Jumat, Maret 21, 2008

Ayat-ayat Cinta (yang gagal)

Ketika para guru-guru TK Nurul Azizi 3 Surabaya datang ke Jakarta, maka beberapa acara sudah kita siapkan. Acara yang terpikirkan pertama adalah nonton film ayat-ayat cinta, main ke ice world dan nonton sinema 4d. Waktu itu kita berpikiran, mereka para guru belum sempat nonton karena sibuk dan tempat yang akan kita kunjungi tidak ada di Surabaya.

Ternyata acara nonton film ayat-ayat cinta gagal, karena mereka sudah jauh hari nonton film itu. Biarpun harus berdesakan, dan nonton di baris depan, gak ada masalah bagi mereka. Sungguh film ini telah menyita perhatian para cewek-cewek, baik yang masih ABG maupun yang sudah bertahun-tahun jadi mantan ABG (termasuk istriku).

Bagi pembaca novelnya, tentu mereka ingin melihat visualisasi novel itu di layar lebar. Sebagain besar dari mereka kecewa karena tidak sesuai dengan imajinasi yang telah mereka tanam ketika membaca novelnya.

Bagi yang belum membaca novelnya, maka sepulang nonton, mereka pada penasaran pingin beli novelnya. Dari cerita temen-temen di toko buku, banyak ABG atau kakaknya ABG yang pada ramai-ramai ke toko buku dan memborong novel itu.

Tahun 70-80-an, saat film Papilon (Dustin Hoffman) ditayangkan di Shopping Centre Yogyakarta, aku penasaran benar ingin melihat visualisasi novel itu di layar lebar. Perasaanku saat itu mungkin sama dengan perasaan mereka yang telah membaca novel ayat-ayat cinta saat ini.

Meskipun Dustin Hofman bermain sangat apik, tetapi tetap saja banyak roh dari novel yang hilang (atau dihilangkan) untuk menjaga durasi film. Meskipun mungkin dibuat berseri, seperti smallvile (superman muda), kayaknya masih tetap sulit untuk menuangkan imajinasi penulis dan imajinasi pembaca dalam layar lebar/kaca.

Akhirnya aku merasa kurang sempurna menemani para guru TK yang sudah jauh-jauh datang ke Jakrta. Banyak acara yang hilang dan semua acara selalu dalam tenggat waktu yang sangat rapet. Di akhir acara aku hanya pasrah pada Tuhan, karena aku harus menempuh perjalanan Slipi-Cikarang dalam waktu 40 menit.

Jalanan yang padat, beberapa pintu tol yang tersendat, membuat aku makin yakin hanya kepada Allah urusan ini harus kuserahkan. Yang kulakukan hanya menyetir secermat-cermatnya (jangan nabrak pembatas tol lagi) sambil nyetel musik asmaul husna (dalam hati) dan nyetel El Shinta di radio mobil.

Ajaib, aku sampai di pintu keluar tol cikarang tepat 40 menit. Macetnya luar biasa, tapi tujuanku memang pintu tol. Jadi kembali puji syukur kupanjatkan pada Allah swt.

Yang lebih membuatku bersyukur adalah ucapan para guru yang kudengar sangat tulus. Mereka minta maaf karena telah menyusahkan aku sekeluarga. Lha, aku yang merasa kurang menyenang-nyenangkan mereka kok malah mereka yang minta maaf.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt.
........

19 komentar:

Anonim mengatakan...

Pak Eko, photo yang anda tampilkan itu, Bintang-Bintangnya Ayat-Ayat Cinta ?

Rasa2nya aku pernah ketemu dan ngomong2 lho.

Aku nyesel, karena waktu itu aku ga minta tanda tangan

Anonim mengatakan...

Masya Allah, istrinya kok banyak banget mas?

Ada 5?

Bagaimana memenejnya?

Eko Eshape mengatakan...

buat mas MB :
itu guru2 TK Nurul Azizi 3 Surabaya, jadi mas MB mungkin sudah familiar dengan mereka

buat mas MED :
1 saja susah ngurusnya, gimana lagi kalau lima mas?

Gak kebayang deh...!:-)

Anonim mengatakan...

Yo salam unt "Artis2" Ayat-Ayat Cinta anak cabang Surabaya

Anonim mengatakan...

Pak MB, dari pada titip salam, mbok ndaftar masuk ke TK Nurul Azizi .........

Maksudku dadi guru juga.......

Eko Eshape mengatakan...

Gimana pak Dhe MB, apa minat jadi guru TK NA 3 Surabaya?

Cedak airport Juanda, jadi kalau mau pulang Yogya tinggal nyengklak montor mabur...!:-)

...

Anonim mengatakan...

Pak, Mbahe geleme dadi guru Nurul Aziz 4 anak cabang jogja.

JBB

Eko Eshape mengatakan...

lha kalau ada peminat, mari kita dirikan sama-sama

sing jelas, istriku hanya punya pengalaman doank, kalau soal materi ya harus patungan...

Anonim mengatakan...

Menarik juga tawaran mas Eko, kalau penilik syaratnya hrs pakai kopiah, naik sepeda jengki lengkap dengan berkonya dan ngempit map. semua syarat mbahe sdh memenuhi ! Hehehe . . .

Anonim mengatakan...

He..he..kalo saya jadi guru, murid e trus kepiye yo. Semuanya panggil Mbah Guru...mklum gurune wis buyuten n tangan ne wis "semi" (kayak stir oplet...speleng e gede tenan)

Tapi yg jelas, saya bisa kok digugu n ditiru.

Kalo ada pepatah..."Guru Kencing Berlari....Murid kencing ngeColt !" Itu pas lah (soalnya saya biasa kencing sambil lari pagi....!!!)

Anonim mengatakan...

Ngomon2...Kuwi jan2e Laki2 yng diphoto itu siapa sih?

Wajahnya kok cukup dikenal di internet ya. Jangan2 Eko (rudal) Patriot?

Yg pasti dia tuh seorang Presenter...tapi kok wani2ne pake ngrangkul segala lho, gayane koyo goncengan motor !

MBR

cie mengatakan...

waduh ibu2 guru.. ibu ku juga guru TK lho *gak nyambung yak* hehe

Eko Eshape mengatakan...

mbak CIE ini anak pintar yang punya ilmu ikhlas kayaknya

aku udah lihat blognya, bagus banget deh...

Anonim mengatakan...

Ayat2 cintrong memang lagi laris manis, penasaran nonton filemnya
tadi siang saya ke mol ambasador nyari dvd nya abis... bis....
jadi sementara harus puas dulu, biarkan si Rosa nyanyi di nada tunggu henpun saya mengumandangkan ayat2 cintrong, coba deh dengerin....

nek nada tunggune ayat kursi wah gawat, mesti do ra ana sing nelpon wong kancane setan kabeh, heleh....

Luv Jog
MS99

Anonim mengatakan...

Penjelasan komentar lalu :

Ayat Kursi, surat Al Baqarah ayat 255, yang berisi al bahwa 'kursi'
Allah itu meliputi langit dan bumi, dalam konteks bercanda, berandai-andai bahwa 'saya punya teman-teman setan'. Tidak diragukan lagi bahwa ayat itu merupakan obat mujarab pengusir setan, maka....kalau
nada tunggu, saya pakai (dalam kontek, saya punya teman2 setan itu tadi) maka pasti nggak ada yang nelpon, karena setannya pasti ngibrit.

Saya sendiri punya pengalaman dengan Ayat Kursi ini, saya pernah
tidur di sebuah kamar hotel (sendiri), waktu itu sedang mengerjakan jobmix di luar kota sampai larut malam. Sampai di hotel, mandi, sholat dan tidur. Saya terlalu capai dan lelah,waktu itu nggak ada sopir, jadi bawa mobil sendiri dan kejadiannya di luar Jawa.

Saya tidur-tidur ayam, antara sadar dan tidak, tiba-tiba muncul
seseorang perempuan, badannya seperti liliput menyuguhkan minuman air jeruk kepada saya. Secara nalar, tidak mungkin pelayan hotel berbadan sekecil liliput.

Reaksi saya, panik, kaget, takut, bercampur jadi satu, segera setelah saya sadar 'iki diwedeni', saya membaca ayat Kursi. Dalam pandangan saya, si liliput tadi berubah menjadi benda seperti batu hitam dan asap, lama-lama mengecil dan hilang dari pandangan saya.....

Sungguh-sungguh menakjubkan. Tak henti-hentinya saya tertegun antara percaya dan tidak, namun dalam hati kecil saya amat sangat
bersyukur, kata- kata hamdallah meluncur deras dari mulut saya, dan bersujud syukur. Karena saya bisa melewati ketakutan akan godaan setan.

Begitulah sedikit pengalaman bukti keampuhan dari Ayat Kursi, yang sama sekali saya tidak meragukannya. Malahan saya telah
membuktikannya sebagai Ayat yang manjur buat pengusir setan.

Demikian penjelasan saya, terima kasih.

MS99

Eko Eshape mengatakan...

Untung sudah ada penjelasannya, kalau enggak, mungkin ada yang merasa di"setankan" oleh mbak MS99.

Aku memang bukan malaikat, tapi kalau dituduh setan, kayaknya juga bukan.

Aku hanyalah manusia biasa, yang tak pernah lepas dari khilaf
kumencoba merubah segalanya
untukmu .....

Begitu kata mas Radja...

Anonim mengatakan...

matur nuwun

Pak eko,
Sedikit penjelasan lagi, saya punya teman2 yang dari dulu sampai
sekarang ya gitulah gojekannya tidak berubah, mereka menyebut dirinya suka 'nyetani' kanca, sebab hobi mempengaruhi ke hal2 yng sifatnya kurang baik pd waktu jaman sekolah dulu, misale ngejak mbolos, menei kepek-an, arep sinau terus sidane dolan, nonton film, nongkrong ng sgpc, thetek ning lembah/gelanggang, dll.

Dan sampai sekarang guyonnya msh spt itu, tdk berubah, makanya saya bs cerita punya teman2 'setan', penjenengan tidak termasuk, wong dulu ra tau 'nyetani' je.

Sampai sekarang masih dipanggil dg nama 'parapan' kaya to munyuk, kirik, genthong, godres, gebres, dll. Salah satunya sudah jadi
petinggi di Waskita, siapakah dia, ini rhs,hehe. Minggu yl, kita
reunian kecil dg bbrp kawan di olala plangi.

MS99

Anonim mengatakan...

Pa Eko, alangkah sayangnya mereka yg sudah nonton ayat-ayat cinta (AAC) (termasuk saya) tidak bisa mengambil pesan moral di film tersebut, dimana pesan moral nya adalah :

JANGAN BELI/NONTON FILM MESKIPUN BAJAKAN…..



Nb : Konon kabarnya klu film Indonesia mau laku/fenomenal judulnya harus mengandung huruf A, D & C

Contoh :
Ada Apa Dengan Cinta (AADC)

Ayat-ayat Cinta (AAC)

Ada Apa Dengan Ayat-ayat Cinta (AADAAC) (rencana AAC mau dirilis ulang judul ini) dlsb…!

Anonim mengatakan...

Hehehehe……….

Seandainya judulnya adalh… PASAL PASAL CINTA,

Kali tidak laku ya………

Tebengin aja dikata-kata AYAT AYAT.....

Kan dah populair.

Ayat ayat Al-Qur’an dll…………..


widi