Jika ada yang bertanya pada kita, apakah sudah ada keikhlasan dalam melakukan semua ibadah kita?
Jawabnya akan gampang-gampang sulit. Mau bilang ikhlas, kok kayaknya narsis banget. Kalau bilang enggak ikhlas, juga kok sia-sia banget ibadah kita.
Tapi begitulah memang sebenarnya yang terjadi. Agak susah menilai keikhlasan ibadah kita. Begitu hebatnya para setan dalam membisikkan kata-kata beracun dalam hati kita.
Saat kita merasa sudah ikhlas, maka saat itu dengan sangat trampil, setan membisikkan tentang kehebatan-kehebatan kita sebelumnya. Jadilah rasa "ujub" muncul dalam diri kita.
Saat kita merasa tidak ikhlas, maka setan tidak kurang pandainya dalam menjerumuskan kita. Dengan santai dia akan bilang, "ngapain susah-susah ibadah kalau enggak ikhlas? Mending nggak usah ibadah aja"
Nah,,,..!
Setan begitu pandai memutar balikkan hati kita. Dia juga memakai ayat-ayat Allah untuk menggoda kita, membuat kita merasa hebat atau membuat kita merasa sia-sia menjalankan ibadah.
"Katakanlah:
Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."
[QS Al Kahfi 16:103-104]
Malam terakhir iktikaf di bulan Ramadhan ini, aku ingin merasakan kembali suasana masjid Muhajirin Perumnas COndong Catur.
Jam 02.00 aku berangkat dari rumah, setelah pamitan sama istri. Ternyata LiLo terbangun dan ikut ngawani aku ke masjid, apalagi ketika dia tahu aku akan mampir ke Mc Dee.
Begitulah aku mampir ke Mc Dee dulu, beli mainan LiLo [hadiahnya burger keju], kemudian mampir lagi di Gudeg Ibukota, beli gudeg ceker dan telor [ternyata rasa cekernya enak tenan] dan kemudian ke masjid Muhajirin [yang sekarang megah banget]
Ini kali pertama LiLo ikut iktikaf di Masjid. Semoga dia bisa berlatih ikhlas dalam beribadah, gak kayak bapaknya yang kadang masih kecampuran narsis.....!:-)
Insya Allah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar