Selasa, Juli 29, 2008

Buang Air Besar

Kalau buang air kecil diibaratkan dengan sedekah, maka "idem dito" dengan buang air besar. Ada rasa ikhlas ketika kita berhasil mengeluarkan kotoran dalam tubuh kita berupa (maaf) tinja.

Makin besar yang bisa kita keluarkan, maka makin lega rasanya tubuh ini. Ikhlas banget kita ngeluarin kotoran itu. Hampir nggak ada orang yang begitu berhasil mengeluarkan T1n-jA, terus nggak lkhlas dan mengikuti kemana arah larinya sang T1 itu.  Keikhlasan ini sama benar dengan perasaan kita ketika mengeluarkan zakat.

Makin kita kaya akan materi, maka akan makin besar pula zakat yang kita tunaikan. Makin iklhas pula ketika kita melihat betapa besarnya zakat yang kita keluarkan. 

Zakat memang bukan hak kita, jadi ketika hak orang lain itu pergi dari diri kita, maka tinggalah harta yang benar-benar menjadi hak kita.

Alangkah enaknya punya harta yang benar-benar menjadi hak kita. Mak plong deh... ketika melihat zakat kita mengalir begitu cepat dari tangan kita.

Senyum ini kembali mengembang. Sungguh pedih membayangkan kita masih mempunyai harta yang menjadi hak orang lain. Sungguh bahagia jadi orang miskin, hartanya sangat bersih dari hak orang lain.

Namun sangat beruntung oang kaya yang mampu membersihkan diri dengan zakat dan sedekah.

Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu tersenyum dan selalu beruntung. AMin.

Tidak ada komentar: