Minggu, Maret 29, 2009

Kebersamaan Warga Montana menjelang Pemilu


Pagi hari, berdua dengan LiLo aku keliling kompleks pakai sepeda tandem. Dua bel sepeda saling bersahut-sahutan dengan maksud mengajak teman-teman kompleks untuk keluar dan kerja bakti.

Ada dua acara yang harus kuhadiri di pagi hari ini, yang pertama acara kerja bakti dan sosialisasi pemilu 2009 di kompleks dan satunya bersih-bersih markas usaha bersama CiMart, yang merupakan bagian dari Komunitas Insan Mandiri atau Koperasi Mutiara Insan Mandiri.

Tadinya suasana tetap sepi, padahal acara seharusnya dimulai setengah jam lalu, akan tetapi begitu kerjaan mulai dikerjakan, maka berturut-turut para penghuni kompleks mulai bermunculan.

Pak RT mulai memberi contoh mbersihkan got


Dimulai dari bersih-bersih got, akhirnya sampai pada kerjaan bongkar "man hole". Banyak sekali sampah yang seharusnya tidak masuk saluran ini, tetapi begitulah yang terjadi. Aneka ragam sampah masuk ke saluran air dan akibatnya sudah jelas, bila hujan
tiba air tetap saja menggenang.


anak kecilpun ikut

sampah yang mestinya tidak masuk ke got


Penggerak kerja bakti yang tak kenal lelah

Suasana yang tadinya sepi, makin lama makin meriah. Para penghuni kompleks yang tadinya adem ayem di rumah masing-masing mulai mengeluarkan ilmunya masing-masing, bahkan seorang warga asing yang ikut acara kerja bakti itu tidak segan-segan untuk memegang barang yang mungkin sehari-hari tidak akan pernah dia pegang.

Tumpukan sampah yang menggunung tidak menyurutkan para pekerja amatiran ini. Salah seorang wargapun dinobatkan sebagai pahlawan kompleks karena begitu totalnya dia membersihkan got, sampai kepalanyapun ikut masuk ke dalam lobang yang gelap dan jelas beraroma "sangat wangi".


Pahlawan RT melihat proses akhir pembersihan "man hole"

Teknologi canggihpun dilakukan, yaitu dengan memasukkan handycam ke dalam lorong saluran, sehingga dapat diketahui barang apa saja yang membuat saluran di bawah jalan itu mampet.


hati-hati ke"cemplung" ya pak...!

Di kelompok lain, rupanya ada kegiatan tersendiri, yaitu menanam pohon buah [mangga] di beberapa titik jalan. Inilah semangat Go Green di kompleksku.


he..he..he.. dapet pohon gratis

Alhamdulillah, di depan rumahku juga ditanami satu buah pohon baru. Lumayan, tinggal siap-siap untuk merawatnya saja secara rutin.

Di kelompok lain lagi, ibu-ibu rupanya ikut komunitas NU alias komunitas penyedia Nasi Uduk untuk mereka yang giat bekerja bakti. Gurauan khas ibu-ibu jelas membuat suasana makin meriah. Tahu sendirilah kalau ibu-ibu sedang ngumpul.

penyedia nasi uduk montana

Begitu asyiknya bekerja bakti, sehingga seperti tidak mendengar ketika pak RT bilang bahwa sebaiknya sisa pekerjaan yang ada [menerobos lorong di bawah jalan] diserahkan saja pada ahlinya. Paling dengan biaya 200 ribu, got di bawah jalan itu akan bersih, karena sudah kita rintis dengan memindahkan segunung sampah dari dalam got itu ke pinggir jalan.

Saat itulah tiba-tiba pak RT mendapat berita dari relawan yang sedang ada di lokasi bencana alam Situ Gintung. Langsung saja berita itu disampaikan ke warga dan para wargapun langsung menyambutnya dengan menyumbang semampu masing-masing. Aku sendiri tidak bisa ikut acara itu, karena aku nantinya pasti hanya akan menjadi turis saja disana.

Kubaca di koran pagi ini, bahwa ”turis lokal” itu justru akan mempersulit proses evakuasi dari tim SAR ataupun tim yang lebih berpengalaman dalam proses itu. Aku juga lebih percaya pada relawan dari partai-partai yang ikut pemilu ini, karena kutahu bahwa mereka sudah cukup berpengalaman dalam menangani bantuan untuk korban bencana alam.

Ketika siang sudah makin menjelang, maka acara makan pagi yang kesianganpun dimulai. Nasi uduk lengkap dengan telor, ayam goreng, tempe goreng dan kawan-kawannya akhirnya mampir juga ke perut kita. Acara makan ini seperti biasa diiringi oleh musik khas RT kami, lagu dangdut RH Oma Irama dan lagu-lagu dari Tom Jones. Perpaduan yang khas banget.

Usai makan nasi uduk, mulailah pak RT melakukan sosialisasi pencontrengan kartu suara. Ger-geran kembali mewarnai acara sosialisasi ini. Pertanyaan silih berganti ditanyakan dan jawaban selalu membuat penonton makin paham dengan yang disampaikan oleh pak RT.

Masalah para penonton nanti akan memilih golput atau tidak, tetap akan menjadi rahasia penonton saja, meskipun pak RT menghimbau agar warga jangan golput.

asyik mendengarkan sosialisasi pemilu

ketua KPPS melakukan sosialisasi pemilu


orang asingpun ikut memperhatikan sosialisasi pemilu

”Kita tunjukkan rasa nasionalisme kita pada Nusa dan Bangsa”, kataku nyeletuk. Membuat para penonton tambah ger-geran. Apalagi ketika mereka mulai mengomentari salah saorang warga asing yang tidak punya hak memberi suara di pemilu ini.

””Bapak nyoblos yang lain saja ya pak”, kataku yang makin membuat penonton tertawa lepas.

Akhirnya acarapun diakhiri dengan suka cita di hati masing-masing. Kamipun pulang ke rumah masing-masing, karena sebentar lagi akan datang para petugas "FOGGING" untuk mengasapi rumah masing-masing warga.

Salut buat pak RT dan jajaran pengurusnya, tidak lupa buat teman-teman warga kompleks Montana yang begitu hangat mengisi acara pagi ini. Bersama memang terasa ringan.

Akupun siap-siap untuk menuju markas CiMarT. Ada acara bersih-bersih di sana.


narsis berjamaah

Resto Mang Engking [re-check]


Nikmat lezat Ikan Asam Manis Sami Kuring masih lekat di lidah, tapi aku harus sudah merasakan nikmat lezat ikan bakar Mang Engking. Wuih... jarak acara yang terlalu dekat nih, jadi aku harus merelakan kehilangan pesona rasa Sami Kuring [SK].

Tidak apalah, nikmat lezat Mang Engking [ME] masih mampu membuat lidahku menari-nari, sehingga aku tetap dapat berada di dunia kuliner yang selalu membuat "ngiler" dan terpaksa sesekali menelan air liur [sendiri].

INGAT menelan air liur orang lain bisa menimbulkan bahaya [kalau bukan muhrim lho].

Suasana rumah makan ME memang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya. Kolam ikan yang penuh ikan berlarian kesana kemari dan gubug yang begitu teduh membuat penikmat kuliner rela membayar mahal untuk ini.



Perjalanan jauh dari Jakarta menuju kampus UI Depok juga membuat kita sepanjang jalan sudah menelan air liur duluan, sehingga ketika sampai di lokasi, maka yang dipikirkan hanyalah menyikat hidangan sampai habis.


Makanan istimewa memang udang, baik yang model direbus atau model belepotan dengan rasa pedas yang panas dan membuat belum mau berhenti sebelum piring udangnya kosong.


Kalau mau disetarakan, mungkin udang bakar madu ME ini setara dengan udang yang ada di resto Aloha Surabaya, namun nuansanya lebih kena di ME yang penuh dengan kedamaian, tanpa AC dan tanpa dinding yang dingin.

Jadi kalau demen udang bakar madu, tidak salah kalau test rasa di resto ME ini.

Menu lain yang tanpa malu-malu kulahap habis adalah Ikan Bakar. Bagaimana tidak, bumbunya yang sangat meresap membuat duri ikan yang keringpun habis kumakan.



Jangan tanya soal daging di kepalanya, kuoperasi sedikit demi sedikit, sehingga hanya tulang yang tidak bisa kemakan saja yang masih tinggal di meja.

Selesai satu ekor ikan lengkap dengan kepalanya masuk ke peraduannya [maksudku ke perutku], akupun mulai bergerilya ke piring yang lain. Saat kawanku meleng sedikit, maka kutarik piring ikan bakarnya dan tanpa tedeng aling-aling kuambil semua sisa ikan yang ada di piringnya.

Puas sudah makan siang sehabis Jumatan ini. Kamipun bergeser ke tempat cuci tangan dan siap-siap untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan cukup jauh, takutnya sampai jakarta udah lapar lagi terus pingin ke resto ME lagi, abis dah waktu untuk pp Jakarta Depok.

Sabtu, Maret 28, 2009

EARTH HOUR di MONTANA

Akhirnya saat yang ditunggu tiba juga. Aku keluar rumah menuju rapat persiapan pemilu 2009 sambil meminta anak dan istri untuk mematikan semua lampu rumah yang bisa dimatikan [emang ada yang tidak bisa dimatikan?].

Kemarin kawanku nanya tentang apa saja yang harus dimatikan di hari Sabtu, 28 Maret 2009, dari jam 20.30 s.d 21.30?

"Tidak ada kewajiban mematikan lampu ataupun alat listrik di tanggal dan jam itu", kataku

"Yang ada adalah rasa memiliki bumi dan keinginan untuk memperpanjang umur bumi. Jadi silahkan menghidupkan ataupun mematikan alat listrik yang ada di rumah"

"Jadi kulkas boleh nyala ya pak?", kata kawanku masih penasaran.

"Silahkan dinyalakan ataupun dimatikan. Semua terserah yang punya. Kita sifatnya hanya menghimbau, agar masih bisa mewariskan bumi yang cantik pada anak cucu kita. Yang lebih nikmat lagi adalah rasa kebersamaan dari semua penduduk bumi untuk sama-sama menikmati bumi tanpa lampu dalam waktu satu jam saja".

Di acara rapat persiapan pemilu 2009, masih juga ada yang nanya padaku,"Siapa sih yang nyuruh mematikan lampu satu jam itu. Apa pemerintah ya?"

Sambil tersenyum, aku kembali menjawab bahwa ajakan ini bukan dari pemerintah tetapi dari mereka yang peduli dengan bumi.

Hari ini memang hari yang luar biasa bagiku dan tentu juga bagi keluargaku.

Kemarin malam, kita rapat keluarga sambil tiduran di kasur, dan semua uneg-uneg keluar dari anak-anakku. Banyak sekali pelajaran yang bisa kudapat dari semua uneg-uneg yang keluar dari mulut ketiga anakku itu.

Aku memang masih harus banyak belajar untuk membuat keluargaku menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah. Terima kasih anak-anakku yang telah dan selalu memberi pencerahan padaku. Malam itu juga kuucapkan terima kasih pada Tuhan dan kuberikan hadiah yang sudah lama diinginkan anak-anakku.

Diskusi malam itu kututup dengan "PR" bagi anak-anakku, yaitu menyusun acara selama satu jam tanpa lampu di acara "EARTH HOUR".

Paginya, sehabis subuh, acara diskusi kita lanjutkan. Fokusnya adalah "PR" tadi malam, dan LiLo memulai usulan acara dengan model berpikir anak SD.

Kesepakatan akhirnya adalah membuat api unggun di belakang rumah, tetapi usulan ini dimentahkan oleh usulan istriku, yaitu membuat acara bakar jagung saja dengan bakaran jagung atau bakaran sate yang murah dan meriah.

Rencana yang begitu sempurna itu ternyata akhirnya gagal total. Istriku ternyata harus pergi ke Slipi untuk urusan kalung Biofir, sedangkan aku diundang rapat oleh Pak RT untuk acara kerja bakti mendadak besok Minggu, 29 Maret 2009.

Acara makin gagal total, karena disamping tidak sempat beli tempat bakar jagung, aku juga ternyata harus rapat persiapan pemilu 2009 pada saat acara "EARTH HOUR" berlangsung.

LiLo tertawa terpingkal-pingkal ketika tahu aku harus ikut acara yang pakai lampu pada jam lampu sebaiknya dimatikan.

"He..he..he.. bapak bodoh. Semua orang matiin lampu, bapak malah ngidupin lampu sama temen-temen"

Aku hanya bisa tersenyum kecut dan tidak bisa menjawab tertawaan LiLo.
[makanya jangan bilang orang yang tidak matiin lampu di acara "EARTH HOUR" adalah orang bodoh, kena sendiri deh lu !:-)]

Anda sendiri, di jam acara itu, apa yang anda lakukan?

 
Jadi kayak rumah tanpa penghuni [gelap gulita]

Kamis, Maret 26, 2009

SAVE THE EARTH

Hati ini rasanya bangga ketika salah satu adik alumniku memberi komentar positip terhadap kelakuanku yang suka naik angkot ke kantor.

"Saya salut dengan pak Oke yang mau naik angkot ke kantor lho!"

"Tidak semua orang mau naik angkot lho pak. Panas, tidak nyaman dan tidak aman"

Komentar-komentar itu rasanya menjadi penyejuk dan peringan langkahku, yang kadang terasa berat ketika menuju terminal angkot 59.

Lain kepala lain pula komentarnya. Ketika aku malam-malam pulang dari kantor, ada saja yang memberikan komentar terhadapku.

"Pak Kasihan perusahaannya lho. Sudah jadi pejabat kok masih suka naik angkot"

"Sopirnya kemana pak?"

Nah untuk komentar yang ginian,aku selalu menyambut dengan riang gembira. Senyum terkembang dan kadang begitu lebarnya karena kulengkapi dengan ketawa ringan.

"Tak usah khawatir pak. Sopirku ada banyak tuh. Udah nunggu di depan. Tinggal milih kok, sopir yang mana yang mau kita suruh mengemudikan mobil yang kita naiki"

Hari ini, sepulang dari makan siang di resto Sami Kuring, aku juga naik angkot ke Jababeka. Sampai di Jababeka, nyambung ojek dan sampai di rumah biayanya cukup 7 ribu saja.

Rasanya ringan saja kaki ini melangkah. Apalagi pas di angkot ketemu dua cewek cantik yang wanginya luar biasa. Panasnya angkot terkalahkan oleh aroma dari dua cewek yang duduk persisi di depanku dan persis di sebelah kananku.

Ini jauh berbeda dengan aroma saat naik angkot 59 di sore hari. Aroma keringat yang menyengat ditambah padatnya penumpang benar-benar membuat pusing kepala, tapi itu hanya terjadi di bulan-bulan pertama naik angkot.

Saat menginjak bulan kedua, maka semua ketidak nyamanan itu sudah tidak terasa lagi. Semua menjadi kebiasaan yang tidak lagi kita rasakan, mengalir begitu saja.

Puji Tuhan, anakku rupanya mewarisi semangat go green ini. Dia sangat senang melihat orang yang membuang sampah di tempatnya. Diapun sangat gemar mengajak teman-temannya untuk berbelanja ke toko dengan membawa tas sendiri dari rumah.

Persedikit penggunaan sampah plastik, begitulah ajakan Go Green yang disampaikan anakku.

Bumi ini sudah jenuh dengan tindakan yang mempercepat umur bumi. Begitu banyak sumber daya alam yang dipakai secara semena-mena, hanya untuk memuaskan nafsu yang tak akan mengenal puas.

Mari kita sama-sama mematikan listrik di hari Sabtu, 28 Maret 2009. 1 [satu] jam saja sudah cukup.

Silahkan simak ajakan Earth Hour ini :





Tahun ini, Earth Hour telah berubah menjadi sebuah pemilihan global pertama, untuk memilih Bumi atau pemanasan global.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, manusia dari berbagai usia, kebangsaan, ras, dan latar belakang  memiliki kesempatan untuk menyuarakan kepedulian mereka – mematikan lampu mewakili suara Anda untuk Bumi, sementara meninggalkan lampu menyala merupakan suara Anda untuk pemanasan global. WWF mendesak dunia untuk MEMILIH BUMI dan mencapai sasaran hingga 1 miliar suara.

Ini saatnya Anda sebagai individu memilih:
jadi bagian dari 1 milyar penduduk dunia yang ikut kampanye ini

EARTH HOUR JAKARTA - INDONESIA
Sabtu, 28 Maret 2009, jam 20.30-21.30

Matikan LAMPU 1 jam

saya, Anda, kita, bisa mengubah dunia!
* dan pastikan semua alat elektronik yang tidak sedang dipakai dalam kondisi power off, BUKAN stand by

1 jam lampu Jakarta padam, sama dengan .
  • 300MW (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa)
  • mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta
  • mengurangi emisi CO2 sekitar 284 Ton CO2
  • menyelamatkan lebih dari 284 pohon
  • menghasilkan udara bersih untuk lebih dari 568 orang.

== source disini :

daftarkan diri anda sebagai pendukung Earth Hour dan dapatkan imil seperti ini :

Kepada yang terhormat Eko eSHaPe,


Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda sebagai pendukung Earth Hour 2009.


Dengan mendaftarkan diri, Anda telah mendukung tujuan Earth Hour untuk meraih target lebih dari satu miliar orang di 1000 kota di seluruh dunia pada tahun 2009. 

Earth Hour mengundang masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah untuk mematikan lampu selama satu jam pada pukul 20.30 di hari Sabtu, 28 Maret 2009, dan sekaligus mengirimkan pesan global yang kuat
bahwa kita peduli dan melakukan tindakan untuk mengurangi laju dampak perubahan iklim.


Newsletter Earth Hour akan dikirimkan ke eko.eshape@gmail.com.


Anda dapat membatalkan pendaftaran pada setiap waktu, cukup dengan menekan link yang tercantum di newsletter atau dengan mengunjungi situs:


http://www.earthhour.org/unsubscribe/


Terima kasih atas dukungan Anda.



WWF Earth Hour
http://www.earthhour.org

Minggu, Maret 22, 2009

Blog POLITIK



Satu lagi muncul situs politik yang diisi oleh kumpulan blogger. Isinya tentu politik dari kaca mata para blogger.

Silahkan simak cerita tentang caleg yang sehari-harinya menjadi penjual sate disini :
http://politikana.com/baca/2009/03/21/mau-nyontreng-mbak-sriati-penjual-sate-atau-yang-lain.html

dan masih banyak lagi cerita yang khas.

Situs ini juga menjadi khas karena, setiap tulisan selalu dikomentari dengan nilai +1 atau -1. Dinilai + bila lucu, menarik, keren, bagus dll.

Dinilai minus bila isinya promosi diri, gak penting atau malah cari masalah.

Diperlihatkan juga para penulis yang mempunyai penilaian baik, sehingga para penulis termotivasi untuk menulis yang baik atau dipermalukan oleh para pembacanya.

Kalau ada waktu silahkan menyempatkan main ke situs politikana

Sabtu, Maret 21, 2009

SEPUTAR SPT

Ini dialog yang kurekam dari suatu milis, ketika mereka membahas SPT.

TM :
Kenapa mesti bikin SPT lagi? Bukankah mestinya saya yang menerima tanda terima dan laporan penggunaaan pajak yang saya bayarkan?

AP :
Lagian kalo salah ngisi SPTnya malah nambah denda.
Hehehehe....

"Lunasi pajaknya, awasi penggunaannya": gitu katanya :)

DL :
carane ngawasi kepie?
[bagaimana caranya mengawasi?]

AP :
Mungkin Mas Aditya van Kebumen bisa membantu kasih saran... :)

AN :
Saya sih nggak berminat mengawasi, serahkan aja ma LSM, DPR, KPK, Press (media), Inspektorat, BPKP, BPK.

Saya hanya minta pelayanan publik yang lebih baik buat para pembayar pajak. Jadi besok2 aparat negara itu cara pikirnya meraka adalah pelayan masyarakat (karena gajinya dibayar pembayar pajak), bukan lagi majikan masyarakat (karena dikasih wewenang mengatur).

DL :
wah..berarti iklan pajak yg di tivi tsb sangat menyesatkan
kalo memang tugas pengawasan hanya bs dilaksanakan oleh institusi
tertentu, ndak perlu lah ditayangkan di media massa dan menjadi
konsumsi publik.
Jak..jak wong pajak, pie ki iklanmu menyesatkan masyarakat. Mengko tak
laporke MUI lho ben atas laporan penyebaran ajaran sesat lewat media
massa :-)

AA :

Saya jugak bingung kenapa harus bikin SPT.
Selain cuma menambah banyaknya pohon yg terbakar (seperti yg disinyalir Albert), itu cuma bikin double job aja.
Lha waktu mbayar emang nggak dicatat sama petugas?

Lagipula, jaman komputerisasi gini khan mustinya banyak data sudah bisa dikomputerisasikan.
Jika sudah bayar pajak lewat bank, biar bank saja yg melapor lewat sistim komputernya.
Ngapain tiap orang harus bikin laporan sendiri?

Ah, negara sudah merdeka 60 tahun lebih kok masih pakai sistim administrasi majapahit.

salam,

LD :
pembayaran pajak di bank langsung online dengan kantor pajak kok.
jadi mestinya kantor pajak sudah punya data pembayar pajak.
saya juga ndak ngerti kenapa harus bikin SPT lagi.
mana kalo telat kena denda lagi.
kalo telat mbayar pajak trus kena denda okelah.
tapi kalo sudah mbayar, trus telat ngelapor, dan kena denda, kayaknya aneh.
atau saya yang ndak ngerti masalah perpajakan.

--
salam,

IKD :
ini memang negri yang aneh .. :-(

ES :
aku ngisi SPT aja mumet
sudah selesai masih saja ada yang salah
akhirnya, salah benar yang penting dikirim saja
kalau bermasalah nantinya
yowis risiko

podho2 mumete
lebih baik mumet suk-suk aja
syukur dianggap bener sama kantor pajak.

salam

==== EOF

He..he..he.. untung aku sudah selesai membuat dan mengirimkannya.

Tadinya mau antri di kantor pajak, tetapi ternyata ramainya bukan main [pada sadar pajak atau takut denda ya?].

Akhirnya jalan-jalan di JB Plaza dan ada tempat untuk menerima SPT disitu. Ya sudah lunas sudah tugas tentang SPT ini.



Mari kita awasi penggunaannya.

Ada yang tahu cara ngawasinya?

Jumat, Maret 20, 2009

Kambing Jantan [komentar filmnya]

Adegan telepon yang divisualisasikan dalam film Kambing Jantan adalah adegan yang idenya sangat orisinil.

"Kita melihat bulan yang sama, meskipun dari tempat yang berbeda", begitu kira-kira yang diucapkan Dika ketika pacaran via telepon.

Film yang diangkat dari buku laris dan buku laris yang diangkat dari blog ini memang digandrungi oleh para remaja. Terlihat dari antrian di loket yang isinya ABG semua.

Penggemar buku ataupun blog Dika pasti tidak mau kalah cepat untuk nonton film ini. Terbayang oleh mereka kelucuan sang Kambing Jantan yang bikin ngakak abiz.

Adegan demi adegan membuat mereka terbahak-bahak dan kadang membuat mereka terhanyut dalam kehangatan cinta antara Kambing dan Kebo.

Tak terasa, tahu-tahu film sudah habis dan mereka jadi punya waktu untuk nyerocos tentang film itu.

Dijamin cerocosan mereka lebih seru dibanding film itu sendiri. Kelompok-kelompok kecil itu ada yang membandingkan film itu dengan bukunya, dan ada juga yang melulu membahas film itu sendiri.

Kalaulah Dika nyelip di antara mereka, mungkin dia akan senyum-senyum sendiri mendengar celoteh para ABG itu.

Secara umum film itu bagus dan jauh lebih bagus dibanding film hantu yang saat ini banyak bergentayangan di bioskop-bioskop kita.

Beberapa hal yang masih khas komedi murahan, sayangnya masih ada di film itu. Adegan awal ketika bapak Dika garuk-garuk celana memang mengundang ketawa, tetapi sebaiknya itu sudah harus ditinggalkan Dika. Itu bukan klasnya Dika, bahkan Srimulatpun mungkin sudah tidak mau pakai adegan semacam itu.

Dika sendiri bilang, ingin membuat film lucu yang menghibur, tentu maksudnya adalah menghibur yang serius, bukan menghibur yang membuat orang ketawa tergelak-gelak dan kemudian dilupakan begitu saja setelah adegan berakhir.

Adegan penerbitan buku Dika juga, jauh lebih "kena" ketika ditulis atau diceritakan Dika pada audience.

Yang paling menggangguku adalah cerita tentang Kebo yang menurutku terlalu banyak menyita durasi film, sehingga film jadi tidak fokus.

Akan lebih baik kalau porsi Kebo dikurangi, diganti misalnya pertandingan bulu tangkis dengan "cah Kediri" [mainnya bagus banget tuh cah Kediri ini, beda dengan penampilannya di TiVi yang "enggak banget" deh].

Penampilan "Cah Kediri" memang membuat film jadi terasa lebih hidup, dan sebenarnya masih bisa ditampilkan adegan lain dengan cah Kediri ini untuk mengganti porsi Kebo.

Dika harus bersusah payah membuat adegan khusus di akhri cerita untuk Kebo, suatu hal yang membuat film ini makin jauh dari fokusnya.

Kalau Dika fokus dengan film humor yang serius, maka untuk porsi non humor lebih baik sedikit dikurangi.

Adegan telepon dengan pacar atau dengan ortu sangat orisinil dan bisa menyentuh sisi humor maupun sisi romantis. Itu yang mungkin perlu digali lagi atau ditambahkan "scene" semotif lainnya.

Sukses buat Kambing Jantan. Meskipun tidak sebagus blognya, tetapi sebaiknya anda tonton. Selamat Menonton.


sumber gambar : Koran Tempo

Rabu, Maret 18, 2009

Capek Kok Bahagia, emang bisa?

"Pak Oke, tahu enggak komentar anak-anak yang sampeyan gojlok sampai termehek-mehek kemarin?", kata pak Yoga ketika kami jalan berendeng.

"Apa kata mereka?"

"Ada yang bilang, instrukturnya jangan yang tua-tua, diperbanyak yang model mbak Tria, muda dan cantik"

"He..he..he.. terus?"

"Ada yang cuma nggambar jempol, ada juga yang bilang kok cuma 3 hari, kenapa tidak 3 minggu?"

"4 hari bisa gempor mereka tuh", kataku sambil senyum

"Pokoknya lucu-kucu deh. Ntar sampeyan baca sendiri ya.."

Kamipun berpisah dengan menyisakan kelegaan buatku. Rasanya capek di badan jadi hilang ketika melihat manfaat dari hasil usaha yang kita kerjakan dengan sepenuh hati.

Malam pertama aku sudah mulai merasa salut dengan kelompok baru ini. Saat mata terkantuk-kantuk, mereka masih mau mendengar "ceramahku", padahal aku tawarkan untuk pindah jadwal.

Aku melihat materi malam itu sudah cukup berat dan mereka sudah terduduk sampai berjam-jam di ruangan yang dekat dengan bantal dan guling.

Akhirnya kubangunkan mereka dari duduk panjang dan kuajak sedikit stretching. Kasihan kaki mereka sudah pada kesemutan.

Ternyata mereka siap untuk mendengar "ceramahku", bahkan akhirnya ketika aku bercerita tentang lingkungan hidup, mereka sepakat untuk tidak merokok selama pelaksanaan out bound ini.



Hari kedua, mereka ditantang untuk menunjukkan siapa diri mereka. tantangan individu kita siapkan dan rupanya berhasil mereka lewati dengan baik.



Sore sampai larut malam, kita beri tantangan kelompok, dan kita lihat kekompakan yang luar biasa di masing-masing kelompok. Merekapun bersaing untuk menunjukkan jati diri kelompok masing-masing.

Semangat dari 3 kelompok yang sangat membanggakan.



Hari terakhir, sehabis sholat jamaah subuh, aku ingatkan mereka untuk kembali ke bumi. Ini saatnya untuk menunjukkan jati diri kita sebagai insan Waskita.

Mulai hari ini tidak ada lagi kelompok-kelompok dalam Waskita, karena semua ini adalah bagian dari keluarga besar Waskita.

Selesai memberi kultum, acara api unggun sudah menunggu.

Api unggun tapi dilaksanakan pagi hari, aku harus buat kondisi yang mirip malam hari, padahal ketika acara dimulai sudah kulihat cahaya fajar yang menyembul dari ufuk timur.

Kuminta mereka duduk santai dan kuajak untuk bermeditasi ringan.

"Pejamkan mata dan rasakan rumput lembut yang menyatu dengan badan kita. Tarik nafas dalam, hitung 2 hitungan, lepaskan nafas pelan-pelan melalui mulut dan rasakan tubuh kita makin dalam tertanam dalam bumi"

Kubuat mereka senyaman mungkin dan ketika kulihat suasana itu sudah masuk, kuberi tanda agar mbak Popy menyanyikan lagu "Ketika Tangan dan Kaki Mulai Bicara".

Perpaduan denting gitar Novian dan suara merdu mendayu Popy membuat peserta makin hanyut di alam lain.

Kuminta mereka untuk mengingat masa-masa indah mereka, masa-masa yang mebuat mereka bisa tersenyum ikhlas dan kulihat senyum di beberapa wajah yang mengelilingi api unggun itu.

Saat matahari mulai menerangi api unggun, saatnya mereka kuminta untuk membuka mata dan tersenyum pada saudara barunya yang ada di sampingnya.

Kuminta mereka juga menuliskan sifat yang mereka benci yang ada dalam diri mereka dalam potongan kertas kecil dan kuminta mereka meremas-remas kertas itu.

"Remas kertas itu. Singkirkan sifat itu dari diri kalian. Buang kertas itu dalam api"

Pagi yang indah itu menjadi saksi kebersamaan mereka dalam tim Waskita dan bukan dalam grup-grup kecil lagi.

Perjuangan terakhir mereka adalah menunjukkan kekompakan mereka sebagai sebuah grup besar yang terdiri dari tiga kelompok kecil.

Kulihat kekompakan yang luar biasa dari mereka. Tidak ada lagi rasa kedaerahan ataupun perbedaaan perguruan tinggi, Semuanya larut dalam satu kelompok besar untuk menyelesaikan satu tugas besar.

Kulihat juga senyum dari Direktur SDM ketika melihat kelompok besar ini berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Semua kelelahan ini akhirnya membuat kebahagiaan tersendiri bagi panitia penyelenggara. Suatu kerja keras dari Biro SDM yang patut diacungi jempol.

Selasa, Maret 17, 2009

PCMAV 2 Valkyrie Final

Setelah berbulan-bulan ditunggu, maka versi alpha dari PCMAV 2 akhirnya jadi versi FINAL.

Inilah

PC Media Antivirus (PCMAV) 2.0.0 - Valkyrie
Copyright (c) 2006-2009 Majalah PC Media
Pinpoint Publications Group




Tanpa basa basi, langsung saja download disini
http://www.ziddu.com/downloadlink/3896816/PCM4P.rar

Rasakan perbedaannya dan akhirnya anda akan mengakui bahwa PCMAV memang layak menjadi kebanggan bangsa Indonesia.

Simak isi readme.txt yang terlampir bersama file PCMAV di bawah ini.
----------------------
APA YANG BARU?
----------------------

a. IMPROVED! Implementasi modul baru untuk manajemen operasi memory dan
pencarian file yang lebih cepat dan stabil.

b. NEW! IntelligentScan (iScan) engine for ClamAV untuk meningkatkan
akselerasi pendeteksian ketika engine ClamAV digunakan.

Pada PCMAV generasi 1.x banyak dikeluhkan mengenai betapa lambatnya
PCMAV ketika digabung dengan engine ClamAV. Untuk itulah kami
melakukan riset mendalam untuk mengembangkan sebuah engine tambahan,
yang diharapkan secara signifikan dapat meningkatkan performa PCMAV
ketika digabung dengan engine ClamAV. Hasilnya, terciptalah iScan
for ClamAV yang secara meyakinkan mampu meningkatkan performa scan
PCMAV+ClamAV hingga 40% lebih cepat.

c. NEW! RealTime Protector (RTP) for Vista dan Windows 7. RTP kini dapat
berjalan lancar dan stabil di Windows Vista.

Khusus untuk Windows 7, walau cukup berjalan lancar, RTP masih bersifat
eksperimental mengingat Windows 7 sendiri yang masih berstatus Beta.

d. NEW! Virus Quarantine (karantina) untuk mengisolasi file-file yang
dicurigai bervirus ke tempat yang aman dan terlindungi sebelum
diambil tindakan lebih lanjut, seperti penghapusan maupun perbaikan
file. Jika ternyata file tersebut tidak berbahaya (false alarm),
maka dapat dikembalikan ke lokasi awal di mana file tersebut berasal.

Klik angka pada info Quarantined untuk masuk ke menu karantina. Folder
dan file "\quarantine\quarantine.dat" secara otomatis akan terbentuk
ketika PCMAV dijalankan untuk pertama kalinya di harddisk.

e. NEW! Virus Submit yang terintegrasi di menu Virus Quarantine.

Jika pada PCMAV generasi 1.x ditemukan file yang dicurigai (suspected)
maka Anda harus mengirimkan contoh file tersebut secara manual melalui
e-mail dengan sebelumnya dilakukan kompresi yang terpassword. Kini
keribetan tersebut tidak ada lagi. Fitur Virus Submit hadir untuk
mempermudah pengiriman otomatis file-file yang dikarantina ke PC Media.
Tinggal pilih file yang dimaksud di menu Virus Quarantine, lalu pilih
Submit. File yang berhasil dikirim akan dianalisa dan sesegera mungkin
dibuatkan update antivirus-nya berdasarkan skala prioritas.

f. NEW! PC Media Updates Manager untuk update online otomatis, baik
untuk file database virus PCMAV (update.vdb) maupun ClamAV
(main.cvd & daily.cvd).

g. IMPROVED! Integrasi awal PCMAV Cleaner & RTP. Proses awal PCMAV Cleaner
kini lebih cepat karena tidak lagi memeriksa memory/sistem start-up
Windows ketika RTP telah aktif.

Dan untuk lebih menghemat penggunaan memory, kini PCMAV Cleaner & RTP
mampu menggunakan memory bersama untuk database virus.

h. IMPROVED! Fitur scan melalui klik-kanan pada Explorer (/REGSHELL).
Bukan hanya file, kini folder juga dapat dilakukan scan dengan klik-kanan.

i. NEW! Fresh-Look dengan tampilan baru yang lebih simpel, cerdas, informatif,
dan tentunya menyenangkan.

j. BUG FIXED! Kesalahan deteksi (false alarm) heuristik pada beberapa
program dan script.

k. IMPROVED! Database virus utama (pcmav.vdb) kini dikeluarkan dari modul
utama dan bersama file update database virus (update.vdb) diletakkan
di folder "\vdb"

l. IMPROVED! Engine dan CVD tambahan ClamAV (0.9x) kini wajib diletakkan
di folder "\plugins\ClamAV"

m. IMPROVED! Ditambahkan database pengenal dan pembersih 54 virus lokal/
asing/varian baru yang dilaporkan menyebar di Indonesia. Total 2614 virus
beserta variannya yang banyak beredar di Indonesia telah dikenal di
versi 2.0.0 ini oleh core engine PCMAV.

n. IMPROVED! Perubahan beberapa nama virus mengikuti varian baru yang
ditemukan.

o. IMPROVED! Perbaikan beberapa minor bug dan improvisasi kode internal
untuk memastikan bahwa PCMAV tetap dapat menjadi antivirus kebanggaan
Indonesia.


----------------------------
FITUR & FAKTA UNGGULAN PCMAV
----------------------------
Inilah keunggulan PCMAV yang membedakannya dengan antivirus lain:

- ANTIVIRUS TERBAIK: Mengenali sekaligus mengatasi gangguan virus
komputer, baik virus lokal maupun asing, yang banyak menyebar di
Indonesia lebih banyak dari antivirus lainnya di dunia.

- KEBANGGAAN INDONESIA: Antivirus produksi nasional pertama di Indonesia
yang berkualitas dalam mengatasi secara tuntas berbagai jenis
gangguan virus komputer yang membandel dengan pengenalan virus
terbanyak dan sangat akurat.

- PENDETEKSIAN TERCEPAT: Dengan algoritma spesial yang terdapat dalam
kode komponen inti pendeteksiannya, meski memiliki database virus
terbesar, PCMAV mampu menghasilkan performa yang begitu cepat dibanding
antivirus lain yang pernah diproduksi di Indonesia.

- PENYELAMATAN DOKUMEN: Folder maupun file dokumen penting Anda yang
disembunyikan (hidden) maupun terinfeksi oleh virus dapat dipulihkan
secara sempurna hingga 100% tanpa khawatir risiko kehilangan atau
kerusakan pada file.

- PEMULIHAN SISTEM: Settingan registry dan file sistem penting Windows
yang telah "rusak", baik oleh virus maupun akibat penggunaan antivirus
lain yang kurang handal, mampu diperbaiki (repair) secara menyeluruh
hingga pulih 100%.

- BERSIH TUNTAS: Dengan daya basmi PCMAV yang tangguh, virus yang
membandel sekalipun dapat diburu sekaligus dibersihkan secara tuntas
sampai ke "akar-akarnya" tanpa sisa.

- AKURAT: Dengan formula khusus yang unik mampu menjadikan PCMAV sebagai
salah satu antivirus terbaik di dunia dalam hal keakuratan pendeteksian
virus yang dikenal, sehingga kesalahan dalam penyelamatan file dapat
dihindari.

- AKTIF MELINDUNGI: Dirancang secara pro-aktif untuk memastikan sebuah
file yang dijalankan telah bebas virus dan akan menghadang virus
sebelum menyebar, bahkan untuk virus baru yang belum dikenal. Jadi
Anda pun bisa tenang, karena saat komputer Anda bekerja, PCMAV tak
berhenti melindunginya.

- UPDATE OTOMATIS: Kurang lebih 100 virus baru ditemukan di Indonesia
setiap bulannya. Secara otomatis, dengan online update secara reguler,
PCMAV akan melindungi komputer Anda dari ancaman virus terbaru.

- MENGENALI VIRUS BARU: Teknologi "GeneticHeuristic" yang unik secara
efektif mampu mendeteksi virus baru yang belum dikenal, bahkan untuk
virus script baru sekalipun, yang sering lolos oleh antivirus lain.

- PEMERIKSAAN MENYELURUH: Teknologi multi-point scanning di PCMAV efektif
dalam menghindari lolosnya virus yang mampu otomatis aktif baik sebagai
kode injeksi, process, services, sampai yang terjadwal sekalipun.

- DUAL-CORE ENGINE ANTIVIRUS: Engine PCMAV dapat dikombinasikan dengan
engine ClamAV untuk mendapatkan hasil pendeteksian dan perlindungan
virus yang lebih banyak, bahkan hingga 500.000 virus/malware lebih.

- MUDAH DIOPERASIKAN: Menu dan tampilan dari sebuah program antivirus kini
begitu menyenangkan, mudah dioperasikan dan tidak ribet.

- TANPA INSTALL: PCMAV bersifat portable, sehingga dapat dioperasikan
secara langsung tanpa perlu meng-install-nya.

- AHLI TERPERCAYA: Dengan pengalaman sejak tahun 1992,pengembang antivirus
di PC Media merupakan peneliti virus komputer dan pembuat antivirus yang
sangat berpengalaman dan termasuk langka di Indonesia. Oleh karenanya,
kami tahu benar bagaimana menghasilkan antivirus terpercaya dan terbaik
sesuai kondisi di Indonesia.

- DUKUNGAN PC MEDIA: PCMAV didukung penuh oleh PC Media, majalah komputer
terbesar di Indonesia.

- GRATIS: Merupakan bonus ekstra bagi pelanggan setia Majalah PC Media
edisi terbaru yang terbit tiap bulan.


Salam

Senin, Maret 16, 2009

Mencabut Uban

Puasa nelpon dan puasa "ngimil" rasanya seperti puasa merokok bagi para pecandu rokok.

Begitulah yang terjadi padaku ketika aku mengawal para karyawan baru. Lumayan juga, tiga hari dua malam, aku hanya bisa baca komentar di FB dan upload beberapa foto kegiatan outbound Rasamala.

Kebahagiaan datang ketika kulihat wajah-wajah penuh semangat yang menghiasi teman-teman kerja baruku itu.

Biarpun harus jatuh bangun, mereka tetap semangat mengikuti semua acara. Semua dilakukan dengan intensitas semangat yang tak pernah kendor. Luar biasa !

Yang paling membahagiakan tentu ketika bertemu dengan anak istri. Hmm .... susah dilukiskan.

Kerinduan mereka dan kerinduanku pada mereka satu demi satu kutuntaskan.

Sehabis sholat jamaah Maghrib, aku tiduran sambil telungkup dan anak-anakku pada mencabuti ubanku.

Rambut pendekku menyulitkan mereka mencabut ubanku, tapi ketika istriku cerita bahwa dia juga saat kecil suka mencabuti uban bapaknya, maka anak-anakku ikut semangat juga untuk terus mencabuti ubanku.

Apalagi ketika kusanggupi untuk membayar satu uban dengan harga seribu rupiah. Wah, LiLo dan Lita makin semangat.

Suasana makin meriah ketika istriku bercerita pengalaman dia ketika nyabuti uban. Bermacam-macam model pencabutan yang dilakukan istriku, kadang ada juga sedikit curang, yaitu mengganti uban dengan "ijuk". He..he..he.. pasti ketaghuan donk, masak ijuk diajukan sebagai uban.

Derai tawa tak henti memenuhi kamarku, sementara aku sambil mendengarkan gurauan mereka mulai menerawang ke alam lain.

Tuhan telah mengaruniai aku dengan rambut hitam sementara kawan-kawan seumuranku telah penuh dengan uban. Artinya kawan-kawanku sudah diingatkan bahwa usianya sudah senja dan aku tidak diberi peringatan itu.

Aku masih terlihat lebih muda dari usiaku, masih banyak petugas asuransi yang datang kepadaku memberi contoh aplikasi asuransi dengan mencantumkan umur yang 10 tahun lebih muda.

Aku sering tersenyum di luar dan tertusuk di dalam. Aku makin tertusuk ketika membaca syair lagu Chrisye. Itulah saat datangnya hari, dimana tangan dan kaki mulai berkata, sementara mulut mulai terkunci.

Telah siapkah aku menghadapi semua itu?

"Ya ALlah, tunjukkanlah yang benar sebagai hal yang benar dan berikan aku kekuatan untuk melaksanakannya. Amin"

"Ya ALlah, tunjukkanlah yang salah sebagai hal yang salah dan berikan aku kekuatan untuk menjauhinya. Amin"

Mari kita bersama mulai menghitung amalan baik dan dosa kita sebelum dihitung oleh Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


Chrisye - Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lgi

Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba...

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu
Yang hina

Minggu, Maret 08, 2009

Aku pilih Prabowo aja

"Akhirnya aku punya pilihan nih, PRABOWO GERINDRA", kata Khalid saat kumpul-kumpul makan siang di kantin.

"Lho?", Udin yang baru menyeruput minuman jadi membatalkan minumnya.

"Iya mas Udin, Prabowo sudah makin dekat dengan kita nih. Dia udah ngeblog", kata Khalid dengan penuh semangat.

"Bukannya kemarin baru saja mendukung Deddy Mizwar? Kok kayak esuk dele sore tempe mas Khalid?", sahut Anang yang ikut penasaran.

"Ternyata Deddy nggak punya blog jadi saya putuskan memilih Prabowo saja", kata Khalid enteng.

"Emang apa kelebihan capres yang blogger dibanding yang nggak blogger mas?", Anang terus bertanya.

"JK juga ngeblog lho mas? Jadi yang jadi presiden yang mana mas? JK atau PS?", Udin mencoba menggoda.

"Sebenarnya mas Khalid ini kader PKS atau kader non partai sih?", yang lain ikut bertanya sehingga membuat Khalid bingung mau menjawab pertanyaan yang mana.

Akhirnya setelah menenangkan diri sambil menghabiskan satu suapan, Khalid menjawab,"Tak klarifikasi ya, pertama aku bukan kader PKS, aku cuma simpatisan saja, jadi boleh dong berbeda pendapat dengan PKS"

Khalid diam sejenak, melihat reaksi kawan-kawan yang semeja dengan dia, kemudian melanjutkan.

"Kedua, aku anggap blogger adalah seorang penulis yang menyuarakan hal baik dan benar untuk orang baik dengan cara yang baik, jadi aku selalu respek terhadap mereka yang suka berbagi ilmu tanpa pernah mengharap balasan"

"Mas ada blogger yang ditangkap ...", Anang langsung menyahut, tapi belum selesai ngomongnya sudah dipotong oleh Khalid.

"Tunggu dulu Nang, tak selesaikan dulu pernyataanku..."

Setelah melihat kawan-kawannya melanjutkan suapan masing-masing, Khalid melanjutkan.

"Deddy Mizwar ternyata kurang didukung oleh para sahabatnya. Mereka lebih suka Deddy sebagai Jendral Naga Bonar dibanding sebagai capres. Mereka juga lebih suka melihat Deddy memperbanyak sinetron ruhani, agar bangsa ini tercerahkan dan tidak tenggelam dalam sinetron hantu atau sinetron remaja yang menjual mimpi-mimpi"

"Jadi aku tidak esuk dele sore tempe. Semuanya melalui pemikiran yang mendalam. Aku sampai sholat malam untuk memutuskan hal ini"

Ketika semua orang tetap diam sambil menyelesaikan makan mereka, Udin mulai bertanya lagi,"Terus soal JK dan PS yang sama-sama jadi blogger, yang mana yang jadi presiden?"

"Nah ini bedanya dukunganku terhadap PS dan JK", senyum mengembang di bibir Khalid ketika mengucapkan hal ini.

"Aku tetap memilih PS sebagai calon presiden yang akan kucoblos di coblosan nanti"

"Contreng atau coblos mas?", canda Udin

"JK sudah pernah jadi wapres, SBY ataupun Mega juga pernah jadi pengurus republik ini. Sebaiknya mereka istirahat ngurusin pemerintah kita dan beri kesempatan pada calon lain untuk mengurusin negara ini. Kita lihat nanti hasilnya", Khalid terus bersemangat.

"Mas Khalid, masak ngurusin negara kok pakai coba-coba. Ini negara besar lho mas, kalau dipimpin oleh orang yang nggak jelas kan malah bisa makin nggak karu-karuan" Anang mencoba mengingatkan Khalid.

"Sudah baca belum Kompas hari Sabtu 7 Maret 2009 di kolom partai. Ada tulisan menarik tentang Muslih ZA di situ. Pemerintah kita ini sudah gagal total mengurusin negeri ini. Korupsi makin berkualitas, hutang makin menumpuk dan masih banyak lagi", Khalid makin semangat menjawab pertanyaan Anang.

"Lah itu kan iklan mas? Belum tentu yang dibilang pak MZA itu bener lho.Pemerintah kita saat ini gak jelek-jelek amat kok. Akupun masih memilih SBY sebagai capres 2009 ini", Adul yang dari tadi diem rupanya mulai terusik.

"Oke-oke, aku baca Kompas hari ini dan aku salut dengan partainya mas MZA yang lebih suka kampanye dengan model door to door dan tidak mengotori jalan-jalan dengan baliho ataupun poster-poster caleg yang bikin eneg, tapi kita kembali ke topik Prabowo saja ya...", sahut Anang

"Inget pesen pak Dhe, kita boleh berbeda pendapat tapi jangan sampai membiarkan partai ini membuat kita menjadi terkotak-kotak", Khalid makin tersenyum ketika menyuarakan pesen pak Dhe ini.

"He..he..he.. mas Khalid lho yang memulai"

"Kau yang mulai kau yang mengakhiri, kau yang berjanji ...."

"Kau yang mengingkari......"

Merekapun melanjutkan acara makan siang itu dengan tetap tersenyum. Perdebatan partai hari ini tidak jadi memanas karena telah diakhiri sebelum mulai tersiram minyak emosi. Seperti biasa, tak ada kesimpulan dari diskusi di kantin ini, karena kesimpulan sudah ada di masing-masing peserta diskusi.

Setengah berbisik Khalid berkata pada Udin,"partainya mas MZA kayaknya bagus juga ya, fokus pada ekonomi rakyat dan tidak gembar gembor kesana-kemari"

Tanpa berbisik, Udinpun menjawab,"Pembicaraan partai sudah tutup, jadi kita ke mushola dulu aja yuk. He..he..he.. aku belum sholat je..."

"Oh ya... sudah baca blognya mas eshape belum? Di pollingnya Golput bisa 25% lho. Jangan-jangan kita asyik berdiskusi tentang partai tapi gak ada yang datang di bilik suara"

Tertawa berderai di kantin dan obrolan para politikus klas kantin itupun berakhir.


Sabtu, Maret 07, 2009

Old Shatterhand : Pendekarnya Karl May

Sebenarnya kalau mau mencari orang paling narsis di dunia ini ya Old Shatterhandlah orangnya. Dengan santai dia bisa cerita tentang betapa sulitnya melakukan suatu perbuatan dan akhirnya ditutup dengan kenyataan bahwa di dunia ini yang bisa melakukan perbuatan itu hanya Winnetou dan dia atau kadang-kadang malah hanya dia yang bisa melakukannya.

Sihir Karl May yang begitu kuat telah meracuni para pembaca kelahiran tahun 50 atau 60an, sehingga kenarsisan Old Shatterhand tidak pernah terasa oleh mereka. Yang justru muncul adalah semangat kepahlawanan, semangat persaudaraan dan semangat kesetiawakanan yang begitu kental mewarnai semua karya-karya Karl May.

Seperti para penggemar wayang kulit yang tidak juga bosan menonton pertunjukkan wayang kulit walaupun telah tahu isi ceritanya, maka para penggemar Old Shatterhandpun tak pernah bosan untuk membaca ulang karya-karya Karl May.

Pukulan bak halilintar, yang sanggup menjatuhkan seseorang sebesar apapun dengan sekali pukulan, rasanya tidak banyak dimiliki oleh seorang jagoan, tapi begitulah adanya Old Shatterhand. Kita tidak pernah protes dengan kemampuan luar biasa sang Old Shatterhand, karena yang kita lihat adalah semangat membela yang lemah dan semangat pantang menyerah yang begitu utuh ditunjukkan oleh Old Shatterhand.

Di Indonesia ini memang kita kenal sosok Pandu yang merupakan “titisan” Old Shatterhand, bukan dalam hal kemampuannya memukul jatuh musuhnya tetapi lebih dikenal sebagai penggemar fanatik karya Karl May, yang seolah-olah mau melakukan apa saja asal orang yang dikenalnya mau membaca buku Karl May.

Menerbitkan buku karya Karl May tentu bukan perkara mudah, apalagi dengan modal hanya 27 juta [Kompas, Sabtu 7 Maret 2009 halaman belakang]. Pada kenyataannya, meskipun masih memendam berbagai kesulitan dalam menerbitkan buku-buku Karl May, tapi ratusan buku sudah berhasil naik cetak. Bahkan pemesan yang menjadi anggota milis Karl May bisa mendapat diskon khusus, sehingga memang bukan untung yang dicari oleh Pak Pandu, tapi bagaimana supaya semangat persaudaraan versi Old Shatterhand bisa meracuni seluruh pembaca di Indonesia.

[Pak Pandu di Kompas Sabtu 7 Maret 2009 halaman belakang]

Aku sendiri akhirnya ikut hanyut oleh semangat pak Pandu dan berhasil meracuni anak-anakku untuk membaca karya-karya Karl May. Memang anak-anak sekarang lebih condong untuk membaca komik Jepang, sehingga bacaan non Jepang tentu akan membuat kekayaan anak-anak makin bertambah.

Patut disambut juga karya-karya baru yang menghiasi khasanah buku di Indonesia. Laskar Pelangi yang fenomenal, ataupun Sang Kambing Jantan yang gokil abiz, tentu akan menambah kekayaan batin para pembaca buku di Indonesia.

Saat ini beberapa pemerhati buku masih menganggap buku bacaan masih perlu ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya. Minat baca dianggap sudah membaik, tetapi mahalnya buku masih menjadi kendala untuk memenuhi kenaikan minat baca ini, sehingga para penerbit masih harus berhitung untuk menerbitkan suatu buku.

Buku bagus belum tentu laku, dan buku laku belum tentu bagus. Sama dengan lagu bagus belum tentu laris, sedang lagu laris juga belum tentu bagus [dimata para kritikus].

Dalam “sharing” antara pengarang dan pembacanya di acara pameran Buku Nasional 2008 tahun lalu, seorang pengarang dengan tegas menolak permintaan penerbit untuk membuat tulisan sesuai permintaan penerbit.
Apa yang terjadi kemudian?

Sang pengarang tetap berkibar dan sang penerbit akhirnya harus menerima tulisan versi pengarang bukan versi penerbit. Ini tentu semangat yang sangat baik untuk ditularkan kepada para pembaca dan pengarang yang juga hadir di acara itu.

Dengan semangat yang kurang lebih sama, Pak Pandu dan kawan-kawanpun berjuang dengan segala cara untuk menerbitkan buku-buku Karl may, bahkan dilakukan dengan lebih ekstrim lagi, karena mereka tidak mau buku ini diterbitkan oleh sembarang penerbit.

Mereka terbitkan sendiri buku-buku itu, karena mereka tidak yakin dengan editor yang ditugaskan oleh sang penerbit yang bisa jadi tidak memahami semangat Old Shatterhand. Semangat yang hanya dipahami oleh pembaca setia karya-karya Karl May.

Anda punya pendapat lain tentang karya-karya Karl May?

Silahkan sampaikan dalam milis Karl May.




Subscribe to indokarlmay





Howgh !

nb
komentar pembaca di GoodReads
[hanya dipilih yang bener-bener "demen" sama Karl May ya...]


Hasna Diana Nurrahmannisa
Hasna Diana rated it: 5 of 5 stars5 of 5 stars5 of 5 stars5 of 5 stars5 of 5 stars
01/31/08
bookshelves: fiction, winnetou
Read in December, 1987
aku baca buku ini pas masih SD, pinjem baca dari perpus sekolah..

persahabatan, setia-kawan, keberanian, dan petualangan disuguhkan dengan sangat menarik.. (mirip cerita Harry Potter donk..) yup, mirip.. hanya dengan latar belakang yang berbeda..
tapi teuteup, sama menariknya..

sejak baca buku ini, diana kecil jadi doyan melahap buku-buku perpus di sekolah..

Emon
Emon rated it: 5 of 5 stars5 of 5 stars5 of 5 stars5 of 5 stars5 of 5 stars
09/04/08
I read this book a long time ago when I really crushed to Kary May and his works.

This book is the first (and beginning) American Series of Karl May. It begins when Carlie (or later known as Old Shatter hand) came to the USA from Germany and worked for construction. It led him to meet his blood brother and his best friend, Winnetou, the head of Apache tribal after the death of his father.

It describes why Carlie and Winnetou had quarrel and how it turned to friendship. How Winnetou's father and sister had been killed by their eternal enemy. This book is the beginning from all Karl May's adventures with his best friend in America.

Almost of Karl May's books have moral message such as love the environment, how people actually can get much things from the environment, and eternal friendship. Old Shatter Hand friendship with Winnetou made me cries. It made me so touched.

I think this book is suitable for children or teenagers since it has many good messages and lesson learned. For grown up people like me, it's just like a memorabilia.

Jumat, Maret 06, 2009

Tanjung Lesung Villa Bora-bora [dari Kompasiana]

 

Akhir-akhir ini diskusi di rumah beberapa kali nyinggung tentang hadiah dari Kompasiana, "Nginap di Villa Bora-bora 2 Tanjung Lesung!".

Temenku bilang begini,"Wuah jalannya jelek banget mas, bisa 5-6 jam sampai kesana"

Berarti aku harus berangkat sebelum jam 7 dari rumah, sehingga sampai disana pas sebelum jam 14.00 [waktu check in].

Teman lain bilang begini,"Jangan lupa mampir di rumahku, biar bisa istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke ujung pulau jawa"

Duh senengnya punya teman yang baik hati seperti ini. Berarti aku sudah punya tempat pemberhentian sementara dan kayaknya bisa juga sebagai tempat nanya-nanya tentang Tanjung Lesung [maklum baru dengar nama tapi belum pernah nyampai kesana].

Nah, teman yang lain lagi bilang begini,"Mas, jangan lupa bawa supermie. Disana makanan serba mahal. Orang kita chinese saja, kulihat bawa supermie, masih dalam kemasan kardus lagi!"

Ha..ha..ha.. ini yang paling cocok buat keluargaku. Anakku paling suka makanan tanpa gizi ini. Enak dan langsung matang. Budaya instan kali [kayak mereka yang ingin segera sembuh dari penyakit dan main ke rumah Ponari]. Istriku yang biasanya mrengut lihat anak-anak pada demen makanan instan, untuk yang ini mungkin dia akan sedikit memberi dispensasi.

Tadinya sih, kupikir Villa ini hanya sekitar 2-3 jam perjalanan, gak nyangka ternyata jaraknya begitu jauh, sehingga perlu persiapan khusus untuk sampai kesana.

Maunya sih pas libur panjang, sehingga bisa tenang menikmati suasana Villa. Bila perlu nambah satu hari lagi, biar terasa aroma pikniknya.

Akhirnya search aja ke internet [biasa minta tolong mbah Gugel]. Wow... ternyata untuk nambah satu hari lagi mesti setor duit 310 USD [berapa tuh kalau dijadiin dalam rupiah?].


Wah langsung muntir nih. Duit sebanyak itu apa tidak lebih baik untuk beli harddisk baru atau hape baru aja ya? [mode hemat : ON]

Padahal kemarin ada yang bilang begini juga,"Mancing disana enak lho mas. Ikannya macem-macem dan banyak banget"

Jadi inget di Aceh dulu suka mancing di laut, bahkan pernah dapet gurita yang lari-lari muter-muter di atas kapal [sampai bingung megangnya].

Waktu lihat ada fasilitas "diving" di Tanjung Lesung, wah aku langsung terangsang pingin nyelam lagi.

Sayangnya perlu perencanaan yang lebih matang kalau pingin nambah hari dan ikut bermacam-macam kegiatan hiburan disana. BUT, jangan-jangan ada doorprize dari kompasiana lagi, isinya tambahan nginep satu hari lengkap dengan fasilitas hiburannya [he..he..he.. doa nih ye...]

Kalau dipikir, ini memang jawaban salah satu doaku.




Sebelum aku dapet hadiah dari Kompasiana, aku sering ngomong dengan teman-teman di kantor tentang nginap di hotel yang dekat ujung pulau Jawa sebelah "kulon". Nah ketika dari jauh kulihat kang Pepih narik kartu nama berwarna hijau [itu satu-satunya kartu nama yang berwarna, kartu nama lainnya putih aja], aku langsung "mak deg". Dapet nih aku doorprizenya.

Bener dapet tuh.

Begitulah kalau kita terlalu ingin akan sesuatu, maka Tuhan ternyata akan mengabulkan keinginan kita yang muncul dari dalam hati. Kalau keinginan itu hanya diucapin saja dan tidak merasuk dalam hati, maka Tuhan pasti tidak akan mengabulkannya.

Yuk berdoa yuk, semoga kopdar II Kompasiana, yang mungkin penuh dengan para pejabat tinggi negara tidak larut dalam suasana protokoler tetapi tetap dalam suasana kaum blogger. Nyantai dan serius. Mari kita mencari bahagia di hati kita masing-masing.

Atau anda punya doa yang lain?

 

Senin, Maret 02, 2009

Persiapan KOPDAR Kompasiana II

Baru saja "leyeh-leyeh" mengikuti beberapa acara kopdar, eh tiba-tiba pak Amril ngasih tahu kalau ada breaking news di Kompasiana.

Langsung ke TKP dan ndaftar ikut Kopdar Kompasiana II. Wow tempatnya di BPPT, lokasi yang nyaman banget tuh. Tempat yang luas, masjid yang bersih dan karpet merah yang sudah disiapkan untuk digelar oleh pak KK menristek "gaul" kita.

Pulang kantor, langsung ngidupin kompie dan buat draft undangan di FisBuK, sayangnya tanggal pastinya belum ada. Ya sudah anggap saja diadakan tanggal 15 Mei 2009, mulai jam 09.00 s.d jam 15.00 wib.

Kalau ternyata tanggal dan jam acara berubah, tinggal masuk lagi ke FB dan ganti data yang berubah.

Karena acaranya diadakan di BPPT, maka akan lebih baik kalau diadakan acara "launching" grup dari teman-teman pak KK [FoKK]

Ini adalah sebuah grup yang tidak dikelola langsung oleh pak KK tetapi diikuti oleh beberapa staf atau "mata-mata" pak KK, sehingga semua informasi tetap sampai ke pak "Gaul" KK.

Semoga kalau pak KK sudah luang waktunya bisa buat account di FB dan langsung memantau FoKK [friends of KK] tanpa melalui mata-matanya.

Semoga juga salah seorang Dirut BUMN [terlucu] dapat hadir untuk memeriahkan acara ini. Dia pasangan yang cocok untuk ngobrol ngalor ngidul dengan pak KK, apalagi kalau mas Basuki Jusuf [dirjen Postel] ikut hadir [meskipun saat hadir nanti mungkin sudah tidak jadi dirjen postel].

Klop deh tiga serangkai itu.

Acara yang diusulkan oleh peserta juga terlihat lebih beragam dan lebih terarah, tinggal acara yang mana yang dipilih oleh EO-nya. Semua acara bagus, sehingga tidak ada risiko salah pilih dari sang EO.

Mari kita tunggu kedatangan hari pertemuan itu. Silahkan untuk meramaikannya dengan mengikuti tautan di facebook, baik untuk menyatakan dukungan kehadiran acara ini atau untuk menjadi teman dari pak KK.

Siapkah anda mengikutinya?
[maksudnya, jangan sampai kartu nama ketinggalan, gak bawa alas kaki atau malah ketinggalan dompet]

Salam

Indonesia Tersenyum menyambut DM

"Dul, lu jadi milih Bang Deddy?"

"Jelas donk, siapa lagi yang bisa dipilih bang?"

"Kenapa sih milih bang Deddy?"

"Yah.. abang ini. Selama ini kita sudah sering milih aktor politik yang hanya bisa bikin janji tapi giliran ngasih bukti, he..he..he.. dia malah ngomong yang lain. Cape' deh..."

"Emang kalau bang Deddy bisa ngasih bukti?"

"Lho, aktor poltik aja udah nggak bisa ngasih janji apalagi aktor beneran, ya lebih banyak janjinya donK. Ha...ha..ha..ha..."

Berderailah tawa para pemuda yang nongkrong di kantin itu. Pembicaraan tentang politik memang hampir selalu mewarnai suasana makan siang di kantin. Apapun topik obrolannya, akhirnya masuk juga ke ranah politik.

Karena yang terlibat dalam obrolan adalah orang yang buta politik, maka analisanyapun dijamin awur-awuran. Analisa yang ngalor ngidul itu justru menjadi bumbu penyedap topik pembicaraan. Apalagi ketika Udin yang kocak ikut bergabung.

Namun obrolan yang makin penuh canda tentang pencalonan Deddy Mizwar tiba-tiba berhenti ketika sosok laki-laki berkaca mata minus masuk ke kantin.

"Hey.. kok tiba-tiba berhenti ngobrolnya. Dari luar tadi kudengar rame banget ketawanya?", kata lelaki itu.

"Ngga apa-apa Bang, ini kawan-kawan tadi baru ngobrolin pak Dhe", jawab Ade sekenanya.

"Gak biasanya kalau ngobrol tentang pak Dhe kalian bisa ketawa begitu lepas. Biasanya kalau ngobrol tentang pak Dhe pasti masalah mushola atau masalah serikat pekerja, nggak pernah sampai pakai ketawa kayak tadi", penasaran sang lelaki itu kembali mengejar dengan pertanyaan yang membuat suasana jadi hening dan peserta obrolan siang di kantin itu jadi serba salah.

"Gini mas Khalid, yang kita obrolkan memang bukan pak Dhe kita tetapi pak Dhe..di Mizwar", akhirnya Udin yang angkat bicara, karena melihat teman-temannya pada celingukan

"Memang kenapa dengan Deddy Mizwar? Bukankah boleh dia mencalonkan diri?", Khalid kembali bertanya.

Obrolan jadi terasa berat, karena materi obrolan adalah ranah politik yang diobrolkan oleh orang yang ngefans dengan seseorang capres dan peserta obrolan lainnya adalah mereka yang semi-semi golput.

"Apa kalian tidak paham dengan kondisi Indonesia saat ini yang carut marut. Apa kalian tidak paham dengan kelakuan para politikus yang wajahnya terpampang dimana-mana dan janjinya juga sudah kemana-mana"

"Para politikus itu tiap pemilu selalu menebar janji tanpa ada bukti dan mereka selalu memperbarui janji mereka, setiap pesta rakyat ini datang lagi"

"Lalu apa sih yang diharapkan dari mereka?"

Berapi-api Khalid menyampaikan pandangan politiknya. Sementara para pendengarnya sudah kehilangan selera untuk berhahahihi dengan topik politik.

Khalid baru berhenti bicara ketika pak Dhe memasuki kantin untuk makan siang. Biasanya, kalau sudah begini para pengobrol itu sudah mulai "cabut" dari kantin dan ngeloyor kemana-mana. Mereka rata-rata sungkan kalau ketawa terlalu lepas di depan pak Dhe.

Pak Dhe sendiri tidak seperti biasanya, dia tidak langsung pesan makan tapi malah mendekati kerumuman para pengobrol.

"Assalamu'alaikum", sapa pak Dhe lengkap dengan senyum khasnya.

"Wa'alaikum salam", serempak para pengobrol menjawab.

"Nanti malem, pulang kerja sampai menjelang maghrib akan ada ngobrol-ngobrol tentang pencalonan Mas Dedi sebagai pimpinan kita. Ada yang tertarik ikut?"

Terperangahlah mereka dengan undangan pak Dhe. Begitu hebatnya pengaruh Deddy Mizwar, sehingga seorang pak Dhe yang tidak jelas partainya ternyata akhirnya mengajak diskusi tentang Deddy Mizwar.

Pak Dhe biasanya hanya mau berdiskusi tentang kemaslahatan umat atau tentang memakmurkan mushola perusahaan dan selalu jauh dari hiruk pikuk politik, kecuali saat membahas toleransi terhadap gambar para caleg yang mengotori wajah jalanan.

“Memang siapa yang menggagas pertemuan itu pak Dhe”, Khalid langsung antusias.

“Pak Anton tuh. Aku sih seneng banget ada orang baru yang ikut jadi calon pemimpin kita. Hukumnya wajib didukung”, kata Pak Dhe.

Para pendengar jadi makin bingung dengan sikap pak Dhe. Rasanya ada yang aneh dengan sikap pak Dhe kali ini.

“Jadi pak Dhe mendukung juga ya?”, Khalid langsung bertambah antusias.

“Pasti Khalid. Aku pasti mendukung Dedi. Ha..ha.. dia berani bener tuh mencalonkan diri”, kali ini pak Dhe menebar ketawanya, sehingga para pendengar makin merasa ada yang aneh, tapi tidak bagi Khalid. Rasanya dukungan pak Dhe terhadap Dedi sangat berarti bagi dia.

“Bener pak Dhe mau milih dia?”, lanjut Khalid terus antusias.

“Wah, kalau memilih belum tentu. Aku masih perlu melihat programnya dan harus kubandingkan dengan program calon yang lain. Serikat Pekerja kita kan harus dipimpin oleh orang yang punya program jelas. Biarpun muda kalau Dedi punya program jelas, ya tentu kupilih tapi kalau programnya tidak jelas atau asal bikin sensasi, ya aku milih calon lain yang lebih baik programnya.”, pa Dhe menjelaskan dengan lebih hati-hati, karena dia merasa dikejar oleh Khalid.

“Pak Dhe, sebenarnya yang kita bahas ini Dedi yang mana sih?”, tak sabar, akhirnya Udin ikut bertanya.

“Ya Dedi karyawan bagian audit itu. Memang Dedi yang mana lagi yang dibahas. Rasanya hanya satu Dedi di perusahaan ini.”, pak Dhe balik bertanya.

“Tak kirain pak Dhe mbahas Deddy Mizwar”, kata Udin lega. Ketawapun kembali berderai di kelompok ini. Seperti biasa pak Dhe cukup tersenyum saja memandangi mereka yang sedang tertawa geli.

“Aku makan dulu ya, silahkan diteruskan obrolannya. Sampai ketemu nanti sore. Assalamu’alaikum”, ucap pak Dhe sebelum meninggalkan pembicaraan.

“Wa’alaikum salam”, jawab para pengobrol dengan perasaan masing-masing.

Pak Dhepun ngeloyor ke meja makanan meninggalkan kelompok salah sambung di belakangnya.

Khalidpun dengan mantap tetap yakin bahwa Indonesia perlu tersenyum menyambut kebebasan berpolitik yang ada saat ini.

Udin dan kawan-kawan juga sepakat untuk memberikan dukungan terhadap pencalonan DM, tetapi belum memutuskan untuk memilih DM. Mereka terisnpirasi dengan dukungan pak Dhe terhadap Dedi calon Ketua Serikat Pekerja perusahaan.

Pilih yang anda sukai dan jangan tergoda janji yang selalu manis di mulut.