Minggu, September 07, 2008

MaiN BoLa [di bulan puasa]


Ketika masih aktif di Tapak Suci, aku pernah bikin acara long march dengan jarak sekitar 17 km [yogya - prambanan] di bulan puasa. Tim medis sudah disiapkan, siapa tahu nanti ada yang perlu dilarikan ke rumah sakit atau perlu istirahat di tempat yang teduh.

Ternyata semua sehat-sehat, tidak ada yang bermasalah. Padahal aspal panas yogya prambanan cukup menyengat juga tuh. Kuncinya hanya ada dua, yaitu keyakinan bahwa bulan puasa tidak identik dengan "lemas, loyo, letih dan lesu".

Yang kedua, sebelum berangkat olesi kaki dengan ramuan khusus, yaitu bawang merah yang diuleg [dihancurkan] dicampur minyak makan ["lengo klenthik"].

Saat masih aktif latihan teater, pernah juga latihan alam di pantai baron pas bulan puasa. Diterpa angin laut dan ombak pantai, berteriak-teriak kayak orang gila [aslinya memang agak gila], dan tidak ada rasa harus "mokel", berbuka sebelum waktu berbuka.

Sore ini, kuajak anakku untuk main bola di lapangan jababeka, di pinggir lapangan golf, di belakang rumah.

Berdua berlari-larian, saling berganti pose, sampai menjelang buka, kita pulang, mandi dan ke masjid untuk ngumpul dengan teman-teman, berbuka puasa bersama.

Sore ini takjilnya enak banget dan buanyak banget, sehingga biarpun yang datang juga banyak banget, nggak ada yang kekurangan makanan.




Tidak ada komentar: