Senin, April 14, 2008

Ke"hangat"an mas Roy Suryo

Bagaimanapun, kita (alumni UGM) telah dikaruniai seorang RS yang telah di"cap" sebagai salah satu pakar IT, yang paling "kontroversial".


Perseteruannya dengan para blogger, masih terus memanas, karena memang kedua belah pihak saling merasa yang paling benar.

Masyarakat awam, yang telah "kebacut" memberi merk pakar IT pada mas RS, tentu makin bingung, karena ternyata banyak pakar IT lain yang tidak setuju dengan kepakaran mas RS.

Di kalangan para blogger, pasti sebagian besar sudah antipati dengan kepakaran mas RS. Di blognya mas Wibisono hampir semua komentar isinya anti RS, minimal bersikap netral. Saat tulisan ini dibuat, belum ada yang pro terhadap kepakaran mas RS.

Judul postingan mas Wibisono memang cukup eye cathing,"Roy Suryo: Membuat Blogger Positif Untuk Indonesia". Apalagi postingan ini ngelink ke berita di detik dot com dengan judul "Roy Suryo Sesalkan Hanya Sedikit Blogger Vokal Datang Berdialog".

Nah, kedua judul tersebut, pasti memperpanas suasana yang sudah panas. Kalau kita baca isi postingan itu, maka alasan mas RS yang memojokkan wartawan (pers), bukan tidak mungkin akan menciptakan perang babak baru antara RS dengan kalangan Pers.

Apapun yang terjadi, saat ini para blogger telah bersatu padu, jadi mas RS telah berjasa untuk menyatukan para blogger. Meskipun sebenarnya akan lebih menarik kalau ada blogger yang pro RS.

Ada gak ya situs yang pro sama RS, biar beritanya berimbang gitu.

Salam

.....

18 komentar:

Anonim mengatakan...

pak Eko, CMIIW, AFAIK Roy Suryo bukan orang UGM deh, dia hanya pernah ngajar di ilmu komunikasi. Dia bukannya dosen ISI?

Satu yang saya akui dari om Roy, pinter bikin sensasi sehingga diliput media :D soalnya media kan senengnya yang kontroversi2 gitu, kl ndak gitu alias berita yang baik-baik saja, ndak ada yang meliput :)

Regards,
Andri
http://andri.cisco.or.id/blogs

Anonim mengatakan...

Atau dengan kata lain, cara penyampaiannya tergolong 'populer', mudah
dicerna masyarakat awam non-IT.

Regards,
Albert

Eko Eshape mengatakan...

Wah, makasih banget atas koreksi mas Andri.
Tadinya kukira mas RS itu alumni kita je, soalnya dia ikut hadir pas acara
reuni kagama di TMII tahun lalu.

Salam

eshape

Anonim mengatakan...

Ini mas Eko, copy paste dr mbakyu Wiki

=================================
Roy Suryo
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
(Dialihkan dari Roy Suryo Notodiprojo)

Roy Suryo
KRTM Roy Suryo Notodiprojo atau sering dipanggil Roy Suryo saja (lahir di Yogyakarta, 18 Juli 1968) adalah seorang pengurus Partai Demokrat di bidang Komunikasi dan Informatika yang juga rajin membuat komentar dalam bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia di Indonesia melalui media massa. Ia juga telah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama lima tahun.
Oleh media ia sering dijuluki sebagai pakar informatika,[1] multimedia,[2] dan telematika.[3][4]

Riwayat akademis dan karir
Roy Suryo menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi UGM (1991-2001), kemudian mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004. Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi untuk beberapa semester namun tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.
Roy Suryo sering meraih penghargaan dari lomba fotografi tingkat nasional serta penghargaan dari berbagai pihak, di antaranya dari Kadin bidang Telematika, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Majalah Trend Digital, Telkomsel, dan Garuda Indonesia. Selain di bidang Telematika, ia juga ikut dalam kepengurusan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia, Pederasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia, juga tercatat sebagai salah satu konsultan teknis di situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono[5].
Terakhir Ia tercatat sebagai ketua departemen komunikasi dan informasi di Partai Demokrat[6] dan penanggung jawab redaksi di situs resmi Partai Demokrat[7].
Kontroversi
Banyak pihak yang meragukan julukan pakar yang dimilikinya. Bahkan beberapa media sering mengutip pernyataannya tanpa memeriksa ulang kebenarannya secara akademis. Sehingga beberapa pihak berinisiatif untuk membuat situs roysuryowatch yang berisi kritik dan analisa atas komentar-komentarnya di media massa, serta blog Pesan CInta Blogger Indonesia [1]. Namun saat ini situs roysuryowatch telah mati.
Keraguan ini semakin bertambah sejak dikeluarkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, dikarenakan berbagai komentar Roy Suryo yang menuduh bahwa defacing situs-situs pemerintah dilakukan oleh para blogger dan hacker [2], menunjukkan bahwa ia bahkan tidak mengerti bahwa blogger hanyalah istilah yang dipakai untuk orang-orang yang menulis catatan harian di internet dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan defacing atau tindak pembobolan website lain. Perseteruan Roy Suryo dengan para blogger meruncing setelah dia mengatakan bahwa blogger adalah tukang tipu. [3]
Lagu Indonesia Raya asli
Media mencatat bahwa pada 4 Agustus 2007 Roy Suryo mengklaim menemukan lagu Indonesia Raya yang lebih lengkap daripada yang selama ini digunakan melalui kerjasama penelitian dengan Tim Air Putih.[8][9][10] Pada 6 Agustus 2007, ditambahkan pernyataan bahwa ia meneliti sekaligus tiga versi lagu Indonesia Raya.[11]
Namun kemudian diklarifikasi bahwa temuan tersebut bukanlah lagu Indonesia Raya asli. Lagu sebenarnya direkam oleh Perusahaan Piringan Hitam Populer, Pasarbaru milik Yo Kim Chan yang belum ditemukan hingga sekarang.[12] Pada 6 Agustus 2007, Tim Air Putih juga membantah Roy Suryo sebagai pihak yang pertama meneliti dan menemukan lagu teresebut. Roy Suryo juga tidak diakui sebagai pihak yang bekerjasama dengan tim ini dalam meneliti hal tersebut.[13] Roy Suryo menganggap bahwa penolakan tersebut tidak berasal dari sumber yang bisa dipercaya.[14] Namun pada tanggal 7 Agustus 2007, salah seorang anggota Tim Air Putih mengklarifikasi secara tertulis kepada media bahwa mereka memang bekerjasama dengan Roy Suryo untuk berhubungan dengan pemerintah.[15]
Sebuah stasiun televisi lokal Surabaya, JTV, diberitakan telah menayangkan video lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut sebagai bagian dari isi program dokumenter selama 3 tahun sejak 2004.[16] Video tersebut juga telah berada di YouTube sejak Desember 2006, jauh sebelum kontroversi Roy Suryo muncul di media massa.[17]

Anonim mengatakan...

Saya pernah baca komentar di internet yang anti RS menyebutkan RS bukan anggota ORARI , tapi setelah saya cek ke callbook di website orari.net ternyata beliau memang betul anggota Orari dari DIY dengan Callsign YC2VRS.

Pakar adalah istilah yang diberikan kepada seseorang yang dianggap sangat jago dan sangat menguasai sesuatu masalah, pakar bukan suatu gelar resmi yang diberikan oleh suatu lembaga pendidikan.

Jadi kalau sementara orang awam / media tertentu menganggap beliau sebagai pakar adalah sah sah saja.
Perang antar pakar bisa karena ada yang bertujuan mencari pengakuan ( agar disebut pakar juga ) dengan menunjukkan kelemahan yang lain.

Di lapangan ada ahli yang resmi jebolan lembaga pendidikan tinggi, dan juga disebut pakar , tapi dalam menyelesaikan masalah tidak pernah praktis terlalu njlimet dan ber tele-tele sehingga pakar bisa diartikan juga : aPA - apa dibikin menjadi suKAR.

Salam NWS / YB3TT ( anggota Orari Lokal Surabaya Timur )

Anonim mengatakan...

Mas Eko, sampeyan juga bisa lo bilang pakar UGM , la sampeyan kan juga alumni UGM

bws

Anonim mengatakan...

Kalau ahli proklamasi juga disebut pakar ....... contoh pa karno

NWS

Anonim mengatakan...

Dosen ahli gempa ugm juga disebut pakar ... pa kardiyono

Imam Basuki

Anonim mengatakan...

roy itu alumni fisipol ugm, komunikasi. cuma memang dia bukan dosen ugm. pernah sesekali jadi dosen honorer.

hasan

Anonim mengatakan...

bukannya roy tuh dosen ISI ya...

CMIIW

Choirunnisa Arifa

Anonim mengatakan...

wah maaf kalau gitu, saya cuma tahunya bukan dosen UGM seperti yang dikenal banyak orang.
kalau memang dia alumni, mungkin bank al bisa invite dia di perkampungan ini :D

biar seperti kata mas Eko, bisa klarifikasi dianya ;))

Regards,
Andri
http://andri.cisco.or.id/blogs

Anonim mengatakan...

Salah satu hasil klarifikasi RS pada Jumat lalu di Binus,
hasil surat terbukanya blogger bernama riyogarta
untuk berdialog terbuka dengan RS, dari postingannya disini :

# Bagi yang masih meragukan bahwa Roy Suryo adalah dosen UGM, pada kesempatan ini Roy dengan tegas menyatakan bahwa hal itu benar, "Saya adalah dosen UGM meskipun tidak digaji."**gak digaji ko mau ya**

Seperti itu tampaknya Pak, jawaban Pakar tersebut...
Hebat kan kalo ada yang seperti itu :):)

-nop-

Anonim mengatakan...

Howdy,

Dari daftar resmi yang ada di Direktorat SDM UGM via HRIS (Human
Resource Information System) sudah saya search tidak ada nama 'roy
suryo' :-):-)

Jangan-jangan dia dosen Harvard atau MIT atau NATO:-):-)
you name it:-):-)

Anonim mengatakan...

Dimanapun setiap tenaga kerja pasti ada SK ataupun kontraknya, baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap.

bws

Anonim mengatakan...

Seorang mahasiswa Fisipol yang tidak mau disebut namanya, mengatakan dia dapat informasi dari dosennya, bahwa RS pernah kuliah di jurusan Komunikasi Fisipol UGM. Mungkin bisa dicek dari data alumni, atau data mahasiswa masa lalu. Pakar IT menurut bayangan saya mestinya menguasai teknologi informasi dan ilmu komputer, dan juga ilmu komunikasi.

Salam
M3

Anonim mengatakan...

mm ada kok blog yang pro ama RS, bisa diliat di http://miniminded.wordpress.com. Hmm, RS udah jadi fenomena di dunia blogging, so kayaknya susah ngebedain antara mitos dan fakta tentang RS.

cheers ;)

Lisus mengatakan...

Lho, memang RS tu alumni UGM juga ya?

wuih, muantap tuh, kontroversional orangnya.

Salam kenal

Lisus (alumni UGM juga :p) - gudang baju anak

Eko Eshape mengatakan...

Salam kenal.

Jangan lupa ikut milis UGM ya.
Biar persaudaraan kita makin erat.

Salam sehati