Rabu, Agustus 05, 2009

Talkshow Istriku di Radio Gaya 93.6 FM

Tanpa perencanaan matang dan tanpa terduga, istriku tiba-tiba diminta untuk ikut talkshow di Radio Gaya 93.6 FM. Penyebabnya adalah mundurnya Resto Samikuring pada acara talk show itu dan pengurus TDA Bekasi menunjuk istriku sebagai penggantinya [sebenarnya aku yang usul istriku menggantikan Resto Samikuring, hehehehe...].

Istriku ini memang sering punya masalah sederhana, misalnya pingin ikut aku ke luar negeri, tapi selalu tidak kuajak. Padahal di LN aku sering termenung sendirian di kamar yang kosong, kamar yang mubadzir. Coba ada istriku menemaniku di kamar kosong yang gedhe ini, wah... pasti akan terjadi hal-hal yang diinginkan...

Keinginan sederhana itulah yang membawa istriku pada bisnis kalung biofir. Sedikit demi sedikit jualan kalungnya laku dan akhirnya dia bisa ke LN, bahkan dia sudah sampai ke Jepang dan China, dua negara yang belum pernah kudatangi.

Nah, karena akupun pernah talk show di beberapa radio, maka istriku kayaknya perlu juga di"talk show"-in [iki boso opo yo?].

Diawali dengan salah jadwal, dikira on air jam 09.00 wib ternyata harus sudah on air di jam 08.00, maka perjalanan talk show istrikupun berjalan dengan seru.

Meski sudah pernah kuajak ke Radio Gaya, dengan beberapa kali nanya-nanya, ternyata istriku masih belum juga hafal dengan arah ke Radio Gaya. Akibatnya jadwal yang sudah terlambat menjadi semakin terlambat.

Coba pakai ilmunya pak Purdi, yang sukanya belok kanan dan nggak mau belok kiri, wah pasti istriku tambah nggak nyampe-nyampe ke Radio Gaya.

Begitulah, akhirnya istriku sampai di Radio gaya.



Ketika ditanya motivasi apa yang membuat istriku terjun di bisnis kalung biofir ini, maka keinginan sederhana ke LN itulah yang disampaikan istriku [semoga pak Samsudin Citoys berhasil merekam talk show ini. Inysa Allah, amin].



Ada juga pertanyaan kapan pertama kali mulai bisnis kalung biofir ini, maka istrikupun mulai melibatkan diriku.

Saat itu aku di ruang bos dan ditawari kalung kesehatan. Melihat harganya yang mahal dan kondisi kesehatanku yang tidak jelek-jelek amat, maka tentu saja aku kurang tertarik. Cuma karena mengharap dibelikan kalung oleh bosku [dia memang hobi ngasih-ngasih barang ke aku], maka akupun tetap duduk manis di ruang bosku, sambil melihat mereka asyik menunjukkan kehebatan kalung itu.

Aku jadi berubah pikiran 180 derajad ketika melihat kalung itu didekatkan pada es batu dan es batu itu terlihat mengucur dengan deras, berbeda ketika es batu itu dijauhkan dari kalung itu.

"Yah? Kok bisa ya?", begitu kata hatiku.

Aku langsung inget ibuku dan mertuaku yang ada di Yogya. Kayaknya mereka perlu kalung ini untuk meperlancar peredaran darah mereka yang sudah tidak bisa olah raga seperti masa mudanya dulu.

Aku langsung beli 3 kalung, bukan dengan maksud sok kaya, tapi karena kalau beli 3 buah maka harganya menjadi lebih murah, itu aja.

Ternyata ketika istriku mempelajari sisi lain dari kegunaan kalung ini, maka diapun langsung membeli beberapa kalung ini dan kemudian menjualnya.

Butuh waktu lama untuk mempelajari bisnis kalung ini, karena istriku memang masih ragu akan kehebatan bisnis ini. Baru ketika dia dapat tiket gratis ke Singapura, maka tersadarlah istriku untuk mulai serius menggarap bisnis kalung ini.



Jatuh bangun mewarnai usaha ini, sebuah bisnis yang biasa-biasa saja, tapi jika ditekuni ternyata bisa bikin gila dan membuat orang lain ikut gila.

Kegilaan istriku inilah yang akhirnya membuatku memasukkannya ke komunitas TDA Cikarang dan tentu saja TDA Bekasi. Pertemanan dan saling sinergi yang sangat kuat di komunitas TDA telah membuat istriku makin kerasan berbisnis dengan para orang gila yang ada di Bekasi dan sekitarnya.

Aku jadi ingat ketika masih kerja di Surabaya Airport dan dijemput istriku di Airport. Biasanya kita ke airport selalu pakai mobil proyek, sehingga tidak perlu bayar parkir, tidak perlu beli tiket masuk.

Nah, giliran pakai mobil pribadi, istriku enak saja nyelonong tanpa beli karcis ke bandara. Akibatnya aku jadi stress waktu mau keluar. Sudah capek barui saja turun dari pesawat, eh langsung dihadapkan pada masalah parkir tanpa tiket.

Ternyata kita keluar dari Bandara dengan sangat aman. Mobil meluncur pelan-pelan ke luar dan tidak disetop oleh penjaga tiket yang terlihat tersenyum pada kita.

Dasar otak kanan memang selalu bikin semua jadi mudah !:-)

Terima kasih pada mbak Flora yang telah dengan baik memandu acara ini. Sampai bertemu lagi di Talk Show yang lain.

 
...
.

6 komentar:

my blog 4 famouser dot com mengatakan...

wah... seru banget keknya.
muga semakin lancar bisnisnya

kalung biofir, kuq aku baru tahu namanya ya?

Andy MSE mengatakan...

wah... bu Eshape ini emang top... semoga bisnisnya semakin suksesss...

Eko Eshape mengatakan...

Kalau mau tahu kalung biofir bisa klik dibawah ini
http://tinyurl.com/lyb3j6

silahkan dibaca sendiri, bagaimana resep hidup sehat tanpa obat [bagimana caranya bisa makan seimbang, tidur cukup dan olah raga teratur]

mas Andy,
makasih doanya ya

Semoga kita semua diberi petunjuk selalu olehNya.
Amin

Salam FUNtastic

ita mengatakan...

saya senang membaca cerita tentang kedekatan ayah dengan anak, terutama cerita mengenai lilo

Eko Eshape mengatakan...

saya juga tentu senang ada yang memberi komentar di blog ini.

makasih mbak Ita

Anonim mengatakan...

Okey.. Sebuah kolaborasi yang sangat bagus.. dimana suami istri dan segenap keluarga bahu mambahu menjalan usaha bersama.. tentunya dengan hasil yang maksimal dan karyanya juga dapat dirasakan bersama sama... semoga sukses selalu... klao boleh tahu kapan nich rencana demontrasi kalung ajaibnya..