Hari ini aku mendapat pencerahan besar gara-gara asyik mengunjungi blog Eko Ramaditya Adikara http://www.ramaditya.com/
Bagaimana bisa seorang tuna netra, yang masuk SD Luar biasa, kemudian bisa masuk SMP Negeri sampai akhirnya lulus dari UNIVERSITAS DARMA PERSADA – JAKARTA bisa menjadi blogger padahal dia tuna netra.
Yang tidak tuna netra saja susah mencapai prestasi seperti itu apalagi dia [hanya] seorang tuna netra biasa.
Pasti semua teman-temannya dan apalagi para dosennya bangga mempunyai kenalan seorang ERA [Eko Ramaditya Adikara ].
Menarik bahwa dia juga saat SLTA lebih memilih jurusan yang mempunyai porsi agama lebih banyak dibanding sekolah biasa. Dia ingin lebih dekat dengan Tuhannya dan dia berhasil dekat dengan Tuhannya.
Tulisan di blognya banyak berbicara tentang kisah dia, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk membuat mata menjadi panas dan tanpa terasa air matapun mengalir membasahi pipi.
Kita perlu malu dengan seorang tuna netra yang ternyata mempunyai kemauan dan kemampuan di atas rata-rata, sementara kita yang "lengkap" ini malah kadang terlihat "memble" tanpa prestasi dan kadang malah menjadi masalah dan bukan solusi.
Patut diacungi juga sikap keluarganya yang punya semangat yang pantang menyerah. Suatu semangat yang kadang masih sulit dicari di jaman kemerdekaan ini.
Silahkan baca sendiri saja di blognya atau beli bukunya yang hari ini laris manis di Indonesia Book Fair 2008 JCC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar