Sabtu, Maret 15, 2008

BoLa



Kecintaanku pada bola diawali ketika aku jadi sekretaris umum PS HW Sleman. Ketua Umumnya waktu itu pak Muharim, pemilik Wisma Puas di kaliurang. Setiap membahas strategi di kaliurang, aku selalu ditemani oleh “Mourinho” HW. Pulang rapat disangoni makanan kecil yang enak-enak (yang membuat aku jadi selalu ingin rapat dengan pak Harim).

Waktu itu kiblatku hanya pada Argentina, jadi ketika demen sama liga Italia, maka klub yang tak ikuti beritanya adalah Napoli. Ada Maradona dan Careca disana.

Perpaduan Argentina Brazil yang kompak. Kemudian, muncul Batigol yang haus gol. Sementara itu liga Inggris juga mulai terlihat menarik, dan kujatuhkan pilihan pada Liverpool, karena ada Owen disana.

Meski begitu, permainan Zola yang mempesona, membuat aku juga mulai suka mengikuti perjalanan The Blues. Ada Gullit juga disitu, makin lengkap deh pemain favoritku disitu, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Ketika Batigol pindah ke AS Roma, tiba-tiba aku jadi ngefans sama AS Roma. Sayang Batigol akhirnya pindah lagi. Jadi hilang deh klub kesayangan yang isinya pemain Argentina, sampai akhirnya pilihan jatuh pada Inter Milan, klub bertabur bintang yang selalu sial karena tidak konsisten. Ajaib, tiba-tiba Inter jadi begitu menakutkan sejak kedatangan Ibra. Seperti juga ketika The Blues yang mendadak menjadi juara, gara-gara kedatangan mas Mourinho.

Klub yang dulu sering kalah dan tetap kucintai ini, ternyata sekarang menjadi salah satu raksasa di liga Inggris. Sayang Mourinho “the special one” akhirnya keluar juga, sehingga para fans jadi kebingungan. Mau ndukung kok ada sosok AG (wong Israel) yang suka bongkar pasang pemain dan tidak jelas strateginya, tetapi kenyataan di lapangan bicara bahwa The Blues memang tetap sulit dikalahkan (kecuali oleh klub gurem!:-).

Maunya sih AG segera keluar terus diganti pelatih lain yang lebih jelas strateginya (misalnya klinsmann), jangan kalah saat ada pertarungan hidup mati. Champions sudah dekat, dan para fans makin kuatir dengan penampilan The Blues yang masih angin-anginan.

Maunya juga The Blues ketemu Barcelona di final, pasti banyak yang senang, baik penonton maupun promotor pertandingan. Jadi skenarionya, the Blues ngalahin Arsenal dan Barcelona ngalahin AS Roma, sehingga mereka bisa ketemu di final.

Maunya emang gitu, tapi kenyataan bisa sangat berbeda. Maklum aku jarang memenangkan tebak-tebakan skor. Hanya doa yang bisa kupanjatkan, semoga The Blues berjaya.


..... source

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice artikel ^ ^ Forza Batigoal

Eko Eshape mengatakan...

Wah demen Batigol juga ya?

Si Rambut Emas itu memang sangat piawai mencetak gol, sehingga menjadi pujaan banyak klub [di masa jayanya]

salam