Jumat, Agustus 22, 2008

Proklamasi 17 08 05

Beberapa orang tidak merasa aneh dengan pidato proklamasi dari presiden pertama Indonesia, tapi beberapa yang lain ada yang merasa kejanggalan dari proklamasi itu.

Saat Sukarno membacakan naskah proklamasi itu, tidak banyak yang bisa mendengarkannya dan tidak akan ada yang mendengarnya kalau saja tidak ada orang kreatif yang beberapa tahun kemudian meminta SUkarno untuk merekam ulang pidato proklamasinya.



Yusuf, yang punya ide itu, langsung didamprat SUkarno."Proklamasi itu hanya sekali!", jawab Sukarno tegas.

Namun rupanya Yusuf tidak putus asa. Pencipta slogan "Sekali di udara Tetap di udara!" itu tidak kenal menyerah membujuk Sukarno, sehingga akhirnya di tahun 1951 SUkarnoi merekam kembali pidato proklamasinya.

Akibatnya, tidak terlihat adanya emosi yang seharusnya muncul seperti saat Sukarno membacakannya di tahun 1945. Backsoundnya juga terdengar sepi, soalnya belum ada mixing waktu itu untuk nambahi backsound.

Benarkah cerita di atas?

Aku ndengerin siaran Radio Delta FM, tangal 22 Agustus 2008, jam 17.00 ns.d 18.00. Yang diwawancarai anaknya pak Yusuf. Acara yang cukup menarik untuk disimak.

CMIIW



Salam

1 komentar:

Anonim mengatakan...

cerita ini benar menurut versi cerita eyang Andaryoko yg aku baca dalam bukunya Dr. Baskara T.Wardaya yg berjudul "Mencari Supriyadi".

bahkan rekaman2 video proklamasi itu juga ulangan saja, krn yg asli....menurut blio pada saat proklamasi yg itu dilaksanakan keadaannya darurat banget...dilakukan didepan kediaman bung Karno yg dihadiri kurleb 20 orang dan saat itu pakainnya ya biasa2 saja....nggak pada pake jas2 segala spt yg kita liat di video2 proklamasi...

dan menurut blio ( eyang Andar) & juga menurut pak Soekardjo Wilardjito ( pengawal Bung Karno) waktu itu proklamasi emang nggak sempet di rekam, makanya dilakukan pengulangan untuk direkam biar bisa di simpan sebagai file sjarah bangsa...kira2 begitu pak eko..

hmm, mungkin bisa jd ini benar krn pak wilardjoto sendiri juga mengakui....spt yg kita tau pak wilardjito ini bukan pembohong ( spt yg di sebut2 para rezim orba), terbukit MA memenangkan blio pd 8 april 2098 kemaren setelah puluhan tahun blio menjadi tapol..di asingkan & siksa dr penjara ke penjara. hiks..ngenes dech baca cerita para pelaku sejarah yg dipinggirkan..

saya sekarang lg baca "mereka menodong Bung karno-kesaksian seorang pengawal presiden" nya Soekardjo Wilardjito yg diterbitkan bln juni kemaren, br mulai sich belum finish...seru juga tuh.

Rgds,
Tatik ~ lagihobimembacabukusejarah