Jumat, Oktober 19, 2007

ESQ

Mengenal lebih dekat nama-nama Indah Allah swt, itulah inti ESQ (bagiku). Bagitu banyak nama-nama indah Allah yang kita kenal, tapi kita tidak tahu bahwa nama-nama Indah itu adalah nama-nama Allah swt.

Selama ini, dengan segala cara kita ingin memasukkan nama-nama itu dalam hati kita, tetapi kita tidak cukup ilmu untuk menggiring nama-nama itu ke dalam hati kita. Pada pelatihan SDM versi ESQ Way 165 inilah kita ditunjukkan jalannya.

Selesai pelatihan, langsung saya usulkan semua teman sekerja untuk ikut pelatihan ini. Tidak lupa anak dan istri juga langsung saya daftarkan. Tanggapan dari Lembaga Pelatihan inipun sangat cepat, langsung ada kontak dan langsung ditentukan tempat dan hari pelatihan. Sungguh mereka memang sangat professional.


 

Ini jadi sesuai dengan yang tertulis di http://www.esqway165.com/solusi_kehidupan.php?kd=metodologi

Training ESQ adalah sebuah fenomena. Menggugah dan mampu mengubah kehidupan seseorang.

Itu salah satu kesimpulan peserta yang telah mengikuti training ESQ. Hal itu bisa terjadi karena ESQ memang berbeda dari pelatihan lainnya dan bukan sekedar pelatihan kepemimpinan atau manajemen biasa. Training ESQ merupakan pelopor pelatihan yang mengasah sisi spiritual dengan mendalam, bersamaan dengan sisi emosi dan intelektual seseorang. ESQ adalah suatu inovasi mutakhir yang bertujuan untuk membangkitkan dimensi spiritual manusia.

ESQ dengan seksama memandu seseorang dalam membangun prinsip hidup dan karakter berdasarkan ESQ Way165. Angka 165 merupakan simbol dari 1 Hati pada Yang Maha Pencipta, 6 Prinsip Moral, dan 5 Langkah sukses. ESQ hadir untuk siapa saja yang berkeinginan untuk  membentuk karakter manusia paripurna. ESQ juga merupakan upaya untuk menjebatani rasionalitas dunia usaha dengan spirit ketuhanan. Melengkapi makna sukses dengan nilai-nilai spiritual yang mendalam, menuju esensi bahagia yang sesungguhnya.

Minggu, Oktober 14, 2007

We are Honorable Men

Seorang pemulung dari atas perahunya mengumpulkan sampah plastik di kali Ciliwung, tiba2 dayungnya terjatuh. Dia agak bingung sebab tidak bisa menendalikan perahunya karena kali sedang banjir.
Dia lalu berdoa: ” Ya Tuhan tolonglah saya menemukan dayungku”.
Tuhan datang membawa dayung dari emas:”Ini dayungmu?”.
“Bukan”, jawab pemulung.
Tuhan menyelam lagi dan muncul membawa dayung dari perak:”Ini dayungmu”, kata Tuhan.
“Bukan”, jawab pemulung. Tuhan menyelam lagi lalu kembali membawa dayng dari kayu”. Pemulung tersenyum karena itulah dayungnya.
Atas kejujurannya Tuhan lalu memberi ketiga dayung tersebut. Sekali waktu pemulung berjalan-jalan di tepi kali bersama istrinya.
Tiba2 istrinya terpeleset kecemplung dan tenggelam ke dalam kali. Diapun berdoa lagi.
Tuhan datang membawa Krisdayanti. „Íni istrimu“, kata Tuhan.
Jawab pemulung „Ya“, „Kau berbohong“, kata Tuhan.
„Maaf Tuhan, saya perlu menjelaskan“, jawab pemulung, kalau saya tidak mengakui Krisdayanti sebagai istriku Engkau akan datang bersama Bunga Lestari, jika saya tidak mengakui lagi baru Engkau datang membawa istriku lalu Engkau menyuruh saya hidup bersama ketiganya padahal saya orang miskin pasti tidak dapat membiayai mereka. Itulah sebabnya saya mengakui Krisdayanti sebagai istri saya“.

Moral ceritera ini : Bila seorang laki-laki berbohong, alasannya pasti dapat dipercaya, dan untuk kepentingan orang lain.

Itulah sebabnya laki-laki disebut juga gentleman tidak ada gentlelady.

rzain
Dijiplak dari „We are Honorable Men“
gambar diambil dari http://ketawa.com/gambar/gantengin.jpg

Minggu, Oktober 07, 2007

Ucapan Lebaran


Assalamua'alaikum Warahmatullah Wabaraktuh

Pak, saya mau tanya. Artinya Taqabballahu Minna Waminkum, Taqabbal Yaa Kariim itu apa ya? seharusnya yang kita ucapkan sewaktu hari Raya Idul Fitri itu apa? Apakah doa di atas atau Minal Aidzin Wal Faidzin? Sekian pertanyaan saya, terima kasih banyak.

Waassalamua'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Lisa


Jawaban:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuhAl-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du

Diantara sekian banyak ungkapan atau ucapan selamat (arab: tahni'ah) dalam suasana hari 'Ied Al-Fithr, nyaris semuanya tidak ada riwayatnya yang berasal dari Rasulullah SAW. Kecuali lafadz taqabbalallahu minaa wa minka, yang maknanya, "Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal Anda."

Namun riwayat yang menyebutkan hal ini oleh banyak ulama tidak lepas dari kritik. Salah satunya adalah Al-Baihaqi yang mendhaifkannya. Beliau membuat satu bab khusus dalam kitabnya, As-Sunan Al-Kubra, dinamai bab itu dengan "Bab apa-apa yang diriwayatkan tentang ucapan sesama orang-orang pada hari 'Ied: taqabbalallahu minaa wa minka." Di dalam bab tersebut, Al-Baihaqi menyebutkan banyak hadits yang berisikan lafadz tersebut, namun beliau mendhaifkan hadits-hadits itu.

Sebagai gantinya beliau menuliskan sebuah riwayat yang bukan hadits dari Rasulullah SAW, melainkan hanya riwayat yang menjelaskan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz mendiamkan ungkapan tersebut.

Bahwa Adham maula Umar bin Abdil Aziz berkata,"Dahulu kami mengucapkan kepada Umar bin Abdil Aziz pada hari 'Ied, "taqabbalallahu minaa wa minka, ya amiral mukminin", maka beliau pun menjawabnya dan tidak mengingkarinya. (Lihat As-Sunan Al-Kubra, oleh Al-Baihaqi jilid 3 halaman 319).

Tapi sebagaimana kita ketahui bersama, meski sebuah hadits itu dianggap dha'if, tapi selama tidak sampai tingkat kedhaifan yang parah, masih bisa dijadikan landasan amal dalam hal-hal yang bersifat keutamaan. Maksudnya, meski dha'if tetapi tidak palsu, jadi hanya lemah periwayatannya tetapi tetap hadits juga. Dan jumhur ulama pada umumnya bisa menerima hadits dha'if asal tidak terlalu parah, paling tidak untuk sekedar menjadi penyemangat dalam keutamaan amal-amal (fadhailul a'mal).

Apalagi bila kita merujuk kepada landasan syar'i tentang pengucapan selamat kepada seseorang, yang dalam bahasa arab disebut dengan istilah tahni'ah. Sebenarnya syariat Islam punya landasan syar'i secara umum. Yaitu yang bersumber dari peristiwa diterimanya taubat seorang shahabat nabi SAW, yaitu Ka'ab bin Malik. Saat Allah mengumumkan bahwa taubatnya diterima, berduyun-duyun para shahabat yang lain bahkan termasuk Rasulullah SAW ikut memberikan ucapan selamat.

Sekedar menyegarkan ingatan, shahabat Ka'ab bin Malik adalah salah satu di antara mereka yang membolos tidak ikut perang Tabuk. Lalu sebagai hukumannya, beliau diboikot untuk tidak boleh diajak berbicara bahkan diasingkan selama beberapa lama. Setelah selesai masa hukumannya, Allah SWT kemudian menerima taubatnya. Saat itu kemudian Rasulullah SAW pun ikut memberikan ucapan selamat.

Ketika Aku mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW, beliau sambil menurunkan wajahnya karena bahagia bersabda,"Berbahagialah dengan hari terbaik yang melawatimu semenjak kamu dilahirkan ibumu." (HR Bukhari)

Maka ucapan selamat itu datang dari mulut nabi SAW sebagai ungkapan ikut berbahagia yang sedang dirasakan oleh Ka'ab saat itu. Dan sebenarnya, siapapun sah-sah saja mengungkan rasa turut berbahagia dengan beragam ungkapan, tanpa harus diatur-atur secara baku.

Sebagaimana setiap orang dibolehkan mendoakan temannya dengan lafadz yang disukainya.

Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

http://kaskus.us/showthread.php?t=352698&page=176

DOA SANG KATAK


Ada seorang pembelah kayu, yang terus-menerus menyia-nyiakan waktu dan tenaga membelahi kayu dengan kapak tumpul, sebab ia tidak punya waktu untuk berhenti dan mengasah kapak itu.

(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ, Penerbit Kanisius,Cetakan 12, 1996)

Jumat, Oktober 05, 2007

Muhammad Nashruddin

Hadits populer yang ternyata tidak shahih menurut Muhammad Nashruddin
al-Albani, enjoy:

Hadits 8: "Beramallah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah engkau mati besok."
http://media.isnet.org/hadits/dm1/0008.html

Hadits 56: "Kalau saja bukan karena wanita, pastilah Allah akan disembah dengan sungguh-sungguh."
http://media.isnet.org/hadits/dm1/0056.html

Hadits 57: "Perselisihan di antara umatku adalah rahmat."
http://media.isnet.org/hadits/dm1/0057.html

Hadits 416: "Tuntutlah ilmu sekalipun ke negeri Cina."
http://media.isnet.org/hadits/dm1/0416.html

Hadits 531: "Akan muncul suatu kaum yang binasa dan tidak akan beruntung, karena pemimpinnya adalah wanita dan pemimpin mereka masuk surga."
http://media.isnet.org/hadits/dm2/0531.html

Hadits 593: "Surga berada dibawah telapak kaum ibu. Barangsiapa dikehendakinya maka dimasukannya, dan barangsiapa dikehendaki maka dikeluarkan darinya."
http://media.isnet.org/hadits/dm2/0593.html

Hadits 909: "Wahai Paman, Demi Allah, kalaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah memenangkannya atau aku binasakan, pastilah tidak akan aku meninggalkannya."
http://media.isnet.org/hadits/dm2/0909.html

Selasa, Oktober 02, 2007

THAT'S WHAT FRIENDS ARE FOR

Makin kuresapi, lagu ini makin terasa indah.

Oh I, never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned
I'm glad I've got a chance to to say
That I do believe I love you

And if I, I should ever go away
Well than close your eyes
and try to feel the way we do today
And then if you can't remember

Keep smiling (smiling)
Keep shining (shining)
Knowing you can always count on me
for sure
That's what friends are for
For the good times (good times)
and the bad times (bad times)
I'll be on your side forevermore
That's what friends are for
Yeah

And I, though you heard it all before
Well I'll tell you one more time
So I can be completely sure
So you know how much I love
And if I should ever go away
well then close your eyes and try
to feel the way we feel this day
and then if you can't remember

Keep smiling (smiling)
Keep shining (shining)
Knowing you can always count on me
for sure
That's what friends are for
Oh in good times (good times)
and in bad times (bad times)
I'll be on your side forevermore
That's what friends are for

Paling seneng kalau yang nyanyiin Rod Stewart


39 (Queen)















Terbawa oleh seringnya nonton panggung terbuka saat 17 an, baik di depan kantor pos yogyakarta ataupun di seputaran alun-alun pada tahun 70an sampai awal 80an, aku pernah tergerak untuk tampil dengan gitar tunggal di Senisono.

Gedung ini sangat bersejarah bagi mereka yang cinta akan dunia “malam” di seputaran malioboro. Awal tahun 70an aku sering nonton TiVi di halaman senisono. Lumayan juga jauhnya dari Kemetiran Kidul, kampungku.

Tahun-tahun itu, TiVi memang barang yang masih sangat langka. Di beberapa tempat kita malah harus mbayar untuk nonton TiVi. Kadang kita diperlakukan seperti nonton bioskop, meskipun kadang=kadang ada juga yang pakai door prize. Kalau beruntung kita bisa pulang dan mbawa buku tulis atau pensil, hadiah dari undian nonton TiVi.

Ebiet G Ade yang sekarang ngetop, dulu sering kulihat ikut ngisi acara di panggung terbuka di depan kantor pos. Waktu itu, Ebiet masih belum ngetop. Kuanggap suara Ebiet waktu itu sangat cempreng dan bila mbawain lagu-lagu folk asal “kocok” dan asal “njeplak.

Gak nyangka juga, sekarang Ebiet jadi begitu ngetop (dengan suara khasnya), bahkan aku punya koleksi lagu=lagunya sampai berpuluh=puluh biji. Itulah perubahan jaman.

Saat itu ada lomba humor nasional di Senisono, dan aku kebagian jadi panitianya. Dari seabrek panitia “milad” teknik sipil UGM, aku kebagian ngurusin lomba humor ini, sehingga aku tinggal bilang ke panitia inti untuk nyediakan ini itu, maka jadilah keinginanku.

Waktu itu jurinya kalau gak salah ada dari pelawak (Pak Guno), pianis (pak Jaya Suprana), pemeran Kuncung (pak Habib Bari), seniman (pak Arswendo) maupun dari dunia lain (Arwah Setiawan). Aku agak lupa susunan dewan juri, tapi aku sangat ingat ketika harus nenteng gitar dan nyanyi di panggung.

Dengan gitar tunggal kubawakan lagu “39” (Queen) di panggung. Rasanya aku gak kalah dibanding dengan Ebiet. Pokoknya begitu PeDhe deh. Gitar itu senarnya 12, jadi ketika di”kocok” rasanya nikmat banget deh. Suaranya itu khas banget.

Itulah penampilan perdanaku di depan umum dan nampaknya akan jadi penampilan terakhirku, Soalnya akhirnya aku sadar bahwa aku sama sekali gak bakat untuk nyanyi. Gak ada modal blas, baik dari kemampuan vokal maupun kemampuan musiknya.

Ternyata, beberapa tahun kemudian aku naik panggung lagi. Aku nyanyi lagi di lapangan pancasila UGM, bareng sama anak sospol dan kedokteran mbawain lagu-lagu pop rock indonesia melawan para band yang mbawain pop rock manca negara.

Itulah penampilan yang dianggap lain dari yang lain. Saat para band di yogya asyik mbawain lagu barat, kami asyik mbawain lagu indonesia dan sambutannya lumayan. Semua alat band yang ada di panggung kami pakai, termasuk dua drum yang salah satunya sebenarnya hanyalah pajangan (untuk acara ini kayaknya aku harus nulis di lembar tersendiri).

Yang terakhir, aku ternyata nyanyi lagi di pesta ultah kemerdekaan indonesia tahun 2007 di kampungku. Lagunya sangat khas aku, kolam susu dan cinta di bulan desember. Dua-duanya Koes Plus punya. Entah kapan aku nyanyi lagi ya…..


Queenmontreal112481f

AirBus A59


Angkutan satu-satunya dari Cikarang Jababeka ke UKI (Cawang) adalah ISUZU ELF dengan nomor trayek 59. Untuk naik angkutan ini, kita harus membayar 5.000 (pakai AC) atau 4.500 (Non AC).

Kapasitas angkut yang seharusnya maksimal 15 orang ini, diatur sedemikian rupa sehingga bisa memuat 27 orang, denga perincian, penumpang sebelah kanan 9 orang, di tengah 7 orang, di kiri 2 orang tambah 5 orang, sedangkan di depan 4 orang (termasuk sopir).

Tidak ada kenek atau kondektur di angkot ini, sehingga para penumpang saling bergantian menjadi kondektur untuk mengumpulkan uang dan menyerahkannya ke sopir. Jadi sekali tarik pasti dapet 103.500 (atau 115.000) dari penumpang belakang dan 13.500 (atau 15.000) dari penumpang di samping sopir.

Masalah yang kadang muncul adalah ketika para penumpang adalah golongan “over weight”. Satu deret yang mestinya isi 9 orang, baru diisi oleh 8 orang sudah penuh sesak dan tidak ada ruang kosong. Kadang sopir tetap tidak mau mengerti, sehingga posisi duduk benar-benar sangat tidak nyaman, pantat hanya setengah nempel di bangku dan hal ini berlangsung selama sekitar 1 jam. Kadang memang sopir mau mengerti dan mau “narik” meskipun penumpangnya tidak sesuai “quota”.

Masalah lain adalah ketika para penumpang tidak membawa uang pas. Hal ini sering terjadi untuk angkot yang non AC. Yang lebih parah lagi kalau uang mereka adalah pecahan 50 ribuan.

Pernah kejadian, para penumpang mesti melihat lagi isi dompetnya dan menukarkan pecahan yang mereka punya untuk menyelesaikan banyaknya uang 50 ribuan yang beredar di angkot 59 ini.

Awal naik angkot ini, sungguh rasanya tidak nyaman. Turun dari angkot aku mesti jalan dari UKI ke Cawang, sedangkan untuk naik angkot mesti menuju ke pangkalan (bayangan) yang lumayan jauh.

Sudah begitu, penuh sesaknya penumpang sungguh terasa sangat menyiksa. Sopir benar-benar tidak mau narik bila penumpang kurang dari 27 orang.

Seiring berjalannya waktu, ternyata aku sudah bisa tidur (ayam) di sepanjang perjalanan. Bahkan aku kadang tersenyum bila melihat cewek cantik yang duduk persis di depanku tidur sampai ngorok. Kalau sudah demikian, akupun pasang jurus ampuhku. Pejamkan mata dan ikut menikmati “nyaman”-nya angkot 59.

Bravo 59. Angkot terbaik dari Cawang menuju Jababeka (karena gak ada saingannya!:-).