Jumat, Maret 26, 2010

Dukung Earth Hour 2010

Mau ikutan dukung "Earth Hour Indonesia 2010"?



Ini petunjuk dari situs Earth Hour buat individu yang ingin mendukung acara ini. Silahkan tambahi dengan kreatifitas anda. Jangan lupa tulis ide segar anda di kolom komentar.

+++

Pada 27 Maret 2010 jam 20.30, jutaan manusia di seluruh dunia akan mematikan lampu mereka selama satu jam — Earth Hour — untuk mendemonstrasikan keprihatinan pada planet tempat kita tinggal. Aksi ini juga merupakan salah cara untuk mengirimkan seruan kepada para pemimpin kita untuk segera bertindak guna mengatasi perubahan iklim.

Di bawah ini beberapa ide mengenai hal-hal yang bisa dilakukan dalam gelap oleh diri sendiri atau bersama yang lainnya:

1. Undang teman dan keluarga untuk pesta “tanpa lampu” di depan rumah.
Sajikan hidangan ringan yang merupakan produksi negeri sendiri, sambil bermain gitar dan bernyanyi bersama.

2. Matikan lampu, komputer dan telepon selular. Gunakan waktu sunyi tersebut untuk berisitrahat dari dunia listrik dengan bermeditasi untuk rileksasi pikiran dan tubuh.

3. Undang teman spesial untuk makan malam romantis atau hanya sekedar ngobrol sambil ditemani cahaya lilin.

4. Undang teman-teman untuk kemping di halaman rumah. Menyanyikan lagu, berbagi cerita-cerita seram, dan membuat jagung bakar di perapian.

5. Melemaskan otot dan serta menenangkan pikiran dengan berendam menggunakan garam mandi sambil ditemani cahaya lilin.

6. Matikan komputer dan menulis surat menggunakan kertas dan pen sambil ditemani cahaya lilin, seperti halnya yang dilakukan oleh orang pada masa belum ada listrik.
7. Bersama teman atau keluarga bermain tebak-tebakan, catur atau kartu sambil duduk- duduk di depan rumah.

8. Main tebak-tebakan bayangan senter.

9. Lihat langit malam melalui teleskop [jika punya] dan nikmati indahnya pemandangan bintang di langit.

10. Ambil foto atau video bagaimana kamu dan keluarga menghabiskan waktu pada Earth Hour dan jadikan foto dan video keluarga anda sebagai inspirasi orang lain dengan mengirimkannya ke halaman Home di www.earthhour.wwf.or.id klik Facebook, Twitter, Flicker atau YouTube. Dan jangan lupa ceritakan kisah seru keluarga anda dengan
mengirimkan artikel ke tim Earth Hour Indonesia di earthhourindonesia@gmail.or.id

+++

Tahun lalu aku ikut juga memeriahkan acara ini. Tidak begitu sukses memang, masih banyak yang belum sadar akan pentingnya acara ini, tapi tetap semangat mendukung acara ini.

Kita dukung acara "Earth Hour Indonesia 2010" semampu kita. Semoga sukses. Jangan lupa tulis ide segar anda di kolom komentar.

Anda punya ide segar yang lebih mantap kan?

+++


artikel tidak terkait : Bekasi Bersih Partisipasi Blogger,

Sabtu, Maret 20, 2010

Saat SD [2]

Baru saja mengantar istri untuk beli pernak pernik buat LuLuk dan Litha yang siang ini mau ditemui istriku. Milihnya lamaaa banget, jadi aku iseng ambil saja gambar istriku yang asyik main tawar menawar dengan mbak yang jaga toko.


Akupun jadi ingat ketika kecil dan diajak ke Toko Samijaya atau Toko Ramai di jalan Malioboro. Aku mungkin termasuk anak yang konsumtif waktu itu, soalnya semua barang yang menarik selalu kutunjuk untuk dibeli.

Untungnya aku menyadari kalau orang tuaku tidak berkenan membelikan barang yang kutunjuk, jadi aku bilangnya begini,"itu suatu saat akan kubeli ya Bu?"

Ibuku biasanya tersenyum menjawab perkataanku,"Iya nak..."

"Yang itu juga ya Bu. Suatu saat akan kubeli"

Begitulah aku berkeliling toko dan menunjuk barang yang kusukai, tetapi saat pulang dari toko selalu saja tak ada satupun barang yang kubawa pulang. Semuanya masih rapi tersimpan di toko karena aku memang tidak membelinya, aku hanya menunjuk saja.

Aku suka tersenyum kalau ibuku ganti menceritakan kisah ini pada teman-teman ibuku. Terlihat senyum Ibu yang mengembang setiap hal ini diceritakannya.

Kadang kulihat kalau pas ada bapak yang menemani cerita itu, ada senyum simpul di bibir bapakku. Akupun ikut tersenyum simpul dan kadang nyungsep di pelukan ibu.

Bapakku memang selalu mewarnai hidupku. Ceritanya yang tidak pernah lepas dari ingatan adalah saat bapak masih sekecil aku dan suka mandi di sungai.

Saat bapak kecil, bersama teman-teman bapak dari kampung Suronatan Yogya, biasanya mereka berenang atau mandi di sungai dekat Gedung PLN yang ada di kampung Serangan.



Nah, suatu hari saat bapakku mencari teman-teman untuk mandi di sungai rupanya tidak ada yang ditemui. Rupanya teman-teman bapakku sudah berangkat main bersama-sama ke sungai dekat pasar Serangan.

Bapakku langsung menyusul ke lokasi sungai dan dengan teriakan ala tarzan bapakku melompat ke sungai yang sudah terlihat penuh dengan anak-anak yang bertelanjang badan.

Tentu bapakku juga bertelanjang badan sebelum meloncat ke sungai.

"Byurrr...!!!"

Airpun muncrat kemana-mana ketika tubuh bapakku menyentuh air sungai. Seperti biasa bapakku sedikit menyelam sebelum keluar dari air.

Begitu keluar dari air, ternyata anak-anak telanjang yang ada di sekitar bapakku bukanlah anak-anak dari kampung Suronatan. Mereka adalah anak-anak dari kampung lain yang kebetulan sedang bermusuhan dengan kampung Suronatan.

Di sela-sela keheranan anak-anak yang memang terkejut melihat seorang anak dari kampung musuh berani masuk dalam kelompok mereka, maka bapakku langsung menepi dan lari tunggang langgang kembali ke kampung Suronatan.

Aku selalu terkekeh-kekeh kalau mendengar cerita ini dan saat kuceritakan kembali pada anak-anakku, biasanya mereka juga terkekeh-kekeh. Padahal cerita ini kuulang berkali-kali di depan anak-anakku. Namun saat anak-anakku sudah besar mereka sudah tidak terkekeh-kekeh lagi, mereka sudah sama dengan bapakku, hanya tersenyum simpul saja.

Maret 2010, kukunjungi lagi sungai itu dan suasana sudah sangat berubah. Airnya jadi begitu dangkal dan sudah tidak terlihat anak-anak yang mandi di sungai.


Terlihat bangunan gedungnya jadi tambah megah dan pohon-pohonnya tambah hijau, tapi air sungainya tidak sederas dulu.

Aku yakin bapak tentu sedang tersenyum di atas sana bersama ibuku tercinta. Teirma kasih ayah bunda yang telah mengajariku untuk mendidik anak-anakku dengan baik.

Buat ayahku, aku selalu suka menyanyikan lagu Cat Stevens untuk memngenangmu. Tentu dengan suara falsku yang asli fals.

Its not time to make a change,
Just relax, take it easy.
Youre still young, thats your fault,
Theres so much you have to know.
Find a girl, settle down,
If you want you can marry.
Look at me, I am old, but Im happy.

I was once like you are now, and I know that its not easy,
To be calm when youve found something going on.
But take your time, think a lot,
Why, think of everything youve got.
For you will still be here tomorrow, but your dreams may not.

Son
How can I try to explain, when I do he turns away again.
Its always been the same, same old story.
From the moment I could talk I was ordered to listen.
Now theres a way and I know that I have to go away.
I know I have to go.

Father
Its not time to make a change,
Just sit down, take it slowly.
Youre still young, thats your fault,
Theres so much you have to go through.
Find a girl, settle down,
If you want you can marry.
Look at me, I am old, but Im happy.
(son-- away away away, I know I have to
Make this decision alone - no)
Son
All the times that I cried, keeping all the things I knew inside,
Its hard, but its harder to ignore it.
If they were right, Id agree, but its them you know not me.
Now theres a way and I know that I have to go away.
I know I have to go.
(father-- stay stay stay, why must you go and
Make this decision alone? )



Bapakku, Aku memegang Luluk, Istriku dan Ibuku.

Kamis, Maret 18, 2010

Kita Di Belakang Mas Amril

Tetanggaku yang juga seorang blogger telah masuk nominasi penilaian blog dalam lomba blog tingkat Internasional. Meskipun dia asli Makasar dan jadi penasehat para Blogger Makasar, tetapi dia adalah aktifis Blogger Bekasi dan tentu saja Blogegr Cikarang.

Siapa lagi kalau bukan Mas Amril TG. Mari kita dukung blog dia untuk memenangkan lomba ini. Hadiahnya apa? Hahahaha...hadiahnya biar untuk mas Amril deh. kita ikut bahagia saja melihat orang senang. SMS alias Senang Melihat [orang lain] Senang, bukan Senang Melihat [orang lain] Susah.

Photobucket

Dukung Mas Amril yang juga Anggota Tangan Di Atas Bekasi.

Dukung Bekasi Bersih Partisipasi [dari] Blogger Cikarang Bekasi

Bagi anggota BeBlog, ada himbauan khusus dari Admin. Inilah himbauannya.

Mohon dukungan sobat Blogger dan fesbuker untuk dapat memberikan suaranya pada Voting Online.

Klik http://www.facebook.com/l/ce56b;daengbattala.com/?p=845 untuk info selengkapnya.

Ini merupakan karya besar jika kita semua bisa menghantarkan Daeng Battala untuk menang dalam ajang bergengsi ini..

Jadi, jangan tunggu lagi.. Vote untuk Daeng Amril (http://www.facebook.com/l/ce56b;DaengBattala.com) di ajang The Bobs Internasional.. Klik http://www.facebook.com/l/ce56b;daengbattala.com/?p=845 untuk info lengkap…

Daeng Battala adalah Penasehat Komunitas Blogger Bekasi dan Komunitas Blog Fam serta Anging Mamiri. Beliau juga salah satu panitia yang berandil besar mensukseskan acara Amprokan Blogger dan memandu acara TalkShow bersama Pak Romi, Bang Budi Putra di Seminar Amprokan.

Jayalah blogger Indonesia.

Belajar Bisnis dari Kecil

"Bu kemarin kawan-kawanku ikut menghabiskan mie yang kubawa ke sekolah", begitu kata Lilo di suatu pagi sebelum berangkat ke sekolah.

"Hmm....."

"Hari ini bawa mie yang banyak ya, biar semua kebagian. Enak deh kata kawan-kawanku"

"Mau nggak kamu jualan mie di sekolah?"

"Maksudnya?"

"Kamu tanya sama kawan-kawanmu, siapa yang mau beli mie dan bisa dimakan sendiri satu porsi. Setiap ada kawanmu yang beli maka kamu dapat seribu"

"Kalau yang beli lima orang?"

"Ya kamu dapat 5 ribu"

"Ibu dapat 25 ribu aku lima ribu? Wah nggak adil donk. Harusnya aku tidak hanya 5 ribu"

Istriku sampai "kemekelen" menjelaskan pada Lilo. Kalau sampai Lilo mendapat separuh dari harga penjualan, maka bukannya untung yang didapat oleh penjual mie SEHATI ini tapi kerugian yang didapat.

"Kalau uangnya untuk kamu semua, terus besok untuk beli tepung, minyak dan lain-lain pakai uang apaan donk?"

Akhirnya Lilo paham juga dan tak terasa sudah beberapa hari ini Lilo berjualan Mie SEHATI di sekolahnya. Sukses selalu ya mas LiLo.



Tim MMC2 penggagas Mie Ayam SEHATI minus pak Syam Mie Perto dan mas Lukman bernarsis ria di depan warung Mie SEHATI.

+++
ditulis oleh : eshape

Selasa, Maret 16, 2010

Senangnya LiLo di Sea World

Setelah lama tertunda-tunda, akhirnya LiLo jadi juga berangkat ke Sea World.

"Kalau kemarin sudah membuat senang kakak-kakak LiLo, ya sekarang waktunya membuat senang Lilo", kata Ibunya Lilo.

Dua hari kemarin, memang aku telah berpuas diri dengan Luluk dan Litha. Kita saling goncengan ke Warung Makan Itali [nyobain lasagna jawa] dan juga ke Siomay Kang Otong Bandung.

Ada juga sore hari yang indah saat bercengkerama dengan anak-anakku di teras atas rumah Yogya. Kok anak-anakku tidak bosan ya mendengar ceritaku, baik saat ini maupun saat aku masih kecil.

"Blognya dilanjutin pak. Itu kan baru masa TK sama SD, yang lainnya masih banyak kan?"

"Hehehe...tunggu saja ya...", jawabku sambil menerawang ke masa lalu.

Teriakan LiLo membangunkan aku dari lamunan.

"Pak ayo berangkat sekarang, aku sudah siap nih", begitu kata LiLo sambil menenteng tas ranselnya.

Akhirnya kamipun meluncur ke Sea World Ancol. Jam 09.00 berangkat dan sampai di Ancol belum jam 10, perjalanan ini hanya memakan waktu 45 menit saja. Wuih...enak banget kalau Jakarta bisa seperti ini tiap hari.



Langsung saja beli tiket dan antri masuk ke wahana Sea World.

Di pintu masuk langsung disambut dengan akuarium ikan Piranha, kemudian buaya putih dan kolam ikan Hiu.



Seperti kuda yang lepas dari kendali, begitulah lilo berlarian kesana kemari. Bingung sendiri dia mau melihat apa. Semuanya bagus-bagus dan menarik, sehingga Lilo susah menentukan pilihan apa yang mau ditonton.



"Dimana ya tempat kaki digigitin ikan?", begitu kata lilo padaku. Akupun langsung menanyakan pada salah satu penjaga yang ada di dekatku.

Lilo langsung meluncur ke tempat yang dimaksud dan langsung minta beli tiket.

"Wah tiketnya mahal Lo. 40 rebu untuk 20 menit. Gimana?"

"Ya gak papa pak"

"Tapi dua puluh menit lagi ada acara penyelam ngasih makan ikan pari dan lain-lain, gimana?"

"Ya udah nanti saja sehabis acara itu", kata Lilo, tapi kupikir-pikir sekarang saja ngerasain kaki digigit ikan kecil-kecil.

Kamipun beli tiket dan masuk ke ruangan. Cuci kaki dulu baru kemudian kaki kita dimasukkan ke kolam ikan dokter itu.



Lilo tertawa-tawa sendiri merasakan kegelian yang amat sangat. Begitu juga cewek yang duduk di sebelah lilo, sampai menjerit-jerit merasakan kegelian dari gigitan ikan kecil-kecil ini.



Selesai acara digigit ikan kecil, maka acara penyelam memberi makan ikan pari dan lain-lain sudah dimulai. Tempat duduk sudah penuh, sehingga sudah tidak kebagian tempat lagi.



Ini acara yang sangat menarik. Audience tidak hanya disuguhi tontonan pemebrian makan ke ikan, tetapi diselipi ilmu pengetahuan dasar tentang hewan-hewan air tersebut.



Lilo dengan fasih menerangkan apdaku bedanya Kura-kura dengan Penyu. Persis seperti yang dijelaskan oleh "ilmuwan" yang ada di depan panggung.

"Bedanya pada kaki pak, kalau penyu gak punya jari-jari dan hidupnya di laut", begitu Lilo dengan serius menjelaskan padaku.

Yah.... tidak sia-sialah Lilo berlangganan National Geographic untuk anak-anak.

Jam sudah menunjukkan tengah hari dan saatnya untuk pulang. Makan duluj di kantin yang ada dan kemudian langsung meluncur pulang. Sempat juga beli minuman, foto dengan badut dan beli kaos di pintu keluar.



Terima kasih ya Tuhan. Atas kehendakMu, kami bisa bersenang-senang hari ini. Semoga kami jadi orang yang pandai bersyukur. Amin.

Jumat, Maret 12, 2010

Diskusi Rokok Yuk...!:-)

"Aku gak peduli halal atau haram, yang jelas keluargaku selalu tersiksa kalau berdekatan dengan mereka yang sedang merokok, kasihan anakku yang sampai seperti tercekik kalau kena bau rokok", begitu kataku ketika berdiskusi tentang rokok.

Komentar pendekku ini langsung dikomentari dengan sebuah komentar yang cukup panjang

"Sama mas Eko, kami sekeluarga juga tersiksa oleh rokok, terutama kalo pergi ke mal-mal/restoran/cafe yang tidak memisahkan perokok/non perokok.. di beberapa mal di jakarta malahan mal-nya bau rokok :(

Karena para perokok di Indonesia sebagian besar tidak bisa di-atur (boro-boro menghargai non-smoker), aku setuju dengan pengharaman rokok. terlebih alasan pengharamannya juga cukup jelas.

Kalo di ausie, memang merokok tidak diharamkan tapi dibuat sangat susah..mulai dari harga rokok yang mahal, kemudian tempat merokok juga susah (biasanya merokok hanya boleh di luar gedung di bagian pojokan terpencil).....

Jika ada even-even keluarga seperti konser, piknik besar, dan even lainnya biasanya sudah di-state sebagai non-smoking event..

Hebatnya para perokok di-sini (yang jumlahnya tidak banyak) cukup tahu diri dan tidak merokok sembarangan..

Saat ini sedang dipersiapkan peraturan tentang denda jika merokok di-mobil yang ada anak kecilnya..

Kalau di Indonesia ini bisa diterapkan dan dipatuhi, mungkin tidak perlu lagi pengharaman rokok", begitu kata mas Suryo

Mbak Ruripun mengeluarkan uneg-unegnya.

"Gimana yah cara menegur orang yang ngrokok di angkot atau di bis dengan sopan? Sering nggak tahan karena asapnya, tapi takut juga mau negur, mana supirnya ngrokok juga
*sigh...."

Aku langsung angkat pendapat,"kalau di angkot yang sering kunaiki aku biasa saja memintanya untuk tidak merokok di dalam angkot,tapi kalau di daerah yang aku belum kenal kayaknya gak berani deh. Hehehe....

Kalau anakku pasti langsung batuk berat, aslinya sih batuk biasa, tapi dibuat kayak batuk yang sangat berat sambil pasang muka memelas..."

Mbak Raisha tak tahan langsung angkat pendapat juga,"Pingin share soal rokok. Jangan segan menegur orang yang merokok di tempat umum"

Kalimat yang biasanya kugunakan:
"Maaf Pak, asap rokoknya mengganggu (meracuni) saya dan orang lain"
"Maaf Pak, boleh tidak kalau merokoknya nanti saja pas Bapak sendirian...?"
"Saya tidak keberatan Anda merokok, tapi bisa tidak asapnya jangan mengganggu saya dan orang lain di sekitar sini?" (hisap semua asapnya, maksudnya...hehe)

Ada yang ngeyel bilang "mati tuh, emang ajal Mbak. bukan karena rokok segala..."
Kujawab, "Silakan saja kalau mau mati dengan penyakit parah..., jangan ngajak-ngajak orang lain".

Semua kalimat dengan senyum... meski kecut. Hehe...

Kadang ada orang yang merokok tanpa pernah memikirkan kalau itu pilihan bodoh.

Pernah ada sopir angkot yang kusadarkan berapa banyak uang yang dibuangnya untuk rokok dan uang itu sebenarnya bisa ditabung agar anak-2nya bisa sekolah lebih tinggi nanti.

Beberapa minggu kemudian bertemu lagi, dia mengaku sudah berhenti, meski masih makan permen setiap kali kecanduannya muncul.

Dia bilang, "Baru Ibu orang yang pernah ngomong soal rokok sama saya, semua orang yang saya kenal menganggap itu suatu kewajaran bagi laki-laki dewasa... Padahal selain boros, nafas saya juga suka sesak dibuatnya."

Jadi terharu banget! :-)

Pas ngajar, setiap semester contoh rokok selalu kumasukkan ke dalam materi. Bicara tema rasionalitas, unsur sugestif dalam iklan rokok, belajar penalaran/logika..., apa saja materinya dalam satu semester pasti ada bahasan tentang rokok. :-)

Unsur adiktif rokok itu lebih parah dibanding heroin, sebenarnya orang yang sudah kecanduan itu harus dikasihani.

Dan harus dibantu untuk dengan sadar bisa mengalahkan kecanduannya.

Aku paling marah kalau melihat orang yang pekerjaannya tidak memberi cukup uang bagi keluarganya, tapi dia merokok! Rokok itu alat memiskinkan sebuah bangsa, menurutku. Lihat aja gimana pemulung atau pedagang asongan merokok...:-(

Bank Al, yang berpengalaman di luar negeri menambahkan begini,"Iya, memang harus tegas seperti Yanti gitu"

Aku dulu waktu di Indonesia juga seringkali meminta orang untuk mematikan rokok kok kalau aku sedang jalan2 bawa Kevin. Sejauh ini belum ada yg pernah menjawab dan menolak sih.

Btw, aku kebetulan saat ini sedang menginap di sebuah hotel.

Ada tulisan sadis banget di ruangannya, yaitu:

"The Beverly Heritage hotel is 100% non-smoking. In consideration for our non-smoking guests, please do not smoke in the guestroom. If you choose to smoke in the guestroom, a $150.00 deep cleaning fee will be applied to your bill."

Ha...ini mirip benar dengan yang ada di Surabaya Plaza. Kita disuruh teken di kertas yang isinya kurang lebih seperti yang dilihat Bank Al.


Mas Komo pencetus diskusi ini, mungkin masih banyak menimbang-nimbang.

"Meskipun aku bukan perokok,ning kok kurang sreg dengan fatwa ini ya?"

Muhammadiyah Haramkan Rokok

10/03/2010 08:17:18
JAKARTA (KR) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan fatwa baru mengenai hukum merokok. Melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, PP Muhammadiyah berkesimpulan bahwa aktivitas merokok hukumnya adalah haram.

”Setelah mendengar masukan dari berbagai pihak, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan, Majelis Tarjih dan Tajdid mengeluarkan amar putusan bahwa merokok haram hukumnya, ” ujar Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih Prof Dr Yunahar Ilyas kepada wartawan di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (9/3).

Sebelumnya PP Muhammadiyah telah mengeluarkan fatwa mubah (diperbolehkan) bagi perokok. Namun setelah ditelaah dan dikaji lebih lanjut. Hasilnya, ternyata mudharatnya lebih banyak dibandingkan manfaatnya, maka dikeluarkanlah fatwa haram merokok. ”Muhammadiyah pernah mengeluarkan fatwa mubah, setelah kita pelajari lagi dengan narasumber dari pihak kesehatan dan ekonomi, kita bahas kembali dan kita simpulkan merokok itu haram,” tambah dosen UMY ini.

Prof Yunahar menjelaskan, fatwa haram merokok diputuskan dalam rapat Majelis Tarjih dan Tajdid pada 8 Maret lalu di Yogyakarta. Dalam rapat itu juga dibahas mengenai dampaknya kepada para petani tembakau. ”Kita juga siapkan program untuk membimbing petani tembakau agar beralih ke lahan usaha yang lainnya,”jelasnya.

PP Muhammadiyah juga siap jika nantinya akan ada pertentangan dari para petani tembakau dan perusahaan produsen rokok. PP Muhammadiyah akan terus mensosialisasikan fatwa haram merokok tersebut. ”Kita sosialisasi ke dalam dulu, nanti misalkan di rumah sakit, di tempat umum dan juga di kampus-kampus. Sebagian sudah melaksanakan kawasan bebas rokok,” ungkapnya.

Prof Yunahar menjelaskan, dalam Alquran disebutkan, ”jangan kamu dengan sengaja mati.” Sementara merokok masuk kategori bunuh diri pelan-pelan. ”Perokok itu merusak diri dan orang lain, termasuk khabais atau kotoran dan tidak baik. Mubazir. Fakta kesehatan dan ekonomi haram,” ujar Yunahar.

Dijelaskan, perubahan fatwa ini karena dulu Muhammadiyah kurang meneliti soal rokok. ”Sekarang data-data yang kami dapat sudah lengkap dan orang-orangnyapun masih yang lama,” katanya.
Sementara itu, kemarin Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan uji materiil pasal yang mengatur larangan iklan rokok sepanjang tidak memperagakan wujud rokok.

Pasal yang mengatur hal tersebut dapat dalam pasal 46 ayat 3 huruf c Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Pemohon yang terdiri dari Pemohon I, yakni Komisi Nasional Perlindungan Anak yang diwakili Seto Mulyadi dan Arist Merdeka Sirait, Pemohon II Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat yang diwakili Kusnadi Rusmil dan Pemohon III yang terdiri dari Alfie Sekar Nadia (13 tahun) dan Faza Ibnu Ubaydillah (17 tahun).

Menurut pemohon, ”promosi rokok yang memperagakan wujud rokok” dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28B ayat (2), Pasal 28A, Pasal 28C ayat (1), Pasal 28F. Pemohon mendalilkan Pasal 46 ayat (3) huruf c UU Penyiaran menjadi dasar justifikasi yang secara normatif masih memperbolehkan promosi rokok walaupun dengan persyaratan tertentu, yakni ‘tidak memperagakan wujud rokok’.

Ketentuan yang diatur dalam Pasal 46 ayat (3) huruf c UU Penyiaran merupakan norma hukum yang berlaku dan mengikat sehingga menjadi pembenaran yuridis bagi pelaksanaan siaran iklan atau promosi terhadap rokok, asalkan tidak memperagakan wujud rokok. Karena itu, mereka menuntut Mahkamah membatalkan ketentuan itu.

Secara terpisah Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih menjelaskan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang rokok akan segera terbit. ”Saya optimis, segera terbit dan di dalamnya juga mengatur tentang larangan iklan rokok,” katanya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (9/3).

Bahkan RPP tersebut dalam waktu dekat akan diserahkan kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono. Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiapkan draf/rancangan peraturan pemerintah (PP) tentang rokok untuk mendukung pelaksanaan pasal rokok dalam Undang-Undang Kesehatan (UU No 36/2009).

Isi pokok PP tentang rokok, di antaranya, meliputi pengaturan kawasan tanpa rokok, peringatan berupa gambar pada bungkus rokok, dan larangan menjual rokok kepada anak-anak, larangan menjual rokok batangan, serta larangan iklan, sponsor, dan promosi rokok di media massa. (Sim/Ati)-a

http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=211014&actmenu=35

+++

Jadi...?

Apakah ada pendapat lain? Silahkan berpendapat. Ini ruangan bebas untuk kita semua.


Kamis, Maret 11, 2010

Artikelku masuk Headline Kompasiana [lagi]

Jumat malam, 5 Maret 2010, para peserta Amprokan Blogger 2010 [AB2010] sudah mulai berdatangan, baik yang dari Pontianak, Balikpapan, Riau dsb. Dinihari juga sudah bertambah dengan rombongan dari Solo. Bukannya istirahat, mereka malahan jagongan, ditemani kopi [self service] dan hotspot Telkom yang lumayan kenceng.

Paginya para peserta AB 2010 sudah harus beranjangsana keliling kota Bekasi. Mulai dari tempat nginap di Asrama Haji, Tugu Patriot, UKM Boneka, TPA Bantar Gebang,Kota Hijau Jababeka, Live Blogging Contest [LBC] di Pendopo Walikota dan akhirnya ramah tamah dengan Walikota.

Puncak acara ini adalah Wawancara Tengah Malam, mengetengahkan Srikandi Blogger, Risa Amrikasari [yang cerdas] dan Jane Shalimar [yang ayu banget].



Tulisan tentang Midnight Talk Show di Bekasi ini kuposting di Blog Baruku dan juga di Kompasiana, eh ternyata masuk Headline Kompasiana.

Alhamdulillah.



Sudah lama sih pingin jadi eMCe di acara para blogger, baru sekarang keturutan. Soalnya sering melihat acara para blogger sering kurang greget karena eMCenya kurang mengenal dunia blog atau eMCenya asal berwajah bening saja.



Ini adalah rangkaian acara kopdar nasional yang berbeda dengan acara Pesta Blogger. Banyak sekali bedanya, silahkan baca di artikelku yang lain dengan judul "Rumah Walikota Bekasi sudah menjadi Rumah Rakyat Indonesia".



Beberapa hari lagi akan ada kopdar Politikana di Yogya, pasti seru juga acara ini, meskipun yang hadir tidak akan sebanyak AB 2010.

Kalau di AB2010 ada joget-joget panitia, ada gak ya joget-joget di Politikana. Kalau ada joget-joget model gini pasti seru deh,


Yang jelas, pasti gak ketemu sama mbak Jane Shalimar di Yogya. Kecuali kalau ada yang terketuk pintu hatinya dan mengusahakan dengan berbagai cara untuk mendatangkan mbak Jane Shalimar di Kopdar Politikana di Yogya.


Salam Sakses Dunia Akhirat...!:-)

Jumat, Maret 05, 2010

Main Bola Yuk...!:-)

Senangnya melihat anak-anak bermain bola. Persis kayak aku dulu ketika kecil.

Jengkel setelah kemasukan gol

ups...jatuh? sakit ya dik...

tak peduli lapangan yang keras tanpa rumput

ati-ati nabrak becak nak...

PC Media Antivirus (PCMAV) Ragnarok 3.0 (Maret - April 2010)

PC Media Antivirus (PCMAV) 3.0 - Ragnarok
Copyright (c) 2006-2010 Majalah PC Media
Pinpoint Publications Group
******************************************************************************
MEMANFAATKAN/MENGGUNAKAN PCMAV BERARTI ANDA MENGERTI DAN SETUJU
DENGAN SELURUH KETENTUAN YANG ADA DI BAGIAN
"KETENTUAN PENGGUNAAN (END-USER LICENSE)".
******************************************************************************

Inilah Antivirus Kebanggaan INDONESIA

Apakah anda tertarik?

Kalau mau mengunduh tolong kesini dulu ya. Alamat unduhannya ada di blog baruku sih.

Kamis, Maret 04, 2010

Saat SD [1]

Masa SD [1]

Aku masih ingat waktu itu ibu mengajakku ke ruang kepala sekolah SD Netral. Isi pembicaraan tidak kuperhatikan, yang jelas pak Kepala Sekolah waktu itu, yang kemudian kutahu ternyata rumahnya dekat rumahku, dengan ramah menanyaiku tentang soal berhitung dan dengan senyum puas dia mendengarkan jawaban-jawabanku. Itulah awal sekolahku kemudian di SD Netral Putra "A", setelah selesai di TK Netral.

Satu peristiwa mencekam terjadi saat suatu siang di bulan Desember 1966 [?], kulihat rombongan kaum tionghoa berlari-lari di depan rumahku. Kebanyakan dari mereka menangis tersedu-sedu. Rupanya sekolah Cina yang ada di Sutodirjan, dekat rumahku, ditutup dan semua orang yang ada di situ diusir keluar.

Sejak saat itu, kita bebas main di sekolah itu. Banyak pohon pinus di sekolah itu dan sangat menyenangkan bermain bola disitu, meskipun hanya memakai bola plastik. Itulah lapangan terbesar yang bisa kita pakai untuk bermain bola.

Aku tidak tahu juga kenapa aku lebih suka bermain sebagai pemain belakang saat itu, padahal tubuhku cukup kecil. Mungkin karena aku berani "gaprakan" [beradu kaki] dengan pemain lawan, jadi teman-teman mempercayakan posisi itu kepadaku.



Masa SD adalah masa yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, aku dipilih sebagai ketua kelompok belajar dan teman-temanku wajib datang ke rumahku untuk belajar bersamaku. Kuajari mereka tentang pelajaran sekolah.

Satu hal yang membuatku puas adalah salah satu muridku. Namanya Dodi Sumbodo Singgih. Dia adalah murid yang ganteng, kaya dan masuk seleb di kelasku, tetapi setiap belajar ke rumahku seperti anak kucing yang begitu mudah kuelus-elus.

Nilai kelulusanku juga cukup membanggakan, Berhitung mendapat angka 10 dan rata-rata nilaiku adalah 9.

Di masa SD inilah aku mulai kenal komik wayang A.Kosasih dan sering mempraktekkan cara jalan Anoman saat berangkat ke sekolah. Meski begitu panggilan akrab dari teman-tremanku adalah PETRUK. Mungkin karena aku dianggap lucu, maka aku dipanggil dengan nama itu, padahal ketinggian tubuhku tidak cocok dengan nama itu.

Di kelas, ada tiga orang yang dianggap bisa melucu, sehingga suatu saat diminta untuk maju ke depan kelas dan disuruh melawak di depan teman-teman lain.

Bener-bener lawakan yang garing, soalnya kita bertiga belum pernah jadi satu panggung dan belum pernah melihat pementasan lawak. Jadinya kita hanya main band di depan dengan menggunakan sapu. Seingatku tidak banyak yang ketawa saat melihat pertunjukkan itu. Asli jayus...!:-)

Disamping komik wayang, aku juga mulai membaca kisah suling emas dari Kho Ping Ho. Selanjutnya bisa ditebak, akupun larut dalam dunia persilatan ala Asmaraman Kho Ping Ho.

Sebagai penyeimbang, akupun membaca Mahesa Jenar, sehingga akupun suka bertingkah bak Kebo Kanigara yang begitu bijak dan jago berkelahi.

Ada pengalaman yang sampai sekarang masih sangat kusesali. Itulah saat di sekolah mengundang tukang sulap. Aku dan beberapa teman yang tidak setuju acara itu langsung jalan-jalan tanpa arah sampai acara sulap itu selesai.

Ada beberapa penyebab, kenapa aku tidak suka acara itu :
1. Acaranya berbayar, sehingga menurutku lebih baik uangnya dipakai untuk jajan daripada untuk mbayar acara itu
2. Bapakku juga bisa sulap, jadi buat apa nonton sulap?

Yang lebih menjengkelkan lagi adalah pagi hari sebelum acara itu dilaksanakan. Semua murid klasku diminta untuk mengambil kursi yang ada di kelasku dan juga di kelas lain untuk ditata di ruang pertunjukkan.

"Kenapa hanya murid-murid SD Netral A yang bekerja, sementara itu Netral B dan Netral C tetap saja nyantai di ruang masing-masing", begitulah protes kita sekelas.

Tapi mana ada yang peduli dengan protes anak SD, sehingga tetap saja kita disuruh mengambil dan menata kursi. Selesai menata kursi, aku langsung jalan-jalan dengan beberapa teman yang satu ide denganku, sampai kami merasa saatnya untuk kembali ke sekolah.

Sampai di sekolah benar saja, acar asudah selesai dan teman-temanku mulai menutup pintu keluar sekolah dan mulai mengkompas anak-anak murid Netral B yang mau pulang. Rupanya teman-temanku masih jengkel dengan masalah kursi tadi pagi.

Yang konyol adalah aku dan teman-temanku yang tidak nonton sulap ternyata tetap wajib mbayar iuran tontonan sulap. Protes seperti apapun tidak menggoyahkan keputusan sekolah. Akhirnya kita hanya bisa uring-uringan sendiri.

Perbuatan konyol yang lain adalah ketika aku berantem dengan teman-temanku sendiri. Mereka menyandera tasku dan aku akhirnya pulang tanpa membawa tas. Rupanya dari jauh teman-temanku memberi tanda bahwa sudah tidak musuhan lagi dan meletakklan tasku di pinggir jalan. Aku yang jengkel dengan mereka tetap saja berjalan menuju rumah, tanpa peduli dengan tasku.

Tentu saja tasku hilang diambil orang lewat. Duh...kalau inget masih jengkel deh aku dengan diriku sendiri. Tas sebagus itu dan dibeli dengan uang yang harus dicari dengan penuh keringat akhirnya harus hilang karena alasan yang sangat sepele.

Jangan terulang lagi deh....

Rabu, Maret 03, 2010

Masa TK-ku

"Kisah hidup bapak ini kalau ditulis pasti menarik lho pak", begitu kata anak mbarepku.

Kalimat itu terus membayangiku kemanapun aku membuka mata, bahkan juga ketika aku memejamkan mata, apalagi kalimat itu sering diulang oleh anak-anakku, sehingga akhirnya kubulatkan tekad untuk mulai menuliskannya.

Sesungguhnya aku takut dianggap narsis dan terlalu melebih-lebihkan kejadian yang kutulis, padahal aku adalah orang yang santun dan suka merendahkan diri, tapi biarlah para pembaca saja yang nanti menilai diriku apa adanya. Apapaun anggapan para pembaca akan aku terima dengan lapang dada, bahkan bila itu berupa pujian ataupun sanjungan.

Semua akan kuterima dengan senyum, karena sesungguhnya pujian dan sanjungan itu lebih kejam dari kritikan yang sepedas apapun.

Buat teman-teman Mastermind Cikarang, inilah buku keduaku yang kujanjikan dalam pertemuan dwi mingguan kita.

+++

Kumulai kisahku dari saat kelahiranku di Yogyakarta, dengan mengambil tempat kelahiran di RS PKU MUhammadiyah. Tentu sebagai anak dari sepasang suami istri yang menjadi penggemar berat Muhammadiyah, maka warna warni hidupku akan selalu penuh dengan nuansa Muhammadiyah.



Itulah hari Senin, tanggal 14 September 1959. Hari yang sangat spesial bagi kedua orang tuaku. Itu juga hari yang sangat spesial bagi teman-teman bapakku, karena mereka memang sangat dekat dengan bapakku dan suka mengendongku saat mereka bermain di rumahku.

Aku tentu tidak dapat merasakan memori yang ini, tetapi foto-foto yang kulihat dan cerita yang kudengar menunjukkan bahwa teman-teman bapakku suka sekali dengan kelahiranku.

Pertemanan yang begitu erat antara bapakku dengan teman-temannya rasanya memang sangat membekas di hatiku, itu juga yang membuat aku selalu punya prinsip bahwa "satu musuh kebanyakan dan seribu sahabat terasa masih kurang".

Pertemanan mereka juga sangat profesional. Masalah beri memberi uang atau hadiah adalah hal yang lumrah, meskipun yang terjadi adalah keluarga kami menerima pemberian mereka dan bukan keluarga kami memberi mereka. Namun kalau sudah soal bisnis, maka uang serupiahpun akan dituntut oleh teman-teman bapakku.

Di usia balita itu, aku tidak banyak bermain dengan tetangga. Aku hanya bermain di depan rumah saja dan jarang lebih dari 10 m dari rumahku. Sampai akhirnya aku pindah ke rumah lain yang terletak di tepi Jalan Kemetiran Kidul no 33 Ypgyakarta.

Saat itu aku mulai bermain lebih jauh dari rumah dan aku benar-benar takjub menemukan banyak orang yang sebaya denganku. Mereka bermain dengan segala macam jenis permainan dan menjadikanku sebagai seorang anak yang mereka hormati. Mungkin karena aku anak pak RT, sehingga orang tua teman-teman sebayaku itu selalu menjagaku agar tidak dijahili oleh anak-anak mereka.

Aku tentu tidak nyaman dengan kondisi seperti ini. Aku ingin juga bisa bermain air dan berkotor-ria dengan lumpur yang menempel di kakiku atau di tanganku, tapi hal itu agak sulit kulakukan, karena akan banyak yang membimbingku ke rumah kalau aku melakukannya.

Aku akhirnya mulai mendapatkan perasaan yang nyaman ketika mulai bersekolah dan punya teman yang bisa kuajak bermain sesukaku tanpa ada yang mengawasiku.

Taman Kanak-kanakku yang tadinya bertempat di Jalan Malioboro [sekarang hotel Mutiara] dipindahkan ke Sosrowijayan dan itu membuat perjalanan dari rumah ke sekolah menjadi lebih dekat.



Aku suka berdiri paling kanan saat menyeberang Jalan besar. Itulah simpang empat antara Jalan Kemetiran Kidul dengan Jalan Dagen. Rasanya ada kebanggaan tersendiri kalau bisa membantu teman-temanku menyeberang jalan besar itu.

Biasanya aku berangkat berempat dengan dua saudaraku dan satu temanku. Ada Mas Yono, Mbak Anik dan Agus [nduh]. Mas Yono dan mbak Anik adalah anak pak Dhe Waluyo, bu Waluyo adalah kakak dari bapakku yang tinggal pas berdampingan dengan rumahku di Jalan Kemetiran Kidul no 31.

Agus yang sering dipanggil nduh oleh mas Harya [Hasmi, pengarang komik Gundala] tinggal di simpang empat itu di klinik Rahayu dan kami sering bermain di rumah sekaligus klinik orang tuanya.

Kami kadang heran ketika mendengar suara kesakitan dan minta ampun dari orang-orang yang kesulitan saat melahirkan bayinya.

"Hahaha...bu Anu itu minta ampun saat melahirkan, tapi tahun depan lihat saja dia akan datang lagi ke klinik", begitu yang kudengar dari anak-anak ABG yang sering bercerita tentang kejadian itu.

Saat itu aku tidak paham dengan kalimat itu, tapi kalimat itu sering kudengar dan sering menjadi bahan tertawaan para ABG itu.

Sekolah di TK Netral memang banyak memberi kenangan bagiku, apalagi aku pernah juara sholat subuh di sekolah itu. Kalau tidak salah ingat aku mendapat hadiah sarung. Sayangnya aku kurang rajin membaca Al Quran, sehingga aku tidak pernah bisa ikut lomba membaca Al Quran, mungkin karena suaraku terlalu merdu, sehingga para ustadz tidak memasukkan aku dalam lomba membaca Al Quran.

Di kampungku Kemetiran Kidul memang ada sebuah rumah yang dihuni oleh para mahasiswa dan selalu dijadikan sebagai tempat pengajian anak-anak. Sayangnya terlalu banyak anak yang mengaji dibanding guru yang megajar, sehingga aku lebih suka bermain dibanding mengaji.

Aku tidak tahu apakah hal itu yang meyebabkan aku dipindahkan ke tempat ngaji yang lebih keras yaitu di masjid yang terletak di dekat stasiun Tugu atau mungkin orang tuaku ingin anaknya lebih pintar mengaji kalau tempat ngajinya bukan di rumah orang tetapi di sebuah kompleks masjid.

Yang terjadi tetap saja seperti yang kurasakan di rumah pengajian. Aku lebih banyak memikirkan hal lain daripada mengaji.

Pelajaran di masjid ini terlalu tinggi buatku, sehingga aku lebih sering bengong tidak tahu apa yang kukerjakan, bahkan aku sempat melakukan perbuatan yang sangat bodoh.

Aku membawa pisau silet dari rumah dan mulai berkreasi dengan kain sarung baruku sambil mengikuti pelajaran dari pak Ustadz yang jauh di depan sana. Sarung barukupun bolong-bolong jadinya terkena operasi pisau siletku.

Tak ada sedikitpun prestasiku di sekolah ngaji ini, bahkan akhirnya aku benar-benar bosan dengan suasana ini. Akupun kembali melakukan tindakan terbodoh di dunia. Kusimpan buku Juzama di atas plafond dan kupakai sebagai alasan untuk tidak berangkat ke masjid untuk ngaji.

Benar-benar tindakan yang sangat kusesali sampai saat ini. Bahkan ketika akhirnya aku disadarkan akan pentingnya mengaji, maka aku benar-benar merasa bodoh saat itu. Kesadaraku akan pentingnya mengaji membuatku naik plafond lagi untuk mengambil buku Juzamaku dan pastilah buku itu sudah habis dimakan para tikus yang begitu rajin bermain-main di plafond.

Aku hanya dapat menyesalinya dan tidak tahu harus berbuat apa, sementara bapakku cukup memandangku saja sudah mebuatku terbakar akan rasa takut.

Sayangnya ketakutanku itu hanya sebentar saja, di hari lain aku sudah lupa akan hal itu.

[bersambung]

+++

peta diambil dari sini

+++
tulisan ini untuk bahan bukuku "Okenya Keluarga Pak Oke"