Senin, November 30, 2009

Ramaikan Kontes Bekasi Peduli Aids

Teman-teman BeBlog saat ini begitu antusias untuk mengadakan acara kontes Bekasi Peduli Aids Akupun tergerak untuk ikut mendukung acara ini.

Ini mungkin adalah sebuah kesadaran yang terlambat, tetapi bukankah lebih baik terlambat daripada tidak. Akan lebih baik kalau di dunia ini tidak ada yang kena AIDS dan itu bisa terlaksana kalau kita semua tanpa kecuali ikut peduli akan AIDS.

Mari kita ucapkan "Selamat Menikmati Dunia Tanpa Aids"

Peduli Aids 2009

"Hentikan Penyebaran AIDS di Wilayah Bekasi dan Blogger siap menjadi DUTA AIDS"

Salam sukses buat Blogegr Bekasi !

Sabtu, November 28, 2009

Nenek Tua Yang Hangat


Seorang nenek tua dikenal sebagai penabung rutin oleh seorang pegawai Bank yang masih muda. Tiap bulan nenek itu menabung uang dengan jumlah yang sangat kecil, tetapi tidak membuatnya malu dengan penabung yang nilainya besar. 

Sampai akhirnya nenek itu datang untuk menarik tabungannya.

"Kenapa ditarik Nek, kan jumlahnya masih sangat kecil?", kata pegawai Bank itu.

"Iya nak, aku perlu semua uang ini sekarang"

"Ooo...memang nya ada kebutuhan yang sangat mendesak Nek?"

"Benar nak, saat ini aku butuh semua kekayaanku ..."

"Memang untuk apa Nek, kok sampai sebegitu pentingnya?" 

"Aku mau beli hewan Qurban nak, tahun ini aku harus berqurban. Sudah tiga tahun aku menabung dan sudah cukup rasanya untuk membeli seekor hewan Qurban yang paling bagus"

Pegawai Bank itu terpana tak bisa bicara. Tubuhnya tiba-tiba bergetar dan akhirnya dipegangnya nenek itu sambil berkata, "Nek, aku ini masih muda dan kolesterolku tinggi, tetapi katakan dimana Nenek akan menyembelih hewan itu. Aku akan kesana untuk memakannya, ada bau surga disitu..."

Tak terasa air mataku meleleh dan meskipun sudah kukejab-kejabkan mata ini tapi air mata itu terus meluncur dan mengucur membasahi pipiku.

Khatib telah berhasil menceritakan sebuah kisah yang sangat menyentuhku. Ini adalah sholat Iedul Qurban yang paling berkesan bagiku.


Banyak hal yang berbeda dibanding sholat Ied yang biasa kulakukan bersama keluargaku. Kucoba catat beberapa hal yang berbeda itu :

1. Pelaksanaan sholat Ied ini cukup pagi, surat yang dibaca imam sangat pendek dan isi khotbah yang sangat padat dan singkat. Kelihatannya in isesuai dengan anjuran seperti yang pernah kudengar dari seorang ustadz.

Berbeda dengan sholat Iedul Fithri yang dilaksanakan lebih siang, surat yang juga lebih panjang dan khutbah yang juga lebih panjang, maka memang begitulah perbedaan antara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Sebelum sholat Idul Fitri kita disunahkan untuk membatalkan puasa dengan makan atau minum dan sholat Idul Fitri dibuat lebih siang agar kesempatan untuk menunaikan zakat fitrah juga lebih panjang.

Sementara itu sebelum sholat Idul Adha disunahkan untuk jangan makan atau minum dulu, setelah sholat barulah boleh makan dan minum. Kemudian dilanjutkan dengan acara memotong hewan Qurban setelah makan dan minum.

2. Isi khutbah yang sangat padat dan ringkas sanggup membuat air mataku mengalir pelan membasahi pipiku. Selain kisah nenek di atas, ada juga kisah hikmah tentang pelaksanaan Qurban yang dibawakan secara sedikit lebih berbeda dibanding yang sering dibawakan ratusan ustadz sebelumnya.

Ada nilai komunikasi yang dibangun antara Ibrahim AS dan Ismail AS di proses penyembelihan hewan Qurban. Itu adalah cerminan dari suatu keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Kunci keberhasilan sebuah keluarga memang salah satunya ada di komunikasi dan Ibrahim AS serta Ismail AS telah menunjukkan contoh komunikasi yang sangat menyentuh.

3. Ini adalah pertama kalinya aku sholat Ied tanpa pasukan lengkap. Anakku Lulita masih belum ketahuan rimbanya. Mereka naik travel dari Yogya ke Cikarang dan pada jam itu mereka ketiduran sehingga tidak bisa dihubungi. Ketika akhirnya bisa dihubungi posisi mereka sudah lewat dari Cikarang, sementara penumpang lain protes karena harus balik lagi ke Cikarang.

In adalah latihan sabar yang kurang mulus kulalui. Aku bersyukur akhirnya bisa bersalaman dan saling memaafkan dengan sopir travel itu. Akhirnya memang kutunggui anakku di depan Resto Samikuring agar pak Sopir tidak usah terlalu lama kehilangan waktu karena harus berbalik dari Bekasi Timur ke Cikarang lagi.

Seusai sholat dan setelah seluruh anggot akeluargaku berkumpul, maka kebahagiaan sejati itupun mulai muncul kembali. Buah dari kesabaran mulai terlihat.

Kita sempatkan untuk berbagi cerita dan kuterima masukan dari anak-anakku. Alhamdulillah, anak-anak memang guru yang paling baik buat kita.

Mengapa kita sebut guru terbaik?

1. Anak kita tidak bodoh dan sudah menguasai ilmu hati nurani yang pernah kita berikan maupun yang pernah mereka dengar dari para ustadz, sehingga masukan mereka juga sangat sesuai dengan ajaran agama.

2. Selain Allah dan ortu kita, siapa lagi yang lebih cinta pada kita dan yang juga bisa kita percayai dalam memberi nasihat?

3. Bila masukan dari anak kita tidak sesuai dengan kaidah agama maupun kaidah hukum lainnya, maka saat itu sebuah pelajaran sangat berharga sudah kita terima. Masukan yang tidak sesuai itu bukan tidak mungkin adalah cerminan diri kita yang tidak kita sadari ternyata tidak sesuai dengan kaidah hukum manapun.

Alhamdulillah, hari ini keluargaku lengkap berkumpul. Semoga keluarga lain juga mendapat kebahagiaan yang indah di hari ini. Buat pak Amril yang anaknya sedang ada di rumah sakit, semoga diberi ketabahan dan anaknya segera sembuh kembali. Amin.

Buat teman-teman Beblog yang saat ini sedang melakukan kampanye Peduli Aids melalui lomba SEO Bekasi Peduli Aids, kudoakan mereka semua memenangkan kontes ini. Biar panitia yang bingung mikirin hadiahnya. Kebetulan aku jadi salah satu panitianya. Hehehe....

Inilah hari yang indah dan hari yang sangat membahagiakan.

Alhamdulillah.

+++


Lilo selalu punya gaya "khas" dalam mendengarkan ceramah.




Senin, November 23, 2009

Nonton Duel Tanpa Darah

"Mas LiLo mau nggak nonton Duel tanpa darah?"

"Apa itu? Siapa yang datang?"

"Ya yang biasa datang itu. Acaranya di Samikuring. Acara blogger latihan membuat blog"

"Andra datang enggak?"

"Gak tahu, tanya aja sendiri. Atau mau ikut ibu naik motor ke Samikuring juga, tapi agak siangan"

"Ikut bapak aja ..."

Akhirnya kami berdua meluncur menuju ke Samikuring dengan membawa beberapa buku bacaan, takutnya LiLo bosen kumpul-kumpul sama orang-orang yang jauh lebih dewasa dari dirinya.

Ternyata yang dibawa malah gak sempat dibaca. Begitu sampai di Samikuring, Lilo sudah disambut "geng"-nya. Ada anaknya pak Ceppi dan anaknya pak Amril yang sudah lebih dulu datang.

Asyiklah mereka bertiga bermain di satu ruang VIP, pas di sebelah belakang panggung Duel Maut Joomla vs Blogger.

Siangnya ibunya Lilo baru ikut bergabung di acara ini. Misi ibunya Lilo sedikit berbeda dengan misi anaknya. Selain jualan kalung Biofirion, ibunya Lilo juga menawarkan paket "Cara Cepat Menulis Buku" Metode 12 PAS.

Inilah paket lanjutan buat para peserta pelatihan blog ini. Di ajang workshop "Cara Cepat Menulis Buku" [CCMB] metode 12 PAS ini, para blogger akan diberi ilmu tentang hal-hal sebagai berikut :

1. Dasar-dasar Penulisan Buku
2. Menghancurkan blocking mental
3. Mengenal Industri Buku danPenerbit
4. Cara Menembus Penerbit
5. Menemukan Ide Sesuai Selera Pasar
6. Merancang Kerangka Tulisan
7. Mengenal METODE penulisan 12 PAS

Lalu apa yang didapat oleh peserta workshop ini?

1.Memperoleh sertifikat [ini tentu berguna bagi dosen atau guru]
2. Mendapatkan materi dalam bentuk CD tentang industri penulisan.
3. EBOOK tentang penulisan, novel dan skenario
4. Diskon 20% kelas intensif kursus menulis di Sekolah Menulis Kre@tif Indonesia
5. Makan siang dan coffe break [pastilah !:-)]

Layanan purna workshop yang didapat antara lain :
1. Masuk milist para penulis
2. Dikenalkan ke penerbit terkemuka
3. Konsultasi seumur hidup [konsultannya]

Hehehe... ini malah jadi iklan Sekolah Menulis Kre@tif. Gak papalah ini kan suatu kegiatan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin mulai berbisnis melalui kegiatan tulis menulis.


Berduel sendiri sesama blogger cilik [foto oleh mas Wawan]
...
..
.

Minggu, November 22, 2009

Teman-teman eSHaPe

Senangnya hati ini ketika akhirnya berhasil mengumpulkan teman-teman meskipun hanya terbatas dalam dunia maya.

Aku selalu berdoa, semoga pertemanan ini dapat menjadi dasar semangat untuk saling berbagi di antara kita. Minimal berbagi senyum ataupun berbagi cerita, karena dua hal itu bagiku sangat mudah dilakukan dan sangat dahsyat efeknya.

Tempatku berbagi senyum ada di sini http://tinyurl.com/y8p8fh2, sedangkan tempat sahabat-sahabatku ngumpul ada di sini http://tinyurl.com/ykb35l7

Ini testimoni dari beberapa kawan yang masuk dalam jangkauan persahabatanku.

+++

H Maman S Al-bantanie
Senyum itu indah..tp jgn senyum sembarangan n sendirian itu berbahaya...nanti di bilang K o g i l ........
Ingat " Senyum kpd Saudaramu itu Shodaqoh " klau tdk mampu shodaqoh dgn harta maka tebarkanlah senyum' (*~*)

Frelly Febe Beatrix Lasut ^__^
..KeEP sMILin9 evRYb0dÝ..
^__^

Dewi Riwanti
S'nyum mbwt ht m'jd lapang n damai. . .+ mbwt org laen s'naang. . .& t'syum laaaa to l'paskn smw p'dih hati. . .

Anggun Dwi Anggar Jati
Tersenyumlah sblum snyum i2 d laRang^_^

Jiewa Vieri
Pak Eko dan teman2 Eshape,
Mohon dukung untuk blog kuliner saya (http://www.INIJIE.com) di Pesta Blogger Award 2009 yah..
Ayuk ikutan vote di :
http://www.bubu.com/pb2009/f_vote/vote/15/1/2/1
Wish me luck, maju terus blogging & kuliner Nusantara :)

Emem Cikarang

Titipan
Oleh: WS Rendra

Sering kali aku berkata, ketika seorang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan-Nya,
bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
bahwa putraku hanya titipan-Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku ?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

lanjutannya ada di sini http://tinyurl.com/ljlvr6
[maaf karena quota Dindingnya sudah habis]

Salam FUNtastic

+++

Hari ini ada acara Duel Joomla vs Blogger di Samikuring, kerjasama antara NetCom dan Cimart. Inilah salah satu sarana untuk menambah pertemanan kita. Mari kita sukseskan acara pertemanan dimanapun berada dan apapun ujudnya, asal tidak bertentangan dengan hukum Agama maupun hukum negara.

Bravo teman-temanku yang suka tersenyum [yang nggak suka senyum gimana nih? tersenyum aja ya...]




Genggam erat dan bimbing yang lebih lemah [tanganku dan tangan LiLo]

Selasa, November 17, 2009

Sahur Sama LiLo

"Besok dibangunin pagi-pagi ya pak", kata LiLo padaku.

"Iya nak", kataku sambil sedikit heran, karena biasanya agak susah mbangunin Lilo untuk diajak sholat subuh berjamaah. Cuma karena aku juga sedang sibuk makan [halah...sibuk kok urusan makan], aku jadi kurang konsentrasi mendengarkan permintaan lilo.

"Mau ngapain bangun pagi-pagi?", kataku kemudian setelah melihat roman muka kecewa Lilo.

"Bapak nggak tahu ya, besok itu bulan haji, kita harus puasa biar mendapat banyak pahala", jawab Lilo melecehkan aku. Pasti dia kecewa dengan sikapku tadi sehingga njawabnya sambil jengkel.

"Oooo...iya ya...oke deh", jawabku.

Bener juga, pagi-pagi, begitu aku menyalakan lampu kamar Lilo dan kudekati tempat tidurnya Lilo langsung bangun.

"Wah surprise nih", begitu pikirku

"Jadi sahur nak?"

"Lauknya apa pak?"

"Ups...gak ada lauk nih", belum nyiapin lauk sih tadi malam. Aku langsung berlari ke lemari es.

"Bagaimana kalau goreng telor...eee...atau nasi goreng?"

"Nasi goreng aja pak"

"Yup!", aku langsung beraksi masak nasi goreng. Kulihat jam sudah mendekati imsya', jadi kulakuakn secepat yang aku bisa tanpa tergesa-gesa [njur piye carane kesusu tapi gak tergesa-gesa...?"]

Kami berduapun makan sahur pagi ini.

"Lo, ini idemu, ide gurumu atau ide siapa yang membuat kamu makan sahur?", kataku sambil duduk-duduk di meja makan.

"Ideku"

"Ha?"

"Iya..ideku..."

Kulihat bola mata besar Lilo dan kutemukan kejujuran disana.

"Bukan ide gurumu?"

"Guruku hanya menyuruhku mandi sebelum subuh terus ke masjid, tapi nggak nyuruh aku puasa. Aku hanya mendengar cerita guruku tentang faedah puasa, jadi aku hari ini mau puasa"

"Oooo...begitu ya...?"

Hebat juga pengaruh pak Guru di sekolah Lilo, Al Azhar 12 Cikarang. Makasih ya Bu. Aku jadi enak ngajar si Lilo, Ibu sudah memberi banyak bantuan pada keluargaku.

Di perjalanan ke masjid, Lilo kembali cerita tentang gurunya. Kali ini topiknya adalah anak gurunya.

"Anak guruku hebat pak"

"Kenapa?"

"Kalau mbangunin dia, hanya cukup ketok pintu kamarnya dan dia langsung terbangun"

"Hebat ya?"

"Iyya..", Lilo suka menjawab kata iya dengan dua huruf "yy".

"Kamu juga hebat lo. Hari ini aku hanya menyalakan lampu kamarmu dan kamu sudah bangun"

Dalam ghelap aku tidak lihat apakah wajah Lilo berubah dengan ucapanku ini. Semoga semenjak hari ini Lilo jadi rajin bangun pagi lagi dan rajin ke masjid. Terima kasih ya Allah.
Insya Allah kita jadi rajin subuhan [lagi] ke masjid. Amin.

Kalau Lilo rajin ke Masjid, maka surga dunia di Surabaya terulang lagi di Jakarta bagian Cikarangh ini.

Kamis, November 12, 2009

CiMarT [baru]

Website Cimart yang baru sudah mulai aktif diisi oleh teman-teman CiMart.
Silahkan lihat bagi yang penasaran.


Yang butuh Logo Cimart ada disini.


Salam Sukses buat semua.

Rabu, November 11, 2009

Nasi Kuning [bu] ATG

Kalau sedang lapar dan kemudian dapet makanan yang enak, maka rasanya seperti mengawang di angkasa. Semua terasa indah dan ringan. Begitulah yang terjadi pada diriku ketika kelaparan dan akhirnya mendapat satu porsi makanan siap saji yang enak tenan.

Nasi, ayam dan sambal merupakan perpaduan makanan yang tidak usah berlama-lama menunggu di luar, mereka lasngung kusorong masuk ke mulutku dan dalam waktu yang tidak terlalu lama berpindahlah mereka ke perutku. Ups...kenyang banget rasanya.

"Pak ini ada juga nasi kuningnya, cobain ya...", kata istriku tercinta sambil menyorongkan sebungkus nasi kuning.

"Ooo iya ya..ini kan ulang tahun anaknya pak ATG ya...?", ketika melihat nsi kuning itu aku seperti tersadar kalau hari ini ada yang ulang tahun, padahal aku yang kemairn ngasih tahu ke mereka untuk menghadiri ultah anak pak Amril yang cuantik dan pinter banget itu.

"Wah...tapi udah kenyang Bu, nanti aja ya..."

"Mau nanti-nanti...kapan? Keburu basi nanti..."

"Iya deh...", kataku sambil mengambil sedikit nasi kuning itu. Kebetulan aku masih dalam posisi kepedasan karena makan cabenya kebanyakan.

Tak terasa, nasi kuning sebungkus itu habis juga kumakan bersama istriku.

Halah, ini aku yang terlalu lapar atau nasi kuningnya yang terlalu enak?

Terlalu lapar pasti tidak, aku kan sudah menghabiskan nasi sebungkus + lauknya.

Terlalu enak nasi kuningnya?

Kayaknya iya deh, nasinya lembut dan bumbunya mantep.

Terima kasih pak Amril yang telah mengundang keluargaku untuk ikut mencicipi nasi kuning sambil merayakan ultah si kecil yang lucu dan bijak banget. Hehehe...aku masih ingat semangatnya untuk menyuguhkan makanan dan minuman buat tamunya, padahal yang dibawa lebih besar dari badannya.

Gak takut jatuh ya...?

Indahnya kebersamaan ini sungguh patut disyukuri....!:-)

Senin, November 09, 2009

Kiprah [anggota] TDA di IBF 2009

Akhirnya IBF 2009 ditutup secara resmi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Minggu, Tanggal 8 Nopember 2009 berakhirlah hajatan para pecinta buku ini.

Selamat jalan IBF 2009 dan selamat datang IBF 2010 !

Pesta buku ini diakhiri dengan dominasi Mas Arswendo Atmowiloto di panggung utama. Sebagai dewan Juri, maka satu demi satu mas Wendo memanggil para pemenang lomba dan setelah acara itu selesai, maka berakhirlah pesta yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar buku Indonesia bagian Jakarta.

"Wah kowe wis dadi bos ya?" [wah kamu sudah jadi bos ya?], begitu kata mas Wendo ketika sempat mampir di stand no 90A.

"Alhamdulillah", kataku dalam hati sambil tersenyum.




Ini memang stand yang kecil kalau dibandingkan dengan stand Gunung Agung yang ada di depan stand no 90A ini.

Meski stand ini kecil, tetapi nilai sinergi dalam stand ini sungguh tak terkira besarnya. Bagaimana seorang anggota Kelompok Mastermind Cikarang 2 [KMMC2] bisa menggaet beberapa orang untuk ikut berpartisipasi dalam acara besar ini, adalah cerita seru yang ada dibalik stand no 90A.

Sewa Stand yang mahal jadi terasa murah karena dipikul bersama-sama. Mari kita lihat siapa saja yang terlibat dalam stand kecil ini.

Ada sekolah menulis kre@tif yang diasuh oleh mas Dodi. Disini ditawarkan ”CARA CEPAT MENULIS BUKU” dengan METODE 12 PAS. Para pengunjung stand ini secara otomatis mendapat sebuah buku tentang seluk beluk radio yang ternyata isinya sangat menarik. Syarat mendapat buku ini adalah mengisi formulir yang sudah disiapkan khusus oleh mas Dodi dan mbak Emma. Pasutri yang kompak dan mesra.




Ada juga pustaka lebah yang menawarkan bacaan untuk anak-anak yang sangat bermanfaat, terbukti dengan larisnya buku-buku yang dijual dan terpesonanya para pengunjung pameran bila melewati stand no 90A tersebut.

Lilo yang selama dua hari ikut menjaga pameran tidak bosan-bosannya bermain dengan mainan yang ada di stand Pustaka Lebah ini.

Kalau sedikit melihat ke rak paling atas, maka terlihat beberapa asesoris dari UbuD yang ikut menawarkan perhiasan khas Indonesia yang sangat berkelas. Harganya memang tidak murah, tapi jelas tidak mahal dan sebanding dengan kualitas yang diberikan [orang Yogya bilang "ono rego ono rupo", ada harga ada kualitas].

Masih penasaran dengan isi stand yang lain?

Di stand ini dijual juga beberapa botol minyak goreng HCO yang ternyata menarik minat para pengunjung untuk menjadi re-sellernya. Agak mengherankan memang, di ajang pameran buku ada yang jualan minyak goreng, tapi kalau memang ada pembelinya, maka tentu tidak salah berjualan disini. Toh panitia tidak keberatan dengan apa yang dijual di stand "gado-gado TDA" ini.




Ini memang stand yang paling berbeda dengan stand yang lainnya, meskipun sepintas lalu mirip dengan stand lain, tetapi apa yang dijual di stand dini benar-benar gado-gado alias campur aduk beberapa produk.

Memang produk utama dari stand ini adalah produk dari GNE, yaitu kalung yang mengandung energi biofir. Ini memang produk yang sejak tahun 2007 membuka stand khusus di ajang pameran buku ini. Meskipun tidak ada transaksi di ajang pameran ini, tetapi memang begitulah model jualan kalung ini.

Pengunjung disadarkan bahwa kalung ini sangat perlu untuk membantu tubuh dalam melakukan "maintenance" terhadap kondisi tubuh. Fungsi kalung yang memancarkan energi biofir ini membuat pemakainya mempunyai peredaran darah yang lancar. Secara otomatis kalau perearan darah lancar, maka nutrisi ke seluruh sel tubuh akan optimal dan kesehatapun menajdi prima.

Beberapa pengunjung terlihat antusias bertanya tentang bagaimana caranya membedakan produk kalung [asli] ini dengan kalung tiruannya.

Caranya tentu sangat mudah. Gunakan es batu untuk mengetest keaslian kalung ini. Bila es batu didekatkan ke kalung ini dan esnya terlihat mencair lebih cepat, maka bisa dipastikan kalung itu asli, tetapi kalau kalung sudah didekatkan dan tetesan es batu tidak berubah, maka bisa dipastikan kalung itu tidak asli.

Unggulan lain dari stand ini adalah penjualan buku-buku yang penuh motivasi, baik cerita tentang Bob Sadino [misalnya] maupun dari calon penulis best seller tahun 2010 yang menerbitkan buku "Pak Dhe ngeBloG"

Para pembeli buku "Pak Dhe ngeBloG" ini punya model yang aneh-aneh sebelum membeli buku ini.

"Lho mas Eko supporter Greenpeace ya? Aku beli bukunya deh"

"Mas aku juga anggota komunitas TDA, beli bukunya ya"

"Lho penjualan buku ini untuk membantu TK Nurul Azizi ya? Aku beli bukunya deh"

Masih banyak lagi kalimat-kalimat yang akhirnya membawa para pengunjung membeli buku itu.

"Foto dulu ya mas sambil aku pegang bukunya"

"Tolong tanda tangani bukunya ya mas...."

Kalau kalimat di atas adalah kalimat setelah mereka membeli buku itu.




Meski demikian ada juga yang bertanya ngalor ngidul tentang buku itu dan akhirnya ngeloyor begitu saja. Kok beli, megang bukunya saja tidak dilakukannya...hehehe....

Begitulah dinamika berjualan buku. Ada haru, bangga, sabar dan syukur terhadap semua hal yang terjadi ketika proses penjualan buku itu berlangsung.

Stand nomor 90A ini memang dikelola oleh seorang anggota komunitas TDA, sehingga tidak aneh ketika kemudian nuansa berbagi sangat kental di stand ini. Jaringan antar para pengisi stand ini langsung terbentuk. Rasanya semua seperti sudah menjadi kenalan lama, padahal sebagian besar pengisi stand ini baru kenal ketika hari pameran berlangsung.

Itulah energi positip [epos] yang selalu mengikuti kiprah anggota komunitas TDA dimanapun dia berada.

Secara umum pelaksanaan pameran ini terhitung sukses besar. Hampir semua acara yang ditampilkan di panggung utama juga terlihat selalu penuh pengunjung dan penuh dengan tanya jawab yang hidup.

Ada Darwis Tere, ada barisan Sang Pemimpi, ada juga bintang manis Sherina dan masih banyak lagi tokoh publik yang ikut memeriahkan acara di panggung utama.




Semua pengunjung mungkin sepakat untuk menyiapkan diri mengikuti acara tahun depan, Indonesia Book Fair yang ke 30 tahun 2010.

Selamat menunggu setahun lagi di tempat yang sama dengan nuansa acara yang berbeda. Puji syukur pada Tuhan yang telah memberi rahmatNya, sehingga acara pameran ini sukses sampai di akhir harinya.

+++

Minggu, November 08, 2009

Kehilangan LiLo di IBF 2009

"Tak mungkin Lilo hilang. Dia sudah tiga kali ikut acara IBF. Mulai tahun 2007, 2008 dan sekarang 2009", begitu pikirku.

"Tapi kok sudah 3 jam gak muncul-muncul ke stand ya? Biasanya setiap beberapa menit atau maksimal satu jam, dia sudah muncul lagi di stand kita dan kemudian pergi lagi".

Aku mulai gelisah tapi masih kutahan-tahan juga untuk berbaik sangka sajalah. Begitulah sore itu berlalu dengan pertanyaan yang menggantung, "Dimanakah LiLo, tidakkah dia lapar belum makan siang?"

Menjelang maghrib barulah semuanya menjadi jelas. Rupanya telah diumumkan melalui pengeras suara pameran bahwa ada anak hilang, namanya LiLo, pakai baju batik dan celana jeans.

Sayangnya standku dekat dengan panggung utama, sehingga suara dari para pemimpi [mas Andrea dkk] ataupun suara Tere lebih terdengar dibanding suara dari panitia.

Untung ada mas-mas yang berbaju kuning mampir ke standku dan ngobrol dengan para penjaga stand tentang anak hilang yang jualan kalung biofir. Untungnya juga aku selalu sampaikan pada para penjaga stand bahwa aku sedang mencari Lilo dan kalau dia datang mohon untuk ditahan, karena belum makan siang, sehingga semua penjaga stand tahu kalau Lilo belum muncul sejak Dhuhur tadi.

Teman-teman penjaga stand langsung mengabarkan padaku tentang posisi Lilo saat ini.

"Iya nih, aku sudah ketemu dengan bapaknya anak itu. Antar saja ke stand no 90A, dekat panggung utama", begitu kata-kata yang kutangkap dari mas-mas berbaju kuning itu.

Dalam hati aku heran juga, "Kalau sudah sejak Dhuhur tadi hilang dan tahu kalau anakku bapaknya jualan kalung biofir kok nggak dikabarkan saja ke pemilik stand ya?"

Dengan sedikit emosi aku langsung bilang ke bapak berbaju kuning itu, "Di mana anak saya pak, langsung saya jemput"

"Gak usah pak, biar diantar kemari saja", kata mas-mas berbaju kuning itu.

"Kenapa ya gak boleh njemput", pikirku dalam hati. "Kalau memang mau diantar kok nggak dari tadi ya?"

Akhirnya aku jadi makin tidak sabar. Ternyata benar LiLo tidak hilang tapi diamankan satpam di ruang panitia.

"Anak bapak sudah diantar satpam pak. Sekarang menuju ke pos sekretariat pameran buku", kata mas-mas yang berbaju kuning.

Tanpa menunggu waktu, aku langsung meluncur ke pameran indocomtech. Aku tak peduli lagi dengan satpam yang menjaga pintu antara pameran buku dan pameran komputer. Aku langsung nyelonong dan mereka rupanya membiarkan aku lewat [kalau anak-anak baru gak boleh lewat 'kali].

Maksudku memotong jalan satpam yang nganter Lilo sebelum sampai ruang pameran, tapi rupanya satpam sudah lebih dulu bergerak, sehingga aku terlambat.

Kutemukan LiLo sudah berdiri kaku di ruang panitia pameran buku. Langsung kulihat lengan tangannya dan kulihat cap dari panitia memang sudah luntur, sehingga Lilo dianggap mau masuk ke pameran tanpa bayar.

Kuajak Lilo keluar dan kucap lagi lengannya. Sampai di luar aku ketemu dengan mbak-mbak yang langsung menghampiri Lilo.

"Sudah ketemu anaknya ya pak? Anaknya tadi menangis di depan pintu masuk, terus saya ajak masuk", begitu kata mbak-mbak itu.

Aku langsung menumpahkan emosi pada mbak-mbak itu.

"Bagaimana mungkin Lilo tidak boleh masuk gara-gara gak punya cap di lengannya. Cap itu kan langsung hilang ketika anakku wudhu"

"Ooo...iya ya...", kata mbak Itu seperti baru sadar.

Mbak itupun kemudian langsung ngeloyor pergi meninggalkanku.

Nyesal juga aku ngomong begitu sama mbak-mbak yang telah berbaik hati memasukkan lilo ke ruang panitia pameran.

Semoga mbak-mbak itu dan mas-mas yang baju kuning dapat memahami perasaan seorang ayah yang "kesel" karena anaknya tidak makan siang gara-gara cap pameran di lengan tangannya luntur.

Sehabis maghrib baru emosiku mulai mereda. Banyak hal yang kusesali hari ini dan banyak hal yang kusyukuri hari ini.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang membuat skenario hari ini menjadi seperti ini. Kuhirup teh hangat bersama lilo di halaman parkir JCC dan kunikmati malam yang indah ini berduaan sama Lilo.

Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Amin.


...
..
.
Selepas maghrib baru aku tahu kalau LiLo diberi makan kue dan diberi minuman di ruang panitia. Diperbolehkan juga nonton film yang dia suka. Makasih deh buat yang telah berbaik hati pada anakku.
Semoga Tuhan membalasnya.
Amin.

Jumat, November 06, 2009

Anggota TDA ikut pameran di Indonesia Book Fair 2009

Ini hari ke dua ke acara IBF [Indonesia Book Fair] 2009. Rupanya terjadi penyumbatan lalu lintas di depan stand istriku. Aku jadi terhalang untuk masuk stand dan akhirnya menikmati kemacetan lalin di depan stand no 90A ini sampai akhirnya istriku melihatku dan memintaku untuk masuk saja ke dalam ruangan stand.

Penjaga stand yang ramah dan adanya pembagian buku gratis bagi mereka yang mengisi daftar hadir membuat stand istriku ini jadi meriah.



Buku gratis yang dibagikan berisi ilmu tentang bagaimana kita berbisnis dengan media audio atau radio. Dijelaskan secara singkat bedanya AM, FM, SW maupun radio satelit. Juga dijelaskan bedanya program TV dengan format Radio. Program TV sangat bervariasi tergantung jam tayangnya, sementara format sebuah radio biasanya membidik segmentasi yang lebih sempit.

Keikutsertaan istriku di komunitas TDA dengan menjadi anggota kelompok mastermind Cikarang 2 [KMMC2] cukup mewarnai kiprah berdirinya stand no 90A ini. Tahun-tahun lalu, istriku lebih mandiri dalam mengelola stand ini, sehingga ketika mendapat untung maka istriku sendiri yang merasakan keuntungannya itu. Di sisi lain, ketika mendapat kerugian, maka semua kerugian itupun ditanggung istriku sendiri.

Komunitas TDA telah mengajarkan anggotanya untuk saling berbagi, saling mendukung untuk menciptakan sinergi di antara anggotanya.

Pada pameran kali ini istriku bekerja sama dengan banyak orang, sehingga biaya stand bisa dipikul sama-sama dan menjadi terasa ringan di kantong. Demikian juga suasana jadi meriah karena yang dipamerkan tidak hanya kalung biofir saja tetapi bermacam ragam dagangan, mulai buku, kalung, madu sampai kursus menulis skenario film.




Bukuku "Pak Dhe ngeBloG" meskipun ditaruh di tempat yang tidak begitu strategis, tapi rupanya menarik para pengunjung stand untuk membelinya. Buku ini sebenarnya kuarahkan untuk pembaca remaja sampai dengan pria matang, tapi yang demen buku ini kayaknya mereka yang sudah di atas 30 tahun.

Mungkin di penerbitan lainnya nanti, aku akan membuat kuisioner yang terlampir bersama bukuku, sehingga aku tahu segmen pasar yang mana yang menyukai bukuku secara lebih pasti.

Buku ini juga terbit gara-gara aku ikut kelompok mastermind Cikarang 1 [KMMC1]. Setiap pertemuan yang diadakan oleh KMMC1, maka selalu saja kita diwajibkan untuk bercerita tentang mimpi-mimpi kita dan tugas teman-teman kelompok KMMC1 adalah membuat agar mimpi anggota KMMC1 terwujud.

Di KMMC1 tidak afdol kalau hanya satu orang yang sukses, tetapi dikatakan sukses kalau anggotanya sudah sukses semua.




Sebelum mengunjungi stand ini tadi, aku sempat beli Windows 7 seharga 1,47 juta /keping/1 lisensi dan aku juga beli satu CD Office 2007 home edition seharga 800 ribu untuk 3 lisensi.

Tidak seperti hari pertama yang terlihat masih berantakan, maka di hari kedua pameran ini suasana dan kondisi stand sudah enak dirasakan.

Banyak sekali acara-acara di panggung utama masing-masing pameran yang menarik untuk diikuti. Puncaknya tentu acara di hari Sabtu dan Minggu. Dijamin semua panggung akan dikerubuti oleh para pengunjung pameran. Baik pameran komputer [indocomtech] maupun pameran buku [Indonesia Book Fair] semuanya memunculkan acara yang sangat menarik.

Tentu hal ini diimbangi juga dengan kenaikan harga karcis untuk hari Sabtu dan Minggu. Bila di hari biasa harga karcisnya 5 ribu/orang, maka di hari Sabtu dan Minggu karcisnya 10 ribu/orang. Kalau aku sih gratis, karena mempunyai kartu tanda pengenal sebagai penjaga stand.

Ketika akan meninggalkan stand kulihat rombongan dari stasiun TV7 [atau Trans TV ya?] datang dan disambut oleh penjaga stand yan gtetap ramah, padahal mungkin belum mandi [hehehe....memang kalau mandi harus lapor?]



Akupun tidak jadi meninggalkan arena stand dan menguping apa yang mereka perbincangkan. Sayangnya pengunjung makin padet dan aku tidak bisa lagi mendengar suara mereka satu demi satu. Semua suara sudah saling bersahutan dan saling menimpa, sehingga aku malah gak bisa memilah lagi topik dari masing-masing kelompok yang ngobrol di depanku.

Semoga pameran ini bermanfaat buat siapa saja yang terlibat, baik teman-teman yang telah berbagi tempat maupun teman-teman yang telah membeli apa yang kita pamerkan.

Teirma kasih buat komunitas TDA Bekasi yang telah ikut mewarnai proses pengisian stand ini.

+++

Artikel terkait
Indonesia Book Fair 2009
Hari pertama IBF 2009
Piknik ke JCC tahun 2008

Rabu, November 04, 2009

Hari Pertama IBF ke 29 Th 2009

"Macet nih Semanggi, terus saja, nanti kita keluar sebelum Gedung MPR", kata temanku ketika melihat kemacetan menjelang Jembatan Semanggi.

Alhamdulillah, hari pertama ini tempat parkir masih menyisakan beberapa ruang kosong di dekat gedung JCC, jadi gak perlu jalan jauh dari tempat parkir ke lokasi pameran.

Penonton yang belum begitu banyak, membuat AC di tempat pameran buku bertajuk IBF 2009 ini masih terasa dingin. Sangat berbeda kondisinya dengan lokasi Indocomtech yang tembus dari pameran buku ini.

AC sudah nggak begitu terasa, kecuali di lorong=lorong yang menghubungan hall yang satu dengan hall yang lainnya.

Ketika kawan-kawan menuju pameran komputer Indocomtech, aku menuju ruang pameran buku di sisi kanan bangunan JCC.

Kulihat stand yang ada kurang lebih sama dengan tahun lalu. Hal ini terjadi karena memang data base panitia tersimpan rapi dan dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan acara setahun kemudian.

Katalog pameran buku yang dijual seharga 10 ribu membuat penonton tidak banyak yang membawa katalog, sehngga banyak yang tidak tahu acara apa saja yang akan berlangsung di panggung utama.

Meski begitu secara umum penonton yang datang kali ini mungkin adalah penonton yang datang tahun lalu, sehingga mereka sudah siap duduk-duduk di depan panggung, meskipun acaranya mngkin tidak mereka pahami dengan baik.

"Acara di panggung pasti menarik, jadi apapun acaranya, kita duduk saja di kursi yang jumlahnya terbatas ini", begitu mungkin jalan pikiran mereka.




Waktu yang begitu pendek [padahal setengah hari tuh] membuat aku tidak banyak mempunyai waktu untuk melihat secara detil stand yang ada di pameran ini.

Apalagi aku harus menemani istriku, yah sekedar memberi semangat agar semangatnya terus menyala-nyala. Kuperhatikan buku pak Dhe ngeBlog laku juga. Nggak tahu juga buku itu laku karena pengarangnya atau karena ada nilai sodakoh di buku itu.



Kelihatannya hari Sabtu dan Minggu baru aku bisa puas melihat semua stand yang ada. Apalagi di stand komputer, jubelan penonton dan antusias para SPG menawarkan dagangannya membuat aku kurang nyaman menikmatinya [aslinya karena gak bawa duit, jadi hanya memendam keinginan dalam hati akan barang-barang yang begitu menawan].

Melihat deretan camera SLR yang harganya dibawah 7 juta [termasuk kelengkapan lensa 18-55 mm] membuat rasanya ingin segera ganti camera [padahal baru saja ganti, hehehe...]

Begitulah manusia itu. Dikasih satu jurang emas, masih juga nyari jurang kedua. Dikasih lagi satu jurang emas, masih juga nyari jurang ketiga. Keinginan itu baru berhenti ketika mereka mendapat jurang seukuran 1 x 2 m alias liang lahat.

Kata Iwan Fals, "Keinginan adalah sumber penderitaan.."

Benarkah?
Jawaban jujur anda silahkan disampaikan.








Nilai UTS Bahasa Inggrisku 10 pak...

'Pak, tahu enggak ...?", kata Lilo saat makan malam berdua di ruang makan.

"Apa nak?", jawabku sambil tetap makan

"UTS-ku nilainya 10 untuk bahasa Inggris!", ucap LiLo dengan mata berbinar-binar.

"Bagus donk..."

"Terus berubah menjadi 9.8 pak..."

"Kok bisa?"

"Gini ceritanya pak. Aku kan njawab sweep, kemudian Andra juga njawab sweep..."

"Terus...."

"Aku bilang sama guruku, kok Andra yang jawabannya sama dengan jawabanku disalahkan sedangkan aku dibenarkan.."

"Terus..."

"Kata guruku, Andra yang benar dan aku yang salah"

"Maksudnya?"

"Maksudnya itu, aku seharusnya salah njawab sehingga nilaiku dikurangi, sedangkan Andra sudah benar disalahkan jawabannya, jadi nilainya tetap.."

Aku tercenung mendengar penjelasan LiLo. Aku terharu sendiri mendengar kejujuran Lilo.

"Hebat kamu nak, lebih baik dikurangi nilainya karena jujur daripada menyembunyikan sesuatu agar nilainya tidak berkurang..."

Makan malam berdua sama LiLo jadi makin terasa nikmat. Apalagi aku yang masak sendirian [halah...narsisnya kumat !:-)]

"Kita sisain untuk ibu ya nak. Jadi begitu sampai di rumah sudah ada nasi yang enak menyambutnya. Oke?"

Lilo mengangguk dan kemudian ngeloyor ke kamar.

Minggu, November 01, 2009

Ayuko sayangku...

Pagi-pagi mompa sepeda. Siap-siap menembus kegelapan, menikmati semilir angin subuh kota Cikarang bagian Jababeka.

Sudah beberapa bulan aku tidak lagi sepedaan sama keluarga. Apa lagi gara-garanya kalau bukan kepergian dua anakku ke Yogya, sehingga kegiatan olah raga Minggu pagi jadi terlantar.

Lilo tampak keberatan untuk ikut acara ini, dia lebih suka main internet.

"Bapak sudah diperbudak oleh olah raga pagi!", protyes Lilo

"Kamu juga sudah diperbudak internet", balasku sambil tersenyum, tapi diartikan sebagai senyuman ejekan buat liLo, sehingga dia tambah sewot.

"Waduh kaco nih. Acara olah raga pagi sudah diawali dengan suasana yang tidak enak", demikian pikirku.

Ibunya anak-anak juga mengawali acara pagi ini dengan berebut naik sepeda. Maunya istriku, dia yang naik sepeda tandem, sementara LiLo maunya juga naik sepeda tandem, sedangkan dua-duanya maunya kalau naik tandem harus berduaan sama aku.

Alhamdulillah, akhirnya istriku mengalah dan Lilopun naik sepeda tandem bersamaku. Di sepanjang perjalanan, istriku naik sepedanya lambaaaat banget, wah aku gak tahu juga nih, aku terlalu kuat mengayuh sepeda atau istriku yang terlalu nggak semangat untuk ngayuh sepeda.

Perjalanan pagi itupun akhirnya selesai begitu saja. Tak banyak moment-moment indah di pagi yang cerah itu. Ketika melewati tanah kosong, kulihat di sisi kananku matahari yang bulat kemerahan. Seharusnya itu jadi moment yang bagus untuk diambil gambarnya, tetapi suasana persepedaan yang kurang mendukung membuatku melewatkan pemandangan pagi yang indah itu.

Akupun mulai mencari-cari moment lain yang bisa membuat pagi ini menjadi lebih indah dibanding pagi yang lain.

Masak nasi goreng dan memakannya rame-rame juga masih terasa kurang mendukung keindahan pagi ini. Akhirnya aku beli koran dan majalah berduaan sama LiLo.

Lumayan deh, di sepanjang jalan bisa bergaya kayak Rosi. Lilo erat-erat mendekapku sepanjang aksiku sebagai Valentino Rossi.

Sampai di rumah, istriku mengajak mandiin Ayuko. Waduh males banget deh. Ini tugas yang sangat berat deh. Penuh dengan usaha yang keras untuk menghilangkan kemalasan memandikan Ayuko.

Kalau kutolak permintaan ini, maka tentu suasana pagi ini akan makin murung, tentu suatu suasana yang tidak kuharapkan.

"Oke!", jawabku penuh semangat [buatan].

Seandainya saja ada Lita di sini tentu akan menyenangkan memandikan Ayuko, tapi Lita ada di Yogya dan tidak mungkin datang di hari ini.

Akhirnya aku membaca-baca koran Tempo dan akupun lupa tugas untuk memandikan Ayuko. Asyik banget membaca berita tentang Gus Dur dan KPK.

Selesai membaca maunya nonton film atau nulis di blog, tahu-tahu istirku mengingatkan aku akan Ayuko.

"Pak, coba lihat airnya sudah mendidih belum ya..."

Aku jadi tersadar bahwa aku sudah melupakan tugas untuk memandikan Ayuko. Segera saja aku ke dapur dan mengambil air di panci yang sudah mendidih. Kubawa ke halaman belakang dan istriku menyiapkan segala peralatan untuk memandikan Ayuko.

Sambil nunggu akupun menyisir Ayuko.

Kasihan Ayuko yang sudah tua ini, bulunya makin mudah lepas dan kadang saling nempel sehingga susah diurai lagi. Beberapa bulu yang ada di lehernya juga sudah mulai rontok.

Makanpun sudah mulai milih yang lembek-lembek.

Mungkin begini jugalah nasib kita nanti. Saat kecil selalu minta pertolongan untuk dapat menikmati hidup dan saat tua, maka kitapun akan kembali menjadi anak kecil.

Alhamdulillah, acara memandikan Ayuko menjadi acara yang bermakna di hari ini. Kami saling berbagi tangan untuk memandikan Ayuko.

Untung ada Ayuko yang menjadikan pagi ini menjadi bermakna.

+++


sabar ya Ayuko...



semoga Litha senang melihat gambar ini

...
..
.