Jadilah kumpulan kritik [membangun] yang perlu dipikirkan solusinya.
Dimulai dari pagi hari yang sejuk, maka terlihat bahwa panitia sudah siap menerima peserta, dan peserta juga sudah siap masuk dengan berjejalan di depan pintu masuk, tapi panitia tetap bersikeras untuk membuka pintu pada jam yang telah ditentukan.
Why?
Padahal dengan menghargai yang telah datang pagi akan membuat suasana menjadi lebih cair. Mungkin perlu dipikirkan untuk pelaksanaan yang akan datang. Sebenarnya panitia sudah cukup cerdas dengan membuka penukaran tiket di beberapa hari sebelum acara.
Selanjutnya, acara yang molor, membuat nilai pesta ini benar-benar menjadi hanya sekedar pesta. Tak ada yang menghargai waktu. Semangat para blogger untuk datang pagi-pagi hancur lebur di molornya acara ini.
Solusinya, untuk acara yang akan datang, wajib dibuka tepat waktu. Panitia sebaiknya membuat beberapa rencana [A, B, C dst], sehingga dipastikan acara akan tepat waktu [jadi pingin ndaftar jadi panitia untuk ngurusin agar acara bisa tepat waktu]
Mas Enda sudah tampil sebagai moderator yang cukup bagus [terutama di sesi diskusi dengan blogger dari LN]. Di sesi I, terlihat mas Enda masih demam panggung atau masih kepikiran hal lain, sehingga diskusi kurang mengalir. Hal ini masih diperparah dengan gaung nyamuk di deretan kursi belakang [maksudnya penonton lebih senang bicara sendiri daripada ndengerin mas Enda].
Makan siang dilaksanakan dengan cerdas, sehingga menunya mantab dan pembagiannya tidak berdesak-desakan.
Sesi yang paling porak poranda adalah sesi sehabis makan siang. Satu ruangan besar [auditorium] dibagi menjadi beberapa tempat, masing-masing tempat membahas topik khusus. Sayangnya tidak ada sekat di antara para presenter ini.
Mas NL sampai mengusir beberapa deret peserta diskusi di barisan terdepan agar dia bisa leluasa bergerak [orang ini memang gak bisa diem]. Di sini audience dan presenter sangat terganggu oleh audience dan presenter yang berada tepat di sampingya.
Bagaimana tidak, mereka bisa saling melihat dan saling mendengar [terutama saat terdengar suara tertawa yang keras]. Tanpa sekat dan tanpa mik, tentu menyusahkan presenter. Mau teriak takut ngganggu presenter di sebelahnya, mau pelan, nanti tidak terdengar oleh audience.
Solusi cerdas ada di ruang-ruang kecil yang tersebar. Jadi audience dan presenter bisa dengan leluasa masuk dalam topik bahasan.
Sudah saatnya acara semacam ini tidak menggantungkan pada kedatangan para menteri. Kita adalah blogger yang bebas merdeka.
Terima kasih untuk atensi para menteri, tapi tidak harus menunggu mereka untuk memulai langkah kita. Terima kasih para sponsor, di pesta blogger 2009 masih diharapkan partisipasinya, terutama usulan dari beberapa teman untuk menayangkan acara ini secara live di TiVi.
Last but not least, angkat topi dan semua jempol buat panitia yang sukses melaksanakan acara ini. Kekurangan pasti ada dan bukan untuk menyurutkan semangat melaksanakan pesta tahun depan.
BRAVO PB08 dan PB09
Insya Allah, Tuhan menyertai kita.
Amin.
2 komentar:
selamat n sukses buat pestanya :D, pesta boleh berakhir tp silaturahmi n blogwalking tetep brlanjutt....
Betul itu
Makasih kunjungan dan komentarnya.
Salam
Posting Komentar