uti, memastikan semua selang yang menempel di tubuh mbah Uti dalam posisi yang seharusnya. Mbah Uti terlihat diam tak bergerak, kadang terlihat sedikit bergerak seperti "risih" dengan selang-selang yang ada di tubuhnya, tapi sebentar kemudian terlihat tenang kembali.





Sejak kemarin memang mbah Uti sudah harus memakai alat bantu pernafasan agar bernafasnya lebih mudah dan semoga alat bantu nafas ini mampu mempercepat proses kesembuhannya.

Hikmah yang didapat dari sakit mbah Uti ini adalah berkumpulnya seluruh keluarga yang tadinya sulit untuk bertemu.

Kitapun jadi makin yakin akan kebesaran Allah swt. Tiada cobaan yang diberikan olehNya melainkan kami mampu menerimanya.

"Ya Allah berikanlah kami beban yang kami mampu menerimanya. Berikanlah kami petunjukMu. Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan.




Di ruang tunggu ICU nomor 6 inilah Rama mengawasi mbah Uti. Terima kasih buat pak Rudi Purnomo Kupu-kupu malam yang telah menemani kami di ruang tungu ini. Terima kasih juga buat Pak Adi Wibowo yang tidak jadi datang karena sudah lewat tengah malam.

Jumat, Oktober 16, 2009

Mencari Hikmah Gempa Sumbar [2]

Seorang bapak bercerita tentang sebuah rumah Bimbel yang hancur, rata dengan tanah. Dengan pandangan menerawang dia mulai bercerita.

"Biasanya istri yang selalu mengantar anak saya ke sini pak, tetapi entah kenapa hari itu saya yang diminta oleh istri untuk jauh-jauh meluncur ke Padang"

"Seharusnya saya aman-aman saja di tempat kerja yang jauh dari Padang, tetapi hari itu istri saya meminta saya untuk ke Padang dan mengurusi anak yang ikut Bimbel di sini"

"Biasanya saya menolak permintaan seperti ini, karena jarak yang terlalu jauh dan soal anak-anak ke Bimbel adalah urusan ibu-ibu"

"Begitulah akhirnya urusan jemput menjemput anak itu menjadi urusan saya"

"Hanya Tuhan yang tahu, ketika ternyata guru untuk kelas anak saya tidak masuk, sehingga kelas tidak ada pelajaran dan anak saya keluar dari bangunan itu"

Selamatlah anak kawan saya dari musibah gempa itu. Meskipun untuk itu dia harus berjuang melewati kemacetan jalan, sehingga akhirnya harus meninggalkan mobilnya dan berjalan kaki selama 1 jam untuk menghindari kemungkinan Tsunami.

"Setelah dua puluh menit dari peristiwa Gempa, maka saya hanya punya waktu 10 menit lagi untuk menjauhi pantai. Lalu lintas sudah sangat padat dan saya tidak bisa lagi mengharapkan mobil yang saya tumpangi untuk keluar dari kemacetan ini"

"Alhamdulillah, bukan istri saya yang mejemput anak saya. Dia sedang hamil tua dan sangat mungkin keguguran kalau dia harus melakukan perjalanan seperti yang saya lakukan"

"Saya bersama anak saya terys mencari jalur tegak lurus pantai, keluar masuk gang dan dalam suasana yang begitu menakutkan. Saya hanya punya waktu 10 menit lagi, sehingga saya harus bergegas"

"Alhamdulillah, akhirnya saya sampai di rumah yang saya anggap aman dan ternyata saya sudah berjalan 1 jam"

Begitulah kuasa Allah mengatur umatNya.

Subhanallah.

+++

[bersambung]

cerita sebelumnya

Jumat, Januari 09, 2009

AKU BELAJAR [untuk cerdas]

Tuhan, aku tengah belajar tentang kekecewaan,
--- yang membuatku menata harapan

Aku belajar tentang duka dan kepedihan,
--- yang membuatku hancurkan kesombongan

Ku pun belajar tentang pengkhianatan,
--- yang membuatku memilah kepercayaan

Belajar tentang kemaksiatan,
--- yang membuat nuraniku bisa merasakan hati terkikis dan perih

Belajar pula tentang kebodohan,
--- yang mampu membuatku jatuh tersungkur dan bangkit

Aku belajar tentang kenakalan,
--- yang membuatku tertempa terpaan pukulan

Belajar kepada kekesalan,
--- yang membuat ketahanan hatiku terkuatkan

Belajar tentang cara belajar, waktuku tak makin kusia-siakan

Tuhan, pelajaranku tentang hal buruk
ternyata juga mendatangkan rasa syukur
bahwa Kau masih mengasihiku…,
dan menungguku untuk datang
dan menghiba pada-Mu
mengharap kasih-Mu
mengharap pertolongan-Mu
permaafan-Mu

Lalu Kau basuh nistaku dengan air lembayung
kubawa badan bersimbah rana dan kuyup,
menuju kehidupan

Kuajak mimpi bertabur kesucian
atas semua nista

Karena ku masih berharap
bahwa hidup sekedar sandiwara
yang kupelajari alurnya,
kuikuti mataharinya,
kunikmati kehancurannya
untuk berserah menuju akhir cerita,
yang masih tersimpan di alam sana
menungguku dengan segenap cinta dan senyum
laksana menyambut anak kesayangan

Pulang…

Wa***g, 9 Januari 2009, 01.12
[sebuah puisi yang mampir di alamat eko.eshape@gmail.com dan diijinkan untuk dimuat di blog ini]

Sabtu, September 13, 2008

SePeDaAn [di bulan PuaSa]




Hari libur [Sabtu-Minggu], acara yang paling menyenangkan adalah bermain bersama keluarga. Sekalian olah raga, maka diputuskan bentuk acara adalah bersepeda, memanfaatkan sepeda yang minggu lalu telah diberesin.

Kali ini kita menuju jembatan baru yang belum banyak dilalui orang. Sampai di lokasi ternyata banyak remaja ABG ngumpul disitu. Ada juga yang sudah berpasang-pasangan, duduk-duduk di pinggir jalan. Nggak kutanya apa mereka suami istri atau sedang pacaran, baik sangka sajalah, rumah mereka sedang bermasalah, jadi mereka berdiskusi di pinggir jalan umum yang sepi dan sejuk.

Begitu turun dari sepeda, sekelompok anak kecil mendatangi. Kayaknya mereka baru sekali ini melihat sepeda tandem, jadi mereka langsung membentuk kelompok, melingkari sepedaku.

Ketika LiLo terjatuh, secara spontan, "ketua geng" mereka langsung menolong LiLo.

Habis itu, terjadilah dialog kecil dengan mereka.

"Seberapa harganya", kata mereka

"Macem-macem", kataku,"ada yang dua juta ada yang satu setengah ada juga yang sejuta"

Pandangan mereka yang begitu antusias membuatku bertanya pada mereka,"Mau nyoba?"

Wah, pandangan mata mereka langsung berbinar-binar,"Boleh?", kata mereka seolah nggak percaya dengan ucapanku.

Begitulah, mereka bergantian naik sepeda tandemku. Setelah cukup lelah, baru mereka menyerahkan sepedanya. Mungkin mereka melihat aku juga sudah mulai pingin pulang.





Jumat, September 05, 2008

BerBuKa [godaan puasa]

Siapa sih yang tidak senang diajak mendengarkan pengajian sambil menunggu saat adzan maghrib. Apalagi kalau ketemu ustadz yang menarik, wah tahu-tahu sudah masuk waktu maghrib sedangkan ustadznya masih asyik ngasih ilmu.

Hari Kamis, godaan berbuka itu datang. Kenapa tak sebut godaan? Ada beberapa sebab disebut godaan, antara lain adalah sebagai berikut

1. Rata-rata undangan berbuka puasa adalah makan [berat] sebelum sholat Isya, sangat jarang yang makan berat setelah tarawikh. Ini godaan untuk hidup kurang sehat.
2. Kadang-kadang tidak diikuti dengan sholat Isya dan apalagi tarawikh, sehingga harus mendirikan sholat Isya di rumah sendiri. Ini godaan untuk sholat dengan bacaan yang itu-itu saja.

Nah, anak-anakku dapet godaan untuk berbuka bersama di acara pertemuan alumni ESQ remaja [tetapi kemudian ternyata terbuka juga untuk yang bukan alumni ESQ].

Rencananya sih, anak-anakku tak jemput [sepulang dari kantor] dan kemudian langsung cari masjid terdekat di Taman Sentosa, sehingga tidak perlu sholat Isya di rumah.

Ternyata istriku tergoda untuk ikut berbuka di kantor, sehingga aku tidak bisa pulang cepat. Harus nungguin istriku dan anak terkecil [lilo] yang ikut acara berbuka di kantor Waskita.

Begitulah Tuhan mengatur rencananya hari itu. Kita hanya bisa berusaha, namun Tuhan jualah yang memutuskan, acara yang mana yang bisa diikuti.

Alhamdulillah, hari itu aku dapet pelajaran yang sangat bagus dari ustadz yang mengajar di Waskita.

"Sesungguhnya di dalam diri kita ada raksasa yang sedang tidur. Raksasa itu selalu mampu menguasai diri kita, tetapi jarang kita gunakan. Di bulan puasa ini kita bisa membuktikan bahwa kitalah yang mempunyai tubuh ini bukan hawa nafsu. Kita kalahkan hawa nafsu dan kita bisa mengatur hawa nafsu sesuai arahan kita.
Itulah kekuatan yang maha dahsyat, bila terus kita gunakan.

Sayangnya [kadang-kadang] kekuatan itu kita buang saat bulan ramadhan sudah habis"

Salam

KuLiAh SuBuH [godaan puasa]

Pagi ini kuliah subuh enak banget. Padahal aku sudah sempat berburuk sangka pada khotibnya. Tahun lalu khotib ini keasyikan cerita tentang masa kecilnya, sehingga lupa waktu. Astaghfirullah aladzim.

Tahun lalu kutinggalkan ceramahnya karena aku suka ke kantor pagi-pagi dan aku belum mempersiapkan keperluan ke kantorku.

Tahun ini dia cerita tentang keutamaan sholat jamaah. Ini masalah yang klise memang, tapi karena disampaikan dengan singkat dan padat (hanya membaca hadits), maka kayak nonton film barat deh. Jadi kita disuruh berpikir sendiri untuk mencerna hadits itu dan mengoreksi diri sendiri, apakah kita sudah sesuai atau masih perlu "update" lagi.

Ceramah subuh yang hari kemarin juga bagus. Temanya tentang keseimbangan dunia dan akhirat. Meski diusahakan seimbang, namun jangan sampai mendahulukan kebutuhan dunia dibanding kebutuhan akhirat.

Masih lebih baik, sedikit mendahulukan kebutuhan akhirat daripada kebutuhan dunia. Saking asyiknya ceramah, tahu-tahu sudah hampir jam setengah enam.

Yah, terpaksa kutinggal pulang. Kalau ceramah tarawikh kepanjangan sih oke saja, tapi kalau kuliah subuh kepanjangan, jalan tolnya udah macet tuh. He..he..he.... pertanda masih mementingkan kehidupan dunia ya...

Untuk yang ini aku harus tersenyum [agak] kecut nih. Sebegitu pentingkah acara ke kantor, sehingga aku meninggalkan ceramah subuh itu?

Bila mementingkan kehidupan akhirat, mungkin harus didengarkan tuh ceramah subuhnya. Siapa tahu, meski selesainya agak siangan, tapi Tuhan memerintahkan agar jalan tol Cikampek Jakarta tidak usah macet dulu hari itu.

BTW sunatullahnya, kalau berangkat pagi itu relatif lebih sepi dibanding berangkat agak siangan.

So..... milih sunatullah atau ndengerin ustadz ceramah dan kesiangan (dengan harapan Tuhan memerintahkan jalan tolnya tidak macet)....????

Salam

Selasa, Agustus 19, 2008

MAti Lampu Ketika Mandi

Ketika sedang asyik mandi, tiba-tiba lampu kamar mandi mati. Aku jadi inget dengan cerita lampu mati yang tadi siang diceritain oleh direkturku.

Tersebutlah sebuah keluarga yang pada suatu malem dapat giliran pemadaman listrik oleh PLN. Meskipun sudah diberitahu, tetapi ketika akhirnya listrik padam betul (kadang sudah diberitahu ada pemadaman tapi lampu tetep nyala juga) munculah kejengkelan dari sang istri.

Dengan bersungut-sungut dia memerintahkan dihidupkan genset dan mengumpulkan semua anggota keluarganya untuk masuk di suatu kamar. Di kamar itulah listrik dari genset dialirkan, sehingga perangkat elektronik khusus di ruangan itu bisa berfungsi dengan baik.

Sang suami dengan tetap tenang, menyelesaikan bacaannya, anak-anak nonton TV dengan hembusan angin dari AC yang sejuk banget. Sementara itu, sang istri masih tetap bersungut-sungut dan sesekali menengok keluar rumah. Siapa tahu ada tetangga yang sudah hidup lampunya, sehingga dia juga bisa menghidupkan semua AC, semua TV, kulkas dsb.

Ketika akhirnya listrik menyala, sekitar jam 2-3 lewat tengah malam, maka barulah sang istri mengakhiri kejengkelannya dan tidur (entah nyenyak atau tidak ya).

Bagi sang istri kondisi itu dianggap sebagai kondisi yang sangat menjengkelkan, sehingga mulai jam 8 malem sampai jam 2-3 dini hari dia tersiksa oleh kejengkelannya sendiri.

Bagi sang suami, maka tidak ada hal yang perlu dipermasalahkan. Dia bisa membaca, anak-anak bisa nonton TV, minum air dingin juga masih bisa (tinggal ngambil di kulkas).

Begitulah suatu kondisi yang sama persis tetapi karena ditinjau dari perasaan (sudut pandang) yang berbeda, maka hasilnya jadi lain. Ini mirip dengan cerita Setengah Isi Setengah Kosong. Kita bisa bilang gelas yang berisi separonya dengan air dengan sebutan setengah isi, namun bisa juga dengan sebutan setengah kosong. Dua-duanya benar tetapi maknanya sangat berbeda.

Jadi kenapa aku pusing dengan lampu yang mati?

Akupun tetep saja menikmati mandiku dengan senyum yang terkembang. Selesai mandi, pakai baju dengan kondisi mati lampu tanpa terbalik. Ada kepuasan tersendiri ketika aku keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang utuh dan senyum yang terkembang.

Anakku yang tadinya mengira aku akan marah-marah (insya Allah dugaanku ini salah) ikut tersenyum melihat aku keluar kamar mandi dengan tetap tersenyum.

Ketika lampu akhirnya bisa dihidupkan kembali, akupun foto bersama LiLo untuk mengenang saat mati lampu yang tidak membuat hati sengsara.

Pelajaran hari ini :
1. Selalu baik sangka terhadap apapun yang menimpa kita. Yakinlah, Allah swt hanya akan memberi cobaan pada kita sejauh kita mampu menerimanya.
2. Kondisi yang kepepet, sering menimbulkan isnpirasi untuk melakukan "improvement". Pada waktu lampu hidup, kadang salah atau terbalik pakai kaos, tetapi ketika lampu mati malah pakaian dalam gak ada yang kebalik.

Salam.



Senin, Agustus 18, 2008

Pasutri Sampai MaTi




Pasutri sampai mati, begitu katanya kalau pingin hidup bahagia dan jauh dari stress. Dengan terpatrinya niat itu dalam hati, maka energi positif kita akan membuat kehidupan sehari-hari kita menjadi lebih enak dinikmati, karena sudah nggak ada niatan lagi untuk nyari cewek lain.

Kalau kebetulan lihat cewek cantik dan dia begitu bergairah mendekati kita, maka energi positif dari suara hati akan menjadi tameng paling kokoh untuk menanggulangi serangan itu.

Apa pasti berhasil?

Tergantung situasinya tentunya, tapi bila energi positif itu terus kita pupuk dengan baik, melalui kehidupan sehari-hari yang sehat dengan senyum yang selalu mengembang, maka bukan tidak mungkin kalau tameng yang kita buat sudah lebih dari cukup untuk menanggulangi cewek dengan segala bentuk dan serangannya.

Waktu ngobrol sama Itoel dan Cicil (dua staf cewekku), kita bahas tentang tayangan di salah satu TV yang isinya ngetest seberapa besar cinta pasangan atau seberapa besar niat selingkuh dari pasangannya, maka muncul ide kreatif dari mereka.

Kita pura-pura selingkuh dan dapat honor dari televisi, abis itu ya baikan lagi. Kan dua-duanya dapet honor, jadi lumayan bisa buat beliin bakso kawan-kawan.

He..he..he... stafku memang sering berpikir dengan otak kanan, sehingga banyak ide kreatif yang muncul dari mereka.

Ada lagi pendapat yang mengatakan, bahwa pasutri itu biarpun awalnya berbeda wajah, tetapi dengan bersatunya mereka selama beberapa tahun akan membuat wajah mereka akhirnya menjadi mirip.

Benarkah begitu?

Aku jadi pingin menyimak fotoku pada tahun 1991 dan tahun 2008. 17 tahun perjalanan cinta ini apakah telah membuat wajahku sama dengan istriku?

So, pasutri sampai mati perlu terus dipupuk bila ingin punya wajah yangkembar (siam). Selamat menyayangi pasangan kita masing-masing. Selamat selalu memberi sedekah pada pasangannya masing-masing, minimal dengan seulas senyum (dua centi ke kanan dan dua centi ke kiri - simetris).

Semoga rumah kita menjadi surga kita.
AMin.

Kamis, Agustus 14, 2008

Kehangatan Istri


Apa sih enaknya naik angkot 59? Bukankah lebih enak naik mobil sendiri? Berangkat bisa sesukanya, tidak perlu ngetem dan perjalanan lebih tertentu waktunya.

Naik angkot itu, yang pertama ditinjau dari aspek K3, sangat tidak manusiawi. Sudah duduknyua empet-empetan, gak ada ruang gerak sedikitpun, masih ditambah "aroma" yang berwarna warni (terutama aroma ketika pulang kerja), belum lagi kalau ada insiden. Dalam kondisi normal saja, mau keluar susahnya bukan main. Apalagi kalau kondisi berebutan, gak kebayang deh...

Yang kedua, kalau pas dapet sopir yang "letoy" bin "gokil", wah rasanya gak nyampe-nyampe ke cawang deh. Udah gitu badan ini seperti masuk mixer, dikocok-kocok sampai mual-mual.

Kalau dapet sopir yang baik sih, enak. Dia pandai memilih jalur yang tidak padat. Minimal memilih lajur yang paling tidak padat dibanding lajur yang padat.

Saat masuk tol, normalnya ambil lajur kanan. Kalau kurang ajar baru ambil lajur kiri di bahu jalan (ini cepat tapi bikin deg-degan). Kalau sempat dihentikan patroli, maka kecepatan yang diinginkan tetapi kelambatan yang didapat.

Masuk Bekasi barat, paling aman ambil lajur paling kiri (bukan bahu jalan). Jadi aman dari polisi dan begitu antri di pembayaran tol, sudah ada di jalur yang paling lancar.

Untuk menghilangkan aroma tubuh orang lain yang biasanya sangat "wangi" sehabis bekerja, maka jalan satu-satunya ya mencoba tidur nyenyak sepanjang perjalanan. Bila memungkinkan setel musik pakai headphone, atau pakai ilmu yoga (tarik nafas, tahan 4 hitungan, keluarkan lagi, dst).

Lalu dimana kelebihan angkot 59 dibanding naik mobil sendiri. Jawabnya, bisa banyak. Soalnya larinya bisa sangat subyektif.

Bagiku, dengan naik angkot 59, maka aku bisa pulang bareng istriku (kalau istriku pas ke kota). Minimal bisa antar jemput, dari rumah ke terminal 59.

Saat diantar ke terminal 59 atau dijemput di seputaran plaza JB, maka itu adalah saat aku bisa merasakan kehangatan cinta seorang istri pada suaminya. Suatu hal yang kadang langka.

Tadi malem, aku dijemput ama istri dan LiLo di depan arena pentas lumba-lumba. Dibelikan kerak telor lagi. Wah nikmat benar punya istri yang begitu setia. Ini mungkin yang disebut baiti janati, rumahku sorgaku.

Semoga keluargaku menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rohmah.
Amin.

Sabtu, Agustus 09, 2008

MuBadZiR

“......sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan. Dan setan itu sangat ingkar kepada tuhannya” =Surat al-Isra’ (17) ayat ke 27=

Lalu?

Bagaimana dengan anda? Apakah ada hal-hal yang mubadzir di sekeliling anda? He..he..he... gak usah jauh-jauh, aku mestinya yang harus bertanya pada diriku sendiri,
"jangan-jangan banyak barang mubadzir yang berada di sekelilingku."

Oke, aku mulai motret saja satu demi satu.


ini sepeda gembos yang berbulan-bulan nggak dipakai

rantainya saja dibiarkan terbengkalai berbulan-bulan

malah dijadikan tempat menjemur "keset"

nasi basi yang nggak sempat kemakan, karena kebanyakan masak
kue enak yang nggak kemakan, padahal ada yang pingin ngabisin

mau minum susu aja sampai tumpah-tumpah

sup yang belum kesentuh, tapi sudah basi

Ihhh, capek deh negliat diri sendiri yang masih banyak kekurangannya. Masih banyak yang belum kufoto, dan semoga foto-foto ini mampu menjadi pendorong semangatku untuk terus berbenah hati agar selalu dekat denganNya.

Masih banyak kekuranganku dan aku harus makin fokus pada keluargaku, kalau ingin keluargaku jauh dari api neraka.

ya Tuhan yang maha suci, segala puji bagiMu, Tuhan yang Maha Besar

ya Tuhan aku hanyalah hambaMu yang masih lemah dan penuh dosa, ampunilah aku, ampunilah kedua orang tuaku, ampunilah keluargaku

sayangi kedua orang tuaku seperti mereka menyayangiku, ketika aku kecil

ya Tuhan, tunjukkanlah yang benar adalah benar dan berikanlah kekuatan padaku untuk melaksanakannya.

tunjukkanlah yang salah adalah salah dan berikanlah kekuatan padaku untuk menjauhinya

amin

Jumat, Agustus 08, 2008

(beda) Tabrakan di MEdan - Yogya dan Cikarang


Baru asyik menikmati keruwetan jalan, setelah tadi menikmati kelancaran jalan tol. tiba-tiba terdengar suara keras dan bantingan di bagian belakang mobil.

"GUBRAK..!!!"

Mobil yang kunaiki terdorong sedikit ke depan. Kulihat orang-orang di sekeliling pada ngelihat arah jalan raya.

Wah, seseorang telah menabrakku nih. Lha wong sudah hati-hati, kok ya masih ada yang menabrakku dari belakang. Apalagi jalan dari bunderan Jababeka ke arah pintu masuk perumahan Cikarang Baru kan padet, kok ya masih ada yang bisa ngebut. Sampai keras begitu suaranya.

Akupun ngidupin lampu sign dan menepi ke kiri. Udah mau maghrib nih, saat berbuka puasa sudah dekat, tapi malah berhenti dekat masjid untuk ngurusin tabrakan ini. Semoga gak ada apa-apa deh (AMin)

Kulihat motor yang menabrakku hancur bagian depannya. Spedo meternya jatuh dan motornya terpaksa diseret oleh beberapa orang ke tepi jalan.

Pengendaranya masih pakai helm "full face". Pengalamanku tabrakan di Medan, aku tidak boleh langsung minta maaf, soalnya di Medan kalau minta maaf pasti langsung kena biaya tabrakan, siapapun yang salah.

Beda banget dengan di Yogya, dimana siapapun yang salah pasti pada langsung duluan meminta maaf.

Kudekati penabrakku dan kulihat dia sedang berusaha membuka helmnya. Badannya sebesar aku cuma potongannya lebih kekar.

Rupanya dia orang yang tinggal atau kerja di lokasi tabrakan itu, sehingga yang pada mengerumuninya adalah para teman-temannya.

Alhamdulillah, Dia yang minta maaf duluan. Jadi aman deh. Akupun nggak nuntut plat nomor mobilku yang penyok.

"Ada apa mas? Remnya blonk atau gimana?", kataku basa basi

"Kaget bang. Nggak apa-apa kok", kata dia.

Kutepuk pundaknya sambil tersenyum dan akupun ngeloyor pulang.

Udah maghrib tuh... (kita cari aja hikmah dari kejadian ini dulu).

Sampai di rumah, kufoto bagian mobil yang kena tabrak motor. Plat nomor aja yang jadi tidak rata, tapi selebihnya gak ada apa-apa. Besok biar sopirku memeriksa lebih teliti.

Sabtu, Agustus 02, 2008

Lupa Berhenti Nulis

Tadinya aku sudah nyiapkan beberapa tulisan untuk dimuat pada hari ini di blogdetik, beberapa hari sebelum acara ini berlangsung.

Namun rasanya nggak fair kala aku hanya melakukan posting di hari ini, sedangkan nulisnya sudah beberapa hari lalu.

Jadi akhirnya kuputuskan untuk menulis apa saja di hari ini untuk ikut mensuksskan acara pemecahan rekor ini. Tentu saja dengan tetap mengedepankan kesehatan mata ini. Jangan sampai gara-gara ingin mecahkan rekor penulisan blog terbanyak malah mata jadi pecah alias sakit mata.

Pertolongan Tuhan akhirnya datang juga. Ketika sedang asyik menulis, tiba-tiba datang seorang teman yang ngajak ngobrol ngalor ngidul. Jadi sengaja maupun nggak sengaja aku berhenti nulis dan ikut “ngombyongi” bicara ngalor ngidul juga.

He..he..he… begitulah kalau kita merencanakan dan Tuhan yang nantinya akan menentukan.

Bertahun-tahun kucoba memahami tentang rencana Tuhan dan rencanaku. Bagaimana caranya bisa mengambil hikmah dari setiap rencana yang berbeda itu.

Akhirnya, kucoba mengakhiri doa yang kupanjatkan pada Tuhan dengan tambah doa seperti ini.

“Ya Tuhan semoga doaku ini sama dengan rencanaMu. Amin”

Mau internet sehat?

Tinggal berdoa saja semoga 2 jam setelah ngetik bisa berhenti ngetik dan tidak melihat layar selama beberapa menit.

Begitulah, rencanaku hari ini ternyata sama dengan rencana Tuhan, sehingga biarpun aku lupa berhenti menulis, tetapi Tuhan telah mengirimkan temanku untuk mengajak ngobrol dan berhentilah tulisanku.

Maha Besar Allah dengan Kuasanya.

Sabtu, Juli 26, 2008

Kesehatan


Sering kita dengar tentang 5 sebelum 5 :
  1. Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
  2. Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
  3. Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
  4. Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.
  5. Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu".


Kalau di Exxon Mobil kita kenal juga 5x5 step back

Gini bunyinya :

It is based on the principle of ‘ENGAGING THE MIND BEFORE THE HANDS’ by:
  1. Stepping back 5 paces from the job
  2. Investing 5 minutes (nominal) to step through the job in your mind and identify plans to control hazards before starting the job
Dua hal di atas memang berbeda, tapi kuambil benang merahnya saja, yaitu bagaimana kita memanfaatkan kondisi yang kita punyai agar terhindar dari kondisi yang tidak kita inginkan atau sebelum kondisi yang tidak kita inginkan itu muncul mari kita manfaatkan kondisi terbaik kita seefisien dan seefektif mungkin.

Hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun ini (routine medical check-up) gak beda jauh dengan tahun-tahun lalu. Masih ada virus hepatitis B, batu di empedu juga masih belum ilang, asam urat sudah berkurang, kolesterol tetap terjaga, begitulah kondisi kesehatanku yang terus kusyukuri.

Di umur menjelang 50 tahun ini, aku ternyata sudah banyak dikaruniai anugerah oleh Sang Maha Pencipta.

Aku masih bisa ngeblog, masih bisa melakukan apa saja, masih bisa main futsal, tenis dan hal-hal lain yang mungkin akan sulit dilakukan bila kondisi kesehatanku tidak seperti sekarang.

Masa mudaku memang sudah pergi, tapi aku masih bisa "gojeg", bermain ala ABG dengan anak-anakku.

Masa luangku semenjak aku di Jakarta ini memang makin berkurang, tetapi aku juga masih sempat jalan-jalan pagi dengan keluarga, malem masih sempat kutak kutik kompie. Masih sempat nonton Indonesian Idol bareng anak istri tercinta.

Kondisi keuanganku saat ini, memang sedang tidak sebaik dulu, tetapi justru dalam kondisi seperti ini, aku menemukan hal yang lebih berharga dari pada materi yang "fana", yaitu kehangatan cinta keluarga.

Aku yang telah melakukan segala daya upaya untuk mendidik anak mbarepku dan selalu merasa belum berhasil, ternyata anak mbarepku (mungkin dari bacaan komiknya ataupun film yang dia tonton) malah sudah tumbuh menjadi remaja cilik yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan adik-adiknya.

Sungguh Allah telah menggerakkan hati anakku, sehingga dia dapat mejadi seperti saat ini. Anak nomor duaku juga gak kalah hebatnya, demikian juga anak bungsu. Mereka telah menjadi permata dalam keluargaku. Mereka sanggup menjadi nasihat saat orang tuanya kepleset melakukan hal-hal yang kurang sesuai.

Saat ini, mumpung masih belum dipanggil Tuhan, maka aku mengajak diriku sendiri untuk mempersiapkan diri agar saat dipanggil nanti, aku sudah lebih siap dari pada saat ini.

Semoga.
Amin.

Kamis, Juli 24, 2008

LiLo ESQ


Sabtu ini, 26 Juli 2008, LiLo akan ikut ESQ Kids. Wah, dia seneng banget tuh. Aku sudah ndaftar ke Bu Nur, tapi sampai hari ini belum sempat mbayar. Agak susah ya kalau soal mbayar mbayar.

Harapan apa yang kupasang buat LiLo?

Kita lihat dulu selebaran materi dari ESQ dibawah ini.



  1. Star Principle; Allah tempat bergantung

  2. Angel Principle; Malaikat mencatat semua perbuatan

  3. Leadership Principle; Nabi Muhammad SAW sebagai idola

  4. Learning Principle; Belajar dan Memperbaiki diri sesuai dengan surat Al Fatihah

  5. Vision Principle; Allah tujuan dan cita-cita akhir

  6. Well Organized Principle; Ikhlas menerima apapun

  7. Mission Statement; Aku adalah Wakil Allah

  8. Character Building; Mengapa Sholat?

  9. Self Controlling; Perangi Hawa Nafsu

  10. Strategic Collaboration; Ayo Bangun Kebersamaan

  11. Toatal Action; (selalu) Lakukan Yang Terbaik

Jadi harapanku adalah :



  1. Semoga dengan ikut pelatihan ESQ ini, maka Lilo makin mengenal dirinya, mengenal Tuhan (yangmenciptakanLiLo)

  2. Makin mengenal sifat-sifat baik yang ada pada dirinya

  3. Menyayangi orang yang ada di sekitarnya, sebagai bukti kecintaan pada Allah swt.

  4. Mengenal dan memahami Ihsan, Iman dan Islam

  5. Menerapkan suara hatinya dengan sebaik-baiknya

Begitulah harapanku.


Semoga sesuai dengan rencana Allah swt.


Amin.

Etika Berkendara (2)



Pagi tadi aku dikejar-kejar oleh dua mobil yang melaju sangat kencang (berarti aku juga kencang donk..!:-).

Aku mungkin kencang, tapi mungkin juga tidak. Soalnya aku mencoba mempraktekkan ilmu dari ASTRA, yaitu selalu mencoba untuk menggunakan momen tertinggi.

Contoh, data teknis pada manual book tertulis torque maximum: 200Nm/3750rpm. Ini berarti momen tertinggi sebesar 200Nm terjadi pada saat mesin berputar sebanyak 3750 per menit.

Pada contoh di atas, maka sebaiknya kita melakukan perpindahan gigi ketika rpm menunjukkan kisaran angka 3750. Angka RPM dapat dilihat di tachometer yang berada pada dashboard mobil.


Begitu kata Astra

Yang bikin jengkel adalah mobil di belakangku itu selalu ngasih lampu dim yang terang banget. Padahal di depanku persis adalah konvoi kendaraan gedhe-gedhe (BUS, truk, dkk). Akupun mulai pasang senyum (lagi) dan terus gunakan ilmu sopir angkot,"cueek beibeh". Untung senyum coba kalau jengkelnya diterusin, bisa nyampe kantor masih manyun tuh.

Saat ada kesempatan menyalip, maka akupun langsung tancep gas dan terus melaju jauh meninggalkan dua mobil itu.

Namun beberapa menit kemudian, ketika aku kembali tertahan oleh konvoi di depanku, mereka sudah muncul kembali di belakangku dan kembali memberi sinyal yang sangat menyilaukan. Kalau memungkinkan, mungkin mobil mereka maunya bisa ngelompati mobilku. Mau nangkring kayak foto mobil numpuk di thailand itu 'kali.

Toyota Kijang dan Sedan di belakangku itu lampunya memang luar biasa kuatnya (atau sudah di modif 'kali). Ini bukan iklan Toyota, tapi memang begitulah kondisi lampunya.

Apa mereka nggak mikir BBM ya? Cara ngebut yang seperti mereka itu jelas-jelas memboroskan BBM. Kata pakar penghasil produk penghemat BBM, cara mengendarai mobil seperti itu membuat alat penghemat BBM yang dipasang tidak akan berfungsi baik.

Udah gitu remnya juga harus bekerja keras. Wah, benar-benar pemborosan tuh.

BTW memang begitulah Indosinia ini (bukan Indonesia lho). Saat dibilang masih dalam krisis, ongkos naik haji terus naik ternyata peminatnya masih terus naik. Transaksi yang terjadi di Pameran mobil juga terus naik.

Jadi dimana krisisnya?

Mungkin mereka baru krisis di hatinya masing-masing. Gak lagi bisa lihat penderitaan sesama. Yang dikejar hanyalah kebahagiaan semu. Kesenangan yang hanya sementara.

Begitukah?




source

Selasa, Juli 22, 2008

ImAm CiLiK

Akhirnya aku berhasil mengabadikan saat LiLo menjadi imam bagi kakaknya. Aku heran dengan model sholatnya LiLo ini.

Saat dia jadi makmum kayaknya dia pingin cepet sholatnya selesai, apalagi kalau dia sholat sendiri, wah .... kayak sudah apal luar kepala. Bat bet, langsung duduk tahiyat akhir.

Saat LiLo menjadi imam, maka bacaan fatihahnya terdengar tartil dan demikian juga saat mbaca surat. 

Sedangkan saat membaca tahiyat, terlihat bibirnya bergerak-gerak perlahan dan bacaan tahiyat itu diselesaikan jauh lebih lama dibanding saat dibacanya dalam sholat sendiri.


Di umur yang makin bertambah ini, maka kebahagiaan yang paling enak dirasakan adalah melihat anak-anak yang makin mandiri dan makin bertaqwa padaNya.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah swt. Semoga kami semua dikaruniai anugerah sebagai makhluk yang pandai bersyuklur.

Amin.


PeNcURi (2)


Tanggal 9 Juli 2008 ada sms dari pak Anwar (RT di kompleks Montana). Isinya begini :

“Kmrn ada kejadian perampokan dan perkosaan di Tropicana,info ini disampaikan sbg antisipasi agar tdk terjadi di komplek kita .Tks,Anwar”.

Aku jadi lebih waspada, soalnya beberapa hari sebelumnya tembok setinggi 3 meter yang mengelilingi halaman belakangku ada salah satu sisinya yang runtuh (begitulah rumah kontraktor alias kuli bangunan malah nggak bener mbuatnya).

Pintu belakang, antara ruang setrikaan denga ruang makan sejak saat itu selalu dikunci. Biasanya sih dibiarkan terbuka, soalnya sangat “pedhe” dengan ketinggian temboknya.

Minggu lalu, terjadi pencurian di Jl Puspita VII No. 24 (selang dua rumah dari rumahku), yang dicuri (setahuku) hanya Tabung Gas.

Tadi pagi, menjelang subuh, akhirnya pencuri itu masuk rumahku. Mereka tetep naik tembok setinggi 3 meter itu dan tidak naik tembok yang sudah rubuh. 

Kebetulan malam ini semua lampu dimatikan (hemat listrik?!-) dan kebetulan juga aku sedang install windows vista di komputer anak-anak. Lebih kebetulan lagi aku ketiduran nginstallnya, sehingga komputer nyala tapi dalam kondisi siap menerima perintah “lanjutan” untuk menyelesaikan proses instalasi windows.

Yang paling kebetulan, aku tadi malem masang lampu di ruang komputer itu, sehingga tangga portabel yang biasanya ada di halaman belakang tak masukin dan lupa belum tak keluarin lagi.

Banyak sekali kebetulan malam tadi.

Mungkin dengan suasana seperti itu, sang “dangil” (maling) jadi was-was,”jangan-jangan yang nginstall komputer sedang di kamar mandi dan sebentar lagi memergoki mereka”.

Sudah begitu mereka mungkin melihat teras belakang gak ada barang yang bisa dicuri. Adanya cuma setrikaan, mesin jahit, mesin cuci, sepeda tandem, sound system (ini pasti dia nggak tahu karena gelap) dan AC. Semuanya tergolong kelas berat (mbawanya), jadi mungkin dia mengurungkan niatnya dan pindah ke rumah yang lain (yang ada lampunya ‘kali).

Apalagi dia lihat ada kandang besar di teras belakang. Ngeri kali dia lihat Satpam kita Ayuko, kucing Persia yang manja banget. Ayuko emang sok keren, padahal malesnya minta ampun deh....


Begitulah akhirnya ketika aku dibangunkan satpam dan melihat para “dangil” itu, maka gak ada barangku yang mereka ambil. Begitu juga barang di rumah tetanggaku nggak mereka ambil (sudah keburu ketangkep sih..!:-)

Di jalan, saat menuju kantor, aku mendapat SMS dari pak Anwar, RT Montana. Bunyinya begini :

“Berita Pagi,tadi jam 4 dini hari telah ditangkap 2 org pencuri yg masuk ke Rmh Bp.Ari Kurnia Puspita 7 no.12 lewat tembok blkng.Penangkapan tsb atas kerja sama Satpam Montana,Satpam Mekar Indah dan Petugas Patroli Polres Bks.Kini pencuri sdh dbw ke Polres Bks.Tks-Anwar”.

He..he..he... namaku nggak disebut di berita itu. Jadi kubalas SMS itu dengan ucapan terima kasih atas atensinya terhadap warganya dan kutambahin sedikit tentang prosesi penangkapan maling, termasuk ketika mereka sempat masuk ke rumahku sebelum masuk ke rumah pak Ari Kurnia.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt yang masih melindungi keluargaku dari para “dangil” (yang masih muda-muda, kurus-kurus dan kecil-kecil).

Semoga Allah memberi jalan terbaik bagi kita semua.
Amin.



Foto : Satpam Ayuko (atas) dan Tembok yang runtuh (bawah)

Senin, Juli 21, 2008

Kiai DzarKhoNi

Waktu diadakan pertemuan antara Serikat Pekerja dengan jajaran Direksi, aku (sebagai SekJend) menyampaikan satu saran di akhir pertemuan.

Intinya, untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat lebih bersaing pada kondisi bisnis eksternal yang begitu “kacau balau” di medio tahun 2008 ini, maka yang diperlukan adalah KETELADANAN (dalam “Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excelent” masuk kategori 1 “Kepemimpinan”).

Pengalaman menunjukkan bahwa perusahaan besar yang sukses, biasanya dipimpin oleh para pemimpin senior yang selalu menunjukkan komitmennya terhadap apa yang dia ucapkan. Mereka tidak hanya sekedar “ngomong” tapi ikut terlibat dan memberi contoh bagaimana komitmen itu dijalankan.

Di hadapan Direksi, aku berdoa semoga kami -Karyawan atau pekerja- dapat menunjukkan contoh bahwa karyawan bisa menjadi pekerja yang baik dan demikian juga, semoga, Senior Manager dapat menunjukkan contoh yang baik sebagai pemimpin senior korporat.

Semua peserta rapat sepakat dengan moto Ki Hadjar Dewantoro,”Ing ngarso sun tulodo, ing madya mbangun karso, tut wuri handayani”.

Setelah selesai rapat, aku jadi bertanya-tanya pada diriku sendiri.

Segampang itukah resep untuk maju dengan karya bermutu? Jangan-jangan aku ini hanya penganut mahzab Kiai Dzarkhoni (iso ujar gak iso nglakoni), yang hanya pinter ngomong tapi nggak pandai melaksanakannya (No Action Talk Only alias NATO!:-).

Sehabis acara itu, siangnya aku duduk semeja dengan Direktur SDM, dalam acara “Knowledge Sharing”.

Pak Direktur SDM memberi wejangan tentang perlunya perubahan (menuju kebaikan), yaitu dengan ilmunya A’a Gym (yang saat ini aktif mengisi diskusi sehabis subuh di Radio Delta FM) ;
a. Mulai dari diri sendiri
b. Mulai dari yang kecil-kecil dan
c. Mulai saat ini

Ini juga rumus yang sangat sederhana untuk berubah menuju kebaikan.

Jadi sebegitu sederhanakah untuk berubah menjadi yang terbaik? Apakah hanya rumus-rumus sederhana itu saja yang perlu kita perhatikan dan kita nanti akan langsung menjadi yang terbaik?

Buku The Secret (Rhonda Byrne) atau Quantum Iklhas (Erbe Sentanu) mengajarkan kita bahwa untuk menjadi sukses, berhasil, bahagia, atau apapun yang kita inginkan, kuncinya hanya niat dan menyelaraskan kehidupan kita dengan niat itu. Selesai !

Semesta alam yang akan mewujudkan keinginan itu, seperti jin lampu aladin yang selalu siap menerima perintah dan melaksanakan perintah itu.

Jadi kalau malu disebut sebagai penganut mahzab Kiai Dzarkhoni, maka aku harus tidak malu untuk mengajak diriku sendiri dan semua yang mau kuajak untuk menyelaraskan suara hati dengan tindakan nyata.

Insya Allah berhasil. Amin.

Sabtu, Juli 19, 2008

nGanGGuR


Aku paling nggak senang kalau sedang menganggur. Anjuran yang klise adalah, jangan menganggur kala sendiri dan jangan sendiri kalau menganggur. Enak ditulis tapi dilaksanakan sering susah, kalah oleh malas dan capek.

Sepeda “onthel” yang dulu setia menemaniku berolah raga di Surabaya, udah lama sekali nganggur. Bannya udah “nggembos” dan kemarin mau dijual saja sama istriku. Ada rasa sayang namun ada nuansa “mubadzir” di situ. Maunya sih kalau dijual sama teman saja, atau dipinjamkan saja daripada nganggur di rumah.

Sepeda gunung itu nggak sendirian nganggur, disampingnya ada motor matic yang juga udah lama nggak dipakai. Rumus motor matic kalau nggak dipakai ya pasti rusak (accunya), sehingga makin males makainya. Musti di”charge” dulu baterinya dan perlu waktu yang lamaaa banget untuk membuat motor matic itu bisa digunakan lagi. Akibatnya, motor matic itu makin merana tanpa tugas.

Dulu, bapakku suka memberi nasihat tentang perlunya bersyukur saat kita mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai orang lain. Apalagi kalau sesuatu yang kita miliki itu tidak kita gunakan dan diperlukan oleh orang lain. Kayaknya sepeda ini lebih dieperlukan oleh orang lain daripada oleh keluargaku.

Saat ini hobi olah raga hari minggu memang sering kalah oleh tontonan tivi, apalagi acara sepedaan. Wah udah makin jauh dari kehidupan keluarga. Mending LiLo masih setia menemaniku olah raga jalan pagi , kakak-kakaknya udah punya kegiatan lain yang lebih menarik.

Semoga aku ditunjukkan jalan terbaik untuk mengurusi sepeda ini.
Amin.

Rabu, Juli 16, 2008

Kunci Mobil Patah



Pulang kantor sesuai jam kerja dan pas maghrib sampai di rumah. Seperti biasa, anak-anak pada mbukain pagar dan "toss" satu demi satu. Kalau aku bawa mobil, biasanya LiLo langsung masuk ke mobil dan ikut sampai aku memarkir mobil. Kalau aku naik ojek, biasanya LiLo "nyengklak" ke pundakku begitu aku ngucapin salam ke dalam rumah.


Hari ini aku bawa mobil dan ketika mesin mobil tak matiin kemudian kunci tak tekan-puter berlawanan jarum jam- ternyata yang tercabut cuma kepala kuncinya saja. Anak kuncinya masih ada di dalam "sarangnya".


He..he..he... mau marah sama siapa ya? Lebih baik senyum aja, toh anak-anak sudah keheranan lihat kunci yang masih nempel di "sarangnya", kalau aku marahan malah suasana jadi gak sesuai harapan.


Berbagai cara kucoba untuk melepas anak kunci yang masih nyangkut itu tetapi gagal, akhirnya aku sholat maghrib dan malem itu kuserahkan penjagaan mobil itu pada kemampuan kunci pagar halamanku. Semoga Tuhan ikut menugaskan malaikatnya untuk menjaga mobil yang kondisi pintunya terbuka dan ada kunci mobil di dalemnya.


Paginya, alhamdulillah, semua selamat gak kurang suatu apa. Tinggal nyuruh driver untuk memperbaiki kunci.


Pelajaran hari ini, kalau lihat kunci sudah terlihat "lecek" segera diperbaiki atau diremajakan. Gunakan senyum untuk menyelesaikan semua masalah.



Salam