Senin, Juli 07, 2008

PoHoN UaNg


Pohon Uang

Suatu pagi di halaman belakang rumah, aku ngobrol sama anakku. Waktu itu belum ada kambing, jadi halaman (belakang) rumah tampak kosong, nggak ada kandang kambing dan nggak ada pohon-pohonan. Adanya cuma rumput doank.


“Pak, kalau bisa nanam pohon uang enak ya”

“Iya ya, tiap hari kita bisa memetik uang dari pohon itu”

“Terus caranya gimana nanam pohon uang itu?”

“Misalnya kita ambil uang 100 rebu, kemudian kita tanam di halaman belakang ini, maka bila kita sirami dengan baik pasti akan muncul pohon uang yang subur. Batang pohon itu gak bisa tinggi, tapi daunnya rimbun banget, berupa uang pecahan 100 rebuan. Satu daun kita petik, maka besoknya akan muncul daun penggantinya”

“Kalau gitu, tiap hari kita bisa infaq ke yang membutuhkan ya pak?”

“Ya iyalah, masak ya iya donk. He..he..he… kita tidak perlu infaq lagi. Kita biarkan mereka masuk rumah kita dan ngambil uang sepuasnya dari pohon uang yang tidak pernah habis itu”

“Kalau gitu kita ajak semua orang main ke rumah kita dan menikmati pohon uang itu ya pak?”

“Siapa saja boleh masuk dan ngambil uang dari pohon itu. Dengan begitu semua orang di sekeliling kita akan menjadi orang kaya semua”

“Tapi kalau sudah kaya semua nanti gak ada lagi yang jualan kethoprak lewat sini lagi pak. Pasti mereka pada pulang kampung menghabiskan uang itu”

“Ya kita cari lagi penjual kethoprak yang lain”

“Nanti kalau penjual kethoprak yang baru ngambil uang di pohon kita, lak dia nggak mau jualan lagi. Repot pak kalau semua orang di sekitar kita menjadi kaya raya”

“Jadi gimana, biar mereka miskin saja, gitu?”

“Gak tahu pak, gak jadi nanam pohon uang saja. Yuk main bola aja pak”

“Yuuk!”

source gambar

Tidak ada komentar: