Akhirnya jelas, memang dia Kelik Pelipur Lara. Salah satu ikon "pelawak" yogya yang masih bisa membuatku ketawa.
Pertemuan terakhirku dengan dia ketika dia mampir ke rumahku dan cerita tentang Dewo, Kuncung maupun pelawak-pelawak lain yang pada hijrah ke Jakarta.
Rasanya itu pertemuan yang baru terjadi kemarin, tetapi setelah kurenungkan lagi, pertemuan itu terjadi di pinggir jalan di depan rumahku karena dia naik motor dan melihat aku.
Itu adalah pertemuan di tahun 90-an, saat pamor mas Dewo sudah mulai meredup (padahal mas Dewo ini tak gadang-gadang bisa nyaingin Tora Sudiro je..!:-), jadi udah lama banget ternyata pertemuannya.
Saat Kelik aktip di republik BBM sebagai wapres, aku ikut forum diskusi republik BBM dan aku juga buat milis republik bbm. Di forum itu aku sampaikan kritik ke menajemen republik bbm, bahwa kalau pingin membuat rakyat cerdas (slogannya tuh..!:-), maka jangan pakai iklan perusahaan rokok yang jelas-jelas tidak mencerdaskan bangsa.
Eh, tahu-tahu gak ada lagi jawaban dari "wakil" manajemen dan tahu-tahu (juga) forum itu ditutup. Sebentar kemudian mas Kelik mulai jarang tampil dan akhirnya pergi begitu saja.
Selamat mas Kelik, semoga sempurna dikau dalam menjalani hitam putih hidup ini (kayak syairnya Ungu ya).
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar