Sabtu, Juli 19, 2008

nGanGGuR


Aku paling nggak senang kalau sedang menganggur. Anjuran yang klise adalah, jangan menganggur kala sendiri dan jangan sendiri kalau menganggur. Enak ditulis tapi dilaksanakan sering susah, kalah oleh malas dan capek.

Sepeda “onthel” yang dulu setia menemaniku berolah raga di Surabaya, udah lama sekali nganggur. Bannya udah “nggembos” dan kemarin mau dijual saja sama istriku. Ada rasa sayang namun ada nuansa “mubadzir” di situ. Maunya sih kalau dijual sama teman saja, atau dipinjamkan saja daripada nganggur di rumah.

Sepeda gunung itu nggak sendirian nganggur, disampingnya ada motor matic yang juga udah lama nggak dipakai. Rumus motor matic kalau nggak dipakai ya pasti rusak (accunya), sehingga makin males makainya. Musti di”charge” dulu baterinya dan perlu waktu yang lamaaa banget untuk membuat motor matic itu bisa digunakan lagi. Akibatnya, motor matic itu makin merana tanpa tugas.

Dulu, bapakku suka memberi nasihat tentang perlunya bersyukur saat kita mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai orang lain. Apalagi kalau sesuatu yang kita miliki itu tidak kita gunakan dan diperlukan oleh orang lain. Kayaknya sepeda ini lebih dieperlukan oleh orang lain daripada oleh keluargaku.

Saat ini hobi olah raga hari minggu memang sering kalah oleh tontonan tivi, apalagi acara sepedaan. Wah udah makin jauh dari kehidupan keluarga. Mending LiLo masih setia menemaniku olah raga jalan pagi , kakak-kakaknya udah punya kegiatan lain yang lebih menarik.

Semoga aku ditunjukkan jalan terbaik untuk mengurusi sepeda ini.
Amin.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

For us when we visit some blog site our main objective is to ensure that we will be entertained with this blog.

mybrainsgrowell mengatakan...

di kirim ke bontang aja pak! saya siap menampung dengan senang hati. hehe.. :D

Anonim mengatakan...

di kirim ke bontang aja pak! saya siap menampung dengan senang hati. hehe.. :D