Beberapa hari lalu kubaca blog ponakanku tentang susahnya antri tiket film laskar pelangi. Wuah, rasanya orang Yogya sudah banyak berubah dibanding saat aku masih disini [tahun 80an].
Waktu itu, siapapun artis yang datang ke yogya kayaknya tidak membuat histeria terbangkitkan. Apalagi cuma film indonesia, pasti nggak ada yang jadi histeris, kayak yang diceritakan oleh ponakanku saat artis-artis laskar pelangi datang ke Amplaz.
Begitulah, pagi itu, aku ingin membuktikan bahwa carita ponakanku itu benar. Aku mau lihat seberapa antiusias masyarakat yogya menyambut datangnya film laskar pelangi [yang digadang-gadang akan menyaingi AAC].
Turun dari mobil, ternyata pintu menuju Amplaz belum dibuka. Jadi kami dan beberap aorang menunggu di depan pintu geser kaca itu. Gak lama kemudian, ternyata pintu masih juga belum kebuka, sementara puluhan orang sudah berdiri di belakangku.
Dari "nguping" pembicaraan mereka, rupanya mereka mau antri tiket laskar pelangi. Ada yang kemarin sudah antri tapi belum dapet, katanya. Wuihhh, rupanya masih banyak juga yang antri tiket ini [tak pikir sudah beberapa hari, jadi pasti sudah agak sepi.
Pas pintu dibuka, maka berhamburanlah para remaja [dan ortunya] yang ada di belakangku. Si KEcil LiLo mereka terjang, demikian juga anak-anakku yang lain. Tangga turunpun mereka pakai sebagai tangga naik.
Sang Satpam sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka, sementara anakku pada berantem karena dikira didoronhg oleh saudaranya [padahal didorong oleh mereka yang "kesetanan" pingin segera dapet tiket].
Sampai di eskalator di depan bioskop 21, langkah pengantri ini terhenti oleh seutas rantai yang dijagain oleh satpam.
Begitu rantai ini dibuka, maka berhamburanlah kembali mereka menuju pintu masuk "21" [bukan pintu loket penjualan karcis], dan kembali mereka tertahan disitu, menunggu bukanya loket.
Akupun kirim SMS ke istriku, bahwa kami telah menyerah untuk antri tiket film LP. Sebaiknya nunggu kalau sudah tidak antri lagi. Mungkin seminggu atau dua minggu lagi, nonton di Jakarta akan lebih nyaman.
Kamipun masuk ke toko buku dan ketika kaki sudah pegal pulanglah kami sambil membawa beberapa buku, antara lain "100 warung makan enak di Yogya".
Tanggal 3 Oktober 2008 warga Waskita sekitar Yogya yang pada mudik mau ngadain syawalan, jadi buku ini mungkin bisa menolong menentukan pilihan terbaik dan tercocok.
2 komentar:
Percayalah.. percayalah, kalo nggak bener2 gila nggak dapat tiket laskar pelangi...
apa mau tak antriin...
heheh
iya deh, sangat percaya....
harus bener-bener gokil untuk dapet tiket itu
ntar kalau ada waktu cocok, boleh diantriin
tks
salam
Posting Komentar