Minggu, Agustus 09, 2009

MMC2 Mulai Mbeledug...!:-)

Kepastian pak Iman, Ketua MMC2 untuk FULL TDA, telah membuat acara pertemuan kelompok MasterMind Cikarang 2 ini terlihat ber"isi", meskipun yang hadir hanya 5 (lima) orang anggota + satu kompor hidup.



Banyak kejutan yang terjadi di acara ini, misalnya ketika Pak Ipung menyodorkan tiga botol pembersih, yaitu pembersih lantai dan pembersih piring + pelembut pakaian.



"Ini akibat saya berkenalan sama mbak Susi waktu pertemuan TDA 2 Agustus, eh ...hari Selasanya langsung dikirimin sample 10 DOS!", kata pak Ipung.

"Kalau bilang kirim sample aja 10 DOS, nah kalau aku bilang mau kulakan (reseller), kira-kira dikirimin berapa truk ya?"

Kamipun tertawa terbahak-bahak. Sungguh pak Purdi telah meluluskan beberapa orang gila dari pelatihan itu. Melihat hal itu, maka para peserta pertemuanpun langsung berniat untuk menjualkan sample itu ke tetangga masing-masing. 100 buat mbak Susi dan pak Ipung.

Saat mbak Sintha bicara, maka segala hal yang masih dalam pikiran bu Sintha langsung mendapat masukan untuk jalan keluarnya.

Sebagai pengrajin jaket, maka kualitas jaketnya termasuk bagus dengan harga dibawah harga pasar, jadi mestinya bu Sintha bisa bersaing dengan pasar. Yang diperlukan hanya pemasarannya saja.

Saat tiba giliran pak Syamsu Mie Perto bicara, maka yang pertama terpikir adalah kesuksesan acara demo masak yang baru saja diselenggarakan di KTB Pak Ato.

Target pak Syamsu adalah mencari 7 outlet mie lagi, dan melihat antusias yang begitu tinggi dari teman-teman TDA Bekasi, maka kelihatannya target itu menjadi terlalu kecil.

Apalagi ketika Bu Yeni cerita tentang kondisi TK yang diasuhnya. Diawali dari pembentukan TK Nurul Azizi 2 di Medan, maka dibuat jugalah TK Nurul Azizi 3 di Surabaya [Sidoarjo] dan kemudian TK Nurul Azizi 4 , juga di Sidoarjo.

Dari semua TK itu, maka nasib TK Nurul Azizi 3 yang paling berbeda. Kalau TK NA 1, 2 dan 4 sudah mandiri dengan murid yang memadai dan dukungan dana yang juga memadai, maka TK NA 3 meskipun jumlah muridnya cukup banyak, tetapi sebagian besar muridnya adalah dari golongan yang kurang mampu.

Sudah dilakukan subsidi silang, sehingga anak murid TK dari golongan yang mampu memberi subsidi ke mereka yang tidak mampu, tetapi masih juga perlu nombok setiap bulannya. Demikian juga gaji guru yang diberikan boleh dikata kurang memadai.

Kondisi inilah yang membuat Pak Syamsu terketuk hatinya dan menawarkan agar zakat 2,5% yang dipersyaratkan dalam waralaba Mie Perto dialokasikan saja ke TK NA 3 ini.

Dalam hatinya, pasti Bu Yeni menangis melihat dan mendengar secara langsung ucapan pak Syamsu dan dukungan dari para peserta kelompok MMC2 ini.

Pak Ipung akhirnya yang disepakati ditunjuk sebagai pengelola zakat dari mereka yang ingin berwaralaba dengan Mie Perto. Disepakati juga segera mengadakan demo Mie Perto lagi dengan memanfaatkan ruangan Resto Samikuring yang cukup luas. Kalau sudah begini, maka kompor dari MMC1 yang ikut hadirpun langsung berkirim imil ke milis TDA, isinya jelas undangan untuk menghadiri acara demo masak Mie Perto.

Dalam rangka memperingati 17 Agustus 2009 Resto SamiKuring akan menyelenggarakan acara demo masak mie perto pada tanggal 17 Agustus 2009 pagi jam 09.00.

Sungguh MM yang sangat indah. Mereka saling bersinergi membentuk kekuatan baru yang membuat semua anggotanya merasa mendapatkan manfaat lebih dengan berkumpul dalam kelompok MM ini.

Selalu ada yang baru dan selalu ada keajaiban dalam setiap pertemuan. Begitulah kira-kira yang namanya MM itu.

Tidak ada komentar: