Jumat pagi berangkat agak siangan, ada acara telat bangun dan nelpon istri pakai kartu XL baru (sampai puaaaaaaaaaaassss!:-). Ternyata perjalanan ke kantor tetap 1 (satu) jam. Bedanya lokasi macetnya yang berubah.
Untuk sampai ke pintu tol, yang biasanya sekitar 10 menit, ini berubah menjadi 20 menit. Abis itu begitu masuk tol Cikarang Jakarta, lihat mobil Daihatsu Xenia yang terkapar (2 penumpang cewek tergeletak dan 3 orang lainnya kelihatan masih bisa bergerak-gerak).
HP N73ku kelamaan proses "on" cameranya, jadi nggak sempat ngambil gambarnya. Lelet bener nih N73.
Lalu lintas langsung mulai macet di belakangku, tapi di depanku lancar banget. Macet lagi ketika mendekati masuk jalan tol dalam kota.
Kebiasaan jelek mereka yang mau ke tol dalam kota adalah mengambil lajur kiri, yang mestinya menjadi hak mereka yang ingin ke cawang atau UKI.
Begitulah kalau kita suka mengambil hak orang lain, maka akan banyak orang yang tanpa sengaja mengumpat mereka. Biarpun senyum sudah dikembangkan, tapi tadi kan sempat jengkel juga? Artinya, aku belum siap untuk menjadi ikhlas 100%, masih berusaha untuk itu.
Disini aku juga diingatkan, beapa mudahnya menjadi Kiyai Dzarkhoniiy aliat NATO, hanya bisa ngomong tapi begitu melaksanakannya, ternyata nggak cocok dengan ucapannya.
Acara di TV yang memuat tokoh-tokoh politik kita yang ngomong begitu indah bin menarik, makin lama makin tidak menarik lagi. Terlalu banyak diantara mereka yang kemudian ternyata berbuat lain daripada yang mereka omongkan.
Sepanjang perjalanan ke kantor juga menjadi salah satu bukti tidak konsistennya aku tentang penyelamatan bumi. Mobil berAC yang kunaiki sendirian jelas suatu pemborosan energi, meskipun aku mendapat manfaat dengan tiba selalu tepat waktu ke kantor, tapi sebenarnya aku sudah melakukan pemborosan pemakaian sumber daya alam.
Mungkin aku harus kembali naik angkot agar bisa kembali bertemu dengan kawan-kawan yang begitu ramah, saling berbagi dan saling senyum. Ada sih yang nggak begitu, tapi semua kuanggap begitu, sehingga aku selalu merasa nyaman jika naik angkot.
Atau sebaiknya, kadang naik angkot kadang naik mobil sendiri ya.. (kok nggak ada ya kawan di Cikarang yang jam berangkatnya sama denganku...!:-).
Ya Tuhan, tunjukkanlah yang benar sebagai hal yang benar dan berikanlah aku kekuatan untuk melaksanakannya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar