"Met pagi Prof..", sapa seorang pengunjung soto kadipiro pada salah satu peserta SMS (Setiap Minggu Sepedaan) ketika mereka mampir makan pagi di Soto kadipiro.
Kebetulan beberapa peserta SMS kali ini memang banyak yang bergelar profesor, jadi aku tidak tahujuga yang disapa profesor yang mana. Akhirnya ya aku hanya menduga-nduga saja. Aku tenggelam dalam lezatnya soto kadipiro, setelahmengayuh sepeda dari Mie Sehati ke Kampus dan balik lagi ke Soto Kadipiro yang hany abeberapa ratus meter dari mie sehati.
Pagi ini, seperti biasa aku ditemani mas Lilo yang memang sangat setia mendampingi kemanapun bapaknya bersepeda. Tak peduli bapaknya sudah kecapekan, Lilo tetap saja semangat mengajak bapaknya untuk rajin olah raga.
"Bapak kalau berhenti jangan megangi sepeda terus", kata Lilo ketika melihatku tetap di atas sepeda saat kita berhenti mengayuh sepeda.
"Lihat pak, lari-lari, naik turun tangga atau apalah, biar tambah sehat dan perutnya tidak gendut!", Lilo terus saja menasehatiku sementara aku tetap hanya bisa tersenyum melihat tingkah polah lucu Lilo.
Alasanku tetap di sepeda, pertama sepedaku memang tidak ada standardnya, sehingga tidak bisa dilepas, harus selalu dipegangi atau disenderkan ke tembok. Yang kedua, aku memang capek.
"Bapak itu harus banyak bergerak, biar sehat", kembali Lilo menasehatiku. Tidak juga bosan Lilo memberi nasehat padaku. Kadang aku mendengarkan nasehatnya, kadang bosan juga dengan nasehatnya.
Saat aku bosan, akupun jadi berpikir. "Jangan-jangan anak-anakkupun kalau mendengar nasehat dariku bosan juga ya?"
Beberapa kali bersepada dengan keluarga, anak-anakku yang cewek sering tidak mau lagi menemaniku bersepeda. Alasan mereka macam-macam. Mulai dari acara sekolah, sampai alasan teman-teman sepedaanku yang sudah banyak dan tua-tua.
Akupun tidak mau memaksa mereka. Biarlah mereka ikut sepedaan denganku kalau mereka berminat, jangan sampai aku memaksakan keinginanku untuk bersepeda tapi membuat mereka jadi menderita. Untunglah mas Lilo tetap setia menemaniku bahkan tidak segan-segan memberi nasehat olah raga padaku.
Melewati Kraton, para pesepeda sudah tinggal sedikit. Beberapa lamgsung pulang setelah kekenyangan soto di kadipiro. Lilopun kembali berlarian dan melompat-lompat di lapangan yang luas ini.
Hidup ini memang indah kalau kita menikmatinya. kadang kita lupa mensyukuri nikmat Tuhan, sehingga hidup jadi terasa menjemukan dan penuh dengan ketidak pastian. Saat bersepeda, bersenda gurau sepanjang jalan adalah saat yang membuat hidup ini menjadi sangat indah. Senyum merebak dimana-mana dan duniapun ikut tersenyum bersama kita.
Terima akasih Tuhan atas semua nikmat yang telah kau limpahkan pada diriku, keluargaku dan pada teman-temanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar