Minggu, Mei 24, 2009

MMC1 yang mencenggangkan


"Saya datang karena dipaksa oleh suami. Saya tadi juga sudah memaksa untuk pulang saja, tapi akhirnya saya tetap disini sampai jam ini dan alhamdulillah, saya tadi tidak jadi pulang"

Begitu ungkapan jujur dan mengharukan dari seorang istri yang diajak ikut Master Mind Cikarang 1 [MMC1].

Setelah mengucapkan kata pembuka itu, meluncurlah ide-ide segar yang tadinya mungkin hanya akan ada dalam pikiran sang istri tersebut.

Kitapun jadi semangat memberi masukan untuk ide-ide yang dilempar ke forum ini.

Ini memang MM yang baru sekali kuikuti dan rasanya kita harus banyak menahan diri, karena begitu banyak yang ingin kita sampaikan untuk teman-teman kita, tetapi kita tidak ingin terlalu dominan dan tidak ingin terlalu banyak menghabiskan waktu bicara teman-teman kita.

Beberapa teman yang terlihat kurang aktif terpaksa kita komporin agar ikut bersuara, sehingga semua peserta diskusi ini bisa merasakan enaknya berpendapat dan enaknya menerima pendapat orang lain.

Dengan banyak berpendapat, maka para peserta MM bisa merasakan dirinya "eksis" dan "dibutuhkan" oleh peserta yang lain. Akibatnya, dia akan termotivasi untuk selalu datang di pertemuan selanjutnya dan termotivasi untuk mengeluarkan ide segar ataupun masukan yang dapat mencerahkan masalah temannya.

Peserta lain bercerita tentang perjalanan karirnya yang mentok ketika dia berada di bagian produksi. Gajinya sudah tertinggi dan tidak akan mungkin lebih tinggi lagi, karena jabatan di atasnya adalah jabatan tertinggi di perusahaan yang hanya dimiliki oleh pemilik perusahaan.

Akhirnya dia memilih utnuk pindah ke divisi pemasaran dengan risiko gaji terjun bebas dan harus belajar lagi dari awal.

Ternyata pengalaman di bagian produksi yang sering mendapat komplain pelanggan banyak memberi manfaat bagi karirnya di bagian pemasaran. Kefasihannya memahami barang jualan yang dulu diproduksinya membuat dia mampu memberi penjelasan yang lengkap tentang produk yang dijualnya.

Karirnyapun kembali menanjak, meskipun akhirnya kembali "mentok", karena sudah tidak ada lagi peningkatan jabatan maupun peningkatan gaji.

Keputusan terakhir harus "resign" dan dua pilihanpun muncul.

Mendirikan perusahaan sendiri dengan tetap bekerja sama dengan perusahaan tempatnya dulu dibesarkan atau muncul dengan "bendera" sendiri, artinya siap bertarung di pasar melawan mantan induknya dulu.

Ternyata yang diambil adalah pilihan terakhir, bertarung bebas di pasar melawan mantan pimpinannya dulu.

Namun pada kenyataannya bukan pertempuran yang dialaminya tetapi pertemanan seperti laiknya mitra saja. Mereka saling melengkapi dan saling mendukung.

Sungguh ini adalah pertemuan perdana [bagiku] yang sangat banyak memberi inspirasi.

Rasanya kita yang baru saja berkenalan ini menjadi begitu dekat, seperti punya saudara baru yang begitu antusias mendukung kita. Bahagia itu jadi terasa dekat di hati ini.

Segala permasalahan yang muncul langsung ditanggapi dengan masukan yang jernih. mencerahkan dan tidak ada kesan menghakimi.

Terungkap pula bahwa Social Networking [SN] sangat perlu untuk menunjang bisnis kita.

Seperti "joke" menristek kalau cerita tentang social networking, sesungguhnya SN itu kalau diperas jadinya adalah "GAUL".

Mau makai Multiply, Fisbuk, Friendster, PLURK atau apapun tetap diperlukan "aroma" gaul di dalamnya. Tidak lucu kalau kita buka FB, tetapi kita sama sekali tidak gaul [abiz].

Apa gunanya punya blog kalau tidak pernah kita isi atau kita isi dengan asal-asalan saja?

Semua SN memang memerlukan "aroma" gaul, sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan networkingnya.

Saat kita membahas BakMi SeMar [nama ini sangat menjual kayaknya, bisa jadi bakmisemar.com], ide sepedaan minggu lalupun muncul. Begitu juga saat membahas bengkel motor yang ingin meningkatkan pemasarannya.

Berbagai ide memang muncul, salah satunya persis dengan yang diadakan oleh Cimart minggu lalu, bersepedaan dengan start dari rumah salah satu anggota dan finish di bisnis kuliner [atau bengkel] di salah satu anggota.

Bagaimana kalau di lingkungannya belum ada jaringan, siapa yang akan ikut sepedaan itu?

Jelas kita harus punya jaringan di sekitar kita, bisa jaringan RT/RW atau komunitas keluarga kita sendiri yang mungkin ada di sekitar kita.

Kegiatan juga tidak harus bersepeda, jalan kaki juga boleh, bahkan tidak kemana-manapun boleh. Sekedar kumpul-kumpul di lokasi yang akan kita tingkatkan pemasarannya sudah cukup, karena itu sudah memberi efek "ramai" di lokasi bisnis kita.

Ada juga ide "gokil" untuk menjual sabun dengan cara mixing

Semua ide "tumpleg bleg" di komunitas ini. Semua saling menguatkan dan langsung merasuk dalam hati masing-masing penerima ide.

Di sesi terakhir, aku bertugas sebagai presenter dengan topik, bagaimana caraku menulis blog. Ini memang kata lain dari tips ngeblog, karena kalau ambil judul "tips ngeblog", itu sudah bertebaran gak karu-karuan banyaknya di internet, jadi judulnya harus diubah sedikit.

Seperti biasa, aku tidak hanya berbagi ilmu ngeblog tapi berbagi ilmu jadi presenter dan sedikit cerita tentang perlunya memanfaatkan kedua otak kita [kanan dan kiri]. Jangan terlalu memaksa otak kiri saja untuk bekerja tetapi perlu juga otak kanan disuruh bekerja.

Joke yang bertebaran adalah betapa mahalnya harga otak orang Indonesia karena sampai matipun belum pernah digunakan !:-).

Tantangan di akhir presentasi adalah "kewajiban" semua peserta untuk menulis satu tulisan yang diposting di blognya sendiri dan di blog komunitas. Artinya, mereka harus mebuat blog mereka sendiri dan harus ada blog komunitas yang bisa dipakai sebagai tempat mereka untuk mengirim posting.

Salut buat pemrakarsa MMC 1 ini, semoga makin ke depan makin terlihat ujud nyata dari pertemuan MMC 1 ini.

Insya Allah
Amin.










Grup Google
Langgani Master Mind Cikarang 1
Email:

Kunjungi grup ini







height=26 width=132 alt="Grup Google">

Master Mind Cikarang 1
Kunjungi grup ini



'''''
'''
'

2 komentar:

Belajar Blog mengatakan...

wah heran aku dengan mas eko..
kok bisa yah..selalu emamndang hidup ini dengan penuh nilai positif padahal kita cuma manusia biasa yang sering luput dan salah serta kadang penuh rasa negatif..
tapi jujur membaca tulisan mas eko selalu dilingkupi rasa emosi positif bahwa masih ada kebaikan didunia ini..masih ada kesempatan selama kita mau berjuang...selalu ada harapan dalan setiap kesusahan...
saluut mas eko

Eko Eshape mengatakan...

@Belajar blog

Insya Allah selama kita memancarkan energi positif, maka epos juga yang akan kita terima

Makasih masukan komentarnya

Salam