Kamis, Maret 20, 2008

Tertawa (atau melet!:-)



Ketika aku masih sering tertawa, banyak yang mengira aku lebih muda dari umurku. Saat kawan-kawanku dianggap kepala 4 aku malah dianggap kepala 2.

Tahun depan aku sudah kepala 5, dan nampaknya semua orang tidak ada yang salah kira lagi. Sampai akhirnya kutemukan artikel tentang "kegembiraan".

Silahkan disimak apa benar memang kita harus lebih rajin bergembira? Lebih suka tertawa atau minimal melet (seperti kebiasaan anakku waktu umur 5 tahun)

Ini artikelnya :

Dampak tertawa ini bahkan pernah bikin geger dunia kedokteran. Norman Causins, seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit aneh dan langka. Penderita penyakit ini bakal tersiksa dan merasakan sakit yang luar biasa, meskipun hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya.

Menurut dokter, kesembuhan bagi Norman sangat kecil, 1 : 500. Berbagai obat sudah dicoba, tetapi kesehatannya tak kunjung membaik. Suatu ketika Norman terilhami sebuah kalimat yang dulu ditulis oleh seorang raja yang hidup sekitar 2.000 tahun lalu, "Hati yang puas, obat yang sangat ampuh."

Atas persetujuan dr William Hitzig yang merawatnya, Norman menggantikan semua obat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengonsumsi vitamin C. Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa terbahak-bahak. Pada hari kedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit.

Uniknya lagi, setelah tertawa selama 10 menit dia bisa tidur pulas selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dalam An Anatomy of Illness.


Nah ....................

Ada pendapat lain?



..... source cerita

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Sekarang sudah nggak sering tertawa lagi ya Kang ? Makanya temen2nya sudah nggak ada yg salah kira lagi? :D

Uniknya lagi, setelah tertawa selama 10 menit dia bisa tidur pulas
selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang
sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dalam An Anatomy of
Illness.

Menarik tuh bukunya tentang Anatomy of Illness. Selain tertawa, apa lagi yg diceritakan buku itu Mas?

salam

Eko Eshape mengatakan...

he..he..he... ini udah mulai belajar ketawa lagi

katanya buat senyum yang seimbang, 2 cm ke kanan dan 2 cm ke kiri, jangan sampai senyumnya gak imbang, ntra dikira ngejek ...!:-)

jakarta memang kota yang sangat menantang, bisa cepat tua kalau nggak rajin berbahagia ...