Kamis, Februari 07, 2008

Penghapusan Cuti Bersama

Sabtu, 9 Pebruari 2008, bapak MenPan kalau jadi akan memberikan "sharing knowledge' di acara Workshop & Launching KLP IV KAGAMA. Kalau ada tanya jawab, yang ditanya jangan-jangan adalah masalah penghapusan cuti bersama yang dinilai beberapa kalangan merupakan keputusan yang tidak salah tetapi sangat tidak arif.

Keputusan itu dianggap kurang memihak mereka yang sudah terlanjur mempersiapkan acara cuti tersebut, dan terasa menyakitkan bagi mereka yang mempersiapkan rangkaian acara imlek di hari-hari itu.

Beberapa pihak tidak mempermasalahkan materi keputusan itu, tetapi kebanyakan yang dipermasalahkan adalah pada waktu penyampaiannya yang sangat mendadak, sehingga terkesan keputusan itu adalah suatu keputusan yang berdasar pesanan.

Di beberapa Negara lain, memang hari libur mereka ada yang lebih sedikit disbanding hari libur di Indonesia, sehingga sangat wajar kalau ada upaya dari pemerintah Indonesia untuk mengurangi hari liburnya. Hampir tidak ada perdebatan tentang hal ini.

Yang menjadi perdebatan adalah ketika pemerintah dengan leluasa menetapkan suatu hal dan kemudian merevisinya (membatalkannya) dengan penuh percaya diri dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 

Birokrasi yang berbelit, makin membuat keputusan itu lambat sampai ke sasarannya. Akibatnya, “pisuhan-pisuhan” muncul dari mereka.

Untungnya DETIK.COM menyediakan ajang bagi mereka yang frustasi dengan kondisi ini, sehingga frustasi itu bisa sedikit tersalurkan di jalan yang aman, dibanding kalau frustasi itu menggelembung, bertemu dengan gelembung frustasi yang lain. Wah, “bara” di hati rakyat ini akan makin berkobar. Tinggal menunggu momentum untuk meledak.

Anda pingin menyalurkan frustasi anda? Silahkan tengok di DETIK.COM
http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.comment/tahun/2008/bulan/02/tgl/05/time/142504/idnews/889488/idkanal/10/p/1

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju Mas. Pemerintah yg plin-plan ini memang menyebalkan. Sama kayak kebijakan Foke yg memperbolehkan mobil selain bus way masuk jalur bus way.

Jika untuk konsisten saja mereka sulit, gimana mau menyelesaikan urusan negara yg jauh lebih berat?

Eko Eshape mengatakan...

jadi kalau guru kencing berdiri, maka murid kencing berlari, bisa diartikan kalau pemerintah saja sudah plin plan, maka jangan salahkan rakyatnya kalau pada "pisuh-pisuhan"

mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk selalu memperbaiki diri dan menjauhkan diri dari sifat plin plan

amin

Putirenobaiak mengatakan...

nampak banget gak bonafidnya pemerintah ya, kasihan emang yg udah terlanjur beli tiket misalnya, bukan hanya rugi moral juga material, mestinya sebelum mutusin sst mikir dulu ya (emang mrk mikirin rakyat?)

makasih mas dah mampir, saling kunjung ya!