Pulang kantor, LiLo sudah menunggu dengan ceritanya,"Pak, ada PR yang gile bener nich...", katanya.
"Apaan tuh...?", kataku sambil nglepas jaket
"Kita bikin gambar pakai karton, tentang perayaan 17an", jawab LiLo penuh semangat.
"Terus?", kataku sambil ngelepas kaos kaki.
"Gak mungkin deh pak, soalnya besok harus jadi. Padahal gambarnya harus banyak. Kita beli kertas karton yang kecil aja pak?", LiLo terus menjawab dengan semangat.
"Bapak makan dulu, nanti kita bahas lagi ya?", kataku sedikit memotong pembicaraan. LiLo memahami kondisi kelaparanku, jadi dia mengangguk memaklumi.
Selesai makan, mandi dan sholat Isya, kita pergi beli kertas karton. Bawa uang 100 rebu beli kertas 1.500. Wah, sekalian saja beli pelindung lutut deh. Maklum di bulan Agustus ini tiada hari tanpa lomba. Jadi mesti siap-siap APD.
Sampai rumah LiLo mulai ngerjakan PR-nya bersama LuLuk, anak tertua. Ternyata dalam satu kertas karton harus dipenuhi dengan gambar yang berhubungan dengan 17an. Ada lomba makan kerupuk, suasana upacara, lomba lari, dll.
Bener nich. Ini PR LiLo yang ghokil abiz, kalau mesti dikumpulkan besok pagi.
Sampai malem, satu rumah, kecuali aku, pada sibuk ngerjain PR LiLO. Pagi harinyapun masih ada kerjaan yang belum selesai.
Nah, kalau pagi hari, memang aku yang paling sehat. Kumulai dengan senyum dan kuselesaikan kerjaan LiLO, melobangi gelas aqua, memasukkan benang sebagai pengantung dan jadilah dia lentera mini. LiLo tinggal mewarnai gelas itu dengan warna merah putih.
Selesai.
Pelajaran yang didapat hari ini adalah,"seberat-beratnya kerjaan pasti nanti akan selesai juga, bila mulai dikerjakan sedikit demi sedikit"
Aku jadi inget kalimat yang ada di kitab suci,"Tuhan hanya memberi cobaan sebesar kemampuan kita menerima cobaan itu".
Mari kita mulai hari ini dengan senyum dan kita isi dengan senyum, nanti malem kita akhiri juga dengan senyum.
Insya Allah, senyum yang ikhlas. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar